Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG SEMUANYA BERAWAL DARI KKN

Siapakah wanita yang cocok untuk Aris? (maksimal 2 pilihan)

  • Linda

  • Nisa

  • Aisyah

  • Lala

  • Ve

  • Amel

  • Renata (Tata)

  • Ajeng (Bu Kades)

  • Ayu (Bu Dosen)


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
Status
Please reply by conversation.
Episode 15




"Mas" lirihnya dalam pelukanku

"Dalem" sahutku

"Kamu beneran sayang aku kan?"

"Iya bener dong"

"Berarti km bakal nurutin permintaan aku kan?"

"Asalkan gak aneh - aneh, bakal kuturutin semuanya"

"Hmmm kamu mau gak kalo...." ucapnya menggantung

"Kalo apa?" tanyaku

"Kalo ambil keperawanan aku mas" jelasnya


*Duarrrrrrr*
Kepalaku seakan tersambar petir mendengar ucapannya barusan... Bagaimana tidak kaget, aku baru saja menyaksikan Linda yang menjadi korban pelecehan seksual dan hampir kehilangan keperawanan nya... Namun sekarang entah dia dapat bisikan setan dari mana kok bisa - bisanya mengucapkan kata - kata itu.





Linda Oktavia (Linda)


"Kamu ngomong apasih? Jangan aneh - aneh ah" ucapku mencoba menyadarkan dia

"Aneh apanya mas? Katanya kamu sayang aku? Kamu gamau ngambil keperawanan aku? Kamu rela kalo aku malah diperawin sama cowok brengsek kayak pacarku itu? Apa jangan - jangan badanku ini jelek? Atau aku bukan tipe kamu ya?" cerocos nya memberikan pertanyaan beruntun

"Hmmm huffftttt" aku menghela nafas panjang

"Kok malah jadi kemana - mana sih? Dengerin ya Linda Oktavia sahabatku yg paling aku sayang... Siapa sih yg gak mau sama kamu? Kayaknya semua cowok juga bakal suka sama cewek kayak kamu Lin.. Iya aku sayang kamu... Justru karena sayang kamu, aku mau terus menepati janji untuk melindungi kamu. Kalo aku yg ngambil keperawananmu sekarang terus apa bedanya aku sama cowomu?" balasku memaparkan isi hatiku

"Aku baru aja liat muka kamu yg lagi ketakutan setelah mengalami kejadian tadi, terus kalo kamu yg menjadi semakin trauma gara - gara melepaskan keperawananmu gimana?" tambahku

"Kamu tenang aja mas... Aku udh siap kok, hati dan pikiranku sekarang cuma ada kamu... Aku mau tubuh kamu mas, sedangkan aku juga mau berikan tubuhku buat kamu" balasnya diiringi dengan tatapan kedua bola matanya yg serius menatapku

"Lin jangan bercanda gini dong ah"

"Bercanda? Nih bakal kubuktiin kalo aku serius"

"Maksudnya?"


Tanpa menjawab pertanyaanku, Linda langsung menyambar bibirku kembali... Aku sempat kaget namun kubalas juga ciuman nya, bibir kita berpagutan kembali di atas sofa ruang tengah sambil saling peluk. Lidahnya bermain dengan cukup liar di dalam mulutku. Cukup lama kita berciuman hingga akhirnya Linda melepas ciumannya lalu mulai melucuti pakaianku dan pakaiannya sendri. Aku hanya bisa menuruti segala tindakannya, siapa sih yang bisa melawan kalau diperlakukan oleh wanita cantik dengan dada besar seperti Linda hehe.


Seketika terpampang jelas payudara besar milik Linda di depan mataku... Walaupun sudah beberapa kali melihatnya, tetap saja aku selalu merasa seperti terhipnotis ketika melihat kedua buah dada jumbo ini. Linda tersenyum penuh arti ketika melihat aku yg sedang terpana memandangi kedua payudaranya.


Kedua tanganku diraih lalu diarahkan untuk menyentuh payudaranya... Tanpa berpikir panjang, akupun langsung meremas kedua payudaranya. Terasa empuk, kenyal dan kencang payudara milik teman baikku ini. Putingnya yg berwarna kecokelatan sangat menggoda imanku, kumainkan puting kirinya dengan memilin dan mencubit - cubit gemas sehingga Linda pun merem melek sambil mendesah keenakan.


"Ssshhh mhhh mas ahh terus mas mhhh ahhh" desahnya sembari menggigit bibir bawah dan menatapku dengan tatapan sayu


Tak lama kemudian Linda kembali menyambar bibirku dengan tanganku yg masih bermain di kedua payudaranya... Aku sudah telanjang bulat saat ini sedangkan Linda hanya tersisa celana boxer saja. Seiring berjalannya waktu, ciuman kami semakin panas dibarengi nafas dia yang sudah memburu dan menghujani diriku dengan lumatan dan hisapan yg sangat bernafsu.


Setelah puas bermain dengan lidahku, Linda melepaskan ciumannya lalu beralih duduk di bawah sofa atau di depan diriku. Linda mengarahkan agar aku melebarkan kedua kaki kemudian dia bersimpuh diantara selangkanganku. Kontolku diraih olehnya kemudian dikocok dengan lembut membuat akupun mulai keenakan.


"Mmhhhh Lin.. Sshhhhh" aku mendesis menikmati kocokannya yang mulai semakin cepat

"Jangan cepet - cepet Lin sshhh.. Sakit mmhhh"


Setelah aku mengucapkan itu, dia berhenti kemudian mulai melahap kontolku. Kepalanya naik turun mengulum sedangkan tangan kirinya membelai bijiku.


"Hmmppp sllrruuppp hmmppp hmmmppp" suara dari mulutnya yg sedang menyepong kontolku


Aku pun semakin menikmati rangsangan yg diberikan oleh Linda... Nafsuku semakin tinggi sehingga secara tidak sadar tanganku meraih kepalanya lalu sedikit kutekan dan tahan agar kontolku masuk hingga ke tenggorokan nya.


"Mmhhhhh uhukk uhukk uhukk"


Terdengar Linda sampai terbatuk, akupun menarik kembali kepalanya. Terlihat air liur yang cukup banyak ketika kepala kontolku terlepas dari mulutnya, matanya juga berkaca - kaca. Karena merasa bersalah, akupun menyeka liur yg keluar dari bibirnya kemudian kubelai wajah cantik yg masih menatapku dengan tatapan sayu itu.


"Kamu suka?" ucapnya

"Suka banget, maaf ya Lin.. Cuppp" balasku dengan diakhiri kecupan di keningnya

"Nggak.. Kamu gak perlu minta maaf mas, aku juga suka kok hihi" ucapnya sambil menggeleng dan tersenyum


Setelah itu Linda kembali menunduk dan mulai menjilati kontolku, kepala kontolku dijilat dengan lahap seperti sedang menjilati eskrim. Tak hanya itu saja, kedua bijiku juga dijilat dan dihisap olehnya.


"Ahhh Lindaaa.. mhhhh" desahku yang akhirnya keluar


Mendengar ucapanku, dia tiba-tiba menghentikan aktivitasnya... Aku tentu ingin protes, namun Linda seakan bisa tahu apa yg ingin aku tanyakan. Linda pun tersenyum manis lalu meraih payudaranya. Diarahkan kedua payudaranya untuk menjepit batang kontolku.


"Cuihhh" Linda meludahi kontolku hingga liur nya melumuri si joni seperti pelumas


Tak lama kemudian payudaranya bergerak naik turun mengocok kontolku...


"Ohh shit.. Kok dia masih inget sih kelemahan aku anjir" batinku


Memang, salah satu kelemahanku adalah diberikan titjob oleh payudara besar nan indah seperti milik Linda. Pertahananku seakan - akan langsung runtuh, lembutnya payudara dia ditambah tatapan matanya yg menatapku dengan tatapan nakal itu sungguh sangat membangkitkan libidoku. Nafsu ku kini sudah berada di ubun - ubun... Kini aku hanya bisa merem melek menikmati segala rangsangan yang diberikan oleh Linda, rasanya aku seperti sedang dimabukkan oleh payudara besar itu.


"Ahhh Lin.. Ouughhh anjir enak banget ahhh ahhh" racauku yg sudah tidak bisa lagi kutahan


Mendengar racuanku, Linda semakin cepat menaik turunkan payudaranya mengocok kontolku.. Tidak hanya itu, Linda juga menjilati kepala kontolku seraya terus menerus menaik turunkan payudara besarnya. Aku jadi semakin tidak kuat menerima segala rangsang ini.


Benar saja, 10 menit kemudian aku merasakan bahwa si joni mulai ingin mengeluarkan segala isinya...


"Ahhh mmhhh Lin.. Udah dulu, kalo gini terus aku bisa keluar ahhh sshhh"


Bukannya menuruti ucapanku, Linda justru semakin bersemangat melakukan titjob dan blowjob secara bersamaan. Dia menghisap - hisap kepala kontolku dibarengi dengan payudaranya yg terus mengocok batang kontolku.


Hingga akhirnya....


"Aaaarggghhh Linnn aku keluarrrr"


*Crottt... Crottt... Crottt*


Beberapa kali spermaku muncrat cukup banyak di dalam mulut Linda... Dihisapnya lagi kepala kontolku hingga selesai memuntahkan sperma. Dia menelan semuanya lalu menatapku sambil tersenyum dengan keadaan payudara yg masih menjepit si joni. Sedangkan aku hanya bisa bersandar lemas setelah merasakan kenikmatan ini. Memang payudara miliknya itu adalah yg terbaik bagiku.


Linda bangkit lalu naik keatas pangkuanku, tangannya melingkar ke belakang leherku kemudian mulai mengecup bibirku berulang kali. Aku tak membalas ciuman itu namun hanya bisa tersenyum sambil menerima segala perlakuannya.


"Cuppp... Enak kan mas hihi.. Cuppp... Cuppp..."

"Cuppp... Cuppp... Mau ya ambil keperawanan aku malam ini mas?"


Seketika aku langsung tersadar karena ucapannya... Ku balas pelukannya lalu kutegakkan kepalaku hingga kita berdua saling berhadapan.


"Lin... Aku tanya sekali lagi ya... Kamu yakin udah siap melepas keperawananmu sekarang? Kamu udah pikirin matang - matang? Kamu udah siap dengan segala resikonya? Karena setelah ini, kita tidak bisa kembali seperti semula loh... Aku yakin setelah malam ini, bakal ada malam - malam berikutnya antara aku dan kamu" ucapku meyakinkan Linda

"Udah mas... Aku udah mikirin semuanya kok. Keputusanku udah bulat sekarang dan aku udah siap menanggung semuanya"

"Kamu yakin ingin melepasnya untukku?" tanyaku sekali lagi untuk menegaskan

"Justru karena itu adalah kamu... Aku jadi semakin yakin untuk memberikan seluruh tubuhku buat kamu mas. Kalo selain kamu kayaknya aku gabakal berani sedikitpun buat ngelakuin ini" jawabnya dengan yakin

"Lagian... Karena aku sayang kamu mas. Aku cinta kamu.. Aku tuh sayaaaangg banget sama kamu dari dulu sampe sekarang" lanjutnya sambil menatapku dalam - dalam


Aku tersenyum lalu membelai kedua pipinya...


"Aku juga sayang kamu kok Lin... Tapi maaf ya kalo kamu ingin untuk menjalin hubungan resmi seperti pacaran, aku gak bisa" ucapku

"Kenapa mas? Pasti karena udah ada seseorang yg mengisi hati kamu saat ini ya?" tebak Linda


Aku mengangguk pelan karena tidak tahu ingin memberikan jawaban apa...


"Nisa ya?"


Aku sedikit terkejut mendengar ucapan Linda dan aku juga takut kalau Linda menjadi sedih bahkan kecewa mengetahui perihal itu. Namun ternyata aku salah, Linda tetap tersenyum sambil menatap mataku dalam - dalam. Sedangkan aku memberikan ekspresi kikuk dan malu.


"Hihihi kamu lucu mas... Aku udah tau kok dari semenjak kita pertama kumpul di cafe itu, aku tau kalo mas Aris tertarik sama Nisa.. Aku juga ngerti kalo sekarang mas Aris udah suka sama dia.. Gapapa kok mas, aku gak masalah dengan itu. Semua permintaanku itu gak ada hubungannya dengan perasaan mas Aris ke Nisa, begitu pula sebaliknya. Aku hanya mau ngungkapin aja kalo aku beneran sayang dan cinta sama kamu mas. Aku mendengar kamu udah sayang balik ke aku aja udh cukup kok. Yang aku ingin, seandainya nanti kamu memang bisa jadian sama Nisa, aku mohon jangan menjaga jarak sama aku ya mas. Aku mau tetap dekat denganmu, aku mau mas Aris tetap jadi sahabatku dan temen curhatku seperti biasanya"


Aku tertegun mendengar semua ucapannya itu... Memang aku tahu bahwa Linda adalah sosok wanita yg memiliki sifat dewasa, namun aku tidak menyangka kalau dia juga bisa tetap bersikap dewasa meskipun harus merelakan perasaannya yang sudah jatuh cinta padaku. Kalau begini keadaannya, aku malah menjadi semakin sayang dengan dirinya. Kayaknya cocok deh ya untuk dijadikan calon istri? Hahaha.


"Makasih ya Lin... Makasih banyak udah ngertiin perasaan aku dan juga selalu menyayangi aku. Tenang aja, aku gak akan pernah berubah kok. Kamu tetap teman dan sahabat terbaikku, aku akan tetap jadi Aris yang kamu kenal. Kamu tetap bisa manja ke aku ketika kamu lagi capek kayak biasanya. Kita berdua akan terus dekat sampai kapanpun... Sekali lagi aku minta maaf ya cuma bisa membalas perasaanmu aja tapi tidak dengan status kita berdua, maaf hanya bisa menjadikan kamu sebatas teman aja nggak lebih"

"Nggak mas.. Kamu gaboleh minta maaf, kamu gak salah kok. Justru aku lebih senang kalau status kita tetap berteman, soalnya kita tetap bisa dekat tanpa harus cemburu - cemburuan hehe"

"Aku sayang kamu Linda"

"Aku juga sayang kamu Aris... Sayaaaanggg banget" balasnya lalu memelukku dengan erat


Kita berdua saling peluk tanpa sepatah katapun keluar dari mulut kita... Ku elus punggungnya dengan perasaan sayang, kemudian dibalas dengan pelukan yang semakin erat oleh Linda.


Cukup lama kami berpelukan hingga akhirnya aku mengajak Linda ke kamar...


Aku baringkan dia diatas kasur hingga kini posisiku sedang diatas menindih tubuhnya yang sudah mulai menatapku dengan tatapan sayunya kembali.. Entah siapa yg memulai, sekarang kita berdua sudah berciuman kembali, ciuman yg panas dan bernafsu dilakukan berkali - kali oleh kita malam ini.


Setelah puas bertukar air liur, ciumanku milai turun ke leher...


"Mas... Ahhh mmhhh ahhh sshhh"


Kujilat dan kuhisap lehernya sampai bagian belakang telinga sehingga membuat Linda kembali mendesah - desah keenakan. Tak lupa kuberikan sebuah cupangan pada leher sebelah kiri dia untuk menandakan bahwa Linda saat ini adalah milikku seorang. Setelah itu ciumanku turun ke payudaranya, kumainkan lidahku pada kedua puting payudaranya secara bergantian. Sembari menghisap payudaranya, akupun melepas celana boxer yg sedari tadi dipakai oleh Linda.


Setelah terlepas, aku menghentikan permainan lidahku dan terpampanglah kini tubuh telanjang bulat milik Linda yg sangat indah... Vaginanya ditumbuhi bulu - bulu halus yg cukup lebat namun seakan memperkuat karakteristik nya yg memang lebih dewasa jika dibanding teman - teman lain. Si joni yang sebelumnya hanya setengah keras pun kini sudah tegang maksimal, seakan dia berkata ingin cepat - cepat masuk dan merobek keperawanan Linda saat ini juga.


Aku lihat Linda masih menatapku dengan tatapan sayu, kemudian akupun mulai mendekatkan wajahku pada vaginanya dan langsung tercium aroma khas vagina miliknya yg sudah cukup basah. Tanpa berlama lagi, segera kulebarkan kedua kakinya lalu aku mulai menjilati bibir hingga lubang vaginanya.


Karena Linda yang masih perawan, vaginanya ini masih sangat rapat kurasakan walaupun sudah kulebarkan posisi kedua kakinya. Aku buka bibir vaginanya lalu langsung ku sambar klitoris mungil miliknya.


"Ouughhh mas Arisss.. Ahhh enak sayang ahhh"

"Uhhhh iyaahh yg itu sayangghh terussshh ahhh ahhh"


Linda menjambak rambutku dan hanya bisa mendesah dan meracau tidak karuan menerima segala permainan Lidahku pada lubang vaginanya.


Hingga beberapa menit kemudian...


"Ahhhhhh mas stop mas... Mas... Oughhh udah dulu mas, berhenti dulu, aku gamau keluar sekarang" ucapnya sambil mencoba menahan kepalaku


Aku pun seketika menghentikan aktivitasku pada vaginanya...


"Kenapa Lin?" tanyaku heran

"Aku gamau lemes dulu. Kamu masukin sekarang ya? Aku udah gak tahan mas.. Aku udah siap kok" jawabnya dengan tatapan sayu

"Bener kan kamu udah siap? Yaudah tapi aku mohon tahan sakitnya ya... Soalnya kalo untuk yg pertama kali itu biasanya bakal ngerasain sakit" balasku

"Iya mas.. Aku udah tau kok, ayok masukin sekarang... Seluruh tubuhku ini milikmu, ambil keperawanan aku mas" ucapnya dengan yakin


Akupun akhirnya menuruti permintaannya...


Aku beranjak ke lemari lalu balik lagi membawa sebuah botol pelumas. Walaupun vagina milik Linda ini sudah becek, namun aku teringat kalau aku masih memiliki pelumas yg kubeli sewaktu aku berhubungan intim dengan bu Ayu.


"Itu apa mas?"

"Biar gak terlalu sakit vaginamu nanti"

"Oh oke"


Aku melumuri si joni dengan pelumas kemudian aku kembali menjilati vagina Linda sejenak sebelum mulai memasukkan kontolku ke lubang vaginanya.


"Kamu udah yakin kan?"


Linda mengangguk...


"Gak bakan nyesel kan setelahnya?"


Kembali anggukan yg aku dapatkan...


Akhirnya aku mengarahkan kepala kontolku di lubang vaginanya, namun tidak langsung kumasukkan... Ku gesek - gesek terlebih dahulu untuk menaikkan nafsu Linda karena aku melihat wajahnya yg sedikit tegang.


"Aawwwwwww" jerit Linda ketika kepala kontolku mencoba memasuki lubang senggamanya untuk yg pertama kali

"Sakit?" tanyaku sambil menghentikan kontolku yg baru masuk sedikit saja kepalanya

"Enggak mas... Ayok lanjutin" ucapnya sambil berusaha menyembunyikan ekspresi sakitnya

"Kamu jangan tegang ya, rileks aja... Ntar malah gabisa masuk kalo km tegang"


Karena aku melihat Linda yg sudah se yakin dan se siap itu, akupun menjadi yakin juga untuk merenggut kesuciannya malam ini.


Ku keluar masukan kepala kontolku agar Linda lebih rileks sambil sedikit demi sedikit mencoba lebih dalam memasukkan kepala kontolku. Linda masih meringis namun dari ekspresinya terlihat seperti sedang menahan agar bisa menahan rintihan nya sebisa mungkin. Dengan telaten aku gerakan maju mundur kontolku hingga akhirnya kepala kontolku bisa masuk dan aku seperti merasakan adanya semacam selaput yg menahan laju kontolku.


Kulihat Linda sedang menatapku sambil kedua tangannya mencengkeram sprei kasur dengan kuat menandakan kalau dia sudah siap dengan apa yg terjadi kedepan nya.


Dengan sekali hentakan, kudorong pinggulku hingga kontolku bisa masuk ke liang senggamanya walau belum sepenuhnya masuk.


"Aaaarggghhh mmhhhhhhhh" erang Linda yg tak bisa ditahan lagi ketika aku merobek selaput daranya


Terlihat wajah Linda yg sedang meringis sambil sebisa mungkin menahan jeritan nya, air mata juga ikut mengalir dari kedua matanya mengiringi pecahnya perawan dia malam ini. Seketika akupun merasa kasihan, kudiamkan dulu kontolku di dalam sana karena aku merasakan dinding vaginanya sedang meremas - remas kontolku untuk beradaptasi adanya benda asing yg masuk untuk pertama kali.


Ku tundukkan badanku lalu kucium kening, pipi, hidung dan bibirnya... Mata Linda pun terbuka setelah perlakukanku yg menciumi wajahnya. Air matanya sudah berhenti dan kini dia menatapku dengan tatapan yg penuh arti.


"Sakit ya? Maaf ya Lin.. Tahan sebentar okay?"


*Cuppp... Cuppp... Cuppp...* kecupan demi kecupan kuberikan lagi di bibirnya hingga Linda pun tersenyum


"Nggak mas, gapapa kok... Sekarang malah aku seneng banget udah bisa ngasih pertahanan terakhirku untuk orang yang paling aku sayang"

"Siapa emang?" godaku

"Itu tuh.. Kakak tingkat aku namanya Aris Wijaya Kusuma hihi" jawab Linda sambil tertawa kecil


Aku menjadi lega melihat Linda sudah bisa tersenyum lagi bahkan kulihat wajahnya seperti terasa plong banget seakan telah membuang semua beban yg selama ini dipendam olehnya. Kucium lagi keningnya dengan lembut dan dibalas dengan senyuman lebar yang terlukis di wajahnya.


Setelah beberapa menit aku mengajak dia bercanda agar semakin rileks, akupun mulai menggerakkan pinggulku maju mundur memompa vaginanya dengan perlahan. Linda memeluk tubuhku sambil masih meringis dan mendesah - desah atas genjotanku.


"Mmhhhh mmhhhh mmhhhh aarrrghhh"

"Kalo mau desah atau teriak keluarin aja gapapa Lin biar plong, jangan ditahan begitu... Tenang aja suaranya gabakal kedengaran sampe keluar kok" ucapku sambil terus menggenjot dengan perlahan


Linda mengangguk lalu mulai mendesah - desah dan mengerang dengan lepas tanpa di tahan lagi... Aku sebisa mungkin berperilaku selembut mungkin untuk memberikan kesan pertama hubungan intim yg nyaman dan tidak membuat Linda takut untuk melakukannya lagi. Perlahan tapi pasti, akhirnya Linda sudah mulai bisa menikmati genjotan pinggulku dengan desahan - desahan yg keluar seperti wanita yg sedang menikmati sex pada umumnya. Akupun mulai menegakkan badanku lalu sedikit menaikkan tempo genjotan untuk memberikan kenikmatan yg lebih untuknya.


Aku juga mulai menikmati persetubuhan kali ini karena mau bagaimanapun vagina perawan milik seorang wanita adalah yg terbaik hehehe... Vaginanya sangat sempit sehingga kurasakan seperti memijat - mijat batang kontolku di dalam sana.


"Mmmh enak Lin? Sshhh"

"Ahhhh ahhh enak mas ahhh oughhh terus mas oughhh"


Beberapa menit kemudian kurasakan vagina Linda berkedut, desahan - desahannya semakin intens dan tubuhnya mulai mengkaku.


"Ahhhh masss... Aku mau keluar mas ahhh terushhh uhhhh ahhhh"

"Ooughhhh mass.... Massssss oughhhhhhhhhhhh"


Tubuh Linda melengkung dan bergetar hebat, kepalanya mendongak dengan mata yg hanya terlihat bagian putihnya saja diiringi dengan getaran hebat dan....


*Crettt.... Crettt... Crettt...*
Beberapa semburan cairan kenikmatan miliknya kurasakan membasahi kontolku di dalam sana, bersamaan dengan lenguhan panjang yg keluar dari mulutnya


Kudiamkan kontolku hingga orgasme Linda berakhir, setelah itu tubuhnya ambruk lemas dengan nafas yg terengah - engah. Dengan perlahan aku memundurkan pinggulku hingga....


*Ploppp*
Suara kontolku ketika terlepas dari lubang vagina milik Linda


Terlihat kontolku yg basah berwarna kemerahan karena tercampur dengan darah keperawanan Linda dan cairan kenikmatannya... Di lubang vaginanya juga terlihat bercak darah dan cairan kenikmatan yg sedikit keluar. Aku beranjak untuk membersihkan kontolku lalu mengambil handuk kecil kemudian kubasahi dengan air hangat. Tak lama kemudian aku kembali untuk membersihkan lubang vagina miliknya.


Linda ternyata sedari tadi memandangi aku yg sedang membersihkan vaginanya dengan selembut mungkin agar dirinya tidak merasakan nyeri. Setelah selesai, aku ikut rebahan di sampingnya. Linda langsung merubah tubuhnya hingga miring dan memelukku dari samping. Kubalas pelukannya sambil ku usap - usap punggung dan kepalanya dengan lembut.


"Gimana Lin? Enak gak orgamse barusan?" tanyaku

"Enak banget hihi"

"Masih sakit ya? Udahan aja apa?"

"Eh enggak mas... Udah gak sakit kok, lanjut lagi yuk.. Mas Aris belum keluar kan?"

"Yakin kamu mau dilanjutin?"


Linda mengangkat wajahnya lalu *Cuppp* sebuah kecupan mendarat di pipiku...


"Ayok lagi mas"


Aku pun bangkit lalu merebahkan tubuh Linda lagi. Aku duduk diantara selangkangannya lalu kembali menjilati mulut vaginanya hingga menyentuh klitorisnya.


"Mmmhh ssshhhh masss ahhh ahhh" desahnya menikmati permainan lidahku


Setelah kurasa sudah cukup basah, aku mengambil pelumas dan membaluri kontolku lagi karena aku tahu betul kalau vaginanya pasti masih merasakan nyeri. Kuposisikan kepala kontolku di lubang vaginanya, dengan perlahan aku keluar masukkan kepala kontolku di liang senggamanya hingga...


*Blesssss*

"Aaahhhh", "Ouuuggghhhh" lenguh kita berdua bersamaan ketika kontolku masuk lagi ke dalam lubang vagina sempit yg baru saja melepas keperawanan nya ini


Kudiamkan sejenak lalu mulai kugenjot lagi vagina Linda dengan tempo pelan dengan posisi missionary...


"Ahhh uhhhh mas ahhh"

"Ahhhh terus sayang enak ahhhh"


Desahan demi desahan keluar dari mulut Linda hingga akupun semakin bersemangat dan menaikkan genjotanku ke tempo sedang. Kuremas kedua payudara besarnya yang sangat menggoda karena berayun - ayun selaras dengan goyangan pinggulku.


*Plokkk... Plokkk... Plokkk*

"Ooughhhh ahhh sayang ahhh ahhh"

"Mmmhh enak Lin? Ahhh ahhh"

*Plokkk... Plokkk... Plokkk*

"Ahhh enak banget masss ahhh ahhh"

"Aahhh terus sayangg ahhh ahhh enak banget ahhhh"


Cukup lama aku menggenjot Linda dengan posisi ini hingga akhirnya akupun mulai merasakan ingin orgamse... Aku sebenarnya ingin berganti - ganti gaya, namun karena Linda yang baru saja melepas keperawanannya akupun tidak tega hingga kuputuskan akan mengakhiri dengan gaya missionary saja.


*Plokkk... Plokkk... Plokkk*

"Ahhh sayang... Aku mau keluar yanggg ahhhh ahhhh"

*Plokkk... Plokkk... Plokkk*

"Bareng Lin... Aku juga mau keluar ahh mmhhh"


Kurasakan vaginanya kembali berkedut dan kepala Linda mulai mendongak lagi, tak lama kemudian tubuhnya bergetar dan lenguhan panjang keluar dari mulutnya.


"Aahhhhhhhhhhh massss"


*Crettt... Crettt... Crettt...*


Setelah kurasakan kalau kontolku disiram lagi oleh cairan kenikmatannya, aku segera melepas kontolku lalu mengocok dengan cepat tepat diatas dadanya.


Hingga akhirnya....


"Oughhhh Lin"


*Crottt... Crottt... Crottt...*


Beberapa kali tembakan spermaku mengenai payudara hingga wajahnya... Tak kusangka ternyata aku masih bisa crot hebat walau ini adalah yg kedua kali bagiku malam ini. Kubiarkan Linda menikmati sisa - sisa orgamsenya begitupula dengan aku. Setelah spermaku berhenti memuncratkan segala isinya, aku pun ikut ambruk terlentang di samping tubuh Linda yang kulihat sudah terkulai lemas.


Nafas kita berdua ngos - ngosan, keringat bercucuran padahal suhu di kamar ini cukup dingin.. Perasaan nikmat menjalar ke sekujur tubuh kita berdua. Setelah sedikit mengatur nafas, kuambil tisu untuk membersihkan spermaku yg sudah melumuri bagian dada dan sedikit mengenai muka Linda. Setelah itu aku membaringkan tubuhku untuk kembali mengatur nafas yg masih sedikit berat.


Nikmat banget rasanya bisa merasakan vagina perawan lagi. Seingatku, terakhir kali aku merasakan vagina perawan adalah saat 4 sampai 5 tahun lalu, atau ketika aku masih menjadi maba (mahasiswa baru). Tak kusangka sosok yg pernah kujaga kesuciannya kini malah aku sendiri yg mengambil kesucian miliknya tersebut.


Beberapa saat kemudian Linda bergerak dan kembali memelukku dari samping, kubelai rambut panjang indah miliknya dan ku kecup kepalanya dengan penuh rasa sayang. Linda mendongak setelah kecupanku sembari tersenyum sangat manis.


"Gimana sayang? Gak nyesel kan udah ngasih keperawanan kamu buat aku?"

"ih manggil sayang sayang... Ntar Nisa marah loh hihi"

"Loh bukannya siapa ya yg kalo lagi keenakan manggil aku sayang mulu? Wleeee" ledekku

"ihhh mas malu tauuu!" rengeknya sambil cemberut sehingga membuat akupun tertawa

"Nggak mas, aku gak nyesel sedikitpun kok, malah aku sekarang seneng banget bisa ngelakuin ml untuk yg pertama kalinya sama kamu" tegasnya sembari memberikan senyum bahagia


Puji syukur ternyata Linda benar-benar sudah memantapkan hati dan aku juga tidak sedikitpun melihat rasa sesal di dirinya padahal baru saja melepas keperawanannya untuk pria yang belum jadi suaminya. Malah aku melihat raut bahagia di wajahnya saat ini, akupun jadi ikut bahagia melihatnya.


"Lin..." panggilku

"Dalem... Kenapa mas?" sahutnya

"Hmmm aku mau tau dong kronologi kamu kok bisa sampe terjadi hal kek tadi sore.. Kalo aja aku tau bakal kejadian begitu gabakal aku biarin kamu sendirian"


Tiba - tiba raut wajah Linda menjadi datar lalu memelukku dengan erat dan membenamkan wajahnya pada bagian dada kiriku.


"Ehh astagfirullah maaf Lin... Udah kalo emang belum siap cerita juga gapapa kok" ucapku menyesal telah mengatakan hal yg seharusnya tidak tepat jika diucapkan saat ini

"Hmmm gapapa kok mas, aku mau ceritain tapi sambil meluk kamu gini gapapa kan?" ucapnya yg masih membenamkan wajahnya di dadaku

"Yakin mau kamu ceritain? Kalo emang blm siap juga gapapa kok next time aja waktu kamu emang udh siap"


Hanya anggukan kepala yang aku dapatkan...


Beberapa saat kemudian akhirnya Linda mulai berucap...


"Jadi gini ceritanya mas...."



.........................................................................................


B E R S A M B U N G


.........................................................................................


Belum pada lupa kan kata - kata andalan disini?

Apa? Udah lupa?

Yaudah deh ane ingatkan lagi kalau :

1 like kalian = +1 semangat untuk penulis :beer:
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd