Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG SEMUANYA BERAWAL DARI KKN

Siapakah wanita yang cocok untuk Aris? (maksimal 2 pilihan)

  • Linda

  • Nisa

  • Aisyah

  • Lala

  • Ve

  • Amel

  • Renata (Tata)

  • Ajeng (Bu Kades)

  • Ayu (Bu Dosen)


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
Status
Please reply by conversation.
Episode 6




Minggu, pukul 06.15
Aku terbangun di pagi hari, namun kali ini ada yang berbeda bagiku. Aku bukan terbangun karena memang tubuhku yang sudah siap untuk bangun, namun aku terbangun karena merasa si joni kecil sudah berdiri tegak pagi ini.


Ya memang sudah seharusnya untuk pria ketika mendapatkan aktivitas 'ngaceng pagi', namun tunggu dulu.


Ada yang berbeda....


Aku merasakan sesuatu yang lembut di kontolku..


Lembut dan basah...


Ahhh enak banget rasanya..


"Apa aku masih mimpi ya?" batinku


Sesuatu yang lembut itu membuat kontolku menjadi basah. Rasanya seperti naik turun atau keluar masuk diatas kontolku.


Eh tunggu...


Sesuatu yang lembut? Naik turun? Terus bunyi apa itu yg sedari tadi aku dengar?


"Slluurrpp.. Slluurrpp.. Mmhhh.. Slluurrpp"


Aku yang kaget langsung membuka mata..


"Heii kamu ngapain???!!" tanyaku kaget


Aku melihat Lala sedang menungging di samping tubuhku, kepalanya naik turun, mulutnya mengeluarkan bunyi - bunyian tadi.




Nabila Azahra (Lala)


"Hehehe suka gak bang? Aku kasih hadiah pagi lohh" ucap Lala sambil berhenti dari aktivitas nya mengulum kontolku

"Aduh kamu ngapain sih La? Mmmhh ahhh" ucapku dengan diakhiri desahan tertahan karena Lala mengganti aktivitas nya dengan mengocok si joni yang sedang berdiri tegak itu

"Aku gemes liat punya abang pagi - pagi udah bangun aja.. mana gede banget terus keras pula hihi"


Belum sempat aku merespon ucapannya, Lala kembali melanjutkan aktivitas nya. Dijilat dan dihisapnya kontolku pagi ini dengan lahapnya. Entah habis berbuat kebaikan apa joniku ini, sampai - sampai dia bisa mendapatkan servis yg dilakukan oleh gadis imut sang 'loli legal' seperti Lala, disaat bertepatan juga dengan 'morning wood'.


"Slluurrpp.. Mmmhh... Slluurrpp.. Sllurrpp.."

"Tunggu dulu Laa.. Ahhh ahhhh" cegahku namun tak dihiraukan olehnya


Mau tidak mau akupun menikmati permainan lidah Lala pagi ini... Sungguh nikmat rasanya pagi - pagi disepong begini. Tanggung juga kan ya, udah terlanjur ngaceng ini hehe.


"Linda sama Aisyah kemana La? Mmhhhh ssshhh" tanyaku yang masih menahan desahan

"Sllurrpp... Mmhhhh... Ke pasar bang, belanja sambil beli sarapan kek kemaren paling. Sllurrpp.. Sllurrpp.. Ahhh.. Mmhh.. Sllurrpp..." jawab Lala sambil menghentikan kuluman nya sebentar, kemudian dilanjutkan lagi

"Aaahhh terushh Laaa.. Mmhhhh enak banget ahhhh" racauku yang semakin menikmati permainan Lala


Mendengar desahanku, Lala semakin liar mengulum kontolku. Tangan kirinya yang sedari tadi nganggur, kini mengarah ke selangkangan nya, Lala mulai menggesek vaginanya sendiri dari luar piyama tidurnya sembari terus mengulum kontolku.


Aku yang mengetahui tentu saja langsung bertindak, karena aku tidak mau kalau hanya aku saja yang keenakan disini.


"La sini.. Aku jilatin juga memek kamu" perintahku


Lala sudah mengerti, dia menghentikan sepongan nya sejenak untuk melepaskan cd nya dengan senyuman genit ke arahku. Setelah terlepas, Lala merangkak keatas tubuhku dengan menempatkan selangkangan nya berada di atas wajahku.


Ku lihat dibawah sana Lala sudah mulai kembali mengulum kontolku. Aku yang tidak mau kalah, langsung meraih kedua pantat Lala untuk menekan pinggang nya agar lebih mendekat ke arah wajahku. Tercium aroma khas vagina Lala, udah bentuk vagina nya kek anak remaja ditambah aroma nya juga pula.. Beeuhh membuatku semakin bernafsu rasanya.


Tidak mau berlama - lama lagi, aku langsung menciumi dan menjilati vagina Lala. Lidahku bermain - main disana sampai menemukan klitoris nya. Lala yang merasakan rangsanganku justru semakin liar mengulum dan menghisap kontolku.


"Sllurrrpp... Slluurrpp... Slluurrpp.. Ahhhh.. Slluurrpp... Ahhh.. Mmhhhh" desahan - desahan Lala terdengar diantara sepongan nya


Cukup lama kami melakukan oral sex dengan posisi 69 ini hingga akhirnya aku mencapai orgasme, sedangkan Lala sudah terlebih dahulu mencapai orgasme nya sebanyak 2 kali.


Kali ini aku muncratkan spermaku di dalam mulut Lala tanpa memberitahu dia terlebih dahulu, tentu Lala kaget namun dia tetap membiarkan spermaku memenuhi mulutnya sampai kontolku berhenti memuntahkan segala isinya itu.


Setelah selesai, Lala langsung mengambil tisu di meja tv kemudian dia menghadapku sembari melepehkan sperma milikku yg ternyata cukup banyak. Setelah mengeluarkan semuanya, Lala langsung berlari ke kamar mandi untuk kumur - kumur kemudian kembali padaku.


Aku hanya terkekeh melihat tingkah lucunya itu...


"ih abang malah ketawa.. Bukannya minta maaf kek udah keluar gak bilang - bilang, mana banyak banget lagi" ucap Lala dengan menunjukkan ekspresi sebel sambil cemberut lucu


Aku bangkit lalu mengusap kepalanya...


"Hehehe maaf ya Lala.. Adikku yg paling lucu"

"Iya abang.. Gapapa kok hehe" balas Lala kemudian memelukku


Pas aku lirik ke arah jam, ternyata sudah hampir jam 7.. Lumayan juga padahal cuma oral sex doang. Kita saling peluk hingga akhirnya memutuskan untuk mandi. Kita mandi masing - masing karena kalau mandi bareng ntar malah lama terus Linda keburu pulang. Pas aku sedang mandi, terdengar kalau Linda dan Nisa sudah pulang.


"Maaasss" panggil Linda dari luar pintu kamar mandi

"Yoooo.. Napa istriku" sahutku setengah teriak

"Istri - istri matane!! Cepetan mandinya terus sarapan!" perintahnya

"Iya bentar nih, lagi dapet panggilan alam dulu" balasku


Beres mandi aku salin mengenakan pakaian santai seperti biasa, yaitu boxer dan kaus. Kemudian menyusul mereka untuk sarapan.


..........


Pukul 15.00
Sore hari ini, aku dan semuanya mengisi waktu untuk membersihkan dan merapikan rumah entah dalam maupun halaman nya. Sebenarnya akan lebih asyik kalau ngerjain nya pagi hari, namun karena 4 anak yang dari kota baru datang sore ini. Akhirnya kita memutuskan untuk memulai nya sore hari.


Setelah lebih dari 2 jam kami membersihkan, mentata dan merapikan seluruh rumah agar lebih enak dipandang, akhirnya kami berkumpul di gazebo untuk menikmati minuman dingin dan gorengan beserta cemilan lain sambil beristirahat. Sebenarnya gazebo ini cukup kecil, mungkin hanya cukup maksimal 5 sampai 6 orang saja itupun udah desak - desakan, jadi 2 orang lainnya berdiri atau duduk dengan kursi diluar gazebo.


Aku duduk dihimpit oleh Linda dan Lala...


"Eh nanti malem kita ke rumah pak kades ya.. Diajak makan malem sama dia, sekalian kalian semua kan blm pernah main ke rumah beliau" ucapku memberitahu ajakan pak kades di whatsapp siang tadi

"Emang lu pernah mas?" tanya Ve yg duduk di bagian luar gazebo

"Pernah sekali doang, itupun gara2 nganterin dia pulang"

"Lumayan deh makan gratis haha" sahut Abdul

"Astagfirullah dasar muka gratisan lu Dul.. Istighfar cepet" balasku dengan wajah sok kaget tapi malah kelihatan nyebelin

"Halaahhh kamu juga kan sama!!" timpal Linda sambil menjewerku


Kita semua tertawa lepas tentunya... Asyik banget kalo udh ngumpul duduk bareng semuanya begini. Serasa semakin lama, chemistry kita ini semakin dapet rasanya. Kita tertawa - tawa dan bercengkrama hingga adzan maghrib pun berkumandang, membubarkan kami semua untuk menunaikan panggilan-Nya.


..........


Pukul 20.00
Kita semua beranjak ke rumah pak kades dengan menggunakan 4 motor, Abdul berboncengan denganku sedangkan sisanya para wanita saling berboncengan juga. Sebenarnya aku pengen banget sih bonceng Nisa atau Linda yang toket nya besar itu, tapi mau gimana lagi Abdul paling menghindari kalau boncengan sama lawan jenis. Entahlah aku juga bingung sama ni anak, padahal sama pacarnya sering boncengan, tapi sama anak - anak lain dia gamau, kan sama - sama bukan muhrim ya? Tanggung amat buat dosa nya hahaha.


Sesampainya di rumah pak kades, kita langsung disambut oleh beliau beserta istrinya.


Bu kades menyambut kami dengan mengenakan style seperti anak muda. Baru kali ini aku melihat bu kades tanpa mengenakan seragam dinas nya. Bawahnya mengenakan celana hitam ketat, atasnya mengenakan kemeja ungu yang tak kalah ketat juga. Tak lupa kepalanya dibaluti oleh hijab yang bagian depannya dia singkap ke belakang sehingga menampakkan bentuk dada bu kades yg membusung.. Memang dada nya tidak sebesar Nisa apalagi Linda, namun pakaian yg serba ketat itu selalu menarik perhatian mata nakalku.




Ajeng Lestari (Bu Kades)


Umur dia ini sebenarnya sudah 39 tahun. Namun entah sudah berapa banyak uang yang dia keluarkan untuk merawat tubuhnya itu, sehingga baik tubuh dan wajahnya terlihat seperti wanita berumur 25 tahunan sampai 30an awal. Kenapa aku bisa bilang begitu? Karena setiap melihat wajah dan make up yg sering digunakan oleh bu kades, tebakanku pasti dia rutin pergi ke klinik kecantikan.


Aku sebenarnya jarang bertemu bu kades karena dia sangat jarang berada di kantor desa. Yaaah memang sih sebagai istri kades adalah bukan tugasnya untuk mengurusi desa ini, tapi dia lebih ke aktif untuk mengurus kegiatan ibu - ibu disini... Seperti posyandu, kegiatan PKK, pengajian, senam dan kegiatan ibu - ibu lainnya.


Kami semua bersalaman dengan pak kades Roni dan bu kades Ajeng, begitupula denganku...


Namun ada yang berbeda, pas aku bersalaman dengan bu kades entah kenapa dia menatap mataku dengan tatapan berbeda, kemudian aku merasakan kalau telapak tanganku diremas olehnya.


Apa maksud bu kades ini? Apa dia kasih kode? Apa dia tertarik padaku? Bahkan penulis pun gatau maksudnya apa hahaha.


Kita semua dipersilahkan masuk ke ruang tamu yang sudah disulap menjadi tempat untuk kita menyantap hidangan yang disajikan oleh tuan rumah... Semua kursi ruang tamu sepertinya sudah dipindahkan sehingga hanya nampak 2 karpet lebar yang membentang, kemudian diatasnya terdapat banyak makanan dan minuman. Mungkin bisa digambarkan seperti sedang mengadakan syukuran lah ya.


"Monggo.. Silahkan duduk mas mbak, maaf ya lesehan aja.. Kalo pake kursi gak muat soalnya buat orang sebanyak ini" ucap bu kades mempersilahkan kami dengan ramah

"Nggih bu.. Ndak papa... Justru lesehan lebih enak" sahut Abdul

"Iya tante, eh bu Ajeng.. Justru si Abdul itu kalo duduk di kursi gabisa diem, mau nya loncat2 mulu dia" timpalku sehingga membuat semuanya tertawa

"Hahaha kamu tuh mas Aris bercanda mulu, eh panggil tante juga gapapa kok. Kan kamu dulu waktu kecil juga seringnya manggil tante" balas bu kades


Aku hanya tertawa kecil sembari mengangguk.


Namun aku berpikir kembali...


"Loh.. Gak laki nya, gak bini nya ngomong begitu. Emang sedekat apasih hubungan aku sama keluarga mereka jaman dulu?? Makin dipikir malah bikin makin penasaran aja kampret" pikirku


Kita semua duduk di atas karpet lembut ini, sembari berbincang - bincang ringan sekedar basa - basi bareng pak kades sembari menunggu lauk yang sedang disiapkan oleh bu kades. Oh iya, posisiku kini lagi - lagi diantara Linda dan Lala.


Beberapa saat kemudian, muncullah bu kades beserta seorang wanita kemudian diikuti juga oleh seorang anak perempuan balita yang berjalan dengan lucu sembari mengikuti langkah wanita itu.


"Loh siapa wanita cantik ini??" tanyaku dalam hati


Mereka menaruh berbagai macam lauk yg dibawanya.. Kemudian langsung dibantu untuk menata oleh teman - temanku. Setelah beres, bu kades duduk di samping kiri suaminya, sedangkan wanita cantik itu duduk di sebelah kanan pak kades. Sang balita langsung naik ke pangkuan wanita tersebut.


"Eh iya kenalin ini Renata, anak semata wayangku. Terus yg ini cucuku, namanya Clara. Kalian pasti baru pertama kali bertemu kan?" ucap pak kades memperkenalkan mereka berdua

"Halo om tante.. Clara umurnya baru 2 tahun setengah" ucap Renata sembari melambai - lambaikan anaknya yg masih beradaptasi dengan kehadiran kita semua

"Oh iya Renata ini kerja sebagai guru sd, jadi buat yg mau ambil kegiatan ngajar, bisa tanya - tanya sama anak saya ya" tambah pak kades


Semua anak berkenalan dengan Renata, dia seakan menjadi daya tarik baru disini. Tidak lain dan tidak bukan adalah karena kehadiran sosok Clara yg mengemaskan. Tak butuh waktu lama, Linda langsung berpindah ke sebelah Renata kemudian langsung mendapatkan hati dari balita itu. Memang kalau urusan bocil2 begini, Linda adalah wanita yg tepat untuk menangani nya haha.


Renata Pramudita, atau yg disebut Renata oleh pak kades ini memiliki sifat ramah dan wajah yang ayu, ciri khas wajah cantik dan manis kembang desa. Kulit nya putih bersih dengan bentuk toket yg kutebak pasti memiliki ukuran bh 34B atau 34C.. Tidak toge dan bukan kategori tocil pula.


Walaupun aku tahu Renata ini sudah punya anak, namun aku tidak menyangka bahwa badan dia bisa sekurus dan selangsing ini.. Badan langsing nya mungkin bisa ku setarakan dengan Ve yg memang memiliki badan bak model itu. Renata tebakku memiliki tinggi yang gak jauh beda dari Ve juga, karena terlihat jelas pas berdiri tadi bahkan ibunya sendiri kalah dengan tinggi badannya.


"Apa mungkin badan langsing Renata ini memang keturunan genetik dari bu kades ya? Kemungkinan besar sih iya deh..." gumamku dalam hati




Renata Pramudita


"Mbak Renata... Kalo boleh nanya, papah nya Clara kemana? Kok gak keliatan?" celetukku sambil memandang wanita cantik di depanku ini

"Lagi di daerah timur mas, dia ditugaskan disana" jawabnya

"Oalahh kerja apa emang mbak?" tanyaku penasaran

"ihh abang gimana sih, coba liat keatas tuh" potong Lala sembari menujuk sebuah bingkai di tembok atas


Akupun memindahkan pandangan ke arah yg ditunjuk Lala untuk melihat ke bingkai tersebut. Ternyata disitu terpampang foto Renata yang sedang memeluk Clara saat masih bayi, kemudian dirangkul oleh seorang pria muda yang mengenakan seragam abdi negara.


"Ohhhh tentara toh.. Pantes jauh banget tugas nya hehe" ucapku yg baru ngeh

"Dasar lola" ledek Linda

"Bukan lola Lin.. Tapi aku lagi terpana ngeliat kecantikan kamu yg lagi mangku anaknya mbak Renata, sampe - sampe aku ga sadar ada foto diatas" ngelesku sekenanya


Yang terjadi sudah bisa ditebak, aku langsung mendapatkan hujanan cubitan oleh Lala dan Nisa yg kini sudah berada di kedua sisiku. Yang lain pun hanya tertawa dan ikut meledekku yg sedang dianiaya kedua wanita cantik ini. Untungnya Linda sedang memangku anaknya Renata, jadi dia tidak ikut andil dalam serangan kali ini..


...........


Pukul 23.00
Tak terasa hari sudah semakin malam, Clara sudah tertidur dan dibawa ke kamarnya sedari tadi. kita semua menghabiskan waktu di rumah pak kades dengan suka cita. Akupun menjadi semakin senang karena bisa bertemu lagi dengan bu kades yg seksi itu, ditambah bisa bertemu pula dengan anaknya yang tak kalah cantik.


Hingga akhirnya kita semua memutuskan untuk pulang karena sudah banyak yg mulai mengantuk...


Sesampainya di rumah, aku ke kamar mandi terlebih dahulu untuk kencing dan mencuci muka. Kemudian berlalu ke kamar untuk mengganti dengan pakaian santai seperti biasa (apa? Yup.. Kaus dan boxer).


Aku berencana keluar sejenak untuk menikmati udud, sedangkan Abdul sudah terkapar karena memang tidak terbiasa tidur larut malam. Pas aku sedang menyalakan kompor untuk membuat segelas kopi, aku melihat Ve yg baru keluar dari kamar mandi.


"Abis ngapain lu?" tanyaku dengan tatapan menyelidik

"Ya pipis lah anjir, lu kira ngapain lagi"

"Kirain abis pipis enak"


*Bletakk..*
Lemparan sisir yang sedang dipegang nya langsung mendarat pada kepalaku.


"Becanda yaelah.. Galak amat sih, ntar ilang loh cantiknya hehe"

"Abis elu mah becanda nya bikin kesel" ucap Ve sembari menghampiriku

"Lagi ngapain mas?" lanjutnya di samping kananku

"Ini mau bikin kopi"

"Eh bentar.. Lu suka minum gak mas?" tanya Ve

"Suka lah.. Kan ini gw mau minum kopi, kalo gak minum ya mati" jawabku santai walaupun aku ngerti dengan 'minum' yang dimaksud Ve tersebut

"ishh bukan itu maksudnya anjir"

"Hehehe iyaiya ngerti kok, gw kadang - kadang doang kalo minum.. Gak suka banget soalnya"

"Ohhhh.. Temenin gw minum yok" ajaknya

"Hah? Serius lu? Dimana?" tanyaku sambil mematikan kompor lalu menghadap Ve

"Di gazebo aja, gw tadi pas pulang dari kota udah bawa kok"

"Ah lu mah terlalu nekat anaknya.. Awas ati - ati.. Ntar kalo ketauan yg lain bisa berabe, apalagi kalo ketauan warga sini" ucapku memperingati

"Tenang... Aman pokoknya mas, udh gw siapin kok semuanya tenang aja" balas Ve dengan wajah pede

"Yaudah kapan? Sekarang?"

"Iyalah sekarang... Lu tunggu di gazebo aja ya mas, ntar gw nyusul"


Akupun akhirnya gak jadi membuat kopi, untung ini bungkus sachet nya blm dibuka. Kalo udah dibuka kan mau taruh dimana nanti ini kopi hahaha.


Aku bukannya gak suka atau gak kuat minum - minuman keras, justru sebaliknya. Aku ini dikenal paling kuat dalam minum oleh teman - temanku dulu. Ketika sedang party, pasti hanya aku yg tidak mabuk (atau setidaknya sedikit mabuk) dan selalu mengurus mereka - mereka yg sudah teler bahkan sudah ada yg jackpot dan tepar.. Apalagi kalo ada yg dapet masalah dengan orang lain, pasti jadi aku yg ribet ngurusin mereka - mereka ini.


Oleh karena itulah aku jadi males buat minum bareng teman - teman, karena ujung - ujungnya selalu aku yg kesusahan. Hingga pada akhirnya akupun mulai sedikit demi sedikit mengurangi teman yang suka minum, aku juga hanya minum sesekali saja ketika sedang pengen banget entah apapun pemicu nya. Itu juga selalu menikmatinya sendirian, bukan dengan datang ke bar, ke club dll.


..........


Kini aku duduk sendirian di gazebo sambil menyalakan rokok kegemaranku. Hingga beberapa menit kemudian muncul Ve dengan sebotol tupperware dan sebuah gelas kecil di tangannya.


"Cerdik juga ni anak kalo menyangkut soal melanggar - melanggar aturan begini.. Memang dasar anak rebel hahah" ucapku dalam hati


Ve malam ini mengenakan sweater biru muda dan celana legging hitam pendek sepaha yg kelihatan sangat ketat. (Tahu kan ya? Legging ketat yg sering dipakai cewek2 saat workout atau senam ituloh.. Namun ukuran nya pendek se paha jadi terkesan seperti hotpants).




Veronica Andini (Ve)


"Agak ke dalem aja mas, jangan dipinggiran begini" ajaknya lalu langsung ku turuti


Kini kita berdua duduk bersebelahan di dalam gazebo kemudian Ve menaruh botol tupperware beserta gelasnya itu diantara posisi duduk kita.


"Kok satu doang gelasnya?"

"Udah satu aja.. Biar romantis kita mas hehe.. Lu gak mau minum gelas bekas gw ya?"

"Justru gw yg ngira nya lu gamau minum bekas gw Ve.. Gw mah udh biasa joinan jadi selow" sanggahku

"Yaudah yok.. Lu suka rasa strawberry kan?"

"Suka suka aja gw mah.. Btw kadar nya berapa?"

"40% mas"

"Oh yaudah hayuk"


Kita berdua ngobrol2 ringan sembari menikmati rokok kita masing-masing, tak lupa juga dengan Soju yg sudah dimasukkan kedalam botol tupperware oleh Ve. Dilihat dari bentuk tupperware yg lumayan besar sih kemungkinan ini 2 botol yg dimasukin jadi satu sama dia.




(Minuman yg dibawa Ve)


Ve bercerita kalau sebenarnya udah gak tahan banget pengen minum tapi tentu gak bisa dilakukan karena disini adalah bukan tempat nya. Hingga akhirnya pas dia pulang weekend ini, dia memutuskan untuk clubbing bersama teman-temannya itu namun entah kenapa mood nya menjadi males. Dia malah kepikiran tempat ini beserta pula diriku. Loh kok aku? Iya aku juga gatau dah kenapa malah Ve mikirin aku, gajelas emang anak satu ini haha.


Namun karena keinginan untuk minumnya sudah bulat, hingga akhirnya diapun mencoba mensiasati dengan cara seperti sekarang. Dia beli beberapa jenis minuman kemudian dimasukkan lah kedalam tupperware seperti ini agar tidak ada yang curiga. Begitupula bekas botol nya nanti yg tidak perlu bingung untuk dibuang kemana.


Lagi enak - enaknya Ve bercerita, muncul Linda dari pintu belakang kemudian menghampiri kami. Ve langsung terlihat kaget lalu mencoba menyembunyikan botol tersebut.


"Udah santai aja.. Percaya ama gw" tahanku sambil menggenggam tangannya


Ve mengangguk pelan lalu mengurungkan niatnya untuk menyembunyikan botol tsb. Setelah Linda mendekat, Ve langsung melepaskan genggaman tanganku.


"Lagi ngapain kalian?" tanya Linda ketika sudah berada di gazebo lalu duduk di sebelah kananku

"Lagi ngerokok nih... Kamu mau? Apa mau rokok yg lain?" balasku yg malah menggoda Linda

"Ishhh kamu tuh mas becanda nya!!.. Udah tau ada Ve juga!" omel Linda sambil mencubit pinggangku

"Aduhhh iyaiya maaf mami Linda yang cantik.. Maaf ya.. Lagian Ve mah santai kok anaknya" ucapku sambil melepaskan tangan Linda lalu menggenggam nya

"Santai aja gw mah mami hehe" sahut Ve


Mendengar sahutan Ve, Linda langsung melepaskan tangannya dari genggamanku. Ve yang merasa sudah bisa santai, kini mulai kembali meminum minuman yang dibawa nya.


"Eh btw itu kalian lagi minum apaan? Bagi dong" ucap Linda penasaran dengan minuman yg di depan kami

"Jangan Lin.. Gaboleh!" larang Ve


Linda justru semakin penasaran setelah melihat tingkah teman ceweknya itu... Ve langsung menatapku seolah meminta bantuan untukmu mencegah Linda. Aku hanya tersenyum sambil menatap balik Ve dengan mengucap "tenang" tanpa suara.


"Apaansih Ve pelit amat.. Aku kan juga mau" ucap Linda bete

"Hmmm yakin mau?" tanyaku

"Iya mau mas"


Aku ambil botol tupperware itu, lalu aku dekatkan pada wajah Linda...


"Dicium dulu ya.. Kamu pasti tau ini apa" perintahku sambil semakin mendekatkan ke arah hidungnya


Linda menghirup aroma minuman itu sesaat.. Lalu mencoba mengingat - ngingat minuman itu.


"Gimana? Masih blm inget?.. Ini sama kayak yg pernah kamu minum di kosan aku jaman dulu" ucapku membantu nya untuk mengingat

"Ohh Soju???" tanya Linda dengan wajah kaget

"Betul.. Kamu mau? Tapi ini kadar alkohol nya lebih tinggi dari yg pernah km coba itu" tawarku

"iihhh nggak ah nggak.. Apaansih kamu mas.. Lagian kalian kok bisa - bisanya mabuk - mabukan disini sih" sanggah Linda

"Tuh tanya ama dia tuh" balasku sambil memberikan gesture menunjuk Ve dengan wajah

"Hehehe maaf ya mami.. Habis gw udh pengen banget, udh ada hampir sebulan kayaknya gw gak minum hehe" ucap Ve sambil tertawa - tawa kecil

"Lagian ini semuanya udh gw sembunyiin kok mi.. Tuh lu bisa lihat sendiri" lanjut nya

"Hmmmm yaudah - yaudah.. Tapi inget ya jangan sampe ada yang tau kalo kalian minum alkohol disini!! Apalagi sampe warga sekitar.. Pokoknya jangan sampe!!" perintah Linda namun terdengar lebih ke ancaman

"Iya Lindaku sayang.. Cuppp" sahutku dengan diakhiri kecupan lembut di pipinya

"Cie cieee hahaha.. Lagi dong lagiiiiii" seru Ve melihat tindakanku yg berani itu

"Mas Aris ihhhhhhhhh" rengek Linda sambil wajahnya memerah

"Gapapa dong Lin... Tuh liat Ve aja malah ketawa - ketawa kok" ucapku

"Ya gak gitu mas! Tau ah, bete!" balas Linda yang nada nya berubah jadi jutek


Aku hanya tertawa saja melihat Linda yang salting ini.. Kemudian aku meraih tangannya untuk ku gandeng menuju rumah.


"Bentar ya Ve" ucapku sambil menggandeng Linda

"Iya mas santuy" sahutnya kemudian kembali menenggak minuman itu


Linda sebenarnya bukan peminum, namun karena dia yang pecinta drakor, dia pun penasaran dengan rasanya Soju yg sering dia lihat di drakor2 itu. Hingga akhirnya aku beri dia kesempatan untuk mencobanya namun Linda langsung tidak suka setelah tegukan pertama hahaha.


Pas masuk ke dapur, kulihat suasana sudah tenang yang menandakan penghuni nya sudah pada tertidur... Dengan cepat aku peluk tubuh Linda, aku usap punggung dan kepalanya di dalam pelukanku. Linda tentu membalas dengan pelukan yang erat pula, buah dada besar nya itu sangat terasa di dadaku.


"Gapapa kan aku minum Lin?" tanyaku

"Iya gapapa kok, lagian km kan susah mabok juga.. Tapi inget jangan sampe kelewatan mas" jawabnya


Aku lepas pelukanku hingga kini kita berdua berdiri berhadapan...


"Iya Lindaaa aman kok.. Itu si Ve tiba-tiba ngajak aku buat nemenin dia minum, mungkin dia lagi stres atau apa kan aku juga gatau" ucapku sambil membelai pipi kirinya

"Oh yaudah iya boleh mas, tapi inget pesanku tadi ya.. Pokoknya aku gamau tau, kalian harus main aman"

"Iyaaa Linda siappp... Mwaaahhh mwaahh mmhhhh"


Kita akhirnya berciuman dengan mesra, kita berdua saling berbalas ciuman, jilatan & hisapan hingga beberapa saat kemudian kita menghentikan nya. Linda berlalu masuk ke kamar sambil tersenyum padaku, sedangkan aku kembali ke gazebo.


"Nih mas"


Ve langsung menyodorkan gelas kecil yg sudah berisi minuman itu padaku, aku dengan senang hati menyambut dan meminumnya.


"Btw hubungan lu sama Linda itu emang deket banget ya mas?" tanya Ve penasaran

"Mau gw ceritain?"

"Mau dong mas.. Hehe"


Ve memindahkan botol tupperware dan gelas ke sisinya agar dia bisa lebih menempel padaku...


Akhirnya aku menceritakan hubunganku dengan Linda dari awal kenal hingga saat ini, namun aku tidak menceritakan tentang kegiatan seksual yg sudah kita lakukan hehe.


Selama aku bercerita, aku lihat wajah Ve sudah mulai memerah menandakan kalau dia sudah terpengaruhi oleh alkohol yg diminum olehnya.


"Oh pantes lu berani nyium dia, padahal dia galak banget.. Tapi setelah tau hubungan lu udh sedeket itu sama Linda mah gw bisa ngerti kok" ucapnya setelah mendengarkan ceritaku

"Nah sekarang gantian dong lu yang cerita"

"Cerita apa?" tanya Ve

"Hmmm ya apa aja.. Tentang hubungan elu sekarang sama pacar lu kek, atau apa gitu"


Akhirnya Ve mulai menceritakan tentang kehidupannya...



.........................................................................................


B E R S A M B U N G


.........................................................................................


Pembaca : Loh udah ini? Mana cerita Ve nya?

Ts : Lah iya juga.. Mana ya?
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd