Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG SEMUANYA BERAWAL DARI KKN

Siapakah wanita yang cocok untuk Aris? (maksimal 2 pilihan)

  • Linda

  • Nisa

  • Aisyah

  • Lala

  • Ve

  • Amel

  • Renata (Tata)

  • Ajeng (Bu Kades)

  • Ayu (Bu Dosen)


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
Status
Please reply by conversation.
Episode 7




Akhirnya Ve mulai menceritakan tentang kehidupannya...


Sebelum bercerita, Ve menyenderkan kepalanya di pundak kiriku, kemudian tangannya memeluk lengan kiriku.


Dia menceritakan secara singkat tentang kehidupan nya yang bisa dibilang jadi 'anak nakal' ini. Dia bercerita kalau sudah sejak semasa SMA dia suka clubbing bareng teman - teman SMA nya. Dia jadi sangat menyukai alkohol semenjak masa SMA, bahkan dia hampir terjerumus kedalam obat-obatan terlarang. Untung nasib baik dan akal sehat masih melindungi dirinya, sehingga Ve bisa terhindar dari hal - hal terlarang tersebut.


Ve juga menceritakan tentang kehidupan percintaan nya. Dia bercerita kalau sebenarnya dia ini bukan tipe wanita yang mudah untuk jatuh cinta kepada pria, namun sekalinya jatuh cinta dia akan sayang banget pada pria tersebut. Ve memiliki beberapa mantan dari semasa SMA hingga akhirnya hati dia berlabuh kepada pacarnya yang sekarang.


Pacar Ve ini adalah teman semasa kecilnya, mereka berdua dipertemukan ketika reuni SD hingga akhirnya menjalani hubungan walaupun harus LDR karena pacarnya yg sedang bekerja di luar negeri. Mereka sudah berpacaran 2 tahun dan sudah LDR setahun belakangan ini, mereka berdua baru bertemu 2 kali setelah menjalani hubungan LDR ini. Hubungan mereka tetap bisa bertahan dengan baik karena komunikasi yang terjaga dan ditambah rasa sayang Ve yg besar juga untuk kekasihnya itu.


Oh iya, Ve ini bercerita sambil tetap menuang minuman untuk dirinya maupun untukku...


Entah karena Ve yang sudah mulai mabuk atau gimana. Dia kini tanpa malu menceritakan kalau sebenarnya dia mulai berani berselingkuh yang sebelumnya tidak pernah dilakukan olehnya sedikitpun, dia beberapa kali memiliki partner One Night Stand selama berpacaran dengan pacarnya saat ini.


Ve juga bercerita asal mula dia berani melakukan perselingkuhan itu karena dia sempat beberapa kali memergoki pacarnya bermain dengan wanita di luar negeri sana. Namun pada akhirnya dia selalu memaafkan perbuatan pacarnya sehingga semua permasalahan pun berakhir dengan damai disebabkan karena Ve yg masih sangat sayang dengan pacarnya.


Menurut pengakuan Ve, semua tindak perselingkuhan nya itu hanyalah untuk memuaskan birahi nya saja. Dia tidak pernah bermain hati dengan para lelaki partner sex nya. Bagi dirinya, di hatinya tetap hanya ada pacarnya seorang. Bahkan tidak ada satupun partner ONS yang berulang, semua dia dapatkan dengan berbeda pria untuk menghindari semua lelaki itu jatuh hati pada dirinya.


Bedanya, dia selalu bermain aman sehingga semua perselingkuhan dirinya ini tidak pernah tercium oleh pacarnya sampai saat ini.


"Aku kangen banget sama pacarku mas, aku kangen ngelendot begini, aku kangen dimanjain dia, aku kangen dicium dia.. Semuanya deh pokoknya" ucap Ve sambil semakin erat memeluk lenganku


Didekapnya lenganku hingga menempel ke arah dadanya. Walaupun masih tertutup dengan sweater, namun tetap saja aku masih bisa merasakan kenyal payudaranya itu. Mungkin ini adalah salah satu luapan emosi kangen nya yg sudah tidak terbendung lagi sehingga akupun tidak melarang perbuatannya.


Aku tak menjawab namun sangat terasa bahwa dia seperti mencurahkan segala isi hatinya saat ini. Dia tidak ada gelagat sama sekali untuk menutup - nutupi semua kisahnya ini.


Apakah aku percaya dengan semua ceritanya? Walaupun aku sebenarnya tidak terlalu memperdulikan kehidupan kenakalan nya itu. Namun sebagai teman yang baik, setidaknya aku masih mencoba untuk mendengarkan dan mencoba juga mempercayai atas apa yg dia utarakan.


Tapi ada satu yg terlewatkan...


Ve tidak menceritakan tentang kenapa dia menjadi wanita yg nakal seperti ini...


Ingin sekali kutanyakan kenapa dia jadi nakal begini.. Pasti ada suatu hal yang menyulut kehidupan bebasnya seperti saat ini. Namun aku agak ragu, takutnya Ve malah jadi gak nyaman karena aku yang terlalu jauh menanyakan privasi nya.


Ku usap - usap kepala Ve yg berada di pundak kiriku. Kemudian ku kecup kepalanya dengan lembut untuk memberikan dia rasa nyaman.


*Cuppp*


Kepala Ve bergerak pelan setelah kecupanku barusan, seperti dia sedang mengusap pipinya pada pundakku.


"Ve.. Gw mau tanya suatu hal dong, boleh?" pintaku

"Boleh mas.. Mau tanya apaan?" jawabnya sembari menegakkan kepala lalu kembali menuang minuman

"Kenapa lu bisa jadi begini? Apakah ada kejadian sebelum ini semua sehingga membuat lu menjadi begini? Apa secara tiba-tiba aja? Gw yakin sih pasti ada pemicu nya.." ucapku memberanikan pertanyaan yg ada di benakku saat ini

"Begini gimana emangnya mas? Emang menurut lu, gw ini orangnya gimana?" tanya Ve sambil mendekatkan wajahnya ke arahku dari samping


Aku deg - degan tentu saja karena pas aku menoleh ada wanita cantik dengan tatapan yg penuh arti di depan wajahku dengan jarak hanya beberapa centi.. Mungkin bibir kita sudah bersentuhan kalau aku memajukan wajahku sedikit saja.


"Eh emmm... Gimana ya jelasin nya" ucapku dengan sedikit grogi

"Kok lu jadi grogi gitu sih mas.. Lucu banget, gemes hihi"

"Ya gimana gak grogi kalo ada cewek cantik di depan mata gw persis begini"

"Hah? Emang menurut lu gw cantik ya mas?" tanya Ve sambil mengernyitkan dahi

"Banget" jawabku singkat, padat, kenyal & besar macam tetek Linda


Ve langsung memberikan ekspresi yang sulit ku artikan, dia menatapku sambil tersenyum manis dan matanya berbinar.. Entah apa yg ada dipikirannya saat ini.


*Cupppp...*
Tiba-tiba sebuah kecupan singkat mendarat di bibirku.


"Makasih mas" ucapnya sambil melemparkan senyuman manis lagi setelah mengecup bibirku

"Iya sama-sama"

"Mau gw ceritain gak mas kenapa gw jadi begini?" tanya nya kemudian mulai merebahkan kepalanya pada pundakku lagi

"Emang boleh? Kalo lu gamau ceritain mending gausah deh"

"Boleh aja.. Tapi gw minta satu syarat, plis semua cerita ini hanya kita berdua aja yang tau ya"

"Iya Ve gw janji.. Lu bisa pegang semua kata - kata gw"


Ve memeluk lenganku lagi kemudian lanjut bercerita kembali...


..........


Semuanya berawal dari saat Ve masih kecil, sejak kecil dia selalu menjadi anak yang baik dan menuruti semua perintah kedua orangtua nya. Dia tidak pernah melakukan hal kenakalan meskipun keluarganya bisa dibilang adalah keluarga yang berada.


Namun semua itu berubah ketika sebelum Ve memasuki bangku SMA...


Om nya Ve atau adik dari ayahnya yang saat itu baru lulus kuliah tiba - tiba tinggal bersama keluarganya sembari bekerja pada perusahaan yg ayahnya miliki. Sebenarnya om nya Ve itu berencana ngekos, namun atas perintah kedua orangtua Ve akhirnya om nya tersebut tinggal bersama mereka.


Kejadian bermula ketika om nya telah tinggal beberapa bulan di rumahnya... Awalnya memang tidak ada hal yang terjadi, hari hari berjalan seperti biasanya. Namun semua berubah ketika di suatu malam saat Ve sedang tertidur lelap di kamarnya, dia merasakan ada tangan yg menggerayangi tubuhnya. Tangan itu meraba dada kemudian turun hingga ke selangkangan nya.


Ve yang merasakan hal tersebut langsung terbangun, namun dia membuka mata dengan perlahan. Betapa terkejutnya dia ternyata dia menangkap dengan kedua bola matanya sendiri kalau om kandung nya itu sedang melecehkan dirinya.


Saat itu, Ve yg masih sangat muda langsung merasa takut dan panik luar biasa.. Karena perasaan panik yang sangat besar itu, sehingga menjadikan tubuhnya seperti kaku tak bisa melakukan apapun. Dia hanya bisa mematung melihat tubuhnya dilecehkan. Bukan hanya itu, om bangsat nya itu melakukan pelecehan sambil onani di samping tubuhnya persis.


Setelah kejadian itu, Ve tentu menangis dan tidak menyangka atas apa yg dialami nya malam itu. Om nya kini selau datang untuk melakukan hal tersebut hampir di setiap malam.. Ve tidak bisa berbuat apapun, bahkan sampai dia merasakan kalau tangan om nya semakin berani masuk ke dalam baju dan celananya, dia juga tetap hanya bisa diam mematung.


Ketika Ve bersama orangtua nya pun, dia hanya bisa diam tidak berani untuk menceritakan pengalaman yang sangat menakutkan bagi dirinya itu. Saat itu dia juga belum ada kepikiran untuk merekam segala tindak pelecehan nya untuk melaporkan pada orangtua nya. Ve hanya bisa merubah sikapnya untuk sedikit menghindar dari om nya, setidaknya dia tidak mau jika dia hanya berduaan dengan lelaki brengsek itu.


Kejadian terus berlangsung hingga pada puncaknya di suatu malam Ve mengalami hal tersebut untuk yg kesekian kalinya...


Malam ini Ve kembali merasakan hal yang sama, namun dia sangat tidak menyangka kalau om nya itu sampai berani melucuti celana hingga cd nya. Ve yang sadar akan terjadi sesuatu yang buruk, kini memberanikan diri untuk bangun dan mencoba berteriak.


Baru saja dia ingin berteriak, lelaki itu langsung membekap mulutnya dengan handuk kecil. Kedua tangannya diikat keatas kepala sehingga Ve tidak bisa melakukan apapun, mau memberontak pun kedua pahanya sudah ditindih oleh orang itu.


Yup... Seperti yg bisa ditebak, malam itu Ve kehilangan keperawanan nya. Dia hanya bisa menangis dan menangis setelah perbuatan tersebut. Daerah kemaluannya merasakan sakit yang luar biasa sehingga dia merasakan sulit jalan pada saat itu.


Hari - hari berikutnya Ve hanya bisa melamun dengan tatapan kosong karena sudah kehilangan kesuciannya sedari usia yg masih dini, kehidupannya kini bagi dirinya sudah tidak berarti apa - apa lagi setelah mengetahui bahwa orang yang masih termasuk dalam keluarganya saja berani melakukan hal tersebut.


Apakah semua itu berhenti disitu saja? Oh tidak..


Beberapa hari setelahnya kembali terjadi hal yang sama berulang - ulang setelah lelaki tersebut merasakan lampu hijau, hal itu disebabkan karena Ve yg lagi - lagi tidak pernah melaporkan tindakan bejat lelaki tersebut.


Pernah suatu hari Ve mencoba melawan, namun om nya malah mengancam kalau akan melakukan hal tersebut kepada adiknya, yg dimana adiknya itu memiliki usia yg lebih muda dibandingkan dirinya. Akhirnya hal tersebutlah yang membuat Ve tidak bisa berkutik lagi selain hanya bisa pasrah menjadi pemuas nafsu birahi dari lelaki bejat yang tidak lain dan tidak bukan adalah om kandungnya sendiri.


Semua kegiatan bejat itu terus berlangsung setidaknya sampai hampir satu tahun lamanya...


Di suatu hari, keluarganya mendapatkan kabar kalau om nya itu mengalami kecelakaan ketika berkendara sambil mabuk, dia sempat dilarikan ke rumah sakit namun ternyata tidak bisa diselamatkan sehingga kejadian tersebut telah merenggut nyawa om nya.


Semua keluarga besarnya merasakan sedih yang amat dalam. Namun tidak bagi Ve, dia merasakan perasaan lega di tengah - tengah masa berkabung itu, Ve akhirnya bisa terlepas dari semua tindakan bejat lelaki tersebut.


Hari berganti minggu, minggu berganti bulan...


Ve merasakan hidup tenang nya kini sudah kembali...


Namun secara tiba - tiba di dalam dirinya muncul perasaan kangen atas sentuhan pria. Walaupun kejadian bejat kemarin menyisakan rasa sakit dan trauma yang teramat besar, namun tetap saja Ve yang sudah mengenal nikmatnya berhubungan intim kini malah kangen hal tersebut. Ve kangen dadanya diremas, vaginanya dijilat, juga kangen merasakan benda masuk ke dalam lubang senggamanya. Hingga akhirnya Ve mulai mengenal masturbasi, dia sering melakukan masturbasi untuk memuaskan nafsu birahi dirinya sendiri.


Semakin lama, tubuh Ve semakin menginginkan barang kejantanan pria... Hingga akhirnya sifat kenakalan Ve mulai muncul ketika dia memasuki bangku SMA. Ve sering bergonta - ganti pacar hanya untuk memuaskan nafsu birahinya saja, namun Ve tidak pernah berselingkuh selama dia berpacaran, setelah merasa bosan dia langsung memutuskan pacarnya kemudian mencari pria lain lagi.


Dia merasa kalau tubuhnya ini sudah bukan hal yang harus dijaga lagi, kemudian seiring berjalan nya waktu diapun mulai mengenal nikmatnya minuman keras. Hingga mabuk adalah menjadi hal yang biasa bagi dirinya sampai saat ini.


Ve akhirnya mulai mencoba dan berani berselingkuh ketika hubungan dengan pacarnya saat ini. Dia menceritakan kembali kisah dan alasan perselingkuhan nya seperti yang sudah dijelaskan diatas.


..........


Kurasakan bahuku ini basah selama dia bercerita. Ternyata dia sedang menangis sembari menceritakan semua kisahnya itu. Aku langsung merasa iba dengannya, pasti butuh keberanian, mental dan kesiapan hati yang sangat besar untuk menceritakan semua kisahnya ini.


Aku benar-benar tidak menyangka bahwa dibalik kenakalan nya itu terdapat masa lalu yang teramat kelam menurutku. Aku juga memiliki pengalaman yang bisa dibilang sama karena pengalaman sex pertama sekaligus keperjakaanku dulu direnggut oleh keluargaku sendiri. Namun bedanya, aku melakukan semua itu dengan suka rela bukan dengan paksaan dan kekerasan seperti yang dialami Ve saat ini.


Kubelai lembut kepalanya dengan tangan kananku untuk membuat Ve merasa tenang... Dia masih tetap menangis namun kini sudah lebih tenang, tidak tersedu - sedu seperti sebelumnya.


Aku menoleh lalu kukecup keningnya dengan lembut sehingga diapun mulai berhenti menangis. Aku tegakkan badan Ve kemudian ku posisikan duduk hingga kini aku duduk menghadap dia.




Veronica Andini (Ve)


"Udah ya nangisnya.. Capek loh kalo nangis terus, ntar cantik lu ilang hehe" ucapku sedikit bercanda sembari mengusap kedua pipinya yang sudah banjir dengan air mata itu


Hanya anggukan yang aku dapatkan...


"Gila.. Ternyata Ve ini cantik banget ya" gumamku dalam hati


"Maaf ya gw malah bikin lu mengingat semua masa kelam itu. Gw benar-benar minta maaf udah bikin lu jadi sedih.. Cuppp..." ucapku dengan diakhiri sebuah kecupan di keningnya lagi

"Nggak mas.. Justru kebalikannya, gw ngerasa lega banget bisa menceritakan semua ini ke lu.. Hati gw makin plong rasanya" balas Ve sambil tersenyum manis

"Oh yaudah syukur.. Gw jadi ikut lega dengernya"


Setelah aku mengatakan itu, wajah Ve bergerak mendekat dekat ke arahku. Aku yang reflek juga ikut mendekat ke wajahnya hingga akhirnya...


"Mwaaaaaahhh"


Sebuah ciuman panjang kita lakukan, hanya ciuman biasa namun rasanya aku tak ingin melepaskan ciuman ini. Begitupula dengan Ve, tangannya melingkar di belakang leherku seakan tak ingin bibirnya lepas begitu saja dari bibirku.


Setelah ciuman panjang itu, Ve akhirnya melepaskannya lalu menatapku dengan tatapan mata yang penuh arti kemudian langsung memeluk diriku... Ku balas pelukannya dengan erat sembari mengusap punggung dia. Kepala Ve dibenamkan pada leher kiriku, sehingga sangat terasa hembusan nafas Ve yang sudah sedikit berat itu menerpa kulit leherku.


"Mas..." panggilnya lirih dalam pelukanku

"Iya"

"Setelah denger semua cerita gw, lu jadi jijik gak sama gw? Gw kotor banget ya mas? Gw udh gak pantes lagi buat dapet cinta sejati, cinta yang bisa menerima dan memahami diri gw yang sebenarnya"

"Hussttt apaansih! Jangan bilang gitu ah!" aku tentu kesal dengan ucapannya

"Dengerin ya... Gak ada sedikitpun di dalam diri gw buat memandang lu ini jijik lah, kotor lah atau semua hal negatif yg ada di pikiran lu"

"Lu tetap Ve.. Lu adalah Veronica Andini yang gw kenal, lu adalah Veronica yang baik, Veronica yang cuek, yang santai, ramah, suka ceplas - ceplos, yang asik diajak bercanda dan semua hal yang gw tau tentang lu selama ini"

"Please stop! Gw gamau denger lu sampe merendahkan diri begitu lagi ya..."

"Soal jodoh dan cinta? Tenang aja... Cinta sejati akan datang disaat waktu yang tepat, percaya deh sama gw. Walaupun amit - amitnya hubungan lu saat ini berakhir kandas lagi, tapi gw yakin 100% bahwa jodoh yang sesuai segala kriteria lu termasuk juga menerima dan memahami segala masa lalu lu akan datang disaat yang tepat"


Setelah ucapanku yang panjang lebar itu, Ve kembali menangis.. Dia menangis sesenggukan di dalam pelukanku.. Aku yang sudah bingung mau gimana lagi hanya bisa mengusap punggung dan kepalanya untuk menenangkan dirinya.


Beberapa menit kemudian, Ve akhirnya berhenti menangis. Kuraih kedua bahunya untuk kembali berhadapan denganku, ku tatap matanya dalam - dalam sembari menghapus air mata yang membasahi pipinya.


"Udah dongg.. Malah nangis lagi" ucapku yg masih menbelai kedua pipinya padahal air mata itu sudah bersih

"Gw bahagia mas.. Gw gak salah pilih orang ternyata untuk menceritakan semua masa lalu gw. Beruntung banget gw bisa bertemu lu saat ini" balas Ve

"Ah apaansi, jangan bikin gw terbang dah haha.. Btw udah berapa orang yang lu ceritain kisah masa lalu lu itu?"

"Cuma 2 orang mas.. Termasuk elu"

"Serius? Siapa yang satunya? Pacarlu?" tanyaku


Hanya gelengan kepala yang kudapat...


"Terus siapa dong?" lanjutku

"Sahabat gw mas.. Dia sahabat satu - satunya yg gw miliki, kita berdua udh terbiasa buat saling curhat terbuka hingga gw pun akhirnya berani buat menceritakan semuanya"

"Kok lu bisa berani cerita sama gw juga sih? Kan kita kenal aja belum sampe sebulan"

"Gatau mas.. Susah banget buat dijelasin pake kata - kata.. Pokoknya gw itu selalu merasa nyaman dan aman kalo bareng lu. Lu ini selalu perhatian dan melindungi kita semua walaupun lu gak pernah memperlihatkan dengan jelas, gw bisa merasakan semuanya kok. Meski kadang kelakuan lu sering bikin gw jengkel, tapi entah kenapa gw nyaman banget kalo sama lu. Gw merasa selalu terlindungi... Sampe2 gw ngerasa kayak udah kenal lama banget sama lu, akhirnya gw berani buat cerita itu semua" papar Ve yang juga panjang lebar

"Apa jangan - jangan.... Lu udah baper ya sama gw?" tembakku to the point menanyakan perasaan dirinya


Ve tidak menjawab ucapanku namun dia langsung menyerbu bibirku.


"Mwaaahhh Mwaaahhh mhhhh mwahhh"


Kini ciuman nya berbeda...


Bukan ciuman seperti awal yang aku dapatkan.. Namun kini lumatan bibir Ve yang menghujani bibirku. Aku membalas untuk mengimbangi permainan bibirnya yang terasa sudah bernafsu ini. Hingga saat Ve menjulurkan lidah, langsung ku sambut oleh lidahku dengan senang hati.


Dinginnya angin malam serta saling sahut nya suara jangkrik dan hewan malam lainnya seakan mengiringi percumbuan liar kita berdua malam ini. Kedua tangan Ve memegang pipiku seakan tidak mau melepaskan mangsa yang ada di depan matanya saat ini.


Aku yang juga sudah terbawa nafsu kini mulai bertindak...


Tanganku mulai menurunkan resleting sweater nya lalu langsung menggerayangi dada nya. Ku remas kedua buah dada milik Ve yang ternyata dia hanya memakai bh saja dibalik sweater nya itu. Bh yang ia kenakan ternyata jenis bh berenda sehingga membuatku semakin bernafsu untuk meremas kedua payudaranya ini.


Kini tanganku mulai mencoba melepas pengait bh yang ternyata berada di depan itu. Bersamaan dengan terlepasnya pengait bh, Ve juga menghentikan percumbuan kita untuk mencari nafas.


Dia menatapku dalam - dalam dengan tatapan sayu...


Namun tidak bagiku, aku fokus ke bagian dada yang sudah terbuka itu... Dada nya mulus ditambah sebagain payudaranya yg sudah terlihat walaupun puting nya masih tertutup oleh bh.


"Jangan diliatin doang" ucap Ve seraya menyibakkan kedua cup bra miliknya sehingga mempertontonkan dengan jelas kedua payudara indah itu


Ve meraih kedua tanganku untuk dituntun menuju kedua bongkahan indah itu. Ahhh Kurasakan payudaranya masih sangat kencang, padat dan kenyal, ditambah areola sempit yang berwarna coklat senada dengan puting mungil nya. Siapa sih yang gak bernafsu melihat mahasiswi kutilang (kurus tinggi langsing) begini? Terutama si joni kecil di bawah sana yang langsung bereaksi tanpa komando menjadi semakin besar.


Aku remas kedua payudara itu sembari ku mainkan juga kedua puting nya...


"Ahhhh ssshhhh mas mmhhh ahhhh"


Mendengar desahan berbisik Ve, aku jadi semakin bernafsu sehingga ku lumat lagi bibir seksi nya sambil tanganku terus bermain di kedua payudaranya. Sedangkan tangan dia melingkar di belakang leherku.


"Mwaaahhh mmmhhh mwaahhh mwaahhh"


Tangan kiriku kini mulai turun, meraba perutnya hingga kuberanikan diri untuk langsung masuk kedalam celananya. Terasa cd yang dia kenakan juga berenda, dibagian depan lubang vaginanya ternyata sudah lumayan basah. Sepertinya Ve sudah sedari tadi bernafsu.


Desahan - desahan Ve makin terdengar jelas di sela-sela ciuman kami. Aku yang sudah ikut naik nafsunya langsung mendekap lalu merebahkan tubuh Ve tanpa melepaskan ciuman kita, sehingga kini posisiku menindih tubuhnya.


"Mau dilanjut?" tanyaku setelah melepaskan ciuman

"Iya mas ayok cepet.. Aku udah sange banget" jawabnya tanpa malu

"Eh tunggu dulu, tumben apanih lu manggil gw pake 'aku - kamu' haha" ledekku

"Ishh emang gaboleh? Udah cepetan mas, aku udah basah banget iniiii" ucapnya setengah kesal

"Hehehe iyaiya Veronica Andini... Cuppp..." balasku lalu mengecup bibir dia


Aku melepaskan celana beserta cd yang dia kenakan, terlihatlah vagina Ve yang gundul tanpa bulu sedikitpun, kulit vagina nya mulus senada dengan tubuhnya. Memang mulut vaginanya terlihat sedikit terbuka karena sudah sering dipake oleh para lelaki sedari jaman dulu, namun itu sama sekali tidak mengurangi ke seksi an vagina milik nya.


Aku yang penasaran langsung melebarkan kedua paha Ve kemudian beralih untuk duduk diantara selangkangan nya. Ku buka vagina mulus itu dan terlihat mulut vagina yang berwarna pink sudah sangat basah, sungguh menggoda banget. Aku coba iseng untuk mencolek klitoris nya yang menggoda itu.


"Uuhhhhh mas ayok ih.. Jangan dibuat mainan coba!" sewotnya

"Hehe abis gw gemes memek lu udah becek begini.. Tahan desahan lu ya"


Aku mulai mendekatkan wajahku ke vaginanya kemudian tercium aroma harum dari vagina Ve.


"Ternyata selain nakal, ni anak rajin perawatan juga" batinku


Langsung ku jilat bibir vaginanya.. Ku mainkan lidahku di mulut vagina Ve, klitoris nya pun tak luput dari permainan lidahku, ku lumat dan ku hisap klitoris itu sehingga membuat Ve mendesah - desah keenakan.


"Ahhhh mass.. Ahhhh enak banget babyyy ahhhh.. Terushh ahhhh"

"Aahhhh fuck lah enak banget ahhhh.. Ahhhh"


Segala racauan dan desahan keluar dari mulutnya... Namun belum kurasakan bahwa Ve memiliki tanda - tanda akan orgasme, padahal sudah cukup lama lidahku bermain di vaginanya. Akhirnya tanganku kini mulai ikut bermain, ku masukkan satu jari tengahku untuk menambahkan rangsangan.


"Ahhhhhh anjingggg terushh babyyyy ahhh"

"Aahhhh terusshh ahhhh ahhhha bangsatttthh ahhh"


Mendengar racauan Ve yang semakin intens, akupun semakin bersemangat. Kini kumasukan jari manisku sehingga sudah dua jari aku gunakan untuk mendapatkan orgasme Ve.


"Ahhhh bangsattthh kamuhhh mas... Gila enak bangeeetttt terushhhh.. Ohhhhh ahhhh"


Akhirnya setelah jariku mulai merasa capek, aku merasakan kedutan dan hisapan dari vaginanya, menandakan Ve akan mendapatkan orgasme yang pertama.


Aku percepat kocokan jariku beserta jilatan di klitorisnya, Ve terlihat semakin kelojotan menerima semua rangsangan ini..


"Ouugghhhh massss... Massss... Ahhhhh enak banget... Terushh masshhhh"

"Anjingggg terushh mass.. Jangan berhenti.. Aku bentar lagi nyampe ahhhh ahhhh ahhhh.."

"Massss akuuuuuuuu... Ouuuggghhhhhhhh"


Badan Ve melengkung keatas, kepalanya mendongak, kedua tangannya menjambak rambutku dengan keras. Kemudian badannya bergetar hebat dibarengi oleh cairan kenikmatan Ve yang menyiram jariku di dalam vaginanya.


Seketika tubuhnya ambruk dengan nafas terengah - engah...


Ku dekati Ve lalu berbaring di sebelahnya. Aku miringkan badanku untuk menghadap dia, kubelai wajah cantik itu yang sedang mengatur nafas. Walaupun jari dan lidahku sempat capek karena Ve yang tak kunjung orgasme, namun setelah melihat dia dapet orgasme hebat tadi rasanya aku juga ikut puas banget hehe.




Veronica Andini (Ve)


"Lu kuat juga ya dalam nahan klimaks.. Sampe pegel rasanya buat bikin lu orgasme begini haha" ucapku sambil tetap membelai wajahnya


Ve memiringkan badannya juga hingga kita berhadapan, kemudian ikut membelai wajahku...


"Justru aku yang gak nyangka bisa nyampe walaupun blm dimasukkin.. Aku baru pertama kali orgasme cuma dijilat doang" balas Ve

"Oalahh pantes lama banget"

"Lanjut yuk mas? Aku jadi makin pengen ngerasain kontol kamu" ucap nya sambil melemparkan senyuman nakal

"Boleh.. Tapi plis tahan desahan lu ya.. Kayak tadi aja tutupin pake tangan, bisa bahaya banget kalo ada yang tau soalnya"


Ve bangkit kemudian melucuti celana beserta cd ku.. Keluarlah si joni yang sudah berdiri tegak sigap dengan maksimal. Seketika Ve langsung melongo melihat kontolku yg langsung menjulang keatas itu..


"Gila kontolmu asli segede ini mas?" tanya nya

"Nggak, palsu.. Itu sebenarnya kontol kuda yang gw pake"

"Hahhh??" Ve terkejut

"Ya asli lah anjir.... Udah dari pabriknya emang begitu.. Ayok cepet jadi gak? Gajadi ngentot nih?" ucapku dengan sedikit kesal

"Hihihi ya jadi dong baby... Gak sabaran banget sih.. Cuppp.." balasnya diakhiri kecupan di pipiku


Ve mulai mengocok kontolku dengan pelan. Lembut jari wanita nakal ini memang tidak bisa diragukan lagi. Walaupun hanya dikocok namun enak banget rasanya.


Beberapa saat kemudian wajah Ve mulai mendekati kontolku, kepala kontolku dicium berkali - kali kemudian lidahnya mulai bermain menjilati seluruh bagian kontolku dari kepala hingga pangkal batang nya.


"Sllurrpp.. Sllurrpp.. Enak gak baby?" tanya Ve sembari menjilati kepala kontolku macam eskrim

"Ssshh enak banget Ve.. mmhhhh sssshhh" jawabku sambil menahan agar tidak mendesah

"Ouugghhhhh ahhh ahhh enak Ve terushh" desahanku akhirnya keluar setelah Ve mulai memasukkan mulutnya untuk mengulum kontolku


Sungguh nikmat yang kurasakan, mungkin sepongan Ve ini adalah salah satu yang terenak dari para wanita yang pernah ku tiduri. Kuluman nya tidak terburu - buru, dia sangat telaten untuk memberiku kepuasan. Dikulum, dijilat, dihisap, dia lakukan bergantian.


Hingga beberapa menit kemudian Ve menyerah dengan sendirinya, padahal aku sedang menikmati hmmmm...


"Mas masukin ya... Aku udah gak tahan lagi" ucapnya dengan tatapan mata sayu

"Iya sayang, sini lu rebahan lagi"


Ve kembali rebahan dan kini aku sudah berada di posisi memegang kepala kontolku ke dalam vagina. Ku gesek - gesek terlebih dahulu pada bibir vagina hingga klitorisnya. Hingga kemudian kepala kontolku mulai memasuki lubang vagina Ve yg mulus itu.


"Pelan - pelan mas, kontolmu gede banget.. Ouuuuggghhhhh" ucapnya ketika kepala kontolku mulai masuk

"Gila.. Ternyata memek lu masih sempit ya.. Enak banget" ucapku sambil berusaha terus mendorong kontolku

"Ouugghhhh itu kontolmu yang kegedean mas.. Sekarang memek ku punya kamu, bebas mau kamu apain aja asal pelan - pelan ya.. Ahhhhhh"


Dengan perlahan, akhirnya kontolku bisa memasuki vagina Ve walaupun baru setengah batang saja... Ku diamkan sebentar untuk memberikan vagina ve adaptasi, kemudian mulai ku masukkan lagi secara kuat.


*Blessss*
"Uuuhhhhhh" lenguhku ketika kontolku amblas dalam vaginanya

"Aaaahhhhhhhh... Diem dulu mas.. Gilaaa baru pertama kali aku ngerasain kontol sepenuh ini.. Sampe mentok di rahimku loh"


Ve menarik badanku hingga kini kita kembali berciuman dengan keadaan kontolku yg menancap di dalam vagina Ve. Setelah nafasnya mulai teratur aku melepaskan ciuman untuk mengecek keadaan joni disana.


Ternyata batang kontolku tenggelam habis di dalam lubang vaginanya.. Ini adalah pertama kalinya kontolku bisa masuk keseluruhan ke dalam lubang senggama wanita. Ternyata memang benar kata orang, semakin tinggi badan wanita, semakin dalam pula lubang vaginanya.


Beberapa saat kemudian aku mulai menggoyangkan pinggulku secara perlahan... Ku genjot dengan tempo pelan sehingga menimbulkan desahan - desahan Ve yang langsung ditutup oleh tangannya.


"Ahhhh memek lu enak banget Ve ahhh"

"Ahhhh iya mas.. Itu punyamu sekarang.. Ahhhh anjinggg kontolmu juga penuh bangetttthh ahhhh"


Semakin lama genjotanku semakin cepat hingga membuat Ve mendesah sambil menggeleng - gelengkan kepalanya.


"Uhhhhhh ajinggghhh terushh babyyyy ahhhh ahhhhh"

"Ahhhh enak banget baby ahhh penuh banget ahhhhh"


Sekitar 10 menit aku genjot dengan gaya missionary hingga akhirnya kurasakan vagina Ve mulai menghisap batang kontolku..


"Ahhhhhh bangsattthhh aku nyampe lagi ahhhh oughhhhh terushhh cepetin ahhhhhh"

"Ahhhhhh aku nyampeeeeee oughhhhhhhhhh"


Badan Ve kembali bergetar kemudian cairan kenikmatan nya kembali menghujani kontolku di dalam sana.


"Hahh.. Hahh.. Hahh.. Gila, aku udah keluar 2 kali" ucapnya sambil mengatur nafas


Melihat Ve yang ngos - ngosan, aku memberinya istirahat lagi. Setelah beberapa saat nafasnya kembali teratur kemudian kita lanjutkan aktivitas itu dengan Ve yang berada diatasku.


"Ahhhhhhhh kontolmu enak banget babyyyy" lenguhnya ketika kontolku kembali memasuki lubang vaginanya


Ve sudah melepaskan semua pakaiannya hingga kini dia sudah bertelanjang bulat sambil bergoyang diatas tubuhku dengan berbagai gaya.. Dari maju mundur, naik turun, hingga seperti mengulek kontolku. Akhirnya diapun merasa lelah karena aku yang belum mencapai orgasme.


Akhirnya dia melepaskan kontolku lalu aku bangkit untuk mengatur posisi agar dia kini menungging.


*Bleessss*
"Ahhhhhh Veee", "Ouughhhhhhh babyyy" lagi - lagi lenguhan kita berdua keluar ketika kontolku kembali memasuki lubang vaginanya


*Plokk.. Plokk.. Plokk..* bunyi pinggangku beradu dengan kedua bongkahan pantat Ve


"Ahhhh terushh babyyy... Anjinggghh enak banget sihhh ahhh ahhhh"

"Ahhh iya Ve.. Enak banget memek lu.. Pantes aja banyak yang sange sama lu ahhh ahhh"

"Aahhhh sekarang itu punya kamu baby ahhh ahhh terushh ouughhhh"


Aku merasakan vaginanya semakin sempit ketika bergaya doggy ini, sehingga membuat pertahananku akhirnya runtuh juga.


*Plokk... Plokk... Plok...*
"Ahhhh Ve gw mau keluar nih... Keluarin dimana? Ahhh ahhh"

"Dalem mas.. Ougghhhhh dalem aja ahhhhh.. Ayok cepetin baby ahhhh ahhhh"


Aku mempercepat genjotanku hingga Ve semakin mendesah - desah tidak karuan. Entahlah semoga aja semua desahan kita itu tidak terdengar oleh anak lain.


Hingga akhirnya....


*Crottt... Crottt.. Crottt...*
Aku akhirnya mendapatkan orgasme dengan menekan dalam - dalam batang kontolku hingga semua spermaku keluar di dalam rahimnya.


Bertepatan dengan aku yang sedang orgasme, badan Ve bergetar kembali, kepalanya mendongak keatas kemudian lenguhan panjang keluar dari mulutnya.


"Ohhhhhhhhhh"


*Crett.. Crett.. Crett*
Kontolku kembali disiram oleh vaginanya, kita berdua meraih orgasme yang bersamaan...


*Ploppp* suara kontolku ketika tercabut dari vaginanya.. Terlihat lelehan sperma bercampur dengan cairan kenikmatan keluar mengalir dari lubang vaginanya.


Ve langsung ambruk terlentang, disusul olehku di sebelah kanan nya.. Kita berdua bertatapan tanpa kata sambil mengatur nafas masing-masing, hanya seutas senyuman puas Ve yang terlihat di wajahnya.


Stelah dirasa nafas sudah mulai teratur, Ve bergerak miring kemudian memeluk tubuhku dari samping. Tangannya membelai pipi kananku sambil terus menatapku dengan tatapan yang penuh arti.


"Mas tau gak?"

"Kenapa?"

"Tadi itu sex gw yang paling nikmat loh.. Baru kali ini gw bisa orgasme sampe 3 kali"

"Terus kalo sama pacar lu biasanya berapa kali? Kalo sama partner sex lu?"

"Hmm kalo sama dia mah paling mentok 2 kali mas, itupun biasanya ronde kedua yg dapet 2 kali.. Kalo pas ONS sih cuma sekali doang paling, seringnya malah gw lanjut masturbasi sendiri.. Banyak kentang nya lah pokoknya"

"Yaudah nanti gw kasih yg lebih nikmat lagi ya hehe" ucapku sambil membelai lagi payudaranya

"Serius mas? Gw tunggu yaa mmhhh mmhhh mas" balas Ve sambil menahan desahan karena tanganku iseng memilin putingnya

"Eh wait... Btw kok lu nggak manggil 'aku - kamu' lagi sih? Hahaha" ledekku

"Ishhh masih dibahas loh.. Itu udah kebiasaan gw kalo lagi ngentot sama pacar - pacar gw pasti pake sebutan 'aku - kamu' "

"Oalahhhhhh gitu toh" aku pura - pura bego, padahal mah udh ngerti panggilan Ve berubah begitu ketika lagi sange doang

"Terus kalo sama partner ONS lu?" lanjut ku

"Nggak.. Cuma sama orang yg gw sayang doang.. Ehh" ucapnya namun langsung menutupi mulutnya seperti sadar kalo salah ngomong

"Berarti elu-" ucapku namun mulutku langsung ditutup oleh tangannya

"Stop!! Udah udah gausah dibahas ah! Apaansih!" omelnya sambil tetap menutupi mulutku


Aku hanya bisa tertawa melihat tingkah salting Ve ini...


"Ve.. Gw mau cupang toket lu dong.. Boleh?"

"Boleh mas.. Mau yg banyak juga gapapa, asal jangan di leher aja ntar ketauan yg lain"


Mendapat persetujuan, aku langsung membuat beberapa cupang di kedua payudara Ve. Cocok banget rasanya lihat badan mulus milik Ve ini ditambah dengan cupangan yang aku buat, kesan cewek nakal nya makin keluar rasanya hahaha.


Kita berdua kembali memakai pakaian setelah pertarungan saling bertukar keringat tersebut...


Pas aku lirik jam ternyata sudah jam setengah 2 dini hari.. Aku gak menyangka pertarungan pertama kita memakan waktu sejam lebih.. Kayaknya next time bakal lebih panjang inimah hahaha.


Kita berdua bergegas masuk untuk membersihkan kemaluan masing - masing lalu segera tidur karena hari esok adalah hari yang sibuk, baik proker kelompok maupun individu.


"Gilaaa.. Gak nyangka banget ternyata orang pertama yang aku entot adalah Ve.. Wanita rebel yang gak terpikirkan sama sekali untuk bisa melakukan hal senonoh kayak tadi.. Masa dia beneran suka sama aku sih? Gatau ah.. Huffftttt" batinku


.........................................................................................


B E R S A M B U N G


.........................................................................................
 
Terakhir diubah:
Berasa cpt y bacanya pdhl ceritanya dah panjang bnr,,, thanks suhu updatenya ditunggu klnjtnya
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd