Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG SEMUANYA BERAWAL DARI KKN

Siapakah wanita yang cocok untuk Aris? (maksimal 2 pilihan)

  • Linda

  • Nisa

  • Aisyah

  • Lala

  • Ve

  • Amel

  • Renata (Tata)

  • Ajeng (Bu Kades)

  • Ayu (Bu Dosen)


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
Status
Please reply by conversation.
lebih seneng baca alur cerita nya daripada ss nya
menarik aja gituuu haha
 
datanglah wahai penulis.
Hadirrrrrr
lebih seneng baca alur cerita nya daripada ss nya
menarik aja gituuu haha
Haha memang dari kedua thread ane sebelumnya juga yang ditonjolkan itu jalan ceritanya kok.. Ane bukan jagonya bikin sex scene yg ngacengin soalnya 😂




Btw udah malem nihh...


Enaknya update kali yak :fmalu:
 
kita tunggu siapakah yang akan segera bisa menyusul ve yang sudah overlap... apakah kuda hitam renata akan menyusul diam diam.....
 
Episode 11




"Mas tau gak?... Baru gini aja aku udah basah banget lohh..." ucapnya sembari mengambil tangan kiriku kemudian diarahkan ke dalam pahanya


Ditariknya tanganku semakin dalam hingga menyentuh selangkangannya... Aku raba cd nya dan memang benar tepat di depan lubang senggamanya sudah basah, malah lumayan basah menurutku. Aku tidak menyangka ternyata wanita secantik dan seramah dia memiliki nafsu yang tinggi.




Renata Pramudita (Tata)


"Kamu beneran udh sange Ta?" tanyaku sembari mengusap - usap vaginanya dari luar cd

"Ssshhhh mmmhhh banget sayang mhhhh" jawabnya sambil menggigit bibir bawah dan menatapku dengan tatapan bernafsu nya

"Kok kamu jadi binal gini sih Ta? Perasaan jaman dulu nggak gini deh"

"Nggak tau ah.. Ssshhhh ayok cepet puasin aku mas Ar sayang mhhhhhh" ujarnya yang terlihat kesal namun sange


Jujur, wajah sange Renata ini emang nafsuin banget.. Biasanya aku lihat dia selalu tampak anggun dengan dibaluti pakaian sopan atau pakaian kerjanya, namun sekarang dia mampu menaikkan libidoku. Aku yang awalnya khawatir untuk mempunyai hubungan lebih jauh dengannya, namun kini seakan semua rasa khawatirku hilang sirna... Ketika aku meraba cd basahnya ditambah wajah bernafsu yang menatapku begitu dalam, Si joni di bawah sana juga tentunya sudah mulai bereaksi meronta - ronta.


Tanpa ba bi bu, Renata langsung menyambar bibirku...


Kita berdua berciuman sangat liar lagi, kedua tangannya semakin erat mendekap leherku. Kedua mata kami tetap berpandangan sembari diiringi oleh nafasnya yang sudah memburu menerpa wajahku. Tanganku dibawah sana kini mulai menyingkap cd nya kesamping sehingga kurasakan langsung vagina becek Renata yang ditumbuhi bulu - bulu halus. Ku gesekan jariku di mulut vaginanya, jariku sudah terasa basah padahal belum masuk ke lubang kenikmatan itu.


"Mmmhhhh mwahhh ouughhh mass ahhh mwahhh mwahhh ssshhhh" lenguhan tertahan Renata ketika jemariku menyentuh dan menggesek klitorisnya


Beberapa menit kami berciuman sembari jariku terus - menerus bermain di vaginanya hingga akhirnya Renata melepaskan ciumannya...


"Aahhhhhh mas Arrr aku keluaaarr oughhhhhh"

*Crettt... Crettt... Crettt...*


Tubuhnya mengejang, kepalanya mendongak lalu diserati cairan kenikmatannya muncrat membasahi jariku.


"Astaga ni anak beneran punya nafsu tinggi ternyata.. Beda banget sama Tata yang dulu kukenal" pikirku


Badan Renata kini lemas bersandar pada kursi, tangannya tetap memeluk leherku walau sudah terasa lemah.. Aku usap wajahnya sembari aku sibakkan beberapa helai rambut yang menutupi pipinya.


"Sungguh binor ini bener-bener cantik" batinku


*Cuppp*
Ku kecup keningnya kemudian kembali kubelai kepalanya yg sudah tidak terbaluti hijab. Rambut panjangnya terasa lembut di tanganku, dengan dicat agak kecoklatan menambah aura kecantikannya semakin terpancar. Memang mantap deh mantan pacar pertamaku ini hehehe.


Setelah kurasakan nafas Renata sudah mulai teratur, aku langsung mencium lehernya.. Ku cium leher putih mulus nya hingga ke belakang telinga. Ciuman hingga jilatan kuberikan dan tak lupa kuberikan sebuah cupangan di lehernya tanpa mengkonfirmasi terlebih dahulu. Sedangkan Renata hanya mendesah - desah saja ketika lehernya sedang kujamah.


"Ahhhh mmmhhhh masss.. Eh kamu nyupang di leher mas?" ucapnya sedikit terkejut karena merasakan ciuman yg berbeda di lehernya

"Iya boleh kan? Lagian km sehari - hari nya juga pake hijab, jadi bisa ketutup dong hehehe" balasku tanpa rasa bersalah

"Ishhh kamu tuh ya gak bilang - bilang dulu!" sewot nya tapi justru dengan nada manja

"Karena kamu nakal, sini ikut aku!" lanjutnya


Tanganku ditarik olehnya menuju ke sebuah kamar yg kutebak pasti kamar miliknya... Setelah masuk, tanpa menutup rapat terlebih dahulu pintu kamarnya, Renata langsung melucuti dasternya. Benar saja ternyata dia tidak memakai bh sedari tadi, kini tubuh telanjangnya terpampang jelas di depan mataku tinggal tersisa cd saja. Payudaranya memiliki ukuran pas di tangan disertai dengan puting yang berukuran sedang dan areola yang melingkari tidak begitu lebar berwarna coklat gelap.


"Sungguh luar biasa body mama muda satu ini" batinku


Satu - satunya kain yg menutupi tubuhnya juga mulai dilepas. Celana dalam merah muda yang sudah basah itu dilepaskan hingga kini tubuhnya sudah telanjang bulat di depanku. Aku belum melihat dengan jelas bentuk vagina miliknya karena posisi yg masih berdiri, namun yg bisa kupastikan adalah vagina tersebut ditumbuhi bulu - bulu halus diatasnya. Sedangkan aku hanya bisa terpana melihat yang dilakukan Renata saat ini.


"Kok bengong mas? Bagus gak badan aku?" tanya nya seraya berjalan semakin dekat ke arahku

"Bagus banget Ta.. Kamu sempurna" ucapku asal, yang penting bisa bikin Renata senang

"Iyalah kan udh gapernah dipake sama pemiliknya hihi" balas Renata sembari tersenyum nakal


Senyuman nakal miliknya itu juga yang membuat libidoku ikut naik... Kemudian ditariknya tanganku menuju kasur yg biasa dia tempati bareng suami dan anaknya, kasur ini juga yg akan menjadi saksi bisu atas apa yang akan dilakukan oleh sang istri terhadap mantan pacar pertamanya ini. Ketika sudah sampai di pinggir kasur, Renata langsung menyerbu bibirku lagi dengan hujanan ciuman dan hisapan yang sangat liar. Kita berdua saling bertukar liur dengan panas sampai aku sendiri tidak sadar kalau celana beserta cd yg kukenakan sudah diturunkan olehnya.


Tiba - tiba...


Renata berhenti menciumku, wajahnya mendadak melongo setelah kurasakan ada sebuah tangan yg menggenggam batang kontolku yang sudah setengah berdiri.


"Mas... Ini bener punyamu? Gede bangeeetttt" ucapnya sembari memandangi kontolku yg sedang digenggam

"Iyalah... Masa punya suamimu" jawabku sekenanya

"Hmmmm tau ah" wajah Renata terlihat bete pas aku menyebut 'suami' namun masih dengan erat menggenggam kontolku

"Hehehe" aku hanya balas dengan cengengesan


Renata menyuruhku untuk duduk di pinggir kasur, dia melepaskan celanaku yg masih tertahan di sekitar betis terlebih dahulu, kemudian dia langsung duduk berlutut di depan selangkanganku sembari tak lepas genggaman tangannya dari kontolku.


"Mmhhhh Taaa..." desah tertahanku setelah Renata mulai mengocok kontolku dengan lembut


Dia tersenyum ke arahku sambil tangannya terus bergerak mengocok si joni yg kini sudah keras maksimal...


*Cuihhh*
Dia meludahi kontolku sehingga menjadi licin dan membuat kocokan nya semakin enak kurasakan.


Tak lama kemudian Renata mulai menjilati kontolku, dicium dan dijilat dengan lihai dari kepala hingga batangnya yg membuat nafsuku juga semakin tinggi. Tak hanya itu, kedua buah zakarku pun dijilat dan dihisap olehnya. Sungguh beruntung banget suaminya kalau bisa sering mendapatkan perlakuan seperti ini dari Renata. Kalau aku yg jadi suami Renata mah kayaknya nggak bakal aku tinggal - tinggal deh hahaha.


"Mulai sekarang kontolmu buat aku ya mas... Slluurppp... Slluurppp... Mmhhhh... Slluurppp" ucapnya lalu langsung mulai melahap kontolku

"Mmhhh ahhhh iya Ta terserah mmmhhh" balasku sambil merem melek menikmati permainan mulutnya


Kepala Renata maju mundur mengulum kontolku dengan cukup liar... Aku hanya mendesah menikmati setiap kuluman binor sekaligus mantan pacar pertamaku ini. Aku semakin mendesah keenakan setelah lidah dia menari di dalam mulutnya sambil mengulum kontolku.


Setelah cukup lama dia menyepong diriku, akupun punya niat iseng. Dengan tiba-tiba aku pegang kepalanya sembari ku tekankan kontolku hingga menyentuh tenggorokan nya. Renata nampak panik, dia tersedak sembari memukul - mukul pahaku.


Akhirnya kulepaskan kepalanya...


Matanya berkaca - kaca sembari air lirunya keluar cukup banyak mengiringi lepasnya kontolku dari dalam mulutnya.


"Mas.. Kok kamu jahat" ucapnya lemah sembari bangkit lalu naik ke pangkuanku

"Hehehe tapi kamu suka? Lagian kamu juga pasti udah pernah deepthroat kan sama suamimu?"

"Hmmm masalahnya kontolmu itu gede banget tau mas.. Untung aku gak mati keselek kontol"


Aku tertawa lepas denger ucapan Renata itu, menyebabkan diriku kini diserang oleh cubitan yang bertubi - tubi...


"Aduhhh awww aduhh udah dong Ta. Iyaiya maaf yaaa.. Habis aku gemes banget liat kamu yang nafsuin begini" ucapku sembari menghentikan cubitan kerasnya

"Huu dasar!.. Yaudah pokoknya sekarang kontolmu ini punyaku mas.. Buat aku pokoknya!"

"Iyaiya.. Yaudah mau dilanjut gak ini?"


Renata tidak menjawab namun mulai tersenyum nakal lagi... Kaus yg kukenakan dilepas olehnya kemudian kita kembali berciuman dengan sama-sama sudah bertelanjang bulat.. Kini tanganku tidak hanya diam, kedua buah dada yang membuatku gemas, kini mulai kumainkan. Kuremas dan kupilin puting nya hingga membuat Renata pun semakin blingsatan mencumbu bibirku.


Sambil terus berciuman, Renata menarik dan mengarahkan tubuhku hingga kini posisinya aku sudah menindih tubuhnya. Karena aku tahu kalau Renata sudah tidak sabar, aku yang tadinya hanya pasif kini mulai aktif untuk mengambil kendali dalam pergulatan sore ini.


Ku cubit puting kirinya cukup keras hingga Renata yg kesakitan pun menggigit bibir bawahku...


Tapi yang bikin aku tak menyangka adalah jariku merasakan ada air yang keluar dari payudaranya, ternyata Renata masih bisa mengeluarkan air susu walaupun sedikit.


Aku tersenyum atas reaksinya itu kemudian melanjutkan percumbuan kami. Ciumanku kini mulai turun ke leher, aku jilati leher mulusnya dan tak lupa memberi sebuah cupangan lagi. Semakin turun, kini bibirku sudah berada di payudara kirinya. Payudara yang baru saja berhenti memberikan ASI setengah tahun lalu ini masih bulat dan kencang menurutku. Payudaranya tidak turun dan tidak kendur.


"Ahhhh sayanggg... Ahhh enak mas mhhh" lenguh nya setelah merasakan putingnya dihisap dan dijilat olehku bergantian


Ku gigit gemas puting miliknya itu sehingga membuat tubuh mama muda satu ini menggeliat...


Setelah puas bermain dengan payudaranya, ciumanku langsung turun tepat di depan selangkangannya.. Vaginanya masih indah walaupun baru saja melahirkan seorang putri beberapa tahun lalu. Memang sudah sedikit terbuka namun aku tidak melihat sedikitpun jengger yang keluar dari mulut vaginanya. Bisa diibaratkan vaginanya ini seperti wanita muda yang belum pernah melahirkan.


"Kok diliatin? Mau kamu jilat emang mas? Gak jijik?"


Pertanyaan itu sudah cukup menjelaskan kalau suaminya pasti kurang berpengalaman dalam memuaskan wanita.. Bodoh banget suaminya punya istri yg sangean begini malah gapernah jilmekin vagina istrinya.


"Kamu diem ya.. Mau aku puasin kan?" ucapku lalu mulai menjilati bibir vaginanya

"Iya mas.. Ouuughhhhhhh mass geli" lenguh Renata ketika lidahku bermain - main di bibir hingga mulut vaginanya


Kubuka bibir vaginanya dengan dua jari, kemudian kujilati lubang vagina berwarna pink itu hingga menyentuh klitoris nya.


"Ahhh ahhh ahhh disitu masss enak banget ahhhh"

"Ahhhh mass terushhh sayanggghh terushh ahhh ahhhh"


Desahan demi desahan mengiringi permainan lidahku di vaginanya. Tanganku tak mau tinggal diam, kini jempolku menggesek - gesek klitoris nya sembari lidahku mengocok lubang vaginanya.


"Slluurrpppp... Slluurrpppp.... Mwaahh enak Ta? Slluurrpppp"

"Ooughhhh sayanggg enak bangetttt sayang... Pertama kali aku ngerasain begini masss, ternyata enak banget ahhhh ahhhh ahhh"

"Aku mau keluar lagi masssshhh ahhhhhh ahhh ahhhh"


Ku percepat kocokan lidahku dan gesekan jariku sehingga membuat badan dia bergerak - gerak tidak karuan.


"Aku keluar maassssss ouuuggghhhhhhh"


Tubuhnya bergetar dan mengejang namun aku malah semakin percepat permainan lidahku hingga Renata menjambak rambutku dengan kuat. Klitoris yang sudah tegang itu kutekan - tekan hingga...


"Mass udah duluuuu ahhh ahhh ahhhhhhhhhhhh ouuuggghhhhhhh"


*Srrrrr.... Srrrr.... Srrrr....*


Renata mengalami squirt, cairan kenikmatannya muncrat membasahi wajahku.. Aku sempat gelagapan karena kepalaku dibenamkan ke arah vaginanya, namun akhirnya aku bisa terlepas ketika orgasme hebatnya itu sudah selesai.


Aku tersenyum puas melihat wanita cantik sekaligus binor dan mantan pertamaku ini lemas tak berdaya... Tubuhnya terlentang tak bergerak sedikitpun, hanya bagian dadanya saja yang naik turun sedang mengatur nafas.


Kulihat sekeliling, kemudian kuambil daster milik Renata untuk membersihkan wajahku yg sudah kuyup karena cairan orgasme bercampur air kencingnya tadi. Setelah beres, aku ikut rebahan di sampingnya. Menyadari aku yang sudah berada di sebelahnya, renata memiringkan tubuhnya kemudian memelukku dari samping.


Terlihat senyuman puas bercampur keringat yang bercururan dibarengi dengan nafas yang masih terengah - engah... Beberapa saat kami saling belai dan saling kecup hingga nafsu Renata pun sudah kembali.


"Jahat banget kamu udh buat aku lemes begini padahal belum dimasukin... Sekarang giliranku ya" ucapnya sembari bangkit kemudian menduduki pahaku

"Yakan kamu yg minta buat dipuasin.. Giliran aku udah kasih kamu kenikmatan yg hebat, malah dibilang jahat hahaha" balasku

"Tau gak? Kamu itu belum masuk ke memek aku aja, majikanmu udh bikin aku lemes tau" ucapnya lagi seperti sedang ngomong dengan si joni kecilku sambil menyentil manja kepala si joni


Aku terkekeh dengan tingkahnya ini, bisa bisanya dia ngobrol sama kontol wkwkwk.


Tanpa aba - aba, Renata langsung menghisap kontolku dengan liar....


"Slluurrpppp... Slluurrpppp mmmhhh mhhhh"

"Ahhh ahhh enak Ta sepongamu" ucapku menikmati hisapan mulutnya


Hanya beberapa saat saja Renata mengulum kontolku, kemudian dia berdiri dan memposisikan tubuhnya berjongkok diatas selangkanganku.


"Langsung masukin ya mas.... Gak tahan banget aku pengen cepet ngerasain kontolmu" ucapnya dengan wajah sayu

"Dasar bini orang sangean" ejekku

"Biarin wleeeee... Kan aku sangean nya ke kamu doang, orang yang pertama kali mengambil hatiku hihi" balasnya sambil memeletkan lidah


Dengan perlahan Renata menggenggam penisku sembari diarahkan tepat di lubang senggamanya, hingga....


*Blesssss*
"Ouggggghhhhhh" lenguh kita berdua bersamaan karena Renata langsung menurunkan tubuhnya hingga kontolku langsung amblas masuk ke dalam lubang vaginanya


Renata merebahkan tubuhnya ke arahku hingga kini kita saling peluk dengan keadaan kontolku sedang berada di dalam sana.


"Masss.. Penuh bangetttt... Kontol kamu mentok ke rahimku mas"


Memang kurasakan ujung kontolku menyentuh dinding rahimnya... Tak hanya itu, dinding vaginanya juga seakan memijat dan meremas batang kontolku. Aku tak menyangka lubang senggama milik binor yang sudah pernah melahirkan ini ternyata masih cukup sempit bagi joniku. Rasanya mengingatkanku pada vagina milik bu dosen Ayu (eh iya blm diceritain ya hehe).


Kubiarkan si joni di dalam sana untuk memberikan vaginanya beradaptasi dengan pendatang baru. Beberapa saat kemudian, Renata kembali menegakkan tubuhnya kemudian mulai menggenjot tubuhnya naik turun dengan perlahan.


"Ahhh ahhh sshhh ahhh mmhhhh"

"Uhhh ahhhh ahhhh mas kontolmu enak banget"

"Ahhh oughhh kenapa gak dari dulu aja kita begini mas ahhh ahhh ahhh"


Segala desahan dan racauan dikeluarkan sembari menikmati goyangan dirinya sendiri yang berubah menjadi maju mundur.


Sekitar 10 menit kita melakukan sex posisi WOT dengan tangan Renata bertumpu pada dadaku, hingga akhirnya....


"Ohhhh ohhh aku keluar lagi sayanggghhh oughhhhhhh"


Tubuh Renata kembali bergetar, tangannya mencengkeram dadaku disertai cairan kenikmatannya muncrat mengenai kontolku di dalam sana. Setelah orgasme nya selesai, tubuh dia ambruk diatas tubuhku dengan nafas yang ngos - ngosan.


Kembali kuberi dia istirahat sejenak sembari ku usap punggungnya dengan lembut. Setelah dirasa cukup, ku lepaskan kontolku dari lubang senggama nya....


Kutaruh dan ku rebahkan tubuh Renata di sampingku dengan posisi memunggungiku, lalu ku naikan satu kakinya hingga berada diatas pahaku. Dengan memposisikan pinggangku sedikit dibawah pantat dia, ku arahkan kembali kepala kontolku ke lubang vaginanya.


*Blessss*
"Ooughhhh gede banget mas Arrrrrr ahhhh"


Kontolku kembali masuk ke lubang vaginanya dari belakang...


Dengan posisi ini, kugenjot vaginanya sembari tanganku meremas - remas payudaranya dari belakang. Walaupun tak bisa melihat wajahnya dengan jelas, namun posisi ini sangat nikmat karena desahan - desahan Renata semakin keras terdengar.


Walaupun tidak banyak berganti gaya, persetubuhan kali ini kurasakan cukup panas hingga kita berdua pun saling berbalas racauan...


"Ahhh ahhh mass enak bangeeetttt masss ahhh ahhh terushhhh ahhh ahhh"

"Ahhh ssshhhh enak mana sama kontol suamimu Ta? Mmhhh"

"Ahhh jauh mas oughhhh kontol dia gak pernah bikin aku sepuas ini syaanggghh ahhh ahhh.. kontolmu jauh lebih enak mass, jauh lebih gede, jauh lebih keraaasss ahhh ahhh.. Kamu aja yang jadi suamiku ya masss mmhhhh oughhhh"

"Dasar binor nakal mmhhhh.. Masa kontol suaminya dibanding - bandingin sama mantan pacar pertamamu sih ahhh mmhhhh"

"Kamu bukan mantanku, tapi kamu sekarang suamiku masssss ahhhh ahhhh terushhhh dikit lagi aku keluar sayanghhh ahhh"

"Tahan ya kita keluar bareng mmmhhh ahhh"


Hingga akhirnya.....


"Aduhhhh sshhhh gak kuat aku massss ahhh ahhh aku keluaarrrrr oughhhhhhhh"

"Aku juga Ta ssshhh.... Keluarin dimana? Mmhhhh"

"Dalem aja mas.. Di dalem gapapa ahhh ougghhhhhhhhh"


Bersamaan dengan tubuh Renata yang sedang bergetar karena orgasme, akupun merasa kalau penisku sudah berada di puncak kenikmatan dan segera ingin memuntahkan segala isinya.


*Crettt... Crettt... Crettt...*

*Crottt... Crottt... Crottt...*



Spermaku muncrat di dalam rahim Renata berbarengan dengan semburan cairan kenikmatan yg membasahi kontolku.


"Hahhh... Hahhh... Hahhh..."
Kita berdua terkulai lemas dengan nafas yang terengah - engah dan posisiku memeluk Renata dari belakang.


Aku belai rambut indahnya, wajahnya hingga payudaranya sembari kita berdua saling mengatur nafas masing - masing. Sejenak aku merasa ada yg memperhatikan kita, pas aku tengok ke pintu yang tidak tertutup rapat ternyata tidak ada siapapun.


"Ah cuma perasaanku doang paling" gumamku dalam hati


*Ploppp*
"Ooughhhh" lenguh Renata ketika kontolku terlepas


Setelah kontolku terlepas, Renata langsung berbalik badan hingga berhadapan kemudian kita saling peluk setelah pertempuran kenikmatan ini... Dia bilang punya pil KB yg digunakan ketika berhubungan badan dengan sang suami. Karena suaminya gapernah mau untuk crot diluar, akhirnya dia memutuskan untuk memakai pil KB karena mau fokus untuk membesarkan Clara terlebih dahulu.


"Pantes aja kalian MBA, orang tu cowok aja crot dalem mulu hahaha" gumamku dalam hati


Beberapa saat kemudian aku bangkit untuk kembali menggunakan pakaian... Baru saja aku duduk, terdengar suara ketukan dari pintu depan.


*Tokk... Tokk... Tokk...*
"Renataaaaa" suara seorang wanita yang kita tahu itu adalah suara dari bu kades


Kita berdua langsung kaget tentunya...


"Ta gimana ini? Tante udah balik tuh" tanyaku dengan wajah panik

"Udah tenang aja mas... Sekarang kamu ke kamar mandi ya, nnt aku yang ketemu ibu" jawabnya santai dan masih terlihat lemas


Aku langsung sat set menyambar semua pakaianku kemudian berlalu ke kamar mandi yang berada di dekat ruang tengah. Di dalam kamar mandi aku langsung memakai pakaianku sekalian juga buat kencing. Aku mendengar suara tv tengah dinyalakan kemudian suara pintu depan dibuka.




Ajeng Lestari (bu kades)


"Ren.. Kok dikunci sih pintunya?" suara bu kades terdengar jelas dari kamar mandiku

"Eh iya bu maaf.. Tadi aku sama mas Aris lagi ngobrol - ngobrol sambil nonton film di tengah. Renata kunci biar gada orang ganggu, tau sendiri bapak kan sering banget dapet tamu" balas suara Renata

"Ohh yaudah.. Terus mana mas Aris nya?"

"Itu lagi BAB mules katanya"


Setelah mendengar semua itu, aku keluar kamar mandi karena tahu kalau semua percakapan Renata tadi adalah skenario yg disiapkan untukku.


"Loh tante udah pulang" sapa ku saat keluar kamar mandi melihat bu kades sudah berada di ruang tengah (Aku manggil om dan tante ketika tidak bersama orang lain aja)

"Iya nih mas Aris, baru banget pulang.. Udah lega perutnya?"

"Udah tan alhamdulillah hehe"


Entah kenapa pertanyaan bu kades ini seperti ambigu bagiku.. Karena tatapan mata dia seperti memandangku dengan arti lain.


"Apa bu kades yg ngintip tadi ya? Ah gak mungkin lah, orang pintunya masih dikunci kok" batinku


"Yaudah Tata, tante, aku pulang dulu ya" pamitku

"Loh kok buru - buru mas? Sini ngobrol sama tante dulu dong... Kan tante juga kangen ngobrol sama kamu, bukan cuma Tatamu doang. Lagian kalian juga dari tadi asyik ngobrol - ngobrol kan? Sampe pintu dikunci gitu" tahan bu kades dengan membahas lagi soal pintu

"Iya mas, nanti dulu pulangnya ya.. Ini mau aku bikinin es teh lagi" timpal Renata dari arah dapur

"Sebenarnya mau sih aku juga ngobrol lama - lama, tapi ini udah mau maghrib tante, gak enak sama anak lain kalo kelamaan"

"Halah.. Udah bilang aja kamu ditahan sama tante gaboleh pulang gitu" ucap bu kades menggampangkan ucapannya


Mau tidak mau akupun menuruti mereka sehingga kini aku duduk dihimpit oleh kedua wanita cantik yg tidak lain dan tidak bukan adalah ibu dan anak. Kita bertiga ngobrol - ngobrol santai, namun lebih ke aku yang menceritakan kehidupanku dari semasa SMA hingga semasa kuliah. Setelah dirasa cukup dan es teh yg kuminum pun habis, aku akhirnya diizinkan pulang juga untuk kembali ke rumah.


..........


Di perjalanan pulang aku masih sedikit tidak menyangka bisa melakukan hubungan badan dengan mantan pacar pertamaku yang sudah jadi binor...


"Bisa - bisanya wanita secantik Tata kesepian karena ditinggal oleh suaminya, ditambah punya nafsu yang tinggi pula... Huffftttt kok KKN ku begini banget ya... Masa yang seharusnya Kuliah Kerja Nyata jadi Kuliah Kerja Ngentot sih? Hahaha... Eh kalo keadaan nya begini harus disesali atau malah harus disyukuri ya? Hahaha" gumamku dalam hati


Sesampainya di rumah, aku langsung diberondong berbagai pertanyaan karena baru pulang pas adzan maghrib berkumandang. Apalagi Linda, dia menanyakan berbagai pertanyaan yang cukup menjurus ke persoalan selangkangan karena hanya dia yg sudah mengetahui hubunganku dengan Renata seperti apa. Untungnya aku bisa menjawab dan ngeles dengan lancar karena mau tidak mau harus membawa - bawa nama bu kades hehehe.




.........................................................................................


B E R S A M B U N G


.........................................................................................

Ngaceng boleh, tapi jangan lupa kalau :
1 like kalian = +1 semangat untuk penulis :beer:
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd