Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG SEMUANYA BERAWAL DARI KKN

Siapakah wanita yang cocok untuk Aris? (maksimal 2 pilihan)

  • Linda

  • Nisa

  • Aisyah

  • Lala

  • Ve

  • Amel

  • Renata (Tata)

  • Ajeng (Bu Kades)

  • Ayu (Bu Dosen)


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
Status
Please reply by conversation.
Episode 12




POV AUTHOR


Kita mengulang sejenak pada jumat sore, tepatnya setelah kecamatan mengadakan senam rutin setiap bulan...



Saat ini Ajeng sedang berbincang dengan bu camat yang juga teman lama semasa sekolahnya.. Mereka berbincang ditemani oleh seorang instrukur senam yang juga kakak kelas mereka berdua dulu. Sedang asyik mereka berbincang, sang anak dari Ajeng yaitu Renata menghampiri ibunya.


"Ibu.. Mau ngomong berdua dulu dong sebentar aja" ucap Renata meminta izin


Dengan bingung, Ajeng menuruti keinginan putrinya kemudian mereka berdua menjauh sebentar dari keramaian.


"Kenapa toh nduk?" tanya Ajeng

"Renata pulang duluan gapapa ya?" ucap Renata

"Loh kan ibu boncengan sama kamu.. Terus ibu pulang sama siapa dong Ren?"

"Ibu bawa motor Renata aja.. Aku mau nebeng sama mas Aris hehe"

"Oalahh dasar... Giliran udah tau siapa mas Aris, langsung mau nostalgia ya kamu" ledek Ajeng

"Hihihi apasih ibu ih... Pengen ngobrol - ngobrol sama mas Aris aja kok bu" sahut Renata dengan wajah tersipu malu

"Hahaha yaudah sok boleh, tapi inget jangan sampe kelewatan ya? Inget kamu udah punya suami dan anak" wejangan dari Ajeng

"Iya inget kok bu.. Lagian mau ngobrol aja masa gak boleh, kan gak ngapa - ngapain"

"Iyaiya boleh kok nduuk... Btw perasaan waktu kamu masih pacaran sama dia gak se ganteng itu ya? Sekarang kok jadi ganteng banget ya dia.. Duh kalo ibu masih seumuran kamu juga pasti bakal kesemsem deh sama dia kayaknya hahaha"

"ishh kok ibu yang malah genit! Gaboleh ih! Inget ibu udah punya suami dan anak" balas Renata mengulang ucapan ibunya


Mereka berdua pun tertawa atas pembahasan Aris kali ini... Memang Ajeng selalu menempatkan diri sebagai sosok ibu sekaligus teman bagi anaknya, hingga menjadikan Renata pun sangat nyaman jika bercerita dan bercanda dengan ibunya. Ditambah Renata adalah anak satu - satunya dia dan suami, akhirnya Ajeng dan Roni pun selalu memanjakan putri semata wayang mereka.


Sedang asik tertawa - tawa, orang yang dibahas pun muncul dengan motor matic milik salah satu temannya... Ajeng menitipkan anaknya ke Aris dan Aris pun mengiyakan dengan ramah.


"Duhhh ganteng banget sih kamu Ris.. Udah ganteng, baik, ramah, terus mapan lagi.. Walaupun aku udh gak muda lagi, tapi kalo kamu lamar aku pasti bakal langsung kuterima deh lamaranmu hihihi" ucap Ajeng genit dalam hati


Memang hati Ajeng sudah langsung berbunga - bunga sejak pertama bertemu dengan Aris.. Melihat tatapan nya, senyuman nya, dan sikap baik nya membuat hati Ajeng selalu berdebar - debar ketika bertemu dengannya. Ajeng sadar dan sangat paham kalau perasaan nya ini bukanlah perasaan wajar. Mengingat usia dirinya terpaut jauh, bahkan Aris itu seusia dengan putrinya sendiri malah sempat menjalin hubungan pula. Namun mau bagaimana lagi kalau sudah hati yang berbicara.


Sampai saat ini Ajeng belum pernah melakukan tindakan yang terlalu jauh meskipun setiap bertemu anak dari kawan suaminya itu selalu deg - degan. Untungnya frekuensi bertemu dengan Aris ini tidak terlalu sering, kalau sering bertemu dengan Aris bisa gawat, hati Ajeng tidak akan bisa kuat menahan.. Dan bisa jadi dia benar-benar jatuh cinta kembali dengan seorang pira.


Setelah Aris dan Renata pergi, Ajeng pun kembali ke kedua temannya tadi... Mereka kembali berbincang kemudian berlanjut main ke rumah bu camat.


..........




Ajeng Lestari (Bu Kades)


Pukul 17.00
Ajeng kembali ke rumah setelah berkunjung dari rumah bu camat... Setelah memasuki pekarangan rumahnya, terlihat motor Aris masih ada.


"Duh senengnya ternyata cah bagus (anak ganteng) masih ada hihi" girang Ajeng dalam hati


Dia pun memarkirkan motor miliknya di sebelah motor Aris kemudian langsung beranjak masuk rumah.


*Ceklek... Ceklek...*
"Loh kok dikunci?"
tanya Ajeng dalam hati


Ajeng merasa aneh karena rumahnya dikunci dari dalam, padahal saat ini anaknya hanya sedang berduaan saja dengan Aris... Dia langsung berpikir yang tidak - tidak tentunya, pikiran Ajeng sudah kemana - mana memikirkan apa yang dilakukan oleh Renata dengan mantan nya saat ini.


Karena pikirannya sudah berkecamuk, Ajeng dengan cepat langsung merogoh kunci rumah dari dalam tas kecil miliknya. (btw ketiga penghuni rumah memegang kunci masing - masing)


*Ceklek*

Akhirnya pintu terbuka...


Ajeng langsung masuk namun tidak melihat kedua anak muda tersebut di ruang tamu. Baru saja dia ingin mencari, dia mendengar suara yang sangat familiar. Yap benar, Ajeng mendengar suara desahan dan erangan dari sepasang manusia yang sedang bersetubuh.


*Deggg*
Ajeng dengan hati berdebar mencari sumber suara tersebut... Dengan cepat dia langsung tahu kalau suara itu berasal dari kamar Renata.


"Apa ini?? Suara siapa itu?? Beneran Renata sama Aris melakukan itu disini?? Astagfirullah apa anakku sudah lupa kalau status dia ini adalah istri orang??" beragam pertanyaan menghujani pikiran Ajeng


Dengan hati yang sangat berdebar, Ajeng perlahan melangkah ke arah pintu kamar anaknya... Kakinya sedikit gemetar karena dia tidak bisa membayangkan jika semua pemikiran yg ada di otaknya adalah sebuah kenyataan. Semakin mendekati pintu tersebut, semakin jelas juga suara desahan wanita yang tidak lain dan tidak bukan adalah suara Renata.


Langkahnya terhenti tepat di depan pintu kamar Renata yang tidak tertutup rapat, dengan hati - hati dia mendekatkan wajahnya ke celah pintu tersebut.


Hingga akhirnya....


*Duarrrrrrrr*
Otaknya seakan tersambar petir, tubuhnya terbujur kaku, hatinya berdetak sangat kencang setelah melihat apa yang ada di depan matanya saat ini.


Benar saja....


Itu adalah Renata....


Anaknya sedang bergoyang diatas tubuh Aris...


Benar..


Itu adalah Aris....


Pira tampan yang selalu membuat hatinya berdebar ketika melihatnya, pria tampan yang selalu menarik perhatiannya kini sedang ditunggangi oleh anaknya sendiri sekaligus sang mantan pacar Aris. Dari posisi ini sangat jelas terlihat kalau mereka berdua sedang melakukan hubungan badan layaknya pasangan suami istri.


Perasaan campur aduk menerpa hati Ajeng saat ini.. Marah, kesal, kecewa dan cemburu menjadi satu.. Kok cemburu? Yup benar, tidak bisa dipungkiri kalau Ajeng benar - benar menyukai pemuda itu. Pemuda tersebut sudah mengisi hatinya saat ini walaupun dia sadar kalau dia memiliki suami juga. Apakah Ajeng munafik? Karena merasa cemburu ketika tahu anaknya memiliki hubungan spesial dengan Aris padahal dia sendiripun memiliki perasaan dan status yang sama? Entahlah, kalau urusan hati memang sangat susah untuk dijelaskan.


Ajeng hanya bisa mematung saat ini sambil menonton pertarungan kelamin antara anaknya dengan Aris... Dirinya tidak bisa bergerak dan hanya bisa memperhatikan semuanya.


Tak lama kemudian, Renata melenguh panjang dan badannya bergetar hebat menandakan kalau dia telah mencapai orgasme... Ajeng tidak menyangka kalau ketika di posisi atas begitu bisa juga sampai mendapatkan klimaks. Dia tidak pernah mengalami seperti itu sebelumnya, bahkan selama dia hidup, Ajeng hanya selalu mendapatkan orgasme satu kali saja disetiap melakukan hubungan intim. Namun yang dilihatnya berbeda, Aris tidak menunjukkan kalau dia sudah mendapatkan orgasme juga.


Semakin lama, dia semakin gelisah...


Suhu tubuhnya mulai meningkat sambil menonton persetubuhan anaknya sendiri... Hatinya berdebar namun kini dengan perasaan yang berbeda, yaitu perasaan yang menandakan kalau libido dirinya juga ikut meningkat.


Apalagi sekarang dia melihat kedua anak itu berganti posisi dengan rebahan miring menghadap dirinya yang sedang berada di pintu kamar. Ekspresi wajah Renata semakin terlihat jelas, matanya terpejam sembari mendesah - desah hebat ketika digenjot Aris dari belakang. Kontol Aris pun sempat terlihat dengan jelas ketika terlepas untuk berganti posisi.


"Astagaaa itu kontolmu le??? Besar dan panjang banget, pantes aja anakku segila itu menikmati nya" batin Ajeng

(le / tole adalah panggilan untuk anak laki-laki)


Tanpa disadari, tangan Ajeng kini bergerak menggerayangi tubuhnya sendiri... Tangan kanannya meremas - remas payudaranya dari luar kaus yg dia kenakan, sedangkan tangan kirinya masuk ke dalam celana legging dan langsung meraba vaginanya.


Semakin Renata dan Aris mendesah, semakin bernafsu juga Ajeng dibuatnya... Kini semua pikiran campur aduk tersebut hilang entah kemana, tergantikan dengan nafsu birahi yang mulai tinggi. Dengan melihat permainan anaknya, dia juga membayangkan kalau Ajeng yang disposisi itu dengan digenjot Aris dari belakang.


"Ahhhh Aris sayanggg... Kenapa bukan tante aja sih yang di posisi Renata???.. Pasti tante berikan semua tubuh tante buat kamu sayang" ucap Ajeng dalam hati


Yup benar, Ajeng merasa iri dan cemburu kepada anaknya saat ini... Dirinya semakin liar menggesek - gesekan jari di vaginanya.


"Mmmhhhh sssshhhhh" desah tertahan Ajeng keluar secara tiba - tiba ketika dia sedang membayangkan sedang disetubuhi juga oleh Aris


Untungnya desahan tersebut sangat pelan sehingga tidak sampai terdengar oleh kedua pemuda yang sedang asyik bertukar keringat itu.


Semakin lama, persetubuhan anaknya semakin liar dengan desahan dan racauan yang keluar dari mulut mereka berdua. Ajeng menjadi semakin bernafsu ketika mendengar kalau Aris jauh lebih hebat ketimbang suami anaknya, bahkan kini Ajeng mendengar racauan Renata kalau menginginkan Aris menjadi suaminya saja.


Ajeng tak kalah liar, nafsu dia sudah berada di ubun - ubun hingga kini kedua jarinya dimasukkan ke dalam lubang vaginanya.. Semakin cepat dan terus semakin cepat kedua jari itu keluar masuk dari lubang vaginanya sendiri.


Hingga akhirnya ajeng merasakan klimaks...


Tubuhnya bergetar hebat berbarengan dengan orgasme dari kedua anak muda tersebut... Bahkan beberapa kali cairan kenikmatan itu muncrat keluar membahasi cd yang dia kenakan. Kaki Ajeng lemas, badannya terasa ringan karena dia tidak pernah merasakan orgasme hebat ketika sedang bermastubasi ataupun ketika bercinta dengan suaminya. Dia sangat tidak menyangka kalau akan mendapatkan orgasme sehebat ini hanya dengan menonton persetubuhan anaknya dengan pria pujaan hati Ajeng.


Setelah menikmati sisa - sisa orgasme, Ajeng tersadar kalau kedua anak itu juga sudah selesai melakukan persetubuhan dan sekarang sedang saling peluk dengan mesra... Ajeng langsung buru - buru keluar rumah karena takut jika Aris melihat dirinya.


Pas sudah sampai diluar rumah, Ajeng memenangkan dirinya sejenak kemudian kembali untuk mengetuk pintu rumah...


Beberapa saat dia menunggu hingga akhirnya Renata membukakan pintu dengan mengenakan daster biru panjang (Renata sudah ganti baju) dan rambutnya terlihat berantakan walau dikuncir. Wajahnya juga lemas seperti orang baru bangun tidur namun terlihat seutas raut puas di wajah anaknya.. Yup Ajeng paham betul kalau wajah Renata ini adalah wajah ketika wanita baru saja melakukan hubungan badan.


Di leher anaknya juga terlihat sedikit tanda merah, yang Ajeng sudah bisa tebak kalau itu juga pasti ulah Aris..


"Kenapa kamu gak cupangin tante aja sih Arissss" batin Ajeng


Setelah bertanya dan dijawab dengan ucapan yang sudah jelas itu adalah sebuah kebohongan dari anaknya, dia pun langsung beranjak ke ruang tengah, sedangkan Renata berlalu ke dapur... Tak lama kemudian Aris keluar kamar mandi dengan wajah yang terlihat sedikit panik namun ditutupi dengan senyuman manisnya sembari menyapa Ajeng.


Hati Ajeng kini berbunga lagi setelah bertemu dan melihat senyuman pria tampan satu ini... Semua perasan marah, kesal, kecewa dan benci itu sudah hilang sirna.. Entahlah kenapa dirinya mendadak tak tega jika berkata jujur dan memarahi kedua anak muda ini. Wajah Aris yang sangat mempesona itu seakan menyihir hati Ajeng saat ini.


"Apa aku juga bisa dapat merasakan kayak yg dilakukan dia sama anakku ya? Duh mikir apasih aku ini... Astagfirullah" pikir Ajeng


Ketika hatinya sedang berbunga melihat pria tampan ini, tiba - tiba dia meminta izin untuk pulang.


Lohhhh gak bisa semudah ituuuu...


Ajeng tentu tidak mau Aris pergi begitu saja, walaupun dia tidak berharap sampai melakukan hubungan intim seperti yg sudah dilihatnya, dia tetap ingin bersama Aris juga saat ini. Untungnya Aris setuju untuk sedikit bisa berlama - lama disini.


Ajeng sangat menikmati perbincangan dengan Aris sore itu. Walaupun ada Renata, namun terlihat jelas kalau anaknya menjaga sikap dengan duduk agak jauh dari Aris, sedangkan Ajeng duduk sangat dekat dengan Aris. Ajeng sering mencuri - curi kesempatan untuk menyentuh tangan, pundak bahkan wajah Aris ketika Aris sedang menceritakan tentang perjalanan hidupnya.


Hingga akhirnya Aris pun pulang ke rumah yang dia tinggali bersama dengan mahasiswa lainnya... Ada perasaan tak rela di hati Ajeng atas kepergian Aris, namun bagaimana lagi... Ajeng tidak bisa menahan karena memang hari sudah hampir gelap dan dirinya juga belum mandi semenjak selesai senam tadi.


Jangan pada heran ya kalo bu kades dan wanita-wanita lain jadi tiba-tiba suka ke Aris... Dari awal thread ini (prolog) juga sudah dijelaskan kalau Aris adalah seorang pemuda tampan dengan daya tarik yang tinggi, namun Aris sendiri sering tidak sadar dan bahkan sering cuek atas hal tersebut


..........


Kembali ke POV ARIS


Sabtu, pukul 23.00
Karena seluruh warga disini diwajibkan untuk mendapatkan jadwal meronda, malam minggu ini aku dan Abdul mendapatkan jatah giliran ronda... Sengaja pak kades menyusun langsung untuk jadwalku agar di malam minggu berbarengan dengan para pemuda lain. Sebenarnya kalau tidak bisa hadir meronda pun tidak masalah yg terpenting membayar uang ganti nya sebesar 50k, namun aku berpesan kepada Abdul kalau diusahakan sebisa mungkin untuk hadir, bukan masalah nominal uang nya namun agar para warga lebih mengenal baik kita sebagai pendatang sekaligus mahasiswa KKN.


Akupun memberi pengertian ke Abdul kalau jangan pulang dulu setiap hari sabtu... Awalnya Abdul sempat memprotes karena sudah rutinitas dirinya untuk mengajak pacarnya main di malam minggu. Namun setelah kuberi pengertian yang cukup panjang akhirnya Abdul menyetujui usulku untuk jalan sama pacarnya di hari minggu saja.


Kini aku sedang berada di pos dekat balai desa... Bisa saja kalau aku memilih pos ronda dekat rumah, namun aku lebih memilih disini karena keberadaan para pemuda yg sudah kukenal juga disini. Terlihat Abdul sudah mulai ngantuk - ngantuk karena tidak biasa tidur malam, namun masih kuat karena dorongan kopi hitam. Disini ada bapak - bapak juga yang menemani... Kita melakukan banyak aktivitas, seperti bermain catur, kartu remi, kartu gaple sampai mabar mobellejen.


"Eh mas Aris kemarin boncengan sama mbak Renata ya hayoooo" celetuk salah satu remaja

"Wahhh bener tuh mas?"

"Sikat lah mas, bojone adoh (suaminya jauh) kok"

"Waduh keduluan mas Aris nih"

"Edaaann langsung sat set - sat set ya mas"


Dan sahutan - sahutan lainnya....


Aku hanya tertawa santai mendengar sahutan dari para pemuda dan bapak - bapak ini...


"Ngene loh (Begini loh).... Kemaren aku emang boncengan sama Renata, tapi cuma dimintain tolong doang sama bu kades buat nganterin anaknya pulang, gak lebih kok hehe" jelasku

"Ah masa sih mas hahahah" ledek salah satu bapak - bapak

"Serius dah pak hahaha... Emang koe pas ndelok neng ndi? (emang kamu pas lihat dimana?)" sahutku kemudian bertanya pada remaja tadi

"Di jalan pas masuk desa mas"

"Terus emang boncengan nya aneh? Sampe nempel - nempel? Orang duduk nya aja jauh - jauhan kok"

"Hehehe iya sih jauh - jauhan mas" remaja itu cengengesan

"Huuuuu cah semprul!! *Plakk* Nggawe geger wae (Bikin ribut aja)" balas salah satu pemuda sambil menggeplak kepala remaja tersebut sehingga membuat kita semua tertawa


Kita semua tertawa - tawa hingga akhirnya pada pukul 01.00 dini hari aku dan Abdul pamit pulang karena merasa kasihan pada Abdul yang matanya sudah tinggal 5 watt.


Baru sampai di rumah, aku tiba - tiba mendapatkan notifikasi whatsapp dari Renata...


"Ni anak jam segini ngapain ngechat dah" gumamku dalam hati


Awalnya nggak mau kubalas malam ini, namun karena sekilas kubaca kalau dia tahu aku sedang dapat jadwal ronda. Mau tidak mau akhirnya kubalas.


Renata : Mas Arrrrr... Belum bobo kan?

Renata : Mas Ar ih bales dong, pasti lagi ronda di deket balai desa kan?

Aku : Aku baru nyampe rumah nih.. Lohh kok kamu belum tidur? Knp Ta? Tidur gih udh jam berapa ini

Renata : Aku kebangun mas, terus gabisa bobo lagi 😭

Aku : Yaudah dimeremin aja matanya, ntar juga tidur sendiri kok

Renata : Masalahnya aku gabisa bobo karena mikirin kamu mas sayang

Renata : Kamu tau gak sekarang aku lagi ngapain? 😝

Aku : Lagi ngapain emang?

Renata : (Mengirimkan foto dirinya sedang colmek)


"Astagaaa bener - bener sangean nih anak"
gumamku dalam hati


Aku : Inget waktu dong Ta... Jam segini malah masturbasi 🤦

Renata : Ya mau gimana lagi mas kalo udah pengen hehe.. Lagian aku kebayang - bayang kontolmu terus sih hihihi 😍


Aku sejenak tidak membalas chat nya, hanya diread saja... Karena aku sudah bisa menebak arahnya akan kemana.


Renata : Mas Ar sayanggg

Renata : Bantuin aku dong... Aku udah basah banget ini 😭

Renata : (Mengirimkan foto toket yang sedang diremas)

Renata : (Mengirimkan video colmek yang bahkan terlihat wajah pengirimnya)

Aku : Bantuin gimana? Mau VCS?

Renata : Iya sayang mauuuuuu 😍😍

Aku : Yaudah2 bentar aku pindah ke ruang tamu dulu


Libidoku pun sempat ikut naik setelah dikirim pap tt dan video colmek itu, hingga akhirnya malam itu kututup dengan VCS bersama mama muda sekaligus mantan pacar pertamaku jaman SMP.


..........


Satu bulan setelah tinggal di desa Sukasari...


Tak terasa sudah satu bulan kita semua menjalani KKN sekaligus tinggal di desa ini, desa yg kini semakin nyaman untuk kita semua tinggali.


Setelah kejadian dengan Renata itu, tidak sering namun sempat beberapa kali aku mengulangi persetubuhan dengan Renata. Bahkan kami melakukan persetubuhan di depan anaknya langsung entah ketika Clara sedang tidur atau sedang bermain.


Untuk bu kades masih belum ada kejadian yang terlalu jauh.. Namun kini kurasakan kalau bu kades menjadi lebih genit padaku entah kenapa. Bahkan dirinya sering secara terang - terangan untuk menggoda aku di depan orang lain. Sangat jauh berbeda dengan Renata yang pasti bersikap normal dan selalu menjaga image nya ketika di depan orang lain. Aku sempat agak risih sih, tapi untungnya yg melakukan itu adalah wanita cantik dan seksi, jadi akupun sebisa mungkin dengan santai menanggapi nya.


Hubunganku dengan Lala sama seperti dengan Linda, aku masih belum berani memasukkan kontolku ke dalam liang senggama mereka.. Karena aku takut kalau Lala itu masih perawan seperti Linda.


Untuk Nisa sudah ada peningkatan, dia sudah semakin berani untuk bercerita padaku hingga akupun menjadi tahu lebih dalam tentang kehidupannya... Walaupun secara kontak fisik aku baru bisa menggenggam tangannya, namun itu sudah lebih dari cukup bagiku. Pelan tapi pasti hehe.


Hanya Ve yang rutin bersetubuh denganku saat ini, hampir setiap hari kita melakukan hubungan seksual. Entah having sex, hanya oral sex, hingga quickie sex sudah pernah kita berdua lakukan... Memang gila Ve ini, dia selalu berani melakukan sex denganku kapan saja dan dimana saja... Justru aku yg lebih sering menahan diri, bahkan kebanyakan persetubuhan kami terlaksana karena Ve yang meminta lebih dahulu.


..........


Sabtu, pukul 09.00
Aku akhirnya pulang ke kota setelah sebulan lebih berada di desa Sukasari tanpa balik ke apart sekalipun... Aku pulang bersama Linda, Lala dan Nisa. Kita berempat membawa 2 motor sehingga mobilku ditinggal di desa untuk jaga - jaga jika ada keperluan yg membutuhkan mobil. (Btw yang bisa nyetir mobil disini hanya aku, Linda dan Ve)


Aku berboncengan dengan Linda, sedangkan Nisa berboncengan dengan Lala. Sengaja selama perjalanan aku selalu menempatkan diri di belakang motor Nisa dan Lala dengan alasan untuk berjaga - jaga jika ada sesuatu yang terjadi kepada mereka. Namun tujuanku sebenarnya adalah agar Linda mau memelukku dan menempatkan toket besarnya di punggungku... Beeuhh kangen juga rasanya nyetir motor sambil merasakan empuk dan kenyalnya toket besar Linda hehehe.


Akhirnya kami sampai di kota...


Setelah mengantar Linda, aku langsung bertolak ke apart tanpa mampir terlebih dahulu. Sesampainya di apart, aku langsung membersihkan unit apart ku karena sudah 1 bulan ditinggal hehe... Setelah selesai membersihkan dan merapihkan semuanya, aku duduk di balkon sambil ngudud dan menikmati segelas es kopi kekinian yg kupesan lewat gfood.


Lagi enak - enaknya menikmati waktu santai ini, tiba - tiba aku mendapatkan notif whatsapp dari sang dosen cantik yg juga salah satu primadona kampusku. Dia membalas chat ku yang tadi sudah mengabari dirinya kalau aku telah berada di kota.


Bu Ayu : Sharelok apart kamu sekarang!

Aku : Mau ngapain bu? Kan nanti sore juga kita ketemu

Bu Ayu : Udah sharelok sekarang pokoknya! Jangan banyak tanya

Aku : Hmmm oke oke.. Aku di apart ***** bu

Aku : (Mengirimkan sharelok)


Kemudian tak ada balasan lagi, chat ku hanya diread olehnya...


Btw akhir - akhir ini memang bu Ayu sedang jutek dan cuek padaku, entah alasannya kenapa... Namun tebakku pasti karena aku yang tidak pernah ke kota untuk bertemu dengannya. Sebenarnya aku sempat beberapa kali ke kota sih, namun itu hanya untuk keperluan proker saja jadi aku tidak mampir ke apart maupun kampus... Aku pulang sekarang juga salah satu alasannya adalah untuk bertemu dengan pacar gelapku ini hehe.


Sekitar 15 menit kemudian hape ku berdering, pas aku cek ternyata bu Ayu yg menelpon...


Kringgg......


Kringgg...........


Kringgg..................


"Assalamualaikum" sapa ku di telepon

"Ini aku udah di lobby cepet turun!!" sahutnya dengan nada galak tanpa menjawab salam dariku


Aku bingung banget dengan tingkahnya.. Padahal dia sendiri yg ngajak untuk jalan nanti sore, tapi dia malah datang saat ini juga. Hmmmm...


Dengan langkah berat, akupun menuruti permintaannya untuk turun dan bertemu dengan dia. Karena akses untuk masuk ke wilayah lift dan tangga harus menggunakan kartu akses, makanya dia tidak bisa untuk langsung naik begitu saja. Setelah di lobby, aku melihat wanita cantik itu sedang berdiri sembari bermain hape.


Wanita itu menggunakan baju lengan panjang berwarna kuning dan celana panjang yang sedikit ketat berwarna krem, sehingga sedikit menampakkan lekuk tubuh bagian pinggang ke bawah. Kepalanya dibalut oleh hijab segi empat yang bagian depannya dia singkap ke belakang. Walaupun baju yg dia kenakan tidak ketat, namun karena ukuran payudaranya lumayan besar, sehingga tetap memperlihatkan bentuk payudara yg membusung itu.




Sri Rahayu (Bu Dosen)


Aku hampiri dia kemudian kutepuk pundaknya...


"Haii cantik" sapaku sambil menepuk pundak kirinya


Ternyata balasannya diluar dugaanku... Yang biasanya dia selalu ramah dan ceria setiap bertemu denganku, namun kini kebalikannya. Wajahnya ditekuk, bibirnya cemberut dan matanya seperti ogah - ogahan menatapku.


Tanpa menjawab sapaanku, tiba - tiba kartu akses yg sedang kugenggam langsung direbut olehnya...


"Cepet" ucapnya dengan nada jutek dan ketus sembari melangkahkan kaki ke arah lift


Aku sempat terdiam melihat tingkahnya ini, namun untungnya aku langsung segera tersadar dan bergegas mengikuti langkah kakinya. Aku bingung harus bagaimana sekarang, sifat begoku tiba-tiba muncul entah darimana datangnya, sehingga akupun tidak peka dan tidak paham sedikitpun atas sikapnya kali ini.


"Lantai berapa trs nomor berapa?!" tanya nya dengan nada yg masih seperti tadi


Kita berdua kembali terdiam sembari menunggu pintu lift terbuka.. Aku berada di belakang dia yang terus - menerus cemberut dan sering mengecek hape. Pas sedikit kuintip isi hapenya, ternyata dia sedang membalas chat grup dan chat pekerjaan lainnya.


Akhirnya pintu lift terbuka...


Setelah kita berdua masuk dan pintu lift tertutup, tiba - tiba bu Ayu....



.........................................................................................


B E R S A M B U N G


.........................................................................................


Gausah diingetin lagi deh.... Harusnya selalu pada inget kan ya kalau :
1 like kalian = +1 semangat untuk penulis :semangat:
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd