Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG SEMUANYA BERAWAL DARI KKN

Siapakah wanita yang cocok untuk Aris? (maksimal 2 pilihan)

  • Linda

  • Nisa

  • Aisyah

  • Lala

  • Ve

  • Amel

  • Renata (Tata)

  • Ajeng (Bu Kades)

  • Ayu (Bu Dosen)


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
Status
Please reply by conversation.
Episodes 13





Akhirnya pintu lift terbuka...


Setelah kita berdua masuk dan pintu lift ditutup, tiba - tiba bu Ayu menoleh ke arahku yg berada di sampingnya.. Sorot matanya benar - benar tajam seakan menandakan kalau dia sangat benci dengan orang yg ada di depannya saat ini.


"Kenapa bu?"

"Ba bu ba bu!!" kembali nada ketus yang dilontarkan padaku

"Eh Ayu.. Kenapa Yu?" aku mengulang pertanyaan

"Lantai berapa?!!"

"Eh iya astagfirullah... Lantai 8, kamar nomor 815"


Tanpa menyauti ucapanku lagi, bu Ayu langsung memencet tombol angka 8 dan menempelkan kartu akses di tab sensor yg berada di dekat tombol lift.


Kita berdua kembali saling diam hingga lift pun terbuka saat sudah sampai di lantai kamarku... Bu Ayu ngeloyor begitu saja meninggalkanku tanpa sepatah - kata yg dia ucapkan. Aku pun hanya bisa mengikuti dari belakang seperti sedang mengawal seorang wanita cantik yg sedang emosi ini. Hingga sampai di kamarku, bu Ayu langsung masuk begitu saja tanpa meminta izin dariku terlebih dahulu.


"Hmmm huffffttttttt" aku menghela nafas panjang kemudian ikut masuk ke dalam kamarku sendiri


..........


Oh iya aku ingin menggambarkan unit apartemenku terlebih dahulu...


Apart milikku ini bertipe 1BR.. Setelah pintu masuk terdapat dapur lengkap dengan kitchen set modern minimalist. Di ujung meja dapurnya terdapat meja makan yg masih menyatu dengan meja dapur. Tepat di depan dapur ada ruang tamu sekaligus ruang tengah untuk bersantai atau menerima tamu. Di sebelah ruang tamu terdapat pintu keluar untuk ke balkon kecil yg sudah aku set sedemikian rupa agar nyaman untuk ritual udud atau hanya bermalas - malasan sembari menikmati suasana kota ini.


Masih di sebelah ruang tamu juga terdapat pintu yang mengarah ke kamarku.. Di kamarku ini diisi oleh kasur king size, dua meja kecil dengan lampu tidur diatasnya, dan tv led seperti di ruang tengah. Juga terdapat pintu kamar mandi yang di dalamnya diisi oleh wc, shower, wastafel dan bathtub kecil.. Di sebelah pintu kamar mandi terdapat ruangan untuk lemari pakaian, sepatu dll.



(Unit apartemen Aris)


..........


Aku masuk kemudian melihat bu Ayu duduk di sofa ruang tengah sedang menyalakan tv. Dia mengganti - ganti channel tv, entah saluran apa yang sedang dia cari saat ini.


Aku dekati dia tapi dia tetap tidak menoleh sedikitpun ke arahku...


"Kamu kenapa Yu?"


Tak ada sahutan dari bibirnya... Dia hanya mengangkat kedua bahunya sekejap, kemudian lanjut mengganti - ganti channel tv lagi.


"Hmmm huffffttttttt" lagi - lagi aku menghela nafas panjang


Aku mengerti betul kalau dia sedang kesal dan emosi saat ini... Namun aku tidak pernah menghadapi dia yg berperilaku seperti ini, biasanya kalau lagi kesal atau ngambek langsung ngomong to the point padaku, bukan seperti ini. Aku beranggapan kalau bu Ayu sedang butuh waktu untuk sendiri dulu, jadi kuputuskan untuk meninggalkannya dengan berlalu ke balkon untuk kembali menikmati udud dan es kopiku.


Kubakar sebatang rokok marlong sambil selonjoran di kursi panjang yg ku taruh khusus untuk bersantai di tempat ini. Kebetulan cuaca hari ini juga sedikit mendung, jadi rasanya nikmat banget duduk disini walaupun masih jam 10 pagi, bukan di sore hari seperti yg biasa kulakukan.


Baru saja kunikmati rokok beberapa hisapan, tiba - tiba bu Ayu datang dengan wajah yg masih cemberut seperti tadi. Diraihnya hapeku lalu ditaruh di atas meja yg berada di depanku. Setelah itu dia naik keatas pangkuanku lalu mendekatkan wajahnya ke arahku.


"Awwww aduhh sakit Yu" rintihku ketika tiba-tiba bibir bagian bawah digigit cukup keras olehnya


Bu Ayu melepaskan gigitan nya, namun itu semua belum berakhir...


"Awwwww sakit sayang sakit, udah dong.. Kamu kenapa sih sebenarnya?" rintihku lagi setelah pinggang dicubit dengan cubitan yang cukup keras


Iya keras..


Malah sangat keras kurasakan...


Aku meringis, namun dia hanya memandangku dengan wajah datar.


Tiba - tiba dia langsung berhambur memelukku, kedua tangannya dilingkarkan ke belakang punggungku dengan sangat erat, wajah cantiknya dibenamkan di dadaku. Tak lama kemudian dia menangis, menangis sesenggukan di dalam pelukanku.


Aku sadar akan hal itu lalu langsung mematikan rokok yg masih panjang, kemudian kubalas pelukannya sembari mengusap - usap punggung dan kepala dia yg tertutup oleh hijab.


"KAMU JAHAT TAU GAK MAS!! Hiksss..."

"JAHAT BANGET KAMU TUH!!! Hiksss..."


Aku sebenarnya masih kurang mengerti apa arti jahat yg dimaksud dia saat ini... Namun tanpa menanyakan terlebih dahulu, aku langsung meminta maaf sembari terus mengusap - usap punggungnya.


"Iya.. Maaf ya sayang"

"Hiksss... Hiksss.. Hiksss..."

"Iya tau aku jahat kok.. Udah ya nangisnya, aku minta maaf sebesar - besarnya ya sayang"

"Hiksss... Hiksss... Hiksss..."


Cukup lama dia tidak menjawab ucapanku karena masih terus menangis di dalam pelukanku. Hingga akhirnya tangisan itu pun mulai reda.


Kuraih kedua pundaknya, kemudian sedikit kudorong agar kita berhadapan...


Terlihat wajah cantik dosenku ini yg sedang menangis hingga sedikit melunturkan make up yg dia kenakan. Ku usap kedua pipinya dengan maksud menghapus sisa - sisa air matanya.


"Cuppp... Udah ya nangisnya sayang.. Cuppp... Cuppp..." ucapku dengan nada lembut sembari mengecup keningnya beberapa kali


Akhirnya diapun berhenti menangis setelah semua perlakuanku sehingga membuat dirinya kembali merasa nyaman. Dia cemberut lagi, namun kini berbeda, cemberut nya sekarang adalah cemberut manyun manja. Aku malah jadi gemas dibuatnya.


Ku cium bibirnya singkat, lalu kucubit kedua pipinya dengan gemas...


"iihhh sayang hmmm" rengekan manja nya mulai keluar


"Akhirnya berhenti ngamuk juga nih emak - emak muda satu ini hahaha" ucap kemenanganku dalam hati


Aku tegakkan tubuhku yang sedang bersandar pada lengan kursi. Lalu ku dekap lagi dia.. Wajahnya kini terbenam di pundak kiriku. Ku usap - usap kepalanya yg tertutup hijab seperti sedang menenangkan anak kecil. Karena sesungguhnya mau berapapun umur seorang wanita, mau bagaimanapun status nya, wanita itu sangat suka jika dimanjakan seperti ini.


..........


Sedikit gambaran tentang bu Ayu sang dosen pembimbing kelompokku kali ini...




Sri Rahayu (Bu Dosen)


Sri Rahayu atau yg biasa dipanggil Ayu adalah seorang dosen muda sekaligus sudah jadi dosen senior di kampusku. Bagaimana tidak? Umurnya baru 29 tahun namun sudah memiliki jabatan yg terbilang cukup penting di kampusku. Dia adalah dosen sekaligus menjadi salah satu kaprodi di fakultasku, bahkan sekarang dia menjadi DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) bagi kelompok KKN ku saat ini. Semua jabatan yg dia duduki tidak lain dan tidak bukan karena sang rektor masih termasuk dalam keluarga (kerabat) dia. Memang bukan hal baik jika mengingat akan nepotisme yang sudah kental seperti ini. Namun bagaimana lagi? Sudah menjadi rahasia umum jika praktik nepotisme sangat merajalela di setiap bidang kehidupan negeri ini. (Anjayy penulis sok bijak nih wkwkkw)


Bu Ayu memiliki tinggi badan 165cm, tubuhnya padat berisi namun tidak gendut. Dengan payudara lumayan besar yg selalu terlihat membusung itu, ditambah bokong yg cukup semok membuat aku sangat tertarik pada saat pertama kali melihatnya, yaitu ketika aku sedang mengurus administrasi untuk kelanjutan kuliah di kampusku ini.


Bu Ayu memiliki seorang putra yang berusia 5 tahun, suaminya berkerja sebagai salah satu pilot di sebuah maskapai besar. Sekarang dia tinggal di salah satu perumahan elit kota ini bersama sang suami, anak, ART, dan seorang babysitter. Sebenarnya ingin kuceritakan bagaimana awal hubunganku dengannya pada saat pertama kali, namun kayaknya aku ceritakan di lain waktu aja deh ya hehe.


..........


"Kamu kangen banget ya?" tanyaku sembari masih mengusap - usap kepalanya


Dia mengangguk lalu semakin mengeratkan pelukannya di tubuhku...


"Kamu udah lupain aku ya? Giliran udah dapetin tubuh aku, terus ditinggalin gitu aja... Kamu ngerti gak sih kalo aku tuh kangen banget?" ucapnya lirih di pundakku

"Ngerti" jawabku singkat

"Terus kenapa gak pernah datengin aku sebulan ini? Pasti udah dapet mahasiswi - mahasiswi cantik yg di kelompokmu itu kan?!! Terus aku dilupain gitu aja!"

"Husssttt apaansih kamu tuh Yu! Aku gapernah sedikitpun ngelupain kamu... Sejak kapan aku pernah lupain kamu? Aku selalu rutin hubungin kamu, aku juga gak pernah sekalipun mengabaikan chat maupun telepon dari kamu. Kenapa kamu ngomongnya gitu? Kamu kan tau sendiri kesibukan aku disana gimana, tanggung jawab aku untuk desa dan para anak - anak gimana. Masa kamu ngomongnya gitu? Kamu ga percaya itu semua?" balasku panjang lebar

"Hmmmmm" responnya


Aku sangat mengerti kalau Ayu mengucapkan itu karena dia sedang dilanda rasa kangen yang teramat besar. Aku bisa memaklumi sebenarnya, namun aku juga harus selalu beri pengertian ke dia... Kalau aku hanya minta maaf terus - terusan, yg ada malah sikapnya tidak pernah berubah. Toh lagian kita berdua ini hanya menjalin hubungan gelap, seharusnya kita berdua harus saling mengerti melebihi hubungan resmi pada umumnya.


"Aku aja selalu ngertiin kamu kok.. Aku selalu ngertiin pekerjaan kamu, keluarga kamu, sampai suami kamu. Kamu pikir aku gak cemburu kalo kamu cerita habis ml sama suamimu? (Sebenarnya gak cemburu sih hahaha) Tapi balik lagi, aku selalu ngertiin kamu kan?... Masa kamu gabisa balik ngertiin aku sih Yu?" lanjutku


Bu Ayu tidak menjawab...


Namun kini dia kembali menangis dipelukanku...


"Udah dong udah nangisnya... Udah gapapa kok, maaf ya aku berlebihan" ucapku dengan lembut

"Hiksss... Maafin aku ya sayang... Maafin aku yg selalu kek anak kecil gini... Hiksss... Gatau kenapa aku itu kayak gabisa jadi wanita dewasa kalo lagi berduaan sama kamu. Rasanya aku itu pengen dimanjain dan diperhatiin kamu terus... Hiksss... Aku tau aku egois, tapi aku gabisa kalo terus - terusan jauh dari kamu... Hiksss..." ucapnya sembari menangis di pundakku

"Iya gapapa Yu.. Aku udah maafin kok, aku juga minta maaf ya... Lagian aku suka kalo km kek anak kecil, aku malah gemes. Sekarang kan aku udah disini nih, yakin kita mau sedih dan marah - marahan begini terus?"

"Gamauuuu" rengeknya sembari menggeleng - gelengkan kepala di pundakku

"Yaudah sekarang berenti ya nangisnya Sri Rahayu sayang.. Kita manfaatin waktu hari ini dengan happy happy aja yuk"


Akhirnya bu Ayu berhenti menangis...


Dia melepas pelukannya lalu kita saling bertatapan mata lagi. Kuusap air mata yg mengalir itu, kemudian kita mulai berciuman.


"Mwaahh mwaahh mmmhhh mwahhh"


Kita berciuman mesra di balkon apartemen dengan ditemani udara mendung yg sejuk kota ini.. Lidah kami bertemu, aku menghisap lidahnya kemudian dibalas dengan hisapan di bibir bawahku. Tangan bu Ayu berpindah memeluk kepalaku berbarengan dengan nafsunya yg kini sudah mulai memburu.


Cukup lama kita saling cumbu hingga akhirnya terhenti karena nafas kita berdua yang sudah berat... Dia tersenyum manis sambil menatap mataku dalam - dalam.. Kubalas senyumannya dengan kuberi sebuah kecupan di kedua pipinya.


"Kamu gamau turun nih? Berat tau Yu.. Aku juga mau lanjutin ngerokok, yg tadi masih panjang" ucapku mengingatkan dia kalau sedari tadi berada di atas pangkuanku

"Bodoamat wleeee... Kalo mau ngerokok ya tinggal ngerokok aja" balasnya sambil menjulurkan lidah


Lagi - lagi aku hanya bisa menghela nafas panjang melihat tingkah dosenku yang bisa langsung berubah sifatnya 180 derajat dengan waktu singkat. Sungguh dia yg sedang manja begini tidak menunjukkan sedikitpun bahwa sebenarnya dia adalah seorang dosen, ibu dari seorang putra dan istri dari seorang suami.


Bu Ayu berputar memunggungiku, kemudian tubuhnya direbahkan di dadaku. Kedua tanganku ditarik kemudian diingkarkan di bawah dadanya. Kini posisiku sedang memeluk bu Ayu dari belakang sambil memangku dirinya.


"Aku gini aja ya sayang"

"Kan dibilang aku mau ngerokok"

"Iya gapapa sok ngerokok aja yang.. Aku mau dipeluk kamu terus"


Aku tidak bisa apa - apa lagi kalau begini, lagian aku juga senang kok meluk tubuh dosenku yg semok ini hehe...


Kita berdua ngobrol - ngobrol melepas kangen sembari aku merokok dan menikmati es kopi yang juga ikut diminum juga oleh dia. Disaat ngobrol juga aku sering iseng menciumi belakang lehernya yg masih tertutupi hijab, mencium pipinya, lalu sering juga meremas buah dadanya.


"Bodoamat dah kalo bau rokok juga, orang dia sendiri yg minta begini" gumamku dalam hati


Cukup lama kita bermesraan hingga akhirnya kita pun memutuskan untuk masuk karena mendung perlahan menghilang dan cuaca pun sudah mulai terik kembali.


"Kamu belum makan ya? Pasti sarapan juga belum" tanyaku sambil duduk di sofa ruang tamu kemudian merendahkan suhu AC agar lebih dingin

"Heheheh belum sayang... Aku gak sabar banget pengen ketemu kamu soalnya" sahutnya lalu ikut duduk di sebelahku

"Yeee alesan aja... Yaudh makan yuk"

"Tapi disini aja ya makan nya" pinta bu Ayu

"Oh yaudah aku pesen gfood aja deh kalo gitu"


Bu Ayu kembali melendot di bahuku sembari memilih - milih makanan dan minuman untuk kita santap... Hingga akhirnya aku mendapatkan notif kalau mamang ojol nya sudah sampai dan menaruh pesananku di meja resepsionis.


"Aku turun dulu ya mau ambil gfood"

"Eh sekalian ambilin tas aku dong sayang.. Di jok belakang ya"

"Buat apa emang? Mau ngurusin kerjaan lagi ya pasti?" tanyaku, karena aku tahu betul bu Ayu ini kalau urusan pekerjaan tidak pernah terlewat

"ih kepo.. Ambilin aja yang, ntar juga tau" ucapnya sok misterius padaku

"Hmmmm yaudah mana kunci nya?"

"Nih, ambil sendiri"


Bu Ayu memasukkan kunci mobilnya ke dalam dada dia yg otomatis aku harus merogoh buah dada itu...


Akhirnya kamipun kembali bercumbu sembari aku masukkan tangan ke pakaian nya hingga meraih kunci mobil yg dimasukkan tadi. Setelah dapat, aku langsung berlalu ke bawah karena jika berlama - lama bercumbu, bisa - bisa makanan yg kita pesan sudah dingin.


Aku berjalan ke parkiran mobil terlebih dahulu untuk mengambil tas milik bu Ayu, kemudian balik ke resepsionis...


"Hai Mil" sapa ku pada wanita penjaga meja resepsionis

"Hai juga mas Aris... Kemana aja? Udah lama gak keliatan kayaknya" sahut dia sembari melemparkan senyum manis seperti biasa


Mila namanya, dia salah satu resepsionis di apartmenku.. Awalnya kita formal formal saja namun sekarang sudah lebih akrab setelah aku sering mengajak ngobrol dia.


"Aku lagi KKN di Ungaran nih Mil... Udah sebulan aku tinggal di sana... Btw ada gfood punyaku gak?"

"Ohhh gituuu... Iya ada nih mas, banyak banget makanan nya"

"Hehehe iya dong.. Kan gak buat aku doang"

"Cieee cewek yg tadi ya mas? Pacar ya?" goda Mila

"Ada dehhh... Tapi bukan pacar Mil, aku kan seorang jomblo senior hahaha"

"Udah nikahin aja gih mas"

"Gak ah.. Ntar kek kamu lagi, nikah muda terus pisah"


Setelah aku ngomong gitu, seperti yg sudah bisa ditebak kalau aku langsung mendapatkan cubitan keras di lengan.


"Awwww aduhh sakit Mil.. Gila ya cantik - cantik galak banget" runtihku sembari melepaskan tangan Mila

"Makanya jangan ngeledek mas... Kalo janda udh marah, galak nya ibu tiri juga kalah tau!!" sewot Mila namun kutahu dia hanya bercanda

"Kalo yg galak nya kayak kamu sih aku bakal mau digalakin tiap hari Mil" balasku sambil mencubit hidung dia

"Hussttt mas! Ntar diliat penghuni lain ah!!" sewot Mila lagi sambil menepis tanganku

"Hehehe iya maaf.. Yaudah tak bawa dulu makanan nya.. Eh lupa, yg ini buat kamu nih" pamitku kemudian menyerahkan sebungkus makanan untuk Mila yg sengaja kupesan tanpa diketahui bu Ayu

"Wih makasih ya mas... Yaudah selamat makan ya" sahut Mila sembari melemparkan senyuman manis

"Iya sama - sama.... Jangan lupa dihabisin"


..........


Di dalam apart, aku dan bu Ayu menikmati makanan dengan menyenangkan.. Kita asik saling bercengkerama entah apapun dibahas olehnya... Setelah selesai makan, kita duduk berdua lagi di sofa. Kita bermesraan sampai aku tak sadar kalau sudah lewat tengah hari.


Pukul 13.00
"Mau jalan gak?" tanyaku yg sudah mulai agak bosan bermesraan di apart

"Ayok yang... Aku ganti baju dulu ya" sahutnya

"Loh ngapain ganti baju? Kan kamu udah cantik"

"Suka - suka aku dong wleee" lagi - lagi dibalas sembari menjulurkan lidah seperti anak kecil

"Yaudah aku tunggu ya.. Jangan lama loh"

"Iyaa sayangku cintaku yang gantengggg.. Cuppp"


Bu Ayu mencium pipiku kemudian berlalu ke kamar untuk ganti baju. Dia juga membawa tas nya yg setelah kutahu isinya adalah baju ganti.


30 menit kemudian dia keluar kamar dengan mengenakan kaus oversize yang lumayan lebar, celana jeans ketat dan hijab segi empat yang bagian depannya disingkap ke belakang. Tak lupa dia juga sudah merapihkan makeup nya dengan balutan makeup yang tidak tebal namun justru disitu titik kecantikannya lebih keluar. Lekuk tubuhnya tidak begitu terlihat karena kaus oversize yg dia kenakan.


Melihat dandanan nya begini, bagi orang yang tidak kenal pasti tidak akan menyangka bahwa dia adalah seorang dosen dan seorang ibu beranak 1.




Sri Rahayu (Bu Dosen)


"Hey kenapa bengong sayang?" tegur bu Ayu menyadarkan tatapanku yang sedang terpana melihatnya

"Kamu cantik banget" ucapku jujur

"Dasar tukang gombal... Yaudah yuk yang, katanya jalan" ucapnya dengan wajah tersipu malu sembari duduk di pangkuanku lagi lalu melingkarkan tangannya di belakang leherku

"Iya hayuk"


Baru saja ingin kucium bibir merah mudanya ini, namun wajahku langsung ditahan oleh telapak tangannya...


"Eiitttsss jangan nyosor mulu dong... Kan aku baru aja pake makeup"

"Hahaha iyaiya yaudah deh yuk berangkat" sahutku

"Pake mobil kamu aja ya, mobilku kutinggal di tempat KKN soalnya" lanjutku

"Iya sayang... Nih" sahutnya sambil memberikan kunci mobilnya padaku


Kita berdua akhirnya jalan mengelilingi kota dengan menggunakan mobil CR-V hitam milik bu Ayu... Sedikit berbeda memang, biasanya kalau kita jalan selalu ke tempat wisata pinggiran kota agar tidak bertemu dengan mahasiswa yang mengenal dirinya. Namun kini kuajak dia untuk menikmati kota saja, toh dandanan dia ini kayak anak muda banget, jadi aku tidak takut jika bertemu salah satu mahasiswa kampusku. Nggak mungkin bakal ada yg engeh kalo dia adalah dosen mereka.


Kita menghabiskan waktu bersama dengan nonton bioskop, makan, sampai nongkrong - nongkrong di cafe yg biasa digandrungi oleh anak muda. Selama jalan juga dia selalu menggandeng tanganku, merangkul lenganku hingga merangkul pinggangku. Pokoknya udah kayak sepasang muda mudi yang lagi pacaran lah ya hehe.


Hingga akhirnya kita kembali ke apartemen ketika hari sudah gelap....


Pukul 20.00
Aku langsung mandi ketika sampai di apart, kemudian disusul dengan bu Ayu setelahnya...


Kini aku sedang bersantai di atas kasur sembari menyetel salah satu series Netflix. Tak lupa cemilan dan minuman yg sebelumnya sudah aku beli juga ikut menemani.


Tak lama kemudian bu Ayu keluar dari kamar mandi hanya mengenakan kimono mandi milikku...


"Sayang, pinjem baju kamu dong" ucapnya sembari mendekat ke arahku

"Itu di lemari tuh pilih sendiri aja Yu" sahutku


Dia berlalu ke dalam ruangan lemari pakaian lalu keluar lagi dengan mengenakan kemeja polos berwarna putih milikku. Itu adalah salah satu kemeja milikku dengan ukuran yang memang lebih besar ketimbang ukuran tubuhku. Setelah digunakan oleh bu Ayu, malah jadi terkesan seperti sedang menggunakan kemeja oversize karena panjangnya juga hingga menutupi sebagian paha seksi nya. Entah dia mengenakan celana dalam atau tidak, namun yg pasti hanya kemeja saja yg menutupi tubuhnya saat ini. Dua kancing atas dibiarkan terbuka sehingga sedikit mempertontonkan belahan dada nya.


Dia mendekat lalu ikut duduk di sebelah kiriku....


"Eh iya aku baru inget.. Kamu pulang jam berapa? Udah jam segini tuh" ucapku ketika bu Ayu menyenderkan kepalanya diatas bahu kiriku

"Aku nginep disini yang. Kan aku juga sekarang salin pake baju kamu, masa gak ngerti sih" balasnya

"Aku kira mau balik... Tp anakmu gapapa kalo kamu tinggal?"

"Gapapa, ada babysitter kok... Lagian td aku udh ngabarin mereka juga kalo aku gabisa pulang ada urusan"

"Oh yaudah syukur deh kalo gitu... Btw suami kamu lg terbang?"

"Iya sayang, paling 2 hari lagi balik nya"


Kita akhirnya larut dalam film dengan posisi bu Ayu yang kini sedang tidur diatas pahaku. Si joni kecil agak berontak sebenarnya, apalagi sekarang aku hanya pakai boxer saja tanpa cd. Namun sebisa mungkin nafsuku kutekan agar tidak mengganggu dia yang sedang asik menonton film.


Hingga pada saat.....


"Sayang" panggil bu Ayu lembut sambil merubah posisi tidurnya jadi telentang

"Hmm? Kenapa?" tanyaku

"Kamu kok dari pagi sampe sekarang gak nyentuh aku yang?" ucapnya dengan wajah yg tak bisa kuartikan

"Loh kan ini udah sering... Tuh udah aku sentuh lagi" ucapku bercanda sambil menyolek hidungnya

"ishh gak gitu sayanggg" rengeknya

"Hahaha iyaiya bercanda yang, aku sengaja mau nikmatin waktu berdua dulu sama kamu. Aku mau kembaliin chemistry kita dulu, kalo udah gini kan pasti bakal enak banget nnt pas ml hehe" paparku

"Hiii dasar nyebelin" ucap bu Ayu sambil memanyunkan bibirnya


Akupun jadi gemas melihatnya, aku mulai menunduk dan...


*Cuppp*


Kuberi kecupan singkat di bibirnya, lalu ku usap kening hingga pipinya...


Bu Ayu tersenyum manis atas perlakuanku, kemudian mengulurkan tangannya keatas. Leherku ditarik hingga kini kita saling berciuman kembali. Lumatan dan hisapan kita lakukan dengan mesra. Lidah kami bertemu saling hisap dan saling jilat. Semakin lama kita berdua menjadi semakin terbawa suasana. Entah sekarang adegan apa yang sedang dilakukan oleh series yg sedang kita tonton, namun yg pasti aku sekarang sedang fokus pada wanita cantik di depan mataku saat ini.


"Mwahhh mwahhh mmmhhh ahh mmhhh ahhh mwahhhh"


Terdengar desahan - desahan kecil keluar dari mulutnya ketika kita sedang bercumbu, desahan itu semakin membuatku hanyut dalam nafsu.


Kini tanganku bergerak sendiri secara alamiah meraba salah satu buah dada yang selalu terlihat membusung itu. Kurasakan payudaranya padat dan kencang walau masih tertutup kemeja dan bh yg dia kenakan. Tak lama kemudian mulai kulepas satu persatu kancing bajunya sembari tetap bibir kita saling lumat.


Bu Ayu semakin mengeratkan pelukan di leherku ketika aku meremas payudaranya dari luar bh. Kucoba singkap bh nya namun tanganku langsung ditahan oleh dia. Aku bingung, namun sepertinya dia sadar atas kebingunganku.


"Dilepas dulu bh nya yang.. Jangan main tarik aja sakit tau" ucapnya sambil melepaskan ciuman

"Hehe maaf.. Yaudah sini kamu bangun" balasku


Dia bangun lalu duduk membelakangiku...


"Lepasin dong" pinta nya dengan nada manja

"Duh manja banget, gak malu sama anak nih bu? Hahaha" ledekku sambil meraih pengait bh nya


Setelah terlepas, bu Ayu berbalik sambil memberikan senyuman manis...


"Biarin wleeee... Kan udh dibilang aku tuh gabisa kalo gak manja ke kamu"

"Ke suami?" tanyaku sambil mencoba melucuti kemeja dan bh nya

"Gak pernah, aku malah galak ke dia.. Lagian siapa suruh istrinya gak dijaga sampe bisa jatuh cinta ke pelukan orang lain"

"Siapa orang beruntung yang bisa mendapatkan hati dan tubuh kamu?"

"Aris Wijaya Kusuma.. Kenal gak? Dia orang yang paling aku sayang saat ini" jawabnya dengan mata berbinar

"I love you" ucapku

"I love you more, honey" sahutnya


Senang? Sudah pasti.. Bahagia? Tentu, siapa sih yg enggak bahagia ketika mendengar ucapan dari wanita cantik di depan mataku ini.


Namun....


Se jahat - jahatnya aku memainkan perasaan, namun sampai sekarang tetap tidak bisa jika harus merebut istri orang. Memang aku menyebut kata "cinta", tapi bukan berarti aku akan memilih dan menjadikan dia sebagai istriku kelak. Biarkan saja nafsu dan perasaan berjalan beriringan, kita nikmati hubungan ini kedepannya akan bagaimana. Kalaupun memang nanti aku berjodoh dengan bu Ayu, itu juga berarti suatu keberuntungan bagiku hehe.


Kini di depan mataku terdapat tubuh telanjang milik dosen sekaligus pacar gelapku. Hanya cd saja yang tersisa di tubuhnya saat ini. Kulit kuning langsat nya sungguh mulus walau sudah memiliki momongan, payudaranya cukup besar dengan puting dan areola berwarna coklat namun tidak gelap.. Yapp, aneh memang wanita sudah pernah menyusui tapi warna putingnya tidak menghitam. Namun setelah tahu bahwa dia termasuk orang kaya, akupun tidak heran. Pasti dia sering merawat diri.


Ukuran putingnya tidak kecil namun tidak besar juga, jadi sangat pas jika untuk dihisap oleh mulutku. Areola yg melingkarpun tidak lebar sehingga menjadikan bentuk payudaranya semakin indah bagiku.


"Mmmhhhhhh sayang" desahnya ketika tanganku kini mulai meraih kedua bongkahan payudara miliknya


Aku remas hingga aku pilin kedua putingnya membuat bu Ayu semakin mendesah - desah...


Kini kudekatkan wajahku, kemudian langsung ku lahap puting kanannya. Kujilat dan ku hisap kedua putingnya bergantian, sementara tanganku bermain di payudara satunya.


"Ahhhh sayanggg enak yang ahhh ssshhhh" desahnya


Setelah puas bermain di kedua payudaranya, kini ku rebahkan tubuh dia kemudian ku lepaskan cd yang menjadi pertahanan terakhirnya ini. Setelah terlepas, terpampang vagina indah milik dosenku, kulit bibir vaginanya sedikit gelap ditambah dengan bulu - bulu halus yg tertata rapih diatasnya. Walaupun sudah memiliki anak, namun garis vaginanya masih terlihat rapat karena pada saat melahirkan dia lebih pilih melakukan operasi caesar.


Aku mengambil posisi duduk diantara selangkangannya kemudian kutekuk kedua kakinya sambil mengangkang di depanku. Vagina yang sudah basah itu kini terlihat semakin jelas dan semakin tidak sabar untuk segera kurasakan. Kudekatkan wajahku ke arah vaginanya, kemudian tercium aroma khas vagina milik bu Ayu tercampur dengan bau harum sabun membuat nafsuku semakin jadi. Kini mulai kujilati bibir vaginanya hingga ke lubang vaginanya.


"Ouuughhh ssshhh sayanggg enak yang... Cuma kamu yang seenak ini mainin memek aku ahhh ahhh mmhhh"

"Ahhhh terus yang terusshh enak banget ahhh uuhhhh"


Mendengar racauan dari bu Ayu, aku semakin semangat. Ku buka bibir vaginanya lalu kembali kumainkan lidahku di lubang vaginanya sampai ke klitoris mungil miliknya. Klitoris mungil itu kujilati dengan kecepatan tinggi hingga membuat tubuh bu Ayu menggeliat keenakan. Lubangnya tak aku biarkan menganggur, kini aku masukkan jari tengahku kemudian kugerakan keluar masuk mengocok liang senggamanya.


"Ahhhh ahhhh sayanggg... Yangg ahhh.. Sayangghhh ahhh ahhhh"

"Ooughhhh aku mau keluar yang... Ahhhh ahhhh ahhhhhhhh"


Tubuh bu Ayu menggelinjang, kepalanya mendongak keatas, kedua tangannya mencengkeram keras sprei kasurku. Kemudian lengungah panjang keluar dari mulutn dia disertai cairan hangat yang beberapa kali muncrat menyentuh jariku di dalam liang senggamanya.


*Crettt... Crettt... Crettt...*


Aku tersenyum lebar melihat binor sekaligus pacar gelapku ini sedang menahan nafas menikmati sisa - sisa orgasme nya. Setelah beberapa denyutan di tubuhnya selesai, dia langsung ambruk tak berdaya. Tangan dan kakinya terbuka lebar sembari dada yang masih naik turun untuk mengatur nafas.


Sembari menunggu dia yang sedang mengatur nafas, aku melucuti pakaianku sendiri.


Setelah kita sama - sama telanjang, aku hampiri dia...


Kini posisiku sedang diatas bu Ayu, kubelai wajahnya, kukecup kening, hidung, pipi kemudian bibirnya. Kita berdua saling cumbu kembali. Nafas bu Ayu kembali berat mengiringi percumbuan kita yang semakin liar. Lidahnya melumatku dengan bernafsu, tangannya memegang kedua pipiku seperti tidak ingin melepaskan ciumannya saat ini.


Setelah cukup lama kita bercumbu, kita berhenti untuk saling mencari nafas...


Aku tegakkan badan kemudian duduk di antara selangkangan nya.. Bu Ayu ikut bangun sambil senyum - senyum menatap kontolku.


"Hmmm kangen banget tau aku sama ini yang" ucapnya sambil menggenggam si joni


Dibelai kepala kontolku dengan lembut kemudian bergerak maju - mundur mengocok kontolku perlahan.


"Ssshhhh mmmh buuu" desahku


Tiba-tiba kontolku diremas dengan keras, mata dia melotot marah menatapku...


"Eh iya sayang maksudnya, hehehe maaf" ucapku sambil mencubit manja pipinya


Senyumannya kembali, kemudian tangannya kembali bergerak mengocok kontolku.


"Enak sayang?" tanya dia sambil tersenyum nakal

"Sshhh enak yang mhhh" sahutku


Tak lama kemudian bu Ayu menunduk lalu mulai menghisap kontolku...


"Mmhhhh slluurrppp... Slluurrppp... Slluurrppp"

"Ahhh Ayuu shhhh"


Aku bersandar sambil memegangi kepalanya yang sedang naik turun mengulum kontolku. Hanya sebentar dia mengulum, kemudian dia menatapku dengan tatapan mata yang sudah satu.


"Sayang masukin ya.. Udah basah banget yanggg"


Aku tersenyum sambil mengangguk, kemudian merebahkan tubuhnya lagi... Ku arahkan kontolku tepat di lubang vaginanya yg sudah becek. Ku gesek - gesek terlebih dahulu kepala kontolku di bibir vagina hingga menyentuh klitorisnya sehingga menimbulkan desahan - desahan yang keluar dari bu Ayu. Wajah sangenya semakin sayu menatapku seperti mengisyaratkan kalau ingin segera merasakan si joni di dalam lubang vaginanya.


"Ahhh sayang... Ayoookkk ahhhh ssshhh ahhhh"


Aku tersenyum kemudian mulai memasukkan kepala kontolku di lubang vaginanya. Terasa masih cukup sempit lubang vagina ini bagi kontolku. Bu Ayu meringis ketika kepala kontolku mulai memasuki liang senggamanya.


*Blessss*
"Ooughhhh sayanggghhhh" lenguhan dia keluar ketika kontolku melesat masuk ke dalam liang senggamanya

"Ahhhh memek kamu enak banget sayang"

"Kontol kamu juga yang, penuh banget... Mentok rahimku tauuuu.. Diemin dulu ya"


Kita kembali berciuman sesaat, kemudian aku mulai menggerakkan pinggulku maju - mundur memompa vaginanya dengan perlahan.


"Ahhh ahhh mhhh ahhhh" desahnya


Semakin lama, pinggulku semakin cepat hingga kini kugenjot dengan tempo sedang...


"Ahhhh ahhhh sayanggghh ahhh sshhh ahhh"

"Terushh sayanghh ahhh ahhh enak bangeeetttthh ahhh ahhhh"


Beberapa menit kugenjot dengan posisi missionary hingga akhirnya kurasakan vaginanya seperti menghisap kontolku.


"Ahhhh sayangghh aku bentar lagi yang ahhh ahhh"

"Ahhhh terushh sayanghhh aku keluaaarrr oughhhhhhhhh"


Tubuh dia bergetar, kepalanya mendongak dengan mata yang hanya terlihat putih - putihnya saja...


*Crettt... Crettt... Crettt...*


Cairan kenikmatan bu Ayu menyiram batang kontolku di dalam sana.


"Hahh... Hahh... Hahh..."


Kini tubuhnya lemas kembali dengan diiringi nafas yang ngos - ngosan... Kontolku masih terbenam di dalam liang senggamanya, aku menundukkan tubuhku hingga kini posisiku sedang menindih tubuhnya dengan wajahku tepat diatas wajah dia.


"Enak sayang?" tanyaku sembari mengusap wajahnya

"Enak banget sayang" sahutnya sambil tersenyum lemas

"Kalau sama suamimu enak juga?" godaku

"Ishhh... Jangan bahas - bahas dia dong ih!! Udah kontol kecil, jilatin aku juga ogah - ogahan, kalo mau paling cuma sebentar doang terus langsung tusuk, baru sebentar goyang langsung keluar, abis keluar langsung tidur.. DASAR SUAMI BEGO!!" ucap bu Ayu mengeluarkan semua unek - uneknya


Entah kenapa aku merasakan dia benar-benar emosi dengan mengeluarkan isi hatinya saat ini. Aku belai lagi wajahnya untuk menenangkan hatinya kemudian ku cium keningnya dengan lembut.


"Kalo sama aku gimana?" tanyaku

"Kalo sama kamu beda bangetttt yang... Jujur aku aja nyesel kenapa dulu bukan kamu aja yg mengambil keperawanan aku, aku ngerasa kayak lagi di surga kalo ml sama kamu yang... Kamu adalah pria terbaik bagi aku.. Jangan tinggalin aku ya sayang" paparnya yang membuat hatiku sedikit tersentuh

"Kita nikah aja yuk sayang.. Aku nanti gugat cerai ke suamiku, terus kamu nikahin aku ya yang" lanjutnya dengan wajah penuh harap

"Ssstttttt jangan mikir sampe sejauh itu dulu ah... Kita nikmati dulu keadaan yg seperti sekarang ini ya" balasku sambil membelai wajah cantiknya

"Hmmmm iyadeh yang"


Entahlah aku juga bingung, kenapa hampir semua wanita yg pernah berhubungan badan denganku selalu baper... Bahkan Renata dan bu Ayu ini menginginkan aku untuk menjadi suami mereka. Untung aku selalu bisa membuat mereka mengerti dengan segala kata - kata manisku dan berusaha tanpa menghancurkan hati mereka. Karena bagi diriku yang sudah mempunyai lumayan pengalaman untuk menaklukkan berbagai hati wanita, itu bukanlah hal yang terlalu sulit.


"Lanjut gak ini? Cuppp..." tanyaku sambil mengecup pipinya

"Lanjut dong sayang.. Ayok lagi hihi" jawabnya


Kulepaskan kontolku dari lubang vaginanya, lalu ku ajak bu Ayu untuk turun dari kasur...


"Sambil berdiri ya" ucapku

"Ayok yang"


Kuposisikan tubuhnya untuk menungging dengan bertumpu pada ranjang...


*Plakkk*
Kutampar bongkahan pantat yang semok ini

*Plakkk... Plakkk*
"Dasar istri bandel" ucapku sambil menampar pantatnya

"Awww.. Iya sayang aku istri yg bandel, aku suka dientot sama mahasiswaku sendiri... Eh bukan deng, pacarku sendiri"


Aku terkekeh mendengar ucapannya lalu mulai mengarahkan kepala kontolku lagi ke lubang vaginanya.


*Blesss*
"Ooughhhh sayanggghhh gede bangetttt... Penuh banget memek aku"

"Suka?"

"Suka banget yangg... Kontol kamu punyaku pokoknya!!... Ayok goyang lagi sayang"


Mendengar segala ucapan binalnya ini membuat nafsuku kembali menggila... Kugerakan pinggulku maju mundur menggenjot vaginanya dari belakang.


*Plokk.. Plokkk... Plokkk* suara pahaku beradu dengan bokong dia

"Ahhhh sayanggg ahhh ahhhh mhhhh.. Enak banget yangghh enak bangetttthh Ooughhhh"

"Ahhh memek kamu punya siapa sekarang? Mmhhh"

*Plokk.. Plokkk... Plokkk*

"Punya kamu yang ahhhh segala tubuhku punya kamu ahhh ahhhh"

"Nurut sama aku ya sshhh... Jangan cemburu - cemburu lagi kalo aku lagi KKN ahhh mmhhh"

"Iyaa sayanggg aku gabakal cemburu ooughhhh yg penting hati sama kontol kamu buat aku ya sayang ahhhh ahhh"

*Plokk.. Plokkk... Plokkk*

"Mmmhhhh terus suamimu mau di kemanain? Ssshhh ahhh"

"Buang aja ke laut suami lemah kek dia mah yang ahhh ahhhh... Suami tolol! Ahhhhhh dasar suami lemah syahwat!! Ahhhh sshhh punya bini kok ditinggal - tinggal mulu gblkkk!! mmhhhh"


Bu Ayu binal? Yap bisa dibilang begitu... Entah bisa dibilang binal atau bukan, tapi kalau sudah menggenjot vaginanya begini, dia selalu mengeluarkan kata - kata nakal, bahkan tak segan untuk menghina suaminya sendiri. Namun setelah pertarungan selesai, dia kembali menjadi bu dosen pada biasanya.


"Sayang... Aku mau keluar lagi yangggghhh ahh ahhh oughhh oughhhh"


Mendengar ucapannya, langsung kulepaskan kontolku lalu ku masukan jari tengah dan jari manisku..


"Ooughhhh sayanggg kamu ngapaiinnn oughhhh oughhhhh"


Ku kocok jariku dengan kecepatan tinggi hingga menyentuh g - spot miliknya.


"Ahhhh sayang aku gakuat yanggg ahhhh oughhhhhhhhhhh"


Tubuhnya mulai kaku dan kepalanya mendongak ke atas. Kupercepat kocokan jariku dengan terus - menerus menyentuh titik g - spot nya...


"Sayanggg.... Yangggg.... Ouuugghhhhhh"


Setelah kurasakan kedutan di vaginanya, langsung kulepaskan jariku.


"Aaaaaaarrrrggggghhhhhhhhh"

*Srrrrrrrrrr.... Srrrrrrrrrrr...*


Kedua kaki bu Ayu bergetar hebat diiringi cairan kenikmatan yang keluar dengan deras membasahi lantai kamarku. Sangat deras kulihat cairan itu seperti air mancur di depan mataku persis.


Setelah orgasme hebatnya selesai, bu Ayu langsung ambruk telungkup ke kasur. Tubuhnya terkulai lemas dengan nafas ngos - ngosan. Kuangkat dan ku ubah tubuhnya hingga terlentang untuk memberinya ruang mengatur nafas.


Beberapa saat kemudian, kutarik lagi tubuh bu Ayu untuk duduk dibawah kasur dengan menyenderkan punggungnya di kaki ranjang. Ku raih kepalanya lalu ku arahkan kontolku di depan mulutnya.


"Aku lemes banget yang" ucapnya lemah namun tetap menggenggam kontolku

"Udah buka aja mulut kamu... Biar aku yg kerja ya" perintahku


Dia membuka mulut lebar - lebar dengan wajah yg masih lemas... Ku masukkan kontolku ke dalam mulutnya lalu ku genjot mulutnya dengan tempo pelan.


"Hmmppp mmhhh hmmppp hmmppp" terdengar suara dari mulut bu Ayu yang sedang ku setubuhi mulutnya


Ini adalah pertama kalinya aku menyetubuhi mulut wanita... Untungnya yang kugenjot sudah berpengalaman, meskipun terpaksa namun giginya tidak pernah bersentuhan dengan batang kontolku.


Kupercepat genjotanku karena aku sudah tidak mau menahan nafsuku lagi...


"Ssshhhh ahhh enak juga mulutmu Yu ahh ahhh"

"Mulut nakal emang harus dihukum pake kontol begini ahh mhhh"


Beberapa menit kemudian aku merasakan kontolku ingin mengeluarkan sperma yg selama ini kutahan. Semakin lama, semakin kupercepat goyangan pinggulku hingga bu Ayu pun menepak - nepak bokongku menyuruh berhenti.


Aku tidak peduli, kupercepat genjotanku hingga akhirnya aku tak tahan lagi...


"Ooughhhh Ayuuuuuuu"

*Crotttt... Crottt... Crottt"


Ku tarik kontolku sehingga menyisakan kepalanya saja kemudian ku tembakan spermaku ke dalam mulutnya, bahkan beberapa muncrat langsung ke tenggorokan nya... Nikmat banget rasanya memperkosa mulut binor yang ucapannya nakal seperti dia. Kunikmati orgasmeku hingga tetes terakhir sampai kurasakan bokongku ditepak dengan keras oleh dia.


Aku keluarkan kontolku dari dalam mulutnya, terlihat matanya berkaca - kaca karena sempat tersedak kontolku tadi. Rambutnya sudah berantakan dengan sperma yang masih terkumpul di dalam mulutnya.


"Telen semua ya... Katanya km sayang aku" ucapku sembari menutup mulutnya yang terbuka


Bu Ayu menuruti ucapanku lalu *Glekkk* spermaku ditelan semuanya....


"Nahhh gitu dong... Baru kesayangan aku hehe cuppp" ucapku tanpa rasa bersalah dengan diakhiri kecupan di keningnya

"Dasar jahat... Kamu kan tau aku gapernah nelen pejuh yang ihhhhh" rengeknya

"Tapi enak kan?" godaku


Bu Ayu tidak menjawab namun tersenyum sangat manis....


Akhirnya hari yang cukup melelahkan ini diakhiri dengan aku yang tidur dipeluk oleh kekasih gelapku... Malam yang indah membawa kita berdua ke alam mimpi dengan perasaan sangat puas dan tubuh yang lemas.


.........


Minggu, pukul 08.00
Aku terbangun dan melihat bu Ayu yang masih memelukku dengan erat. Terdengar dengkuran halus dari wajah dia yg sedang terpejam dan nampak senyuman bahagia di bibirnya.


Namun....


Tubuh mulus dan semok yang masih telanjang bulat miliknya ini tiba - tiba membangkitkan nafsu birahiku. Dengan perlahan kulepaskan pelukannya lalu kubuat agar dia terlentang lagi.


Hingga akhirnya dia terbangun dan aku melakukan morning sex dengan bu Ayu yang keluar 3 kali dan aku keluar sekali di atas toket besarnya. Setelah pertempuran berakhir, kita mandi bersama lalu makan dengan memesan gfood..


Pukul 12.00
Bu Ayu akhirnya pamit pulang setelah aku rayu dan kuberikan janji manis kalau kedepannya akan sering mengunjungi dirinya di kota. Aku mengantarkan bu Ayu sampai mobil yg dikendarai olehnya berlalu dari apartemenku.


..........


Pukul 15.00
Sore ini aku sedang bermalas - malasan diatas kasur sambil mencuci mata dengan melihat - lihat berbagi postingan selebgram para BA e-sport yang cantik nya sungguh aduhai.


Lagi asik - asiknya mengagumi ciptaan tuhan, aku tiba - tiba dikejutkan karena ada sebuah chat yang masuk....


Linda : Mas Aris

Linda : Tolongin aku

Linda : (Mengirimkan share live location)


*Degggg*



.........................................................................................


B E R S A M B U N G


.........................................................................................


Seusai janji, update kali ini lebih panjang ketimbang update - update sebelumnya...

Yang penting tetaplah ingat kalau :
1 like dari kalian = +1 semangat untuk penulis :semangat:
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd