Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Sepintas Perjalanan Hidup

UPDATE
PART -10
Kilas Balik bag. 5





Seketika pinggul Han bergerak lagi naik turun tak beraturan. Melepas semua aliran aliran listrik yang tiba-tiba muncul di dalam tubuhnya. Han orgasme. Tetapi tanganku tetap memutar clitorisnya, bibirku beralih mencari bibirnya. Lenguhannya tertahan di dalam lumatan bibirku.

"Hhhhmnnnggggmhmmmmhhjh"

Kupercepat lagi serangan jari tengahku di sana.. Daannn....

"Oooooookkkhhhhhhhhh... Baabbyyyy ....... Oooohhhhhhhh....... Ooooohhhhhh.... Pipiissss lagiiii.... Aaaaaahhhhh" Han melepas ciumanku dan mendesah sejadi jadinya, pinggulnya bergerak sejadi-jadinya, kali ini lebih liar . Hanya berselang 1 menit saja, Han sudah orgasme lagi. Mata Han terpejam menikmati sisa sisa orgasme yang baru saja di alaminya. Kukecup kening Han, kubelai rambutnya, matanya sedikit terbuka dan tersenyum kepadaku. Lalu mata Han terpejam lagi.

Aku beranjak dari posisiku untuk duduk di sisi atas kepala Han yang masih berbaring lemas, ku biarkan Han beristirahat walau adikku sudah berontak ingin keluar dari boxer yang kukenakan. Ku seruput kopiku yang masih tersisa setengah di sana. Memang saat itu tak ada niatan untuk menyetubui sahabatku ini. Atau mungkin aku masih menghargai Han. Ahh... Kuharap sitytydkec1l masih mau bersabar . Bhaahhkk..

"Haaannn..."
"Hhhhhmmmm"

Mata Han masih terpejam. Sementara aku menatap kosong kearahnya masih berpikir tak percaya ini bisa terjadi antara aku dengan Han.

"Lu gak apa-apa?" Kataku polos.
"Hhhmmmmm"

Aku meliriknya, Namun mata Han masih terpejam. lalu seketika suasana hening. Aku pun menyenderkan kepala ku di sofa. Ikut memejamkan mata. Ah.. Aku masih terlalu naif.

"Bodoh !! Kenapa aku tak kuat menahan nafsuku, berarti sama saja aku dengan si bangsat itu. Astagaa !! " Gumamku dalam hati.

Suasana hening masih terus berlanjut, mungkin ada 1-2 menit, kami sama-sama beristirahat. hingga terjadi momen di mana aku membuka mata dan melihat ke arah Han. Di sana kutemukan kedua mata Han sayu dan memandangku, di tambah ada senyum manis yang tersungging di sana. Aku hanya bisa membalas senyumnya. Tiga detik kemudian Han beranjak dari sofa dan kini sudah berlutut di antara kakiku. Aku yang melihat kejadian ini seakan terpatung kaget, jantungku tiba tiba memompa darah ke seluruh tubuhku dengan cepat, tak ayal adikku yang sudah sedikit tertidur sejak tadi kini bangkit lagi. Menyembul dan tercetak jelas di boxer yang kukenakan. Di tambah lagi mataku sangat leluasa melihat gundukan Payudara Han yang menggantung kencang.

"Mau ngapain Han??!" Kataku Polos
"Gantian beb.." Jawab Han.

Haaah??

Kedua Tangan Han mulai meraba Paha bagian dalam, naik perlahan hingga menyentuh kedua bola kepunyaan adikku, bahkan salah satu tangan Han kini menyusuri Batang Penisku dari bawah menuju ke atas. Diulanginya lagi kegiatan ini berulang ulang. Masih dari luar boxerku. imbasnya Badanku berdesir, Sementara adikku di sana merespon dengan memanggut manggut setiap belaian yang di lakukan Han. Lalu kedua tangan Han meraih bagian atas boxerku. Sementara aku yang sudah diselimuti nafsu bin sange mengangkat pinggulku agar Han dengan mudah meloloskan boxerku yang tak seberapa ini.

Dengan perasaan hati-hati Han melucuti boxerku hingga ke lutut. Selanjutnya tangan Han meraih penisku, di belai lembut seperti mainan.

"Aakhh.... Gila, ini bukan mimpi kan?" Gumamku dalam hati. Ada sensasi yang benar benar sulit kuungkapkan saat Han terus membelai penisku, wanita yang selalu kuhormati sebagai sahabat baik, yang mana saat ini sedang asyik memainkan alat vitalku.

"Besar juga ya dit" Kata Han tersenyum. tangannya kini mengocok penisku pelan.

"Haaahh..?! Kecil kok Han. SNI" Kataku sange.

"Annjiiiirrrrr sedapp banget cookk !" Kata si tytydkec1l bersorak girang.

Kurasakan Telapak tangannya lembut sekali, bergesekan dengan kulit penisku. Sepertinya Han rajin merawat kulitnya. Belum lagi jemarinya yang lentik dihiasi dengan kuku berwarna pink. Pemandangan yang membuatku sangat bergairah. Amsyoongg boorr

"Kepalanya kok imut gini ya?" Tanya Han sambil memencet kepala penisku.

"Hahhh??!"

Tanpa aba-aba lagi. Sedetik kemudian, kulihat penisku perlahan tenggelam masuk ke dalam rongga mulut Han. Hanya 1/2 panjang penisku saja yang tenggelam, namun itu sudah sangat membuat birahiku naik hingga ke ubun ubun kepalaku. Sejenak di diamkannya penisku di dalam sana, lalu kepalanya mulai naik turun pelan, bahkan sangat pelan. Newbiew. Tapi lumayan tidak kena gigi.

"Aaaahhhh.... Haaann"
Sungguh di luar dugaanku Han melakukannya sejauh ini terhadapku. Karena Ini pertama kalinya moment persepongan terjadi antara aku dan Han.

Kupandang dengan seksama Kepalanya naik turun. Aku yang dengan di posisi duduk dan Han berlutut di antara kakiku dapat melihat jelas apa yang Han lakukan. Han sangat Menghayati kegiatan yang sedang dikerjakannya, memuaskan penisku. Sedotannya cukup enak tapi sensasinya tiada tara. Bijiku juga di elusnya, kadang di remas memutar. Anjrriittttt...

"Oooohhh..... Haann.... Gilaaaa" Aku meracau keenakan.

Kuusap kepalanya. Mata kami bertemu, Han memandangku sayu, bibirnya penuh dengan penisku.

Setelah 2 - 3 menit, Kini penisku terlepas dari jepitan bibir tipisnya. Han mengatur nafas, namun jemari lentiknya mulai mengocok penisku, menggantikan tugas kedua bibirnya. Seakan tak membiarkan penisku beristirahat menahan gejolak birahi yang sedang terjadi. Penisku semakin tersiksa dengan rasa geli dan menggelitik. Sesaat kemudian Han mulai memasukkan penisku kedalam rongga mulutnya kembali. Kali ini hanya mengatup bagian kepalanya saja, jemarinya masih mengocok penisku dari bawah hingga setengah bagian penisku. Temponya di percepat, belum lagi Han menambah serangan sedotan maut di daerah kepala penisku. Semakin meracau dibuatnya, semakin cepat pula tempo yang dilakukan oleh Han.

"Aaahhhhh..... Aaaaannnjiiiirrrrrr... Ooohhh... Haaann..."

Tangannya kini terlepas berganti dengan kepalanya yang naik turun dengan tempo sedang. Tapi bibirnya selalu mengatup erat, memberikan teknik mengurut di sekujur batang Penisku. Jelas aku makin bertambah kelonjotan, keenakan dan nikmat dibuatnya.

"Haannn. Sebentar lagi.... Aaaahhhhh"

Kurasakan lahar panas di dalam penisku mulai mendidih, dan mendesak untuk keluar. aku akan orgasme. Sedikit lagi.. Yaa sedikit lagi... otot kakiku mulai mengeras. Sementara Han melepas kuluman berganti dengan mengocok penisku dengan jemarinya. Kocokannya semakin cepat dann... Yaaahh. Aku keluar sodara sodara sekalian !!!

"Oooohhhh ssshiiitttttt.. Gw keluar Han....!!"
Ccccrrrrrrrrtttttt... Cccrrrrttttt......

Cairan kental itu keluar, kencang sekali.
Satu semprotan pertama mengenai di antara pipi dan hidung Han. Sisanya muncrat ke atas tak terarah dan jatuh mengotori lantai dan sekitar area Pahaku.

"Iiiihhhhh kena muka gw dit....." Kata Han kaget, namun tangannya masih mengocok penisku hingga tetesan sperma terakhir.

"Hahahaaa.."

"Ketawa luu !!"

"Yaa Maaf, mana bisa gw kontrol lagi"

Kulihat cairan sperma ku sudah mengalir hingga bibir bagian bawahnya. Di usapnya cairan itu pakai jari telunjuk dan di coleknya ke bagian Pahaku.

"Aaannjjiiirrr.. Apaan dah?!" Kataku heran.

"Punya lu, gw balikin !" Jawab Han ketus.

"Whahahaaaaa... Kan gw keluarin khusus buat lu !"

"Diiihh najiss... Gw ke Kamar Mandi dulu "

Han beranjak dari posisinya menuju ke Kamar Mandi. Sementara aku terpejam dan masih dengan nafas tersengal sengal seperti habis jogging 10 KM.



*POV HAN*
Aku bergegas menuju ke kamar Mandi. Membersihkan sisa sperma Dito yang masih menempel di tangan dan wajahku. Di kamar mandi aku melepaskan sisa pakaianku sambil bercermin.

"Hhhhmmm.... Kenapa Dito tidak menyetubuhiku ya? Padahal aku sudah memberi lampu hijau" Sekilas pertanyaan yang ada di benakku.

Yaa, tadi aku memang terbawa suasana. Jujur saja, sentuhan dito di bioskop waktu itu membuatku selalu memikirkannya. Ku akui aku tertarik dengan dito sejak lama, sifat dewasanya itu loh. Belum pernah kutemui lelaki seumuranku bisa sedewasa Dito, baik dari pemikiran, cara pandang terhadap suatu hal dan banyak lagi. Kadang ingin kujauhkan pikiranku mengenai Dito, namun rasa ini semakin membuatku penasaran.

Memang aku dan dito adalah sahabat baik. Tetapi jika sudah menjurus ke arah seks tentu sudah menjadi sesuatu hal yang kurang lazim menurutku, walaupun mungkin banyak di luar sana ada orang lain yang lebih jauh melakukannya dari apa yang kami lakukan barusan dengan status sahabat.

Atau apakah aku mencintai dito ? Ohh no. Perasaanku berkecamuk.

Ayolah Han, dia sahabat baik lu.. "Ingat Han, cukup tertarik dan kagum saja, jangan sampai perasaan lu yang berlebihan ini merusak hubungan yang sudah sangat lama lu bangun." kira-kira inilah kataku di depan cermin kamar Mandi.

Terlalu naif dengan kenyamanan yang kurasakan saat bersama dito. Yaa semenjak dulu dito selalu ada waktu untukku, menghabiskan waktu hampir setiap weekend hanya sekedar nonton, hangout, ditambah lagi dito baru-baru selalu melindungiku dari kejaran satria yang ngotot ingin mengajakku berpacaran lagi. Aku merasa ada yang seseorang yang siap berjibaku untukku. Bahkan saat sehari tanpa chating dengannya perasaanku gelisah. Selalu ada aja alasan yang membuatku untuk terus menghubunginya.
Yaa Tuhan..!! Ada apa denganku ??

Kulihat sisa sperma dito di pergelangan tanganku,hhmm... kental, khas sperma. Kudekatkan tanganku ke arah indra penciumanku. Sungguh aku penasaran dengan bau nya. Timbul rasa Ingin membandingkan dengan bau sperma punya satria.

"Astaga ?! Sejak kapan aku seliar ini?" Gumamku dalam hati.

Namun Jujur saja, terakhir kali saat satria menyemprotkan spermanya ke muka ku hingga satria memaksa aku mencoba menelan spermanya walau beberapa tetes., dan waktu itu membuatku jijik bercampur muak terhadap satria. Spermanya pahit sekali, dan sangat bau. Baunya membuatku tak nyaman. Dan saat itu juga aku yang sudah tidak tahan lagi dengan perbuatan kasar satria dan akhirnya aku menyudahi hubunganku dengan Satria.

"Bau khas sperma.." Gumamku dalam hati.

Entah setan mana yang merasukiku, seketika tetesan sperma dito tadi sudah tertelan masuk kedalam kerongkonganku.

"Hhmmm... Not bad. Walau kecut. Tapi sedikit asin"

Astaga. What are u doing han ?

Aku tersadar kembali, Kubuang jauh jauh pikiranku, aku bergegas mandi membersihkan badanku. Selesai mandi aku menuju ruang tengah tempat aku dan Dito melakukan semi persetubuhan untuk yang pertama kalinya. Kudapati Dito sedang besandar dengan mata terpejam dan penisnya yang sudah tertidur pulas.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


*POV DITO*

"Dittt......"!!
Terdengar suara Han menyapaku, aku menoleh ke arah sumber suara. Han berjalan menuju kearahku dengan balutan piyama handuk berwarna pink muda, lalu Han duduk di sampingku dan memberiku handuk yang tadi sempat kupakai.

"Gantian gih. Bersih-bersih." Han menyuruhku.
"Siap bos" Jawabku singkat.

Aku segera beranjak menuju ke kamar mandi untuk bersih-bersih. Setelah di rasa cukup bersih aku kembali ke ruang tengah dan duduk di sebelah Han yang kembali fokus menonton film.

Seketika Han mulai menyandarkan kepalanya dibahuku. Seperti biasa, akupun membalasnya dengan merangkul pundaknya. Kudekap erat tubuh Han. Kukecup rambut Han yang masih bau shampoo. Ada 5 menit kami di posisi seperti ini tanpa sepatah kata.

"Ditoo.." Han memanggilku memecah keheningan.

"Yaa sayang.." Kataku singkat.

"Jangan anggap aku murahan ya dit"

"Udah,, jangan ngomong gitu. Kamu tetap Han yang kukenal. Maafin aku membiarkan ini terjadi"

"Hhhhmmmm..... Ga pa pa . Aku yang minta kok"

"Ikhlas ??"

"Banget... Buat sahabatku.. Tapi lu harus janji dulu..!"

"Janji ?? Janji apaan??!"

"Lu gak boleh berubah, tetap jagain gw kayak gini !" Kata Han tegas.

"Lu yakin gw bakal berubah Han?! Bakal ngejauhin lu gitu??!"

"Kalii.. Semua Laki kan sama aja. Udah dapat enaknya malah berubah..!"

"Gw cipok juga lu, nyamain gw sama sibangsat itu ?!" Kataku spontan.

"Hhhhmmm... Coba??!" Tantang Han sambil menyerahkan bibirnya ke arahku.

Anjiimm !! Melihat aksi Han membuatku merasa tertantang. Segera kulumat bibirnya pelan tapi pasti. Sebentar saja Tidak ada permainan lidah. Lalu bibir kami terlepas, kami bertatapan. Lalu Han memelukku, erat sekali. Sore ini romantis sekali kupikir, membuatku terlepas dari bayang bayang Nia. Hello !! Who is Nia???!! Bhahk !!


Di dalam dekapan pelukanku, Han bersuara lirih.

"Janji ya dito ..?!!"

"Iya sayang."

"Iya apa??!!"

"Janji !!"

"Janji apa?!!" Kata Han mulai bawel.

"Janji gw akan tetap jagain Lu sampai kapanpun Han !!"

"Sayang sama Gw gak?!" Kata Han lagi.

"Tentu !!"


Han beranjak dan sebuah kecupan hangat mendarat di pipiku. Lalu kami habiskan sore itu dengan obrolan ringan.



17.50 wib
Ku lihat Waktu sudah menunjukkan pukul 17.50 wib. Kebetulan hujan sudah reda dari tadi. Aku pun berniat untuk pulang. Terpaksa sudah pulang dengan baju dan celana yang lembab.

"Han, gw pamit ya.."

"Buru-buru banget ?. Tega gitu ninggalin gw sendirian."

"Yeeee... Sekarang Bahaya kalo lama-lama dengan lu berduaan doang. Bikin ngaceng !" Kataku terkekeh.

"Tai lu Dit." Kata Han sambil mencubit Pinggangku.

"Sakit anjirr !" Kataku meringis.

"Bodo !"

"Bangke"

Han kembali memelukku.
"Temenin gw sampai Ibu gw Pulang ya Dit, please" Kata Han Memelas.

"Hahhh??! Nginep?"

"Hu'umm" Kata Han menatapku

"Stress lu !"

"Gak mau nih? Katanya lu cuti sampai kamis?!" Kata Han pasang Muka NgambeG dengan muncung yang di buat condong ke depan.

"Hadeeehhh... Iyee iyeee.... Tapi gw tetap Pulang dululah. Gak ada pakaian, sambil ambil laptop gw kalo ada apa-apa nanti di kerjaan" Kataku kepada Han.

"Nah gitu doonnggg." Kata Han sambil tersenyum.

"Ya udah lu pulang dit, sejam lagi gw jemput aja. Biar lu ga repot, nanti malah keujanan lagi lu" Tambah Han.

"Ya udah, gw pulang ya Han" Kukecup keningnya.
Hal yang sebenarnya sudah normal kami lakukan. Yaa.. Mungkin Hanya kami.

"Hati-hati bong" Jawab Han Singkat.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd