Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Sepintas Perjalanan Hidup

Bimabet
UPDATE
PART -23
Mengais Rezeki di Negeri Orang bag. 7



13 April 2020
12.00 wib
Aku terpaksa berlari terbirit - birit ke dalam Rumah kontrakanku, perutku merasa mules sejak tadi malam. Terhitung sejak selesai menonton live show persetubuhan mba Mirna, sudah empat kali aku harus bolak balik nongkrong di 'batu Dua' guna buang hajat.


Aahhh... Bangsat. Keripik singkong yang kubeli kemaren benar benar menyiksa perutku. Atau sambal pecel lele yang kubeli bersama sulis ya..? Jingan !!

Kalau tidak banyak minum mungkin aku akan dehidrasi di buatnya. Mana cuaca di lokasi project sangat terik sekali.


Setelah 10 menit, akhirnya akupun selesai menuntaskan pekerjaanku di kamar mandi. Dengan sedikit lemas akibat kelamaan jongkok, aku keluar dari kamar mandi. Namun setelah aku membuka pintu kamar mandi, aku berpapasan dengan Mba Mirna.


"Loohh.... Mas Dito.. Tumben pulang..?" Kata Mba mirna sedikit kaget karena kehadiranku yang tak biasanya.


Biasanya aku dan timku baru akan pulang ke kontrakan pukul setengah enam.


"Ehh... Mba Mirna.. Iya perutku mules Mba e..." Kataku yang juga tak kalah kaget tiba-tiba Mba Mirna muncul dan sedang menyapu di dekat pintu pembatas.


" Oalaahh... Salah makan mas e ... ?"


"Heheee.... Biasalah mba...., mba e tumben nyapu siang..?"


"Iyo.. Kesiangan aku Mas.. Baru bisa berberes rumah...."


"Piro ronde semalem mba...? Ko bisa sampe kesiangan..." Kataku sambil nyengir.


Seketika muka mba Mirna mendadak jadi merah karena menahan malu. Mungkin juga kaget.


"Aahhh.... Enggaa......"


"Hahahaaaa..... Aku lihat kok semalem di meja makan mba...."


"Wwiihh.... Masss eee kebangun yaa.. Duhhh gusti.. Isin aku mas.."


"Hahahaaaaa..... Maaf yo mba.. Kebetulan perut mules semalem.. Eee... Ada suara suara aneh.." Jawabku sambil tersenyum lebar.


"Waalaaahhh..... Iku mas e (Mantan Suaminya) maksa main di luar .. Takut anakku bangun Mas..malah jadi ketahuan Mas Dito. ." Ucap Mba mirna sambil menepok jidatnya sendiri.


"Whahahaa.... Lancar yo mba jatah untuk sang kekasih.."


"Hehee.... Aku juga butuh Mas... Wes to... Tak tinggal nyapu meneh.." Kata Mba Mirna sambil berlalu pergi. Sepertinya ia risih berlama lama ngobrol denganku karena aku kembali memergoki persetubuhannya yang begitu panas.


"Nggeehhh mba..." Jawabku sambil melotot melihat bokong Mba Mirna .


Ingin ku peluk dari belakang rasanya, lalu menelanjanginya. Tapi pikiran warasku masih stay di otakku. Gak mungkin aku melakukan itu. Aku juga bukan orang yang diberkahi keahlian ilmu spik spik iblis bin dajjal. Atau bisa jadi aku malas untuk mendalaminya, tentu butuh waktu yang ekstra untuk melakukannya hingga berhasil. Tetapi jika ada suhu di forum ini yang dengan senang hati mengajariku ilmu itu, tentu aku tidak akan menolaknya 😁


Aku sebenarnya sangat gemar mengikuti thread thread yang mengandung ilmu SSI di dalamnya. Adrenalinku ikut terpacu jika sang TS berhasil menelanjangi sang TO. Wkwkwkwkk....




But wait !! Aku baru ngeuh dengan kata mba mirna yang terakhir.


Haaaahhhh???!
Aku juga butuh Mas.
Butuh apaan ??
Butuh uang bulanan?
Atau butuh pelampiasan juga...? Loohh...??


Seketika otakku memutar kembali rekaman persetubuhan mba mirna semalam, sehingga membuat tytyd kec1l kembali ngatjeng.


Dan setelah kejadian itu, setiap aku berpapasan jalan dengan Mba Mirna di dalam rumah atau saat jumpa di halaman, Mba Mirna selalu senyam senyum mesum kepadaku. Tapi aku menanggapinya dengan santai. Dasar aku !


Dan malam harinya, aku kembali melihat Mantan Suami mba mirna masuk menyambangi ke rumah Mba Mirna... Tentu aku mendengar suara merdu itu lagi walau sedikit jauh, kuyakin mereka sedang beradu kelamin di kamarnya mba Mirna. Anjim !!


*****


Kamis
15 April 2020
19.00 wib

Aku dan Timku sedang meeting santai di teras rumah kontrakan, kali ini di rumah B. Sebelah rumahnya mba mirna tempat timku berkumpul. Dan juga ada Pak Jhon yang sejak tadi sudah berbicara memberikan arahan untuk kemajuan project kepada Tim.


"Jadi estimasi kita selesai tanggal berapa kira-kira bro ...? Tanya Pak Jhon kepada Johan. Johan di sini sebagai site Manager di lapangan.


" Hari selasa harusnya sudah selesai bila cuaca tetap baik seperti sekarang.." Ucap Johan.


"Iya memang harus kita kejar selesai ini bro, kalau tidak, kita ndak bisa pulang nanti. Penyebrangan merak - bakauheni di tutup tanggal 24.." Kata Pak Jhon menjelaskan.


"Progres sampai hari ini sudah 95% sih Pak Jhon. Sisa detail detail kecil lagi yang masih kita kerjakan. Terutama di bagian pembangunan warehose yang mesti di kejar pengerjaannya." Kataku menambahkan.


"Ahhh... Harusnya bisa lah ya. Optimis sih kita bisa selesaikan ini tepat waktu.. Lumayankan estimasi 60 hari project, bisa kita selesaikan kurang lebih 40 hari saja." Kata Pak Jhon lagi.


Obrolan kami masih berlanjut membahas semua hal yang berhubungan dengan project namun di selingi dengan candaan dari rekan rekan timku.


Tak lama kemudian Mba mirna dan Mantan suaminya pulang dari minimarket.


"Wahh... Pada ngumpul toh mas mas nya..." Kata Mba Mirna menyapa kami semua.


"Biasalah anak muda mba. Mba nya sama Mas nya dari mana...?" Kata si sule menjawab dengan penuh semangat.


Sule ini adalah salah satu tenaga ahli di timku, orang yang selalu menggoda Mba Mirna hampir setiap hari. Sering kali kulihat mata sule jika menatap Mba Mirna seolah olah ingin menelanjanginya. Sepertinya dia tergoda dengan kemolekan tubuh ibu kost kami. Bhahahakkkk....


Beda dengan diriku yang sudah melihat tubuh sintal mba Mirna, mataku memang tak terlalu terlihat jelalatan. Tapi otak mesumku membayangkan Mba mirna yang saat ini dihadapanku, sedang dalam keadaan bugil. Bngst !!


Tak lama kemudian setelah Mba Mirna ngobrol basa basi menyapa kami, mereka berdua masuk ke rumahnya mba Mirna. Setelah kepergian mereka berdua , kami kembali melanjutkan meeting yang sempat tertunda tadi.


"Eleehh... Paling ngent*t lagi mereka itu..." Kata si sule dengan logat medannya yang khas .


Seketika kami semua pun tertawa. Dan ternyata gerak gerik mereka berdua sering di intai oleh teman-temanku.


"Setiap itu laki datang, besoknya pasti ada tu bekas kondomnya di tong sampah itu." Ucap si sule lagi sambil menunjuk ke tong sampah yang dia maksud yang berada di halaman.


Pembicaraan kami yang tadinya membahas project pun berubah menjadi ngegosipin mba mirna dan mantan suaminya. Ada lagi cerita dari salah satu rekanku bahwa dia sering melihat mba Mirna menjemur pakaian di pagi hari hanya berbalut handuk model piyama saja, dan yang lebih asoy nya lagi, mba mirna tidak pernah memakai BRA. Sehingga putingnya suka menjadi tontonan temen temanku di pagi hari. Laahh mba mirna iki piye toh. Malah eksib !


"Aku rasa, mba itu sadar lah pentilnya nyeplak. Tapi pura pura tak tau aja itu. Buat orang sange aja pagi pagi buta. Kan kimax!!" Ucap sule.


Kali ini, Si sule lebih bersuara dan bersemangat bila menceritakan kemesuman mba mirna. Sedangkan kami sebagai pendengar, terutama aku, hanya bisa tertawa terbahak bahak mendengar celotehan celotehan yang keluar dari mulut Sule.


Setelah puas mengghibah , akhirnya perkumpulan kami pun harus bubar karena cuaca semakin malam. Sedangkan Pak Jhon harus pulang ke Kontrakan barunya, butuh waktu 30-40 menit perjalanan.


"Pak Jhon...," Kataku memanggil saat dia menuju ke mobilnya .


"Haaa.. Ya Dito. Kenapa..?"


"Sabtu sore sampai minggu siang izin ke kota S*** dulu ya Pak. Kebetulan mau nginep di rumah keluarga." Kataku kepada pak Jhon.


Ini sudah kurencanakan jauh jauh hari karena memang aku ingin berjumpa dengan salah satu keluarga dari Ayahku yang sudah lama menetap di kota S*** , mumpung ada project di sini. Kuputuskan untuk menyambangi mereka di sela sela kesibukanku demi menjalin tali silaturahmi yang lebih erat.


" Oohhh silahkan Dito, .. Selo.. Ae... "


" Tetap kudu izin sm bapak dong, nanti bapak nyari'in saya. HahHaaahaaa...."


Dan kamipun tertawa bersamaan. Tak lama kemudian Pak Jhon pun berlalu pergi. Sementara akupun masuk ke dalam kamarku.


Tiba tiba HP ku berbunyi menandakan pesan Whatsapp masuk. Kubuka segera aplikasi Whatsapp dan kudapati nama sulis di urutan teratas daftar chat yang masuk.


"Lah.. Tumben..?!" Gumamku dalam hati.


Malam Mas...
Maaf ganggu...
Lagi apa.?



Malam Kak.
Biasa baring baring rehat. Ada yang bisa di bantu kak..?


Ooo...
Mau tanya
Kira kira kita bisa ketemu lagi mas..?



Haaahh? Aku sedikit heran dengan chat sulis yang terakhir ini. Buat apa sulis mengajakku bertemu.?


Hhmm
Boleh. Kapan kak..?


Sabtu besok ini bisa kak..? Di kota S****
Kebetulan saya ada keperluan di sana . Kita jumpa di sana bisa.?



Laahh...??! Suatu kebetulan yang tak di sangka-sangka. Baru saja aku izin ke Pak Jhon bahwa aku akan mengunjungi keluargaku di kota S**** hari sabtu. Segera kubalas chat sulis dengan penuh semangat.


Kebetulan kak.
Sabtu saya juga mau ke sana. Tempat keluarga.
Jam berapa mau jumpa kak.?


Oohh.. Mas Dito ada keluarga di sini.?
Jam berapa ya.? Nanti kita berkabar aja ya Mas. .



Heheee.. Iya ada. Oke kalau gitu kak.

Oke sip Mas. Makasih ya. Selamat istirahat.

Sama sama kak.


Pembicaraan selesai sampai di situ. Sedangkan aku malah dibuat penasaran. Mengapa sulis ingin bertemu denganku.?.


*****


Sabtu
16 April 2020
15.30 wib

Mobil ku melaju menuju kota S**** , dan butuh 45 menit waktu normal untuk mencapai ke kota itu. Jujur saja, hari ini adalah hari yang kutunggu tunggu semenjak Sulis mengajakku jumpa di kota ini. Dan akhirnya hari yang kutunggu tunggu pun tiba. Namun sebelumnya aku harus berjumpa dengan keluargaku dulu, mobilku terus melaju dengan hanya bermodalkan Share loc dari pamanku itu. Titik lokasi menunjukkan aku harus ke daerah lingkar barat kota S**** .


Singkat cerita, setelah aku berjumpa dengan keluargaku. Sulis pun baru memberi kabar titik lokasi jumpa di sebuah cafe tengah kota pada pukul 19.00 wib. Dan akhirnya 20 menit sebelum waktu yang di janjikan, akupun pamit kepada pamanku untuk menemui seorang teman dan berjanji akan menginap.


*****


19.15 wib
Aku sampai di sebuah cafe yang menjadi lokasi pertemuanku dengan sulis. Suasana cafe cukup elegan dengan Pencahayaannya memberi kesan natural dan santai. Tak pula banyak yang mengunjungi cafe tersebut walau malam ini malam minggu. Mungkin pada takut keluar karena virus lucknut ini. Ternyata sulis sudah sampai duluan dan duduk di meja nomor 6.


Aku cukup pangling tatkala kudapati sulis yang tidak menghiasi kepalanya dengan hijabnya. Namun senyumnya tampak anggun menyapa kedatanganku. Walaupun Penampilan cukup kontroversi, namun tetap menarik perhatianku,dengan memakai daster terusan warna merah yang membalut tubuhnya yang kuyakini proposional dan sulis melengkapi penampilannya malam ini dengan sepatu high heels membingkai kedua kakinya.


Aku segera duduk tepat di hadapannya. Sulis masih menatapku malu malu sambil memegang gelas yang berisi soda gembira yang telah di pesannya. Aku ikut memesan minuman kopi americano. Kami sempat beberapa detik diam tak berbicara, hanya saling curi-curi pandang. Dan akhirnya Aku sebagai lelakilah yang harus mengalah, mengingat cewe selalu benar.


"Sudah lama nunggu ya kak..?" Tanyaku kepadanya, membuka obrolan.


"Baru lima menit kok Mas..! Gimana keluarga di sini Mas.? Sudah jumpa..?"


" Alhamdulillah... Semua dalam keadaan sehat Kak.."


"Gimana keadaan Ibumu kak..?"


"Sehat Mas.. Alhamdulillah..."


"Syukurlah.." Jawabku singkat.


Segini doang Dito? Astaga Aku seperti langsung kehabisan kata-kata. Atau harus kutanyakan apa tujuannya mengajakku berjumpa malam ini .? Sudah ku bilang, Aku tak pandai berbasa basi .


"Hhmm.... Maaf jadi merepotkan Mas Dito karena aku ngajak ketemuan di sini.." Ucap Sulis dengan suaranya yang lembut.


"Gak apa apa Kak. Aku santai kok. Ehh ya.. Gimana kerjaanmu Kak.. ?"


"Baik Mas. . . Btw, aku ngajak Mas Dito ke sini karena aku ingin ngucapin terima Kasih secara langsung perihal yang kemarin Mas. Uang darimu sangat membantuku Mas. " Ucap sulis kepadaku.


" Ucapkan rasa syukurmu kepada Tuhan Kak.. ." Jawabku dengan sok bijak.


Sulis hanya mengangguk. Ada setetes air mata yang mengalir jatuh membasahi pipinya. Mungkin sulis tak mampu menyembunyikan rasa syukurnya. Atau rasa haru karena mendapatkan rezeki yang tak terduga waktu itu.


"Dan aku ndak tau gimana caranya balas kebaikan Mas Dito.."


" Aku gak harapkan timbal balik kok Kak.. Asal uang itu berguna untuk Kakak dan Ibu. Aku sudah sangat senang.."


"Makasih Mas.. Aku sedikit Lega.. Udah bisa ngomong terima Kasih secara langsung sama Mas Dito.." Ucap Sulis sambil berusaha tersenyum.


"Iya sama-sama Kak."


Obrolan kami terus berlanjut. Sulis banyak menceritakan latar belakang keluarganya, tentang masa remajanya, bahkan sulis tak canggung menceritakan tentang Mantan calon Suaminya lagi. Ada satu jam kami mengobrol hingga kopi yang kupesan sudah habis.


"Ngomong - ngomong kakak ada keperluan apa di sini.? Dan naik apa Kemari.?"


"Tadi siang menjelang sore ada acara kumpul temenku Mas. Biasalah makan makan gitu. Kupikir sampai malam, gak taunya udah bubar menjelang maghrib. Temen temenku pada punya acara lain. ."


"Ohh gitu. Terus naik apa kemari..?"


"Biasa. Naik grab hehee... Ehh.. Mas udah pernah ke alun alun kota ini..? Tanya sulis kepadaku.


" Hhmm.. Belum, minggu lalu cuma numpang lewat. Hehe.. Kenapa memangnya..?"


"Ga buru-buru kan..? "


"Engga sih.. Santai aja."


Temenin aku jalan jalan ke sana Mas.."


"Ya udah hayuk... Kebetulan aku juga Penasaran sama kota ini.."


Kami pun bergegas menuju ke alun-alun. Jarak dari tempat kami hanya 2 kilometer saja. Walaupun kota ini lockdown mulai pukul 18.00 wib. Namun tetap saja sebagian warga masih memilih keluar menikmati malam mingguan. Aku dan sulis berjalan mengelilingi setiap inchi tempat ini. Atau lebih tepatnya aku mengikuti langkah sulis yang begitu semangat berjalan menelusuri tempat ini.


Setiap ada kesempatan, sulis selalu minta tolong kepadaku untuk memfoto dirinya. Persis seperti Han, pecicilan kalau mengunjungi tempat yang baru dikunjunginya.


"Mas... Tolong fotoin aku sama Mas Pocongnya dong.." Pinta sulis sambil kembali menyodorkan smartphone miliknya. Entah ini sudah yang keberapa kali smartphone nya singgah di kedua tanganku.





Setelah berjalan muter cukup melelahkan, Sulis mengajakku beristirahat.


"Huuuhh... Capek Mas.. Istirahat dulu. "


"Mueheeheee... Ya udah. Duduk gih.."


Kulirik jam di smartphoneku, sudah menunjukkan pukul 21.25 wib. Ternyata Cukup lama waktu yang kuhabiskan dengan sulis. Tak lama kemudian notifikasi pesan Whatsapp dari HPku berbunyi. Kubuka segera, ah.. Ternyata dari wanita Prioritasku.


- bebong lagi apa..? jadi ketempat keluargamu.?-


Segera kubalas pesan Whatsapp dari wanita tersebut.


--Iya Han. Jadi. Lu lagi apa.?--


- biasaaaaaaaaaa... Mumpung WFH. Hehe.-


Heeehh.. Aku paham maksud pesannya.


--Drakorr terosss..--


- Bodo' ! Ya udah lanjut dulu sana. BYE !-


-- Oke Sayang. Miss u !--


-miss u more , Dito😘 -


Begitulah sekilas percakapanku dengan Han via Whatsapp yang membuatku tersenyum senyum sendiri. Dan rupanya hal itu menarik perhatian sulis untuk bertanya.


"Senyum sendiri, di sangka orang gila nanti Mas. "


"Heheee... Biasa kak.." Jawabku sambil nyengir.


"Chat dari siapa toh Mas..?"


"Dari kekasih Kak hehee..."


"Owhh.. Udah Punya pacar toh. LDR dong ya.?"


"Nggehh Kak. Hehee.. Nanti kak Sulis pulang gimana? Ku antar ya...?" Kataku sekedar basa basi. Aku paham resikonya bila aku mengantar Sulis pulang, perjalananku tentu akan menjadi bolak balik kuadrat. Tapi buaya darat mana yang tega membiarkan wanita cantik ini pulang sendirian di malam hari.


"Kebetulan aku pesan Hotel untuk malam ini Mas. Karena kupikir acara temenku sampai larut malam. Jadi aku nginep semalam di kota ini, rencana besok baru pulang.. Soalnya ada yang mau di beli juga di sini."


"Oohhh gitu.... Nah, sekarang mau kemana lagi kita Kak. Sepertinya sudah larut. Takut nanti ditangkap Pol PP." Kataku dengan nada bercanda.


"Heheee... Ya udah yuk .. Antar aku ke Hotel Mas.. Tapi aku beli nasi goreng dulu ya dekat parkir Mobil Mas tadi."


"Ya udah hayuk !"


*****


22.00 wib
Dalam perjalanan menuju Hotel.


"Mas,, nanti makan dulu ya. Ini aku beli nasi gorengnya dua.." Ucap Sulis sambil menunjukkan kantong kresek berisi dua bungkus nasi goreng.


"Haaahh...? Repot repot amat Kak Sulis ini..?"


"Heheee... Gpp kan Mas..?" Tanya Sulis sembari tersenyum menatapku.


"Yaa bolehlah.." Ucapku sedikit ragu.


Apa bisa seorang pria berotak mesum menahan gejolak nafsunya ketika berduaan dengan seorang wanita cantik di dalam sebuah kamar hotel..?

Damn ! Tytydkecilku mendadak bangun dan mengeras di balik celana lusuhku. Apa ini sudah direncanakan oleh sulis ? Aku jadi merasa sedang di SSI oleh seorang wanita 😆. Djancook !!


*****


22.20 wib
Aku mengikuti sulis dari belakang, tak lupa aku ngabarin Pamanku bahwa aku tidak jadi menginap di rumahnya. Pikiranku sudah mengarah keselangkangan. Otak mesumku kembali memutar adegan persepongan Sulis waktu itu. Aahh... Anjim !! Sitytydkecil kembali manggut manggut di balik celana lusuhku.


"Hajar boss !!" Katanya.
Djancok !!


Yaa Kalaupun ternyata nanti sulis hanya mengajakku makan saja, aku juga bisa saja nginap di hotel dan pulang ke kontrakan keesokan harinya.


Tak terasa kami sampai di depan kamar hotel bintang 3 yang sudah di booking sulis. Di lantai 3 , nomor 303. Aku ingat betul. Kamar yang cukup luas, dengan kasur double bed. Ada jendela di sebrang pintu yang ketika gordennya di buka langsung mengarah ke jalan . Tepat di bawah jendela terdapat meja dengan dua buah kursi yang di susun berdampingan mengarah ke jendela.


"Kak, aku izin ke kamar mandi ya.." Kataku sambil buru-buru ke kamar mandi. Jujur saja aku ingin kencing, dan sudah kutahan semenjak perjalanan ke sini.


"Ohh ya silahkan.."


Di dalam kamar mandi aku segera menuntaskan hajatku, tak lupa aku mencuci benda pusaka yang sejak tadi menegang. Berbeda dengan pertemuanku di hotel dengan sulis pertama kali, aku tidak menanggalkan celanaku dan menggantinya dengan handuk. Kali ini aku tetap memakai kembali celanaku, kalau ternyata sulis hanya mengajakku makan ya bisa berabee.. Bopong ye kan !

Sulis sudah menghidangkan dua bungkus nasi goreng yang di belinya tadi. Gorden jendela tadi di bukanya begitu juga daun jendelanya. Membuat angin malam perlahan masuk menghiasi setiap sudut kamar Hotel.


"Yuk makan mas." sembari mempersilahkanku duduk di sampingnya.


"Siap Kak.." Kataku dan segera duduk di sampingnya.


Kami sama sama menyantap nasi tersebut dengan lahap.


"Enak Nasi gorengnya kak.." Kataku memuji.
Dan jujur, nasi gorengnya memang enak cok !


"Iyaah, langgananku kalau singgah di kota ini Mas.."


"Project Mas nya kapan siap..?"


"Minggu depan insya Allah Kak.. Asumsi siap 3-4 hari lagi.."


"Oohh... Trus langsung pulang ke sumatera..?"


"Ho'ohh ..."


"Gak lebaran di sini aja Mas..?"


"Hahahaaa... Engga lah.. Siapa yang mau biayai hidupku sampai lebaran Kak..?"


"Hwhhehee.. Kalau aja Kan betah di sini.."


"Betah sih Kak.. Tapi ya gitulah... Ada hati yang menungguku pulang. Hahahaaa..." Kataku mendadak puitis.


"Hahahaaa.... Mas nya bisa aja.. Perempuanmu jangan sampai di sia siakan mas. Hati wanita itu rapuh lho..." Ucap Sulis sembari menasehatiku.


"Aman Kak.. Hehe.."


*****


23.10 wib
Tanpa terasa kami selesai makan dan kopi sachet yang dibuat sulis untukku habis setengah. Namun obrolan kami rasanya masih panjang. Suasana menjadi lebih cair seperti kami sudah mengenal satu sama lain cukup lama.


"Betah aku ngobrol sama kamu Mas.."


"Hahaaa... Makasih. Apa adanya diriku ya seperti ini Kak.."


"Ohh iya bentar aku kekamar Mandi dulu ya.." Ucap Sulis sembari beranjak dari tempat duduknya.


"Monggo Kak..."


Sepeninggalan Sulis, pandanganku menuju ke arah jalanan di bawah sana yang mulai sepi. Namun lampu jalan masih semangat menyinari gelapnya malam ini. Sempat ku dengar suara shower bergemuruh di dalam kamar mandi,.

Sulis sedang mandi kah..? Gumamku dalam hati.


Tapi Mendadak aku mengingat kembali sikap Han dan sikap Ibunya yang nyeleneh saat kami terakhir jumpa. Belum lagi kata Han kemaren, Ibunya menanyakan tentang diriku. Ahh.... Itu semakin membuatku penasaran. Mungkin ini adalah misiku saat pulang nanti, aku harus menemukan jawaban apa yang di katakan Ibunya tentangku.



"Masss...." Sapa sulis dari belakang dan seketika membuyarkan lamunanku....
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd