*Cerita ini hanya fiktif belaka, dan tidak ada maksud untuk menyinggung, agama, etnis, atau kelompok manapun, apabila ada kesamaan nama , tokoh dan alur cerita, itu hanya kebetulan semata, selamat menikmati cerita.*
*Awal petaka & penderitaan ( 1 )*
Namaku Andy 28th, sedangkan istriku "Hani 25th"
Sedikit cerita tentang istriku dan aku, kami menikah 3th yang lalu, sebelumnya kami sempat berpacaran sekitar 1th, kami memutuskan untuk menikah karena kami yakin jika kami bersama kami akan bahagia, istriku hani sangat cantik dimataku, dengan mata sayu dan indah, rambut hitam tergerai, payudaranya tidak terlalu besar hanya sekitar 34B dengan tinggi badan 165cm dan berat badan 45kg, kulit yang sawo matang menambah kesan indahnya, sedangkan aku tinggiku 170cm dengan berat badan 60kg, istriku adalah seorang ibu rumah tangga sedangkan aku bekerja di perusahaan farmasi, aku hanya admin biasa, kami tinggal di "neo destopia" oiya sudah hampir seabad kota ini dibuat tempat kerjaku pun sudah ada sejak kota ini di buat, manusia kini sudah sangat berkembang dari sisi teknologi karena sekarang tahun 2195, dan besok adalah hari jadi pernikahan kami yang ke 3, aku sangat menantikannya, ah aku hampir lupa sekarang sudah jam pulang kerja, aku harus cepat pulang kalau tidak hani bisa marah haha
Hari ini sangat melelahkan, untungnya ada istri yang menungguku di rumah, walaupun belum di karuniai anak setidaknya selama kami bersama kami bahagia, "ting" hp ku tiba-tiba berbunyi, ternyata istriku mengirim pesan, isinya "sayang udah sampe mana, aku masak makanan kesukaan kamu loh, jangan makan di luar ya :* " lalu aku balas
"Ini sebentar lagi sampe kok, genit yah pake emot kiss"
"Biarin,
" balasnya
Yah begitulah keseharian kami, sebisa mungkin menjaga keharmonisan ini, kalau bisa selamanya.
Akhirnya aku sampai di depan rumahku, sederhana namun nyaman, "cklek" saat aku buka pintu tidak aku dapati istriku, aku mencoba cari ke ruang makan, ternyata dia sedang menyiapkan makan malam, sambil mengebakan baju tidir bercorak beruang kesukaannya, dia memang menyukai hal yang lucu, tanpa pikir panjang aku langsung memeluknya, seraya aku bisikan "kamu lagi apa, udah wangi ya kesayangan aku, sambil aku cium rambutnya", lalu dia menjawab " iiih apasi peluk-peluk, bau keringet loh kamu, mandi dulu..." sambil menutup hidungnya juga mendorongku ke kamar mandi, "iya iya ini mandi, bawel"
Selesai mandi kami makan bersama di meja makan, kami bercerita tentang kegiatan kami masing-masing hari ini, di tengah cerita hani berkata
"Sayang besok pagi aku izin yah mau belanja baju, kamu kan kerja, aku gpp kok sendiri", lalu aku jawab, "iya sayang boleh, maaf yah aku ga bisa anter, nanti aku tranfer uang buat beli baju kamu" dia seketika tersenyum, "aaa makaciiiii suami aku..." kamipun berpelukan.
Esoknya kami sarapan, karena ada yang harus aku ambil sebelum ke tempat kerja jadi aku buru-buru berangkat, tak lupa aku mencium istriku, diapun sudah rapih karena akan pergi berbelanja hari ini, dengan kemeja dan celana jeansnya dia sangat cantik walaupun tidak berpenampilan sexy karena dia tidak suka memamerkan lekuk tubuhnya, akupun pamit..
Sesampainya di tempat kerja setelah aku mengambil hadiah untuk istriku, aku chat dia
A=Aku
H=Istriku hani
A : yang dimana
H : di toko yang, aku lagi milih baju
A : ooo oiya uangnya udah aku tranafer yah, nanti pulangnya hati-hati
H : makaci aayaaang mmuuachh, iya nanti aku pulangnya hati-hati kok, kamu juga ya..
Obrolan kamipun berakhir, saat jam istirahat akupun mencoba menghubungi istriku kembali, namun tidak ada jawaban, tidak biasanya istriku tidak dapat di hubungi, aku tetap berpikir positif, bisa jadi dia sedang sibuk, namun namun sampai aku pulang dia tetap tidak dapat di hubungin, aku masih berfikir positif mungkin dia sudah pulang dan tidur di rumah, akupun bergegas pulang
Sesampainya dirumah tidak ada siapapun di dalam, rumahpun gelap, aku coba hubungi hani namun tidak ada balasan sama sekali, aku mulai panik, di tengah kepanikan bel berbunyi "ting tong"
Dalam hatiku bekata "siapa ya, tidak mungkin istriku menekan bel dirumahnya sendiri kan"
Saat aku buka pintu rumahku betapa kagetnya aku melihat apa yang ada di depan rumahku saat ini, hani istriku terlihat berantakan, tanpa pikir panjang aku membawanya masuk kedalam rumah kedalam kamar, aku ganti bajunya membiarkannya istirahat, aku khawatir tidak hentinya aku panik dan menahan tangis juga bingung, padahal hari ini hari jadi pernikahan kami, bagaimana ini bisa terjadi lalu siapa orang yang membawanya pulang, kami tidak memasang cctv karena kami rasa keamanan di sini sudah sangat bagus, kalau tau begini aku pasti memasangnya
"Hani sayang, kamu kenapa hikhs" hanya itu yang sapat aku katakan, sambil memegangi kalung yang harusnya aku berikan hari ini, akhirnya karena lelah akupun memilih tidur di kamar tamu, aku sengaja agar hani bisa istirahat, aku harap besok hani sudah membaik.
Pagipun tiba, aku langaung masuk ke kamar untuk melihat keadaan hani, tapi dia tidak ada, apa dia sudah bangun, aku mulai tersenyum, mungkin dia ada di dapur pikirku, dan benar saja saat aku kedapur aku menemukannya, namun aku benar-benar tidak dapat tidak dapat berkata apa-apa, didepanku saat ini hani istriku, hanya memakai kemeja dan celana dalam, dan yang lebih membuatku terkejut ukuran payudaranya lebih besar dari sebelumnya juga bokongnya, aku taksir saat ini ukuran payudara hani 40D mungkin lebih, apa benar ini istriku hani, pikirku saat itu, akupun mencoba menyapanya
"Yang kamu udah bangun, kamu gpp?"
Diapun menoleh lalu berkata "kenapa sayang, aku gpp kok, ada yang aneh?"
"Gpp sayang hehe, yaudah kita makan yah, wah kamu yang masak ini ya pasti enak" kataku
"Wah masakan kamu selalu enak sayang, aku ga bisa berhenti makan, sini sayang ikut ma.... Akhhh aaaa akkhh sayaaaang" tiba-tiba aku seperti tercekik dan kehilangan kesadaran, sayup sayup aku nelihat hani tersenyum sinis, ahh.
*
Segini dulu ya, lanjut bagian kedua kalo rame*
