Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Sisil: Pacar Yang Tidak Adil

Lanjut dengan pov Sisil atau tanpa pov Sisil?

  • Pakai

    Votes: 251 78,2%
  • Tidak

    Votes: 70 21,8%

  • Total voters
    321
  • Poll closed .
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
PART 5A

Tandai dulu. Aku ingin kalian mengingat kalimat ini. “Ini Terjadi Di Awal Bulan Juni 2022”. Kalimat ini akan aku jelaskan pada waktunya.

Saat itu Sisil yang lelah dengan kegiatan perkuliahan ingin pulang ke rumahnya. Di hari Rabu tanggal 1 Juni, kereta siang membawanya pulang menuju kota asalnya. Seperti biasa aku yang mengantar ke stasiun. Hari itu bertepatan juga aku foto studio dengan kawan Himpunan ku karena masa jabatan kami telah usai. Aku yang berada di pusat kota harus menjemputnya dulu ke kampus. Jaraknya 20 menitan dari lokasi foto studio. Saat itu jam menunjukkan pukul 1 sedangkan foto studio ku masih nanti jam 2.

Tidak ada yang hal apapun selama perjalanan, paling hanya ngobrol biasa-biasa. Sesampainya di stasiun aku tidak langsung ke lokasi studio foto tetapi menunggunya setidaknya jam 2 kurang 15. Jarak stastiun dan studio foto hanya 5-10 menitan saja. Selama duduk itu tidak ada hal aneh yang kami bicarakan, hanya obrolan ringan.
“ngapain sih pulang orang ada aku disini?” tanyaku.
“pengen aja yang ngerasain kasur rumah”
“halah pengen ngerasain kasur apa pengen ketemu anan?” godaku sambil tertawa padahal aku juga cemburu.
“pengen pulang ihhhh yang”
“hmm kok seperti tersipu malu dia”. batinku dalam hati.

Lalu sudah jam 2 kurang 15 dia masuk ke dalam peron untuk boarding pass. Aku tak menunggu sampai dia naik kereta, tapi aku langsung balik ke studio foto. Sesampainya di studio foto aku mengabarinya dan chat dengan dia sedikit basa basi.

Y: Udah di studio foto lagi nih, btw dijemput siapa?
S: Ibuk yang.
Y: Yauda yang, ndang balik aku kangen.
S: Iya yang minggu malem jemput aku di stasiun.
Y: Iya sayang siap dah.
S: Keretanya berangkat dah yang kamu ndang prepare sana.
Y: Yauda aku prepare yang biar ganteng wkwk. Ati-ati sayang.
S: Iya yang, jangan genit sama temen cewe mu loh.
Y: Beres yang wkwk.

Lalu ku beri emot love merah yang membesar. Singkat cerita aku telag selesai foto studio jam 3 lebih sekian. Tidak ada hal aneh selama foto. Setelahnya aku duduk di depan studio foto bersama rekan-rekan himpunanku karena itu mungkin bisa jadi kumpul full team terakhir kami dan sambil menunggu hasilnya jadi.

Lalu jam 4 masuk notifikasi dari Sisil kalau dirinya sudah sampai stasiun. Aku cuma membalasanya dengan “alhamdulillah” dan “hati hati ya.”
Jarak dari stasiun ke rumahnya ditempuh 20-30 menit. Tapi sampai jam 5 sisil belum memberitahu posisinya yang harusnya sudah di rumah. Aku tidak curiga lagi lagi.

Jam 6 barulah dia baru mengabari dan kalau dia udah di rumah dan habis bersih bersih. Lalu aku sempat mengabari kalau aku mau nongkrong tapi tidak jadi karena aku ingin chat dengan Sisil. Dia baru balas menjelang jam 9 malam. Tapi anehnya Sisil malah seperti ngusir aku.

“kenapa se yang kamu ga keluar aja, dr pd di kamar kos pasti kamu aslinya pengen keluar” “nah kan kenapa ga keluar se” itu dua chat yang bikin aku bertanya-tanya tumben banget aku malah disuruh nongkrong. Aku cuma menjawab “aku pengen tapi aku lebih pengen chat sama kamu”. Tak ada balasan setelahnya hmm. Aku cuma melamun betapa beruntungnya aku mendapatkan hati Sisil, aku suka karena selain cantik manis dan imut, muka dia juga polos tapi ternyata sangean hahaha.

https://www.imagebam.com/view/MEPZCHN

Dia sepertinya tidur, mungkin karena capek setelah bersihin kamarnya yang lama ditinggalnya. “Yauda selamat tidur Sisil sayang”. ucapku dalam hati.
Tidak ada hal aneh sih selama dua hari LDR itu, paginya Sisil udah komunikasi dengan ku lagi.
_______________

Minggu jam 7 malam, Sisil sudah harus ke stasiun karena balik ke perantauan. Seperti biasa aku cuma mengucapkan hati-hati kepadanya. Lupa tidak menanyakan diantar siapa, setauku sih pasti ibunya.
Sisil mengabari kalau dia udah di stasiun dan naik ke kereta. Aku bersiap menjemputnya di stasiun jam setengah 9 malam.

Saat setengah 9 malam kurang aku on the way ke stasiun untuk menjemputnya. Singkatnya dari jauh ku lihat kekasih cantik dan imut ku datang menghampiriku. Pesona Sisil no counter memang. Udah berdiri kontolku cuma gara gara melihat mukanya yang cantik dan badannya yang imut tapi berdada lumayan besar haha. Bawaannya cukup banyak ternyata.

Di jalan kami cuma ngobrol basa basi. Singkatnya kami sampai di kos Sisil jam 9 lewat 5 menit dia membawa barangnya masuk ke kamar, dan aku cuma menunggu di teras kos. Wajar cuy bukan kos bebas.

Setelah itu aku jalan jalan dengannya. Tau lah kemana haha. Aku mengajaknya mojok dan dia mau mau aja. Aduh ga sabar nyusu ke Sisil si cantik dan menggemaskan.

Jam 11 akhirnya aku masuk ke tempat ku mojok dengan Sisil yang kita namai “alun alun gelap”. Bukan karena kayak taman tapi emang iseng aja menamainya.

Seperti biasa ciuman bibir tapi masih dengan mulut tertutup hmm lalu cium pipi, cium kening, cium perut, sama nyusu. Pada kali ini ada yang berbeda. Aku telah meluluhkan Sisil untuk bokongnya mau diremas olehku. Meskipun awalnya menolak, Sisil akhirnya membiarkan ku memainkan bokongnya dan meremas-remasnya. Duhhh empuk banget sih sil bokongmu ucapku dalam hati.

Lalu aku nyusu ke payudara Sisil sambil tetap meremas bokongnya dari luar. Desahan Sisil yang erotis membuat kontolku berdiri tegak.

“auhhh yaaang geliiihhh bokongku” desahan keluar dari mulut sisil. Bergantian susu kiri lalu kanan lalu kiri lagi. Saat aku ingin mengistirahkan kepala, Sisil menahan agar kepalaku tetap pada dadanya seolah tak mau kepala ku pindah dan harus tetap nyusu kepadanya.

“uhhh enak yaangghh”
“terussiiin yaaangghhh”
Kerap kali juga tanganku yang nganggur karena sudah puas meremas bokong digenggamnya lalu diarahkan ke susunya yang nganggur. Aku hanya membatin Sisil udah sange berat. Tapi saat itu aku tidak pernah kepikiran untuk melakukan penetrasi kepadanya.

Dan mulai saat itu ada sebuah kebiasaan dalam mengakhiri mojok. Jadi aku mempunyai inisiatif untuk mencium pipi kanan, pipi kiri, kening, bibir, leher tapi di luar jilbabnya, lalu turun dadanya mulai dari atas terus areola terus puting, begitupun dada kirinya dari atas lalu ke areola dan diakhiri puting. Terakhir ditutup dengan ciuman di area perutnya.
Malam itu hanya sampai jam 12 aku mojok dengannya. Saat akan keluar dari tempat mojok, ada 3 motor yang dari jauh terlihat akan melewati depan belokan menuju tempat mojok. Celakanya arah menuju kos kami jalannya searah dengan laju motor mereka.

Aku berlagak santai sambil melirik dari spion. Tapi aku lihat mereka semakin mendekat. Aku yang ge-er lalu meninggikan kecepatan motorku. Dan 3 motor tersebut sepertinya juga meninggikan kecepatannya. Sisil yang panik juga membuat aku semakin mengencangkan laju motor. Untungnya malam jadi jalanan sepi.

Aku belok mereka juga belok, ada belokan lagi mereka juga ikut terus sebanyak 5 kali belokan tetap diikuti. Lalu belokan ke 6 mereka mengambil ke arah yang tidak kami tuju. Aku diliputi rasa panik takut kita dikejar lalu dihakimi dan yang paling buruk adalah Sisil diperkosa.

Tapi rasa panik hanya sementara karena di belakang Sisil terus romantis memelukku. Kami membahas hal barusan yang terjadi.

“aku takut yang kalo mereka bisa nangkap kita hihihi.” Ucap Sisil sambil ketawa seolah tidak terjadi apa apa.
“aku juga takut, soalnya yang aku bawa cewe cantik keluar dari tempat gelap hahaha”
“ih sempet sempetnya gombal hihihi”
“aku takut kalo ketangkep, kamu diperkosa”
“apa yang kamu lakuin kalo itu terjadi yang?” tanya Sisil.
“pasrah sih yang mereka kan 3 motor, nanti kalo ngelawan jelas kalah hahaha”
“cupu ah kamu yang bisa bisanya ngerelain pacarnya diperkosa oleh orang gak jelas ihhh hihihi” rajuk Sisil sambil cekikikan

Aku hanya tertawa lalu membayangkan jika itu terjadi. Seperti biasa kontolku tegang sejadi-jadinya. Aku membayangkan Sisil yang cantik dan imut itu digarap 3 motor tadi. Dimainkan susunya, dijilat memeknya, dicipok secara liar, disuruh ngulum kontol, diunboxing oleh mereka. Aku aja belum kesampaian unboxing Sisil kok udah diduluin haha.

“kok diem yang” tanya Sisil.
“gapapa yang haha”

Akhirnya kami ngobrol random dengan Sisil masih memelukku. Duh susunya candu banget. Tak lama aku udah sampai di kos Sisil. FYI, jarak dari kos ke alun alun gelap ditempuh hanya 15 menit perjalanan. Setelahnya dia salim kepadaku. Lalu saat memutar balik motor karena kos Sisil ada di jalan buntu, aku lihat ada seorang pemuda yang baru aku ketahui dia adalah pemilik kos (bukan kosnya Sisil tapi) melihat ke arah kami. Dalam hatiku aku mengatakan "untung aku gak aneh aneh cuma sekadar salim." Lalu aku kembali ke kos yang jaraknya hanya 5 menit dari kosnya. Setelahnya kami tidur.

Besoknya seperti biasa kuliah, ngedate, diakhiri mojok. Tidak ada hal aneh sih. Tidak ada kejar kejaran atau apa seperti waktu itu. Mojok isinya juga sama itu itu aja.

Lalu di suatu hari aku iseng membahas tentang masa lalunya melalui chat karena masih banyak hal yang pengen aku kulik tentang dia dan mantannya.
Y: Yang.
S: Dalem yang.
Y: Aku mau nanya yang.
S: Iya nanya apa yang?
Y: Kamu dulu sama mantanmu ngapain aja yang?
S: Lah kan kamu udah tau yang.
Y: Ya selain itu apa gaada lagi, apa kamu jangan-jangan pernah ngentot sama mantanmu?
S: Heh engga ya ngawor.
Y: Sumpah yang?
S: Iya sumpah yang.
Y: Dulu kalo mojok pake baju gimana yang?
S: Aku dulu kalo mojok cuma pake baju lengan pendek celana jeans ketat, ga jilbaban yang. Ga tentu sih yang kadang lengan panjang juga terus celananya juga kadang sedengkul, tapi kalo ga jilbaban itu udah pasti yang.

Aku menutup kamar kos ku menutup tirai dan memelorotkan celana. Penisku berdiri mendengar pengakuan Sisil. Aku memang ingin melihat Sisil tanpa hijab pasti cantik. Aku chat sambil mengocok kontolku.

Y: Aku juga mau yang kamu ga jilbaban kayak gitu.
S: Emoh aku malu yang.
Y: Plis yang.
S: Gak yang malu kok.
Y: Malu apa sih yang dulu kamu aja ga malu.
S: Iya dulu, sekarang ya malu aku yang. Lagian itu kelas 1 SMA.
Y: Aku loh pacarmu ngapain malu yang.
S: ya tapi aku malu.
Y: Yauda yang hmm. Oiya kamu pernah ga dicium lehernya sama mantanmu?
S: Pernah yang.
Y: Yauda kalo mojok lagi aku boleh ya yang?
S: Iya sayang.

Sisil tidak adil, masa mantannya dikasih rambutnya aku engga. Hmm dasar Sisil. Aku sampe saat itu masih belum pernah melihat rambut Sisil. 2 bulan pacaran dengannya belum pernah melihat rambutnya tapi bisa melihat susunya. Itu untung apa rugi sih? Hahaha...

Skippp

Juni akhir terdapat kegiatan KKN. Beruntungnya dia ber KKN di kota asalnya tapi berbeda 1 kecamatan aja. Jadwalnya KKN akan berjalan mulai dari akhir Juni sampai awal Agustus. 1 Bulan lebih. Ya lumayan juga waktu LDR nya.

Sebelum LDR dan KKN aku dan Sisil menyempatkan untuk mojok. Kali ini berbeda. Rencananya kami akan mojok sampai subuh. Dan kami mojok mulai dari jam 11. Bagiku itu udah lama banget sih karena itu kali pertama aku dengannya tidak balik ke kos masing masing melainkan bermesraan. Sedih tapi sange hahaha.

Singkat cerita jam 11 kami udah ada di alun alun gelap. Seperti biasa aku memangku Sisil di atas motor. Lalu aku mulai dengan ciuman di pipinya, bergantian kiri dan kanan. Lalu kening lalu bibirnya. Aku sempat bertanya padanya saat itu.

“yang kok kamu cipokan ga pernah buka mulut ya?”
“ga bisa yang.”
“dulu kamu sama mantanmu buka mulut?”
“iya yang.”
“yauda ayo coba.”
“iyaa ayo yang.”
Akhirnya Sisil mencoba membuka mulut. Aku mengulum bibirnya. Nikmat sekali rasanya. Aku menjulurkan lidahku tapi dia tidak.
“yang lidah mu keluarin.”
“engga bisa aku yang.”
“keluarin aja yang terus mainin lidahku.”
Akhirnya Sisil menjulurkan lidahnya tapi ga lama. Ga sampe 1 menit bahkan. Perasaanku gusar lalu bertanya.
“lah kenapa dimasukin lagi lidahmu yang?”
“duh kaku rasanya yang aku ga bisa.”

Yauda deh aku mengalah. Lalu aku turun ke lehernya yang wanginya duhhhhh wangi banget bikin sange. Lehernya putih banget uyyyy dan itu pertama kali aku melihat lehernya. Dasarnya memang putih natural kulit milik Sisil. Tapi putingnya ga pink kayak cerita kebanyakan orang. Mungkin karena produk J*w* asli. Hoki banget ga si udah putih cantik imut dada lumayan haha...

“aaaaaaaaaa geliiiiii huhhuhu, ga mau lagi aku dicium leher yang” Ucap sisil mengejang hebat karena lehernya aku cium dan aku jilat. Apa saking gelinya ya. Perasaan mantanku malah menikmati dicium lehernya.

Sisil juga akhirnya mulai aktif dan bergerilya ke dada ku, lalu ke ketiak ku, ke perut dan pinggangku. Tapi dia tidak bergerilya ke kontolku padahal aku pengen diraba kontolku. Aku merasa geli saat diraba ketiak, puting, apalagi pinggangku. Aku memang tidak tahan dengan geli di pinggang. aku yang tidak kuat menahan gelinya cuma bisa meremas kuat dadanya sebagai cengkraman. Tapi anehnya Sisil tidak kesakitan ketika aku cengkram dadanya.

Lalu setelah Sisil puas aku pun juga bergerilya sampai ke memeknya meskipun hanya dari luar celana. Aku raba celananya agak lembab. “sange nih cantikku” batinku dalam hati

Tanganku bergerilya hingga ke memeknya tapi dia diam saja. Tapi tak lama tangan ku dipindahkan ke dadanya. Apa dia takut sange ya? Itu yang jadi pertanyaan di otakku.

Malam semakin larut dan kami habiskan dengan berbagai variasi. Lalu tiba tiba dia meminta digendong. Sisil bilang dia ingin digendong pacarnya tapi tak pernah kesampaian. Akupun juga ingin merasakan menggendong Sisil.
Awalnya ia minta gendong belakang dan dia seneng banget ketika ku gendong. Aku juga senang tentunya karena dadanya melekat erat di punggungku. Rasanya empuk sekali tentunya.

“yang enak ternyata digendong” sambil ketawa.
“huusssstttt jangan kenceng-kenceng kalo ngomong”
“ya aku kan seneng yang” masih tetap tertawa saking bahagianya dia.
“iya deh yang iya”

Selanjutnya aku inisiatif untuk menggendong depan tubuh Sisil. Tapi aku gendong dia agak tinggi dari tubuhku. Jadi dada Sisil yang tidak tertutup baju itu berhadapan langsung dengan muka ku.

“empuk banget sih dada kamu yang." sambil aku mengendus aroma dadanya dan ku gesekan muka ku ke kulit dadanya.
“enak kan gendong aku yang?” tanya Sisil.
“ya aslinya mah capek yang” aku sedikit usil memancing emosinya.
“yauda turunin aku deh"
“engga engga yang haha asal dikasih suguhan susu aku langsung kuat” tapi aslinya capek beneran cuy. Maklum kurang olahraga.

Aku hirup aroma dada Sisil ku yang imut ini. Aku tidak kuat menahan berat dan sangenya. Lalu ku turunkan dia dari gendonganku, aku rebahkan dirinya di jok motor yang kita pakai. Langsung aku lahap susunya yang gede itu.

“uhhh langsung ganas banget pacarku rekkk ahhh”
Semakin dia banyak omong semakin aku ganas. Aku yang dulu punya fantasi dengan seks kasar langsung remas susunya yang nganggur
“awwwwwwww sakiiiiitttttt jangan kenceng kenceeenggg..”

Lalu remasan pada dadanya aku kendurkan. Kasihan juga Sisil ku tersayang ini.
Lalu dia minta gendong tapi kali ini berbeda. Dia minta gendong seperti menggotong orang. Tanganku menopang lutut belakang dan punggungnya. Di posisi itu muka Sisil sangat dekat denganku. Tanpa basa basi ku cium bibirnya dan
hal mengejutkan terjadi. Sisil mau membuka mulutnya secara spontan. Ku kulum bibirnya dan dia pun juga mengulum bibirku. Tapi permainan lidah tetap tidak ada. Sedikit kesal tapi tak apalah. Setelahnya ku turunkan dia dari gendonganku lalu kami berdua duduk di atas motor dan aku kembali memangku Sisil.

Kami istirahat sejenak dan melihat jam. Tak terasa waktu sudah jam 1. Kami berbincang ngalor ngidul membahas persiapan KKN nya. Sebagai informasi aku tidak ikut KKN gelombang dia karena SKS ku tidak cukup. Akhirnya ku tempuh di Januari 2023.

“kamu jangan nakal apalagi genit yang selama KKN”
“iyaa yang aman kok hihihi” malah ngikik
“aman aman tiba tiba anan ke posko”
“boleh emang?”
“****** masih nanya”
“ya kirain boleh hahahaha”
“aku nanti ke posko mu ya yang”
“iya sambangi aku yang terus mojok hihihi”
“ga ah yang takut kayak di film itu”
“bercanda yang aku juga takut”

Setelahnya banyak kerandoman pembahasan kita tentang KKN ataupun persiapan skripsi dan lain lain sampai tak terasa udah jam setengah 3. Lah perasaan ngobrol bentar tapi udah 1 jam setengah aja ternyata.

Kami melanjutkan aktivitas nyusu ku padanya. Disini Sisil sudah sangat pasrah, dia hanya pasrah diapakan aja. Feelingku mengatakan dia mengantuk tapi aku tetap ajak dia ngobrol meskipun lagi nyusu.

“hangan nakal benelan ya yang” ucapku yang masih nyusu ke susunya Sisil.
“nakal aja aku aaaahhhhh”

Seketika aku melepas emutanku di dadanya. Sisil yang sepertinya keenakan menarik kepalaku lagi agar tetap nyusu padanya.
“bercanda yang maunya nakal sama kamu ajahhh” ucap Sisil.

Bosan dengan nyusu lalu aku bergantian mulai dengan ciuman, remas susu, remas bokong begitu terus berulang ulang.
“yang cium pipiku dong” pintaku padanya.
“emohh”
“lah aku pacarmu yang, aku baru ngeh kalo kamu ga pernah cium pipiku”
“biarin yang”
“dulu kamu pasti cium pipi mantan mu ya?”
“iya lah aku cium kanan kiri lama banget malah”
“terus sama aku kenapa ga mau?”
“gatau ya yang hahahhaa"

Dasar pacar binal dan gak adil banget. Bisa bisanya ga mau cium aku. Tak terasa jam sudah pukul 3 lewat. Kami keluar dari alun alun gelap. Jalan raya sepi sekali saat itu. Lalu aku wasting time sampai jam 4 agar sampai kos bisa sholat subuh.

Akhirnya setelah jam 4 aku antar dia ke kos. Dia salim kepadaku lalu aku putar balik motorku. Di depan kos ada pemuda pemilik kos di depan milik si pemuda itu yang udah pernah aku jelaskan sebelumnya.

Ada kesalahan fatal saat itu yang aku lakukan. Aku tidak menunggunya benar benar masuk kos karena aku sendiri sudah mengantuk. Sampai di kos dia chat ke aku.
S: yang aku ga bisa masuk kos.
Y: kok bisa?
S: pintu utama kos dikunci aku ga punya cadangannya.
Y: aku balik kesana ya yang
Tidak ada jawaban dari Sisil
Y: yang
Y: yang

Aku spam terus tetap tidak ada jawaban. Aku telpon juga tidak diangkat. Lalu aku telpon teman kosnya juga tidak ada yang mengangkat.
Hmm kamu kemana sih sil?

Bersambung...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd