Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Sisil: Pacar Yang Tidak Adil

Lanjut dengan pov Sisil atau tanpa pov Sisil?

  • Pakai

    Votes: 251 78,2%
  • Tidak

    Votes: 70 21,8%

  • Total voters
    321
  • Poll closed .
PART 6C

ANAN?

Sudah tidak bisa dibiarkan jika menyangkut masalah Anan. Aku harus meminta klarifikasi Sisil esok pagi. Aku akan melindungi Mira jika Sisil ternyata kecewa dengan Mira karena dia lah yang memberi tahuku tentang semua ini. Tapi sebelumnya aku menjawab dulu pertanyaan Mira.

Y: Gak kenal, cuma aku tau dia teman MTs Sisil, kamu keliatan gak isinya apa?

M: Engga sih, cuma aku fokus ke namanya aja karena kan tujuan utamaku cari tau dengan siapa dia chatan, apa perlu aku cari tau juga tentang isinya?

Penawaran yang menarik tentu saja. Tapi tunggu dulu, aku khawatir ternyata di dalam chat tersebut Sisil dan Anan membicarakan hal tidak senonoh. Lalu Mira akan memberi stigma buruk kepada Sisil setelah itu. Aku mencoba mempertimbangkan kemungkinan baik serta buruknya. Lama aku berpikir hingga Mira membuyarkan lamunan ku melalui notifikasinya.

M: Gimana war?

Y: Gak usah Mir, info barusan cukup banget kok, next aja kalo aku butuh bantuan lagi, boleh ya.

M: Iyaa deh boleh.

Y: Makasih Mir.

M: Okey sama-sama.

Setelah mendapatkan info tersebut aku hanya bisa menenangkan diri sambil bertanya-tanya. Sebenarnya apa hubungan mereka sampai-sampai susah sekali memisahkan mereka. Besok aku harus tegas padanya, tetapi tidak mengganggu waktunya. Alangkah baiknya aku gunakan seperti dengan Mira yaitu dengan cara menunggu sampai rapat selesai dengan melihat status online WA Sisil. Aku tidak tahu kalau akan sefatal ini hubungan Sisil dan Anan. Aku terlalu naif menjadi seorang cowo, aku membebaskan Sisil bermain dengan siapapun asal tau batasan. Langkah ini aku ambil karena aku tidak ingin menjadi seorang cowo yang posesif dan memberikan sepenuhnya kepercayaan ku pada Sisil. Tapi Sisil tetaplah manusia, mempunyai potensi mengecewakan. Ya sudah lah, lebih baik aku tidur saja mempersiapkan segala kemungkinan yang terjadi esok hari.



Pagi itu masih sama Sisil belum membaca pesanku, masih sama ceklis dua abu-abu. Aku ragu untuk memulai chat duluan kepadanya. Tapi jika tidak segera aku selesaikan maka masalahnya akan semakin berlarut. Tanpa berpikir lama pagi itu jam 8 aku memberanikan diri memulai obrolan.

Y: Sayang.

Cukup lama sekitar 1 jam barulah dia membalasnya.

S: Dalem sayang maafin aku kemarin ya, ga seharusnya aku marah-marah, aku kemarin lelah banget harus ke TPQ lah kesana lah kesitu lah, ditambah panas, jadi gampang emosi aku nya. Maafin ya sayang.

Semua ucapan Sisil membuyarkan segala strategi yang telah aku susun. Aku luluh dengan ucapannya yang berani meminta maaf duluan. Tapi memang semestinya seperti itu, toh dia yang salah karena mengingkari janji untuk tidak chat dengan Anan kembali.

Y: Iyaa sayang maafin aku juga ya langsung nanya to the point apalagi aku gak tau kamu capek ternyata.

S: Yaudah kita saling maafan ya ayang. Damai ya kita sekarang.

Y: Iyaa sayang clear masalahnya.

Benarkah? Tidak secepat itu!

Setelah kami saling bermaaf-maafan aku tidak pernah minta menghubungi Mira untuk meminta bantuannya lagi karena masalah yang aku alami dengan Sisil kita anggap clear. Sisil pun sikapnya manis kepadaku sehingga dengan mudahnya aku mampu melupakan semua masalah yang telah aku pendam selama belakangan ini. Sisil juga fast respon ketika aku chat di kala dia tidak sibuk. Aku berpikir mungkin hubungannya dengan Anan hanya sebatas teman mereka tidak intens lagi dalam berkomunikasi.

Kejadian ini hanya berlalu selama beberapa hari saja. Setelah itu Sisil kembali ke setelan minggu lalu mulai dari sering online tapi tidak fast respon, online tapi tidak balas chat. Padahal aku sudah senang keadaan sudah membaik, tapi mengapa dia berulah kembali. Pekan keempat ini nampaknya selain sibuk aku merasakan hal janggal lagi. Chat ku dengan Sisil memendek tidak seperti pekan lalu yang panjang dan banyak obrolan manis.

Karena kejadian ini, akhirnya aku kembali meminta tolong kepada Mira lagi untuk membantuku. Strateginya masih sama yaitu dengan cara melirik Sisil ketika bermain hp. Di suatu siang aku memulai obrolan dengan Mira menyampaikan permintaan tolongku kepadanya.

Y: Mir, minta tolong kayak waktu itu.

M: Eh aku kira kalian udah baikan soalnya kamu gak WA aku lagi, aku jadi tenang deh kalo kalian baikan eh sekarang kumat lagi.

Y: Ya gitu deh Mir.

M: Yauda tunggu info dari aku aja.

Karena proses ini tidak akan berjalan instan, maka aku mengalihkan sementara fokusku kepada hal lain. Aku akhirnya nongkrong sama teman temanku, push rank, dan yang terdekat adalah event agustusan. Aku sebagai anggota karang taruna juga harus menyiapkan segala hal yang berbau dengan agustusan seperti menyiapkan lomba, rapat untuk syukuran, membeli hadiah untuk juara lomba dan lain sebagainya. Hingga aku mendapatkan kabar yang aku tunggu dari orang yang aku nanti. Iya benar kabar dari Mira bukan Sisil untuk saat ini.

M: Masih sama sih, masih Anan orangnya. Kamu tau lebih dalam gak tentang Anan?

Y: Ya dia itu temennya Sisil pas MTs, dia kayaknya ada rasa sama Sisil, soalnya waktu kita berdua awal jadi, mereka mau keluar berdua. Aku gak mau ngekang Sisil jadi aku bolehin, tapi waktu itu gak jadi karena Anan sibuk kerja. Tapi ada satu momen, Anan ini mengirim pesan kalo dirinya ingin menyiapkan strategi buat date. Sisil mengirminya ke aku, ya sejak itu aku gak suka Anan, aku larang hubungan mereka dan aku minta ke Sisil untuk tidak komunikasi lagi dengannya tapi dia selalu aja ngeyel. Sering banget ketahuan kalau dia masih sering chatan. Aku juga penasaran sebenarnya apa isinya chat mereka.

M: Oh jadi gitu, gimana kalau aku buka juga hp nya, kamu setuju gak?
Aku tentunya bimbang dengan penawarannya. Lagi-lagi aku berpikir takut kalau ternyata Sisil melakukan chat melewati batas wajar dan isi chat yang barangkali tidak senonoh akan diketahui Mira dan bisa saja Mira akan berpikir yang tidak-tidak. Tapi keraguan itu mengalahkan penasaran ku. Aku yang saat itu horni juga membayangkan apa yang menjadi isi dari obrolan mereka. Aku membayangkan mereka membahas hal berbau seks. Sisil yang selama ini aku anggap polos lalu membicaran hal berbau seks tentunya akan menjadi pemandangan yang ganjil apalagi selain dengan pacarnya. Menurutku orang polos jika membahas seks dengan orang yang polos, maka suasana nya semakin menggairahkan. Aku sendiri pun pernah membahas seks dengan orang yang polos dan awam tentang seks. Rasanya seperti ingin menerkamnya seketika itu juga, tapi aku masih waras dan tidak melakukan hal bodoh itu. Untuk Sisil, aku harap di dalam chatnya tidak membahas hal yang tidak senonoh. Tidak semoga saja tidak!

Tapi anehnya setelah aku berkomunikasi dengan Mira siang tadi, malamnya Sisil berubah menjadi Sisil yang sikapnya manis dan fast respon. Aku jadi heran apakah Sisil tahu kalau aku berkomunikasi dengan Mira yang membahas tentang dirinya. Tapi aku rasa tidak, karena WA ku tidak disadap dan Mira pun juga tidak memberitahuku apa-apa. Jam sudah menunjukkan jam 10 dan terjadilah obrolan ringan di antara kami berdua.

Y: Gak karaokean yang?

S: Engga yang udah pada mapan tidur.

Lalu Sisil mengiri video teman-temannya yang sudah siap tidur, ada yang memakai serum, cream malam dan segalanya aku pun tidak tahu. Di video tersebut juga ada Mira dengan rambut yang lurus dan bergelombang di bagian bawah. Tapi sebenarnya hal yang aku mau adalah melihat rambut Sisil bukan rambut Mira ataupun yang lainnya. Entah mengapa malam itu sebelum aku chat dengan Sisil, aku menyempatkan melihat bkp artisnya yaitu Ena Koume. Entahlah wajahnya syahdu sekali, payudaranya gede tapi mengondoy ketika tidak pakai penopang alias BH. Lalu hal gila terjadi setelah Sisil mengirim video tersbut. Aku memfoto tonjolan kontolku dari luar celana. Respon Sisil hanya terkejut.

S: Hiiii apa itu yang?

Y: Aku hapus ya yang?

S: Ya apa dulu itu?

Y: Itu loh yang punyaku.

S: Apa sih yang.

Y: Burungku yang.

S: Hah gila apa kamu ngirim foto kayak gitu.

Y: Aku hapus aja ya yang wkwk maaf yang aku habis liat bkp.

S: Jangan yang.

Y: Jangan apa sayang?

S: Jangan dihapus fotonya.

Y: Aku kira jangan liat bkp wkwk.

S: Sayang itu masih pake celana kan ya?

Y: Iyaa sayang.

S: Boleh pelorotin ga yang terus kamu foto itu mu tapi masih pake CD posisinya kayak itu tadi aja rebahan.

Y: Boleh sayang.

Aku yang sudah sange terhipnotis dengan permintaan Sisil tersebut. Lalu aku memfotonya sesuai permintaan Sisil barusan.

S: Itu kok basah ayang CD mu?

Y: Itu cairan pra sperma sayang hehe kamu belum tau ta?

S: Belum sayang, baru kali ini. Lagi sayang yang banyak.

Akhirnya aku memfoto sebanyak 5 kali dengan berbagai gaya mulai dari rebahan, terus aku yang berdiri, lalu ada foto mirror. Itu semua masih dalam keadaan kontolku terbungkus CD dan celana hanya turun sepaha.

S: Sayang aku suka yang mirror, itu celananya kamu turunin aja yang sisain CD aja bawahnya, paha kamu bulunya lebat aku jadi ikut geli.

Lagi-lagi aku yang sudah sange segera menuruti Sisil, hanya saja kali ini ada 2 foto saja.

S: Yanggg geli banget liatnya tapi aku suka, pertama kali aku liat.

Y: Seneng sayang?

S: Seneng banget ayang makasih, boleh ga kalo CD nya dilepas?

Y: Boleh banget sayang.

S: Yauda mau liat.

Aku menangkap sepertinya Sisil menjawab dengan manja meskipun tidak mampu mendengar suaranya. Lalu aku memfoto sebanyak 3. Rebahan, berdiri, yang terakhir mirror. Aku tidak PD dengan ukurang kontolku tersebut karena kontolku selain standar juga bentuknya bengkong ke kiri.

S: Duhh yang ngeri ya liat punya cowo, punya kamu gede yang. Berapa panjangnya yang?

Y: Cuma 13 yang kadang kalo berdiri banget 14,5 an. Segitu pendek yang di luar sana banyak yang di atas itu mulai dari 16.

S: Tapi liat itu aja udah ngeri ayang. Sekali lagi sayang kamu mirror tapi telanjang semua.

Aku menurutinya dan segera mirror selfie dengan keadaan telanjang bulat. Aku mengirimnya 2 foto saja. Hari ini adalah perdana salah satu dari kita melihat aurat pasangannya. Aku tidak ingat untuk meminta pap dia tanpa jilbab agar impas.

S: Duhh sayang gagah banget kalo telanjang merinding geli liatnya.

Y: Duhh bohong deh padahal kurus kek gini.

S: Tapi itu perutmu lumayan kotak yang walaupun cuma 4 aja kotaknya wkwk.

Y: Haha ngeledek ya kamu.

S: Wkwkw maaf sayang, yauda aku boleh bobo ga, sebelum bobo aku sambil liatin pap kamu barusan biar mimpi indah.

Y: Iyaa sayang boleh kok selamat tidur, jangan horni loh liatnya wkwk.

S: Apa itu horni yang?

Y: Lupakan aja mending kamu tidur wkwk.

S: Ihhh dasar ayang ga mau ngasih tau, yauda aku bobo nih.

Y: Iya bobo sana dah. Love you.

S: Love you too.

Benar saja ucapanku, aku semakin sange ketika membahas hal mesum dengan Sisil, meskipun dirinya sudah pernah melakukan mesum baik dengan mantannya ataupun dengan aku, di dalam otakku tetap menanamkan mindset senakal apapun kamu, kamu adalah Sisil ku yang polos. Sementara itu setelah 30 menit dari Sisil tidur, Mira mengabarkan sesuatu.

M: War, Sisil udah tidur, gimana jadinya jalanin rencana gak?

Seketika aku bimbang, karena takut Mira membuka room chat ku di WA Sisil yang isinya jelas jelas tidak senonoh. Duh aku harus apa tapi ini momen yang pas.


Bersambung...
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd