Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
40 - Akhir dari Keputusan Papa
POV: Edisen

MEKQMW3_t.jpg

Mama / AiLing

MEL39IL_t.jpg

Pak Raul

MEKRNGF_t.jpg

Ci Velin

MEPLTL8_t.jpg

Pak Kamal


"Jokk... Dinn... kalian seret bapak sama anaknya ke kamar mereka, kalian jagain depan pintu, jangan sampe kabur..." perintah Pak Kamal melanjutkan instruksi Pak Raul bos mereka.

Salah satu anak buah mereka yang namanya si Udin ini memaksaku untuk masuk ke kamar tidurku, kedua tanganku masih terikat tali. Sedangkan yang satu lagi yang namanya si Joki menyeret Papa ke dalam kamar tidur.

"MASUK KE KAMAR LUUU.....dasar suami lemahh.....!!! hahahahaha..!!! ledek Joki. Papa diseret karena cendrung melawan ketika disuruh jalan dengan tangan yang masih terikat tali.

"Ayo Dekkk... kita bersenang-senang di kamar lu...kontol saya besar, lu pasti keenakan nanti...hahaha..!!! kata Pak Kamal memakai bahasa dialek kami. Walaupun terasa aneh didengar telingaku tapi bisa dimengerti bahasanya. Mungkin orang India ini sering bergaul dengan orang chinese.

Ci Velin yang masih memakin seragam dipikul Pak Kamal masuk ke kamarnya tanpa mampu melawan. Bahu Pak Kamal menopang tubuh ci Velin dengan bokong menghadap ke depan. Tubuh ci Velin yang kecil terasa ringan buat Pak Kamal. Tampak dari muka mesuk Pak Kamal yang sudah tidak sabar ingin menyetubuhi ci Velin.

Sesampai di kamarku, aku mencoba segala usaha untuk melepaskan ikatan tali yang cukup kuat pada tanganku. Setelah berusaha kurang lebih 1 jam lebih akhirnya tanganku lepas dari ikatan tali. Ingin sekali rasanya keluar dari kamarku melihat apa yang mereka perbuat terhadap keluargaku.

Kuintip keluar kamarku melalui lubang kunci, terlihat sosok si Udin masih berdiri berjaga di luar. Mau tidak mau aku harus menahan diri karena tidak mungkin aku bisa menang melawan mereka yang bertubuh besar. Ranjangku terlihat empuk dan nyaman, tapi mana mungkin aku bisa tidur dalam situasi seperti ini. Bolak balik aku mengintip lubang kunci kamar untuk menunggu mereka pergi dari rumahku.

Hari sudah tengah malam. Setelah sabar menunggu sekitar 1 jam, kuintip lagi lubang kunci kamar. Sepertinya si Udin tidak lagi berdiri di depan kamarku. Kuberanikan diri untuk membuka pintu ternyata memang sudah tidak ada yang menjaga. Menoleh ke pintu kamar Papa, si Joki juga sudah tidak berjaga di sana.

Hanya berjalan beberapa langkah aku sampai di depan kamar ci Velin. Terdengar suara tertawa para lelaki maka kuintip kedalam melalui lubang kunci. Ternyata ci Velin sedang digilir oleh Udin dan Joki. Mereka semua sudah tidak mengenakan apapun mengelilingi ci Velin yang terbaraing di ranjangnya. Tampak 3 lelaki bertubuh besar sedang mengerayangi tubuh ci Velin. Pakaian mereka bertebaran di lantai.

Saat itu si Joko sedang mengenjot ci Velin dan si Udin menunggu giliran sambil menjilati buah dada ci Velin. Kemungkinan Pak Kamal sudah selesai melampiaskan nafsunya terhadap ci Velin karena hanya duduk di dekat kepala ci Velin menyaksikan kedua bawahannya mengerjai ciciku diikuti tawa mesum.

"Hahahahaha... kami lihat si Jok... keenakan dia sama memek amoy...." ledek Pak Kamal

"Iya bang... udah gak sabar juga aku ini banggg... lama kali si Jok, awas kalo keburu dipanggil Bos aku gak kebagian ya... kepala kau ku bacok..." ucap si Udin.

"Uhhh...uhhh... sabarrr Dinnn... enak benar ini memekkk... sshhh....aaahh...ssshhh....." kata si Joki.

"Sialan loo... udah cepatan, gw belum pernah ngerasain memek amoy... kali ini gw harus dapat ngerasain..." desak Udin.

"Hahahahaha... anaknya aja enak, saya jadi penasaran sama mamanya... tapi sayangnya itu jatah si bos..." kata Pak Kamal.

Selain kedengaran suara pembicaraan dalam kamar ci Velin, secara samar-samar terdengar pula suara jeritan Mama dari bawah. Walaupun Mama dalam kamar tamu tapi bisa terdengar sampai sini.

Aku tinggalkan dulu kamar ci Velin menuju ke kamar Papa untuk melihat keadaannya. Dasar Papa, masih bisa saja Papa ketiduran di ranjang dengan kondisi tangan terikat. Istri dan anaknya sedang dilecehkan orang, bisa-bisanya Papa tidur nyenyak sampai mendengkur.

Jeritan Mama semakin gak karuan, membuatku penasaran ingin menyaksikan permainan mereka. Akupun menuju ke posisi biasa, tempat dimana aku bisa menyaksikan dengan leluasa ke dalam kamar tamu. Di dalam kamar tamu sangat terang benderang. Ini membuatku semakin aman untuk menyaksikan permainan Mama dan Pak Raul, karena di luar sini lebih gelap.

"Oooooouuuuuhhhh.....oooooohhhh....Rauuuulll.....Rauuulll......oooohhh....!!!!

"Udahhhh enakkk Lingggg.... gak sakit lagi kannn...?! kata Pak Raul

"Terussiinn sayangggg...terussss.....oooohhhh.....aaaaahhh...aaaahhh....!!!!

Pak Raul sedang mengagahi Mama dengan gaya doggystyle ke lubang anusnya. Pantas saja Mama menjerit, keliatan jelas batang kejantanan lelaki India ini terlalu besar dan panjang untuk menerobos lubang dubur Mama yang kecil.

"Plokkkk...plokkkkk...plokkkk...." suara bongkahan pantat Mama bertepuk dengan paha Pak Raul.

Plakkkk...plakkkk.....!!!! Pak Raul menepuk pantat Mama. Kulit pantat Mama yang putih bersih menjadi kemerahan akibat tamparan.

Mama menghadap dinding ditahan kedua tangannya. Pantat Mama nungging ke belakang dari situ Pak Raul menghujamkan kontol hitamnya. Tempo hujaman Pak Raul kian main kencang, membuat Mama menjerit sambil mendesah merasakan antara perih bercampur nikmat.

Postur tubuh Pak Raul begitu ideal dan ateletis, layaknya lelaki yang berolahraga menjaga kebugaran. Tidak heran kemampuan Pak Raul dalam bercinta memang luar biasa melebihi anak buahnya. Tadi Pak Kamal sudah selesai bercinta, tapi belum untuk Pak Raul. Untung saja Mama mampu mengimbangi nafsu Pak Raul. Mama memang memiliki nafsu yang kuat dalam bercinta. Untunglah fisik Mama juga mendukung, karena Mama rajin berolahraga senam dan aerobik seminggu 5 kali setiap pagi di rumah. Seminggu sekali hari sabtu atau minggu Mama ikut club sanggar senam. Tidak heran Mama selalu bugar dan penampilan tubuhnya seksi.

Aku sering disuruh untuk mengantarnya ke sanggar senam sampai menunggunya selesai. Banyak om-om yang bertanya tentang Mama. Tidak sedikit om-om bahkan pria muda mengoda Mama dan mengajak berkenalan sampai bertukar no hp. Mama selama ini terbuka sama aku, kalau ada saja om-om yang mengajak Mama kencan bahkan ada yang langsung mengajak berhubungan badan ke kamar hotel. Kebetulan sanggar senamnya ada hotelnya, tapi Mama menolak. Hanya pria-pria tangguh yang sanggup bercinta dan memuaskan nafsu Mama seperti Pak Raul. Papa sama sekali tidak mampu memenuhi hasrat bercinta Mama.

"Balik ke sini sayanggg..." pinta Pak Raul. Mereka sudah puas dengan posisi doggystyle dan sekarang Mama berbalik menghadap Pak Raul sambil merangkul lehernya dengan kedua tangan. Kedua tangan Pak Raul langsung melingkari pinggul Mama kemudian tubuh Mama diangkatnya. Mama dengan inisiatif melingkari kedua kakinya ke pinggul Pak Raul dengan erat sampai kedua tumit kaki bertemu.

Pak Raul ingin melakukan penetrasi dalam posisi berdiri. Karena memek Mama yang sudah becek, tanpa kesulitan lagi, kontol Pak Raul yang besar itu langsung menembus ke memek Mama. Pak Raul sedikit mengangkangkan kakinya seperti kuda-kuda agar tidak roboh. Benar-benar lelaki yang kuat sekali.

"Aaaaaahhhh.....aaaaahhh...Rauuullll..... cuuuuppp...hhhmmm...cuuuuuppp....aaaaahhh....!!!!

Dalam posisi berdiri sambil mengendong Mama yang memeknya tertancap kontol Pak Raul, mereka berciuman beberapa saat.

"Are u readyy Linggg....?! tanya Pak Raul

"Yesss Raullll... kamu kuat sekaliii....akuuu siapppp sayyy....!!! jawab Mama manja.

Pak Raul menggunakan kedua lengannya yang kuat mengoncang tubuh Mama agar kontolnya keluar masuk vagina Mama.

"Ooooouuuhhh Rauuullll.... kamu hebat sekaliiiii.....Rauuullll....yessss rauuulll....ooohhh...!!! desah Mama memejamkan mata menikmati sensasi memeknya digesek kontol Pak Raul.

"You re my best women i m ever fuck Linggg.... i love chinese womann... their pussy is so yummy... aaaaahh...aaaaahhh....!!! puji Pak Raul.

Goncangan Pak Raul kian makin kencang. Mama pejamkan mata, menegadah kepalanya ke atas sambil memeluk kepala Pak Raul. Mulutnya ternganga sambil melenguh dan mendesah merasakan kenikmatan tiada tara yang diberikan lelaki india ini. "Aaaaaahhhh.....aaaaahhhhh.....nikmaaat sekaliii Rauuullll.....!!!!

Hebat sekali persenggamaan Mama dengan Pak Raul. Ini adegan persetubuhan terhebat yang pernah kulihat dengan mata kepala sendiri. Adegan ini mirip seperti bokep favorit ku.

Setelah kurang lebih 15 menitan, tampaknya tangan Pak Raul mulai lelah mengendong sekaligus mengoncang Mama. Sambil mengendong Mama, Pak Raul melangkah ke ranjang, ingin membaringkan Mama ke atasnya tanpa melepaskan kontolnya dari memek Mama. Mereka berdua sama-sama menjatuhkan diri ke ranjang lalu melanjutkan penetrasi tanpa jeda.

Posisi Mama saat ini di bawah tubuh hitam besar Pak Raul yang sedang menindihnya. Pinggul Pak Raul yang lebar terlihat bergoyang begitu lentur mengenjot Mama. Kedua kaki Mama juga lelah merangkul tubuh Pak Raul. Kaki Mama terangkat dan tergantung bergoyang-goyang mengikuti hentakan penetrasi. Genjotan Pak Raul semakin kuat menekan Mama sampai membuat pegas ranjang terdengar jelas.

"Aaaaaahhhh...aaaahhhh....Rauauulll ooooohhhh....lebihhhh cepaaatttt Rauuullll.....ooohhh..."

"Iyaaa Linggggg sayangggg.... aaaaahhhh...uuuuhhhh....uuuuhhhh.... "

Suara desahan mereka saling bersahutan. Kedua insan berbeda asal negara ini sama-sama akan meraih ke puncak kenikmatan malam ini juga.

"I loveee youuu Lingggg.....aaaahhh.....aaaaahhhh.... let me fuck you againnnn annnd againnn....aaaaahhhh....!!!! ucap Pak Raul

Mendengar perkataan itu, Mama merespon dengan memeluk erat kepala Raul dan sedikit menggangkat kepalanya lalu berkata di telinganya : "Fuccckkk meee Rauuulll....fuckkk meeee harderrrrr....aaaaaarrrhhhhh....aaaarhhhh....!!!!!

"Takeee my cumm honeyyy....aaaaaaarrrrhhhhhh....aaaarrrrhhhhh...!!!!! erang Pak Raul yang menumpahkan spermanya ke dalam memek Mama.

"AAAAARRRRHHHH...AAAAAAHHHHHH.....yeesss Rauuullll yesssss..... !!!! balas Mama yang juga mendapatkan kepuasan maksimal dari lelaki India. Keduanya tampak kelelahan setelah pergulatan sengit. Nafas mereka terdengar berat.

"You re the real man Raulll....haaahhh....haaaahhh....!! puji Mama sambil ngos-ngosan..

"Thanks babyyy... thankss...haaaaahhh....haaaaah...." balas Pak Raul yang hampir kehabisan tenaga.

Setelah beberapa saat,

"Ikut aku sekarang Lingggg... tinggalkan saja suami kamu....." kata Pak Raul

"Aku belum bisa sekarang.... beri aku waktu untuk berpikir...." kata Mama

"Kamu mau pikir apa lagi... semua sudah jelas kalau suami kamu itu lelaki yang biadab.... dia gak pantas punya istri sebaik kamu Linggg....!!! tegas Pak Raul.

"Raull.. aku masi punya anak... anak2 ku masih butuh sosok ayah kandung mereka... sekarang belum waktunya sayanggg...." jawab Mama.

"Kamu ini wanita yang baik yang layak mendapat lelaki yang bertanggungjawab, aku akan mengantikan tugas suami kamu Linggg.... you can keep my promise Linggg..." kata Pak Raul dengan meyakinkan.

"Tidak Raulll... terimakasih kalau kamu bilang aku ini baik, kalau aku ikut kamu maka aku ini bukan wanita baik Raulll.... aku ini akan menjadi wanita pelakor karena kamu sudah punya istri di India... sebagai wanita aku sangat menghormati istri kamu meskipun dia tidak kukenal..." jelas Mama.

"Sorry Lingggg... aku terlambat mengenalmu... tapi hatiku selalu ada untukmu... datanglah mencariku kapan saja... aku akan berikan apa yang kamu butuhkan sayanggg...." kata Pak Raul sambil merangkul Mama kedalam pelukannya.

Teringat gimana nasib ci Velin, segera aku kembali ke atas memeriksa. Tapi rupanya Pak Kamal dan kedua bawahanya sudah berkumpul di ruang tamu menunggu bosnya. Kalau begini aku gak bisa kembali ke dalam karena akan melewati mereka. Daripada aku bengong, lebih baik aku kembali mengintip ke kamar tamu.

Rupanya Pak Raul sudah bergenakan kembali pakaiannya bersiap untuk berangkat. Saat itu Mama sudah mengenakan celana pendek dan sedang mengaitkan Bra merah nya tanpa memakai baju. Baju tidur Mama tadi sudah dirobek Pak Raul sewaktu main di ruang tamu.

Sebelum beranjak dari kamar ini, Pak Raul mengajak Mama berciuman mesra sambil berpelukan.

"Cuuuupppp...cuuuppp... cuuuuuppp....."

"Linggg... sudah sayanggg... saya harus pergi sekarang....hhmmm....cccuuuuppp...cuuppp..." Pak Raul ingin udahan tapi Mama tidak mau.

"Linnngggg... cuuupp...cuuupppp....lain kalii kita lanjuttt sayannggg....cuuuppp.....aaaarrhhhh....." Mama tidak mau berhenti berciuaman, tangan Mama turun meraba kemaluan Pak Raul yang menonjol tertutup celana.

"Udah yaaa... anakmu menunggumu di kamarnya..." kata Pak Raul. Mendengar ini Mama pun menghentikan ciumannya.

"Iyaa Raull.... boleh aku minta tolong...?! tanya Mama

"Apa sayanggg...? balas Pak Raul

"Tolong daftarkan aku di club Aerobik di hotel kamu..." kata Mama

"Baiklah sayanggg... ini kunci kamar saya... kalau nanti Aling habis senam istirahat boleh di kamar saya..." kata Pak Raul mengeluarkan sebuah keycard.

Mereka keluar bersama dari kamar itu, dan anak buah Pak Raul sudah menunggu di ruang tamu. Mama mengantar mereka sampai depan pintu dan mereka pun berangkat meninggalkan rumah kami dengan menggunakan mobil mewah merek Alphard warna hitam yang terparkir depan pagar rumah sejak tadi.

............

Setelah itu, Mama menuju ke kamar ci Velin untuk melihat keadaannya. Akupun menyusul Mama dari belakang. Sampai di kamar ci Velin mereka baru menyadari kehadiranku.

"Loh Sennn... lu belom tidur...?! tanya Mama kaget melihatku.

"Bagaimana mungkin aku bisa tidur di saat kalian sedang dijahati orang Ma..." jawabku.

"Mama gak apa-apa koq Sen... Lin lu gimana ?! Ada disakiti gak..? tanya Mama kuatir. Ci Velin menutupi tubuhnya yang bugil dengan selimut. Ternyata tubuh ci Velin dipenuhi sperma cowo2 itu tadi.

"Lin baik-baik Maa... cuma badan Lin kotor banget Maaa..." jawab ci Velin.

"Lu diapain cie, sampe kotor begitu...?! tanyaku pura-pura bego.

"Itu tadi cowo2 nakal banget, air maninya ditaruh ke badan aq, jadinya lengket2 semua nih..." jelas ci Velin.

"Tapi kamu gak disakiti kan Linnn...?? tanya Mama.

"Liat aja sendiri Maaa... cie itu gak disakit, tapi di kasi enak tuhhh... hehehe...." ledekku.

"Awas lu Sennn...." tiba-tiba ci Velin mengulurkan tangannya mencubit perutku.

"Aduhhh....duhhhh.....sakit cieee...!!!! jeritku dicubit ci Velin sampai selimutnya terbuka.

"Wowww cieee... banyak banget peju di badanku cie... berapa liter tuh yang nempel..?! Hahahahaha..!!!! ledekku lagi. Ci Velin semakin gencar mencubitiku sampai penutup selumutnya lepas semua.

"Awww...aaaawwww... ampun cie ampunnn.... ahahahahha.... !!!

"Eihhh... udah udahh Linnn... gak malu lu telanjang dilihat sama Asen..." ucap Mama

"Biarin aja... gw mo liat apa punya Asen berani macam-macam apa kagak... wekssss....!!! ledak ci Velin.

"Ihhh... gak mau ahhh... jijik aku liat badan cie banyak peju cowo India...hahahaha...!!! ledekku

"Dasar cowok gak normal lu Sennn...huhhh...!!! balasnya.

"Udah ya berantemnya... yuk kita mandi dulu Linn...." ajak Mama

"Iya Maaa... oh ya Papa kemana ya..?? tanya ci Velin.

"Papa udah bobok Ciee...udah ngorok..." jawabku

"Ihhh Papa koq gitu sihh... kayak udah gak peduli sama kita lagi.... sabel aku....huhh..." kata ci Velin

"Jangan bahas soal Papa lagi Lin... Mama udah males sama Papamu....kita mandi aja dulu nanti baru bicara lagi....Mama udah gerah banget nih..." keluh Mama.

Mama dan ci Velin pun masih bareng di kamar mandi. Sedangkan aku kembali istirahat ke kamarku. Adegan persenggamaan Mama dan ci Velin masih kuat membayangi pikiranku. Mama disetubuhi oleh lelaki keturunan India yang perkasa. Ci Velin di gilir oleh seorang lelaki India dan dua lelaki pribumi. Sungguh ingatan itu membuat penisku mengeras dan butuh disalurkan. Tanpa kusadari tanganku masuk ke dalam celana, mengenggam kontolku sambil dikocok.

Tiba-tiba aku terkejut, Mama dan ci Velin masuk ke kamarku dengan hanya mengenakan handuk basah.

"Lohhh kalian koq masuk ke kamarku...?" tanyaku heran.

"Sorry sen... gangguin lu....kamar aku kotor banget Senn... sprei ranjang aku kena banyak sperma... bau lagii..." kata ci Velin.

"Mama juga males tidur di kamar, males lihat muka Papa... jadi malam ini kami numpang di kamar lu ya..." kata Mama.



Mau apa Mama dan ci Velin masuk ke kamarku...?

Ranjang cuma satu gimana bisa tidur bertiga...?
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd