Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Suami Kedua Istriku (Re Upload)

Pagi pagi ujan, hawa sultan bener ini, bangun, sarapan, tidur lagi..
 
Suami Kedua Istriku
BAB 3 - Fantasi Yang Salah



Agus memperhatikan istrinya yang sedang telungkup, kembali dilihatnya kain jarit yang dikenakan istrinya semakin tersingkap, bahkan kini bongkahan pantat Linda nyaris terlihat, harusnya sebagai suami yang normal, Agus memberitahu Linda atau membetulkan celana istrinya yang terlipat, namun Agus tengah dikuasai fantasinya, sehingga dia pura-pura tak tahu.

"Apa ya Linda gak merasa? Atau jangan-jangan dia pura-pura gak tau, kelihatannya dirinya sangat nyaman," ujar Agus dalam hati, wajah istrinya menyamping ke arah berlawanan.

Agus mendengar suara kaki mendekat, tak berapa lama suara terapis yang melayani Agus terdengar meminta izin untuk memulai sesi pijat bagian belakang, Agus hanya mendehem, tubuh terapis yang melayaninya menghalangi pandangannya ke arah Linda, sehingga Agus tak bisa melihat dengan jelas apa yang sedang dikerjakan oleh Terapis yang sedang memijat istrinya, Agus kemudian berpikir bagaimana caranya agar dia bisa melihat dengan jelas, sebuah ide muncul di benaknya.

"Mas, kepala saya menghadap kesana aja ya," Agus menunjuk ke kakinya.

"ohh Nggih pak, monggo senyaman bapak aja," balas terapis.

Agus melihat istrinya masih tetap telungkup menghadap samping, hanya Arif yang memandangnya, Agus kemudian berpindah posisi, dari posisinya sekarang dia nampak jelas bagian bawah kaki istrinya, Agus pun pura pura memejamkan matanya.

"Saya mulai ya pak," ujar terapis yang melayani Agus, kembali hanya terdengar deheman dari mulut Agus.

Agus membuka matanya sedikit, dia agak terkejut melihat Arif dengan tangan hitamnya sedang memijat betis putih Linda, dada Agus berdebar, ada sensasi gairah berkelebat di sanubarinya, Agus merasa gerakan tangan Arif bukanlah seperti menekan titik akupuntur, namun lebih seperti meraba atau mengelus.

Agus melihat Linda istrinya merespon sentuhan terapisnya dengan gerakan pelan, Agus tak tahu apakah istrinya merasa geli, sakit atau malah terangsang dengan sentuhan pria gempal itu.

Kemaluannya pelan tapi pasti mulai mengeras, Agus memejamkan mata, bayangan fantasi membentuk sebuah adegan. Lidah Arif melata di setiap jengkal kulit mulus istrinya, dari tumit, betis lipatan paha terus keatas ke paha, bongkahan pantat montok Linda tak luput dari sapuan lidah Arif, kini pakaian Linda telah terbuka, punggungnya yang putih bersih dijilat oleh pria berkulit gelap, Agus menelan ludah, dia tersenyum membayangkan fantasi dalam benaknya.

"Maaf pak sekarang bagian kepala," ucapan terapis membuyarkan imaginasi dalam pikiran Agus.

"Ohh ya mas," jawab Agus sambil membuka sedikit matanya,

“Silahkan bapak duduk," ucap terapis itu lagi, Agus menuruti kata-kata terapisnya.

Pijatan terapis di kepala Agus terasa nyaman, pikiran Agus sedikit segar, tak berapa lama sekitar 30 menit kemudian layanan pijat usai.

"Bapak mau minum apa, air putih, atau jahe wangi," tanya terapis, Agus memilih minuman jahe wangi hangat, Agus juga mendengar Linda meminta hal yang sama,

Kemudian kedua terapis meninggalkan Agus dan Linda.

Tubuh Agus sedikit lebih segar setelah mendapat terapi, Agus kemudian mengganti celananya dengan celana yang dia pakai sebelumnya, begitu juga Linda, istrinya itu membawa celananya ke tempat ganti, Agus melihat tampang istrinya seperti kusut laksanan orang baru bangun tidur.

"Mamah ketiduran ya?" tanya Agus sambil mengenakan celananya.

"Ya pah, enak ya pijatan mas tadi pah, badan mamah terasa segar," jawab Linda kemudian duduk di bangku tempat terapi tadi, dia membetulkan rambutnya.

"Papah gimana enak juga kan pijatan mas tadi," tanya Linda sambil mengikat rambutnya.

"Ho oh," jawab Agus.

***​

"Mamah jadi ngantuk pak setelah dipijat tadi," ujar Linda di dalam mobil, Agus melirik istrinya, kemudian fokus kembali mengemudi.

"Ya tidur aja mah, kalau sudah sampai rumah, nanti papah bangunkan." Ucap Agus.

"Nanti kalau ke tempat itu lagi, mamah mau sama mas tadi pah, pijatannya benar-benar pas, tubuh mamah jadi terasa enak," ucap Linda menyenderkan kepala di kursinya, tangannya menarik tuas kursi hingga menjadi lebih landai, "mamah tidur dulu ya pah," ujar Linda lagi, Agus hanya melihat istrinya.

"Ternyata dia sudah nyaman dengan sentuhan si Arif, hmm aku punya rencana bAgus nih," ucap Agus dalam hati, sambil membetulkan batang kemaluannya yang mulai mengeras kembali.

Mobil Agus masuk ke halaman rumah, Linda sepertinya tertidur nyenyak. "mah, bangun sudah sampai," Agus mengguncangkan tubuh Linda dengan lembut.

Linda membuka matanya, dia seperti kebingungan dengan keberadaannya, entah apa yang sedang diimpikannya, "ohh udah sampe pah, aduh mamah ketiduran banget," ucap Linda kemudian menegakkan kursinya.

"Tuh kan, gimana mau nge gym tiap hari, buktinya mamah udah kecapean," ujar Agus.

"Ihh enak aja, tadi kan abis dipijat, ya tentu aja otot-otot jadi rileks, pasti ngantuk dong sayang," ucap Linda tersenyum sambil mencubit pelan wajah suaminya.

"Mah papah mau ke toko dulu ya, mau liat keadaan toko, mamah tidur aja deh, Alexa kan ada les sampe sore, nanti papah sekalian jemput Alexa," ucap Agus.

Linda mengangguk, "ya udah pah, mamah juga pengen lanjutin tidur," Linda mengecup pipi suaminya, perlahan mobil Agus mundur kembali, dan pergi meninggalkan rumah.

***​

POV Linda

Sepeninggal papahnya Alexa, aku kemudian masuk ke kamar, di kamar aku membuka semua pakaianku, kunyalakan ac kamar di suhu 20 derajat, aku mengganti pakaianku dengan kaos rumah yang agak panjang, aku tak memakai bawahan, aku segera melompat ke tempat tidur, tubuhku benar-benar terasa rileks setelah dipijat.

Aku kemudian bangkit dari ranjang, di depan kaca keputar tubuhku, mataku melirik ke bagian belakang tubuhku.

"Uhhh masih seksi banget ya aku.." tiba-tiba aku dihinggapi narsis, aku kemudian duduk di sisi ranjang, kusilangkan kakiku, dan kuusap tumitku, aku teringat dan rasanya sentuhan mas arif tadi masih terasa, aku tahu mas arif tadi meraba dan menggelitik kulitku, aku sendiri benar-benar sudah terangsang dengan rabaan mas arif, namun aku tadi pura-pura tidur

Aku mengingat kembali momen saat di tempat refleksi tadi, kain jarit yang kupakai tadi sepertinya terlihat seksi kupakai, aku cukup berdebar dan merinding saat tangan mas arif atau siapa tadi namanya menyentuh kulit pahaku yang putih, ughh pasti mas Arif tadi menyukai pemandangan yang dilihatnya tadi, aku tau kalau mas Arif tidak benar-benar memijat, dia lebih banyak meraba dan mengelus kulitku saja, tapi aku memang sengaja membiarkan saja, entah kenapa ada sensasi gairah sendiri melihat pria lain menyentuh kulit ku. ughhhhhhhhhh.

Tapi aku bingung juga kenapa si papah pake pindah posisi di belakangku, ah gak taulah.

"Uh... andai aku dipijat di kamar ini, trus aku pake lingerie hihihi..dan pijatnya gak pakai tangan tapi pakai lidah aahhh," aku meraba vaginaku terasa basah disana.

Ya ampun Linda kenapa sih kamu!!

oh ya Sammy!!, besok aku mulai personal trainer dengan Sammy, aku suka sekali cara Sammy menatapku, ada kesan gimana gitu dengan matanya yang terkesan garang, tingkahnya juga lucu.

Yang bikin aku berdebar, ituloh jari-jarinya yang besar-besar! saat tangannya menyentuh tanganku mencoba memperbaiki posisi peganganku, saat memegang alat, raanya gimana gitu..

Konon katanya sih kalau lelaki yang jarinya besar, anunya juga besar ihhhhhh.

Aku menggigit bibirku, tubuh Sammy juga harum banget, entah cologne apa yang dia pakai, aromanya seperti membius perempuan, sehingga betah dekat dia lama-lama, dan bulunya juga banyak banget, aku membayangkan dipeluk sambil bugil oleh Sammy

Aku kembali meraba celana dalamku, rasanya celana dalam itu semakin basah, aku kemudian membuka celana dalamku, aku berbaring di kasur, aku kemudian meremas payudaraku, tanganku yang satu mengelus klitoris, aku semakin cepat mengelus dan menggosok klitorisku, aku membayankan tubuh Sammy menindihku, dan penisnya yang besar memompa lubang vaginaku.

"Ohhhhhhhhh," tak berapa lama aku mengerang panjang, napasku terengah engah, aku mengobel vaginaku, ada cairan lengket disana.

"Ya tuhan, kenapa aku membayangkan pria lain menyetubuhiku, apa yang terjadi padaku ya Tuhan.." Napasku terengah-engah, aku meraba seprei dibawah pantatku, aku terkejut sepertinya aku mengompol.

****​

Sexy Outfit

Keesokan harinya Agus ada urusan ke semarang, sehingga Linda pergi ke gym sendiri, sorenya Agus baru pulang menuju solo, dalam perjalanan ke solo, Agus mendapat chat dari Linda, isi chatnya adalah meminta Agus untuk menjemput Alexa dari rumah papah Linda, alasan Linda karena dia lagi belanja pakaian untuk ke gym.

Agus sedikit bingung, kenapa Alexa ada di rumah mertuanya, "apa mamahnya tak menjemput?" benak Agus bertanya-tanya, Agus menanyakan hal itu melalui chat, namun chatnya hanya centang satu,

"Linda kemana ya, emangnya dia ke gym jam berapa hingga tak bisa menjemput Alexa, lalu Alexa naik apa ke rumah opanya?" ucap Agus dalam hati.

Agus baru saja meninggalkan gerbang tol colomadu, dia mengarahkan mobilnya menuju rumah mertuanya, setengah jam kemudian Agus telah tiba didepan rumah mertuanya, Agus menekan bel, terdengar gongongan anjing dari dalam rumah, seorang perempuan paruh baya tergopoh-gopoh membuka gerbang pintu rumah.

"Halo apa kabar mbok pur," sapa Agus.

"Baik pak, monggo pak, non Alexa sedang tidur" balas mbok pur.

Agus kemudian masuk ke dalam rumah, seekor anjing jenis rottweiler menghampiri Agus, hewan yang berwarna hitam dengan tampang menyeramkan itu sepertinya sangat menyukai Agus, anjing itu melompat mengajak Agus bercanda, Agus membelai kepala anjing itu.

"Ahh..bruno..kangen sama gue ya.." Agus mengempit kepala anjing ganas itu dengan tangannya, tentu saja bruno akrab dengan Agus, karena sebelumnya bruno adalah hewan peliharaan Agus, karena kesibukannya, Agus menyerahkan bruno ke mertuanya untuk diurus.

Alexa berjalan gontai, sepertinya bocah cantik itu baru saja bangun tidur, "ehh cantik papi.." Agus menghampiri putrinya, Agus berjongkok didepan putrinya,.

"Kamu baru bangun bobo ya," tanya Agus, Alexa mengangguk, tak lama oma dan opa Alexa keluar dari dalam.

"Hai gus baru datang," sapa mertua perempuannya.

"Iya mah, loh tadi lexa pulang ama siapa mah," tanya Agus.

"Tadi dia pulang dijemput opahnya, Linda bilang tadi dia ada kesibukan," jawab mertua perempuannya.

Agus sedikit heran, tidak biasanya istrinya menyuruh papahnya untuk menjemput lexa.

"Sampai jam segini dia belum pulang, apa jangan-jangan," batin Agus, baru saja Agus ingin menghubungi istrinya Alexa merengek minta pulang, "pah yuk pulang," ujar Alexa.

"Mah, pah Agus pulang dulu ya, ini Alexanya merengek minta pulang," ucap Agus pada kedua mertuanya,"

Mbok pur kemudian mengajak Alexa kedalam, tak lama Alexa keluar lagi telah mengenakan baju seragam sekolah dan sebuah tas ransel di punggungnya.

"Pamit dulu sama opah dan omah sayang," ucap Agus pada putrinya, Alexa kemudian mengikuti ucapan papinya.

***​

Mobil Agus memasuki halaman rumahnya, dia tak menemukan mobil Linda disana, setelah mobil benar-benar berhenti, Alexa segera menghambur kedalam rumah, Agus juga masuk ke rumah, mbok min asisten rumah tangga Agus tergopoh-gopoh menghampirinya.

"Pak tadi nyonya telepon ke rumah, kalau bapak mau makan, tolong dihangatkan sayurnya, apa bapak ingin makan sekarang," tanya mbok minah,"

Agus menggeleng, "nanti saja mbok, oh ya nyonya gak bilang dia lagi dimana," Agus balik bertanya.

"Tadi kata nyonya, setelah gym dia langsung ke toko, begitu kata nyonya pak," jawab mbok min.

Agus mengangguk dan masuk ke kemarnya, sebelum masuk kamar, Agus meminta mbok min memandikan Alexa, mbok min ini asisten rumah tangga, dulu dia sebagai pengasuh Alexa sejak bayi, Alexa lebih dekat ke mbok min daripada ke mamah dan papahnya.

"Apa benar Linda ke toko, kalau ke toko, kenapa dia gak jemput lexa, lalu ke toko bareng lexa, gak biasanya dia seperti ini, apa jangan-jangan.." pikiran Agus melayang kalau istrinya sedang berduaan dengan Sammy, membayangkan itu, Agus merasa heran malah kemaluannya mengeras.

Agus membayangkan istrinya makan berduaan, dan menuju hotel bersama personel trainernya itu, Agus kemudian mengambil hpnya, ohh ternyata hpnya mati, Agus melemparkan hpnya ke kasur, dia malas untuk mencharge hpnya, Agus membaringkan tubuhnya ke ranjang, kembali dia melanjutkan fantasinya tadi, Agus memegang penisnya, dia membayangkan istrinya yang cantik sedang bergelut birahi dengan Sammy, fantasi Agus tiba-tiba buyar, telinganya mendengar klakson mobil istrinya di depan.

Tak lama, pintu kamar dibuka, Linda masuk ke dalam kamar, "halo sayang, baru pulang ya, sori ya sayang, mamah tadi ke toko sport, mau beli pakaian buat gym," ucap Linda mengecup pipi Agus.

"Loh kan mamah sebelumnya bukannya udah beli," ujar Agus,

"Ya pah kan kemaren mamah belinya cuma dikit, kan ini mau gym tiap hari pasti kurang lah sayang," ucap Linda meletakkan barang belanjaannya di kasur, Linda kemudian duduk di meja riasnya.

"Papah udah makan? Tadi sebelum ke gym mamah sempet masak sayur asem," tanya Linda melihat Agus dari cermin meja riasnya sambil mengikat rambutnya.

"Belum mah, ini mamah belanja apa aja," Agus mengambil salah satu plastik bawaan istrinya, Agus tercengang melihat model pakaian gym yang baru dibeli istrinya.

Model ini pernah Agus pilihkan untuk istrinya saat mereka belanja beberapa hari lalu, namun istrinya menolak karena terlalu terbuka, dan sekarang istrinya malah membeli model ini.

"Ya itu model yang papah pilih kemaren," ucap Linda merespon keheranan Agus.

"Kemaren mamah bilang ini terlalu terbuka, kok sekarang malah beli model ini," tanya Agus.

"Ya pah, kayanya abis gym keringat keluar, jadi panas pakai pakaian gym model yang mamah pake, lagian kan itu model buat cowok pah yang kita beli tempo hari," jawab Linda.

"Kamu sendiri kan yang milih mah," batin Agus.

"Papah mau liat gimana bentuknya dipakai mamah?" Linda memutar kursi meja riasnya menatap suaminya, Agus mengangguk,.

"Siniin pah," Linda meminta pakaian gyjm yang dipegang oleh Agus.

Agus melemparkan pakaian itu ke istrinya, Linda kemudian menuju kamar mandi yang ada di kamar.

"Sebentar ya sayang.." ucap Linda menggoda sesaat sebelum menghilang ke dalam kamar mandi.

"Gimana pah," Linda keluar dari kamar mandi.

Agus memperhatikan istrinya, matanya membelalak melihat penampilan istrinya yang seksi, tubuh Linda yang padat semakin seksi di mata Agus, pakaian gym yang dikenakan Linda cukup terbuka, atasannya seperti bentuk sport bra, yang memperlihatkan lengan dan perutnya yang putih mulus, sedangkan bawahannya celana panjang spandek ketat.

"Wow, mamah seksi banget," ucap Agus.

"Papah suka gak?" tanya Linda dengan senyum menggoda, Agus mengangguk cepat.

"Ini mamah beli 3 stel, warna hitam, coklat sama abu-abu, pas banget ya pah," Linda membusungkan payudaranya yang cukup besar, Agus yang melihat menjadi geregetan.

"Ih papah kenapa sih mukanya, kaya mupeng gitu hihihi," Linda terkikik melihat suaminya seolah ingin menerkam dirinya, "coba keluarin yang dalam plastik itu pah," Linda menunjuk ke sebuah plastik lain.

Agus membuka isi plastik yang satunya, dia menyerahkan pakain itu ke Linda, kembali Linda masuk ke dalam kamar mandi.

Tak lama Linda keluar dari kamar mandi, dan melenggak lenggok bagai peragawati didepan Agus."Kalau model yang ini, gimana pah?" tanya Linda.

Agus memperhatikan istrinya dari atas ke bawah, kini model pakaian gym istrinya gak terlalu beda dengan sebelumnya, yang sekarang atasannya terlihat seperti tanktop dengan tali kain tipis dipundak, panjang atasannya itu tidak terlalu beda dengan sebelumnya tetap mengespos perut Linda yang sedikit menggelambir, sedangkan bawahannya berbentuk celana ketat yang mengekspos bentuk kaki Linda yang gempal, disisi luar bagian paha ada bolongan 3 buah yang memperlihatkan kulit paha mulus Linda mengintip.

Linda membungkukkan tubuhnya membelakangi Agus, "pah gimana bAgus gak," Agus menelan ludah melihat pantat Linda yang montok, tanpa menjawab, Agus mendekati istrinya, dipeluknya tubuh istrinya yang sedang membungkuk, diciuminya tengkuk Linda.

"Ahh papah aku belum mandi tau," Linda menggelinjang.

"Papah suka yang bau-bau kok sayang," ucap Agus parau.

Linda kemudian membalikkan tubuhnya, sehingga kini berhadapan dengan suaminya, Linda mengangkat tangannya, dia tau kalau suaminya sangat menyukai ketiak mulusnya, dan dia juga menyukai jika Agus menjikati ketiaknya.

"Ini coba deh papah cium ketiak mamah, masih bau asem loh, soalnya tadi abis fitness mamah belum mandi hihihi" ucap Linda.

Agus terbelalak melihat ketiak mulus istrinya, "wow ketiak kesayangannku," Agus langsung menerkam ketiak itu, dan menjilatinya dengan histeris, Agus menggendong istrinya dan melemparkan tubuh montok Linda ke kasur.

"Aduhh, pelan-pelan papah." Jerit Linda manja, bibirnya tersenyum melihat keganasan suaminya, Linda kembali mengangkat tangannya keatas kepalanya.

"Ayo sini sayang, kalau mau jilat ketiak mulus mamah," ucap Linda menantang, tanpa buang waktu Agus langsung menerkam bagai harimau kelaparan melihat buruannya.



------------------------------------

Bersambung
boleh nie pasutri hot,
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd