Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG SYAHWAT

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
https://3.bp.********.com/-gG5ocUwyoTc/WXltWNL_sEI/AAAAAAAAACs/lysfyVK-XVEwXiaZglmHcubO-22kIYpTQCPcBGAYYCw/s320/marini.jpg
NIKEN NUR AZIZAH


Sangat sulit tentunya bisa berkumpul bersama bagi kami yang kini sudah memiliki kesibukan masing-masing, Dan hari ini kami berempat berkumpul bersama membahas kandunganku yang sudah memasuki masa melahirkan.


''Jadi Ummi Niken mau melahirkan secara sesar.''? Tanya Ummi Reni.


''Iya begitulah Ummi Reni.'' Jawabku.


'' Operasi sesarkan lebih praktis lho, dan yang terpenting Vaginanya Ummi Nikenkan bisa masih lebih enak.'' kata Ummi Ajeng sambil tertawa. di ikuti oleh kami gelak tawa di ruang tengah.


"Benar apa yang dikatakan Ummi Ajeng supaya Vaginanya Ummi Niken tetap enak.'' timpal Abi suamiku sambil tertawa.


Kemudian kami kembali sibuk membahas akan kelahiranku, dan di lanjut dengan mengobrol ringan bercanda gurai. kami pun tetap rukun satu sama lain walau pun Suamiku mempuyai tiga istri, bisa saling menasehati, memberi masukan dan bercanda santai sambil tertawa ringan.


Dan di saat yang bersamaan terdengar suara bell Rumah berbunyi, dan seketika itu juga Ummi Reni beranjak menuju depan rumah untuk membukakan pintu. tidak lama berselang Ummi Reni pun kembali datang bersama tamu yang tidak lain adalah Ustazah Airin dan Fahmi.


''Wah rupanya lagi pada ngumpul yaa.'' sahut Ustazah Airin. sambil duduk setelah kami mempersilahkannya.


''Iya Nih Ustazah.., kami lagi ngebahas tentang rencana kelahiranku .'' jawabku.


''Kalau begitu kebetulan sekali, Aku datang pada waktu yang tepat.'' kata Ustazah.


''Memangnya ada apa yaa Ustazah..?'' Tanya Ummi Reni.


''Begini kedatangan Saya kemarin mau pamitan sama kalian semua.'' kata Ustazah.


''Maksud Ustazah.?'' tanya Ummi Ajeng tidak mengerti.


''Iyaa saya mau pamit untuk pindah ke jogyakarta.'' jawab Ustazah.


''Oh..begitu yaa'' ucap Ummi Ajeng.


Setelah cukup lama berbincang dengan Ustazah Airin, Akhirnya ia pun pamit pulang bersama Fahmi, dan Akhir Ustazah Airin akan pindah ke Jogyakarta bersama Fahmi.


Tak terasa waktu terus berputar, hingga akhirnya satu persatu kami pun masuk kamar masing-masing, dan tinggalah suamiku seorang diri di ruang tengah rumah kami.


Satu bulan kemudian Di sebuah kamar VIP Aku terbaring tengah menanti persalinanku. Tadi pagi Ummi Reni sempat mampir sebelum pergi ke Butiknya dulu , dan nanti siang ia akan kembali lagi kerumah sakit.


Sedangkan Ummi Ajeng dan Abi Suamiku berada di kamar bersamaku, Kini Aku pun terbaring tanpa daya dengan perutnya membuncit yang sudah berumur sembilan bulan. Sebentar lagi Aku akan mempertaruhkan nyawanku buat mengantarkan bayiku lahir ke dunia ini.


Dan tidak lama kemudia Suter datang lalu mendorong tempat tidurku menuju ruang operasi, sesaat kemudian Aku pun telah berada didalam ruangan operasi. Sinar lampu operasi yang menyorot kearahku, begitu terang. Terasa menyilaukan mata. Sejenak, Aku perlu menyesuaikan diri dengan suasana ruangan yang putih bersih ini.


Disekelilingnya, banyak orang berpakaian hijau dengan masker diwajah , tak hentinya mondar-mandir. Meneriakkan kalimat-kalimat medis yang sama sekali Aku tak tahu. Dan tubuh bagian bawahku tertutup tirai kecil berwarna hijau, Aku pun sadar jika Aku sedang akan menjalani proses melahirkan.


"Dokter....? Gimana kondisi istri saya..?" Tanya seorang lelaki yang terdengar samar dari sudut ruangan.


"Mas Arman nggak usah khawatir... Istri Mas baik-baik saja kok... " Jawab Dokter Lindia.


Tiga puluh menit kemudian .Ooooeeeeekkk... Ooooeeeeeeekkkkk......Jeritan suara bayi terdengar begitu lantang. Memecah kesunyian ruang operasi yang begitu tegang.


Setelah proses operasi, Aku tak dapat banyak berbuat apa-apa. Aku hanya dapat berbaring lemas diatas tempat tidurku. Ditangan terdapat selang infus, dan di selangkangannya masih terdapat kateter kencing yang menghalangi segala macam aktifitasku.


Didalam kamar Aku di temani oleh Ummi Ajeng, Ummi Reni, serta Suamiku, Terlihat dari wajah Abi Suamiku yang senang Atas kelahirannya Putranya.


Dan di sampingku terlihat bayi mungil Laki-laki, dan sesaat kemudian bayi mungil itu pun menangis mungkin karena Haus , Aku pun segera memberikan Asi kepadanya, Akan tetapi Asi dalam teteku masih sedikit keluarnya.


''Ummi Niken Air Asinya keluarnya masih sedikit, mungkin lebih baik pakai susu formula aja dulu.'' Kata Ummi Reni.


''Kalau begitu Aku panggil Suster saja dulu.'' ucap Ummi Ajeng, sambil memijit bell di samping tempat tidurku.


Dan Suster langsung datang keruanganku, kemudian Abi Suamiku menjelaskan bahwa Asinya masih sedikit keluarnya, lalu Suster pun membuatkan susu buat Bayiku.


Setelah proses operasi melahirkan Putraku, tak terasa Aku sudah Dua Hari berada di rumah sakit, dan selama Aku di rumah sakit Aku selalu di temani oleh Abi Suamiku, dan Juga Ummi Reni dan Ummi Ajeng datang silih bergantian menemaniku.


Setelah Dua hari di rumah sakit Aku pun berangsur pulih, selang infus yang ada di tanganku sudah di cabut, begitu juga kateter kencing sudah di cabut pula.


''Abi., Aku merasa bosan dan jenuh.'' kataku.


''Sabar Ummi, baru besok Dokter Lindia mengijinkan kita pulang.'' Jawab Abi Suamiku.


Dan di saat itu Ummi Ajeng pun datang dengan memakai baju gamis berwarna hijau dan kerudung lebar yang berwarna hijau juga, semuanya serba hijau.


''Gimana keadaannya Ummi Niken.?'' tanya Ummi Ajeng.


''Sudah agak baikan, dan besok sudah di perbolehkan pulang.'' jawabku.


''Ummi Niken siang Ini Aku harus kembali ke Jakarta karena Besok pagi Aku harus bekerja.''


''Oh yaa Ummi Ajeng, Makasih yaa telah merepotkan Ummi Ajeng.''


''Jangan Bilang begitu, sudah kewajibanku sesama istrinya Abi saling menjaga.'' jawab Ummi Ajeng.


''Abi Aku pamit dulu yaa.'' Kata Ummi Ajeng.


''Iyaa Ummi Ajeng, hati-hati Di jalan.'' jawab Abi.


''Tapi..Abi...tapi.'' kata Ummi Ajeng.sambil tersenyum.


Dan Rupanya Ummi Ajeng pun sebelum ia pergi ke jakarta, ia ingin bermain sex dulu dengan Abi, ketika melihat Ummi Ajeng senyum-senyum Abi pun paham, begitu juga denganku.


''Abi kasihan tuh Ummi Ajeng lagi kepengen.'' Ucapku.


'' Iya Ummi Niken ...Tapi.'' kata Abi.


''Engak usah sungkan kalau mau main disini aja.''kataku.


Mendengar ucapanku itu Ummi Ajeng seperti mendapatkan lampu hijau, ia langsung menurukan celana panjang dan Celana dalamnya Abi, kemudian ia langsung berjongkok dan....


"Sluuurrppp... Sluuurrppp.... Cup... Cupp.... Sluuurrppp...." Ummi Ajeng langsung menjilati kontolnya Abi.


Dan sesaat kemudian kontolnya Abi pun langsung tegak berdiri, Ummi Ajeng pun terus menjilatinya kontol Abi dengan penuh nafsu, setelah puas menjilati kontol Abi lantas Ummi Ajeng pun berdiri.


Dan kini mereka saling berhadap-hadapan, lantas mereka pun saling berciuman mesra, Mmmhh.. slurrrpp.. bunyi ciuman lembut mereka semakin merangsang dan Abi sama Ummi Ajeng saling bertukar air liur. Lidah mereka pun saling mengait. Begitu hebatnya ciuman mereka berdua.


Mereka begitu larutnya dalam hawa nafsu sampai lupa bahwa Aku sedang terbaring di depannya. Sungguh, adegan ini benar-benar menyajikan pemandangan yang sangat membangkitkan birahiku. Betapa mengairahkannya percintaan mereka didepanku itu.


Secara tak sadar aku meremas payudara kiriku, ooohhh…nikmatnya….Ciuman Mereka semakin liar, tangan Abi langsung membuka resleting baju gamis Ummi Ajeng ,dan Ummi Ajeng langsung membuka kaitan bhnya.


Dibantu dengan tangan Ummi Ajeng Abi menaikan gamis itu sampai ke pinggangnya.Tangan kiri Abi sudah mulai memainkan memeknya , sementara bh itu kini Ummi Ajeng melepasnya lepas tanpa membuka gamis nya.


"Mmh memek Ummi Ajeng cepat sekali ya basahnya mmm ..'' ucap Abi. Ummi pun mengangguk dan mengiyakan.


Kini Abi pun berjongkok di belakangnya Ummi Ajeng, dan sekarang mereka bergantian giliran Abi yang menjilati memeknya Ummi Ajeng. Cukup lama Abi menjilat dan memainkan Memek Ummi Ajeng, Ummi Ajeng hanya mendesah, mengeram sambil merem melek.


"Ahh cepet Abi... masukin kontol gede kamu , cepet " desah Ummi Ajeng.


Ummi Ajeng pun mulai berdiri dengan sedikit membungkukan badannya dan menurunkan posisinya agak nungging di depannya Abi , kaki Ummi Ajeng agak terbuka lebar sementara cd tersingkap ke samping. Dan kedua tangannya berpegangan atau bertumpu pada ranjang tempat tidur dimana aku sedang terbaring.


"Sleeeb " kontol Abi sudah mulai masuk ke memeknya , dengan gerakan yang pelan Abi memompa pinggulnya.


"Ahh enaaaak Abi enaak kontolmu....Mmmh.... Aahh " desah Ummi Ajeng tak karuan.


Semakin lama pompaan kontol Abi semakin cepat, kini kontol Abi pun keluar masuk di memeknya Ummi Ajeng. sementara tangannya Abi tak tinggal diam, meremas-remas payudaranya Ummi Ajeng.


''Ouh… yah… ouh… emhh… ohh…'' tubuh Ummi Ajeng menggeliat dengan mulut ternganga menahan deraan nikmat yang datang melanda tubuh sintalnya, napasnya ngos-ngosan, sementara keringat sudah membasahi sekujur tubuhnya.


Abi pun juga tidak jauh beda , malah kini terlihat semakin cepat dan keras, pinggulnya terus menghentak vaginanya Ummi Ajeng.


''Ohs....Ahhkk....Ahk..''dengusan Abi itu membuat tubuh Ummi Ajeng terlonjak-lonjak menerima sensasi nikmat teramat sangat. Sambil kedua tangan Abi meremasi buah dada Ummi Ajeng yang semakin bulat indah.


''Ouhs....Auw...Abiiii...Terussshhh.'' Racau Ummi Ajeng semakin nyaring.


Pada saat yang bersamaan itu tiba-tiba Ummi Ajeng dengan cepat memangut bibirku, dan lidahnya langsung menari-nari di bibirku, Aku tersentak kaget yang mendapat serangan dadakan seperti itu.


Tapi dengan cepat Aku pun langsung menyesuaikan dengan keadaan, sedikit demi sedikit Aku langsung membalas ciuman Ummi Ajeng itu.


Sementara itu geragannya Abi mulai cepat tak teratur dengan disertai kejang-kejang kecil. Demikian pula pinggul Ummi Ajeng yang bergerak-gerak liar sehingga bunyi benturan alat kelamin mereka semakin terdengar jelas. Dan Ummi Ajeng melepaskan Ciumannya di saat lidah kami sedang membelit.


"Ayo, Abiii… ayo semprot… di dalem ...Aahhh!!" ceracau Ummi Ajeng dengan suara bergetar.


"Hamilin Aku Abi, Hamilin Aku seperti Ummi Ajeng !"


Dan akhirnya, secara bersamaan mereka menjerit dan melenguh keras dalam ruangan VIP kamar rumah sakit.


"Aaakhhh…" erang Ummi Ajeng.


"Ooohh…yahhh!!" dengus nafas Abi.


Tubuh mereka mengejang selama beberapa saat. Mereka tengah mengalami fase orgasme yang sangat dahsyat. Setelah gelombang tersebut reda, keduanya terdiam selama beberapa menit, tidak bergerak sama sekali, seperti berusaha menikmati sisa-sisa orgasme hebat yang masih melanda.


"Wuih, thanks banget Abii...rasanya seger sekali!" kata Ummi Ajeng.


Kemudian Ummi Ajeng menciumku kembali dan Aku balas menciumnya dengan mesra pula, Kami Terus berciuman bibir, kulumat bibirnya Ummi Ajeng dengan birahi yang panas. Lidah kami berpagutan dengan liarnya.


Dan tiba-tiba Ummi Ajeng melepaskan ciuman, sambil tersenyum memandangiku kemudian tangannya Ummi Ajeng meremas buah dadaku, dan sesekali puting payudaraku di pelin-pelin sehingga membuatku agak mendesah.


''Ahkk...Hmmm...''


''Ummi Niken jangan dulu berhubungan Badan Yaa, karena habis melahirkan.'' kata Ummi Ajeng.


Aku pun hanya bisa menganguk, tapi di satu sisi gairah dalam tubuhku sudah sangat bergelora, tapi apa boleh buat Aku pun harus menahannya sampai Aku benar-benar Fit untuk melakukan sex kembali.


CKLEK....Krreeeeekkk

Tiba-tiba, pintu kamar terbuka , Rupanya Ummi Ajeng dan Abi lupa untuk mengunci kamar ruangku, membuat Kami bertiga kaget ,apalagi waktu itu Kontolnya Abi Masih tertancap di Memeknya Ummi Ajeng dalam posisi Nungging, Untunglah pada saat itu yang datang Ummi Reni, Bukan orang lain.


https://hijabersejati.files.*************/2015/12/jilbab-artis-indonesia-citra-kirana-2.jpg
ALYA-ARASYID.


Udara pagi masih berkabut tipis, jam di dinding menunjuk ke angka 6. Aku sudah siap berangkat ke tempat kerja bersama dengan Suami Mas Andre.



''Ayo Sayang nanti kita telat!'' ujar Suamiku Andre sembari menstarter mobilnya.



''Sebentar Mas!!'' Jawabku.



Kemudian Aku pun menuju mobil, dan Mas Andre pun lalu melajukan mobilnya menuju tempat kerjaku, seperti biasanya dalam perjalanan ke tempat kerjaku kami berdua berbincang-binacng dengan Suamiku Andre.



Perbincangan kami pagi ini , berbicang mengenai Mama Irene Ibunya Andre, yang baru kemarin datang dari Bandung.



''Mas jadi Mama Irene itu sudah resmi bercerai dengan Suaminya Yaa.?'' tanyaku.



''Ya , begitulah Alya.'' Jawab Suamiku.



''Iyaa Mas, semalam kami berbicang-bincang sampa larut malam, Mama Irene banyak bercerita tentang dirinya.''



''Bercerita tenta apa tuh.?'' tanya Suamiku.



''Setelah Mama Irene gagal dengan pernikahan yang kedua kalinya, Mama agak trauma untuk merajut rumah tangga kembali.'' kataku.



''Oh begitu ya Alya.'' Sahut Suamiku.



''Iya Mas, dan mungkin Mama tidak akan menikah lagi, begitulah kata Mama semalam Mas.''



''Kalau Aku sih Alya terserah Mama saja, toh yang menjalaninya juga dia sendiri.''



''Iya Sih Mas, terus Mama bilang, walau pun ia tidak menikah lagi tapi kebutuhan biologis tetap terpenuhi olehmu, begitulah katanya Mas.''



''Terus kamu sendiri gimana Alya tentang itu.?''tanya Mas Andre.



''Kalau mengenai itu Aku engak keberatan Mas, Aku rela berbagi dengan Mama Asalkan Mama bahagia.'' Jawbaku.



Kemudian Mas Andre Suamiku memegang tanganku, dan ia pun melirik kearahku sambil melemparkan senyum manisnya.



''Makasih yaa sayang, kami ini memang istri yang sangat pengertian.'' ucapnya.



''Ya Mas Aku bisa memahami semuanya itu, Mama melakukan itu denganmu karena nyaman.''



Tak terasa Aku pun sudah di depan tempat kerjaku, setelah mencium bibir suamiku Andre , lalu Aku keluar dari mobil dan berjalan masuk menuju tempat kerjaku.



Hari pun sudah sore dan menjelang malam kembali, Aku sudah pulang kerja, dan sudah berada di rumahku kembali. Malam itu Sinar bulan bersinar begitu terang dan dingin malam menembus malu mendesak sela korden rumahku.



Malam ini kami bertiga bersama Mama Irene, Suamiku Andre, berkumpul di ruang tengah sambil mengobrol ringan, dan malam ini walau pun udara dingin tapi Aku bisa merasakan kehangatan di antara kami bertiga.



''Ndre, Alya, ada yang ingin Mama tanyai sama kalian berdua.?'' Tanya Mama Irene serius.



''Tentang Apa Mam.'' kataku hampir bersamaan dengan ucapan Suamiku.



''Ini Tentang penerus kalian, Sudah hampir setahun lebih kalian berumah tangga, tapi Mama lihat belum ada tanda-tanda kehamilan.?'' tanya Mama Irene.



''Oh mengenai itu Mam, Untuk masalah kehamilan Alya sengaja menundanya dulu Mam.'' jawabku.



''Lho, kenapa harus menundanya.?tanya kembali Mama Irene.



''Tadinya Sih Alya ingin fokus dulu sama pekerjaan.'' jawabku.



''Alyakan Bisa dua-duanya sambil berjalan, kehadiran buah hati tentu saja akan menjadi pelengkap kebahagiaanmu berdua dalam rumah tangga.''



''Baik Mam, kalau begitu Alya akan memprogram kehamilan Alya.'' Jawabku.



''Nah...Begitu dong.'' kata Mama Irene sambil tersenyum dan memelukku.



''Jadi gimana menurutmu Dre.?'' tanya Mama Irene sama suamiku.



''Kalau Aku sih setuju aja.'' jawabnya.



Menjelang malam karena Aku sangat lelah jadi Aku langsung masuk kamar untuk beristirahat, begitu juga dengan Mas Andre Suamiku langsung tertidur.



Pukul 05.30 pagi Aku terbangun dari tidurku, karena Suara Alarm dari handphoneku yang sengaja Aku stel terus berdering. Aku lantas menuju kamar mandi, setelah selesai mandi pagi kurasakan perutku terasa laper, Aku baru ingat semalam Aku tidak makam malam karena ngantuk.



Aku lantas menuju dapur, dan kulihat di dapur Mama Irene sedang sibuk memasak, mungkin untuk mempersiapakan sarapan pagi.



''Rupanya kamu Alya.'' sapanya.



''Wah Mama udah masak Nih.'' kataku



''Iya. Alya.''



Dan Beberapa saat kemudian makanan pun sudah terhidang di meja makan , Aku pun lantas menuju kamarku kembali Untuk membangunkan Suamiku, setelah suamiku mandi dan berdandan kemudian kami pun sarapan pagi bareng.Setelah sarapan pagi selesai lalu kami berdua berangkat kerja.



Seminggu sudah Mama Irene tinggal bersama kami, dan setelah seminggu itu pula Mama Irene dan Aku serta Suamiku Andre bersetubuh bersama secara Threesome, Seluruh tempat atau ruangan di rumahku itu telah menjadi ajang penintasan SYAHWAT kami bertiga.



Hari ini.., Hari minggu dimana kami berdua libur dalam bekerja, seperti biasa hari minggu pagi Suami Mas Andre berolah raga di belakang rumahku, Aku pun duduk dihalaman rumahku sambil melihat Suami beolah raga.



Ketika Suami sedang berolah raga pagi di halama belakang rumah, Datanglah Mama Irene yang hanya mengenakan daster tipis dan lalu duduk di sampingku.



''Wah rajin sekali Dre kamu berolah raga.'' kata Mama Irene.



''Iya Mam, Aku sekarang harus bisa menjaga staminaku, soalnya sekarang-sekarang ini Aku harus bisa menghadapi dua bidadari yang ada di rumahku.'' kata Andre suamiku.



''Iya Dre, kamu harus kerja keras ngentotin Mama dan Istri pun Alya, Hehe...heehee.'' kata Mama Irene tertawa.



''Ah Mama ini bisa aja.'' Sahutku ningrum dalam pembicaraanb mereka.



''Tapi jujur Alya, Suamimu hebat lho ngentotnya.'' Mama Irene memujinya.



Pagi itu Aku pun kagum melihat lengan Suamiku Andre yang menonjolkan otot-otot keperkasaannya, badannya yang padat berisi terlihat olehku pagi itu.



Sekitar pukul 9.00, Andre Suamiku selesai berolah raga , dan ia pun duduk bergabung bersama Aku dan Mama Irene, kemudian Andre langsung meminumnya segelasAir putih hingga habis, mungkin ia sangat haus setelah berolah raga pagi.



Setelah selesai berolah raga Pagi Mas Andre Suamiku mandi membersihkan badannya yang lengket dengan keringat, sementara Aku dan Mama Irene masih terus berbincang di halaman belakang rumahku.

028c0972accf3aac0b1fbcb5e3daae3c--malaysia-truly-asia-kisah-cinta.jpg

RENI PRAMESTI.


Suasana Suka masih menyelimuti keluargaku, setelah Ummi Niken melahirkan Putranya.Nampak kebahagian pun terpancar di wajahnya Ummi Niken dan Abi Suamiku .Kebahagian yang cukup dalam di rasakan oleh keluarga kami.



Dari ambang pintu kamar Ummi Niken , kulihat Ummi Niken tengah memberikan Asi kepada Bayinya yang baru lahir, dan di sebelahnya Abi pun tengah memperhatikan Bayi itu.



''Ummi Reni !!... Kemariii cepatt!!. Tolooongg !!'' Kemudian Aku pun melangkah masuk kedalam kamar Ummi Niken.



''Ada apa, Ummi Niken?'' Aku melontarkan pertanyaan sambil duduk di pinggir tempat tidurnya.



''Ini Lho Ummi Reni, Asinya masih sedikit keluarnya.'' Kata Ummi Niken.



''Kalau begitu pakai vacum saja supaya keluarnya agak banyak.'' ucapku.



''Itulah Ummi Reni, Aku juga tadi mau pakai Vacum, tapi tolong yaa Ummi yang bantu Vacumnya.



Kemudian Aku pun mengambil Vacum, lalu Aku menghampiri Ummi Niken yang pada saat itu sedang berbaring di tempat tidur. Ummi Niken pun langsung menurunkan Daster baju yang di pakainya, Gunung kembar miliknya Ummi Niken sudah terpangpang di depanku.



Ku lihat Payudara Ummi Niken sekarang nampak lebih besar dari sebelumnya, tanpa menunggu perintah darinya lagi Aku segera menempelkan vacumnya di payudaranya Ummi Niken, dan Aku langsung memompanya.



Sesekali giginya Ummi Niken menggigit kecil bibir bawahnya, entah apa yang ia rasakan saat Aku memompa Vacum di payudaranya itu. Beberapa saat kemudian botol pun sudah terisi penuh oleh Air Asi. Kemudian Ummi Niken pun langsung memberikan Asi kepada Bayinya.



''Ummi Reni Makasih.'' ucapnya.



''Sama-sama Ummi Niken.''jawabku.



''Ummi Reni Sudah rapih mau berangkat kebutik ya?'' tanya Ummi Niken.



''Iya Ummi Niken saya mau berangkat ke Butik.'' jawabku.



Setelah pamit terhadap Abi Suamiku, Lantas Aku pun langsung menuju Butik , seperti biasa jalanan kota Bandung Macet, dan setelah 30 menit Aku pun sampai di Butikku. BERSAMBUNG.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Akhirnya Update juga suhu, ...aduh terima kasih suhu moga2 dilancarkan updatenya..Amin
 
wah mantap.... akhirnya apdet juga


semoga ummi Ajeng nya cepet hamil
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd