Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Symphony of Betrayal and Loyalty

Apa reaksi anda saat mendengar Stefany telah "bobol" oleh Dharsono?

  • Senang

    Votes: 15 65,2%
  • Tidak senang

    Votes: 6 26,1%
  • Sukurin

    Votes: 2 8,7%

  • Total voters
    23
  • Poll closed .
"Tapi, tentu aku masih virgin, sayang...," kata Stefany sambil memeluk erat kekasihnya lagi. Membuat payudara indahnya menempel di dada cowok itu dan cowok itu seketika mencium wangi harum yang terpancarkan dari tubuhnya.
".... sampai cowok yang memang kuinginkan mengambilnya," lanjutnya.

Dan... mulut Stefany pun kini terkunci oleh William yang telah menciumi dan melumat bibirnya tanpa ampun. Membuat gadis itu tak dapat berbicara lagi. Apalagi tak lama kemudian Stefany juga ikut terlarut dan bertindak tak kalah liarnya. Membuat permainan seru mereka kembali terjadi secara sambung menyambung dan baru benar-benar selesai saat hampir pukul lima pagi.


Mantap Stefany hehe masih ting ting? :panlok3:

Sehingga, sesuatu yang ingin dikatakan Stefany - apapun itu - pada akhirnya tak terucapkan sampai akhir pekan mereka berakhir... provided kalau Stefany memang betul-betul ingin mengatakan sesuatu.

Part ni bikin misteri...apa lagi lepas scene dgn dharsono
 
"Tapi, tentu aku masih virgin, sayang...," kata Stefany sambil memeluk erat kekasihnya lagi. Membuat payudara indahnya menempel di dada cowok itu dan cowok itu seketika mencium wangi harum yang terpancarkan dari tubuhnya.
".... sampai cowok yang memang kuinginkan mengambilnya," lanjutnya.

Dan... mulut Stefany pun kini terkunci oleh William yang telah menciumi dan melumat bibirnya tanpa ampun. Membuat gadis itu tak dapat berbicara lagi. Apalagi tak lama kemudian Stefany juga ikut terlarut dan bertindak tak kalah liarnya. Membuat permainan seru mereka kembali terjadi secara sambung menyambung dan baru benar-benar selesai saat hampir pukul lima pagi.


Mantap Stefany hehe masih ting ting?:panlok3:

Sehingga, sesuatu yang ingin dikatakan Stefany - apapun itu - pada akhirnya tak terucapkan sampai akhir pekan mereka berakhir... provided kalau Stefany memang betul-betul ingin mengatakan sesuatu.

Part ni bikin misteri...apa lagi lepas scene dgn dharsono
Tunggu tanggal mainnya suhu untuk keduanya :D
 
Chapter 7 - Putra Mahkota Pewaris Kekayaan Keluarga

William... Siapa yang tak mengenal namanya. Pria muda tampan dari keluarga kaya yang terpandang di seantero negeri bahkan dunia. Sang putra mahkota gurita bisnis keluarga yang dirintis sejak sebelum jaman kemerdekaan oleh kakek buyutnya.

Sementara banyak generasi penerus keluarga kaya yang hanya bisa hura-hura dan berfoya-foya atau bahkan merusak diri sendiri, William adalah sosok yang jauh berbeda. Cowok itu memiliki sejumlah kepribadian berkualitas yang mampu menjadikannya sukses tanpa tergantung oleh orangtuanya.

Hal itu dibuktikan dengan bisnis yang kini sedang dikembangkannya. Berbeda dengan sebagian generasi muda dari kalangan "old money" yang kegiatan bisnisnya adalah meneruskan dan membesarkan bisnis keluarga yang telah terbentuk, ia justru membangun bisnis baru yang betul-betul dimulai dari awal tanpa bantuan ayahnya baik dalam hal modal besar maupun fasilitas.

Sifat manja sama sekali bukan karakternya. Satu indikator penting untuk menilai hal ini dari cowok muda kalangan atas adalah soal kebugaran fisik. Banyak cowok dari kalangan atas kurang memperhatikan aspek fisik dirinya.

Dalam hal ini William berbeda. Ia adalah seorang yang cukup ketat menjaga makan dan sangat rajin berolahraga bahkan menggemarinya. Tak heran kalau saat ini kebugaran fisik dan vitalitasnya jauh diatas rata-rata cowok-cowok seusianya. Bentuk tubuhnya termasuk ideal dengan six-pack dan tubuh cukup berotot tanpa ada timbunan lemak di perut. Membuat dirinya sering jadi bahan cuci mata tante-tante maupun cewek-cewek muda saat berada di gym. Diam-diam mereka suka memperhatikan kegagahan fisiknya bahkan membayangkan kejantanannya di ranjang. Apalagi pada dasarnya wajahnya memang termasuk ganteng juga.

Salah satu anggapan umum terhadap orang super kaya seperti dirinya adalah mereka tentunya pasti sombong. Lagi-lagi William membalikkan anggapan itu. Jauh dari kesan arogan, sikapnya justru selalu sopan, ramah, hormat dan terbuka terhadap siapapun tanpa kecuali.

Kaya, ganteng, pintar, fisik prima, penampilan menarik, berkharisma, tangguh, berkepribadian menarik, memiliki sikap gentleman, berasal dari keluarga terpandang, dan sukses berkat usahanya sendiri..... tidakkah semua itu membuat William dikerubuti oleh banyak cewek di sekelilingnya? Jawabannya, tentu saja!

Bagaikan serangga malam mengerumuni lampu minyak, dirinya juga dikelilingi oleh banyak gadis-gadis cantik. Apalagi pada dasarnya ia adalah seorang pria dengan hasrat seksual cukup tinggi. Akibatnya ia kemudian menjadi seorang playboy yang sering gonta-ganti pacar. "Cicip sana cicip sini", mencoba berbagai macam "rasa" adalah hal yang selama ini dilakukannya. "Portofolio"-nya selama ini telah lengkap. Ada yang oriental, kuning langsat, mata belo, sawo matang, hitam manis, toge, tocil, cewek bule, kulit hitam, rambut hitam, coklat, pirang, bahkan merah pun, semuanya sudah pernah dijajalnya. Saat kuliah di Amerika, "koleksinya" jadi semakin bertambah dengan "go internasional" bahkan lintas benua. Akibatnya tak terhitung berapa banyak perempuan yang telah ditidurinya. Termasuk juga tak terhitung berapa banyak perawan yang telah dijebolnya. Semua itu terjadi atas dasar suka sama suka.

Pulang dari Amerika, kehidupan playboy-nya terus berlanjut. Sampai suatu hari ia bertemu seorang gadis yang mengubah drastis gaya hidupnya tersebut. Stefany.

Berkat Stefany-lah ia meninggalkan kehidupan lama playboy-nya itu. Di usianya yang ke-26 tahun akhirnya hatinya betul-betul tertambat pada seorang gadis. Perubahan sikap dirinya itu tentu membuat banyak gadis-gadis yang selama ini menjalani hidup hura-hura dengannya bahkan rela menjadi sekedar cem-ceman saja menjadi patah hati. Namun William tak mempedulikan semua itu. Karena di dunianya saat ini hanya ada Stefany seorang.

Setelah berjalan kurang lebih setahun kini hubungan mereka itu telah memasuki tahapan serius. Pesta pertunangan telah dilangsungkan. Pesta pernikahan telah direncanakan dan akan berlangsung beberapa bulan lagi.

Namun di balik apa yang terlihat secara eksternal itu, hal sangat penting yang terjadi di belakang layar adalah hubungan mereka itu telah direstui oleh orangtua dan keluarga besar kedua belah pihak. Terutama keluarga William. Atau kalau dipersempit menjadi satu orang saja... ibunya.

Selama ini wanita setengah baya yang selalu tampil anggun dan cantik itu termasuk sangat cerewet dan sering mengkritik teman-teman wanita William yang pernah cukup dekat dengan putra sulungnya itu. Sebagai wanita terpandang dari kalangan atas ia mempunyai standar sangat tinggi untuk kriteria wanita pendamping hidup putranya.

Namun saat bertemu Stefany, ia langsung menyukai gadis itu. Bahkan kemudian jadi sering menanyakannya kepada putranya. Seolah takut kalau hubungan mereka berdua kandas di tengah jalan. Tahu akan kebiasaan playboy putranya, ia jadi makin sering menasehati William.

Latar belakang sosial ekonomi keluarga Stefany yang jauh dibawah mereka sama sekali tak menjadi masalah untuknya. Menurutnya, kualitas kepribadian Stefany jauh lebih berkelas dibanding gadis-gadis lain dari keluarga yang statusnya jauh lebih tinggi bahkan yang cukup setara dengan mereka. Dari sekian banyak gadis-gadis yang pernah diperkenalkan oleh William kepadanya, hanya Stefany-lah yang dianggapnya memiliki marwah yang mampu mengimbangi putranya.

Singkat kata, di mata wanita itu Stefany adalah calon pasangan hidup terbaik untuk William putra sulungnya. Bahkan wanita itu telah menganggap Stefany seperti anak sendiri. Sementara ayah William tak terlalu banyak beropini. Ia menyerahkan semuanya kepada putranya. Dan oleh karena istrinya yang selama ini begitu cerewet telah menyukai gadis itu maka dirinya pun juga menyetujui hubungan mereka.

Itulah garis besar hubungan William & Stefany dari sudut pandang cowok itu dan keluarganya. Lalu bagaimana dari pihak Stefany?

Berbeda dengan gadis-gadis yang diburunya selama ini, saat William sedang gencar-gencarnya melakukan pendekatan ke dirinya Stefany justru bersikap dingin dan berusaha tak terlalu menanggapi.

Semua itu tak lain karena track record dari cowok tersebut. Sebagai seorang gadis terhormat dengan harga diri sangat tinggi, tentu ia tak ingin dijadikan sebagai sekedar cewek cem-ceman untuk "trofi kemenangan" cowok tersebut. Ia sama sekali bukan cewek matre. Sehingga harta kekayaan cowok tersebut tak begitu berarti baginya. Apalagi kalau sampai harus ditukar dengan harga dirinya. Sebaliknya, justru status sosial mereka yang seolah bagaikan penguasa negeri ini membuat ia semakin berhati-hati lagi berhubungan dengan cowok tersebut.

Namun ada alasan lain mengapa di saat-saat awal ia tak terlalu menanggapi William. Saat itu ia meminta pendapat orang yang cukup dipercayainya, yaitu Rico. Dan adik cowoknya ini meski tak secara eksplisit menentang, namun sikapnya tak terlalu positif dengan beberapa pertimbangan yang kurang lebih sama dengan keraguan dalam dirinya.

Namun berkat kegigihan perjuangan William yang tak kenal putus asa ditambah dengan ketulusan hati yang pada akhirnya dapat dilihatnya, akhirnya luluhlah benteng pertahanan hati Stefany. Apalagi ia juga tak dapat membohongi diri sendiri. Benih-benih cinta sebenarnya telah tumbuh dalam hatinya sejak pertama kali bertemu cowok tersebut. Apalagi kalau dilihat secara eksternal, kurang keren apa cowok itu. Sementara dirinya hanya seorang gadis biasa.

And the rest is history...
Pada akhirnya, berlangsunglah hubungan asmara diantara mereka berdua. Membuat banyak gadis menjadi patah hati. Juga banyak orang mencibir dirinya yang dianggap sebagai cewek matre (padahal justru mereka yang mengatai matre itulah yang matre). Apapun kata orang, yang pasti hubungan mereka terus berlanjut bahkan meningkat ke tahap sangat serius dalam waktu relatif singkat.

Sementara itu Rico yang semula tinggal serumah dengan Stefany, menyadari cici-nya ini sedang dimabuk cinta, akhirnya "melipir" dan pindah ke tempat lain. Apalagi William juga semakin sering datang ke rumah untuk berkencan dengan Stefany. Mungkin ia tak ingin dirinya menjadi "obat nyamuk" di tengah-tengah keasyikan mereka berdua. Sementara mereka semua telah sama-sama dewasa. Tapi bisa jadi mungkin Rico punya alasan lain atas kepindahannya itu.

Terlepas dari semua itu, ada satu hal yang dilakukan William yang membuat Rico pada akhirnya angkat topi kepada cowok tersebut. Agak diluar perkiraannya, alih-alih hanya melulu kencan dengan kakaknya, cowok itu rupanya juga melakukan cukup banyak usaha untuk menjalin hubungan dengan keluarganya. Paling tidak sebulan sekali William selalu mengontak ayah mereka. Hal serupa juga dilakukan terhadap dirinya. Beberapa kali cowok calon kakak iparnya ini sengaja mengajaknya bertemu untuk berbincang-bincang berdua. Atau terkadang ketemu bertiga dengan Stefany atau juga rame-rame. Artinya, cowok ini betul-betul serius ingin membina rumah tangga dengan kakaknya dan tulus ingin menjalin hubungan kekeluargaan dengan orang-orang terdekatnya.

Semua itu membuat keraguan awal dalam dirinya akan hubungan Stefany dengan cowok tersebut terkikis. Lagipula kalau ia hendak menentangnya pun juga percuma. Dilihatnya Cie Stefany begitu cinta dan luluh terhadap cowok tersebut. Pada akhirnya ia turut berbahagia untuk kakaknya yang mendapat jodoh cowok luar biasa hebat.
Ada sedikit rasa cemburu dalam dirinya? Entahlah.

Dengan adanya hubungan yang terjalin cukup baik antara kedua cowok itulah, pada hari itu secara mendadak William mengajak Rico ketemu di tempatnya.

Selama ini William menggunakan hanya satu tempat kerja untuk menjalankan kegiatan bisnisnya sehari-hari. Termasuk untuk menemui relasi-relasi bisnis utamanya. Namun selain tempat kerja sehari-harinya itu, ada satu tempat yang digunakan saat ia sedang ingin bekerja tanpa diganggu atau ingin menyendiri. Satu tempat pribadi yang tak pernah digunakan untuk bertemu orang. Bahkan ayahnya pun - yang merupakan mentor utamanya dalam bisnis - juga tak pernah datang ke tempat ini. Demikian pula dengan Stefany.

Dan di tempat prive-nya inilah pertemuan mereka berlangsung...

Saat itu Rico baru saja tiba. Setelah berbasa-basi sejenak, akhirnya William langsung masuk ke topik utama tujuan pertemuan mereka.

"I heard some disturbing news about your sister," katanya. "Ada hal yang kurang menyenangkan tentang cici lu."
"Oh?!" seru Rico. "Maksud lu?"
"Tentang masa lalunya! Tentang kehidupan pribadinya yang selama ini ditutupinya!"
"Look, gua bukan orang suci. Masa lalu gua cukup liar. Oleh karena itu gua ga terlalu mempermasalahkan masa lalunya. Seperti berapa banyak mantan pacarnya, pernah ngelakuin apa saja. Karena gua sungguh mencintai Stefany. Yang penting kita sekarang sama-sama berkomitmen dan membangun masa depan. Dan semua itu harus diawali dengan kejujuran."

"I don't get that from her. Alih-alih, ia selalu bilang kalau ia ga pernah pacaran lalu full stop. Ga ada penjelasan lebih lanjut tentang kehidupan masa lalunya. Selama ini gua terima saja ucapannya karena gua sungguh sayang dan percaya kepadanya. Itu hal pertama."

"Hal kedua, kalo barusan gua bilang ga peduli masa lalunya tentu maksud gua adalah masa lalu yang normal. Seperti misalnya, pacaran lalu ML sama cowoknya. I can accept that. Tapi toleransi gua juga ada batasnya. Gua ga akan bisa menerima kalau cewek gua- calon istri gua - ternyata dulunya pernah jadi cewek panggilan. Biarpun cewek panggilan kelas atas sekalipun. Mau kelas atas atau kelas bawah, yang namanya pelacur tetap saja pelacur!"

"I'm sorry to say this. Tapi dari info yang gua dapetin, rupanya Stefany pernah jadi cewek seperti itu. Bahkan bisa jadi sampai sekarang."

"Atau," tambah William lagi," Gua juga ga bisa menerima kalau dia ternyata pernah jadi cewek simpenan orang yang usianya sepantaran bokap kita. Satu hal yang juga sepertinya sedang berlangsung."

"Oleh karena semua itukah jadi cici lu ga berani mengatakan secara sejujurnya? Lalu untuk menutupi semua kebobrokan itu, diciptakanlah persona cewek virgin yang bahkan ga pernah pacaran. Supaya kebohongan itu tak diketahui sampai setelah kita resmi menikah nanti. Pada saat itu semuanya sudah terlambat karena tak mungkin habis menikah langsung cerai. Hal itu adalah sebuah aib untuk keluarga gue. And she knows perfectly well about that. Karena nyokap gua sering cerita banyak hal ke dia, termasuk hal-hal yang menjadi pantangan dalam keluarga kita. Tapi sepertinya kebaikan nyokap gue justru dimanfaatkan oleh cici lu untuk menutupi kebobrokan pada dirinya saja!"

"Dan weekend kemarin kita masih bertemu. Saat dia bersikap seolah gua adalah satu-satunya cowok di dunia ini. Lalu hari Minggunya - just two days ago - kita bertemu with my parents dan dia bersikap manis terhadap mereka terutama nyokap. Ohhh..I can't believe it! How could she do that. This is crazy, Rico!"

Rico mendengar seluruh curhatan calon kakak iparnya ini dengan sabar. Alih-alih merasa tersinggung apalagi marah, ia tetap bersikap tenang mendengarnya.
"Omong-omong, Ko William telah membicarakan hal ini dengan Cie Stefany?"
"No!" jawab William singkat dan tegas. "Karena gua ingin membicarakan semua ini dengan lu dulu," lanjutnya.
"Oh?!" seru Rico. "Kenapa?"

"Do you know Rico... saat perang Baratayuda, ketika Guru Dorna mendengar isyu tentang anaknya Aswatama yang telah tewas terbunuh, siapa orang yang dimintai klarifikasi? Bukan Arjuna murid kesayangannya. Namun Yudhistira. Karena ia tahu dalam posisi yang berseberangan, Arjuna sangat mungkin berbohong. Sementara Yudhistira tak akan pernah berbohong bahkan terhadap musuhnya sekalipun."

"Posisi gua saat ini seperti itu. I love Stefany. Tentu gua percaya dengannya. Namun dalam keadaan seperti ini, gua ga yakin dia ga akan berbohong demi keuntungan dirinya. Apalagi bisa jadi saat ini dia sedang menjalankan tipuan yang sangat licin. Seolah alim padahal paling bejat diantara semua cewek-cewek gua sebelumnya. Seolah ga matre padahal justru paling matre."

"Sekali lagi, maafkan kata-kata gua. Tapi dengan lu, gua prefer kita ngomong secara jujur apa adanya daripada dipenuhi kepalsuan basa-basi. Telah cukup banyak kepalsuan dalam hidup gua," katanya sambil menghela napas.

"Sementara gua percaya dengan kejujuran lu. Dilihat dari sifat kalian berdua, dalam posisi terpojok Stefany jauh lebih mungkin berbohong dibanding lu. Sifat lu seperti Yudhistira. Mungkin lu bisa untuk tidak mengatakan semuanya. Atau mengatakan sesuatu di daerah abu-abu, seperti yang dilakukan Yudhistira terhadap Dorna. Namun lu ga akan secara gamblang berbohong. Dan kalau lu lakukan dua hal itu, gua akan mampu mendeteksinya dan mencecar lu."

"Anyway, I trust you, Rico. Gua tahu di saat-saat awal hubungan gua dan Stefany, lu ga terlalu menyetujui hubungan kita. Tapi sekarang gua percaya dengan lu. Itu sebabnya gua mengajak kita bertemu untuk membicarakan hal ini," kata William mengakhiri perkataannya.

Dalam hati Rico tersenyum mendengarnya. Rupanya cowok calon suami Cie Stefany ini cukup memiliki penglihatan tajam. Ia tak menampik ucapan cowok ini. Namun ia juga tak merasa perlu memberikan penjelasan kepadanya. Cowok ini terlalu tinggi tingkatannya untuk gampang-gampang merasa tersinggung karena sebuah sikap penolakan awal saja. Terbukti, hal itu malah ditanggapi dengan melakukan aksi nyata positif untuk membangun relasi dengannya. Satu hal yang kini sungguh bermanfaat.

Sebenarnya sejak hubungan mereka mulai berjalan serius ia telah khawatir hal seperti ini akan terjadi. Suatu saat, entah cowok ini entah keluarganya akan menemukan "masa lalu" Cie Stefany. Apalagi keluarga mereka bukan orang sembarangan. Tentu sangat mungkin mereka menyewa seseorang untuk menyelidiki latar belakang sang calon menantu.

Hal ini pernah ia ungkapkan sekilas. Namun saat itu Cie Stefany baru memasuki tahap lagi hangat-hangatnya hubungannya dengan William. Sehingga omongannya itu akhirnya tak ditanggapi. Setelah itu ia tak mendapat kesempatan baik untuk membicarakannya lagi.

Sejak berpindah tempat, ia semakin jarang bertemu kakaknya. Ditambah ia sendiri juga cukup sibuk. Membuat belakangan ini hubungan mereka tak seakrab dulu lagi. Sebenarnya ini bermula sejak Stefany berpacaran dengan William. Kini, kecuali Cie Stefany sendiri cerita kepadanya, ia tak akan serta-merta ikut campur dengan hubungan pribadinya.

Namun rupanya Stefany akhirnya menyadari sendiri. Oleh karena itu Rabu minggu lalu secara mendadak ia menemui Dharsono. Hal itu diungkapkan oleh Stefany sendiri karena keesokan harinya mereka bertemu. Sementara hal yang sama juga dikatakan oleh Dharsono saat ia bertemu dengannya hari Sabtu kemarin.

Tujuan utama Stefany menemui Dharsono ada dua. Pertama, untuk bertanya dan meminta ijin kepadanya apakah ia dapat menceritakan kegiatan masa lalunya kepada William. Mungkin tidak sampai secara detil namun paling tidak secara garis besarnya. Sebagai calon suami, ia merasa William berhak tahu akan masa lalunya.

Apalagi waktu itu dirinya cukup sering melakukan peran sebagai cewek panggilan kelas atas. Satu hal yang cukup rentan untuk disalah-pahami. Apalagi kalau sampai digoreng sana-sini. Mengingat tingginya posisi keluarga William di masyarakat, tentu akan ada saja orang yang ingin merebut posisinya sebagai pendamping cowok itu. Atau rival yang ingin menjatuhkan nama baik keluarga cowoknya itu. Apalagi keluarga mereka boleh dikata termasuk figur publik yang selama ini cukup banyak mendapatkan publisitas.

Daripada mendengar berita simpang-siur, lebih baik ia sendiri yang menjelaskan kepada kekasihnya dan bila perlu kepada kedua calon mertuanya. Namun sampai saat itu ia tak dapat melakukannya karena dirinya masih terikat janji sumpah untuk merahasiakan seluruh hal sehubungan dengan aksi masa lalunya.

Saat itu Stefany agak kesulitan mengutarakan permintaannya itu. Karena ia pun sadar tak seharusnya mengucapkan permintaan itu. Namun Dharsono cukup mengerti dilema yang dihadapinya. Bahkan ia lalu mencabut janji masa lalunya sehingga kini ia dapat menceritakan sebagaimana perlunya kepada keluarga calon suaminya. Hanya saja ia meminta agar nama-nama disamarkan dan detil operasi tak diceritakan. Satu hal yang diterima Stefany dengan rasa haru dan rasa terima kasih yang sangat dalam. Dan persyaratan Dharsono itu tentu disanggupinya.

Hal kedua yang ditanyakan oleh Stefany adalah status "kebersihan" keluarga William. Bukan rahasia lagi, banyak kegiatan bisnis di negeri ini mengandung unsur-unsur KKN. Apalagi yang bermain di kalangan atas seperti keluarga mereka. Setelah menikah dengan William, dirinya akan menjadi bagian dari keluarga mereka. Tentu akan menjadi hal yang kurang mengenakkan apabila kemudian mereka berada di pihak berseberangan saat Dharsono mendapat tugas untuk memburu mereka.

Akan hal ini Dharsono mengungkapkan bahwa sejauh ini ia tak pernah mendapat perintah untuk menyelidiki kegiatan usaha keluarga mereka. Karena selama ini tak terlihat adanya rapor merah. Namun kalaupun nanti ada penugasan, maka ia akan menolak untuk menanganinya dengan alasan conflict of interest. Lagi-lagi, Stefany sangat berterima kasih atas kemurahan hati Dharsono.

Rico dapat membayangkan betapa gembiranya Cie Stefany mendengar dua hal tersebut dari Dharsono. Ia tahu betul betapa kakaknya ini sangat mencintai William.

Adapun mengenai pertemuan itu sendiri, baik Stefany maupun Dharsono keduanya mengatakan hal serupa kepadanya. Sehingga ia tak menangkap adanya keanehan dari pertemuan tersebut meski terjadi secara mendadak dan terkesan ada sesuatu yang rahasia. Semua itu timbul karena sikap impulsif sekaligus sifat iseng dalam diri kakaknya saja, yang ingin bernostalgia sedikit akan masa-masa dulu saat ia menjalankan tugas-tugas rahasia.

Lagipula kalau memang ada sesuatu yang tersembunyi, mengapa harus dikatakan kepada dirinya dan tidak disembunyikan secara total saja?

Saat ini dalam dirinya tak ada keraguan akan hubungan diantara mereka. Ia dapat membayangkan saat mereka dulu sering berinteraksi secara intens bersama, bisa saja muncul rasa ketertarikan dari keduanya. Lha wong dia sendiri sebagai adik cowoknya saja bisa timbul rasa ketertarikan kepada kakaknya sendiri. Hehehe.

Namun ia percaya dengan integritas dan standard moral Dharsono serta kehormatan diri kakaknya. Meski kadang Stefany suka bertindak impulsif, rasanya tak mungkin juga sampai terjadi full-blown affair diantara keduanya. Apalagi orang selevel Dharsono akan mampu menepis godaan dalam dirinya.

Sebenarnya ada hal lain yang lebih mengherankan dirinya. Stefany telah mendapat lampu hijau dari Dharsono untuk bercerita. Sepanjang akhir pekan barusan Stefany dan William melewatkan waktu bersama. Namun ditilik dari ucapan William tadi sepertinya Stefany sama sekali belum bercerita kepadanya? Ia punya waktu kurang lebih 48 jam untuk bercerita namun hal itu tak dilakukannya!

Tapi lalu ia tersenyum kecut sendiri di dalam hatinya. Tentu saja! Karena mereka sedang "sibuk dengan hal-hal lain". Kini ia mendapat gambaran, betapa tingginya tingkat kesibukan mereka dengan "hal-hal lain" itu. Bahkan 48 jam pun mungkin masih kurang untuk itu.

"So, bagaimana tanggapan lu tentang semua ini?" tanya William sambil memandang tajam kepadanya.

Rico sadar betul cowok di seberangnya ini sedang mengamati gerak-gerik dirinya dengan cermat. Cowok ini sama sekali bukan orang bodoh. Sebaliknya ia adalah seorang yang sangat cerdas. Namun ia sama sekali tidak gentar menghadapinya. Karena tak ada yang perlu disembunyikan juga. Ia hanya perlu menceritakan apa yang ia ketahui secara apa adanya. Sangat sederhana sekali.

"Ko William, Cie Stefany memang punya cerita masa lalu. Masa lalu yang cukup extraordinary. Namun tidak sekelam yang Ko William pikirkan. Sebenarnya ini hanya masalah salah paham saja," kata Rico.
"Sekarang, kalau Ko William bersedia mendengar, aku akan ceritakan semua yang aku ketahui tentang Cie Stefany."
"Of course, Rico. I'm willing to listen. Please start."

"But in one strict condition,"
kata Rico dengan pandangan tajam.
"Apapun hal yang terjadi nantinya, termasuk katakankah seandainya hubungan Ko William dan Cie Stefany tak berlanjut, atau seandainya kita nanti jadi musuh bebuyutan, apa yang akan kuceritakan ini "tak pernah terceritakan"."
"Hari ini aku mau bercerita karena demi kebahagiaan Cie Stefany dan Ko William semata," kata Rico.

"You have my word, Rico! No matter what will happen, I'll keep it with my honor."

Rico tersenyum mendengarnya. Kalau tadi William menganggap dirinya adalah seorang yang betul-betul dapat dipercaya, ia juga melihat hal yang sama pada diri William.

"Tapi ceritanya cukup panjang. Karena pengalaman Cie Stefany sungguh bukan hal yang biasa. Selain itu, juga akan kuceritakan semua yang kuketahui tentang dirinya, termasuk beberapa persepsiku tentang dia. Anggap saja sebagai tambahan informasi tentang diri Cie Stefany. Apalagi selama ini tak banyak yang Cie Stefany ceritakan tentang masa lalunya."

"Tak masalah Rico. Tak peduli berapa lama dan seberapa panjang. Biar sampai besok sekalipun. Demi Stefany, gua akan mendengarkan semua yang lu ceritakan sampai selesai. Memang inilah tujuan gua mengajak kita bertemu."

Cowok ini memang sungguh mencintai Cie Stefany, batin Rico. Oleh karena itu ia akan melakukan yang terbaik demi kebahagiaan mereka berdua.

Oleh karena Dharsono telah memperbolehkan Stefany menceritakan kegiatan lalunya dan pria itu juga mengatakan hal yang sama kepada dirinya, maka kini ia pun juga dapat membuka kegiatan masa lalu Stefany secara garis besar. Anyway, apa yang ia ketahui tentang keterlibatan Stefany pada kegiatan rahasia itu memang sangat garis besar sekali. Karena saat itu ia sama sekali tak terlibat.

Namun ia juga akan menceritakan lebih banyak hal-hal yang sifatnya personal antara dirinya dan Cie Stefany secara apa adanya. Tanpa ada yang ditutup-tutupi. Calon kakak iparnya ini adalah seorang yang sangat kritis dan cerdas. Kalau ia berusaha menyembunyikan sesuatu justru akan membangkitkan kecurigaannya.

Rico menarik napas panjang sebelum ia akan bercerita panjang, yang kalau mempunyai judul akan diberinya judul "OMG!! Kakakku Yang Cantik dan Sexy Itu Ternyata Seorang...."
Hanya saja ia menyamarkan nama Dharsono menjadi Pramono dan Jaka menjadi Angga.
 
glodaaakkkk.....

makasih up'y om
moga ttp sehat,lancar rejeki'y,tambah cakep TS'y
 
Oh..***panya..yg ngomong dgn rico..william ?

Omg...nuggu lanjutan..twist (betrayal?).. misteri..hehe...moga stefany berbaik aja dgn pacarnya :panlok3:

Apa pun..mantap huuu :adek:
 
Terakhir diubah:
Salken suhu ,setiap ceritanya pasti keren abis ,dan ga pernah nanggung ceritanya
Pasti sampai tamat
Semangat suhu ,keep update
Thanks
 
Bimabet
Oh..***panya..yg ngomong dgn rico..william ?

Omg...nuggu lanjutan..twist (betrayal?).. misteri..hehe...moga stefany berbaik aja dgn pacarnya :panlok3:

Apa pun..mantap huuu :adek:
Makasih suhu bangkaim. Lebih2 Kalo pacarnya cuckold malah kali jadi tambah baik ya hihihi
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd