Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Symphony of Betrayal and Loyalty

Apa reaksi anda saat mendengar Stefany telah "bobol" oleh Dharsono?

  • Senang

    Votes: 15 65,2%
  • Tidak senang

    Votes: 6 26,1%
  • Sukurin

    Votes: 2 8,7%

  • Total voters
    23
  • Poll closed .
Safar sodara-sodara ini Tsnya emang Vangke :Peace:
Dari awal tred s1 ampe sekarang stevani emang binal. cuma ampe sekarang ane bingung si stevany masih segel ato belom ? Hehe

Kalo misal masih segel. ane berharap prewinya yg ambil adiknya, ato sekalian stepani nikah sama adiknya. dari pada sama si william. :pandajahat::pandaketawa::pandajahat:
 
Terakhir diubah:
Safar sodara-sodara ini Tsnya emang Vangke :Peace:
Dari awal tred s1 ampe sekarang stevani emang binal. cuma ampe sekarang ane bingung si stevany masih segel ato belom ? Hehe

Kalo misal masih segel. ane berharap prewinya yg ambil adiknya, ato sekalian stepani nikah sama adiknya. dari pada sama si william. :pandajahat::pandaketawa::pandajahat:
Hihihihi... ya seperti ane katakan waktu itu, inilah realitas jaman skrg... kadang membingungkan mana yang bener2 alim mana yang "barusan" alim

Nah, kalo sama Dharsono gmn suhu? :)
 
Hihihihi... ya seperti ane katakan waktu itu, inilah realitas jaman skrg... kadang membingungkan mana yang bener2 alim mana yang "barusan" alim

Nah, kalo sama Dharsono gmn suhu? :)
Makin lama menahan perawan nya..makin best tapi binal hehe

No incest :p

Dharsono..mungkin bikin tegang..apa lagi scene cerita yg last itu..apa mungkin dengan Jaka?

Atau dengan yg mengugut papanya dahuku..demi menumpaskan geng itu? Hehe


Tapi kayak bakal banyak twist nih..apa pun moga happy ending buat tokoh-tokoh utama cerita..hehe
 
Makin lama menahan perawan nya..makin best tapi binal hehe

No incest :p

Dharsono..mungkin bikin tegang..apa lagi scene cerita yg last itu..apa mungkin dengan Jaka?

Atau dengan yg mengugut papanya dahuku..demi menumpaskan geng itu? Hehe


Tapi kayak bakal banyak twist nih..apa pun moga happy ending buat tokoh-tokoh utama cerita..hehe

Sama dharsono ngak deh sepertinya hu dharsono pernah bilang menganggap stepani seperti anaknya karena kakeknya ato bapaknya berjasa banget membuat dia seperti sekarang.

Tapi kok intim banget pas part sama dharsono kan perpisahan masa lalu menuju masa depan ;)

Mari kita liat part2 selanjutnya siapa yg berhianat dan setia :pandaketawa:
 
Symphony of Betrayal and Loyalty

Disclaimer:
  1. Cerita ini adalah murni fiksi. Kesamaan nama, tempat, dan peristiwa adalah kebetulan semata.
  2. Penulis mohon maaf sebesar-besarnya apabila ada kesalahan penulisan atau hal-hal yang kurang berkenan. Semua itu dilakukan tanpa unsur kesengajaan.
  3. Semoga cerita ini dapat bermanfaat dan diambil hikmahnya, atau paling tidak bisa menghibur pembaca.
  4. Dimohon tidak copas tanpa mencantumkan nama pengarang atau tanpa seijin pengarang.

/jagbar/

--@@@@--

Catatan Pembuka:

Cerita ini adalah lanjutan dari cerita OMG!! Kakakku Yang Cantik dan Sexy Itu Ternyata Seorang..... Mengingat alur cerita dan tokoh-tokoh utamanya saling berkaitan, bagi yang belum membacanya harap membacanya terlebih dahulu disini.

Agak berbeda dengan cerita sebelumnya dimana cerita bersifat "monokromatis" dengan fokus melulu pada kakak beradik Stefany dan Rico, cerita kali ini lebih "berwarna-warni" dengan adanya beberapa tokoh lain yang terlibat.

Juga kalau sebelumnya penceritaan dilakukan melalui sudut pandang Rico sebagai orang pertama, kali ini cerita menggunakan sudut pandang orang ketiga.

Hal-hal yang sepertinya benar pada cerita sebelumnya, bisa jadi ternyata tidak betul pada edisi kali ini. Atau sebaliknya. Bagi yang belum membacanya, harap membaca cerita OMG!! Kakakku Yang Cantik dan Sexy Itu Ternyata Seorang.... terlebih dahulu.

Apabila telah siap, let the story begin...

--@@@@--

Buku Pertama

Chapter 1 - The Party*


Suasana ruang ballroom itu sungguh meriah. Ada sekitar dua sampai tiga ratusan tamu di dalamnya. Mereka semua berpakaian indah dan berdandan cantik / tampan. Bagi sebagian besar mereka adalah suatu kehormatan besar dapat menjadi tamu undangan pesta ini.

Bagi keluarga sang pemilik hajat, pesta ini tergolong "sederhana" karena jika mau mereka mampu mengundang ribuan orang bahkan menyewa satu stadion dan membuatnya penuh sekalipun. Namun karena beberapa pertimbangan, akhirnya diputuskan untuk mengundang sejumlah kecil orang saja. Juga pesta dilakukan secara agak tertutup. Hanya lingkungan kerabat, teman dekat, dan relasi dekat saja yang diundang.

Beberapa bulan lagi pesta susulan akan segera dilangsungkan. Saat itu barulah pesta akan dilakukan secara besar-besaran, glamour, dan terbuka termasuk juga akan ada peliputan oleh sejumlah pers terkenal. Karena saat itu adalah saatnya pesta pernikahan. Sementara kali ini barulah pesta pertunangan.

Di bagian depan ruang yang terdekorasi secara mewah dan bercita rasa tinggi itu terdapat meja dengan 10 kursi yang diduduki oleh keluarga inti pasangan yang sedang berbahagia itu. Dimulai dari pasangan itu sendiri, kedua orangtua pihak laki-laki, ayah pihak perempuan, lalu nenek, om dan tante, serta adik cowok dari pihak laki-laki. Terakhir, adik laki-laki dari calon mempelai perempuan.

Dari komposisi meja itu saja cukup jelas menunjukkan bahwa pihak laki-laki jauh lebih dominan. Pada kenyataannya memang demikianlah adanya. Status sosial mereka jauh lebih tinggi, lebih kaya, lebih mentereng dan tersohor dibanding keluarga pihak perempuan.

Menggunakan ukuran standar, sebenarnya pihak perempuan termasuk kaum yang cukup berada. Gadis itu, di usianya yang baru 24 tahun lebih telah mempunyai usaha sendiri yang cukup berhasil. Selain itu ia mempunyai tabungan yang sangat besar untuk ukuran anak muda seusia dirinya. Semua itu didapat dari hasil jerih payahnya sendiri selama beberapa tahun terakhir secara halal. Tanpa bantuan finansial dari Papanya sepeserpun. Justru sebaliknya, putrinya inilah yang menunjang kehidupan sang ayah yang sejak beberapa tahun terakhir kondisi fisiknya agak terganggu.

Namun semua itu tak ada apa-apanya apabila dibandingkan dengan kekayaan keluarga pacarnya. Karena orangtua dari cowok itu adalah salah satu taipan papan atas yang tersohor di negeri ini. Bahkan namanya termasuk dalam daftar 100 orang terkaya se-Asia. Cowok itu sendiri, di usianya yang kini 27 tahun telah mengelola beberapa perusahaan yang dirintisnya sendiri dari awal. Bukan bisnis pemberian ayahnya. Profil dan artikel tentang dirinya cukup sering termuat di media cetak bisnis dan juga majalah high society yang khusus beredar di kalangan elit negeri ini.

Terlepas dari perbedaan status sosial mereka, pasangan ini sama-sama dua pengusaha muda yang memulai usaha mereka dari awal. Kini mereka berdua menatap masa depan mereka dengan cerah. Baik dalam hal finansial maupun juga - dan terutama - untuk hubungan pribadi mereka. Hubungan yang telah direstui oleh kedua keluarga besar dan kini sedang melakukan pesta pertunangan. Sementara itu beberapa bulan lagi mereka akan mengikat tali pernikahan secara sah.

Penampilan mereka berdua juga begitu serasi dan enak dilihat. Sang cowok berwajah ganteng dan berpenampilan menarik. Sementara ceweknya begitu cantik dan elegan. Membuat semua orang tak henti-henti mengaguminya. Postur tubuh dan tinggi badan mereka juga begitu sepadan ketika bersanding bersama.

Sementara pandangan mata terpusat ke pasangan tersebut, di beberapa meja terjadi kasak-kusuk perbincangan, pergosipan bahkan juga perdebatan terselubung di antara para tamu undangan tersebut. Topik bahasan utama mereka selain tentang kekayaan keluarga sang lelaki juga kecantikan sang gadis.

Sedangkan topik perdebatan yang terjadi adalah tentang siapa yang "lebih beruntung" diantara keduanya. Banyak yang menyebut sang gadislah yang beruntung. Bagaikan Cinderella dari kalangan menengah / biasa-biasa saja, dengan modal kecantikan dan daya tariknya mampu menawan hati sang pangeran muda tampan dari kalangan strata atas negeri ini. Padahal di luaran sana ada banyak sekali gadis-gadis cantik lainnya. Sementara cowok itu sendiri juga termasuk tampan dan atraktif. Mereka adalah penganut paham "cowok kaya gampang mendapatkan cewek cantik".

Sebaliknya ada pula yang berpandangan bertolak belakang. Menurut mereka, cowok itulah yang beruntung karena meski banyak wanita cantik dimana-mana namun tak mudah menemukan seseorang yang juga mempunyai pembawaan elegan seperti gadis itu. Sikap elegan dan anggunnya itu tak lain karena pencerminan dari inner beauty dalam dirinya. Menurut mereka, gadis dengan kaliber setinggi ini akan dengan mudah membuat cowok manapun jatuh hati kepadanya, termasuk anak konglomerat yang keren dan tampan sekalipun. Mereka adalah penganum paham "cewek cantik gampang memikat hati cowok kaya."

Ada pula yang berpandangan netral. Menurut mereka keduanya sama-sama beruntung menemukan pasangannya satu sama lain. Argumen mereka ini didasari atas label "cowok kaya" dan "cewek cantik" yang saling berjodoh.

Sementara sejumlah tamu undangan sibuk berdebat dengan argumennya masing-masing, gadis itu sedang berbincang dengan santai dengan kekasihnya yang duduk di samping kanannya. Gadis cantik elegan dengan gaun indah berwarna putih itu adalah Stefany.

Di samping kiri Stefany, duduk ayahnya yang sesekali berbicara dengannya dan juga kepada calon menantu dan anggota keluarga yang lain di meja itu. Namun secara keseluruhan, pria itu tak terlalu banyak berbicara kalau dibandingkan dengan pihak keluarga laki-laki. Satu-satunya orang di meja itu yang lebih sedikit bicara dibanding dirinya adalah anak lelakinya yang juga adalah adik Stefany. Saat itu kursi tempat duduknya sedang kosong...

--@@@@--

Di salah satu bagian ruang ballroom yang saat itu agak sepi terjadi pertemuan "tak disengaja" antara dua orang. Seorang cowok muda dan pria setengah umur. Cowok muda itu merasa bosan terlalu lama duduk disana. Dimana ia harus berbicara basa-basi secara formal dan agak kaku dengan keluarga calon kakak iparnya. Sebagai refreshing, beberapa kali ia pergi ke toilet atau jalan ke tempat lain di ruangan besar itu.

Saat ini ia menemukan pria itu yang juga sedang sendirian. Membuat mereka berdua akhirnya berbincang-bincang. Apalagi "frekuensi" dalam diri keduanya rupanya agak-agak mirip. Karena sepertinya orang itu juga tak terlalu suka dengan suasana yang ramai dan berbincang-bincang dengan sekelompok orang yang tak terlalu dikenalnya. Apalagi menggosip.

Pada akhirnya perbincangan basa-basi itu berlangsung hampir 5 menit sebelum akhirnya cowok muda itu kembali ke tempat duduknya. Saat kembali ke tempat duduknya ia berharap semoga acara segera cepat berakhir.

Cowok itu adalah Rico, adik Stefany. Penampilannya biasa-biasa saja. Berbeda kontras dengan aura penampilan kakaknya yang begitu elegan, charming dan pokoknya serba wuihh sehingga secara kharismatik selalu mengundang decak kagum semua orang. Padahal kalau diperhatikan, sebenarnya wajah Rico juga termasuk cukup tampan. Namun pada kenyataannya ia cenderung diabaikan orang bahkan dipandang rendah.

Karakter Rico memang sangat berbeda bahkan bertolak belakang dengan Stefany. Ia tak suka menjadi pusat perhatian atau berinteraksi sosial di suasana formal seperti ini. Acara macam gini sama sekali bukan habitatnya. Hanya karena ini adalah pesta pertunangan kakaknya sajalah, maka mau tak mau ia hadir. Dan satu lagi, pesta pernikahan mereka nantinya.

Ia sendiri lebih suka menjadi orang yang biasa-biasa saja. Orang biasa cenderung diabaikan keberadaannya. Dengan diabaikan, ia bisa melakukan banyak hal tanpa mengundang perhatian orang. Bagaikan seperti leopard yang mengintai calon mangsanya dalam jarak cukup dekat di kala senja.

Sebaliknya, dengan menjadi pusat perhatian ia merasa ruang lingkupnya jadi tidak bebas bahkan serasa diawasi. Saat berjalan kembali ke mejanya ia dapat merasakan betapa banyaknya "tatapan nyinyir" orang kepadanya.

Saat itu naluri dalam dirinya tiba-tiba terbangun. Entah apa atau darimana, ia merasa dirinya sedang dijadikan sasaran tembak perhatian cukup intens. Refleks dalam dirinya membuatnya menoleh ke arah sumber tatapan itu. Namun ia tak menemukan apa-apa! Sejenak timbul rasa waswas pada dirinya. Sebelum kemudian ia tersenyum sendiri dalam hati sambil meneruskan langkahnya.

Acara ini adalah tempat berkumpulnya orang-orang kepo yang suka bergosip, menghakimi, dan menilai orang lain seolah diri sendiri paling benar saja, gumamnya sinis. Statusnya sebagai adik Stefany membuat dirinya mau tak mau jadi sasaran kenyinyiran mereka itu. Apalagi di mata mereka yang menganggap Stefany sungguh sangat beruntung bisa berjodoh dengan anak orang super kaya. Penampilan adiknya yang hambar dan cenderung terabaikan ini membuat argumentasi mereka jadi semakin kuat.

(Sekali lagi pesan untuk terakhir kalinya, bagi yang belum membacanya harap stop di paragraf ini dan membaca cerita OMG!! Kakakku Yang Cantik dan Sexy Itu Ternyata Seorang.... terlebih dahulu).

Pria setengah baya yang berbicara basa-basi sejenak dengan Rico barusan adalah sosok yang juga bersifat elusive seperti dirinya. Pertemuan keduanya barusan memang tak disengaja. Namun perbincangan mereka barusan mungkin tak akan berlangsung seandainya bukan dengan orang ini. Secara formal, orang ini adalah teman baik ayahnya.

Namun sesungguhnya ia mengenal orang ini jauh lebih dalam dari yang tampak di permukaan. Tak hanya orang ini adalah figur paman yang baik bagi dirinya, ia bahkan menganggap orang ini sebagai mentor dalam hidupnya. Terutama setelah ia masuk dalam tim rahasia pimpinan orang ini untuk tugas negara. Selama berinteraksi dengannya, ia belajar banyak hal termasuk berbagai falsafah hidup dari pria yang sangat dihormatinya ini.

Tak hanya oleh dirinya, namun pria ini juga cukup dihormati oleh kakaknya, Stefany. Karena orang inilah yang memberi jalan saat kehidupan keluarga mereka dalam keadaan kesulitan beberapa tahun lalu. Tentu hal-hal seperti ini tak dapat diungkapkan di depan publik karena sifatnya yang rahasia. Oleh karena itu barusan mereka berdua tak berbincang lama.

Pria itu bernama Dharsono (aka Pramono**). Saat itu ia berjalan menuju meja mereka untuk berpamitan. Pertama-tama, ia menghampiri teman baiknya, yaitu ayah mereka berdua. Disalaminya pria tersebut dengan ucapan selamat atas rencana pernikahan putrinya sebelum keduanya berpelukan erat. Selanjutnya ia menyalami Stefany sambil memberikan selamat. Diikuti dengan hal serupa ke cowok muda calon pendamping hidup gadis itu. Kemudian ia memberikan salam kepada semuanya satu-persatu dengan mengelilingi meja tersebut. Terakhir, ia menyalami Rico sambil tersenyum. Sikapnya terhadap Rico saat ini (dan juga sebelumnya terhadap Stefany) berlangsung dalam kapasitas dirinya sebagai teman baik ayah mereka. Sama sekali tak menunjukkan adanya hubungan lebih akrab dari itu.

Rico sempat melihat secara sekilas, saat Dharsono melangkah meninggalkan ruang ballroom mewah ini. Dalam hati ia merasa "iri" dengan pria tersebut yang dapat meninggalkan tempat ini tanpa harus terbelenggu oleh protokoler keluarga seperti dirinya. Namun hal yang jauh lebih penting dari itu, kedatangan Dharsono disini - meski cukup singkat - sungguh berarti sangat dalam sekali. Di antara semua orang yang ada disini, mungkin hanya Rico yang mampu menyelami isi hati Dharsono terhadap Stefany.

Sebelum ini, Stefany adalah anak didiknya untuk tugas-tugas rahasia yang di lapangan sering kali menyerempet-nyerempet bahaya terutama dari ancaman seksual. Itu sebabnya tahun lalu ia membebas-tugaskan Stefany. Ia tak tahu bagaimana harus menjelaskan kepada ayah gadis ini - teman baiknya sejak kecil - apabila sesuatu yang buruk terjadi menimpa putrinya saat menjalankan tugas di bawah pimpinannya.

Meski telah dibebas-tugaskan, namun perasaan tanggung jawab dalam diri Dharsono terhadap kakaknya masih belum sepenuhnya hilang. Selama ikut dengannya, Stefany dididik dan ditempanya menjadi "super girl". Hal itu ditambah dengan kesibukan dan sifat kerahasiaan di bidang pekerjaannya membuat kakaknya sama sekali tak sempat memikirkan hubungan pribadinya. Sampai di usianya 23 tahun, ia tak pernah berpacaran atau punya hubungan asmara dengan cowok. Hal seperti ini kalau berjalan terlalu lama bisa menyebabkan menjadi susah mendapat jodoh.

Saat bertemu dengannya, beberapa kali ia menanyakan tentang hubungan pribadi Stefany. Apakah ia telah menemukan cowok yang sesuai dengannya. Setelah mengetahui akhirnya kakaknya berpacaran dengan cowok ini, perasaan lega nampak cukup terlihat darinya. Meski hal itu tak pernah diungkapkannya secara langsung kepadanya. Dan rasa lega itu semakin terasa saat mengetahui hubungan keduanya berjalan cukup serius bahkan telah ada rencana ke pernikahan.

Setelah menghadiri pesta pertunangan ini, kini tentu Dharsono dapat bernapas lega. Beban moral tanggung jawab terhadap kakaknya telah selesai. Hal ini sekaligus menunjukkan betapa tinggi perhatian, tanggung jawab, bahkan rasa sayang Dharsono kepada kakaknya. Rasa sayang yang tulus bukan dikotori oleh motif-motif terselubung apalagi hawa nafsu. Di mata Rico, orang ini telah selesai dengan dirinya sendiri untuk masalah harta, tahta, apalagi wanita. Bagi Dharsono, Stefany adalah seperti keponakan sendiri.

Saat itu acara berlanjut dengan pasangan yang dipanggil untuk tampil ke atas panggung oleh si pemandu acara. Dengan gagah namun gentle, sang cowok menggandeng tangan Stefany lalu membimbingnya naik ke panggung. Sikap dan perilakunya begitu sempurna. Membuat banyak pujian keluar dari para tamu undangan. Meskipun dirinya adalah anak laki sulung orang super kaya sehingga boleh dikata ia adalah pewaris tahta bisnis orangtuanya, namun sikapnya begitu rendah hati dan penuh tanggung-jawab. Bahkan dari berita yang beredar, ia sering duduk semeja makan siang bersama para pegawainya. Tak peduli tinggi rendah jabatan mereka. Pemuda gagah tampan calon suami Stefany itu adalah William.

--@@@@--

Di luar ruangan, Dharsono berjalan ke arah lift didampingi oleh seorang pria muda gagah bertubuh tegap. Usianya sekitar awal 30-an. Pria ini barusan tak masuk ke ruangan meski sebenarnya ia mengenal Stefany cukup dekat. Bahkan mungkin ada orang yang pernah melihat ia berjalan berdua di tempat dugem malam bersama gadis berwajah oriental yang mirip dengan Stefany (atau mungkin memang betul Stefany adanya?).

Siapakah dia? Apakah ia adalah mantan pacar atau pacar gelap Stefany? Sehingga ia tak masuk untuk menemui dan memberi selamat kepada Stefany dan calon suaminya.

Tidak. Ia bukan pacar gelap Stefany. Sebelum ini mereka memang pernah berhubungan cukup dekat. Namun diantara mereka berdua tak pernah ada hubungan romantis apapun. Pria itu telah berkeluarga. Hubungan mereka strictly berada dalam koridor tugas rahasia yang diamanatkan kepada mereka. Karena ia juga adalah anggota tim Dharsono. Oleh karena itu saat ini ia tak dapat menemui Stefany atau Rico. Karena secara resmi mereka tak saling mengenal. Pria itu adalah Jaka (aka Angga**). Selain menjadi orang kepercayaan Dharsono, juga ia adalah keponakan langsung darinya. Anak dari kakak perempuannya.

--@@@@--

Catatan:
* Party dapat bermakna ganda: 1. Pesta, atau juga bisa berarti: 2. Sekumpulan Orang
** Dharsono dan Jaka adalah orang yang sama dengan Pramono dan Angga di cerita sebelumnya. Pada saatnya nanti akan dijelaskan perubahan nama keduanya. Untuk saat ini, Dharsono adalah Pramono dan Jaka adalah Angga di cerita sebelumnya.
Ni juga tandai dulu..amankan kaplingan
 
Chapter 8 - Tumpukan Celana Jins Biru Tua dan Kaus Abu-Abu Muda

Tumpukan Celana Jins Biru Tua dan Kaus Abu-Abu Muda

Rabu petang minggu lalu...
(Saat Stefany sedang "sibuk" sehingga tak dapat menemui William)

Pria itu masuk kembali ke ruangan dengan secangkir teh. Di luar sana langit telah berwarna oranye kemerahan. Sementara di dalam sini ia tak melihat gadis itu. Di pinggir kolam renang dilihatnya tumpukan celana jins biru tua dan kaus turtle neck abu-abu muda. Pakaian yang barusan dikenakan gadis itu!

"Stefany," panggilnya sambil memandang ke seluruh arah. Namun jejak gadis itu tak dilihatnya.

Tiba-tiba dari dalam kolam renang muncullah kepala Stefany ke atas permukaan air. Rambutnya yang dibiarkan terurai tentu saat itu basah kuyup. Sementara seluruh tubuhnya dari leher ke bawah terendam di dalam permukaan air yang sangat keruh. Air kolam itu berwarna putih susu karena banyaknya bubuk spa yang tercampur di dalamnya.

"Maaf kalo aku lancang Om," katanya dengan tersenyum manis. "Mumpung kesini, aku ingin merasakan air kolam renang ini untuk terakhir kalinya. Seperti biasanya, kolam dengan bubuk spa ini sungguh terasa adem dan enak sekali," ujarnya santai.

Bapak itu menghela napas melihat kelakuan yang begitu easygoing dari gadis ini. Inilah karakter Stefany. Impulsif, spontan, pemberani, dan suka melakukan hal-hal tak lazim yang kadang bisa dikatakan ceroboh. Seperti saat ini. Siapa nyana kalau ia akan menceburkan diri ke kolam renang?

"Jadi sejak awal kau telah merencanakan ini dan memakai pakaian renang sejak dari rumah?" tanyanya. Tak heran tubuh gadis ini yang terbalut kaus turtle neck ketat barusan terlihat begitu kencang dan indah, batinnya. Meski harus diakui tubuh gadis ini memang secara alamiah telah indah tanpa perlu bantuan penyangga busana internal apapun.

Gadis itu hanya tersenyum saja mendengar ucapannya.
"Hmm, kamu memang tak akan pernah berubah. Stefany akan selalu tetap sebagai Stefany," ujarnya sambil menarik napas.

Sungguh diperlukan tingkat kepercayaan sangat tinggi buat seorang gadis muda untuk bersedia hanya memakai baju renang bersama seorang pria berumur di dalam tempat tertutup seperti ini. Namun sikap gadis itu terlihat begitu santai dan natural.

"Baiklah. Silakan kau berendam dan berenang sepuasnya dulu. Aku akan tunggu setelah kau selesai," jawabnya sambil meletakkan secanggir teh itu di meja kecil. Lalu ia berjalan menuju ke arah jendela lagi.

"Om, mari kita bicara sekarang. Di dalam kolam ini," kata Stefany.
"Ah, tidak Stefany. Rasanya itu bukan ide yang baik," jawabnya sambil tetap memandang ke arah luar jendela.
"Memang kenapa Om? Ini bukan pertama kalinya terjadi. Dulu kita cukup sering berendam sambil berdiskusi di dalam sini."
"Dulu situasinya berbeda. Saat itu kau adalah anak didikku dan sedang berada dalam ujian. Sementara waktu itu aku punya tanggung jawab moral secara penuh terhadapmu. Tapi sekarang situasinya lain sehingga jadi kurang pantas untuk dilakukan. Apalagi sebentar lagi kamu akan menikah dan menjadi istri orang..."

"Hmm, apa bedanya Om?" jawab Stefany. "Toh kita disini hanya berendam sambil ngobrol saja. Kita tak melakukan hal-hal terlarang. Aku percaya Om tak akan menggangguku."
"Apalagi aku tak bisa terlalu lama berada disini. Sebentar lagi sudah harus balik sementara ada beberapa hal yang ingin dibicarakan."

"Hmm, Ok... Baiklah," ujarnya sambil berjalan menuju kolam renang. Melihat sikap natural Stefany, ia jadi merasa tidak enak untuk menolaknya. Karena kesannya justru seolah ia menunjukkan ketidakpercayaan terhadap gadis ini. Lagipula toh gadis ini yang mengajaknya.

Pria setengah baya itu lalu melepas pakaian handuk yang barusan dikenakan. Dengan hanya bercelana pendek ia masuk ke kolam di bagian yang airnya agak dangkal. Sengaja ia berada pada posisi yang cukup berjarak dari Stefany.

Tubuh bagian bawahnya, mulai dari pinggang ke bawah, berada di dalam permukaan air. Sementara bagian atas tubuhnya yang berwarna sawo matang berada di atas air dan terlihat masih cukup gagah. Apalagi untuk seusianya.

"Baiklah. Apa yang ingin kaubicarakan, Stefany? Apa maksud kedatanganmu kemari" tanyanya kepada gadis itu.

Dengan seluruh tubuhnya masih terendam di bawah permukaan air, Stefany bergerak mendekat sampai ia berada persis di depan pria itu.
"Aku datang kesini karena ada hal cukup penting yang ingin kubicarakan, Om," kata Stefany santai sambil mengangkat tubuhnya untuk berdiri sejajar dengan bapak itu. Sehingga permukaan air kolam itu kini berada di pinggangnya. Saat mengeluarkan tubuhnya itu, kedua tangannya menyibakkan rambutnya sehingga rambut yang basah itu kini tersibak semuanya di belakang punggungnya.

"Stefany!! Astaga!"
Bapak itu berseru dengan kedua mata terbelalak tanpa bisa melanjutkan kata-kata lagi. Bagaimana tidak. Karena dari pinggang ke atas rupanya Stefany tak memakai apa-apa!

Bapak itu langsung tak berkedip memandang sepasang payudara indah dengan kedua putingnya yang kemerahan itu. Payudara indah dan menggairahkan milik gadis cantik berwajah oriental dengan pesona seksual amat tinggi. Dan pemandangan yang indah dan spektakuler itu dapat ia nikmati dalam jarak sedemikian dekatnya.

Sementara sikap Stefany saat itu seolah bukan pertama kali ini dirinya telanjang di hadapan bapak itu. Sepertinya telah cukup sering dada telanjangnya dilihat oleh bapak ini. Saat itu dengan santainya ia menurunkan lalu mengangkat kembali tubuhnya keluar masuk permukaan air beberapa kali. Keberadaan pria ini sama sekali tak membuatnya risih apalagi takut.
"Aah... Om, bukan pertama kalinya ini juga Om melihatku seperti ini," ujar Stefany akhirnya sambil tersenyum agak tersipu.

Sungguh senyum yang sangat menggoda sekali. Sekaligus menantang. Apalagi dilakukan dengan dada sepenuhnya terbuka seperti ini. Dan dalam jarak rengkuhan tangan yang sedemikian dekat. Sementara sikap Stefany sungguh santai seperti tanpa merasakan adanya keanehan. Sikapnya sama seperti sebelumnya saat ia berpakaian lengkap.

"Stefany, kau jangan bercanda dan main-main. Masa lalu adalah masa lalu. Kini kau telah bertunangan dan akan segera menikah," kata bapak itu menasehati sambil memalingkan pandangannya. Namun ekor matanya tak dapat menghindari pemandangan indah gunung kembar gadis di hadapannya ini. Karena memang agaknya pemandangan itu sungguh terlalu sayang untuk dilewatkan begitu saja.

"Justru karena itu Om. Tidakkah Om ingin melakukannya sekali lagi? Saat terakhir kalinya sebelum aku menikah?" kata Stefany.

Pria setengah baya itu memandang wajah cantik Stefany. Kemudian pandangannya turun ke bawah, ke arah payudaranya yang begitu indah putih mulus dan padat berisi. Kedua putingnya yang kemerahan terlihat cukup menonjol ke depan. Sungguh menggairahkan dan menggoda sekali. Seolah menantang kejantanan laki-laki dalam dirinya untuk segera mengenyot-ngenyot dan menghisap-hisap keduanya secara bergantian. Apalagi saat ini dirinya memang sedang dalam keadaan mupeng.

Namun segumpal kesadaran masih menguasai dirinya. "Stefany... kau benar-benar serius? Jangan sampai nanti kau menyesal..."
Belum sampai ucapannya selesai, tangan kanan Stefany meraih sesuatu di bawah air dari kaki kanannya. Sekejab kemudian di tangannya terdapat celana dalam berenda warna hitam miliknya. Sambil gadis itu tersenyum. Membuat pria itu kembali melongo sambil menelan ludah.
"Om tentu tahu aku bukan tipe orang yang suka menyesal di belakang hari," katanya sambil melemparkan cd basahnya itu jauh-jauh ke luar kolam. Ke arah yang berlawanan dari tumpukan pakaiannya tadi.

Tindakan Stefany ini rupanya terlalu too much bagi pria itu. Sekuat-kuatnya dirinya, seteguh-teguhnya mentalnya, bagaimanapun ia adalah seorang laki-laki normal yang memiliki hasrat seksual terhadap perempuan. Bahkan sesungguhnya ia memiliki hasrat seksual yang sangat tinggi. Tak banyak yang mengetahui hal ini karena sikapnya yang selama ini pendiam. Namun istrinya sangat tahu akan hal ini.

Akibat perbuatan Stefany melempar celana dalamnya itu, tiba-tiba ia menyergap dan memeluk gadis putih mulus itu erat-erat. Membuat payudara putih gadis itu menempel di dada kekar coklat sawo matangnya. Lalu tanpa basa-basi lagi langsung diciumnya bibir gadis itu. Mmmmpppphhhhhhhhh.....
Pria setengah baya itu kini menciumi gadis muda itu dengan penuh nafsu.

Kalau sebelumnya sikapnya begitu jaim, alim, dan tertata, kini dirinya betul-betul berubah drastis bagaikan sosok yang berbeda. Sikap bijaksana yang tadi ditunjukkannya telah hilang lenyap. Yang ada adalah nafsu birahi yang membara-bara. Figur "paman yang baik" itu kini menjelma menjadi sosok pria setengah baya masa puber kedua yang sedang birahi tinggi terhadap gadis muda putri teman baiknya. Saat ini dengan ganas ia melumat bibir Stefany sambil menekan erat-erat payudara gadis ini pada tubuhnya.

Namun bagaimana pria itu dapat disalahkan. Karena sang gadis juga membiarkan saja bibirnya dilumat penuh nafsu dan dinikmati oleh pria itu. Bahkan kedua tangannya kini balik memeluk erat tubuh gagah pria ini. Seolah ia sendiri juga begitu menikmati setiap belaian dan ciuman pria itu.
"Ooohhh..... Om....," katanya lirih di sela-sela ciuman bertubi-tubi yang dilakukan terhadap dirinya itu.

Bahkan kini Stefany mulai berani membalas ciuman bapak itu. Ciuman penuh nafsu darinya dibalas dengan ciuman penuh gairah yang setimpal. Begitu pula lidah keduanya yang kini jadi aktif bermain dan saling beradu. Membuat ruangan sunyi itu kini dipenuhi bunyi suara kecapan-kecapan erotis saat mulut bibir dan lidah keduanya beradu.

Puas menciumi dan melidahi gadis itu, pandangannya turun ke bawah menatap payudara Stefany.
"Hehehehe....," tatapnya dengan sinar mata penuh gairah ke gunung kembar putih mulus yang sungguh membangkitkan birahi itu.

Pria yang saat pesta pertunangan itu datang menyalami dan mengucapkan selamat dengan sikap penuh hormat itu kini menunjukkan pikiran aslinya. Malam itu sikap kesopanan tingkat tinggi diperlihatkan oleh pria itu kepada gadis ini dan juga kepada ayah gadis ini. Begitu pula kepada calon suami dan keluarga besar mereka. Namun saat ini sikap aslinya akhirnya terkuak.

"Tahukah kamu Stefany... malam itu saat pesta pertunanganmu itu, penampilanmu dengan gaun pesta putih itu begitu cantik sekali. Cantik dan juga sexy. Kau sungguh menggoda sekali dengan belahan dada yang kelihatan sedikit dari gaun putihmu. Membuatku membayangkan saat aku sedang menikmati dirimu. Membuatku membayangkan saat buah dadamu keduanya berada dalam tanganku. Hehehehe... Seperti sekarang ini," katanya sambil kedua tangannya memegang sepasang payudara Stefany.

"Calon pengantin wanita yang cantik dan elegan namun juga sekaligus menggairahkan. Terutama menggairahkan bagi laki-laki yang sudah pernah mencicipi dirinya. Hehehehe," ujarnya terkekeh sambil kedua tangannya yang berwarna kopi coklat itu meremas-remas kedua susu putih Stefany.

"Ooohhh.... Mas...," gumam Stefany lirih. Alih-alih marah atau tersinggung, Stefany justru menikmati jamahan kedua tangan pria itu pada payudaranya. Bahkan panggilannya kepada orang ini kini berubah kembali ke "Mas". Tentunya dengan makna berbeda dibanding panggilan "Mas" sebelumnya.

"Om", eh maksudnya "Mas" itu tersenyum puas menyaksikan Stefany yang kini mendesah sambil memejamkan mata. Dirasakannya tubuhnya kini jadi lebih kaku dan lebih peka terhadap rangsangan dibanding sebelumnya. Semua itu akibat perbuatan tangannya. Sebagai orang yang telah cukup lama mengenal Stefany secara "lahir batin", tentu ia begitu mafhum akan kepekaan gadis ini pada payudaranya. Inilah titik nyala seks untuknya.

"Hehehehehe.....," ia terkekeh melihat Stefany merem melek menikmati remasan kedua tangannya pada puting susunya. Apalagi gara-gara sentuhan jari-jarinya, kini kedua puting kemerahan Stefany jadi semakin membesar dan kaku. Membuat jari-jarinya semakin aktif merangsang dan menggerak-gerakkan kedua puting yang telah terangsang itu. Akibatnya tubuh Stefany jadi semakin kaku. Desahan-desahannya pun jadi semakin liar tak terkendali.

Dalam dirinya kini sudah tak ada pikiran lagi bahwa gadis ini adalah anak perempuan dari teman mainnya sejak kecil yang juga dianggapnya sebagai keponakan sendiri. Bagaimana bisa dianggap sebagai keponakan. Secara fisik saja sudah sangat mencolok berbeda. Kulitnya coklat sawo matang. Wajahnya tipikal tampang pria Jawa. Sementara gadis yang payudaranya sedang ia remas-remas ini kulitnya putih mulus dan berwajah oriental karena memang ia dari keluarga Chinese. Jadi kalau dibilang sebagai keponakan, keponakan dari Hongkong? Lebih tepatnya justru wajah gadis ini mirip aktris Hongkong yang dulu sering membuatnya mupeng saat masih muda dulu. Namun saat ini ia dapat menikmati gadis yang penampilannya sungguh sangat berkelas ini.

Perkara tentang anak teman sendiri, hmm, kalo sudah mupeng ya mupeng saja. Bodo amat dengan hal-hal lainnya. Apalagi, lha wong si gadis anak temannya sendiri juga memang mau kok. Inilah rejeki dirinya.

"Gimana rasanya, Stefany? Enak ya," katanya sambil jari-jarinya memain-mainkan puting payudara Stefany.
"Oohhh.... enak Mas... Enak sekali... oohhh....Iiiihh.... Enak Om.....Ooooohhh...," jawab Stefany sambil mendesah-desah nikmat. Sambil tangan kanannya di masukkan ke dalam air untuk menggesek-gesek bagian tubuhnya di bawah air. Tentu bapak ini mafhum bagian tubuh mana yang akan dirangsangnya sendiri oleh gadis ini. Dan desahan-desahan Stefany jadi semakin liar saat tangannya kini terlihat bergerak-gerak untuk menggesek-gesek di bagian pangkal pahanya. Sementara "Mas"-nya, yaitu dirinya terus merangsang payudaranya.

Tangan kiri pria itu masuk ke dalam air. Di dalam air tangannya meraba-raba pangkal paha Stefany untuk merasakan kemulusan paha gadis itu. Membuat tangannya juga menyentuh tangan kanan Stefany yang sedang bermasturbasi di vaginanya. Tangannya kini akan menggantikan peran tangan gadis itu. Untuk itu segera disasarnya bagian paling terlarang gadis itu.
"Hmm, nakal juga kamu ya. Rupanya kamu betul-betul ga pake apa-apa lagi. Hehehehehe," katanya saat jari tangannya meraba-raba vagina Stefany. Turut dirabanya bulu-bulu kemaluannya yang agak jarang. Sebelum kemudian menyentuh dan menggesek-gesek liangnya. Sambil tangan kanannya terus memainkan payudara kanan gadis itu.

Payudara kiri yang kini terbuka itu tentu terlalu sayang untuk dianggurkan begitu saja.
"Ciep... ciep...ciep...," mulutnya mengulum dan mengemut-emutnya sampai-sampai mengeluarkan bunyi cukup keras. Dengan rakus dikelamutinya "buah paling lezat bagi kaum lelaki itu". Lidahnya dilelet-leletkannya pada puting merah segar Stefany.

Stefany sendiri tak merasa gundah apalagi marah saat payudaranya diemut-emut dan dijilati seperti ini oleh bapak itu. Karena boleh dikata urat malunya telah lama hilang terhadap bapak ini. Bersamaan dengan hilangnya keperawanannya waktu itu. Alih-alih, kini justru bibirnya mendesah-desah. Ekspresi wajahnya menunjukkan rasa nikmat luar biasa. Sementara kedua putingnya makin mengeras. Karena keduanya memang ingin minta terus dirangsang-rangsang...
Kedua tangannya memegang erat-erat kepala pria itu. Ingin agar putingnya terus dikenyoti dan diisep-isep oleh bapak berkulit sawo matang seumuran ayahnya ini.

Satu hal yang memang sangat diinginkan oleh bapak ini. Karena pada dasarnya memang ia sangat menggemari payudara menggiurkan milik gadis berwajah oriental ini. Terutama putingnya yang kemerahan itu.

Kali ini giliran payudara kanan Stefany yang disasar mulutnya. Supaya berimbang dan adil. Sementara tangan kanannya masuk ke dalam air. Gilirannya untuk menjamah vagina gadis itu. Tangan kirinya kini naik ke atas merangsang payudara kiri yang baru saja abis-abisan dikenyot-kenyot dan dilidahinya itu.

Namun bapak itu tak hanya sekedar merangsang bagian luar tubuh gadis itu saja. Karena setelah itu...
"Ooohh...ooohhh....ooohhhh..."
Stefany mendesah-desah sambil pinggulnya bergerak naik-turun.

Di bawah permukaan air, jari tengah kanan bapak itu dinaikkan ke atas seperti membuat tanda "f**k you". Jari yang menonjol ke atas itu lalu dimasukkan ke dalam vagina Stefany. Dan digerak-gerakkannya jari tengahnya itu naik turun.
"Ooohh...ooohhh....ooohhhh....oohhhhh..."
Tubuh Stefany bergerak naik turun sambil gadis itu mendesah-desah nikmat. Seolah seperti sedang disetubuhi saja.

Sementara bapak itu tersenyum puas memandangnya. Sambil tangannya bergantian merangsang dan meremas buah dadanya kiri kanan.

"Permainan tiga titik segitiga" itu kembali berubah. Kedua tangannya naik ke permukaan air memainkan sepasang payudara Stefany. Sementara justru kepalanya yang kini masuk ke bawah air. Mulutnya langsung menyentuh "mulut bawah" Stefany untuk dikenyotinya.

Beberapa kali kepalanya muncul ke atas permukaan air untuk mengambil napas sebentar sebelum masuk ke dalam lagi. Lidahnya menjilati "biji kedelai" klitoris segar kemerahan gadis muda ini. Membuat gadis muda ini lalu mendesah-desah keras. Suara jeritan erotisnya begitu nyaring dalam ruangan itu. Karena Stefany sama sekali telah lupa diri. Urat malunya telah tertutupi oleh kehausan akan rangsangan dari syaraf-syaraf peka di daerah sensitifnya itu.

"OOOHHHH! MAS.... OOOHHHHH......," teriaknya tak henti-henti.
Di dalam air bapak itu terus tanpa ampun melahap dan menjilat-jilat seluruh bagian "kue apem" milik gadis ini.

Sampai akhirnya Stefany terguncang hebat. Seluruh tubuhnya nampak menggigil dan kejang-kejang. Rangsangan secara bertubi-tubi pada vagina dan payudaranya akhirnya mencapai titik klimaksnya. Membuat ia tak dapat menahan dirinya lagi. Sambil berteriak-teriak meracau tak karuan, Stefany mengalami orgasme hebat. Orgasme di dalam air dalam posisi berdiri!

Akhirnya ia memeluk bapak itu. Payudaranya yang putih mulus menempel di kulit sawo matang bapak itu. Sementara vaginanya menempel erat pada selangkangan bapak itu yang di balik celana pendeknya penis besarnya sangat terasa sedang ngaceng keras. Dalam pelukan bapak itu, Stefany bernapas terengah-engah. Sambil memeluk balik pinggang Stefany, bapak itu tersenyum puas.

Setelah barusan telah mendapatkan "nafkah batin" kenikmatan, kini gilirannya membalas budi kepada laki-laki ini. Pertama-tama Stefany menggunakan kedua payudaranya untuk merangsang tubuh bapak itu. Kedua puting payudaranya disentuhkan pada dada pria itu dan digerak-gerakkannya. Kedua tangannya memeluk tubuhnya dan bibirnya mencium bibir bapak itu. Ia menciumi bibir bapak itu dengan penuh hasrat birahi. Sementara pria itu dengan jantan meladeni seluruh permainan gadis ini. Setiap aksi gadis ini dibalasnya dengan setimpal kalau tidak lebih hebat lagi.
Ayo keluarkan seluruh jurus-jurusmu... lu jual gua beli, mungkin itu yang ada dalam batinnya.

Kini dua sejoli berbeda segalanya itu kembali saling berciuman dan berpagutan penuh nafsu. Sementara mulut dan lidah keduanya saling beradu, kedua tangan bapak itu lagi-lagi menyasar sepasang payudara Stefany untuk dimainkannya.

Puas berciuman, Stefany menyelam ke dalam permukaan air. Di bawah air tangannya menurunkan celana pendek berikut celana dalam bapak itu sampai ke mata kakinya. Di dalam underwater itu tangan halus Stefany memegang benda tumpul tegang keras lambang kejantanan pria itu. Menggenggam batang tebal yang berdiri tegak dan super kencang itu. Meski usianya telah setengah baya, namun penisnya masih mampu berdiri tegak secara penuh tak kalah dengan cowok-cowok muda.

Setelah naik ke permukaan untuk mengambil nafas sebentar Stefany masuk lagi ke dalam air. Kedua tangannya memegang bagian belakang paha bapak itu. Kepalanya didekatkan ke selangkangannya. Mulutnya mengulum batang penis coklat gelap yang besar panjang dan berurat dengan kepala yang bersunat itu.

Shleeb... shleebb... shlebbb...
Di dalam air kepala Stefany mengangguk-angguk, mulutnya bergerak maju mundur menyepong batang kejantanan bapak itu.

Blup...blup....blup.....
Gelembung-gelembung udara naik ke permukaan dari dalam air untuk beberapa saat. Sebelum kemudian kembali...
Shleep....shleeb....shleepp... kepala Stefany kembali mengangguk-angguk dengan patuh di bagian bawah tubuh bapak ini. Sementara payudaranya menempel pada kaki bapak ini.

Bapak itu melenguh merasakan rasa nikmat luar biasa yang diberikan oleh gadis ini. Seolah tak ingin kenikmatan pada penisnya terhenti, kedua tangannya memegangi erat-erat kepala gadis ini di dalam air. Membuat Stefany tak dapat berbuat lain kecuali meneruskan aksi sepongannya itu. Seolah melakukan itu adalah hal paling penting yang harus dikerjakan saat ini. Bahkan lebih penting dibanding mengambil napas di udara!

Bapak itu benar-benar menguji kemampuan fisik dan kekuatan mental Stefany sampai titik batas maksimum. Memang demikianlah metoda pelatihannya selama ia menggembleng gadis ini. Menekan sampai batas maksimum. Dan pada dasarnya Stefany adalah seorang yang menyukai tantangan dan selalu mengerjakan sesuatu dengan sungguh-sungguh. Sehingga keduanya seperti "tumpu oleh tutup" atau artinya kira-kira wadah yang ketemu tutupnya alias cocok banget.

Namun prinsip itu juga diterapkan dan dituntut oleh bapak itu dalam segala hal. Termasuk saat gadis itu memberikan pelayanan seksual kepadanya. Seperti sekarang ini.

Pada akhirnya Stefany yang terus menyepong penis bapak itu akhirnya megap-megap juga. Kepalanya memberontak dengan keras sebelum akhirnya ia naik ke permukaan sambil terbatuk-batuk.

"Hehehehe. Hebat!" pujinya. "Rupanya kehebatanmu menyelam di dalam air masih sama seperti dulu," tambahnya lagi sambil meremas-remas kedua susu Stefany. "Sepertinya bahkan kau mampu memecahkan rekormu. Sayang barusan aku tak membawa stopwatch."
Kemudian ia menciumi bibir gadis yang napasnya masih tersengal-sengal itu.

"Yuk kita keluar saja, sayang," katanya sambil menyentuh punggung halus Stefany untuk membimbingnya menuju pinggir kolam. Sesaat kemudian keduanya naik ke permukaan.

"Wow tubuhmu sungguh indah sekali Stefany. Kamu betul-betul sexy dan menggairahkan," katanya penuh kekaguman sambil tak berkedip memandang tubuh mulus Stefany yang basah oleh air tanpa busana selembar benang pun itu. Payudaranya sungguh putih dan kencang padat berisi. Kedua putingnya berdiri tegak menonjol ke depan. Bulu-bulu vaginanya yang basah oleh air menempel di kulit tubuhnya. Sementara batang kejantanan bapak itu mengacung kencang ke atas. Seolah senjatanya itu siap untuk digunakan terhadap gadis ini.

Saat keduanya sama-sama telanjang bulat seperti ini, sungguh terlihat jelas perbedaan warna kulit keduanya. Kulit bapak itu berwarna coklat kegelapan. Terutama penis besarnya yang lebih gelap dibanding bagian tubuh lainnya. Sementara kulit tubuh gadis itu sungguh putih mulus dengan puting payudara yang kemerahan. Juga daerah pribadi yang bagian dalamnya juga kemerahan. Tentu bagian-bagian tubuh ini adalah bagian yang selalu ditutupi dari seorang wanita yang tak sembarangan dipertunjukkan kepada laki-laki. Namun bapak ini adalah salah satu lelaki beruntung di dunia ini karena terbukti ia kini dapat melihat semuanya yang ada pada gadis itu. Padahal secara resmi gadis ini sama sekali bukan muhrimnya. Pacar pun juga bukan.

Wajah mereka berdua juga tak kalah mencolok perbedaannya. Dari wajahnya jelas terlihat kalau bapak itu adalah seorang pria paruh baya. Usianya berkisar 45-50 tahun. Penampilannya begitu kebapakan dan njawani. Aura kewibawaan yang terpancar dari dirinya menunjukkan ia berasal dari kalangan terhormat. Sementara Stefany jelas seorang gadis muda usia 20-an. Atau tepatnya 24 tahun. Wajahnya yang oriental dan kulitnya yang putih jelas menunjukkan ia dari keluarga keturunan Chinese. Gaya dan penampilannya adalah tipikal gadis muda dari kalangan menengah kaum tersebut. Cantik, putih, menarik, dan sekaligus menggairahkan. Apalagi dengan payudara terbuka dan tubuh telanjang bulat seperti ini.

Tanpa mempedulikan perbedaan sangat kontras diantara keduanya atau status mereka berdua, pria berkulit sawo matang yang memiliki anak istri di rumah itu saat ini sedang dikuasai oleh nafsu birahi terhadap gadis yang akan segera menjadi istri orang itu. Untuk bapak itu tentu tak mengherankan sama sekali. Karena pria mana yang tak ingin menikmati gadis seperti Stefany.

Yang agak aneh adalah Stefany. Bisa-bisanya ia mau digituin oleh bapak itu. Namun meski aneh tapi nyata. Karena saat ini terbukti mereka sedang berduaan dalam keadaan tak memakai apa-apa. Sementara gadis itu begitu menurut apapun perbuatan bapak itu. Sama sekali tak terlihat sedikit pun adanya sikap penolakan darinya.

Bapak itu merogoh pangkal paha Stefany. Tangannya menjamah vagina gadis ini dan menggesek-geseknya dengan jemarinya. Mulutnya kembali mengenyoti sepasang payudaranya bergantian. Sementara tangan Stefany juga tak ingin tinggal diam. Tangan halusnya menggenggam batang penis bapak itu dan mengocoknya dengan perlahan. Sambil jari telunjuk dan ibu jarinya bergerak-gerak di bagian kepalanya yang bersunat.

Sesaat kemudian keduanya saling berciuman. Bibir bertemu bibir. Lidah bertemu lidah. Sementara kedua tangan mereka terus saling merangsang alat kelamin lawan main satu sama lain.
"Mmmhhh....ooohhh...."
Keduanya saling mendesah nikmat.

"Yuk kita lakukan disitu," kata bapak itu akhirnya. Sambil ia menunjuk ke kursi malas di dekat kolam renang itu. Stefany tak menjawab namun ia menganggukkan kepalanya. Sambil meraba sekujur punggung mulus Stefany, bapak itu membawa gadis itu ke sana. Sambil ia memandang lekat-lekat dari samping payudara indahnya tanpa perlu merasa sungkan-sungkan lagi. Bapak itu memandang kedua pinggul Stefany yang juga sungguh sexy dan menantang dari belakang saat gadis itu lalu berjalan sendiri menuju kursi malas tersebut.

Stefany kemudian tidur telentang di atas kursi malas itu dengan kedua kakinya terbuka lebar dan ditaruh di kedua sisi kursi tersebut. Bapak itu tersenyum menyaksikan liang vagina merah segar gadis ini terpampang begitu jelas di depannya. Bahkan lipatan dan kerutan permukaannya semuanya terpampang sangat jelas di depan matanya.

Di atas kursi malas itu, bapak itu menindih tubuh Stefany. Tubuhnya yang coklat sawo matang nampak kontras dengan tubuh putih Stefany. Namun yang lebih penting dari semua itu, kepala penisnya diposisikan persis di depan liang vagina Stefany.

Tanpa perlu berkata apa-apa lagi, didorongnya penisnya ke depan kuat-kuat. Akibatnya,
Cleeshhh.....
"Oooh..."
Stefany berseru saat sebagian kepala penis itu masuk ke dalam dirinya.
Dan, didorongnya lagi penisnya ke depan secara perlahan namun pasti.
Bleesshhhhh....
Membuat akhirnya, seluruh penisnya amblas masuk ke dalam tubuh gadis itu.

Lalu,
"Ohhhh......ooohhhh.....ooohhhh.....ooohhhh.....ooohhh....."
Stefany mendesah-desah secara berirama.
Seirama dengan gerakan bapak itu memaju-mundurkan penisnya, mengocok vagina gadis itu secara mantap dan berirama.

"Ohhhh......ooohhhh.....ooohhhh.....ooohhhh....."
Desahan berirama Stefany terus membahana di dalam ruangan itu. Desahan perempuan yang sedang disetubuhi laki-laki. Seluruh tubuhnya bergetar-getar. Payudaranya yang berukuran 34C keduanya bergerak berputar-putar.

Bapak itu dengan perkasa terus memompa penisnya. Dirasakannya jepitan erat liang kewanitaan gadis ini pada batang kejantanannya. Membuat dua alat kelamin berbeda jenis itu saling bergesekan. Saling merangsang. Saling memberikan kenikmatan secara timbal balik.

"Ohhhh......ooohhhh.....ooohhhh.....ooohhhh....."
Dengan perasan hati menggelora dan penuh kebanggaan, dirinya terus menggasak dan mengharu-biru lambang kehormatan wanita Stefany itu. Mungkin dirinya adalah satu-satunya lelaki di dunia ini yang sanggup dan pernah menikmati kewanitaan gadis ini. Membayangkan itu membuat ia semakin berada di awang-awang.
"Shlebbb....shleebbb....shleebbb.....shhleebbb...."
"Ohhhh......ooohhhh.....ooohhhh.....ooohhhh....."
"Kriek....kriek....kriek....kriek...."
Sementara kursi malas itu pun ikut berderik-derik seiring irama gerakan penis pria itu.
"Oohhh.....Maas......oooohhhh......ooohhh......" Desah Stefany sambil memeluk tubuh bapak itu dengan tubuh terguncang-guncang.

Puas menikmati Stefany pada posisi itu, ia mencabut penisnya. Disuruhnya Stefany menungging sambil memegang tepi kursi malas tersebut.
Lalu, "Ooohhh.....ooohhh.....oohhhhh....."
Stefany kembali menjerit-jerit dan mendesah-desah saat bapak itu menggenjotnya dari belakang dalam posisi doggy style.

Dengan perkasa bapak itu terus menyodok-nyodok vagina Stefany. Aksinya itu bagaikan seorang koboi yang sedang menunggang dan berusaha menjinakkan kuda putih saja. Secara bertubi-tubi batang penis gelap bersunat itu terus menerus keluar masuk - maju mundur mengoyak vagina Stefany.

Seluruh tubuh Stefany ikut bergerak maju-mundur seiring dengan tusukan penis pria di belakangnya itu. Payudaranya yang menggantung jadi berguncang-guncang dibuatnya. Bapak itu lalu menggunakan kedua tangannya untuk menampa keduanya. Sambil terus panggulnya bergerak maju mundur mengocok penisnya, kedua tangannya juga ikut menggoyang-goyang dan meremas-remas sepasang payudara di tangan kanan dan kirinya itu. Sesekali tangannya menepuk-nepuk pantat berisi Stefany. Apapun yang dilakukan tangannya, penisnya tak pernah berhenti terus memompa vagina gadis itu.

"Oooohh.....oooohhhh.....oooohhhhh....ooohhh....."
Stefany terus mendesah-desah nikmat sementara penis perkasa bapak itu mengoyak-ngoyak vaginanya.
"Oooohhh.... enak Mas......oooohhhhh......"
"Gimana rasanya Stefany? Cukup nikmat?" tanya bapak itu kepada gadis itu sambil membelai rambutnya.
"I-iya....ooohhh.....ooohhh.....enak.....nikmat sekali....Mas....ooohhh.....ooohhh....oohhhh..."
Jawab Stefany sambil terus mendesah-desah.

Tiba-tiba HP Stefany yang berada di meja dekat situ berbunyi. Di layarnya muncul nama William My Love.
"Ooohh.....ooohhhh.....ooohhhh....ooohhh.....ooohhh....oohhh....."
Stefany terus saja mendesah-desah sampai HP itu akhirnya mati sendiri.

Namun sesaat kemudian HP itu kembali berbunyi. Dari William My Love lagi.
Bapak itu menghentikan aksinya. Bahkan penisnya lalu dicabutnya keluar.
"Bagaimana sayang, kita hentikan sekarang saja?" tanyanya.
"Jangan Mas!" jawab Stefany cepat. "Ayo teruskan lagi Mas. Lanjutkan...lanjutkan!" pinta Stefany memohon.
"Tetapi calon suamimu sedang mencarimu. Tuh dia telpon lagi," jawabnya sementara HP itu kembali berbunyi.
"Cuekin aja. Ayo buruan Mas. Lakukan lagi."
"Tapi aku tak bisa melakukannya dengan HP terus berbunyi seperti itu. Mengganggu konsentrasiku saja," kata bapak itu.
"Memang. Telepon ini sungguh mengganggu sekali," ujar Stefany mengiyakan bapak itu. "Barusan aku sudah hampir klimaks. Tapi gara-gara telpon sialan ini," makinya sambil mematikan HP itu. Tak hanya sekedar mengubah ke mode silent, namun HP itu di power off-nya.
"Nah, sekrang tak ada yang mengganggu. Ayo terusin lagi dong Mas," pintanya memohon dengan suara mesra. Tangannya meraih tangan bapak itu yang ditempelkannya di payudaranya.

"Hehehehe. Ok, baiklah kalau memang itu maumu," jawabnya sambil mengarahkan penisnya ke liang vagina gadis itu lagi.
"Ooohh.....oohhhh....oooohhhh.....ooohhhh.....ooohhhh....."
Dan suara nyaring Stefany kembali memenuhi ruangan itu kembali.
"Begini enak?"
"Iya... ooohhh.... enak sekali....ooohhhh.... Maass....." Gadis berparas oriental itu menjawab sambil diselingi dengan desahan-desahan dan ekspresi wajah nikmat yang secara spontan terjadi pada dirinya.
"Ooohhh...oohhh....jangan berhenti....ooohh....Mas....teruskan....ooohhh...ooohh.....oohhh"

"Aku berhentikan sekarang ya," kata bapak itu menggoda gadis itu dan seketika menghentikan gerakannya.
"Jangan!" jawab Stefany cepat. "Idihh, Mas jahat deh. Ayo terusin lagi Mas. Ayo...," pintanya memohon.
"Hehehehehe," Bapak itu tertawa terkekeh dan tersenyum puas.
Kemudian penisnya kembali menyodok-nyodok tanpa ampun mengoyak vagina gadis itu.
"Ooohh.....oohhh.....ooohhh......ooohh....ooohhh....."
"Ooohh.... terusin segitu Mas.....ooohhh.....ooohh..... dengan irama tetap segitu....jangan berhenti pokoknya.....Mas...ooohhh....ooohhh..."
Sesekali ia menoleh ke belakang seperti yang terjadi dalam film-film bokep JAV. Seolah memohon agar ia terus disetubuhi seperti itu jangan sampai berhenti.

Dengan mempertahankan irama konstan seperti itu, bapak itu akhirnya mengikuti permintaan gadis simpanannya yang cantik ini. Dengan irama yang ajeg dan pasti, penisnya terus secara bertubi-tubi keluar masuk menggesek seluruh dinding vagina yang penuh syaraf-syaraf sensitif gadis ini. Tangannya kembali menampa dan meremas-remas kedua payudara Stefany. Yang kedua putingnya telah begitu mengeras dan membesar kaku itu.

"Ooohhh.....oohhhh.....ooohhh.....ooohhh.....ooohhh.....ooohhh.....ooohhh.....ooohhh.....ooohhh.....ooohhh....."
Secara periodik dan teratur tubuh Stefany terguncang maju mundur. Demikian pula dengan ritme desahannya.

Sampai akhirnya,
"OOHHHH....AAHHH...MAAS....AAHHHH.....MASSS.....AKU GA KUAT LAGI MAASSS.....AAHHHH.....AAAHHHHHH.....AAAHHHHHHH......"
Tubuh Stefany menegang dan kembali terguncang hebat. Ia menggelinjang-gelinjang erotis sambil menggigil dan kejang-kejang dengan berteriak-teriak keras. Di dalam vaginanya menyembur cairan encer tak berbau dari squirting-nya. Membuat penis yang berada di dalam liang vagina itu serasa terkena "banjir bandang".
Bapak itu terus mengocok penisnya di dalam liang yang kini terasa semakin becek dan licin itu. Sampai akhirnya ia juga tak dapat menahan lagi.
"Stefany.... sayang....I CUM..........UGHH....UGGHH...."
"MAS.....OOOHHHH.......OOHHHHH.......... OOOHHHH...."

Dengan memanggil namanya, bapak itu menyemprotkan seluruh air maninya di dalam vagina Stefany. Sementara gadis itu juga merasakan sensasi luar biasa saat sperma hangat itu menyemprot keluar dengan jumlah banyak membasahi seluruh dinding liang rahimnya. Pria itu terus mengocok penisnya, mengeluarkan seluruh sperma yang masih tersisa di dalam batang kejantanannya. Sperma yang tersembur keluar itu segera bercampur dengan cairan kewanitaan yang dihasilkan dalam vagina Stefany.

Hati bapak itu begitu bergelora. Wajahnya terlihat sumringah dan berseri-seri. Stefany, gadis luar biasa cantik dan elegan yang di pesta pertunangannya membuatnya mupeng, telah berhasil ditaklukkan dan dinikmati dengan sukses. Ditaklukkan dan dinikmati untuk kesekian kalinya.

Saat itu ia mencabut kembali penisnya keluar dari vagina Stefany. Penis yang kini telah mengendur jauh dibanding sebelumnya. Dua sejoli itu kini sama-sama berdiri. Bapak itu membelai rambut panjang gadis yang usianya cukup pantas menjadi anaknya itu. Namun tentu bukan belaian kasih sayang seorang ayah kepada putrinya. Tapi belaian mesra pria berumur kepada gadis simpanannya yang baru saja dipakainya. Sementara Stefany yang sedang dibelai-belai itu terlihat agak tersipu.

Diantara kedua pangkal paha Stefany merembes ke bawah cairan dari liang vaginanya. Cairan perpaduan antara air mani pria itu dan cairan yang dihasilkan oleh vaginanya sendiri. Seperti melambangkan perpaduan ketika tubuh mereka menjadi satu saat bersetubuh barusan.

Bapak itu tersenyum melihat aliran beberapa "anak sungai" yang mengalir turun di pangkal paha gadis itu. Tentu ia menganggap gadis itu telah cukup mengerti apa yang harus dilakukan supaya cairan spermanya dalam tubuh gadis itu tak berkembang lebih lanjut. Namun kalau pada akhirnya terjadi sesuatu yang tak diinginkan, toh ada suami resminya yang akan bertanggung jawab. Sebagai laki-laki, urusannya hanya sampai disini. Apa yang terjadi belakangan adalah urusan Stefany sendiri, sama sekali bukan urusannya lagi.

Stefany tersenyum memandangnya. Kemudian ia memeluk dengan erat dan mesra sekali. Bagaimana tidak. Pria ini barusan telah memberikan kepuasan tiada tara kepada dirinya.

Sesaat kemudian mereka berdua rebahan di kursi malas medan "pertempuran" mereka barusan sambil berpelukan. Tubuh mulus Stefany menempel di atas bapak itu yang terus membelai-belai rambutnya. Sementara kata-kata intim dan mesra terus terucap sambung-menyambung oleh keduanya.

Bersambung...
 
nah si william akan tetap menikahi stepani ato tidak...
sepertinya konflik wiliam dan stepani akan di mulai...:pandaketawa:

di tunggu update selanjutnya hu....
makasih updatenya...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd