Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT [TAMAT] Kisah BB - Bidadari yang menjadi jaminan

Status
Please reply by conversation.
Perjalanan menuju desa mbah Parto cukup panjang, hampir seharian dihabiskan di dalam bis dan juga angkutan umum dan tentu, Vina selali menjadi umpan perhatian mata para pria. Saat sore menjelang, barulah ketiganya turun dr angkot disebuah jalan setapak disamping jalan utama. Vina mengikuti mbah Parto berjalan dijalan setapak itu, memandangi pepohonan yg mengelilingi jalan itu, Vina mengira rumah tempat pak John tinggal sudah agak jauh dr keramaian, tp ternyata desa mbah Parto bs jauh lebih terpencil lg karena disepanjang jalan ia jarang melihat rumah.
Setelah melewati sebuah gapura, barulah rumah2 penduduk desa terlihat dan orang2 desa menyapa mbah Parto.
"Halo pak Parto, sudah lama gk pulang kampung!", kata seorang pria tua yg mengedarai sepeda onthel.
"Iya pak, ya kan sibuk dikota", kata mbah Parto.
"Ya ya... Oh iya, ini siapa?", kata pria itu.
"Oh, ini ya istri dan anak saya pak, haha udah nikah lg saya", kata mbah Parto merangkul Vina yg tersenyum ramah.
Pria itu terlihat kagum menatap Vina dr atas kebawah,"Wah wah, udah sepuh tp msh kuat aja kawin lg pak"
"Oh ya jelas! Klo msh kuat bikin anak ya enakan kawin lg!", mbah Parto dan temannya tertawa sebelum pria itu meninggalkan mereka.
Vina dan mbah Parto akhirnya sampai disebuah rumah tradisional jawa yg juga dikelilingi pepohonan dan disamping rumah bisa Vina lihat ada sebuah kandang sapi. Vina mengikuti mbah Parto yg berjalan menuju pintu depan rumah.
"Ini rumah anak mbah?", tanya Vina.
"Iya, tp dulu ini rumah mbah. Karena di rumah pak John mbah udah dikasih rumah tinggal ya mbah kasih rumah ini ke anak mbah", kata mbah Parto mengetuk pintu.
Tak lama, pintu rumah terbuka dan seorang wanita berumur mungkin 40an tahun membuka pintu.
"Bapak! Dan...", kata wanita itu tak yakin menatap Vina.
"Ini ibu barumu nduk, kan bapak udah pernah cerita. Ayo kenalan dulu", kata mbah Parto.
Wanita itu terlihat kaget mendengar itu,"Astaga, ternyata ini to istri bapak. Kenalin, saya mbok Surti"
"Oh iya lha km gmn? Kok gk ada acara apa2?"
"Udah gk apa2 pak, mas udah dimakamin minggu kemarin. Maaf aku baru ngasih kabar soalnya aku gk mau bikin bapak khawatir", kata anak mbah Parto.
"Owalah, ya udah selama km tetap kuat nduk. "
"Iya pak, masuk dulu pak, dan mbak Vina", kata mbok Surti.
"Haha, ya kamu harusnya manggil ibuk lah nduk", kata mbah Parto.
Mbok Surti hanya tertawa kecil saja mendengar itu, Vina sedikit merasa lega setidaknya anak mbah Parto menerimanya.
Vina dan mbah Parto meletakkan barang2 mereka disalah satu kamar dirumah yg ternyata cukup besar itu. Mbok Surti menyambut Vina dg menyuguhkan minuman segar pada Vina yg sedang menggendong anaknya diruang tengah rumah sambil menonton tv.
"Wah, saya gk nyangka dedek bayi ini adik saya lho mbak", kata mbok Surti disamping Vina, mengagumi anak yg Vina gendong.
"Ibuk", kata mbah Parto mengkoreksi anaknya sambil berjalan kebelakang rumah.
"Iya, ibuk Vina", kata mbok Surti.
"Hihi, aneh ya mbok, kan Vina msh umur 20"
"Ah gk apa2, buk, panggil Surti aja kan saya jd anak tiri ibuk skrg"
"Beneran gk apa2? Vina masih agak gk enak mendadak datang2 harus dipanggil ibuk gini", kata Vina.
"Gk apa2, saya malah seneng klo bapak gk kesepian lg. Malah saya yg gk hbs pikir kok gadis secantik ibuk mau jd istri bapak", kata mbok Surti.
"Mmmm... Ya... Mungkin udah jodoh aja...", kata Vina tak mau bercerita kebenaran bagaimana kontol mbah Parto sudah menaklukkan dirinya.
"Hmmm... Ya udah klo gt, saya gk bakal tanya2 lg", kata mbok Surti tersenyum.
Tiba2 saja, anak Vina menangis saat terbangun dr tidurnya.
"Wah dik Cindy bangun, cup cup cup", kata mbok Surti.
"Iya nih, lapar kyknya. Bentar ya dik", kata Vina menaikkan bajunya dan berusaha membuka kaitan branya.
"Oh, saya bantu ya buk. Wah tetek ibuk gedhe juga ya", kata mbok Surti.
"Iya, ini hbs hamil malah tambah besar. Ini dik, nenen dulu ya", kata Vina membiarkan putrinya meminum air susunya.
"Ya udah, saya tinggal masak dulu ya buk", kata mbok Surti meninggalkan Vina menyusui anaknya.
Tak lama, pintu depan rumah terbuka dan seorang anak SMA masuk kedalam rumah sambil memanggil ibuknya. Bocah itu kaget melihat ada seorang perempuan diruang tengahnya.
"Oh, adik anaknya Surti ya?", tanya Vina.
"I... Iya mbak, mbaknya siapa?", tanya anak itu.
Sebelum Vina menjelaskan siapa dirinya, mbah Parto masuk keruang tengah setelah beberapa lama dibelakang rumah,"Wah kamu udah SMA sekarang Cep?"
Ia sempat kaget saat melihat kakeknya dirumah tp kemudian salim pada kakeknya,"Eh mbah, kapan datangnya mbah?"
"Barusan aja, oh iya salim dulu itu sm nenek kamu", kata mbah Parto tersenyum.
"Eh? Nenek? Mbaknya ini istrinya mbah?", kata cucu mbah Parto heran.
"Iya, udah salim dulu", kata mbah Parto.
Remaja itu mendekati Vina meski tatapannya masih terlihat ragu2 pada Vina. Vina kemudian memberikan tangan kanannya untuk cucu mbah Parto itu.
"Ini namanya Cecep non, anaknya Surti. Kamu kelas brp skrg Cep?", tanya mbah Parto.
"Kelas 12 mbah, udah mau lulus", kata Cecep.
"Owalah, ya udah ganti baju dulu aja", kata mbah Parto.
Setelah itu mbah Parto masuk kekamar untuk istirahat, sedangkan Cecep kembali ke ruang tengah setelah ganti baju kaos dan celana pendek dg sepiring nasi dan sayur ditangannya.
"Makan dulu, emm, nek", kata Cecep.
Vina tersenyum, terhibur melihat cucu tirinya yg skrg malah malu2 memanggil dirinya seperti ini. Kelakuan Cecep ini memang tergolong masih polos2, meski umurnya mungkin tak terlalu terpaut jauh dg dirinya, tp kini dimatanya Cecep tak lebih dr bocah kampung saja. Vina pun menjawab,"Iya, hbs adiknya kenyang nnti nenek makan. Ibukmu kemana?"
"Oh, ke rumah tetangga, ada pesenan makanan", kata Cecep.
Meski bilang hendak makan siang, tp Cecep tak bs berhenti melirik2 Vina, atau lbh tepatnya payudara Vina yg sedang disusui oleh anaknya. Vina menyadari itu, tp membiarkan si bocah berpikiran jorok sampai2 kadang lupa memasukkan sendok makannya kedalam mulutnya yg menganga.
"Kok gk dimakan dik? Udah gk laper?", kata Vina.
"Oh, eh i... Iya nek", jawab Cecep dg canggungnya melanjutkan makan.
Vina menahan tawa, merasa si cucu mirip dg kakeknya yg mesum. Bahkan setelah makan pun Cecep kadang mondar mandir sambil melirik2 Vina yg kini kembali menidurkan anaknya yg tak lg menyusu padanya. Vina meski gatal ingin menggoda cucu tirinya, tp tak berani karena takut membawa masalah pada suaminya. Tp tetap saja lucu melihat anak SMA berkelakuan sepolos tapi juga mesum seperti ini.
Saat malam menjelang, Vina sudah cukup akrab dg mbok Surti, anak tirinya. Ia juga kini paham hubungan keluarga mbah Parto yg rupanya punya 11 anak, meski kini sudah naik menjadi 12 dg kelahiran Cindy. Selain itu Vina baru tahu bahwa Surti adalah anak termuda, dg umur 39tahun. Anak2 mbah Parto juga sebagian besar ada diluar pulau, bahkan ada juga yg diluar negri bekerja sebagai TKW atau mengikuti suami2 mereka. Hanya 2 orang anak laki2 mbah Parto saja yg tinggal di kota dekat desa ini. Mbok Surti juga terlihat cepat move on juga ternyata karena suaminya bukan suami yg baik dan sering menghabiskan uangnya untuk mabuk sementara mbok Surti yg harus banting tulang bekerja di tempat produksi makanan khas desa itu dan kadang juga bekerja serabutan. Setelah makan malam bersama dimana Vina lagi2 harus diam saat Cecep mencuri2 pandang kearah dadanya, Vina dan mbah Parto masuk kedalam kamar.
Begitu Cindy sudah tertidur pulas, Vina naik keatas ranjang dimana suaminya sudah menantinya.
"Cindy udah bobok non?", kata mbah Parto yg hanya mengenakan kaos dalam dan celana kolor.
"Iya mbah", balas Vina, ia memakai baju piyama berlengan dan kaki panjang.
Mbah Parto merangkul Vina dan mengelus2 paha Vina yg duduk disampingnya,"Non, besok mbah mau ke rumah temen mbah didesa sebelah, non gk apa2 dirumah sendiri?"
"Ya gk apa2 donk mbah, kan ini rumah mbah juga, ada anak mbah jg kan yg nemenin Vina", kata Vina.
"Oh iya, si Surti kyknya besok mau ke kota, diminta bantuin catering acara nikahan, makanya gk dirumah seharian", kata mbah Parto mulai menggerayangi tubuh Vina dr balik baju piyamanya. Tangannya mengelus2 perut Vina yg sudah tak lg besar dan mulai naik keatas. Leher mulus Vina mulai dicium oleh bibir kasar si kakek.
"Mmmhhh... Oh gt... Ahhh...", desah Vina membiarkan suaminya menaikkan nafsunya.
"Oh iya, tp Cecep ada dirumah kok non. Jd nnti ditemenin Cecep dl ya non", kata mbah Parto.
Vina menikmati tangan suaminya yg meremas2 payudaranya yg msh dilindungi oleh bra yg kini mulai basah karena air susunya yg bocor,"Mmmhhh... Baik mbah... Tp si Cecep suka nyuri2 pandang dada Vina lho mbah, gk apa2 nih?"
Mbah Parto kelihatan tak kaget mendengar itu, malah kelihatan maklum dg senyumannya,"Haha ya wajar lah non. Namanya aja anak baru puber"
"Hihi iya sih mbah, keliatan banget mukanya lg bayangin yg aneh2 pas Vina lg nenenin Cindy", kata Vina kini membuka bajunya dan kemudian melepas kancing bra nya.
Ekspresi mbah Parto kini berubah, seolah mendapat ide yg sama saat Vina di RS,"Ya gk apa2 non. Besok Cecep mau apa turuti aja"
Vina kaget mendengar itu,"Ha? Serius mbah? Kan Cecep msh SMP"
"Hehe gk apa2, cucu mbah pasti bs bikin non puas juga!", kata mbah Parto kini menonton istrinya melepaskan celananya.
"Klo Vina malah hamil gmn?", kata Vina kini telanjang bulat, siap dipakai oleh suaminya.
"Wah ya gk apa2! Hahaha, banyak anak banyak rejeki non!", kata mbah Parto senang.
Vina tersenyum meski apa yg dikatakan suaminya benar2 diluar nalar, Vina sudah belajar untuk menikmati saja apa yg suaminya inginkan darinya, tak peduli semesum apa dan sememalukan apa yg akan ia rasakan nnti.
"Eh tp non Vina emg msh belum isi lg kan? Kan dirumah sering disemprot didalem nih", kata mbah Parto kini menyandarkan dirinya di tembok kamar dan meluruskan kakinya supaya Vina naik keatas selangkangannya.
"Iya mbah, kan udah ditest", kata Vina.
"Ya udah, klo gt mbah gk pake memek non dl. Dan seminggu ini anggep aja Cecep suami non juga", kata mbah Parto menangkap 2 payudara Vina dan mulai meremas2.
Vina mengangguk,"Baik mbah, Mmmhhh... Vina akan melayani Cecep dg senang hati"
"Makasih non, tp klo gk jadi ya gk apa2. Anggep aja hadiah buat cucu favorit mbah", kata mbah Parto kemudian mulai menyusu pada Vina yg memeluk kepala dan tubuh si kakek.
Vina menikmati kenyotan2 mbah Parto, selain itu memeknya pun mulai dijamah oleh jari2 suaminya,"MMmmhhh... Aaahhh... Mbah hebatt... Bikin Vina pengen teruuuss..."
"Klo buat non Vina, pasti banyak yg bakal muasin non", kata mbah Parto memasukkan jari2nya kedalam memek Vina.
"Iya mbah... Vina seneng... Aaahhh... Iyaa... Masukin mbaah...", desah Vina mulai menggoyang pinggulnya.
"Memek non Vina udah sempit lg... Kyk dulu lg non...", kata mbah Parto.
Vina makin horny, merasakan memek dan payudaranya di servis oleh suaminya,"Iya mbah... Jamu dr mbah emg hebat... Mmmmhhh bapak2 jg pada seneng ngentotin Vina... Aaahhh"
"Hehe, tenang aja, mbah bakal kasih jamu yg banyak non. Dijamin brp anak juga badan non bakal tetep sexy!"
Vina sudah tak sabar ingin disodok karena memeknya sudah benar2 basah dan gatal, melepaskan dirinya dr mbah Parto dan menarik celana si kakek. "Mbah, gk apa2 ini kita main? Kan kamar Cecep disebelah?", kata Vina. Meski kata2nya seolah khawatir, tp wajahnya tersenyum karena tahu si kakek tak akan peduli soal itu.
Mbah Parto tersenyum,"Udah gk apa2, biar makin mupeng dia non, hehehe"
Vina memegang kontol suaminya tepat dibawah lubang cintanya, tubuhnya turun dg perlahan siap menikmati kontol mbah Parto yg tegak dan keras,"Hihi, dasar mbah ini, bikin Vina jd pengen godain si Cecep aja nih... Mmmhhhh..."
Mbah Parto terlihat nikmat juga merasakan memek istrinya yg turun menyelimuti kontolnya,"Nnngghhhh... Ya, non Vina seneng2 aja di desa mbah... Mbah gk bakal ngelarang non Vina ngentot siapa, selama jangan yg ganteng2, ntar mbah minder"
"Hihi, gk lah mbah. Gara2 mbah nih, Vina jd gk suka sm yg muka2 artis lg, enakan dientot muka2 kyk mbah gini", kata Vina mulai menaik turunkan tubuhnya.
Mbah Parto tertawa mendengar itu, tp tawa si kakek lama2 berubah menjadi desahan dan erangan saat Vina mulai mempercepat permainannya. Tangan mbah Parto menangkap payudara Vina yg naik turun dan mulai meremas2 benda itu.
"Ahhh.. Ahhh... Ahhh... MMmmmhhh... Kontol mbah enaaakk...", desah Vina terus naik turun dan tak henti2nya bergoyang dipangkuan mbah Parto.
"Terus nooonn!! Goyang teruuusss!!!", kata mbah Parto meremas2 payudara Vina. Sesekali mbah Parto menghentikan permainan Vina dan melahap puting susu istrinya, menikmati susu hangat Vina yg membuatnya makin bergairah. Setelah puas nyusu, Vina membalikkan tubuhnya sementara kontol mbah Parto masih tertancap dimemeknya. Lagi2 Vina mulai menggenjot.
"Ooohhh Aaahhh mbaahhh... Vina... Vina keluaaarrr!!!"
"Mbah juga noonnn... Udah lepas non, mbah keluarin diluar aja!!", seru mbah Parto. Vina sudah mulai orgasme saat mbah Parto mendorong tubuh Vina hingga Vina tersungkur di ranjang dan mbah Parto mulai mengocok kontolnya sendiri. mengarahkan kontolnya yg sudah siap orgasme ke punggung indah Vina yg gemetar menikmati orgasme.
Crooott... Crooott...
Peju mbah Parto muncrat dan membasahi punggung Vina yg masih sedikit mengejang. Mbah Parto masih bs merasakan peju didalam kontolnya tp menahan peju itu untuk memberi istrinya makan meski sedikit. Setelah Vina puas orgasme, ia membalik badannya dan menatap mbah Parto yg masih mengocok kontolnya sambil berdiri bertumpukan dengkulnya.
"Hhhh... Silahkan non, mbah sisain pejunya buat non", kata mbah Parto.
Vina tersenyum, memang ia belum puas sampai ia menengguk peju lelaki. Ia merangkak mendekati kejantanan suaminya dan membuka mulutnya,"Makasih mbah"
Dan hap, kontol mbah Parto masuk kedalam mulut Vina. Vina mulai menyedot2 dan menjilat2 lembut kontol suaminya yg tadinya lemas tp mulai keras lg dan menikmati peju2 yg bs ia sedot.
"Mmmhhhh terus nooonnn... Mbah jd pengen lg... Hhhh...", desah mbah Parto mulai memaju mundurkan kontolnya.
Vina membuka mulutnya dan mengocok kontol suaminya,"Ayo mbah... Entotin mulut memek Vina... Mmmhhh..."
Mbah Parto lagi2 merasa nikmat saat istrinya kembali mengoral kontolnya dg lbh bergairah,"Mmhhh iya... Mulut non Vina emg memek yg enak!!! Mmmhhhh!!!"
"Slllrrppp.. Slllrrrppp... Mmhhh... Nnggghhh...", Vina hanya menjawab dg mengoral kontol mbah Parto tanpa lelah, tanpa henti.
 
Terakhir diubah:
Cerita yang keren banget.
Saran aja,
HATI HATI DENGAN USIA.
batasan sangat jelas dan kayaknya om momod gak akan kasih toleransi jika menyangkut masalah "UNDERAGE".
Terima kasih
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd