Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG TETANGGAKU PEMBAWA NIKMAT (REAL STORY) NO REPOST!!

Apakah MBA WATI akan hamil denganku atau suaminya?


  • Total voters
    208
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
PART 5





Pagi hari sekitar pukul 07.45 akupun cek out untuk pergi pulang dengan Mba wati.

“Sudah siap semua mba?”

“Sudah mas”

“Ayuk pulang”

Aku membawa motor mba wati.



Sesampainya didepan gang, aku pun berhenti dan turun untuk berjalan ke kontrakanku.

“Makasih ya mba sayang”

“Samasama mas jay”.



Waktu menunjukan pukul 16.40 sore, aku terbangun dari tidurku. Tidak ada yang special hari ini. karena aku lelah seharian tempur dengan mba wati. Ku putuskan untuk menyedu kopi dan membakar rokok ku didepan teras.

Tiba tiba , aku melihat suami mba wati yang berjalan dari gang menuju rumahnya. Ia pun menyapaku

“Mas jayyy.”

“Ehh iyahh pak, baru pulang kerja pak?”

“Hehehe iyah nih mas”

“Wihhh semangat terus pak kerjanya hehe”

“Iyah mas terimakasih, saya masuk dulu ya mas”

“Iyah pak.”

Suami mba wati pun masuk kedalam rumah.

Aku tak mengechat Mba wati karena ada suami nya dirumah. Aku yang sedang asyik bermain game, dikejutkan oleh kedatangan Pak RT yang datang kerumah Ibu Lutfi

“Itu pak Hadi? ngapain malem2 kerumah Ibu Lutfi?”

Aku masih melihat Pak hadi yang masih berdiri di depan pintu rumah Ibu Lutfi.

Tak lama kemudian, Nampak Bu lutfi keluar dan menemui Pak RT.

Dan setelah 15 menit, pak Hadi pun pergi meninggalkan Ibu Lutfi.



Satu Bulan setelah kejadian Persetubuhan aku dan Mba Wati.



Pagi itu sekitar pukul 07.30 aku terbangun . Aku pun pergi kekamar mandi untuk sekedar mencuci muka dan langsung menyedu kopi . Setelah itu, aku berjalan kedepan teras kontrakanku.

Aku melihat ke arah bale yang ternyata sudah ramai dengan Ibu Ibu. sepertinya sedang merumpi. aku pun mendengarkan omongan ibu ibu tersebut.

“Bu Lutfi memang gak mau nambah momongan?” tanya Bu RT

“Yaa aku sih kalau memang dikasih, aku terima Bu” Jawab ibu Lutfi

“Emangnya setiap malam gak dikasih sama Pak jo?” tanya Bu Rt lagi

“Yoo dikasih laahhh bu” balas Ibu lutfi

“Watiah ini yang gak dikasih kasih hahahahha” ucap bu RT sambil tertawa

“Hhahaha iyah nih, Mba Wati dianggurin terus sama bojone” Ucap Ibu Lutfi

“Haduhhhhh..iyaah nih Bu, gimana mau dikasih, wong suamiku aja jarang pulang” kata Mba wati.

Mereka berbincang bincang lama hampir 1 jam. dan kulihat sekarang jam 08.30. Ibu Ibu tersebut bubar pulang kerumah masing masing.

dan aku melihat mba wati yang terakhir pulang kerumahnya. Aku tidak berani untuk menyapa mba wati karena takut dikira ada apa apa.

Tak lama aku melihat hape ku bunyi notif WA.

ternyata dari Mba Wati

“Assalamualaikum mas”

“Walaikumsalam mba. ada apa mba sayang?”

“Ikiii loh mas…”

“kenapah mba? mba sakit?”

“Iyah badan mba terasa ndak enak, mual sama pusing juga mas.”

“Aduhhhh.. kok bisa mba? mba dimana sekarang?”

“Mba dirumah mas, suami sama anak anak mba sudah kerja dan pergi kesekolah.”

“Apa mau jay temenin ke puskesmas mba?”

“Hmm ndak usah jay, merepotkan kamu nantinya”

“Ndakk ngerepotin kok mba. santai saja”

“Mumpung jay lagi liburan semster mba”

“jay siap siap ya. nanti jay tunggu depan gang”

“Iyaudah mas.”

Aku pun berjalan ke arah gang kontrakanku menunggu kedatangan mba wati. tak lama kemudian mba wati pun menghampiri ku.

“sini aku yang bawa motornya mba”

“Iyah nih mas”

Aku yang menyetir motor mba wati, kami pun pergi ke klinik dekat kontrakanku.



Sesampainya di klinik, aku dan mba wati pun masuk kedalam klinik tersebut. dan menuju resepsionis nya untuk periksa.

Setelah dipanggil nama mba wati, aku dan mba wati pun masuk kedalam ruangan dokter tersebut.



“Halo buuu dan mas. silahkan duduk” kata dokter Silvi

“Iyahh dok” ucap mba wati

“Ada keluhan apa bu?”

“Ini loh dok, saya dari kemarin itu mual dan pusing”

“hmmm sudah minum obat kah bu?”

“Belum sih dok, saya kira itu hanya pusing dan mual biasa.”

“Yasudah, ibu berbaring di tempat tidur, nanti saya coba cek”

Mba wati pun berbaring di tempat tidur .

“Selamat ibu Wati, anda positif HAMIL , dan memasuki minggu pertama”

“Hah?? serius dok?” kataku

“iyah pak, selamat istri bapak hamil” kata dokter silvi

“Saya hamil dok?”

“Iyah bu. ibu hamil dan memasuki minggu pertama”

Mba wati yang tak percaya mendengar ucapan dokter Silvi, rasa panik sekaligus bahagia menyelimutiku. aku yang bingung dan tak tau harus berbuat apa. tapi aku yakin, bahwa anak yang dikandung mba wati ialah anak ku.

“Ibu harus banyak istirahat, dan tidak boleh terlalu capek.” kata dokter silvi

“Iyah dok”

Setelah selesai periksa, Aku dan mba wati pamit kepada dokter silvi.

“Yasudah, kalau begitu saya pamit ya dok” kataku

“Iyaah pak”

Aku dan mba wati pun keluar ruangan dokter silvi. dan di perjalanan pulang, aku berbincang bincang dengan mba wati.

“Gimana nih mba?“ tanyaku agak panik

“Yaa ndak gimana gimana mas” balas mba wati

“Tapi nanti kalau suami mba tahu gimana?“

“yaa nanti mba tinggal main saja dengan suami mba”

“Aku janji mba, aku bakalan selalu jaga mba dan anak ku”

“Makasih ya mas jay, mas selalu ada untuk mba”

Kami pun sampai di gang depan , aku turun dari motor mba wati, dan berjalan ke arah kontrakanku.

Sesampainya di dalam kontrakanku. aku masih degdegan dengan pernyataan dokter silvi yang berucap kalau mba wati benar benar hamil.

“Pokoknya jangan sampai orang kontrakan pada tau nih” kataku dalam hati

Lalu aku pun tertidur setelah mengantar mba wati ke klinik.



Malam pun tiba , waktu menunjukan pukul 23.45 aku terbangun karena hujan sangat deras mengguyur daerah kontrakanku. aku melihat dari balik jendela, nampak terlihat sepi dan sunyi di kontrakanku.

Aku berniat untuk merokok dan bermain game didepan teras kontrakanku.

Ketika hendak duduk didepan teras, aku dikejutkan oleh sesosok pria yang berdiri didepan kontrakan Ibu Lutfi, pandangan ku tak begitu jelas melihat sesosok pria tersebut, ia hanya menggunakan sarung dan bertelanjang dada. menunggu didepan pintu rumah Ibu Lutfi.

“Itu kayak Pak hadi deh, ngapain dia malem malem kerumah Ibu lutfi”

Tak berselang lama, Ibu lutfi pun keluar. aku melihat ibu lutfi hanya sebatas kepala saja, karena terhalang oleh dinding pembatas kontrakan. dan karena hujan yang sangat deras pandanganku menjadi terbatas.

aku mengumpat dibalik dinding pembatas kontrakanku. dan benar saja, pak hadi pun melihat situasi kontrakan. seketika pak hadi langsung masuk kedalam rumah Ibu lutfi.

“Wahh gilaaaaa sih ini! ngapain dia masuk kedalam rumah bu lutfi”

Aku yang semakin penasaran, mencoba berjalan menuju rumah bu lutfi, dengan kebasahan aku pun menerobos hujan yang sangat deras.

Sampai lah aku didepan pintu rumah Ibu lutfi.

“Kira kira ngapain yak pak hadi dan ibu lutfi didalam?” kataku dalam hati

“kayaknya aku harus masuk deh.”

Tak berfikir panjang, aku langsung masuk kedalam rumah ibu lutfi, yang kebetulan tak dikunci oleh nya. perlahan lahan aku masuk melewati ruang tv tersebut.

dan sampai di kamar ibu lutfi yang tertutup pintu.

“Hmmm gimana ya cara melihatnya.”

Aku memutuskan untuk berfikir, gimana caranya aku bisa melihat aktifitas mereka berdua dari luar.

Ku coba melihat sekitar ruang tv tersebut, dan aku menemukan lubang lumayan besar yang berada di dinding tepat diatas Tv ibu lutfi.



“Fyi, rumah kontrakan ibu lutfi sama seperti kontrakanku, memang ada lubang ditengah tengah yang berada di ruang depan. lubangnya lumayan besar. dan tidak ditutupi oleh benda apapun”

APAKAH YANG DILAKUKAN OLEH PAK HADI DAN IBU LUTFI?

TUNGGU DI THREAD SELANJUTNYA….


“Akan ada thread baru tentang gue bersama Ibu Lutfi”

SALAM ! JAYA JAYA JAYAA
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd