Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

The Bastian's Holiday [DISCONTINUE]

Sifat seperti apa yang agan suka dari Bastian untuk kedepannya ?

  • Tetap Polos dan Lugu

    Votes: 99 31,7%
  • Penyayang dan Semakin Romantis

    Votes: 110 35,3%
  • Agresif dan Lebih Liar

    Votes: 47 15,1%
  • Hyper Terhadap Semua Wanita

    Votes: 64 20,5%
  • Misterius

    Votes: 47 15,1%

  • Total voters
    312
  • Poll closed .
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
jangan bilang kejutannya dari mamanya bastian.
satu2nya perempuan yg tersisa yang belum tersentuh kegantengan bastian
:takut:
 
Om cil ada rencana update g malem ini
Kalo g mo bobo nie
Mumpung mbak icha mampir ke rumah
:ngupil:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Chapter IV
Act 24

PERFECT NIGHT
By : Marucil






Setelah melakukan pergumulan yang menguras tenaga. Bastian dan Bibie tertidur. Posisi mereka berdua masih sama seperti posisi terkahir mereka, Bibie dibawah dan Bastian masih diatas dengan penisnya yang masih terus terancap dilubang kenikmatan Bibie.

Tak terasa mereka berdua terlelap hingga waktu terus berjalan.

Brummm.

Mobil pak Arga memasuki halaman rumah. Kedua suami istri ini segera turun dan masuk ke dalam rumah. Lalu keduanya heran mengapa pintu depan dikunci. Beberapa kali Pak Arga menekan Bel namun tak kunjung ada jawaban. Sekali lagi Pak Arga menekan bel...

Ting Tong

Sementara itu...


"Mas... Maass Bastian, kayaknya Bapak sama Ibu sudah pulang deh.. Bangunn Mas." Sahut Bibie sambil buru-buru berpakian.

"Haaaahh.." Bastianpun terbangun dan ia terlihat sangat terkejut.

"Haduh gimana nih Bie?" Tanya Bastian.

"Udah Mas tenang aja... Mas ada baju kotor kaan.?" Tanya Bibie

"Ada tuh memang buat apaan." Tanya Bastian sambil turun dari atas tempat tidur. Ia langsung menutupi selangkangannya dengan handuk.

Lalu Bibie segera mengambil pakaian kotor Bastian di keranjang, dan segera keluar dari dalam kamar Bastian.

"Udah Mas tenang aja, Bibie jamin gak bakal ketahuan.. Dah Bibie keluar dulu yah bukain pintu." Sahut Bibie sambil membawah baju kotor milik Bastian.

Bastian masih saja terlihat bingung. Namun ia yakin dengan apa yang akan dilakukan pembantunya itu. Lalu dengan bergegas Bibie turun dan segera membukakan pintu untuk Bapak dan Ibu Arga.

"Aduh Maaf Pak Bu, saya habis ambil Baju Kotor di Kamar Mas Bastian" sahut Bibie setelah membukakan pintu.

"Yah sudah gak apa- apa, Bastian dirumah?" Tanya Bu Lastri

"Iya Bu, tadi sepertinya sedang mandi Bu waktu saya ambil baju - bajunya."

"Oh ya sudah, loh kamu kok yo kucel banget Bah.. Belum mandi ya..?"

"Iya Bu, belum sempet bu tadi habis bersihin kamar mandi dan nyuci pakaian"

"Ohhh, Yah sudah Habis ini Mbok Mandi, kalau kerja tuh nda usah di porsir, nanti kalau sakit kan kamu juga yang negerasain."

"Iya Bu baik, kalau begitu saya kebelakang dulu bu mau taruh Baju koornya Mas Bas Tian."

"Enggeh Monggoh."

Rupanya Bibie cukup pintar untuk beralasan. Bu Lastri sama sekali tidak menaruh curiga akan baru saja terjadi dirumah ini. Setelah itu semua kembali seperti sedia kala. Bibie kembali bekerja, Pak Arga dan Bu Lastri beristirahat. Lalu kemana Bastian


~----~


Kubersihkan seluruh tubuhku dari dari keringatku dan Bibie. Tidak lupa juga aku menyabuni si Junior kesayanganku agar tetap bersih dan terawat. Kini sudah mulai tenang, dinginnya air yang mengucur tepat diatas kepalaku seketika membuat pikiranku tenang. Memang tadi aku sangat kaget begitu Bibie membangunkanku. Aku begitu khawatir Jikalau Papa dan Mama mengetahui aku bersenggama dengan Pembantu mereka. Tapi untung itu semua tidak sampai terjadi.

Setelah Mandi aku langsung turun kebawah. Kulihat Bibie tengah berjalan membawa tumpukan baju kotorku ditanganya. Hehe, dia harus berakting untuk menutupi perbuatan kami tadi.
Lalu kuhampiri Mama yang tengah berjalan dari depan.

"Ehh Mama udah pulang ternyata..."

"Cape yah Mah" sapaku sambil mencium punggung tangannya.

"Yah lumayan, kamu sudah mandi?" Tanya Mama.

"Udah barusan."

"Bagus deh, soalnya rencananya Papa sama Mama mau ngajak kamu makan diluar nanti habis Maghrib." sahut Mama.

"Beneran nih Mah"

Mama hanya mengangguk.

"Asyiikk, gituu dong, Masa dari Bastian pulang kita belum pernah keluar bersama. Kan sudah lama Mah gak Makan diluar.."

" Yah kemarin2in kan Mama lagi sibuk banget Bas.. Pagi harus ke kampus, sore harus ngurusin sanggar."

"Yah Udah Mama Mau mandi dulu."


Beberapa saat kemudian.


"Bibah, saya bapak dan Bastian pergi dulu tolong jaga rumah yah." Sahut Mama

"Baik Bu.." Jawab Bibie

"Kamu kok kelihatanya lesu sekali Bah, sakit ya?" Tanya Mama melihat Bibie terlihat lesu

"Ah Enggak Bu, cuma kecapean saja mungkin."

"Ya sudah kamu istirahat saja sana, gak usah nunggu kami pulang yah."

"Ehh.. Itu di kotak obat ada Vitamin yang tulisannya kuning. Nanti dimunum ya biar tidurnya enakan."

"Iya Bu nanti saya minum" Jawab singkat Bibie dengan wajah yang terlihat sangat lelah.


Setelah itu mama keluar dan segera masuk mobil. Papa sudah duduk dibangku kemudi dan aku disampingnya.

"Lama amat Mah.." Tanyaku.

"Tadi si Habibah kayaknya agak sakit jadi mama suruh dia minum obat dulu, ya udah yuk pah Jalan."

"Ehh Mba Habibah sakit apa Mah?" Tanyaku lagi.

"Nda tahu tadi mukanya kelihatan lesu, mungkin kecapean kerja.Tadi sih Mama udah nyuruh minum vitamin biar Istirahatnya enak."

Ooo.. Pasti itu karena lelah oleh permainku tadi siang. Hmm, kasihan juga Bibie sampai lelah seperti. Tapi siapa suruh pake ngasih aku obat perangsang segala. Itu akibatnya. Tapi kasihan juga.

Akhirnya Papa mulai menginjak tuas gas dan segera melajukan mobil menuju restoran langganan kami. Tak lama kemudian kami sampai disebuah restoran yang sangat sering kami kunjungi. Setelah didalam kami duduk, ditempat yang sama seperti biasanya kami kesini. Makanan segera datang karena sebelumnya Papa sudah memesan makanan melalui telepon.

Aku sangat suka momen seperti ini. Momen disaat Orang tua dan Anak makan malam bersama. Ini bukan sekedar makan malam. Namun ini sebuah cara mengharmoniskan sebuah keluarga. Sembari makan kami saling berinteraksi satu sama lain. Kehangatan langsung saja terasa dimeja ini. Aku sangat bahagia memiliki orang tua seperti mereka.


Aku sayang kamu Papa...

Aku sayang Kamu Mama...


Setelah makan malam kami langsung pulang. Namun ditengah perjalanan Papa melihat sebuah pasar malam disalah satu sudut di kota Jakarta. Tiba - tiba Papa membanting setir dan menuju ketempat tersebut. Pasar malam adalah tempat favoritku ketika aku masih kanak - kanak. Papa kerap mengajakku kesini, menonton roda gila, naik kincir ombak lalu diakhiri dengan menyantap gula kapas. Itu salah satu momen terindahku bersama Papa. Walau sederhana, namun hal tersebut selalu terkenang, dan tak akan pernah aku lupakan seumur hidupku.

Papa disibukan mencari tempat parkir. Sementara Mama dan aku sudah turun duluan. Entah kenapa malam ini aku merasa menjadi anak kecil kembali. Aku langsung berlari dan membeli sebuah Gula Kapas. Setelah itu aku menghampiri Mama lagi sambil memperlihatkan Gula Kapas yang baru saja kubeli. Mama tertawa terpingkal - pingkal. Pastia ia teringat akan kelakuanku ketika kecil dulu, dimana aku selalu merengek minta dibelikan gula Kapas oleh Mama, namun Mama sering sekali melarangnya. Hanya Papa yang selalu memperbolehkan aku memakan gula kapas.

Kami berkeliling didalam Pasar Malam ini. Kami hanya berjalan - jalan dan tak sedikitpun berniat untuk bermain. Kami hanya menyaksikan beragam wahana sederhana yang dlisajikan sembari melihat keriangan orang - orang yang berkunjung. Semua tertawa, semua gembira, semuanya bahagia. Begitu juga denganku. Malam ini aku sangat merasa bahagia.

Setelah Aku, Papa dan Mama melewati malam yang penuh dengan kebahagian ini, kamipun pulang dengan hati yang gembira. Papa dan Mama terus menggandengku selama perjalanan menuju tempat dimana papa memarkir mobilnya. Tak peduli orang berkata apa, tak peduli aku dilihat layaknya anak manja. Yang jelas Malam ini

Aku Bahagia
 
Terakhir diubah:
Bang P41DJO mendingan anterin Bibie, ada yg mau booking tuch :beer:

Maap bang, td pagi udah dapat pesen dr anaknya jurangannya, kalo si bibie udah dipesen untuk siang ampe malem, soalnya anak jurangannya kebetulan dpt :kentang: saat berkunjung ke rumah mbak melan,
Kalo untuk besok belum tahu juga nie bang, soalnya lagi2 sy dpt pesen kalo si bibie g bisa terima order, krn habis di hableh n test drive anak jurangan,
Maaf yah semua, untuk sementara si bibie off dulu nerima order
:ngupil:
 
Si Bibie lg ama gw nih,:wek:
"Ooohh Bie.enak banget sepongan elo..."
 
:takut: Njirrr ini kok pada rebutan Bibie si pembokat sekseh... kalo ane sama mbak icha & Eva ajalah :sayang:
 
:bingung:
Sampai disini terkesan ada perbedaan mencolok, disaat Bastian sedang bersama temannya atau lawan jenisnya, akan terasa lebih dewasa juga macho dalam sikap dan gaya bahasanya. di banding pas bersama kedua orangtuanya, bastian akan berubah kembali manis seperti saat baru datang diawal kuliah dulu (seri tante Ocha) atau terkesan kekanak-kanakan macam si Melly anak masih SMP yang manja.
:Peace: :ampun:
Sori, kang..Ucil. Gemez aku karo bastian seng kolokan.


:ogah:
Bastian.. Bastian...
rupamu Bas..Bas iso wae..
 
Part selanjutnya akan sedikit nyleneh, aneh, menjijikan, atau apapun itu. Jadi sebelum ane posting ane mohon maaf apabila part selanjutnya tidak berkenan dihati Agan sekalian. Atau agan ada yang tidak suka dengan hal semacam itu. Jadi sekali lagi ane mohon maaf sebelumnya. :ampun: :ampun:
ane mencoba menungkan sedikit fantasi ane. :D
 
terserah suhu ajalah, kamikan tinggal mengikuti cerita nya....'"=))"'' Щќªќªќª =)) =)) щќªќªќª
 
just follow the leader..

apapun apdetanya om ucil.,
reader setia pasti bisa liat point yg mau disampain..

mung masalahe, njuk kapan apdetnya om suhu marucil???
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd