Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

The Bastian's Holiday [DISCONTINUE]

Sifat seperti apa yang agan suka dari Bastian untuk kedepannya ?

  • Tetap Polos dan Lugu

    Votes: 99 31,7%
  • Penyayang dan Semakin Romantis

    Votes: 110 35,3%
  • Agresif dan Lebih Liar

    Votes: 47 15,1%
  • Hyper Terhadap Semua Wanita

    Votes: 64 20,5%
  • Misterius

    Votes: 47 15,1%

  • Total voters
    312
  • Poll closed .
gimana Bastiyan gak bahagia, berapa ronde sm Bibie.............
 
update kali ini membawa ane ke kenangan yang sudah lama.. sangat lama terlewat. .
thx berat om ucil
:suhu:
 
Chapter IV
Act 25

THE SLEEPER
By : Marucil





Malam ini mataku tidak bisa terpejam, penyakit Insomniaku sedang kambuh. Atau mungkin ini ada pengaruhnya dari obat perangsang atau obat kuat yang diberikan Bibie kepadaku tadi siang. Yang pasti sampai penghujung hari ini aku masih saja merasa segar dan semangat. Setiap darah yang mengalir di nadiku seolah berlomba lomba untuk berputar memutari jantung. Seperti tubuhku yang terus berguling guling diatas kasur yang terasa lengket ini. Aku lupa ternyata sprei bekas permainanku dengan Bibie tadi siang belum diganti, pantas saja rasanya begitu tidak nyaman.


Akhirnya aku bangkit dari tidurku. Hendak apa aku mala mini? Bermain game jelas bosan. Nonton Film apalagi itu. Jarum jam didinding kamarku baru saja melewati angka 12. Kugerakan sedikit tubuhku, kekanan dan kekiri, serta kugerakan persendian kakiku. Kulakukan semua itu berulang kali hingga tubuhku sedikit berkeringat. Aku harap bila aku berkeringat aku akan menjadi lelah dan kantuk akan segera datang. Namun bukannya kantuk justru konak yang datang. Kenapa si Junior bangun ditengah malam begini. Sisa sisa Obat perangsang masih berpengaruh. Obata pa yang diberikan Bibie kepadaku hingga efeknya sampai selama ini. Sial, penisku terasa linu.


Setelah itu aku memutuskan untuk turun. Lebih baik aku minum kopi saja, siapa tahu dengan minum kopi efek ini akan sedikit berkurang. Bergegas aku melangkah menuju dapur. Kunyalakan lampu dapur dan segera kumasak air diatas kompor. Kududuk dikursi menghisap rokok sembari menunggu didihnya air.


TUUUTTT,!


Uap air dari ketel berwarna emas itu keluar seperti cerobong kereta. Nyaring bunyinya sontak memecah heningnya malam. Segera kuputar tuas dan kumatikan api kompor. Kutuang air mendidih kedalam gelas yang sebelumnya sudah kuberi kopi hitam dan sedikit gula. Selagi panas kusruput minuman kegemaranku ini sembari tanganku terus menggapit sampoerna.


Kletak, Kletak, Kletak!


Suara petikan jariku diatas meja menemani ku dalam kesunyian. Sejenak aku berfikir hendak melakukan apa setelah ini. Lalu kulihat pintu kamar Bibie yang terletak tak jauh dari dapur. Insting nakalku langsung memberikan sinyal ke otakku. Segera aku berdiri dan melangkahkan kakiku menuju kamar Bibie. Tap Tap Tap Perlahan lahan kuangkat kakiku. Kini tak ada gugup yang menyertaiku. Kafein tadi benar benar membuatku rileks. Namun dibawah sana si J masih terus meronta.


Apa aku bangunkan saja Bibie. Aku tidak percaya kalau dia Sakit seperti yang mama bilang. Pasti ia hanya beralasan didepan mama tadi. Ya aku yakin. Keyakinan ini semakin memicu adrenalinku untuk segera masuk kedalam Kamar Bibie. Kupegang hendel pintu dan coba kutarik kebawah. Dan Hap, Pintunya tidak dikunci. Segera aku masuk kedalam kamar yang ternyata dalam kondisi gelap gulita. Hanya secuil cahaya dari sebuah lampu tidur kecil disamping tempat tidur. Kuraba dinding untuk mencari saklar lampu. Setelah ketemu, segera kutekan dan ruang inipun menjadi terang menderang.


Kini aku dapat melihat Bibie yang tengah tertidur berbalut dengan daster tidur warna biru muda bermotif kembang - kembang. Kudekati tubuh Bibie dan mulai kutepuk punggungnya. Namun Bibie tetap terlelap dengan begitu nyenyaknya. Mulutnya menganga lebar, menghembuskan nafas kecil dari dalam kerongkongannya. Dadanya terihat naik turun seraya tarikan nafas dari hidungnya yang kembang kempis. Kucoba menepuk lagi pundanknya berharap kali ini dia akan bangun. Namun beberpa kali aku mencobanya sama sekali tidak ada reaksi. Bahkan ketika aku mencoba menggoyang tubuhnya secara perlahan, ia hanya melenguh dan memindahkan posisi tidurnya.


Ni orang tidur sudah kaya kebo. Ditepuk tepuk di goyang goyang tidak kunjung beraksi. Hmmm apa memang Bibie tipe orang yang susah bangun bila sudah tidur. Sambil terus mencoba membangunkannya, kulihat selembar obat diatas meja. Mungkin itu vitamin yang dibilang mama. Tadi memang mama menyuruh Bibie untuk meminum vitamin yang ada di kotak obat. Namun ada sedikit keanehan di bagian pembungkus obat itu. Kucoba mendekati dan kuambil selembar obat itu. Kubaca merek dan fungsi obat ini yang tercetak dengan tinta kuning. Rupanya ini bukan vitamin, melainkan obat tidur yang biasa dikonsumsi Papa bila ia mengalami susah tidur. Tunggu, seingatku Vitamin yang biasa dibeli mama juga bertuliskan kuning. Hmm pasti Bibie salah mengambil obat. Yang ia ambil justru Obat tidur ini. pantas saja ia begitu susah untuk dibangunkan.


Kugelengkan kepalaku sembari tertawa sendiri. Seketika itu terdengar bunyi dering dari handphone Bibie yang ia letakan disamping tubuhnya. Setelah dering sudah tak terdengar, kuambil handphone tersebut. Aku penasaran orang siapa yang tengah malam begini menghubunginya. Setelah kubuka layar HP kulihat barusan adalah tanda pesan singkat atau SMS. Aku semakin penasaran membukanya. Lalu tanpa pikir panjang segera kutekan dan kubaca pesan singkat itu. Tertera nama Paidjo dengan isi pesan sebagai beriku.


Neng Bibie, sabtu besok kosong kan. Ni ada yang mau Bocking nih.. 500 mau yeehh Orangnye baru pertama kali ni kenal elu..
Wah ini past isms dari anjelo nih gumamku dalam hati
aku isengin ah
Aduh.. Neng lagi gak bisa nih kalau besok. Udah ada yang Boking sampe minggu depan
Send

Hahaha. Pastu tu si Paidjo sok. Kasian juga sih dia jadi gak dapet jatah dari orang yang menggunakan jasanya. Ham gak usah mikirin ini. aku pikirin saja apa yang akan aku lakukan setelah ini. Setelah itu mataku langsung tertuju pada satu arah ketika Bibie kembali mengerang dan mengubah posisinya menjadi terlentang. Kulihat bagian dadanya yang masih tertutup daster itu, ada tonjolan putting yang begitu besar. Bibie pasti tidak mengenakan BH. Yes. Sorakku dalam hati. Aku langsung bergegas mengunci kamar tidur Bibie dan langsung kembali kepadanya. Aku duduk disamping tubuh nya. Sedikit Ku geser karena ukuran tempat tidur ini tidak begitu lebar..
Kupandang lagi sekilas bulatan yang tadi siang kujadikan mainan itu. Perlahan tanganku mulai bergerak kearahnya. Kuhimpitkan jari jempol dan telunjuku dan kuni puting susu nan menonjol itu sudah ada ditengah jariku. Aku memencetnya, sekali, dua kali hingga kupencet berkali kali. Aku tertawa dalam hati. Aku menertawai diriku sendiri atas sikap komyolku kali ini. Karena ini kali pertamaku mengerjai orng yang sedang tidur. Hmm.. Terlintas sebuah ide menarik namun nakal didalam kepalaku.


Hehehe Bie Biee.. Kok aku jadi makin gemes sih sama tubuh kamu sahutku lirih.


Kini jari jemariku sudah mulai menggerayangi tubuh bagan atas Habibah. Kupelorotkan daster yang ia kenakan hingga kedua payudaranya menyembul. Kulihat banyak sekali bercak kecoklatan yang tadinya berwarna merah. Ini hasil keisenganku tadi siang. Aku memang jarang sekali membuat cupangan. Bahkan tante Ocha sekalipun belum pernah aku cupang.


Maaf yah Bie, gara gara kamu aku jadi gak bisa tidur. Sekarang aku bakal jadiin tubuh kamu sebagai mainan aku lagi. Maaf yah sekali lagi. Aku minta izinya besok aja yah, kamu gak bisa dibangunin sihsahutku lirih.


Kupencet hidung Bibie yang sedikit bundar itu. Kupencet beberapa saat hingga ia terlihat megap megap. Aku lakukan itu untuk memastikan ia masih tertidur atau tidak, ternyata walau aku pencet hidungnya berkali kali dia tetap saja tertidur. Setelah itu aku kembali bermain dengan putting susunya. Perlahan kusentil dan kuplintir. Bibie sedikit melenguh, rupanya alam bawah sadarnya dapat menerima ini sebagai sebuah rangsangan. Jadi walau ia tertidur sangat pulas oleh pengaruh obat tidur, tetapi ia juga bisa merasakan sebuah kenikmatan didalam alam bawah sadarnya. Setelah itu aku kembali menatap wajahnya dengan ekspresi yang sama. Namun Bibie ternyata memang sangat cantik.


Kecantikannya mengingatkan aku akan sosok Eva. Walau mereka berbeda status sosialnya, namun mereka sama- sama wanita, sama-sama cantik, sama sama pelacur. Hal itu yang selintas ada dipikaranku. Dan tiba tiba saja membuatku teringat akan Eva dan kisah tentangnya. Sejenak aku merenung akan apa yang telah kuperbuat. Namun renungan itu tidak membuatku meras Iba. Tiba tiba saja pikiranku kembali terpengaruhi oleh hal hal yang sangat nakal dan dapat dibilang sangat extrim bagi sebagian orang.
Sampai disini kerongkonganku mulai kering. Aku merasa sangat haus. Lalu aku memutuskan mengambil air di kulkas. Kubuka pintu kulkas dan kuambil sebotol penuh air dingin. Lalu mataku tertarik akan sesuatu. Diabagian rak bawah kulihat ada beberapa potong Timun, terong serta pare. Sayur sayuran itu membuatku teringat akan Tante Ocha. Oh ya bagaimana kabar tante saat ini. sudah beberapa hari ini aku tidak menghubunginya, aku sangat merindukannya. Kira - kira malam ini dia sedang apa yah, apa tante rindu juga kepadaku?.


Lalu kembali terlintas ide liar dibenakku. Setelah itu aku bergegas menuju kamarku. Dan kubawa seperangkat kameraku dan kembali kebawah. Kubawa serta sebotol air es. Dan beberapa sayuran, untuk apa? Agar rasa rinduku terhadap Tante Ocha terobati malam ini. Karena seseorang yang menyukai Fisting dengan menggunakan sayuran sayuran panjang ini yah Tante Ocha. Aku kembali menuju kamar Bibie dan kupastikan aku menguncinya.


Kuletakan semua barang yang kubawa diatas kasur dan segera kubuka kaos yang kukenakan, aku hanya mengenakan boxer. Dengan penuh nafsu dan begitu beringas aku melucuti daster tidur Bibie hingga ia telanjang bulat. Ia sama sekali tidak bergeming, itu menandakan ia masih terlelap.


Kembali aku mainkan puting susunya. Kuplintir begitu pelan dan pelan. Ia sedikit melenguh, alam bawah sadarnya kembali merasakan kenikmatan. Setelah itu pelan - pelan aku bentangkan kedua pahanya. Dan kuganjal bokongnya dengan dua buah bantal. Kini posisi pinggul Bibie sudah semakin meninggi. Vagina yang tadi siang menjadi pusat permainanku kembali merekah. Lalu aku mencari dimana Bibie meletakan minyak pijatnya tadi. Lalu kutemukan diatas meja riasnya.


Langsung saja aku menumpahkan sedikit minyak diatas vagina Bibie yang kulihat masih ada sedikit ruam merah dipinggirannya. Hal itu membuatku terlarut dalam hawa nafsu liarku. Kuambil Terong yang aku bawa tadi, terong ungu ini berukuran cukub besar dan sedikit membengkok. Bahkan mungkin lebih besar dari ukuran penisku sendiri. Aku tersenyum dalam dalam hati. Seolah alam bawah sadarku terus berbisik untuk melakukan sesuatu hal yang dianggap gila.


Ujung buah Terong ungu yang membulat dan mengkilap, kutempelkan dibibir vagina Bibie. Nampaknya ukuran terong yang kubawa ini tidak sesuai dengan lebar vagina Bibie. Namun aku terus berusaha menekan terong ini agar bisa masuk kedalam liang kenikmatan Bibie. Lalu kutuangkan lagi minyak diatas buah terong itu dan kutekan lagi menuju vaginanya. Kali ini batang terong ini perlahan masuk meski sedikit susah aku melakukannya. Lalu setelah beberapa lama, akhirnya terong itu sudah masuk sepenuhnya didalam Vaginanya. Terong ini sudah tidak bisa aku masukan jauh lebih dalam lagi, sepertinya ujung terong ini sudah berada diambang batas dinding rahimnya.


"Ouuchhhhh..."

Bibie_Terong_1.jpg

Aku melenguh melihat Vagina pembantuku ini sudah penuh terisi buah terong Ungu. Kulihat bibir labianya semakin merekah seolah terlihat penuh sesak. Lalu kunyalakan kameraku dan mulai kuabadikan sesuatu yang menurutku adalah sebuah keindahan. Nafasku mulai menderu, batangku semakin bergejolak. Kulihat mulut Bibie sedikit melenguh dan pinggulnya sedikit mengejang.Perlahan aku miringkan tubuh Bibie dan kubelah bongkahan pantatnya dengan tanganku. Kujulurkan lidahku dan mulai kusapukan perlahan


Bibie_Terong_2.jpg

"Sluurrrrlll"
"Leeelllll"


Terus saja aku menjilati lubang pembuanganya kutusuk lidahku kedalamnya hingga lubang itu perlahan membuka dan merekah. Kembali aku menusukan sayuran. Kini yang kugunakan adalah ketimun. Sama seperti tadi, aku olesi seluruh batang timun dengan minyak zaitun agar menjadi licin ketika aku menusukannya kedalam anus Bibie. Kini dikedua lubang milik Bibie sudah penuh dengan sayuran penuh vitamin tersebut. Kembali aku abadikan hal ini. Begitu puas ketika aku menemukan sudut yang begitu menarik. Kuabadikan dengan berbagai sudut, dan tubuh Bibie juga aku bolak - balik untuk menemukan hasil gambar yang berbeda.


Aku mencabut timun didalam anusnya, hingga menyisakan lubang besar dan memperlihatkan bagian dalam dinding uterusnya. Sedikit merinding aku melihatnya. Namun membuatku semakin bernafsu. Kumasukan lidahku cukup panjang kedalam anusnya. Aku rasakan ada bau yang sedikit menggangu namun itu menambah semangatku untuk terus mengerjai tubuh Habibah.


Puas menijlati dan bermain lidah didalam anus Bibi, aku mulai tertarik memainkan lagi tubuh atasnya. Namun ketika aku hendak naik diatas tubuhnya, lututku menyenggol Pare yang masih menancap di Vagina hingga putus pada bagian yang terdalam. Aku panik karena potongan pare didalam vagina bibie cukup dalam. Kucoba mengoreknya dengan jariku namun aku tak mampu menggapainya.


"Aduhh mampus nihhh. Gawat gawat.."
"Aduhh ini ngeluarinnya gimana..."


Aku menjadi semakin panik dan bingung hendak melakukan apa. Lalu aku melihat sebuah sumpit diatas meja rias. Kuambil dan kupakai untuk mengeluarkan sisa terong yang masih terdapat didalam liang kenikmatan Bibie. Kutekan sumpit tersebut hingga ujungnya menusuk di daging buah terong. Akhirnya perlahan demi perlahan potongan itu dapat keluar. Ahhh. Leganya aku. Namun setelah itu kulihat Bibie vagina Bibie menjadi begitu lebar hingga sekilas aku melihat mulut rahim di dasar vagina Bibie. Aku tersenyum sendiri dan tak tahu maksud tujuan senyuman itu.


Setelah melewati kepanikan yang cukup membuat detak jantung semakin berlari, akupun berdiri. Dari atas sini kulihat tubuh Bibie semakin tidak karuan. Posisi tangan melintang kemana, kaki melintang kemana. Melihat itu aku kembali mengabadikan tubuhnya. Setelah itu aku ubah kemode perekam video yang juga terdapat di kamera ini. Kuletakan diatas meja dan mengarahkan ujung lensa kearah tempat tidur Bibi.


Celana boxer yang kukenakan sudah aku lepaskan, penisku yang sedari tadi menegang, kini mengacung bebas keudara. Kudekati tubuh Bibie yang semakin meringkuk itu dan kudekati ujung penisku didepan bibirnya yang menganga. Kutekan rahangnya agar mulutnya membuka sedikit lebar. Lalu kutekan pinggulku hingga penisku keluar masuk kedalam rongga mulutnya. Namun karena posisi Bibie yang sedang tidur ia tidak bisa mengontrol gerak rahangnya. Sehingga ketika aku mengocok mulutnya, penisku ikut menggesek di giginya yang membuat penisku sedikit linu.


Tidak nyaman dengan kondisi ini kutarik penisku dari dalam mulutnya. Kini aku hanya bermain menggunakan lidah. Kujilati seluruh tubuh Bibi pembantuku itu. Leher, dada, ketiak, pusar, lengan. Semua sudah berhasil aku basahi dengan air liurku hingga lidahku kini terasa kering. Kuambil botol air dan kutenggak langsung kedalam rongga mulutku. Ahh lega rasanya, setengah botol air itu aku habiskan. Lalu aku kembali kepada tubuh Bibie. Pembantuku ini yang kini menjadi sebuah permainan menarik bagi diriku.


Sejenak aku diam dan berfikir. Apa yang kulakukan ini sama saja melecehkan dan menganggapnya sekedar budak sex. Namun satu titik didalam hatiku berseru bahwa semua ini adalah hal yang selama ini aku cari. Lalu setelah cukup lama aku hanya menatap tubuh yang sudah tak beraturan itu. Aku merasa hendak ada yang ditumpahkan dari penisku. Tubuhku merinding. Lalu secara spontan aku berdiri diatas perut Bibie dan mengarahkan penisku kewajahnya.


Currrrrr..!


Air kencingku mengucur begitu kencangnya. Mengenai seluruh wajah, rambut dada serta sedikit masuk kedalam mulutnya. Aku terdiam dan sejenak berfikir apa yang baru saja aku lakukan. Namun ketika aku melihat tubuh Bibie sudah basah oleh air seniku aku kembali tersenyum. Tersenyum begitu puas. Aku duduk diatas perutnya namun tidak menekanya. Aku hanya duduk mengambang sambil meraba payudara 36B yang sudah basah oleh air kencingku. Kucoba mendekatkan wajahku kearah wajahnya. Hidungku kini mulai merasakan bau pesing diseluruh wajahnya. Aku terdiam dan kudekatkan bibirku didepan telinganya.


"Maaf yah, aku janji besok aku mandiin deh," Bisiku walau aku tahu Bibie pasti tidak mendengarnya.


Lalu kutengok jam didinding kamar ini. Dan aku menyadari aku telah melewatkan waktu hanya dengan mempermainkan tubuh ibu dua anak itu. Aku kembali tersenyum atas apa yang aku perbuat. Aku tahu ini salah, tetapi aku juga begitu senang melakukannya. Lalu kubentangkan kedua paha Bibie dan langsung kuhujam vaginanya yang sudah begitu lebar itu dengan penisku. Kuhujam dengan hentakan yang cukup keras namun lembut. Kuhentakan berulang kali dengan sesekali kumasukan juga kedalam anusnya yang juga sudah sangat merekah.

Lalu kurasakan penisku tak mampu bertahan lagi. Kutekan penisku cukup dalam masuk kerongga vagina milik pembantuku ini dan menumpahkan sperma kental didalamnya. Kucabut penisku dan air maniku mulai meleleh keluar dari membasahi bibir vagina yang semakin memerah itu.


Aku duduk dipinggiran tempat tidur. Kulihat hasil video barusan sambil kuhisap rokokku. Busshhh...


Setengah jam aku menyaksikan hasil rekaman tadi. Dan tak terasa penisku kembali berdiri. Namun aku sudah tak tega untuk menusukkanya kembali dilubang - lubang milik Bibie. Lalu aku berlutut disamping tubuh Bibie dan mulai mengocok penisku sendiri. Lima menit kemudian spermaku tumpah diatas tubuh Bibie. Hingga payudaranya semakin lengkap dibasahi oleh semua cairanku. Akir kencing dan kini air mani.


Aku tutup tubuh Bibie dengan selimut. Kupunguti sayuran yang tadi kupakai untuk mempermainkan tubuh sexynya. Kumatikan lagi lampu kamarnya dan segera aku meninggalkan Habibah seorang diri. Kuberjalan menuju kamarku dengan keadaan setengah telanjang. Lalu kubersihkan penisku dan langsung kubaringkan tubuhku untuk melanjutkan perjalananku kealam mimpi.


Kali ini Mataku sudah mulai bersahabat. Baru saja kubaringkan tubuhku.mataku langsung merapat dan perlahan aku masuk kedalam mimpi. Selamat tidur. Maaf Bibi malam ini aku menjadikanmu mainan untuk kepuasan jiwaku. Maaf.


Aku terbangun pukul delapan. Bergegas kubasuh wajahku dan menyikat gigiku. Aku segera turun kebawah dan kulihat Papa dan Mama belum berangkat. Mereka sedang sarapan. Kulihat Bibie tengah menghidangkan minuman untuk Papa dan Mama. Ia sempat melirik kearahku dengan senyum basi yang disusul dengan muka cemberut. Nampaknya ia tahu semalam aku mengerjai tubuhnya. Lalu setelah Papa dan Mama berangkat, aku langsung menghampurinya. Kuendus tubuhnya sudah wangi. Ia menatapku dengan mata yang menyalak namun tak terlihat aura kebencian didalamnya.

"Masss..." Seru Bibie.
"Ehhh iya Bieee."
"Semalam Mas Bastian ngerjain Bibie lagi yaaah."
"Ehhhh... Ehhh. Iyaaaa. Habis kamu tidur pules banget sihh." Jawabku terbata.

Lalu Bibir tidak ragu lagi. Ia mencubit perutku hingga aku merasakan kesakitan yang luar biasa. Sudah tidak ada lagi batasan antara majikan dan pembantu. Bibie mencubitku layaknya seorang yang kesal dengan temannya

"Jahat Jahat. Bangun bangun Muka Bibie bau pesiing..., Mas Bas kencingin Bibie yaahhhh." Rengeknya begitu manja.
"Ehhhhh" aku tak dapat menjawab pertanyaan itu aku hanya terbisu tak tahu harus berkata apa.

"Pokoknya Mas bastian harus mandiin Bibie lagi sekaraang"
"Pokoknya Mas Bastian Jahaaat sama Bibie..."

"Iya aku minta maaf, udah dong, itu mulut bebeknya jangan dipanjangin teruss. Iya - iya ayoo aku Mandiin sampe bersih."

Akhirnya aku dan Bibi masuk kedalam kamar mandi didalam kamarku. Kusabuni seluruh tubuhnya. Kuusap busa - busa kesemua sudut tubuhnya. Lalu Bibie sedikit melenguh dan penisku mulai berdiri. Akhirnya kami melakukan sekali lagi pergumulan didalam kamar mandi. Kini Bibie kembali membuktikan dedikasinya sebagai seorang pembantu. Ia kembali meayaniku dengan tulus waau ia tahu aku telah berlaku kasar kepadanya. Bahkan Bibie tidak segan meminum air kencingku ketika kusodorkan penisku kearah wajah. lalu kutarik tubuhnya dibawah pancuran air dan langsung kuhujam vaginanya. Dalam gerakanku memompa vagina Bibi aku berfikir.


Bibie mengetahui kalau aku mempermainkanya. Dan bisa saja ia anggap ini sebagai sebuah pelecehan seksual. Namun sama sekali tidak ada benci dari dalam diri Bibie. Ia hanya tersenyum setiap kali kucapkan kata maaf.
 
Terakhir diubah:
kok bastian jadi semakin jorok sih cil.... :fiuh:

ada alasannya namun belum bisa ane jawab. perilaku seks dia yang seperti itu ya karena dia sudah bertemu dan tidur dengan berbagai jenis wanita. Mulai dari Tante Ocha yang menyukai Fisting, Tante Elin yang bisa Squirt. Tante Natasha pengidap BDSM dan sebagainya. dan sebenernya ada juga beberapa wanita wanita lembut yang pernah tidur bersamanya namun tidak ada didalam cerita. Nah semua itu secara perlahan merubah perilaku seksual Bastian. ini hanya satu jawaban. Sebenernya ada alasan utama kenapa dia bisa seperti itu. Selamat pagi. Selamat menikmati kejorokan Bastian

:beer::beer::beer:
 
ada alasannya namun belum bisa ane jawab. perilaku seks dia yang seperti itu ya karena dia sudah bertemu dan tidur dengan berbagai jenis wanita. Mulai dari Tante Ocha yang menyukai Fisting, Tante Elin yang bisa Squirt. Tante Natasha pengidap BDSM dan sebagainya. dan sebenernya ada juga beberapa wanita wanita lembut yang pernah tidur bersamanya namun tidak ada didalam cerita. Nah semua itu secara perlahan merubah perilaku seksual Bastian. ini hanya satu jawaban. Sebenernya ada alasan utama kenapa dia bisa seperti itu. Selamat pagi. Selamat menikmati kejorokan Bastian

:beer::beer::beer:

btw udah nyiapin cerbung non ss blom? :bata:
 
btw udah nyiapin cerbung non ss blom? :bata:

Ada sih. Kan rencananya bulan depan ane bakal rilis cerita fantasy berjudul OS X nah dari situ akan ane kembangin lagi. nah cerita itu juga bakal ane rilis versi non SS nya jug. tapi masih belajar lagi. kebanyakan nulis SS takut masih kebawa pas nulis non SS apalagi masih satu cerita. Dan rencananya kisah Bastian akan ane rilis juga kok Versi Non SS hehe..
 
Ada sih. Kan rencananya bulan depan ane bakal rilis cerita fantasy berjudul OS X nah dari situ akan ane kembangin lagi. nah cerita itu juga bakal ane rilis versi non SS nya jug. tapi masih belajar lagi. kebanyakan nulis SS takut masih kebawa pas nulis non SS apalagi masih satu cerita. Dan rencananya kisah Bastian akan ane rilis juga kok Versi Non SS hehe..

kabar gembira untuk kita semua... kulit manggis sekarang sudah ada extractnya... :haha:


wuaaahh sip sip.. tak nteni wae lah... ojo lali tumpengan pasa acara launching... :bata:
 
kabar gembira untuk kita semua... kulit manggis sekarang sudah ada extractnya... :haha:


wuaaahh sip sip.. tak nteni wae lah... ojo lali tumpengan pasa acara launching... :bata:

yo tapi nek gak sibuk sibuk banget sih. kalau Bastian. hmm kayaknya bakal bercerita dimasa sekolahnya dulu. jadi gak bakal ada ss. wong Bastian pasih polos cute
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd