Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG The Secretary

Bimabet
Episode 3 - Anggi



Setelah kejadian kemarin, badanku rasanya masih lumayan capek. Dan yang terpenting adalah aku jadi tidak bernafsu makan sama sekali. Karena bayangan rasa sperma yg aku minum masih melekat kuat. Rasa dan aromanya membuatku ingin muntah. Namun mau tidak mau aku harus kembali ke aktivitasku yg seperti biasanya. Selain karena acara semakin dekat dan agar pacarku tidak curiga.

TUING...!! TUING...!!

“De, jum’at kamu free? Kita liburan yuk. Teman-temanku pada sibuk semua nih aku gk ada temannya.” Bukan isi pesan tersebut yg membuatku shock tapi pengirimnya. Anggi-senpai mendadak mengajakku liburan. Ya aku memang kenal karena sering satu kepanitiaan dengannya, namun tidak begitu akbrab. “Mungkin Anggi-senpai teringat denganku karena kita kapan hari sempat bertemu. Tapikan jum’at? Berarti 4 hari lagi dong. Kebetulan. Dengan begini aku bisa menghindar dari Akira-san.” gumamku.

“Emang kita mau kemana senpai? Berdua ajakah?”

“Kita ke daerah atas aja, nyari udara sejuk gt, sumpek diperkotaan. Iya sih enak gt, itung-itung me time. Hahaha. Btw kita menginap lho, pulangnya rencana minggu pagi. Kamu gpp ta melewatkan malam natal bersama keluargamu?” Sebuah pertanyaan yang membuatu berpikir keras. Dan akhirnya aku membulatkan tekadku.

“Gpp kok senpai, lagian keluargaku pada natalan di Bandung, di rumah nenek. Jadinya aku free. Lagian gpp sesekali gk ikut natal di gereja. Sesekali natalan sambil makan jagung sepertinya enak. Hehehe” balasku yang berusaha meyakinkan Anggi-senpai.

“Oke baiklah jika seperti itu. Sepulang kantor aku jemput di kampus ya, nanti naik mobilku saja. Sampai ketemu nanti.” Dengan perasaan senang tanpa ada khawatir sedikitpun akupun mulai menandainya di smartphoneku. “Ya lumayanlah untuk refreshing sebelum berperang ketika hari H acara.” Gumamku. Setelah itu tak lupa aku mengabari pacarku takutnya dia juga ingin mengajak kencan. Ya maklumlah kan di kotaku sabtu udah libur. Dan ternyata pacarku juga menyetujuinya, katanya biar aku bisa tambah fokus dengan urusan sekertaris dan dia juga gk perlu ikut karena percaya dengan Anggi-senpai. Secara selain Anggi-senpai merupakan teman sekelasnya, Anggi-senpai merupakan pribadi yg alim, taat beribadah, dan bisa dipercaya.

“mood booster hari ini begitu indah. Okay waktunya kelas. Semoga ini segera berakhir. YOSSHHH....!!!!” Ucapku sambil berjalan menuju ke kamar mandi dan bersiap untuk ngampus.



POV Anggi

“sudah saya lakukan seperti perintah, apakah sekarang sayan boleh pergi sekarang?”

“ya, silahkan, ini buat kamu sama tolong persiapkan semuanya ya. Jika sudah selesai bertemu client kamu boleh langsung pulang. Oh ya pastikan mereka mau bekerjasama dengan perusahaan kita.”

“Hai’, summimasen Ittekimasu...” pamitku dan segera meninggalkan ruang kerja Akira-san menuju ke mejaku untuk menyiapkan semua keperluan presentasi.

“huuffft... semoga kali ini tidak minta yang aneh-aneh client.nya.”

Akupun berangkat menggunakan mobilku dan menuju perusahaan yang akan kami ajak bekerjasama.

“permisi, saya ingin bertemu dengan pak Farid? Saya Anggi dari Tsumoto group.” Tanyaku kepada resepsionis yang langsung diantarkan ke ruangannya.

“Mari masuk mbak, silahkan duduk dulu.” Sapa pak Farid sambil memegang telepon. Akhirnya aku masuk dan duduk di kursi yang berada tepat didepannya. Aku diam hampir sekitar 10menitan, karena pak Farid sedang telepon. Akhirnya setelah selesai telepon kami berbincang-bincang hangat (basa-basi gt) dan akhirnya aku dipersilahkan untuk presentasi. Pak Farid yg memperhatikan aku presentasi dengan seksama dan sesekali bertanya bila merasa ada yg kurang jelas. Setelah selesai presentasi pak Farid membaca ulang kontrak kerjasamanya untuk beberapa saat.

“sebenarnya jika saya logika saya kok merasa banyak yg janggal ya? Terutama masalah pembagian hasil. Jika seperti ini saya yang merasa rugi. Dengan investasi uang segitu dan tenaga yang harus dikorbankan, mungkin lebih baik uangnya aku depositkan ke bank malah lebih untung. Jadi sepertinya saya sedikit agak keberatan.” Protes pak Farid mengenai kontrak yang kami tawarkan. Namun bukan Anggi jika hanya masalah seperti ini saja tidak bisa diselesaikan.

Sejak saat itu aku jadi tau bahwa para lelaki yg memegang jabatan pasti bisa dengan mudah ditaklukan oleh wanita. Ya apalagi wanita sepertiku. Karena cobaan hidup pria itu adalah harta-tahta-isyana (wanita maksudnya). Gumamku sombong. Akupun berdiri mendekatinya berdiri disamping pak Farid.

“mana sih pak yang membuat bapak merasa rugi itu?” ucapku manja disebelah telinga pak Farid dan sambil merangkul pak Farid. Dan tidak perlu waktu lama pak Farid menoleh kearahku dan dipegangnya tanganku yang satunya.

“ternyata kamu lebih cepat paham daripada yaang saya bayangkan.”

Pak Farid menarik tubuhku dan akhirnya akupun duduk dipangkuannya. Dibelai lembut mesra pipiku, dimasukkannya jarinya kemulutku, seolah-olah aku sedang mengoral penisnya.

“pinter.... emut terus... emang hebat si orang jepun itu bisa melatih sekertaris secantik dan sehebat kamu.” Pujinya yang tidak membuatku senang. Lalu Pak farid melepaskan jarinya dan mengambil telpon.

“Tolong jangan ada yang masuk ruangan saya ya, saya lagi sibuk.” “Iya boleh, dikunci aja, dan batalkan pertemuan saya hari ini dengan yang lainnya bilang saya sedang ke luar kota.” Perintahnya kepada seseorang. Dan kemudian CLEK. Pintu sudah terkunci dari luar.

“baik sayang, mari kita lanjutkan yang sempat tertunda tadi.” CUUUUPPPPP.... Sambutku dengan mengecup bibir pak Farid, aku memang saat ini menggunakan mode ganas karena berharap segera selesai. Namun sayang banget jika cepat selesai, kapan lagi aku melayani seseorang yang kalem dan romantis seperti ini.

Memang sih akhir-akhir ini aku sering melayani bos-bos demi proyek yang di buat oleh Akira-san supaya mendapatkan bantuan keuangan dari perusahaan lain. Tapi baru kali ini aku mendapatkan perlakuan romantis seperti ini. Biasanya ada aja keinginan para bos-bos itu. Yang aku disuruh striptease dululah, disuruh jadi suster, polisi, dsb (cosplay gt) karena mentang-mentang aku dari perusahaan jepang disamakan dengan yang ada di film JAV, dan ada yg paling aku benci adalah ketika harus menjalani sesi BDSM. Pasti setelah itu aku dua hari ijin tidak masuk, dan Akira-san pun tau.

“SLLRRUUPP... SLRRRUUUP...” cukup lama kami melakuan french kiss. Tanpa sadar kancing depan blazer dan kemejaku sudah terbuka. Diangkatnya braku keatas dan tangan pak Farid mulai meremas lembut, sesekali bibirnya menciumiku.

“UHHH.... MMMMHH....” desahku pelan sambil menikmati perlakuan yang diberikan oleh pak Farid.

“Yang bawa sudah basah nih, mau lanjut sambil duduk?” tanyanya kepadaku sambil tangannya masih tetap meremasi susuku.

“UHHH..terrrseraahh, bapak sajaaa...” ucapku sambil mendesah karena keenakan. Ku lihat beliau tersenyum tipis. Aku tau maksudnya dia sebenarnya juga ini dipuaskan tapi belum sempat aku melakukan sesuatu untuk merespon perlakuannya terhadapku,

“yaudah, saya puasin dulu kamu setelah itu kita pindah tempat.” Ucap pak Farid sambil tangannya mengarahkan tanganku untuk merangkulnya.

Setelah itu kami kembali berciuman dan serangan dari pak Faridpun semakin intens. Tangannya yg semula dia gunakan untuk menahanku sekarang dia gunakan untuk meremasi susuku dan tangnnya yang dia gunakan untuk meremasi sekarang sudah pindah di selangkanganku. Diusapnya halus dari luar rok yang aku kenakan perlahan namun pasti, lalu disibakkakn rokku keatas dan sekarang tangannya sedang mengusap vanginaku dari luar celana dalam yang aku kenakan.

“UHHHH... MMMPPPHHHH.... Terruuuusss paakk...” hanya desahan yang dapat aku keluarkan.

Tanpa melepas celana dalam yang aku kenakan pak Farid memasukkan jari tengahnya kedalam vaginaku dengan hanya menyibakkanya sedikit.

CLROK...CLORK... CLORK suara yang keluar dari vaginaku yang telah basah. Dikocoknya vaginaku sambil tetap kami berciuman dan tangannya tetap meremasi susuku.

“OOOGGHHHH..... ddduuuu....aaaaa aja ya pak....” rayuku ketika ciuman kami terlepas sesaat karena aku merasakan pak Farid memasukkan satu jari lagi. Aku takut jika tiga jari nanti membuat vaginaku semakin longgar.

Pak Farid tidak menjawab hanya tersenyum tipis. Lalu kami berciuman kembali. Tangannya mengocok vaginaku dengan tempo pelan, namun lama-kelamaan semakin cepat. Ciuaman kami sampai terlepas.

CLROK...CLORK... CLORK.... “UGGGHHHH..... AGGHHHH.... PAAAKKK.... PEEELLLLLAAAAAAAAAAN....”

Tanpa menghiraukanku pak Farid tetap mengocok vaginaku dengan tempo cepat, dia hanya tersenyum dengan penuh arti. Dan akhirnya

“UGGGHHHH..... AGGHHHH.... PAAAKKK....AKU KEEELLLUAAAR....” akhirnya aku mendapatkan orgasmeku yang pertama. Nyaris saja badanku jatuh untung pak Farid sigap menahan badanku. Nafasku masih tak beraturan, tubuhku masih sedikit bergertar akibat orgasme yang barusan aku dapatkan.

“aku kira kamu bisa squirt, mungkin karena masih awal ya? ya semoga aja nanti kamu bisa squirt dan memuaskanku.” APA? Aku harus squirt. Memang dia tidak berlaku kasar dan aneh-aneh tapi mending aku di bondage daripada harus squirt. Teriakku dalam hati.

“sekarang buka mulutmu, nih bersihkan tanganku.” Perintahnya kepadaku. Akupun membuka mulutku kecil, bukan karena jijik tapi karena aku masih lemas.

“mmmppphhh...mmmmphhh...slruup...” suaraku ketika membersihkan jari pak Farid.

Setelah kurasa bersih, pak Farid mengeluarkan tangannya dari mulutku. Lalu pak Farid berdiri menuju kursi sofa. Ntah apa yang pak Farid tekan, mendadak sandaran kursi turun dan jadi terlihat seperti kasur.

“ayo sini, kita mulai ronde berikutnya.” Panggil pak Farid sambil jadi tangannya digesek-gesekkan seperti memanggil seekor ayam. Aku yang masih lemas akhirnya berdiri menuju tempat pak Farid.

“lepasin dulu semua pakianmu, gk perlu stritease. Saya sudah horni sejak awal tadi.” Perintah.

Kulepaskan semuanya yg masih menempel ditubuhku hingga aku telanjag bulat, dan kubiarkan tergeletak dilantai pakaianku, setelah itu aku berjalan lagi menuju sofa, kulihat pak Farid sedang mengocok penisnya yg membuatku ingin tertawa. Ya memang tidak sebesar punya Akira-san dan beberapa bos yang pernah aku layani namun itu terlalu kecil mungkin hanya sebesar ibujarinya saja. Sekarang aku tau kenapa dia ingin aku puas dulu, karena dia takut aku tidak bisa puas nantinya. Dia cukup baik juga ternyata. Akupun naik ke sofa dan disambut dengan ciuman dibibirku dari pak Farid.

“SLLRRUUPP... SLRRRUUUP...” suara ciuman panas kami.

Didorong dan direbahkannya diriku tanpa melepas ciuman kami. Kami berdua berpelukan sambil tetap berciuman. Pak Farid melepaskan ciumannya, melihatku sebentar dengan tatapan bernafsu. Dicumbuinya tubuhku, dijilati leherku, sempat dicupangnya beberapa, lalu turun memainkan susuku.

“UUGGGHHH.... enak pak, terus...” desahku sambil tanganku mengelusi kepala pak Farid. “UGGHH...” lenguhku pelan ketika pak Farid menggigit putingku. Lalu Setelah meninggalkan beberapa jejak disusuku. Cumbuannya pun turun ke pusarku, dan berhenti di vaginaku. Akupun menggeliat diperlakukan seperti itu.

“UUGGGGHHH...PAK....ENAAAKKK... TERUSSS.... ITILNYA PAK.... TERRRUUSSSS.... AGGGHHH.....” desahku dan tanpa sadar aku orgasme untuk yang kedua kalinya.

“masih belum juga ya. Yaudah nanti sepertinya harus kulakukan dengan cara itu.” Gumam pak Farid yang tidak seberapa terdengar olehku, tp membuatku was-was. Bodoh amat yang penting aku ingin menikmati orgasmeku.

“Siap ya Nggi, bapak tidak pake kondom. Jadi klo hamil nanti saya kasih bonus buat beli nanas.” Tuturnya sambil tersenyum tipis.

“Silahkan PAAAKKKK.....KELUARIN TERUS.... AHHH... ENAAAA... ANGET....” desah dan teriakku pelan. Ya walaupun sebenernya aku berbohong.

Aku terkejut karena baru saja masuk dan sekitar 10 detik menggerakkan pinggulnya dia sudah mengeluarkan sepermanya. Aku sendiri sebeneranya tidak tau kapan dia memasukkannya, tapi aku merasa jika semburannya cukup kuat hingga mengenai dinding rahimku yang membuatku terkejut. Memang sih ketika ngewe aku tidak merasakan nikmat sama sekali namun aku berakting seolah-olah aku menikmatinya, karena selain supaya pak Farid merasa dihargai dan jadi bekerjasama dengan perushaan kami, aku juga berterima kasih karena foreplay yg luar biasa mampu membuatku orgasme dua kali.

“buka mulutmu sayang, bersihkan kontolku.” Perintahnya yang langsung ku turuti. Kubersihkan penisnya.

“Kamu pernah squirt sayang? Nanti kita coba ya.” Tanyanya yg belum sempat ku jawab karena sedang mengoral penis pak Farid.

Setelah itu di tariknya penisnya dari mulutku dan pak Farid kembali ke mejanya mengambil sebuah bubuk dan dicampurkan ke dalam minuman yang diberikan kepadaku. Akupun meminumnya karena aku pikir itu adalah obat kuat atau obat perangsang karena dia sendiri juga meminumnya.

GLUK....GLUK....GLUK....

“Makasih pak.” Ucapku sambil meletakkan gelas ke meja terdekat.

“sepertinya kamu sudah siap ya. Baiklah, kamu bersihkan dulu dirimu di kamar mandi.” Perintahnya dan akupun langsung berdiri menuju kearah kamar mandi yang ditunjukkan oleh pak Farid.

Didalam kamar mandi aku hanya membasuh vaginaku dengan air supaya sprema dari pak Farid keluar, berkumur, dan menghanduki diriku. Setelah itu aku keluar dari kamar mandi dan kulihat ada ember disitu dan handycam. Namun aku melihat pak Farid sudah mengenakan celananya.

Aku yang heran bertanya dengan polosnya, “mau syuting apa apa? Saya mandi? Hihihihi” tanyaku dengan nada centil sembari menggodanya. Karena dari awal aku merasa pak Farid adalah orang baik yang tidak aneh-aneh dalam urusan sex.

“oh, nantikan kamu tau sendiri. Dah sekarang kamu pake make-up dulu sana, yang cantik ya. Kan mau rekaman.” Perintahnya yang dia lakukan sambil mengetik sesuatu, sepertinya pekerjaan. Akupun menurutinya. Aku duduk di sofa yang tadi mulai berdandan, pakai bedak, lipstik, dll.

Memang sih ini bukan pertamakalinya aku direkam oleh bos yang aku layani, jadi aku tidak perlu takut. Lagian dalam kontrak juga disebutkan bahwa jika nanti ada vidioku yang beredar maka ketika perusahaanku bangkrut mereka semua juga akan bangkrut. Ya semuanya.! jadi mungkin vidioku hanya ada di situs berbayar mahal di jepang atau sebagai koleksi pribadi. Untuk dapat menikmatiku lagi tidak perlu mengancam dengan vidio, selama dompet tebal akupun akan mau.

“sudah pak. Saya sudah siap.” Kataku, lalu berdiri dengan tubuh telanjang buat namun dengan make-up yang cukup tebal akupun berpose.

“waw, cantik dan sexy sekali kamu. Seperti orang yang akan menikah saja. haha” Puji pak Farid sambil berjalan mendekatiku.

Ketika dia sudah sampe didepanku dia tidak menciumku, melainkan memainkan susuku dalam posisi berdiri. Cukup lama menurutku dia memainkan susuku dan kadang menggigitnya. Aku hanya bisa mendesah dan mengelusi kepalanya saja. Tiba-tiba diraihnya tanganku dan dipasangkan borgol ke tangan kananku. Apa? Doaku terkabul? Aku akan di bondage. Batinku menyesal ketika tadi berharap bahwa lebih baik di bondage daripada squirt.

“pake sepatumu, dan hijabmu. Mungkin dengan gt anakku akan senang melhatnya.” Perintahnya kepadaku sambil melemparkan hijab hitamku dan sepatuku.

Terjawab sudah mengapa dia hanya memasangkan borgol di tangan kananku saja. Karena dia ingin aku memakai jilbab dan sepatuku dahulu. Setelah memakai sepatu dan jilbabku, pak Farid mendatangiku dan menuntaskan memasangkan borgolnya ditangan kiriku. Mungkin kalian heran kenapa aku tidak berontak ataupun protes, ya karena sepert yg sudah aku jelaskan bahwa ini bukan pertama kalinya dan aku sudah sering sehingga paham akan peranku.

Kulihat pak Farid menuju ke salah satu pigora yang ada diruangannya, di turunkan pigora tersebut. Lalu memanggilku dan ternyata yang menahan pigora tersebut bukanlah paku biasa, namun sebuah u bolt. Diangkatnya tanganku yg terborgol dan di kaitkan dengan u bolt yang terpasang di tembok tersebut. Diangkatnya kaki kiriku ke atas meja yg cukup tinggi sehingga vaginaku terekspos degan jelas.

“kamu sudah siap sayang?” tanyanya yang hanya aku jawab dengan anggukan saja. Kulihat pak Farid berjalan menuju handycamnya dan menyalakannya. Lalu kembali kearahku dan memasangkan blindfold. Setalah itu aku tidak bisa melihat apapun yang dilakukannya, tiba-tiba aku mendengar suara.

DDDRRRTTTTT.....

Ya aku hafal betul dengan suara itu. Itu adalah suara vibrator. Akupun terkesiap setelah tu maksud dari gumamman pak Farid. Ternyata dia memang serius ingin membuatku bisa squirt.

“UUUGGGGHHHH.... PAAAAKKKK....” Desahku ketika vibrator tersebut menyentuh susuku yang sebelah kanan, lalu aku merasakan ada benda lain yang mengenai susu sebelahnya dan ternyata ada dua vibrator.

“UGGGHHH....MMMPPPHHHH....AAAHHHH...” hanya desahan-desahan yag keluar dari mulutku selama vibrator itu berputar-putar di susuku. Akhirnya vibrator tersebut digerakkan turun. Pak Farid bermain-main di perutku. Hal tersebut membuatku mengelijang, meliuk-liukkan tubuhku. Aku yg tersiksa dengan posisiku sulit untuk bergerak banyak. Walaupun kakiku tidak terikat, namun kakiku sudah terangkat maksimal, jadi jika ingin turun haruslah mejanya yg dipindahkan.

Kurasakan vibrator tersebut bergerak lagi dan aku tau tujuan berikutnya adalah vaginaku. Dan benar saja,

“UUUGGGGHHHHHH.... PAAAAKKK.... JANGAN DIMASUKKAN.... GELIIII.... AAAA... ENA...” desahku ketika salah satu vibrator kapsul dimasukkan kedalam vaginaku dan vinrator yang satunya tetap -dimainkannya di sekitar itilku. Aku hanya bisa mendesah pasrah, meliuk-liukkan tubuhku berharap vibrator yg ada di vaginaku bisa keluar. Ya walaupun itu adalah harapan yg mustahil. Dan beberapa saat kemudian.

“PAAAAA....AAAAAAKKKK.... AAAAKU MUNCRRRRAAAATTT....” teriakku ketika mendapatkan orgasmeku yang diikuti dengan tubuhku yang bergetar hebat karena menurutku ini adalah orgasme yang sangat luar biasa.

“Masih belum, sayang, ayo coba lagi kamu pasti bisa.” Bisiknya di telingaku sambil mengusap kepalaku yang terbalut jilbab.

“udaaahhh yaaa paakk.... uuugggghhhh.... uuuu...daaaaaahhh....” rengekku dan dengan sedikit mendesah. Ya walaupun aku sudah orgasme namun pak Farid enggan melepaskan dan tetap memainkan vibratornya di vaginaku. Aku yg sudah lemas hanya bisa pasrah. Seandainya tidak ada pengait yang menahanku mungkin aku sudah jatuh.

“uuuggghhhh... mmmppphhh.... aaaahhhh.... uuuggghhh...” hanya desahan-desahan lemah yang keluar dari bibirku selama sekitar 15 menit yang membuat aku merasa mual dan ingin pipis. Aku memang sengaja tidak banyak bergerak, karena jika pak Farid ingin aku squirt maka harusnya sebentar lagi penderitaanku yang sebenarnya akan dimulai.

“UUUGGGGHHHH... PAK..... ANGGGI MUNCRAT LAGI....” teriakku ketika aku mendapatkan orgasmeku lagi.

“Oke, kamu sudah siap sepertinya.” Katanya sambil mematikan dan melepaskan vibratornya. Dipindahkannya meja yg menahan kakiku, rasanya kakiku mati rasa kesemutan yang teramat sangat. Pengaitku dilepaskannya juga, seketika tubuhku akan jatuh aku dipegangi, lalu setelah itu dibukanya blindfold yang menutupi mataku. Perlahan-lahan aku dapat melihat sekeliling ruangan dan aku melihat pak Farid berada di depanku, lantas siapa yang memegangiku? Aku menoleh kearahnya dan betapa terkejutnya aku ketika aku tau sudah ada 2 security yang berbadan kekar sedang memegangiku supaya aku tidak jatuh tadi.

“sekarang, kalian berdua coba angkat Anggi, lalu lebarkan pahanya.” Perintahnya kepada kedua security tersebut. Diagkatnya kakiku lalu dilebarkannya pahaku. Kulihat pak Farid mulai mendekatiku, meletakkan ember dibawahku dan kemudian menciumku sebentar, merapikan jilbabku sehingga aku terlihat lebih elegan, lalu setelah itu.

“Siap ya sayang, kamu pasti suka.” Ucapnya sambil tangannya memainkan vaginaku.

“pak jangan pak. Saya mohon, saya tidak bisa squirt, saya mohon jangan paksa saya. Huhuhu.” Rengekku agar pak Farid tidak jadi melakukannya. Ya walaupun aku bohong karena sebenarnya pernah sekali aku squirt karena dipaksa juga, dan setelah itu efeknya adalah badanku benar-benar lemas hingga menggerakkan jariku aja tidak sanggup dan yang membuatku tersiksa adalah vaginaku yang terus berkedut-kedut dan badanku yang bergetar sekitar 30menitan.

“jangan bohong, mana ada wanita yang tidak bisa squirt. Semua alasannya sama aja. Nih rasakan.:

CROK...CROK..CROK...

“OOOOGGGGHHHH.....!!!!!! AAAAHHHHHH....!!!!! SAKKKIIIITTT....!!!!! OOOUUUGGGHHH..... AMMPUUUNNN.... EEEENNNNAAAAKKKK......” teriakku yang dengan sekuat tenaga aku berusaha menggerakkan badanku dan berontak namun karena dipegangi oleh 2 orang security yang kekar maka aku hanya bisa teriak-teriak. Dan ketika jari ketiganya masuk kedalam vaginaku.

“AAAAAAAAAAAAAAAAAGGGGGGGHHHHH......” Teriakku dibarengi semprotan air yang keluar dari vaginaku yang langsung masuk kedalam ember yang sudah di sediakan. Lumayan banyak air yang aku keluarkan.

“HAHAHA, SUDAH KUDUGA KAMU PASTI BISA SQUIRT....” tawanya bahagia. Sedangkan aku sendiri sudah lemas. Andaikan saat ini aku dalam posisi berdiri mungkin aku sudah ambruk. Belum reda getaran orgasme yg aku rasakan tiba-tiba saja.

“OOOUUUGGGHHH.... JANGAAAAN PAAAK... SAKIIIT...!!!!” teriakku ketika pak Farid mengocok vaginaku lagi. Dan akhirnya aku squirt lagi untuk kedua kalinya, dan ini adalah pengalaman pertamaku squirt lebih dari sekali. Dan hal itu diulangi lagi oleh pak Farid hingga aku squirt 3kali, dan itu amat sangat menyiksaku. Untung saja penderitaan ini segera berakhir.

“dudukkan dia di sofa, dan ini janji saya uang bonus kalian. Silahkan kalian berdua honeymoon.” Perintahnya kepada kedua security itu.

Di dudukkan aku di sofa namun aku ambruk menjadi tiduran di sofa dengan hanya menggunakan jilbab dan wedges saja. Tubuh masih bergetar hebat begitupula vaginaku yang terus berkedut, nafaskupun juga tidak karuan. Lalu pak Farid mendatangiku sambil membawa minum dan proposalku.

“nih minum, setelah itu aku baru tanda tangani.” Perintahnya. Namun karena aku begitu lemas aku hanya mampu menggelengkan kepalaku pelan “Sudah pak saya capek banget”, takut jika itu sudah dicampur obat perangsang. Sepertinya pak Farid mengerti yg aku maksud.

“Tenang aja, ini gk ada campuran obat sama sekali kok.” Tuturnya sambil mengangkat kepalaku dan membantuku meminumnya.

Kurasakan aromanya aneh dan rasanyapun juga. Aku meliriknya dan dia seperti biasa pak Farid hanya tesenyum tipis.

“enak?” tanyanya kepadaku yang hanya mampu kujawab “iya pak, makasih” jawabku bohong demi kontrak kerjasama, dengan suara lirih pula karena aku lemas sekali mugkin jika di hotel aku sudah tertidur.

“seriusan? Kamu suka cairanmu sendiri? Wah hebat ya. Lain kali setelah proyek kerjasama kita berhasil kita mainlagi ya.” Ucapnya, dan seketika itu pula aku langsung merasa mual. Jadi itu tadi adalah air hasil squirtku? Aku hanya bisa menahan rasa mual tersebut.

“nih, sudah aku tanda tangani ya. Untuk uangnya nanti biar ditrasnfer sama bendaharaku.” Sekarang saya mau keluar dulu. Jika kamu masih mau istirahat disini silahkan. Siapa tau ketika saya balik saya jadi horni lagi, hehehehe.” Ucapnya dengan melemparkan proposal kontrak kerja sama dan meninggalkanku di ruangan ini sendiri.

Akupun memejamkan mataku sebentar dan akhirnya aku tertidur. Aku baru terbangun ketika ada smartphoneku berbunyi. Aku yang sudah sedikit bertenaga berdiri dan mengambilnya.

“moshi moshi.” “oh iya, sudah beres, sudah ditanda tangani tinggal nunggu uangnya di transfer saja.” Ya itu adalah telepon dari Akira-san yang menanyakan kinerjaku. Setelah telepon itu di tutup aku mulai memakai kembali pakaianku dan merapikan diri. Lalu setelah itu meninggalkan ruangan tersebut.

“Permisi mbak, dapat titipan dan pak Farid.” Ucap salah seorang receptionis ketika aku akan keluar dari gedung. Ketika kulihat itu adalah bukti transfer uang investasi kerjasama dan sebuah microSD yang sudah dapat kutebak adalah copyan dari pebuatan kami tadi.

“oh iya, makasih ya mbak.” Ucapku kepada reseptionis tersebut.

“mbaknya kuat nyetir sendirian? apakah perlu diantar?” tanya perempuan tersebut yang membuatku shock.

“hah maksudnya?” Tanyaku polos.

“saya paham kok mbak, mbaknya hbis dipaksa buat squirtkan? Saya juga sering mbak, kadang saya menginap disini jika tidak kuat jalan.” Jelas perempuang tesebut.

“Eh? I...i...ya mbak, tapi saya masih kuat kok. Makasih ya.” Jawabku tergagap lalu meninggalkannya dan meunuju parkiran mobil. Setelah itu aku pulang ke appartmentku, sesampainya di kamar, aku langsung merebahkan tubuhku dikasur tanpa melepaskan pakaianku karena aku sudah sangat lelah.

“semoga aja besok tidak separah ini. Gomen.” Gumamku dan akhirnya aku tertidur.


Makasih sudah mau membaca, jangan lupa komen dan sarannya ya.
untuk next update di page 7 atau minggu depan. mana duluan yang terpenuhi...
 
Terakhir diubah:
Jadi ini kisah para sekretaris perusahaan, boss mesum dan kerjasama :papi:
 
Mantap up datenya, semoga berlanjut terus sampai label tamat.
 
POV Dea

TUING...!! TUING....!!

Smartphoneku berbunyi, dengan perasaan was-was ku buka smartphoneku.

“Semoga bukan Akira-san, Semoga bukan Akira-san” doaku, karena hari ini adalah hari yg disampaikan Akira-san di saat terakhir kali kami bertemu.

“De, jangan lupa ya nanti ketemuan di kampus.” Tulisan yang muncul di smartphoneku.

Dengan senyum lebar aku merasa tenang dan puas ternyata yang menghubungiku adalah Anggi-senpai. “oke siap senpai. Aku bawa apa nih?” tanyaku antusias dengan ajakan Anggi-senpai yang membuatku lupa sejenak dengan Akira-san.

“gk usah, bawa peralatan mandi dan make up aja, soalnya punyaku habis. Xixixi” balasnya.

Dengan hati yang senang akupun menyiapkan semuanya dan tak lupa mengabari pacarku dan ternyata pacarku juga mau keluar kota sama keluarga. Katanya mau natalan di luar kota. Jadinya aku tidak perlu khawatir dia selingkuh. Baru saja teringat selingkuh pikiranku langsung kembali tertuju pada perktaan Akira-san. dan hingga sore ini belum ada chat sama sekali. Positif thinking aja mungkin sedang sibuk.

Setelah semua siap, akupun menuju kampus menggunakan taxi-online, sesampainya dikampus ternyata Anggi-senpai sudah menungguku.

“macet ta de?” tanyanya menanyakan kenapa kok aku telat karena setelah melihat jam ternyata aku terlambat 30 menit dan sedangkan Anggi-senpai orangnya displin tinggi.

“enggak senpai, tadi berusaha ngerayu pacarku dulu biar diijinkan.” Jawabku berbohong padahal sebenarnya aku terlalu lama menikmati mandiku yang entah kenapa benar-benar terasa nyaman.

“HA? Ali? Kok tumben dia ragu sama aku? Yaudahlah mungkin nanti dia perlu di tungkak (di tendang pake tumit). Yang penting sekarang kita berangkat dulu keburu macet ntar.” Akhirnya aku dan Anggi-senpai berangkat beriwisata. Selama diperjalanan kami bercerita tentang banyak hal mulai dari jaman perkuliahan hingga pekerjaannya. Namun aku masih tidak berani menanyakan apa yang aku lihat di toilet kantornya waktu itu.

Sekitar perjalanan sekitar 2 jam akhirnya kami sampe di vila yang di tuju. Namun betapa terkejutnya aku karena disana sudah ada 2 mobil terparkir dan yang membuatku lebih shock adalah ini vila milik keluarganya pacarku.

“senpai kok ada mobil? Kita gk salah vilakan? Dan inikan vilanya Ali?” tanyaku dengan cepat ke Anggi-senpai.

“eh? Iya ini vilanya Ali kok, cari yang murah gt. Klo mobil 2 itu memang ada beberapa temen kantor yang join gt.” Jawabnya dengan memalingkan mata seolah-olah sedang menikmati alam namun menurutku lebih terlihat seperti orang berbohong. Tapi yasudahlah positif thinking aja deh.

“oalah, gitu gak bilang. Kan aku bisa ajak yang lain senpai.” Jawabku sambil mulai menurunkan barangku dan aku melihat Anggi-senpai menurunkan tas yang cukup besar, mungkin aja ada barangnya teman-temannya.

“Kamu masuk duluan aja De, aku lewat belakang sekalian naruh barang dulu.” Perintahnya padaku yang aku jawab dengan anggukan kepala saja. Lalu aku menuju ke pintu masuk dan.

“HA??? Gk mungkin? Ini salahkan? Ini Cuma mimpikan? Gk mungkin Anggi-senpai akan melakukan hal ini.” Aku yang terkejut ketika membuka pintu utama di kejutkan oleh chat yang masuk ke smartphoneku. “Gomen De, aku terpaksa.” Chat singkat dari Anggi-senpai yang penuh dengan sejuta arti dan emosi.



POV Ali

“Mas, saya pinjem handycamnya ya buat ngerekam.” Sebuah chat dari pak Raden penjaga salah satu vila keluargaku di daerah atas. Ya walaupun tidak tua-tua banget tetap saja lebih tua dari aku mungkin umurnya sekitar 30an gitulah.

“emang bisa pakenya pak? Pakai aja klo rusak ijoli (ijoli = ganti rugi) lho pak. Oh ya stock memorinya ada di lemari kamar yang biasa sinyo pake tidur ya.” Balasku singkat

“wah ngenyek mas iki, isok yo aku, akukan yo tau sekolah (wah menghina mas ini, bisa ya aku, akukan dulu juga pernah sekolah).” Balas pak Raden.

Hari ini aku memang ada rencana keluarga ke luar kota untuk perayaan natal , namun sampe jumpa hari rabu minggu depan atau di page 7 ya...

Sekian spoilernya...

Ditunggu komen, saran, dan imajinasinya.

Klo mau mulustrasi bisa kok, apa mau minta PM juga bisa. Tp better silahkan berimajinasi sendiri. :pandaketawa:
 
Jalan ceritanya bagus cuma istilah2 jepangnya dan terlalu banyak adegan seks yg ribet ya
 
makasih semua atas apresiasinya. sebelum aku lanjut ngetik nih biar sepaham aja. menurut kalian semua apasih NTR itu?
klo menurut ane pribadi NTR itu adalah momen ketika seseorang melihat orang yang dia Sayang/cinta/suka sedang menjalani hubungan (pacaran, bermesraan, ngewe, dsb) dengan orang lain yang dia kenal maupun tidak baik dalam kondisi terpaksa, tidak disengaja, maupun disengaja.
klo ada yg berpendapat lain silahkan utarakan, mumpun sesi NTR.nya belum terlanjur di ketik.
Kaya chuckold gt ya senpai
 
Terlalu banyak kata2 jejepangan yg mgkn gak semua org tau dan kurangnya deskripsi tokoh pemeran, jadi rada bingung bayangin ceritanya :v
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
harus kemaren malem update, tapi saya mohon maaf karena banyak kerjaan dan deadline skripsi.
saya usahakan secepatnya update
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd