Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT This is Destiny

Bimabet
ya gak jadi liat perut vivi buncit
 
Haisss,,
Mau pasang spiral???
Hmmmmmm sepertinya banyak adegan berbahaya nih nantinya,,
:pandaketawa:

Anyway,, ane suka bahasa énte yang "kikuk-kikuk" suhu,,,

Terakhir,, jaga kesehatan, tetap berkarya,,
:beer:
 
Haisss,,
Mau pasang spiral???
Hmmmmmm sepertinya banyak adegan berbahaya nih nantinya,,

Anyway,, ane suka bahasa énte yang "kikuk-kikuk" suhu,,,
:pandaketawa:

Terakhir,, jaga kesehatan, tetap berkarya,,
:beer:
 
Kayak nya bakalan ada konflik kakak berade nich yg ngerebutin si vivi

Bahasa dan gaya tulisan nya ringan dan mudah di cerna jadi gampang untuk menikmati nya..

Lanjutkan suhu...
And thank's buat update nya :jempol:
 
Chapter 20


***

( hari berikutnya )

( hari ini ben pun muncul, dan masuk ke kelas. Sikap sangat berbeda, terlihat sok cool, dan duduk berjauhan dengan rendra dan kawan-kawan)

" eh itu si ben, dah gak mau temanan sama kita lagi ren" ucap raka berbisik

"biarin aja, awas aja dia ganggu vivi lagi" tatapan tajam ke ben.

"dulu teman kini musuh ya ren.." jerry menghela nafas.

"ya biarin dah.. bentar lagi kita juga gak bakal liat muka dia, kalau udah lulus" ucap santai rendra.

( ben bersikap dingin, tatapan begitu tajam melihat vivi dan rendra. Jam bel pun berbunyi pertanda pulang, rendra hari ini bersikap santai dan menahan diri entah untuk apa. Mereka pun menuju mobil dan pulang )


***

"plokk... Plokk" mobil rendra di timpuki telur busuk oleh seorang,

"ah iseng banget." Rendra menepikan mobilnya

( vivi pun dan rendra turun melihat apa yang terjadi, ternyata itu ben naik motor dan 4 kendaraan motor lainnya langsung menimpuki rendra dengan telur busuk,)

"aaah" vivi menjerit lemparan telur hampir mengenainya.

"brengseek..." rendra melindungi vivi dari lemparannya

( rendra yang penuh pecahan telur tak bisa menahan emosinya)

" ren..." di gengam erat tangan rendra oleh vivi..

"vi..ini dah keterlaluan." Ucap rendra geram.

"ren..." ucap vivi lembut dan gengam tanganya semakin erat..

( di tatap nya wajah vivi )

"gue harus bisa nahan diri,,, hmm.." rendra menghela nafas..

"cabuttt cabutt" ucap ben sambil acungin jari tengah ke rendra.

"aahh.." di gebrak nya cap mobilnya kesal..

( rendra pun bisa menahan emosinya karena vivi, mereka pun pulang dengan mobil yang penuh pecahan telur dan juga rendra, dengan masih menahan emosi rendra pun masuk kamar. )

"mendingan gak usah ganggu rendra dulu, masih kesal kayaknya" ucap vivi dalam hati

"tapi rendra butuh gue kayaknya, kasian juga" ucapnya

( makan malam pun tiba, rendra gak keliatan keluar kamar. Vivi makan malam sendirian dan menyisakan buat makan malam rendra )


***

"rennnn.... Tok tok tok" ucap vivi

"masuk" nadanya agak tinggi

"huft.. aku bawain makan malam.." vivi menaruhnya di meja.

"lagi gak mood vi.." tampangnya gak enak di lihat,

"hmm masih kesal ya.." vivi duduk samping rendra.

"ya lah.. harga diri gue.. eh aku... kayak di injak-injak.. kesel banget udah songong anak" ucap rendra curhat.

"kamu mah, ssh ah jelasinya." Vivi pegang tangan rendra.

"kamu gak rasain sih.." sama-sama buang muka.

"kamu milih mana, belajar sabar atau menjaga image kamu pemilik sekolah ?" ucap vivi tatap wajah rendra.

"belajar sabar, tapi sabar juga ada batasnya.." rendra menghela nafas.

"kamu jangan pikir gitu... kamu lupa dulu pas aku disni sikap kamu gimana? Sama kan kayak si ben lakuin ke kamu?" jelasnya vivi.

"hmm... kayaknya karma ya vi,, hehe. Maaf yah buat dulu.." di ciumanya kening vivi.

"ih biarin ah masa lalu" ucapnya

"sekarang kamu pilih dan janji ke aku sekarang.. mengalah untuk menjadi di segani karena sikapmu, atau melawan menjadi di segani karena takut dengan sikap mu.
Kamu jawab dengan jujur, aku kasih hadiah nanti " senyum vivi

"hmm pilih salah satu dpt hadiah?" rendra heran

" tergantung jawabmu, hmmm" vivi liatin rendra.

( rendra pun berpikir cukup lama )

"huftt.. baik gue milih mengalah bukan bearti pecundang tetapi gue mengalah untuk menjadi pribadi yang lebih baik, gimana?" ucap rendra tegas.

"hehe.. tumben pikirannya lagi lempeng.." ucap vivi puji.

"ada km sihh... " ledeknya..

"hmm. Sini... " rendra berbaring di paha vivi.

" yakinnnn?" ucap vivi tatap wajahnya sambil mendekati wajah rendra.

"yakiinn..." senyum rendra sambil memonyong bibir..

"ihh ngapainn enak aja minta cium" ledeknya vivi.

"yahh kali aja gitu, sama pacal sendiri gak boleh cium" ucapnya manyun.

"hmm ia yang ini aja" vivi mengeluarkan paayudara kanannya.

"waww... gak pakai bra ternyata." Ucap rendra

"hmm nii.." vivi mendekatnya payudaranya ke rendra.

"slruuppsss,,, slruupss" rendra mengenyot seolah dia bayi..

"aaahh".. vivi mendesah pelan..

( tanganya rendra membuka kancing baju tidur vivi sehingga kedua buah nya keliatan, di remas nya dan di emut secara bergantian posisi agak membungkuk )

"ehh udah hmm.." desah vivi memegang kepala rendra.

"uh,, tangungg.. asshhh slruupps" di sedotnya kuat puting vivi..

"aaaaahh..." hmm.. vivi terus menggeliat.

( rendra pun bangun dan peluk vivi dari belakang, dan di panggkunya )

"hmm.. udah yah.." ucap vivi

"nanggung vi.." kembali di remasnya dari belakang..

"ngggh ren,, hmm.. " tubuh vivi menggeliat.

"uhh... kita coba posisi baru yuk" ucap rendra berbisik.

"nggh apa?" vivi keceplosan.

"gak ah.. kamu gak mau" ledek rendra.

" hmmm.. iah kali ini aku mau, abis itu sesuai janji kemarin" ucap vivi

"asikk.. yuk.. " rendra melucuti pakian tidur vivi sampai bugil dan di tariknya ketengah tempat tidur.

( rendra pun melucuti pakiannya sendiri, dan langsung menindih vivi, langsung d lumatnya bibirnya. Tak lama rendra kangkangin paha vivi, dan melumat memeknya yang masih diriasi hutan lebatnya. Vivi hanya bisa mendesah nikmat sampai terasa memeknya sudah mulai basah )


***

" vi kamu nungging.. kita doggy, udah pernah liat?" ucap rendra ssambil posisi vivi nungging,

" uhh,, belum.. " ucap vivi sambil nungging.

"hehe.. aku ajarin, nahh kangkangin dikit.. ya gitu" rendra memposisikan.

"hmm.. rileks aja badannya.." render elus punggung vivi.

"hmm.. ih gelii" vivi merasakan kontol rendra di gesekan dari bawah.

" nggh.. " kepala kontol rendra mulai masuk.

"awwhh hmm.. kegedean" ucap vivi keceplosan,

"ah masaaa.. pas gini kok." Di dorongnya perlahan sambil remas bongkahan pantat vivi.

"aahh renn.. hmm" ucap vivi..

"bleessshh.." di tekannya sampai mentok..

( rendra pun langsung gerak maju mundur perlahan sambil memainkan toket vivi yang mengantung, desah vivi membuat rendra semakin cepat genjotnya.)

"plokk plokk plok.." bunyi benturan antara vivi dan rendra

"aahhh .. renn. Aahh" tubuh vivi bergoyang hebat sambil wajahnya mendongak ke atas.

"uhh fvk.. uhh,,, " di gerakinya semakin cepat sambil di remasnya keras.

"aahhh.. aahh aahh... renn..." vivi terus mendesah..

"ahh shitt,, si vivi belom muncrat juga.. angel aja dulu gue giniian 5 menit dah kejang-kejang, tapi dia tahan lama.." gumam rendra dalam hati..

" aahhh renn,, mau pipiss.." desahnya vivi setlah 10 menitan lebih di enjot cepat..

"uhh yeah.. pipis aja" rendra memainkan tempo geraknnya, di tariknya pelahan dan di hentakin cepat dan seterusnya.

"aaahh... aahhh" vivi jerit histeriss menjambak seprei kasur...

"sfx*creeettt.... Creerettt." Tubuh vivi mengejang hebat...

"ouh yeahh.. " rendra terus memainkan dengan tempo santai. Dan menanamkan kontol ek dalem memek vivi.

"giliran aku ya.." rendra membalikan tubuhnya dan langsung keluar masukin kontolnya dengan posisi vivi terlentang.

"nnggh ngh" mata vivi terpejam sambil tarik nafas.

" ahh.. vii.. plop " di cabutnya dan rendra mengocok kontol di depan wajah vivi.

"aahh.." vivi yang tidak mau liat kontol rendra pun pejamin mata.

"aahh, sfx*crootttt. Crroottt" sperma rendra menyembur ke wajah vivi..

( rendra pun mengoleskan kontolnya dari kening sampai bibirnya, dan rebahan di samping vivi.)

"ihh jijik banget.." vivi mencoba melek.

"hehe.. buat awet muda tau." Di elusna rambut vivi.

"awwww awh awh.. " di cubitnya perut rendra..

"rasain.." ucap vivi manyun.


***

( vivi pun memakai pakiannya kembali dan keluar kamar rendra dengan wajah belumuran sperma.)

"eegghh om" vivi langsung nunduk berpapasan dengan om hen.

"loh vi.. dari kamar rendra?" ucap om hen santai.

"nggh ia om.. " vivi masuk nunduk karena malu wajahnya basah.

"oh .. " om hen memandang wajah vivi yang basah.

"vivi ke kamar dulu om.." vvi nunduk dan berlari kecil ke kamar nya.

"abis main nih si vivi sama rendra." Ucap om hen sambil liatin pinggul vivi.


***

( kamar )

"huuh.." rendra tarik nafas dalam-dalam.

"padahal pengen nambah ini, kayaknya 1 ronde gak cukup" ucap rendra memandangi langit-langit.

"lagi apa si vivi.." rendra ke lubang kecil di kamarnya.

"hmm gak ada orang".. di lihatnya teliti,

( kamar mandi vivi )

"huftt. Lengekt banget nih muka, tapi aromanya bikin kerangsang gitu ya,," vivi lihat ke cermin,

"hmm.. " di olesinya ke leherr nya

" cobain ah.." vivi membuka piyamanya dan mengoleskan sperma rendra ke buahdada nya.

"hmm.. licin.. " desahnya sambil pilin.

( tak terasa dirinya kembali terangsang, vivi pun membuka kembali seluruh pakiannya. Di naikannya satu kaki sambil jari-jarinya yang basah sperma rendra di mainkannya di memeknya. )

"uhmm... malu ih kalau minta ke rendra.. dkirain nanti ketagihan" vivi memberhentikan aksinya, di basih tubuhnya hingga bersih dan kembali ke kamar dengan handuk di lilitnya.


***
"nahh itu dia,, abis bersih-bersih kayaknya" rendra masih mengintip

"perfect banget.. kata orang jembutnya lebat nafsunya juga gede.. tapi kyaknya vivi puas cuman satu kali klimaks" ucapnya dalam hati,

( vivi tak menyadarinya, membuka handuknya dan tiduran terlentang, kakinya yang mengangkan memperlihatkan memeknya pas di depan rendra )

"gue harus bisa atur jadwal main sama dia.. hmm. Pengen crotiny di dalem" kontol rendra kembali menegang.

"ahh mau gak ya vivi gue ajak lagi.. masih pengen gue, bisa sih gue paksa, tapi gue dah janji.. hmm.." rendra kembali ke tempat tidurnya,


***

"hmm.. harus bisa tahan ni.." vivi pun menarik selimut,

"tapi 1 kali keluar gpp kali ya.. hmm" vivi pun memainkan memeknya dengan vibrator di dalam selimut

( vivi pun tertidur pulas setelah klimaks tak lama tanpa pakian dan hanya di tutupi selimut, jam menunjukan jam 00.00)

"aahh gk bisa tidur... hmm.. gue ke kamar vivi deh" rendra keluar kamar perlahan menuju kamar vivi.

"Kreeekkkk" langkah rendra pelan."

"hmm udah tidur pulas" di elusnya pipi vivi.

"vii... main lagi yuk.." bisiknya pelan.

"iah mauu.." rendra menjawabnya sendiri.

( rendra pun perlahan masu ke kamar vivi yang gelapdan di peluknya vivi yang kebetulan tidur nyamping.)

"hmm.wew... tidurnya telanjang." Rendra kaget sambil melihat ke dalam selimut.

"tumben telanjang.. " kedua tangan vivi di jepit selangkangannya.

( rendra pun ubah posisi vivi terlentang, di kangkangannya dan di hirupnya baunyaa )

"abis manstrubasi, " rendra melihat cairan sperma yang mongering dip aha pipi.

"kenapaa gak bilang mau lagi sayangg" bisiknya sambil rendra buka celananya dan tanggannya mengocok memek vivi dengan 2 jari.

"nggh" lenguh vivi mash tertidur.

"kita sekali lagi okee" di gesekannya kontol rendra..

"nggh.. blesssss" tak lama rendra memasukan kontolnya perlahan.

( di kangkanginnya kaki vivi dan tertahan lutut rendra, d tahanya kedua tangan vivi terlentang. Di keluar masukannya kontol rendra dengan ritme pelaan, menikmati jepitan memek vivi. Rendra semakin cepat keluar masukin semakin cepat..)

"uhh vii.. gak tahann hmm" racau rendra.

"ngghh.." vivi tak sadar mendesahh..

( rendra pun semakin cepatt, membuat vivi setengah sadar dan menandakan vivi klimaks, rendra pun masih terus keluar masukin kontolnya)

"nggh rendra.." ucaap vivi saat setengah sadar melihat rendra..

"uhhh vii.***k tahan" ucap rendra.

"plooppp.. " di cabutnya kontol rendra

"ahhh *sfx crottt....crotttt" di tempelkan koontolnya di mulut vivi yang terbuka dikit

( di oleskan di bibir vivid an sebagian masuk ke mulutnya, di gesekannya terus sampai spermanya abis. )

"gleegg.." vivi yang setengah sadar menelan sperma rendra, dan matanya yang sayu-sayu kembali tertidur.

"uhh,, cantik banget km vi." Di kecupnya kening vivi.

( hanya hembusan nafas yang keluar dari vivi, matanya kembali terpejam. Diam-diam rendra keluar kamar sambil menyelimuti tubuhnya vivi dan kembali tidur dengan nyenyak )


***

( pagi hari )

"nggghhhhhhhh aahhhhh" vivi mengulettt..

"ehhmm kelupaaan tidur telanjang" ucapnya saat menyadari diirnya bugil.

"tadi malam mimpi apa beneran ya, rendra gituin lagi.." teringantnya kajadian tadi malam.

"hmm kayak mimpi deh.. tapi lemes hmm." Vivi pun melihat cermin.

"ihh ilerann hm" vivi mengira kerak di bibirnya itu ilernya.

( vivi pun segera mandi dan siap-siap untuk sekolah )

"wihh tumben, kamu bangun pagi, biasa masih molor" ucap vivi liat rendra keluar kamar.

"ya donk.. kan mau berubah" ucapnya senyum..

"hehe.. yuk turun.." ajak vivi.

"yukk.. muaaahh" di ciumnya bibir vivi sambil rendra berlari ke bawah.

"ihhh rese.." ucapnya langsung turun ke ruang makan.

( vivi, rendra, om hen, tante nia sarapan bersama, rendra terlihat riang entah kenapa. Tapi vivi mash kepikiran kejadian tadi malam, masih antara percaya tak percaya. )

To be continue.
 
:ha: curang ini Rendra,,, main colongan....
oalaahh, Vie... parahh
di gituin koq nggak terasa...
:D
 
Chapter 21


***

( sekolah )

"ohh itu namanya rendra ya ben" ucap seorang temannya.

"ya yang kemarin kita lemparin." Ucap ben melihat vivi dan rendra jalan bersama.

"yakin lo dia sekejam gitu, kemarin aja gak lawan kita." Ucapnya seseorang.

"kalau bukan gue yang belain lo nanti, lo bakal di bully sama dia. Mendingan kita lawan duluan sebelum dia maju" ucap ben senyum licik.

"wahh.. dulu kan lo 1 gank sama dia, kok jadi gini?" ucap seseorang.

"ya.. gue paling benci di khianati sama munafik, cihh" ucap ben.

"liat aja bakal gua bikin perhitungan sama dia" lanjutnya.

( kini ben berteman dengan anak kelas 1 yang kelakuan 11 12 sama dia, tetapi badannya besar-besar. Ini membuat suatu ancaman untuk rendra dan kawan-kawan.)


***

"oii jerr.. lo liat tuh si ben, udah punya gank baru." Tunjuk indra ke ben dan kawan-kawan.

"iaa gue liat. Feeling gue gak enak ndra.. ini bakal awal untuk rendra sama kita juga" ucap jerry.

"kenapa emang?" ucap indra

"ya takutnya rendra bakal berantem sama ben dan kawan-kawanya,"

"ya kita kan udah mau buat rendra berubah kan, jangan sampai ada konflik lagi deh" lanjut jerry.

"yah ia sih.. kita liat nanti deh,, yuk ke kelas " ajak indra.

( jerry sudah mencium aroma yang tidak enak dari ben)

" eh ren.. lo dah tau lom. Di ben udah punya gang baru," ucap indra

"hmm terus?" rendra bersikpa santai.

"yah itu bisa ancaman lo dsini ren.." ucap indra.

"yah, si ben doank yang ngelunjak, yakin anak yang lain bakal ikutan dia?" ucap rendra.

"nah itu ren.. gue takutna aja." Ucap jerry.

"( bener juga sih, tapi gue udah janji sama vivi hmm.. )" gumam rendra dalam hati.

" Kita harus wasapada nih.. ada firasat gak enak si ben gitu." Ucap raka.

" nah,, kayaknya dia dendam pas lo hajar ren. Bilangin vivi gih nanti." Ucap jerry.

" ia slow aj." Ucap rendra.

( waktu pun berlalu, beberapa hari tak ada tampak dari ben mulai berulah dan berjalan normal seperti biasa. )


***

( pulang sekolah )

"yuk balik vi.. dah mendung juga.." ucap rendra.

"iahh hmm." Vivi mengikuti dari belakang.

"...." Vivi melihat ben dan kawan-kawan berlari dari arah parkiran..

"taiii kerjaan siapa lagii..." teriak rendra geram.

"kenapa?" tanya vivi.

"tuhh.. ban kempes semuaa.. ada yang bocorin... shit" ucap rendra geram.

"pasti ulah si ben.. anjing bener tuh anak" rendra terlusut emosi.

"ihh,, jangan emosi" di pegangnya pundak rendra.

"huftt, iaa maaf" rendra tarik nafas..

( rendra pun mencari cara untuk, dan akhirnya mendapat pinjaman pompa angin manual )

"semangattt.." ledek vivi.

"bantuin tiup gih.." ucap rendra menaik turunkan tangannya.

"ih gak mau.. itu kaan tugas lelaki.. wee" vivi menemani di sampingnya.

"lebih capek pompa ban... dari pada pompa kamu vi. Hhee" goda rendra terus pompa ban.

"ihh.. mesum.." di tepaknya pundak rendra.

"hehee.." keringetnya bercucuran dan ini roda ke 4.


***

"tin tinn..tinn.." suara mobil klakson..

"viii mendingan balik sama gue.. haha" ucap ben sambil buka jendela.

"hmm gak deh.. " ucap vivi senyum.

"hehe.. woi ren.. mendingan lo jadi tukang tambal aja. Lebih cocok haha" ucap ben tertawa bersama temannya.

"( tai lo ben... kalau gak ada vivi udah gue hajar lo..)" ucap rendra dalam hati sambil melihat tajam ke ben.

"brruuummmm" di gebernya mobil di hadapan rendra.

"brakk.." di bantingnya pompa angin.

"ihh udah d bilang tahan emosi.. " ucap vivi.

"siapa marah... orang capek banget ini pompa ban.. " rendra tarik nafas.

"boong..." ucap vivi jutek.

"yah ngambek,,," rendra pun segera mengambalikan pompa.

( walaupun sudah di pompa, ban mobilnya masih terasa kempes itu cukup sampai ke tempat tambah angin terdekat. Dan sampai juga di rumah )


***

( malam hari )

" tok tok tok.. vi..." ucap tante nia

"iaah... sebentar.." jawab vivi keluar kamar.

"eh tante. Ada ap?" sambung vivi.

"tante mau ngomong ke kamu." Tante nia tarik tangan vivi ke tempat tidur.

"minggu kamu gak kemana-mana kan?" ucap tante nia.

"hmm ia tante.. kenapa?" vivi heran.

"kita ke RS yuk, buat pasang kamu spiral" ucap tante nia.

"ih apaan tuh tante?" vivi kaget.

"itu salah satu program biar kamu gak hamil" bisik tante nia.

"hmm KB gitu tante?" ucap vivi ragu.

"yap.. heehe.. tante gak mau kamu hamil sampai kalian sama-sama selesai kuliah" bisik tante nia

"tapi tante.." vivi ragu..

"gpp kok.. kalau udah waktunya, kita lepas. Kamu juga katanya lom siap kan?" lanjut tante nia.

"hmm aman kan tante?, iah...apa lagi rendra males pakai itu tante apa namnya" ucap vivi bingung.

"kondom?" jawab tante nia

"ia iah itu..hehe" vivi nyengir.

"ouhh.. makanya kita pasang spiral, buat jaga-jaga ya.. aman kok.. " bujuk tante nia.

"iah deh..." vivi jawab setelah mikir panjang.

"nah gitu donk.. kamu juga jangan sering-sering layanin rendra, kasih jarak aj 2 minggu gitu. " ucap tante nia.

"hmm.. ia tante.. " vivi senyum

"hihi... udah brp kali semenjak belah duren?' bisik tante nia

"ih tante.. ah malu hmm" ucap vivi mukanya memerah.

"tuh masih malu ja. Kita sama-sama cewek kok" tante nia senyum.

"hmmm 3 kali tante,, hheee" ucap vivi nunduk.

"ih wow.. enakaan ?" lanjut tante nia.

"hmm. Iaah" jawab vivi malu.

"hihi... ya udah. Tante keluar dulu ya" ucap tante nia langsung keluar kamar.

( vivi masih ragu, tapi rendra keluarinya selalu di luar walau gak pakai kondom. Vivi tak bisa tolak keinginan tante nia karena dia sadar ia siapa dan darimana dan untuk apa)


***

( keesokan harinya, vivi tau rendra masih kesal kejadian kemarin, tetapi rendra tak pandai mentembunyikannya, hari ini berjalan seperti biasanya. )

( Bell isitrahat ).

"hoii vi.. kenapa bengong" tergur reni.

"ehh. Ngk kok.." ucap vivi beralasan.

"jangan boong. Lo liatin rendra di deketin cewek kan" ucap reni.

"hheee. Ia.. siapa itu sih" ucap vivi sambil tunjung cewek lagi ngobrol di taman sama rendra.

"hmm.. siapa ya.. kalau gak salah namanya rere, anak kelas X." ucap reni.

"kecentilan banget ya,," ucap vivi cemburu.

" padahal baru kenal, tapi rendra kayak akrab gitu" sambungnya.

"cieee.. cemburu yaa.. haha" ledek reni.

"ihh apaan sihh... " ucap vivi bête.

( tak lama cewek bernama rere meninggalkan rendra diikuti bell masuk untuk pelajaran selanjutnya. Vivi terus perhatiin rendra di kelas. )


***

"kringgg... krinnggg..." bell pulang sekolah.

"yukk vi pulang.. " ajak rendra.

"hemm tumben, gak ngobrol dulu?" ucap vivi.

"hehe mau ajak km makan di luar... tapi pulang dulu" ucap rendra

"ouhh iaaa." Vivi berjalan menuju parkiran.

( tak ada tanda-tanda ben beraksi, vivi dan rendra pun segera pulang. )

"reni... tadi cewek yang ngobrol siapa?" ucap vivi

"hmm yang mana?"

"yang tadi di taman.. hmm" ucap vivi

"ouhh.. itu rere, anak kelas X kok.. kenapa?" ucap rendra santai,

"ouhh.. suka ya.. kok kayak deket banget sama dia?" ucap vivi

"gak kok.. baru aja kenal tadi.. cemburu yaa?" ucap rendra godain.

"uhh siapa yang cemburu gak tuh.." vivi manyun.

"hahaa,, sabar ya punya cowok seganteng aku, banyak yang deketin haha" ledeknya.

"ihhhhhh dasarrrrr..!" di pelintirnya kuping rendra.

"aaaaaaahhhh,,,,wwwhh.. sakitt.. ia iaah.. " rendra teriak kesakitan.

"rasainn mata kegenitan gitu,, huu" vivi manyun sambil menyilangkan tangan.

"hahaa.. maaf, gak bakalan tergoda kok.. slow" ucap rendra santai,

"ah tau ah." Vivi cemberut.


***

( sekolah di sisi lain ).

"lo rere?" ucap ben cegat rere.

"hmm iaaa" jawab rere pelan.

"hehe.. gue mau ngobrol bentar." Ajak ben ke ruangan kelas yang kosong.

"ada apa ya kak.." rere deg degan.

"lo suka sama rendra ya?" bisik ben

"ngghh itu...itu.. iah kak, tapi katanya kak rendra udah punya cewek" ucap rere.

"good.. ngk kok mash pdkt, lo deketin aja gpp" ucap ben.

"serius kak?" rere senyum

"yapzzz. Lo cantik gini, pasti rendra suka kok." Bisik ben sambil cium aroma bau rere.

"hmm.. tapi gimana caranya kak" ucap rere.

"serahin ke gue, jangan panggl gue ben kalau gak bisa hehe" ucap ben membanggakan dirinya,

"oh ia, lo pernah ML gak, selain BJ?" ucap ben.

"nggh itu. Itu" rere gugup.

"jangan gugup gitu, gue tau lo kok, dari situs xxx cewek SMP suka BJ, rahasia lo aman kok di sekolah ini. Kalau bocorin lo bisa jadi perek di sni" bisik ben.

"iah kak,,, " rere nunduk.

"jadi udah pernah ML ?" di dongakkan kepala rere.

"udah kak... " jawab rere

"nahh, gue kasih nih rencananya,, " bisik rendra sambil kasih tau rencananya

"tapii kak ben, itu kalau ketauan gimana?" ucap rere

"selow.. temen-temen gue bakal amanin." Ucap ben.

"hmm ia kak.. kapan kira-kira" ucap rere.

"2 minggu lagi, jadi kalau rencana kita berhasil, lo dapet rendra, gue dapaet calon ceweknya rendra yaitu vivi, hehe" ucapnya nyegir.

" jadi lo, deketin dan buat panasin vivi si calon ceweknya rendra ok" sambungnya

"iaah kak... " rere pun nurut.


***

" lo mau BJ gue gak?" di elusnya pipi rere.

"lagi gak mood kak.." ucap rere.

"ouhh.. yaa udah. Gpp. Gue liatin foto lo aja lagi BJ ah" ucap ben berjalan keluar.

"kak.. ia aaku mau, pls hapus foto di situs xxxx" ucap rere ketakutan.

"ohh gampang..tapi sepong dlu.." ucap ben.

"tapi janji dulu hapusin dari situs xxx" ucap rere.

"okk... " ben mendekati rere.

( tak lama ben pun membuka celananya, dan rere pun segera blow job kontol ben, di keluarin semua kelihaian rere blow job. )

"uhhh.. anjingg enak bangett" di elusnya rambut rere.

"slrrruuuppppssssss" rere masih keluar masukin kontol ben di mulutnya.

"uhh... kak laama banget keluarnya udah pegel mulut aku" ucap rere.

"hehee.. pake memek lo aja gimana?" ucap rendra.

"uhmm tapi" ucap rere.

"lo juga horny kan, bayangin aja kontol gue yang tahan lama ini keluar masuk di memek lo," bisik ben.

"uhmmm" rere masih ragu.

( ben pun yang sudah nafsu membaringkan tubuh rere di meja, di bukanya baju dan bra nya. Dengan rakus dan menjilati toket rere, setelah puas di tariknya cd rere dan mulut ben melahap memeknya rere. Rere pun hanya bisa mendesah, menikmati perlakuan ben.. )

"uhh viivi,, bentar lagi lo milik gue ya" ucap ben sambil menggesekan kontol ke memek rere.

"ngghh kak.." rere mendesah,

"vviii aahhh.. bleessshhh" ben memasukan kontolnya dan menganggap rere adalah vivi.

(rendra pun dengan semangat genjot rere, dan 15 menitan menggenjot. Ben mengguba posisi rere agak menungging dan kembali di hujamkan kembali kontol ben..)

"kreeeeek.. oi benn lama banget.." seorang temannya membuka pintu,

"aaahhhh.." teriak rere kaget yang masih d genjot.

"ah tai.. keluar dulu.. nanggung." Ucap ben,,

"hahha ok"..

( ben terus menggenjot cepat )

"aaahhhh.. ploppp,,," di cabutnya kontol ben..

"Sfx * croottttt croottttt" di semburnya wajah rere..

(rere pun yang terduduk dengan muka penuh sperma, ben pun langsung keluar kelas meninggalkan rere.)

"ngghhh" rere memaikan memeknya karena tanggung dikit lagi klimaks.

"aaahhh." Lenguh rere saat klimaks dan terlentang di lantai..


***

"gila lo bisa ngentotin dia, ahha pake apaan?" ucap salah satu temannya.

"pakai ini" ben menunjukan foto-foto rere sedang blow job.

"wahh gilaa. Lo dapet darmana?" ucap temannya.

"dari mantan dia.. dan gue bilang ini udah kesebar di situs xxx, dan gue mau hapus. Dia suruh bantuin gue dan gitu deh.. haha" ucap ben bangga.

"cakep-cakep bodoh yee hahaa" ucap temannya

"( hehee,, gue simpen aja fotonya, mayan buat ngurut kontol") ucap ben dalam hati.

( sudah memasuki hari minggu, tante nia dan vivi segera ke RS memasang spiral untuk KB, dan hari pun berlalu, vivi melihat kedekatan rere semakin menjadi-jadi. Dan kini sudah memasuki 1 minggu lebih, tingkah rere semakin centil, membuat vivi dalam 1 minggu ini cuekin rendra karena masalah ini. )


***

(malam hari, kamar vivi )

"vii.. tok tok.." ucap rendra

"orangnya tidurr..." jawab vivi

"kok tidur jawab.." ucap ben..

"kok kamu gini sih,, kenapa?" ucap rendra sambil elus rambt vivi yang membelakanginya.

"tau tanya aja sendiri." ucap vivi bête.

"hmm pasti rere ya,," ucap ben.

"tuh tau.." ucap vivi

"kan aku udah bilang, dia yang kegenitan. Aku tanngepin biasa aja, tapi makin kayak gitu, plis percaya vi" di peluknya tubuh vivi.

"iaahh.. dah ah mau tidur." Ucap vivi yang sangat bad mood.

"iaahh met tidur" rendra menarik nafas dan keluar kamar.

"hmmm harusnya gak kayak gini ya, bisa di omongin baik-baik" ucap vivi dalam hati.

"besok deh minta bantuan reni hmm." Sambungnya

( rendra pun melihat cukup lama vivi yang tiduran membelakangi dia ).

"harus gue berbuat apa? " ucap rendra sambil tutup pintu kamar vivi.


***

( ke esokan harinya )

" reniii.." panggil vivi sambil di tariknya tangan reni ke depan teras

"ih ada apaan sih, buru-buru banget.". ucap reni.

"gue dapet feeling kenapa rere kecentilan sama rendra" vivi dengan muka serius,

" kenapaa?" ucap reni bingung.

"ini pasti ada hubunganya sama ben" ucap vivi.

"lohh kok gitu?" reni makin bingung.

"iaah persaaan gue aja gitu, lo liat aja masa tiap hari kecentilan terus, ada yang janggal gak sih." Ucap vivi.

"hmmm ya sih, di pikir-pikir buat bikin cemburu dan lo marahan sama rendra" ucap reni.

"iapp.. itu yang gue pikirin, lagian aneh juga kenapa dia centil gitu pas gue liatin dia sama rendra" lanjut vivi.

" terus lo mau apa?" ucap reni.

"hmmmm.. lo pulang sekolah bantuin gue cegat si rere" ucap vivi serius.

"heee lo mau apa?" mau tanya aja kok.

( reni pun siap membantu untuk menemui rere pas pulang sekolah, bell pulang sekolah reni dan vivi pun segera mencari rere setelah minta sudah izin pulang bareng reni ke rendra. Cukup lama mencari ketemulah rere yang lagi ngobrol yang di ketahui teman-teman ben sambil kasih sesuatu )

"renn,, tuh rere.. mau ke lorong " ucap vivi seger bergegas.

"yukk" rere mengikuti vivi..

( vivi pun mencegat rere di lorong yang lumayan sepi, karena ini lorong ke kelas belakang, )



To Be Continue...
 
Terakhir diubah:
Bimabet
ada rencana:ngupil: apa itu Vivi dan Reni nyegat Rere..? Moga gak gegabah aja dan malah masuk dalam perangkap...
:cool:

*itu Renda sama Ben sering ketuker-tuker penulisannya..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd