Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Tono dan para wanitanya... Arc 2 : Intan

The EX 02 - Chapter 03
Timeline : 2011 Januari

--POV Intan--

Hari ini aku masih libur dan besok baru masuk shift pagi. Seperti biasa kalau aku sedang libur dirumah selalu beberes biar ibu tidak kecapekan. Karena aku juga satu-satunya anak perempuan dirumah jadi nya otomatis jadi tanggungan ku. Adik adik ku cowok semua wajar saja bila mereka agak berantakan. Setidaknya berantakan nya hanya di kamar mereka saja. Meski begitu aku juga tidak bisa tinggal diam kalau melihat ruangan kotor atau berantakan.

Kemarin aku sudah janji ke Tono hari ini akan memasakkan makanan untuknya. Karena ada ikan di kulkas dan nasi, aku membuatkannya nasi goreng dengan lauk ikan goreng. Mungkin sederhana tapi rasa masakan ku aku jamin lezat. Pagi-pagi aku sudah siap-siap untuk masak buat Tono.

Aku dirumah biasanya hanya mengenakan daster terusan saja karena sudah terbiasa sedari dulu. Rasanya lebih adem kalau mengenakan daster. Tapi hanya didalam rumah saja pakaianku begini. Kalau keluar rumah harus tetap berdandan rapi biar tetap tampil cantik. Biar saja orang mengatakan aku keganjenan atau gimana.

Bapak ibu ku berangkat kerja sekitar jam 6 pagi dan mereka baru pulang jam 5 sore. Sedangkan adik adik ku berangkat jam setengah 7. Kalau si Kukuh balik sore jam 4 karena ada les dulu, tapi kalau Hasan jam 2 siang sudah dirumah dan dia menjemput kukuh di sekolah sorenya. Jadi kalau hari kerja gini bukan weekend pagi hari aku dirumah sendirian.

Sekitar jam setengah 8 Tono sudah sampai didepan rumahku.
Intan : “sebentar yank !!!” aku teriak agak kenceng dari arah dapur. Lalu aku berjalan lewat pintu samping membukakan gerbang buat Tono.
Intan : “maaf yank masih masak di belakang hehe.”
Tono : “gak apa yank. Santai.”
Intan : “yuk masuk dulu.”

Aku mengajak Tono masuk ke belakang langsung ke ruang makan sambil aku masak.
Tono : “eh yank gak apa nih aku masuk ke belakang gini?”
Intan : “gapapa yank. Temenin aku masak. Ini tinggal masak ikan gorengnya aja kok.”
Tono : “wow, aku di masakin apa aja nih?”
Intan : “liat sendiri nanti hehe”

Setelah dia masuk ke ruang makan aku persilahkan duduk dulu sambil melanjutkan masak ku. Tapi Tono tiba-tiba memelukku dari belakang.
Intan : “eh yank...bentar ya...duh main peluk peluk aja dari belakang.”
Tono : “hehe. Bau nya enak nih.”
Intan : “bau masakan ku apa bau ku?”
Tono : “bau mu lah yank.”
Intan : “duh ngerayu nih...”
Tono : “mmmuah...” Tono mencium pipi ku sambil masih memelukku dari belakang.

Intan : “iiih cium cium...” lalu aku membalikkan badanku menghadap Tono dan merangkulnya balik.
Intan : “sini cium di bibir aja….mmmmhhhh…..mmmmhhh...” akhirnya kami berciuman didapur.
Intan : “hehe sudah ya yank. Aku kelarin masak dulu. Nanti gosong ikannya. Duduk dulu gih.” aku kembali melanjutkan masakan ku. Setelah itu aku hidangkan ke Tono, nasi goreng dengan ikan gurame goreng.

Intan : “nih yank sarapan dulu. Hehe. maaf ya kalau rasanya gak sesuai ekspektasi.”
Tono : “makasih yank. Tapi… kayaknya aku lebih milih makan kamu deh. Mmmuuuah...” Tono kembali memeluk dan mencium ku.
Intan : “hmmm...habis cium sekali ketagihan nih ceritanya? mmmuuuahh….mmmhhhh” aku pun mendorong Tono sampai terduduk di kursi lalu menaikinya dan kami kembali berciuman lagi dengan lebih panas. Tono memeluk tubuhku yang menduduki nya dan mulai meraba-raba dari punggung sampai ke pantatku.

Karena aku memakai daster terusan dan sedang menduduki Tono jadinya bagian bawah nya tersingkap. Pahaku terekspos sudah didepan Tono. Sambil tetap berciuman, dia mulai meraba-raba dan akhirnya tangan Tono meremas-remas pantatku. Aku merasakan penis Tono juga sudah menegang dan menggesek-gesek vaginaku dibalik CD yang masih kukenakan.

Intan : “uhs...yank...sudah tegang banget kamu yank...mmmhhh” aku yang masih duduk diatas Tono sambil bergerak maju mundur untuk merasakan gesekan demi gesekan akhirnya tak tahan lagi.
Intan : ”nnnggghhhh...yank….nnnngggggghhhhhh...” aku mengejan orgasme diatas Tono. Walau hanya dengan gesekan-gesekan kecil di luar cd ku sudah cukup membuat ku orgasme. Tono pun seperti sedikit terkejut saat aku memeluknya erat saat aku meraih orgasmeku.

Tono : “hehe… kok sudah orgasme yank. Padahal cuma gesek-gesek doang.”
Intan : “nnngghh..iya yank...nnnggghh...ohs...maaf ya...celana mu basah...ohhs...”
Tono : “gak apa yank….mmmuah...” Tono mencium ku.
Intan : “yank...pindah ke kamar yuk...” aku pun mengajak Tono pindah ke kamar ku. Dia menggendongku ke kamar dan merebahkan ku diatas kasur.

Intan : “sini yank...peluk...mmmhhh...mmmhhhh...” kami pun kembali bercumbu diatas kasur. Tono mulai meremas-remas payudaraku dan aku juga mulai merangsang penisnya dengan meraba-raba lalu mulai ku buka celana nya. Setelah itu aku mulai mengocok penis Tono yang sudah terbebas dari celananya.
Tono : “oh...yank...blowjobin dong…”
Intan : “hihihi dasar...” Tono berdiri dan aku duduk diatas kasur mulai mengulum penisnya.

“Clok clok clok clok”
Tono : “uuh...ahli banget kamu yank...” Tono membelai rambutku
Intan : “hihihi… iya dong…” sluurp
Aku melanjutkan mengulum penisnya.
Tono : “ohs yank...” aku merasakan penisnya mulai agak berkedut kedut di mulutku lalu aku segera menyudahi kuluman ku.

Intan : “jangan keluar dulu yank...nanti keburu lemes...hihi”
Tono : “habis enak banget…”
Intan : “sini yank...” aku berdiri memeluk dan mencium nya. Tono yang sudah bernafsu melepas dasterku sampai aku hanya tinggal memakai CD dan bra saja sekarang. Lalu kami kembali berciuman mesra diatas kasur. Jari Tono sekarang masuk kedalam CD ku dan mulai menusuk-nusuk kedalam. Aku yang sudah horny berat, mendapatkan rangsangan sedikit saja akhirnya aku mendapatkan orgasme ku lagi.

Intan : “ohs...yank...oooohhhhsss……..nnggghhhh….ooohhhss...”
Tono : “hehehe...duh banjir lagi nih yank...baru juga aku masukin pakai jari...”
Intan : “oohhs...aku..***mpang on...yank...oohhss...yank….masukin oohhhss...”
Tono : “serius?”
Intan : “iya yank...cepetan...” karena aku sudah tak sabar lagi, ku lepas bra dan CD ku lalu menaiki Tono.
Intan : “aahhh...yank...enak yank….aahhhh….” aku mulai menggoyang Tono sekarang dengan posisi woman on top dan Tono mulai meremas-remas payudaraku.

Tapi tak lama kemudian aku kembali orgasme. Rangsangan sedikit saja sudah membuatku memuncak. Apalagi saat bersetubuh seperti ini.
Intan : “OHH...YANK...OOOHHHSS….AAACHHHSSS...” cairan ku kembali mengalir membasahi paha Tono.
Tono : “cepet banget yank keluar lagi.”
Intan : “ahhh...iya yank...aaahhh….enak..aahhs...mmmhhh...mmmhhhhh” aku pun ambruk diatas Tono dan mulai berciuman lagi dengan nya.

Tono akhirnya mulai tidak sabar dan ganti menindihku sekarang.
Intan : “aachh yank...oookkkhh….ooohhs….terus yank...ooohhs” dia menggenjotku tiada ampun
Tono : “uuhhhs...seksi banget...kamu yank...kalau begini...uuuhhss….uuuuhhhhhsss….”
Sambil menggenjotku Tono menjilat dan mencupang leherku.
Intan : “aahhhs...yank...aahhhs...jangan dijilatin...aaahhhss...malu...keringatan...aachhhss..”
Keringat kami sudah bercucuran membuatku sedikit enggan bila Tono menciumi dan menjilati leherku sekarang. Aku takut bau asem dari keringat membuatnya nafsunya menurun. Tapi ternyata tidak. Tono malah semakin kencang menggenjotku.

Sudah tidak bisa dihitung berapa kali aku meraih orgasme ku saat ini. Bisa dibilang aku cewek yang nafsuan dan dengan sedikit rangsangan saja sudah bisa membuatku “banjir”. Tono nampaknya gemas dengan payudaraku karena dia meremas-remasnya cukup kencang.
Tono : “yank...uuhhss...aku mau keluar...”
Intan : “oohhss...didalam...aja...yank...aahhhss…aahhss...” tapi ternyata Tono mencabutnya dan mengarahkannya ke payudaraku. Croot crooott ctroott…

Sperma Tono sedikit muncrat mengenai mukaku dan membuat payudaraku lengket. Cukup kental sperma yang dikeluarkan di payudaraku. Aku pun menjepit dan mengurut penisnya dengan kedua payudaraku agar Tono bisa mengeluarkan semuanya. Sperma Tono sangat kental dan pekat.
Intan : “hihihi...banyak bener yank keluarnya.”
Tono : “iya yank, habis enak sih...hehe” Tono kemudian rebahan disampingku.

Tono : “eh yank. Kamu gampang banget ya keluar. Hehe”
Intan : “iiih...iya sih yank. Hehe. gampang on aku tuh. Eh ambilin tissue dong yank. Lengket semua nih. Aku suruh keluarin didalam juga. Malah dikeluarin di toked aku.”
Tono : “iya worry aja sih yank kalau didalam.”
Intan : “hihi...takut jadi ya? Tenang aja yank. Hari ini hari aman kok.” sambil aku mengelap cairan sperma Tono yang berada di payudaraku.
Tono : “ya meski gitu sih. Worry aja yank. Hehe” Tono mencium keningku. Setelah itu kami rebahan berdua lagi di kasur.

Intan : “hihi...lucu deh kamu. Muka mu kayak panik gitu yank.”
Tono : “hehe… eh yank… aku boleh nanya gak?“
Intan : “nanya apa yank?”
Tono : “hmmm sory ya kalau nanya masa lalu mu. Gak apa kan?”
Intan : “gak apa apa yank… nanya aja?”
Tono : “hmmm...kamu sudah gak perawan dari kapan yank? Sory bukannya aku nanya gini karena berpikiran yang enggak enggak. Cuma penasaran aja.”

Intan : “emmm… dari SMP yank.” (detail selanjutnya tidak akan diceritakan karena pasal underage)
Tono : “ooo bgitu...”
Intan : “kenapa yank? Perasaan mu ke aku gak berubah kan?”
Tono : “enggak lah. Hehe. tetep cinta sama kamu dong. Masa lalu ya sudah masa lalu.”
Intan : “makasih yank. Hehe. tapi kalau kamu mau tau masa lalu ku gak apa kok. Kan kamu pacarku sekarang.”

Tono : “eh ya yank...penasaran aku. Areola mu gede banget ya. Pasti dulu banyak nih yang ngenyot. Hehe.”
Intan : “hmmm jelek ya yank?” memang sih areola ku lebar banget. Aku sendiri sebenarnya tidak pede dengan bentuk payudaraku. Sudah agak kendur dan areolanya memang lebar. Sebenarnya bentuk areola ini dipengaruhi oleh hormon dan keturunan sebenarnya. Cuma selama ini orang-orang menganggapnya karena sering dihisap. Tapi kalau urusan agak kendur, memang sih mantan-mantan ku paling suka mainan dengan payudaraku. Jangankan mantan, adik ku si Hasan juga.

Tono : “hmm enggak jelek sih yank. Mmuah… tapi aku suka banget sama tetek yang gede sih. Hehe”
Intan : “hihi nakal nih…. Ssshh..ahhh...” tiba-tiba Tono menghisap puting ku.
Intan : “terus yank...aahhh...ahhh...” aku memejamkan mataku menikmati sensasi rangsangan yang diberikan Tono.
Intan : “yank...ahhh...genjotin aku lagi...aaahhss…aakkkkssss…..ahhhsss...” belum juga Tono menggenjotku lagi aku sudah orgasme.

Tono : “hehe...sudah banjir lagi nih.”
Intan : “hef...nakal deh kamu yank...bikin aku kelojotan berkali kali...huf...huf...” aku masih ngos ngosan karena berkali kali dia membuatku orgasme. Mungkin nafsuku saja yang terlalu tinggi sampai seperti ini.
Intan : “eh yank...sudah setengah 10 nih, kamu belum sarapan. Nanti gak jaga toko?”
Tono : “oh iya yank. Aduh gak sadar. Kita berbuat sampai lupa waktu. Hehe makasih ya.”

Intan : “ish kamu nih… ya sudah yuk aku masukin ke rantang aja ya.”
Tono : “iya yank makasih. Eh bentar. Dirumah sepi gini. Gak usah pakai baju lagi deh yank. Hehe.”
Intan : “hmm...mau nya aku telanjang gitu sambil packingin kamu makanan?”
Tono : “iya hehe. Lagian dastermu juga basah kan sama keringet.”
Intan : “nanti kalau ada tamu gimana?”
Tono : “gapapa, nanti kalau ada tamu aku yang bukain pintu.”
Intan : “ish enggak deh yank. Badan aku jelek. Gak pede.”
Tono : “ayo lah. Hehe”
Intan : “ya sudah deh kalau kamu maksa.” akhirnya aku ke dapur mengemas makanan buat Tono dengan tidak mengenakan sehelai pakaian pun.

Baru pertama ini aku bertelanjang bulat meski di rumahku sendiri. Aku juga gak pede sebenarnya dengan bentuk tubuhku. Terutama area payudara yang sudah agak turun gak kencang lagi. Dan juga area dapur rumahku jendelanya terbuat dari kaca juga. Aku takut saja bila terlihat dari luar sebenarnya. Tapi Tono memaksa ya sudah aku menurutinya. Akhirnya aku mengemas makanan di dapur, sedangkan dia masih di dalam kamarku sambil duduk di kasur melihatku mondar mandir di dapur.

Intan : “yank.. Ini sudah aku masukin ke rantang ya. Nanti jangan lupa dimakan. Aku bawain agak banyak buat Ramdan sekalian.”
Tono : “iya yank...makasih ya.” Tono memelukku dari belakang sambil meremas payudaraku.
Intan : “iish...sukanya bikin aku horny terus nih… sudah siang yank kamu nanti dicariin Ramdan lho. Sudah ih...”
Tono : “iya deh yank. Mmmuah… aku balik ke toko dulu ya.”
Intan : “iya sayang… ati-ati ya. Aku gak nganterin ke depan. Nanti gerbangnya tutup sendiri.”
Tono : ”hmm...kok gak di anterin?”
Intan : “iya kamu gak ngebolehin aku pakai baju. Weeek... sudah gih berangkat.”
Tono : “iya iya… aku balik dulu ya.”

Setelah Tono keluar lewat pintu samping yang ada di dapur, aku langsung mandi lalu merapikan kamar ku lagi. Membersihkan sisa sisa persetubuhan kami tadi. Sekalian aku ganti sprei yang sudah basah banget sama keringat ku dan Tono. Setelah itu karena aku kelelahan akhirnya tertidur di kamar.

--jam 2 siang--
Saat aku tertidur di kamar ku, aku rasakan ada yang meraba-raba tubuhku. (ini siapa sih usil gangguin tidur aja.) pikirku. Aku membuka mata ternyata Hasan sudah berbaring di sebelahku sambil meremas-remas payudaraku.
Intan : “duh san… gangguin mbak tidur aja.”
Hasan : “hehe… bentar dong mbak… ayo dong… lagi nafsu nih mbak… ayolah mbak...” Hasan mulai menggesek-gesekkan penisnya yang sudah dikeluarkan dari celana dan tegang di paha sebelah kiri ku. Lalu tangan kiri ku diarahkan ke penisnya.

Intan : “iya deh iya...nnggghh...nnggghhh...nggghhh...” lalu aku bangun dan mengulum penisnya.
Hasan : “oh enak mbak...oh...terus mbak...” saat aku mengulum penis Hasan. Tangannya mulai masuk kedalam dasterku dan meremas-remas payudaraku lagi. Ini membuat nafsuku bangkit juga. Tangan nya nyelip ke dalam bra dan mulai memilin milin putingku.
Intan : “nnnggghhh...san...tangannya nakal deh...” aku menghentikan kulumanku karena hampir orgasme sendiri menerima rangsangan dari Hasan.

Hasan : “kok udahan mbak?” aku pun berdiri dan melepas semua pakaianku.
Intan : “sayang dong dek kalau kelamaan aku emut nanti kamu keluarnya dimulut.” Hasan juga berdiri dan melepas pakaiannya. Lalu aku kembali ke kasur dan menungging membelakangi Hasan.
Hasan : “hari ini boleh didalam gak mbak?” sambil memposisikan penisnya, dia menanyakan boleh tidaknya kalau keluarin didalam hari ini. Karena kalau sedang hari yang tidak aman, aku cuma memperbolehkannya keluarin di luar saja.

Intan : “boleh san...ack...ahhs...aahhhss...” tiba-tiba Hasan sudah memasukkan penisnya kedalam sambil memegang pinggangku. Aku digenjot dalam posisi doggy style dengan ritme yang cukup kencang dan tidak beraturan. Maklum saja nafsu anak muda yang baru dewasa. Aku juga mengimbanginya dengan menggoyangkan pinggulku.
Intan : “aachh...dek...pelan..pelan...aachhh...aacchhhhss...biar bisa lama….aaachhhss”
Hasan : “ungghhh...susah mbak...ooochh….mbak...oochh...enak mbak...oohhhs...”
Sekitar 5 menit kemudian rasanya Hasan makin tidak terkontrol dan benar saja dia sudah mencapai klimax nya.
Intan : “aaahhh… tahan san...aahhh….uggghhhhhhhhh...” aku menyuruh Hasan agar lebih pelan dan mengatur tempo agar bisa lebih lama ternyata dia sudah terlalu nafsu. Tetapi karena masih belum bisa mengontrol, Hasan hanya bertahan 5 menit saja dan sekarang spermanya sudah membanjiri rahimku.

Intan : “oh san...tahan san...nnnggghhhh...jangan dicabut dulu….nnngggghhh...” aku menyuruh Hasan untuk tetap membenamkan penisnya didalam agar aku bisa menikmati dulu siraman cairan hangat ini didalam.
Hasan : “maaf mbak gak tahan lama. Mbak juga sih goyangnya bikin aku keenakan.”
Intan : “heff...heff...iya san...tapi mending sih gak kayak awal awal...ahhs...” aku tersentak ketika Hasan mencabut penisnya. Memang saat awal-awal dulu baru beberapa saat aku kulum saja dia sudah keluar didalam mulutku. Sekarang dia bisa bertahan sekitar 5 menit sudah lebih baik. Setelah itu aku rebahan lagi di kasur.

Intan : “nanti dicoba tahan lebih lama lagi ya san. Jangan keburu nafsu ya.”
Hasan : “iya mbak. Gimana aku bisa tahan lama. Kalau lawan main ku se seksi mbak.”
Intan : “dih gombal...kamu tuh adik kurang ajar. Mbak sendiri dijadiin bahan.” Hasan lalu memelukku dan menindihku sekarang.
Hasan : “mau lagi dong mbak...”

Intan : “ih sudah tegang lagi aja...aachh…..aacchhh...pelan pelan san...aaachhh...” aku pun mengangkang dan membiarkannya menusukkan lagi penisnya kedalam.
Hasan : “oh mbak...enak mbak...ooohh...”
Intan : “aachh...san...cium san...aachhh….mmmmhhhh...nnnnggghhh” saat dicium Hasan aku mendapatkan orgasmeku. Aku memeluk Hasan erat-erat sambil mengejan.
Intan : “ohss...terus san...oohhs...” tapi tiba-tiba Hasan menarik penisnya dan mengocoknya dengan cepat diatas tubuhku.
Hasan : “ooh mbak...” crot crooot crooot… basahlah lagi seluruh tubuhku dengan sperma hari ini.

Intan : “kok di cabut sih san?”
Hasan : “aku pengen keluarin di badan mbak memang. Enak mbak.”
Intan : “ihs...sayang tauk...” aku duduk dan mengulum penisnya sambil membersihkan dari sisa sisa sperma yang tadi.
Hasan : “ah.. Geli mbak.”
Intan : “tapi enak kan?” aku mengulum penisnya yang mulai mengecil dan menghisap sisa-sisa spermanya.

Hasan : “hufff...makasih ya mbak...”
Intan : “sudah gitu aja? Habis pakai mbaknya sendiri udah gitu aja?”
Hasan : “hehe mbak minta apa deh?”
Intan : “beliin bakso aja nanti ya pas jemput si kukuh. Mbak lapar nih.”
Hasan : “yah mbak… uang saku ku sudah habis e mbak...”
Intan : “ini mbak ada. Nanti sekalian kamu sama kukuh juga beli.” aku mengambil uang di dompet dan memberikannya ke Hasan.

Intan : “eh san, mbak gak pernah liat kamu bawa pacarmu lagi kerumah. Sudah putus tah?”
Hasan : “belum mbak. Masih kok sama yang kemarin.”
Intan : “tapi kamu gak ngapa-ngapain pacarmu kan?”
Hasan : “enggak mbak gak berani aku masih ngentotin dia. Takutnya kebablasan soalnya dia gak bisa hitung jadwal nanti. Gak kayak mbak.”
Intan : “iya. Jangan ya. Jangan nakalin anak orang. Sama mbak aja sudah.”
Hasan : “iya mbak...aku mandi dulu ya mbak. Bentar lagi jemput si kukuh.”
Intan : “eh bareng aja deh sama mbak. Mbak juga mandi lagi nih gara-gara kamu tetek mbak lengket-lengket.”

Akhirnya sore ini aku mandi bareng dengan Hasan dan kami saling membersihkan tubuh satu sama lain.

--POV Tono--
--malam harinya--

Wah hari ini gila juga ya rasanya. Baru 2 hari jadian sudah dapat “service” memuaskan darinya. Intan ternyata bener bener mudah sange. Hanya dengan jari ku saja dia sudah orgasme tadi. Tapi aku lebih penasaran. Berapa cowok yang sudah main dengan dia ya. Sampai-sampai payudaranya agak kendor gitu. Ya walau tidak bisa dibilang kendor seperti emak-emak sih. Tapi kalau aku bandingkan dengan Rency yang selama ini sex active saja masih lebih kencang Rency.

Ah sudah lah, sekarang yang jelas dia pacarku. Masa lalu dia biar sudah masa lalu. Dia juga sudah ahli banget dalam hal sex ini rasanya. Tapi apa dia cuma “main” dengan mantan-mantannya saja ya? Jangan-jangan Intan lebih binal lagi daripada ini. Apalagi Ramdan yang teman lama nya saja mewanti-wanti aku agar tidak jadian dengan Intan. Aku jadi lebih penasaran akan hal ini. Cewek secantik dan seseksi Intan yang menurutku sange an ini rasanya tidak bakal bisa dipuaskan dengan sedikit laki-laki. Aku harus bisa mengorek masa lalunya.

Saat aku sudah menutup toko, ada chat masuk dari Intan…
Intan : “ping!”
Intan : “yank. Lagi apa?”
Tono : “ini baru beres tutup toko yank.”
Intan : “makanannya enak gak tadi?”
Tono : “enak kok yank...tapi ada yang lebih enak?”
Intan : “apaan yank?”

Tono : “kamu… kamu lebih enak dari makanan tadi. Hahaha”
Intan : ”ish bercanda aja nih...hati-hati chat mu dibaca Ramdan nanti.”
Tono : “haha tenang yank. Kamu lagi apa nih?”
Intan : “ini lagi nonton film aja di laptop. Film nya romantis. Tiba-tiba aku inget kamu deh yank.”
Tono : “haha… bisa aja. Filmnya tentang gimana sih?“ akhirnya Intan menceritakannya kepadaku dan kami pun ngobrol tentang film itu.

Intan : “eh yank. Besok anter jemput aku dong. Bisa?”
Tono : “bisa yank, jam berapa?”
Intan : “aku masuk jam 6 besok terus pulang shift jam 3. Jadi jemput jam 5 aja yank.”
Tono : “oh ok bisa. Pas juga belum buka toko.”
Intan : “ok sayang. Besok mau aku masakin lagi nggak?”
Tono : “gak usah yank. Kepagian juga. Kasihan kamu kan butuh istirahat.”
Intan : “ish so sweet deh. Hihi”

Tono : “ya sudah aku mau cari makan malam dulu sama Ramdan ya.”
Intan : “iya yank...jangan lupa besok anter aku ya. Love u...”
Tono : “love u too yank...”
Memang rasanya kalau masih awal-awal jadian itu semua serba indah. Tidak ada masalah dan celah keburukan masing-masing yang membuat konflik sebuah hubungan.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd