Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Tono dan para wanitanya... Arc 2 : Intan

The EX 02 - Chapter 06
Timeline : 2011 Januari
1 hari setelah chapter 05

--POV Tono--

Pagi ini aku ke rumah Intan karena sudah janjian semalam. Aku agak kaget kenapa Intan mengajakku nonton film “biru” dirumahnya. Apa dia sudah biasa begini ya? Pikirku. Jam 7 pagi setelah membuka toko, aku langsung menuju ke rumah Intan. Sesampai ku dirumah Intan, dia sudah menyambutku di teras rumah.
Intan : “sayang… yuk masuk.” hari ini dia memakai daster seperti biasanya.
Tono : “sepi yank dirumah? Sudah pada berangkat ya?”
Intan : “iya yank. Sudah pada berangkat tadi. Eh yank bawa laptop kan?hehe”

Tono : “bawa ni yank. Tapi aku kaget kemarin kamu bilang minta film gituan.” aku masuk ke ruang tamu dan menyalakan laptop ku.
Intan : “hehe”
Tono : “hmm… emang kamu sering nonton ginian?”
Intan : “enggak juga sih, cuma pengen tau koleksi mu aja. Hehe. mana mana?”
Aku menunjukkan folder dimana aku menyimpan filmnya dan Intan melihat thumbnail nya. Lalu Intan memutar 1 file film nya.

Intan : “ini film nya lama banget yank 2 jam an. Ini bokep apa sinetron. haha”
Tono : “ya namanya juga JAV yank. Hehe gak cuma 1 adegan aja.”
Intan : “eh eh yank...itu...diapain...” Intan memutar film yang ceritanya 1 orang cewe di gangbang oleh 10 orang kulit hitam dan mulai shock dengan film yang dia pilih sendiri.
Intan : “eh itu...kok bisa segede itu anunya...” Intan mulai memegang erat tangan kiri ku dan mungkin ngeri melihat adegan-adegan selanjutnya. Diperlihatkan dalam filmnya kalau artis jav nya dibopong dan direbahkan di sebuah kursi dan mulai digerayangi oleh orang-orang negro lalu dipaksa mengulum penis dari salah satu negro yang ada disana. Penisnya nampak terlalu besar untuk mulut mungil artis nya dan sepertinya juga kesusahan.

Intan semakin erat menggenggam tangan ku. Tapi tampaknya dia mulai penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya. Saat adegan mulai masuk ke scene penetrasi, keringat Intan mengucur deras menyaksikan adegan tersebut. Aku mulai menyadari kalau nafas dari Intan mulai berat. Nampaknya Intan juga terangsang dengan adegan yang kami tonton. Aku sendiri juga melihat adegan di film ini sendiri mulai tegang sebenarnya.

Intan yang memeluk ku semakin erat membuat payudaranya yang lembut ini menekan tangan kiri ku. Aku menyadari kalau Intan tidak memakai bra dibalik dasternya dan putingnya sudah mengeras. Nafasnya juga lama lama semakin berat. Aku yang sudah tak tahan meremas payudara kirinya.
Intan : “aach… yank… iseng banget sih.” Intan bukannya kaget, tapi malah mendesah.
Tono : “hehe kok mendesah gitu yank.” aku pun melanjutkan kejahilanku di payudaranya.
Intan : “yank...ach..udah dong isengnya….nggghhhhh...” tiba-tiba Intan memelukku erat dan mengejan-ngejan sambil mengangkang. Rasanya Intan mendapatkan orgasmenya sekarang. Walau hanya dengan nonton film saja sudah membuat nafsunya meninggi.

Tono : “duh yang udah basah nih. Hehe” tangan kiri intan mencengkeram kaos yang kukenakan.
Intan : “nnggghhh...kamu sih yank...aach...” aku pun membiarkannya menikmati orgasme nya terlebih dulu dan melepaskan remasan pada payudaranya lalu tangan ku berpindah ke selangkangannya. Ternyata benar-benar basah disana dan Intan tidak memakai CD. hari ini Intan cuma memakai daster tanpa dalaman.
Intan : “yank...” Intan tiba-tiba naik ke pangkuan ku.
Intan : “yank...main yuk...mmmmhhh...” Intan mencium ku dan aku pun membalasnya. Kami berciuman dengan penuh nafsu diatas sofa ruang tamu.

Intan yang duduk diatas pangkuanku bergoyang-goyang menggesek penis ku yang sudah tegang walau masih didalam celana. Tak lama kemudian dia mulai melepas dasternya sendiri dan akhirnya bugil didepanku.
Intan : “mmmhhh...yank...puasin aku yank...mmmhhh...” lama-lama aku juga tidak tahan dan membuka celana ku. Intan kembali duduk di atas ku dan dia mengarahkan penisku yang sudah menegang keras kearah vaginanya.
Intan : “uunnggghh...yank...kamu dah tegang banget ya...aachh...enak yank...aach...” Intan sangat agresif bergoyang diatasku.

Tangan ku masih sibuk menjelajahi punggung dan meremas pantat Intan. Sedangkan Intan membekapku dengan payudaranya sampai susah bernafas rasanya.
Intan : “achh yank..jangan keluar didalam ya...ach...aku lagi masa subur...aaachh...” intan kembali mengejan orgasme. Dia memelukku erat dan aku mengangkatnya ke kamarnya.

Didepan kamarnya, Intan kurebahkan di atas kasur dan persetubuhan kami dimulai kembali. Aku menggenjotnya sekuat tenaga sampai Intan kelojotan berkali-kali orgasme. Baru kali ini aku punya pacar yang “gampang sange” seperti ini dan rasanya luar biasa. Hanya dengan usaha kecil saja bisa membuatnya orgasme.

20 menit kemudian…
Tono : “aah yank...aku keluarin didalam ya...ahhh”
Intan : “aaachh..jangan yank...aachh….sini...dimulutku aja...aachh...” aku segera menarik penisku dan menyodorkannya ke mulut Intan. Dia segera mengulum penisku dan akhirnya aku ejakulasi di dalam mulutnya. Intan langsung menelan semua sperma yang ku muntahkan ke dalam mulutnya setelah itu kami rebahan berdua diatas kasur.

Tono : “hehe kamu kok bisa orgasme cuma nonton gituan yank?” Karena penasaran aku bertanya kepadanya dan kami pun ngobrol diatas kasur.
Intan : “hmm..jadi malu aku yank...aku memang gampang banget horny...maaf ya...” intan menjawab dengan kondisi yang masih ngos-ngosan.
Tono : “gak apa kali yank. Hehe.” tangan ku kembali usil dan mengelus labia mayoranya sambil mempermainkan clitorisnya.
Intan : “yank...jangan dirangsang lagi...aaachh...” dan Intan orgasme lagi. Dia squirting begitu derasnya sampai basah semua kasurnya.

Tono : “hehe… habis seru sih liat kamu orgasme gini.”
Intan : “huff… yank… udah dong… aachhs...” jari-jariku sekarang berpindah turun kearah lubang pantat Intan.
Intan : “yank...jangan dicolok-colok...iiihh...”
Tono : “hehe kenapa yank? Eh kamu belum pernah lewat anal ya?”
Intan : “hmm aku gak mau. Sakit… gak enak lewat belakang.”
Tono : “hmm emang pernah coba?” aku mencoba untuk mengintrogasi Intan karena aku penasaran tentang masa lalunya juga.

Intan : “hmm… malu mau cerita… udah ah yank...”
Tono : “gak apa cerita aja yank.”
Intan : “hmm… enggak ah… malu… udah deh yank...”
Tono : “aku pengen tau sih yank tentang masa lalu mu.” aku mulai menciuminya dan meremas-remas payudaranya untuk kembali merangsangnya. Mungkin dengan dia terangsang kembali akan lebih bebas bercerita kepadaku. Membongkar semua masa lalunya.

Intan : “aah yank...mmmhhhh...mmmmhhh...” kami kembali berciuman dan aku mulai menindih tubuhnya. Penisku juga kembali tegang saat ini menggesek-gesek selangkangannya.
Intan : “aahh yank...masukin yank...ACHH...”bless…. Penisku kembali memasuki lubang kenikmatan Intan dan Intan mulai kelojotan terguncang-guncang karena sodokanku.
Tono : “uh yank… aku suka kalau kamu kelojotan gini. Uuhhsss...”
Intan : “aachhh… terus yank...aachh...aaachhhss...” aku menggenjot Intan dengan posisi man on top dan kedua tanganku bertumpu pada payudara Intan sambil meremasnya keras-keras. Aku gemas melihat dua gundukan daging ini bergoyang-goyang.

Tono : “uuhs...yank… bodymu menggairahkan sekali...uuuhss… aku suka banget kamu gampang on gini...uuhhss...”
Intan : “aacch iya yank...terus….aachh...aachh...mmmmhhhh...mmmmhhhh” aku kembali mencium Intan dan menyudahi genjotanku.
Intan : “aack...yank… kok dicabut...”
Tono : “hehe… ganti posisi dong yank...” aku mengangkat pinggang Intan dan mengatur posisinya untuk merangkak. Aku ingin menyetubuhinya lagi dengan posisi doggy style.

Intan : “yank…. Cepetan masukin lagi….” intan yang sudah tak sabar mulai menggoyang-goyangkan pinggangnya dan mencoba meraih penisku.
Tono : “hehe… sudah gak sabar ya… nih...” blesss….
Intan : “ACK...aachh...yes...aaachhh….aachh...” aku kembali menggenjot Intan dengan lebih ganas dan beberapa kali menampar pantatnya. Plak...plak….plaakkk...plakk..
Tak lama kamudian aku mencoba menusuk kan jari tengah ku yang sudah kulumuri dengan ludah ku ke lubang pantat Intan.
Intan : “aach yank… jangan yank...aachh….aaachh…” jariku masuk perlahan-lahan ke lubang pantat Intan dan mulai menekan nekan keluar masuk perlahan-lahan. Rasanya memang benar dia belum pernah di anal oleh mantannya.

Intan : “aachh yank...jangan disitu...aachh….jangan...perih...aachh...”
Tono : “uuhh... susah ya ternyata… kamu beneran belum pernah yank? Jawab jujur nanti aku cabut...”
Intan : “aachh...iya yank...aku belum pernah...aaaachhh...tapi….aaaaachhhhss….nngggghhh” Intan meraih orgasmenya.
Tono : “duu...yang udah keluar lagi...hehe...tapi apa yank?”
Intan : “nggghhh...ooohhss...dulu pernah...dicoba yank...tapi gagal...sakit...cabut yank...please...aack...” aku tak hanya mencabut jari ku tapi juga mencabut penisku yang tadi terbenam didalam kemaluannya.

Intan pun kelelahan dan tergeletak tengkurap diatas kasur. Aku yang sudah kepalang nafsu tak menyianyiakan kesempatan ini.
Intan : “eh...yank...yank...jangan disitu...ACKKK...YANK...STOP...AACKKKK...SAKIIIT...” aku memaksakan penisku untuk masuk di dalam lubang pantat Intan.
Tono : “sudah yank...nikmatin aja...hehe...uuhhs...enaknya...masih sempit...uuhhhss...” perlahan-lahan penisku berhasil menembus masuk ke lubang pantat Intan dan Intan nampaknya kesakitan. Dia mencengkeram dan membenamkan wajahnya di bantal.

Aku meludahi penisku untuk melicinkan jalan agar semakin mudah menembus lubang pantatnya. Dan akhirnya penisku berhasil masuk semua. Seiring dengan itu Intan seperti tersentak. Aku mulai menaikkan tempo genjotanku perlahan-lahan sampai akhirnya bisa keluar masuk dengan mudah.
Tono : “aah...yank...pantatmu..sempit banget...aah...enak banget...sayang banget seenak ini gak pernah ada yang coba...aahh...” Intan masih terdiam sepertinya menahan rasa sakit. Karena jepitan pantatnya yang sangat kencang membuatku tak tahan lama.
Tono : “ahhh yank...aku keluar….” crott..croott...crooott… aku mengeluarkan semua spermaku didalam pantat Intan kemudian ambruk diatas tubuhnya dengan penisku yang masih terbenam didalam.

Saat aku sudah ambruk diatas tubuhnya, aku baru menyadari kalau ternyata Intan kesakitan sampai menangis. Perlahan-lahan aku mencabut penisku yang sudah mengecil.
Tono : “maaf ya yank...aku kebawa nafsu...”
Intan : “tega kamu yank...hiks...sakit...hiks hikss...aku beru pertama ini...hiks hiikss...jahat kamu...”
Tono : “maaf yank… tapi katamu dulu pernah?”
Intan : “iya dulu hampir...hiks...karena aku kesakitan akhirnya gak jadi….hiks...hiks...kamu doang nih yang maksain masuk...hiks...”
Tono : “iya yank...maafin ya...kalau sudah biasa gak bakal sakit kok...hehe”

Intan : “jangan lewat belakang lagi ya yank...hikss...hikss...please...”
Tono : “iya deh yank… gak lewat belakang lagi… maafin ya...”
Intan : “iya yank...aku maafin… aku juga minta maaf sudah gak perawan...hikss...jadinya kamu ngambil keperawanan pantatku sekarang...hikss...” aku rasanya tidak tega melihat Intan menangis begini karena aku terlalu nafsu ingin meng anal nya tadi. Aku memeluknya dan berusaha membalikkan badannya lagi tapi dia tidak bisa karena pantatnya masih sakit.
Tono : “mmmuuah...maaf ya yank...” aku pun mencium pipinya dan Intan hanya mengangguk.

Tono : “dulu siapa yank yang hampir lewat belakang gini?”
Intan : “mantan ku pas kuliah dulu yank… si Roni...”
Tono : “terus?”
Intan : “iya aku berontak gara-gara sakit. Pas itu posisi nya aku digencet di tembok jadi aku bisa dorong balik yank… gak kayak kamu gini… aku jadi gak bisa berontak...duh yank...masih sakit nih...rasanya ngeganjel...”
Tono : “hehe nanti juga lama-lama enak yank...”
Intan : “enggak ah yank...aku gak mau lagi...ada tempatnya masing-masing kok...itu lubang belakang bukan buat hubungan sex..***k aman tau..***mpang nularin penyakit...”

Tono : “hmmm emang kamu gak pernah penasaran sebelumnya buat anal?”
Intan : “kalau itu sih pernah yank, tapi cuma penasaran aja. Gak bayangin buat ngelakuin beneran. Dan aku juga gak suka. Beneran sakit.”
Tono : “iya deh yank...maaf ya...” aku kembali meminta maaf kepadanya.
Intan : “iya yank...sudah terlanjut juga...tapi lain kali jangan ya...aku tadi aja ngeri liat video bokep mu itu… apalagi pas ceweknya di genjot depan belakang barengan gitu… apalagi penisnya gede-gede dan panjang gitu keluar masuk barengan di pantat sama vaginanya… serem tau...”

Tono : “hmm… serem ya?tapi kok tadi kamu bisa orgasme sendiri gitu liat filmnya. Hehe”
Intan : “iya gak tau yank… aku tiba-tiba horny aja liat itu...”
Tono : “kamu bayangin ya tadi kalau pemeran cewek itu kamu?”
Intan : “iiih...apaan sih...” muka Intan memerah karena malu.
Intan : “udah yank...bersihin sana titit mu… tadi masuk pasti kena kotoran ku… buruan sana...pakai handuk yang coklat didepan kamar mandi ya. Itu handuk ku.”
Tono : “iya iya...aku ke kamar mandi dulu ya. kamu gak ikut yank?”
Intan : “ini aja aku balik badan masih susah yank… masih gak kuat aku buat gerak… kamu duluan aja...”
Tono : “ya sudah kalau gitu.” kemudian aku pergi ke kamar mandi untuk mencuci “keris” ku tadi yang sudah mengobrak-abrik lubang pantat si Intan sekalian mandi lagi. Saat aku selesai mandi, Intan sudah terduduk di kasur.

Intan : “duh yank...nge ganjel nih rasanya. Habis kamu masukin tadi.”
Tono : “hehe. Masih segini yang masuk. Bayangin yang se negro tadi gimana tuh yank. haha”
Intan : “iiihh… serem. Kamu ni loh.”
Tono : “hayo dibayangin beneran. Haha”

Intan : “enggak ah. Kamu kok nyimpen film nya yang gangbang gitu sih yank. Kamu suka yang kayak gitu ya?”
Tono : “hehe iya sih. Seru tau. 1 cewek di gilir gitu sampai kelojotan kan.”
Intan : “ih. Kasihan tau. Capek pasti itu.”
Tono : “hmm...kok tau capek? Kamu pernah kah?”

Intan : “emm...”
Tono : “hayo pernah ya?hehe.” karena Intan agak lama menjawabnya aku jadi curiga.
Tono : “gak apa lagi yank kalau pernah. Aku cuma pengen tau aja kok masa lalu mu. Itu juga gak akan merubah perasaan ku ke kamu.”
Intan : “beneran?”
Tono : “iya, sumpah deh. Gak bakal juga aku ninggalin kamu yank.”
Intan : “emm… iya aku pernah…”

Tono : “wow, kapan tuh yank? Sama berapa orang? Dimana?”
Intan : “iiih...kok malah penasaran gitu kamu yank. Nanya nya 1 per 1 dong...aku malu nih...”
Tono : “hehe maaf maaf. Penasaran banget aku yank. Itu kapan?”
Intan : “dulu. Pas masih PKL penyuluhan di desa. Di desa daerah ****. Agak terpencil tempatnya di kaki gunung gitu yank. Dan angka kelahiran di sana tinggi banget. Aku PKL dan dapat tugas penyuluhan KB disana.”

Tono : “terus? Main sama siapa?”
Intan : “emm… aku bingung mau ngomong darimana...”
Tono : “gak apa kali yank. Open aja sama aku. Kayak aku orang lain buat kamu aja.”
Intan : “emm… beneran nih...” Intan mencoba memastikan lagi.
Tono : “iya yank. Seriusa dah.”
Intan : “aku sebenarnya diperkosa yank disana. Sama 6 orang. Gara-gara ketahuan aku ada main sama bapak yang rumahnya aku tinggalin disana.”
Tono : “wow...ceritain dong...”
Intan : “ih malu ih...”
Tono : “gak apa kali yank. Cerita aja. Mmuah...” aku mengecup keningnya agar dia relax.
Intan : “ya sudah aku cerita...” Akhirnya Intan bercerita tentang kejadian dimana dia saat PKL.


Chapter selanjutnya akan flashback ke tahun 2009 dimana Intan PKL penyuluhan ke desa dimana dia mengalami semuanya.
 
Terakhir diubah:
mohon maaf suhu suhu chapter selanjutnya butuh waktu untuk nulis biar story flashbacknya enak dibaca. hehe.
mohon maaf sekali lagi ya suhu gak sekalian upload chapter flashbacknya karena mungkin butuh beberapa chapter.

:ampun: :ampun: :ampun: :ampun:
 
Terakhir diubah:
Lah kalo chapternya panjang berarti kejadiannya ga cuma sekali dong
Pantes intannya hyper gitu
hehehe panjang soalnya mau detailin ceritanya suhu.
kalau masalah hyper kayaknya udah dari sananya dan juga keseringan ganti-ganti pacar sih.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd