Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

TUBAN (TUbuh Bohai Anis)

kimpetpink

Semprot Lover
Daftar
8 Jan 2011
Post
228
Like diterima
372
Lokasi
cepu
Bimabet
22 Maret 2024 adalah hari kelabu bagi daerah Tuban dan juga Jawa Timur umumnya, sebuah gempa 6,5SR mengguncang Bumi Wali membuat banyak kaca bangunan pecah bahkan ada bangunan yang ambruk, orang-orang mendadak panik dan lari berhamburan keluar bangunan. Saat kejadian terjadi kebetulan aku sedang dalam perjalanan dari arah barat, menyusuri jalan pantura dengan santai sambil mengulur waktu agar bisa sampai rumah saat mendekati berbuka puasa. Hingga saat tepat berada di jalanan depan sebuah hotel banyak orang lari berhamburan hingga memaksa aku untuk menghentikan mobil dan spontan turun untuk mencari tempat aman karena banyak pohon yang menjulang tinggi. Anis?! Kataku spontan saat mataku tanpa sengaja menangkap sesosok wajah yang aku kenali walau sekelebat saja, sebelum kemudian dia berpaling sambil mengenakan jilbab dan masker.

“Aku tahu itu kamu, dan aku akan memberitahu Mbak Ayu kalau kamu check-in dengan Rudi. Kataku dalam kiriman voice note

‘maksud Mas Dika apa? Saya di kampus! Jawabnya via WA

“okey, aku akan minta Mbak Ayu untuk VC kamu dan minta share lokasi. Jawabku


5 menit lebih aku tidak kunjung menerima jawaban meskipun di layar hapeku beberapa kali muncul notif “... Sedang menulis pesan”, entahlah mungkin dia panik dan bingung. Anis adalah adik dari tetangga sebelah rumahku, meski hanya dalam detik aku pasti akan mengenalinya karena dia adalah obyek fantasiku di hampir setiap malam, aku mengoleksi banyak foto dan video baik dari sosmed maupun yang aku jepret sendiri, apalagi aku juga pernah dua kali mengintipnya mandi sehingga sangat hafal bagaimana lekuk tubuhnya secara utuh dan menyeluruh. Tingginya 168cm, berat 62kg, kulit putih, hidung mancung khas Arab, mata berbinar, BC 36C dan berpantat aduhai, sangat sintal nan bohay. Sedangkan aku adalah seorang duda yang ditinggal mati, umur 26 tahun, berpostur proporsional (177cm, 68kg) dengan tubuh cukup berbulu terutama di bagian dada hingga nyambung ke jem*t bahkan setengah batang coklatku berbulu sangat kasar karena sering aku cukur, berwajah manis dan bekerja sebagai seorang super visor sebuah ATPM mobil.


Belum jauh aku kembali melaju, tiba-tiba Anis menelepon dan memohon untuk tidak mengadu sambil menyatakan ingin bertemu hingga akupun terpaksa balik kanan kembali kearah hotel. Langsung jalan! Pintanya ketus sesaat setelah masuk kedalam mobil, kamipun mulai saling berdebat disepanjang jalan dan saling menyerang dengan kata-kata kasar serta membuka aib.


“cepat turun! Sekarang! Bentakku

‘kamu… Benar-benar brengsek, ini kan di hutan! Katanya dengan mata memerah

“ini mobilku dan kamu cuma numpang! Bentakku

‘pantas saja tidak ada lagi yang mau menikah denganmu, kamu bajingan! Katanya

“daripada kamu, sok alim, baju tertutup tapi mau aja dientot gratisan! Kataku keceplosan dan sejujurnya iri campur cemburu

‘plakkkkk! Sekali lagi ngomong begitu aku lapor polisi kekerasan verbal. Ancamnya sambil menampar

“dasar lont* gratisan, silahkan ngadu… AkuAku pastikan kamu di usir Mbak Ayu. Kataku sambil mendorongnya keluar

‘jangan… aku gak mau, disini tidak ada sinyal! Katanya berusaha membuka pintu mobil


Aku memang terbawa emosi dan menggertak dengan menjalankan mobil, namun baru dua meter berjalan aku melihat dari spion bahwa Anis jatuh hingga akupun panik menghentikan mobil takut jika melindasnya. Ternyata dia terjatuh akibat terseret laju mobilku, baju gamisnya terjepit pintu dan sobek sehingga diapun terjatuh.


“sori…sori….kamu gak apa? Kataku

“udah jangan nangis. Kataku semakin panik

“ayok masuk, ajakku dan tidak juga dijawab


Melihat ekspresinya yang meringis memegang lutut akupun berinisiatif memapah tubuhnya dan menempatkannya di kursi tengah yang lega. Anehnya dia diam tidak menolak, hingga memunculkan rasa bersalah dan sesal yang besar apalagi setan cabul pun ikut membisik “****** banget sih, harusnya main cantik, kapan lagi bisa berduaan dan merayu?”. Perlahan obrolan kami mulai membaik seiring dengan ucapan saling meminta maaf, hal itu terbukti dengan pindahnya dia dari kursi tengah ke kursi depan.


“makan yuk? Tawarku

“ayolah, puasa kamu kan sudah batal! Kataku meyakinkan

‘nanti saja di kota! Jawabnya datar


Obrolan kami mengalir deras, dari awalnya sangat keras kini menjadi lembut, saling mengalah dan perlahan mulai menjurus ke arah pribadi. Diluar dugaan, dia mengaku bahwa hubungan dia dengan Mbak Ayu memang tidak pernah baik karena tersandera persepsi saudari tiri, sesuatu yang memang baru aku ketahui. Sialnya, diujung obrolan dia kembali membakar emosiku dengan mengakui bahwa Rudi adalah cinta terbaiknya dan sebagai buktinya “status perawannya masih terjaga hingga 4 tahun hubungan mereka”. Beruntung aku bisa menahan emosi, sehingga acara untuk makan bersama tetap bisa berjalan sesuai rencana awal.


Hingga detik itu, tidak ada niat negatif apapun kepada Anis walaupun hatiku terasa terbakar dan hancur karena tidak ada kesempatan untuk menikung Anis dari Rudi. Namun begitu melewati sebuah resto, pikiranku mendadak terbuka lebar dan memaksakan diri untuk berhenti meskipun kantong sedang tipis. Dengan tenang aku memesan sebuah private room dilantai dua yang dilengkapi dengan fasilitas karaoke dan mempersilahkan dia untuk bernyanyi sambil menunggu seafood pesanan dia datang. Tunggu sebentar aku mau ambil barang dikantor! Kataku sambil berlalu dan berfikir keras mencari pinjaman uang. Begitu dapat transferan, aku langsung menuju ke sebuah ATM yang tidak jauh dari resto karena bagiku lebih cepat akan lebih baik mengingat begitu istimewanya momen saat itu. Saat keluar ATM itulah mataku tertarik pada sebuah toko kecil yang “menjual obat kuat….. “ dan sesuai harapanku, ada beberapa merk obat perangsang cair. Karena tidak tahu apa-apa, aku putuskan untuk membeli 3 macam obat perangsang cair yang katanya tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa.


“beneran asli kan? Tanyaku

‘iya Mas, barang kami original. Jawabnya

“gak ada diskon? Tanyaku iseng

‘gak ada Mas, tapi saya kasih bonus ini. Katanya sambil menyodorkan 1Pcs obat kuat china
 
Saat aku kembali, kulihat ada waitress yang hendak masuk membawakan pesanan kami namun berhasil aku tahan tepat disaat dia hendak membuka pintu. Dengan alasan hari anniversary dan agar lebih romantis, aku mengambil alih makanan itu seraya meminta tolong agar tidak mengganggu perayaan anniversary kami sambil memberikan uang tip untuk dia dan keempat temannya. Karena tidak berasa dan tidak berwarna, maka aku memasukan obat perangsang di jus alpukat, kuah seafood dan air mineral pesanannya dengan merk berbeda di masing-masingnya.

“pesanan datang pujaan hatiku! Kataku mengejutkan Anis
“bercanda, serius amat sih… kapan lagi bisa begini, mungkin ini pertama dan terakhir. Kataku
‘iya, cuma untuk saat ini. Katanya datar

Sambil bernyanyi duet, kami menyantap makanan dengan perlahan, mengalir senormal mungkin agar tidak menimbulkan kecurigaan. Lama amat sih? Sudah makan, sudah minum jus tapi kok belum ngefek?! Gumamku kesal sekaligus pasrah. Menit demi menit berlalu, 15 menit batas maksimal reaksi yang tertera sudah terlewati namun semua seakan tidak berubah kecuali senyuman yang terlihat lebih sering menghiasi bibirnya. Kamar mandinya itu ya? Tanya Anis setelah meneguk air mineral dan langsung berjalan begitu aku menjawab dengan anggukan kepala.

Tanpa sadar, aku sudah menyelesaikan satu lagu namun tidak ada tanda-tanda Anis keluar dari kamar mandi, karena penasaran akupun beberapa kalo mengetuk pintu namun tidak ada jawaban, mungkin efek suara DJ yang aku putar terlalu kencang. Buka ajalah! Gumamku dan langsung membuka perlahan hingga kudapati Anis sedang duduk diatas meja wastafel sedang menggesek selangkangannya yang terbuka lebar, begitu indah dan membuatku melonjak bergairah. Videoin dulu lah, kataku sambil memencet on record dan menenggak 2 pil obat kuat gratisan dengan tanpa air padahal biasanya dengan airpun aku susah menelan obat sakit kepala.

“bisa aku bantu? Tawarku mengejutkan Anis
‘eeehh… Kenapa masuk kesini?! Ucapnya spontan
“sudah… Jangan munafik gitu! Kataku sambil menahan kaki kanannya agar tetap terbuka
‘ehhhhh… Bajingan… Kurang ajar… pekiknya
“basah banget? Kataku sambil mengelus CD putihnya yang mencolok di keremangan

Anis sempat meronta dan berusaha mendorong tubuhku namun berhasil aku dorong balik, seraya menarik paksa CD renda ya hingga koyak sehingga memeknya yang merekah basah terlihat mengkilap oleh bias lampu. Tanpa memperdulikan posisinya, tanpa memperdulikan reaksi dan teriakannya aku menarik kedua pahanya hingga ke tepian meja wastafel. Sluuurppp… Sluuurppp… Sluuurppp… aku benamkan wajahku di selakangannya untuk menciumi memeknya, menghisap, menjilat dan bahkan sempat aku gigit dengan bibirku. Tentu saja Anis memberontak, menjambak dan bahkan beberapa kali memukuli kepalaku namun tidak aku rasa, tidak aku hiraukan justru penolakannya membuatku semakin mengganas dalam mencumbunya.

Bleessssssss….. JariJari telunjukku aku tusukkan kedalam memeknya secara penuh dan menyeluruh untuk kemudian langsung aku mundurkan dengan cepat bersamaan dengan hisapan dan jilatanku yang menggebu. Aaarrggghh… Anjiiiiing…. Anjiiiiing kau! Pekiknya hebat sambil menggelinjang kuat dan menjepit kepalaku dengan kedua pahanya. Sejenak aku menghentikan aksiku, mencari celah untuk bernafas di dalam memeknya hingga tercium aroma amis yang teramat sangat, ternyata dia benar-benar masih perawan dan konyolnya yang menerobos itu justru ujung jariku.

Perlahan dia membuka pahanya dan akupun beranjak dari selangkangannya, berdiri tegap tepat di depannya. Terlihat wajahnya memerah indah, ada marah bercampur gairah, ada malu bercampur nafsu, semua menyatu membuat wajahnya semakin cantik dimataku. Plakkkk… tamparan keras kembali menerpa pipi kiriku, namun aku memilih diam dan menyodorkan pipi kananku.

‘brengsek…. Kamu memang brengsek! Kamu apain aku? Teriaknya sambil menangis
“kamu tahu kan, aku menyukaimu… kataku
“aku akan bertanggungjawab kok! Kataku
‘janc*kkk! Ini rencana kamu kan? Teriaknya
“hey… cukup, sudah cukup! Kataku sambil memegangi dan menahan rahangnya
“yang tadi pamer selakangan siapa? Yang gesek-gesek vagina siapa? Wajarlah aku bernafsu, karena aku memang mencintai kamu… Teriakku kencang setengah membentak
“apa Rudi masih mau denganmu? Apa kamu akan cerita, perawanmu sudah aku ambil? Kataku

Anis hanya diam, menunduk tanpa kata sambil sesenggukan dengan keadaan yang kacau, saking kacaunya dia tidak menghiraukan jari-jariku yang kembali mengelus dan membelai bibir vaginanya. Terus dan terus, namun Anis masih terus-terusan menangis hingga tidak ada reaksi apapun kala aku memelorotkan celanaku. Naik turun aku menggesekkan palkon segaris dengan bibir memeknya, menekan pelan untuk membersihkan bercak darah perawan yang tersisa. BLEEEE…. SSSSSSSSSSSS… Anis tersentak kaget dan langsung mendorong tubuhku namun tidak cukup kuat dan berhasil aku balas dengan dekapan kuat. Aku rengkuh tubuhnya dan aku tahan pantatnya sehingga kont*lku tetap bisa bersarang didalam memeknya yang terus menerus mengedit seakan berusaha mengeluarkan kont*lku namun bagiku gerakan itu justru terasa sangat nikmat, seperti pijatan dan remasan lembut. Saat tanganku lebih menekan dan membuat seluruh kont*lku (21cm) membenam, suara desahan lirih terdengar di telinga kiriku.

Yessss! Akhirnya dia bisa mengecap manisnya pisang surga yang sudah tertelan penuh di memeknya! Gumaku, namun aku tidak menggoyangkan atau bergerak maju-mundur. Justru aku diamkan, begitupun pelukan eratku perlahan aku regangkan sebelum kemudian aku dekatkan wajahku ke wajahnya, hingga hangat nafas kami saling menerpa. Kami saling diam dan beradu pandang untuk beberapa saat sebelum kemudian dia memejam tanda pasrah. Aku memilih untuk tidak mencium bibirnya, namun membisik di telinganya bahwa aku tidak mau memaksa, bahwa aku sudah cukup mengambil inisiatif dan aku akhiri ucapanku dengan menjilat telinganya hingga diapun bergidik hebat.

“aku tidak mau kamu merasa terpaksa, jika memang tidak mau… Aku akan mencabutnya dan ayo pulang! Bisikku penuh percaya diri melihat nafas Anis yang memburu penuh nafsu
‘kamu… Katanya tidak dilanjutkan
 
Tiba-tiba dia menyerangku dengan ciuman membabi buta, penuh gemas dengan banyak selingan gigitan dan hisapan di leherku. Emuah… Emuah…. Emuah… akhirnya aku menang! Gumamku penuh bahagia dan untuk berjaga-jaga akupun kembali mengabadikan aksi agresif ya dengan video. Zleb… Zlebbb… Zllebbb… aku balas ciumanya dengan goyangan maju mundur teratur dan ajaibnya langsung membuat Anis hilang kendali dan hiperaktif seakan kesurupan setan cabul. Tanpa merubah posisi, aku mengangkat tubuhnya dan berjalan keluar kamar mandi, menempatkan tubuh bohainya diatas sofa sudut di depan monitor karaoke, merebahkan tubuhnya dan kemudian menindihnya.

Plakkk…plakkk…plaakkk… aku menghujamkan kont*lku dalam-dalam, menghentak kuat, menusuk cepat dan mengabaikan racauan dan erangan suaranya. Aaauuwwhhh… MmmMmm… Meski setengah berteriak dan memekakkan telinga, suara Anis terbenam diantara musik DJ yang masih membahana. Terlihat jelas betapa semangat syahwatku sedang di puncak, kerinduanku akan hangatnya memek membuatku sangat liar dan tidak sabar, tanpa tempo dan asal menggenjot.

AAAARRRGGHHHH….MMM… OUWH… erangan panjang disertai rengkuhan kuat dia lepaskan sebagai pelampiasan atas tubuhnya yang bergetar tidak terkendali, namun itu tidak membuatku berhenti, aku semakin terpadu, semakin melaju dan pada akhirnya mengecrotkan lendir kental yang sangat banyak di dalam memeknya. Aaaagghhh…. Aku ambruk menimpa tubuhnya, terendah dan bersusah payah mengambil nafas dalam-dalam.

“kamu milikku! Kataku membisik
‘awas kalau kamu tidak berani bertanggung jawab! Bisikknya sambil menjambak aku
“tergantung kamu,... Kataku bercanda
‘maksud kamu? Tanya Anis
“katakan kamu mencintai aku, ingin menjadi isteriku… Katakan semuanya! Kataku
‘aku cinta kamu, jadilah suamiku! Katanya malu-malu
“kont*lku enak gak? Tanyaku menggoda
‘sudah jam 8, ayo pulang! Pinta ya mengelak

Di dalam 20 menit perjalanan dari pusat kota menuju kerumah, aku berhasil meyakinkan dirinya bahwa kini akulah takdirnya. Berapa…. Gempa tidak hanya menggoyang dan merobohkan bangunan tetapi juga menggoyang dan merobohkan tembok perawan! Duh…puasa pula! Tapi apalah daya, jika bukan saat itu mungkin tidak akan pernah ada kesempatan lagi… kisahku baru dimulai***
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd