Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Tubuhku Mengkhianatiku (Bondage)(Remake)

Chapter 5 : Ella


Rumah Keke

Mamang yang bertubuh pendek dan tampak agak seram mempersiapkan senjatanya untuk menyiksa tubuh Keke dengan kenikmatan. Pria itu mengambil sebuah jepit buaya dan jepit tersebut dirangkai ke sebuah kotak yang teraliri listrik.

Mamang menyentuhkan ujung jepitan buaya itu ke kulit Keke yang mulus tanpa cacat sama sekali. Sebelum menjepitkan jepitan buaya itu pada kedua puting gadis cantik itu. Pria itu terlebih dahulu memastikan kalau puting payudara Keke dalam keadaan cukup tegang dan bisa dijepit dengan senjata miliknya itu.

Mamang lalu dengan tangan nakalnya itu memilin-milin puting payudara Keke yang berwarna merah muda. Pria dengan tubuh pendek itu juga sesekali menghisap dan menjilat puting payudara Keke hingga menegang dengan keras.

“Shhh ... Pak. Ougrhhh ... geli tahu, Pak. Agrhhh ... Bapak, stop! Shhh ... geli, Pak. Ahhh ... ahhh ... ahhh ... berhenti!” teriak Keke yang tubuhnya kegelian karena rangsangan Mamang pada kedua payudaranya.

Sekitar 5 menit saja Mamang memainkan puting payudara Keke sampai menegang sempurna. Hingga akhirnya pria itu dengan perlahan-lahan menjepitkan jepitan buaya itu ke salah satu puting payudara gadis cantik itu yang berwarna merah muda menggoda.

“Agrhhh ... Pak, SAKITGRHH!” ringis Keke dengan wajahnya mengernyit karena puting payudaranya yang sebelah kanan itu dijepit dengan jepitan buaya Mamang.

Keke dapat merasakan dengan jelas bagaimana besi yang dingin itu menggigit puting payudara sebelah kanannya. Gadis cantik itu merasa sakit sekaligus merasakan hal aneh dari rangsangan baru yang diterimanya itu.

“Bapakgrhhh ... lepas, Pak. Tolong lepasin! Tetek Keke sakit banget. Agrhhh ... ampun, Pak. Keke minta ampun!” teriak Keke yang benar-benar tidak bisa menahan rasa sakitnya itu.

Mamang tidak tinggal diam melihat Keke yang sedang menahan rasa sakitnya itu. Dengan cepat pria itu kemudian menjepit puting payudara Keke yang sebelah kiri dengan jepitan buaya lainnya.

“BAPAKGRHHH ... STOP, STOP, STOP! AHHH ... PAK, SAKITGRHHH! BAPAK, AMPUN! TETEK KEKE, TETEK KEKE SAKIT BANGET, PAK! AMPUN, LEPASIN PAK! AGRHHH....” Keke berteriak sejadi-jadinya. Gadis cantik itu mencoba menggerakkan tubuhnya yang masih terikat. Namun ketika dia baru bergerak sedikit saja, rasa sakit itu terasa menjadi berkali-kali lipat.

“Hehehe ... Non Keke kelihatan cantik banget kalau gini. Nangis dong, Non. Nangis aja biar saya tambah siksa Non Keke,” ucap Mamang yang mempunyai fetish aneh itu.

Mamang lalu melanjutkan siksaan kenikmatan pada tubuh Keke dengan jari-jari tangannya itu menelusuri tubuh gadis cantik itu hingga berada di area selangkangannya. Pria itu dengan cekatannya membuka lobang memek Keke hingga terlihat lendir-lendir kenikmatan yang terdapat di dinding-dinding vagina gadis cantik itu.

“Pak, tolong lepasin! Agrhhh ... sakit, Pak. Shhh ... sakit banget tetek Keke.” Keke terus saja memohon pada Mamang agar kedua jepitan buaya yang ada di puting payudaranya itu dilepaskan.

Mamang tentu saja tidak mendengarkan apa yang Keke teriakkan. Malah pria itu terkesima melihat bentuk lobang memek Keke yang begitu indah dan menggairahkan.

Mamang sempat terdiam sejenak sebelum melanjutkan aksi cabulnya dengan menggesekkan jari-jarinya itu di klitoris Keke.

“Ahhh ... Bapak. Ougrhhh ... Pak. Ahhh ... ahhh ... ahhh ... lepasin, tolong lepasin! Ugrhhh ... Pak!” Keke merasa rasa sakitnya itu bercampur dengan rasa nikmat karena Mamang dengan pintar memainkan klitoris Keke hingga gadis cantik itu menjadi kelojotan.

“Hehehe....” Mamang terkekeh dengan beberapa saat kemudian dia mengambil vibrator yang sempat dimainkan di lobang memek Keke hingga benda tersebut kembali bermain-main di area selangkangan gadis cantik itu.

“Agrhhh ... gila, gila, gila, Pakgrhhh ... ougrhhh ... egrhhh ... Bapak, AMPUN! Ugrhhh ... Pak, stop! Agrhhh....” Keke berteriak dengan di ujung vaginanya itu ada sesuatu yang akan meledak. Namun setiap kali gadis cantik itu akan mencapai puncak kenikmatannya, pasti ada arus listrik kuat yang mengalir sampai ke kedua puting payudaranya. Hal itu malah membuat Keke merasakan kesakitan dan tidak menjadi mendapatkan klimaksnya.

Siksaan kenikmatan pada tubuh Keke itu terus berlanjut sampai Mamang pun menambahkan voltase yang mengalir ke tubuh gadis cantik itu.

Keke hanya bisa berteriak-teriak menggila sambil tubuhnya mengejang dengan sangat kuatnya. Birahi gadis muda itu benar-benar dipermainkan oleh Mamang. Sehingga dia merasakan sakit sekaligus nikmat yang membuatnya setengah gila.

“Ougrhhh ... Ampun, Pak! Agrhhh ... sudah cukup! Ampun, tetek Keke sakit. Agrhhh .... Bapak, stop! Ugrhhh ... berhenti, Pak. Owhhh ... memek Keke gatel juga. Jangan digituin. Shhh ... Bapak. Agrhhh ... jangan digituin lagi. Shhh....” Keke memohon-mohon dengan matanya merem melek.

Mamang tidak mendengarkan setiap perkataan Keke. Dia terus bertindak sesuka hatinya dengan menyiksa kenikmatan yang dirasakan gadis cantik itu.

Malam itu menjadi malam terpanjang dalam hidup Keke. Dia terus disiksa tanpa henti oleh para pria pemerkosanya. Gadis cantik itu sampai tidak tahu lagi apa yang terjadi pada dirinya. Dia hanya tahu kalau malam itu telah kehilangan keperawanannya dan mendapatkan pembelajaran baru bawah mengentot sangat lah nikmat.

Sejak malam itu juga Keke menjadi budak sex ke 5 pria itu. Dia sangat menjadi candu dengan batang kontol dan mudah terangsang dengan apa pun yang menyentuh kulit tubuhnya.

Pardi yang merupakan otak komplotan pemerkosa Keke juga mengancam gadis cantik itu untuk tidak bertindak macam-macam. Hingga para pria itu berhasil menjadikan Keke budak pemuas nafsu mereka. Setiap ada kesempatan ketika orang tua Keke tidak berada di rumah, setiap kali itu pula para pria itu bisa secara bersama-sama atau seorang diri menikmati tubuh indah gadis cantik itu.

Pardi juga memberikan beberapa peraturan pada Keke yang notabenenya sebagai budak ke 5 pria itu. Gadis cantik itu sama sekali tidak boleh memakai sehelai benang pun di tubuhnya dan siap kapan saja melayani nafsu sex mereka.

*******​

Rumah Keke

Siang itu tiba-tiba saja bel rumah Keke berbunyi. Pardi dan kawan-kawannya sempat panik sebelum mereka mengetahui kalau orang yang membunyikan bel itu adalah seorang gadis cantik dengan penampilan yang menggoda.

Keke saat itu masih dalam kondisi terikat dan telanjang di atas kasurnya karena gadis cantik itu masih kelelahan setelah siksaan kenikmatan bertubi-tubi yang dirasakannya dan harus melayani nafsu binatang para pria pemerkosanya.

Pardi yang melihat kesempatan membuat otak mesum pria jahat itu bergerak dengan begitu cepat.

“Mau cari siapa, Mbak?” tanya Pardi setelah membukakan pintu rumah Keke dan tepat berada di depan gadis cantik yang berdiri di depannya.

“Keke ada di rumah, Pak?” tanya gadis tersebut tanpa tahu apa yang sudah terjadi pada temannya.

“Ohhh ... cari Non Keke, ya. Dengan Mbak siapa ini?”

“Saya Ella, Pak. Saya teman sekampusnya Keke. Tumben Keke gak ke kampus tadi, HP-nya juga saya hubungi gak bisa. Makanya saya ke sini.”

“Ohhh ... iya, Mbak. Non Kekenya lagi sakit dan ada di kamar. Masuk aja, Mbak,” ucap Pardi mempersilahkan Ella masuk dengan senyum tipis di wajahnya.



Bersambung….


MEC4K6J_t.jpg
 
Terakhir diubah:
:pandapeace::pandapeace::pandapeace:



1. Mohon maaf dan pengertiannya kepada para Suhu kalau komen-komennya nanti tidak bisa aku balas satu persatu. Aku akan fokus dalam menulis dan tetap membaca semua komen yang masuk.

2. Apabila ada pelanggaran dalam post yang aku buat dalam bentuk apapun itu, mohon kepada Admin, Moderator, dan para Suhu berkenan menegur aku melalui komen ataupun DM.

3. Aku menerima semua kritik dan saran yang membangun dan aku akan mengabaikan semua komen-komen negatif yang masuk.

4. Silakan untuk memberikan saran ataupun ide cerita. Nanti pasti aku masukkan ke dalam notes dan mungkin saja bisa aku buat untuk jalan cerita karyaku selanjutnya.






:ampun::ampun::ampun:
 
Chapter 6 : Mainan Baru



Rumah Keke

Ella pun dengan santainya berjalan menuju kamar Keke karena gadis tersebut memang sudah sering bermain ke rumah temannya itu. Namun betapa kagetnya dia ketika membuka pintu kamar Keke dan melihat temannya yang sudah dalam kondisi terikat. Belum juga dia sempat bereaksi seperti berteriak atau berlari dari tempat itu, tiba-tiba saja ada tangan besar yang langsung membekap mulut Ella dengan sebuah kain.

Ella meronta-ronta dan mencoba melihat orang yang membekapnya itu. Namun beberapa saat kemudian tubuh gadis cantik itu jatuh lemas dan akhirnya tidak sadarkan diri.

Beberapa jam berlalu, Pardi dan teman-temannya memainkan tubuh Keke bersama-sama sambil menunggu Ella tersadar dari pingsannya.

“Hahaha ... gak nyangka gue malah dapet mainan baru lagi.”

“Iya, gue kira Non Keke doang yang bisa dientot, ternyata malah datang bidadari.”

“Gimana, nih? Kontol gue udah ngaceng banget lagi, mau cicipin memek Neng ini.”

Ella tersadar karena mendengar suara-suara yang mengganggu indra pendengarannya. Namun saat dia membuka matanya, pandangannya sudah gelap dan tidak bisa melihat apa pun. Ella bisa merasakan sesuatu yang menghalangi pandangannya itu.

Ella yang tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya mulai panik. Ditambah lagi saat dia bisa merasakan angin dingin menyentuh perutnya dari AC yang ada di kamar itu.

“Siapa itu!” teriak Ella panik.

Ella mulai menyadari kalau kondisinya sedang dalam keadaan telanjang bulat karena ketika dia menggerakkan tubuhnya ke sana ke mari dia tidak merasakan ada sesuatu yang menutupi tubuhnya.

Ella juga baru sadar kalau kedua tangannya itu sudah terikat ke atas kepalanya hingga membuat payudara besarnya itu membusung ke depan dan memantul-mantul Ketika dia bergerak.

“TOLONG, TOLONG, TOLONG!” teriak Ella sambil kakinya meronta-ronta.

Ella mencoba berdiri dengan kedua kakinya yang tidak terikat. Namun usaha gadis cantik itu sama sekali tidak membuahkan hasil karena dia kesulitan untuk membuat tubuhnya menjadi berdiri.

“Hehehe ... teriak aja, Non Ella. Gak bakal ada yang nolongin, kok,” ucap Mamang.

“Lo kalau sampe teriak lagi, gue bunuh lo!” ancam Sutejo.

“Udah, Neng. Ngapain ngelawan, dikasih enak juga,” bisik Pardi di telinga Ella sambil beberapa saat kemudian menjejalkan sebuah minuman berisi obat perangsang pada gadis cantik itu.

Ella sama sekali tidak bisa melawan. Dia mencoba berontak dengan cara menutup rapat-rapat mulutnya. Namun Pardi dengan pintarnya memencet hidung Ella sampai mau tak mau gadis cantik itu membuka mulutnya. Dengan kasar pria itu mencekoki Ella dengan minuman yang dipegangnya hingga tertelan habis oleh teman Keke tersebut.

“Ugrkhhh ... egrkkkhhh ... ogrkhhhh....” Ella tersedak-sedak karena minuman itu dengan paksa masuk ke dalam kerongkongannya.

“Di mana Keke, Pak! Uhuk ... uhuk ... uhuk....” Dengan kondisi seperti itu, Ella masih saja mengkhawatirkan temannya.

Namun perlahan-lahan obat perangsang itu bekerja dengan cepatnya. Gadis cantik itu merasa tubuhnya sangat panas dan terasa sangat sensitif sekali. Hembusan angin yang menyentuh kulitnya membuatnya kegelian. Apalagi ada beberapa tangan yang sejak tadi sudah menyentuh-nyentuh bagian tubuhnya.

“Pak, teman saya di mana, Pak?” tanya Ella panik. “KEKE, KEKE, KEKE!” lanjut gadis cantik itu berteriak dengan memanggil-manggil nama temannya untuk mengetahui keberadaan Keke.

HUHHH ... HUHHH ... HUHHH....

Nafas Ella mulai tidak beraturan dan menderu. Gadis berpayudara besar itu merasakan tubuhnya semakin terasa geli dan sensitif. Apalagi dia bisa merasakan hembusan angin yang meniup leher jenjangnya.

“Shhh ... ngapain kalian! Lepasin! Keke kamu di mana, Ke! Keke. Shhh ... Pak, lepasin aku! Ahhh ... Pak, teman saya di mana? KEKE!” teriak Ella dengan meronta-ronta.

Hembusan angin lembut itu terus saja menjalar ke seluruh tubuhnya hingga yang tadinya terfokus di leher jenjang Ella, kini sudah beralih ke area payudara gadis cantik itu.

“Shhh ... shhh ... shhh ... stop, Pak. Egrhhh ... geli banget. Ugrhhh ... Pak. Sudah! Owhhh ... Keke, TOLONG!” Ella berteriak mendesah dengan tubuhnya menggelinjang geli.

Ella merasakan hembusan angin itu tidak hanya berasal dari satu tempat saja. Tetapi di beberapa titik sensitifnya terasa hembusan angin yang begitu lembut semriwing hingga dia merasakan sesuatu yang menggebu-gebu ingin keluar dari tubuhnya.

“Pak, stop! Jangan! Shhh ... lepasin saya, Pak. Shhh ... stop! Berhenti!”

Ella mencoba bertahan dari rangsangan hembusan angin di tubuhnya itu. Ditambah lagi dengan kaki gadis cantik yang sejak tadi meronta-ronta sudah di tahan dengan tangan kasar dan lobang memeknya terasa hembusan angin yang membuatnya sedikit demi sedikit terangsang.

“Ahhh ... jangan di situ! Lepasin, Pak. Agrhhh ... lepasin! Jangan di situ! Ugrhhh ... stop! Berhenti! Ahhh ... Pak!” Ella mencoba bertahan dari rangsangan pada tubuhnya. Namun karena pergerakannya dibatasi dan ditambah oleh minuman perangsang yang diminumnya tadi. Hal itu membuat pertahanan gadis cantik itu sedikit demi sedikit hancur.

Semua bagian tubuh Ella terasa sangat sensitif. Teman Keke itu tidak dapat lagi menahan desahannya. Otak gadis cantik itu berkata untuk menghentikan perbuatan pria itu. Tetapi tubuhnya terasa sangat geli dan nikmat.

Nafas Ella juga sudah berat dan ketika merasakan belaian tangan di pinggangnya yang terasa seperti menggelitik lembut itu, dia mendesah keras, “AGRHHH ... GELI, PAKGRHHH....”

HUHHH ... HUHHH ... HUHHH....

Nafas Ella semakin memburu dan rangsangan-rangsangan para pria pemerkosanya itu tanpa henti menyerang titik-titik sensitifnya.

“Egrhhh ... Pak. Ahhh ... stop, Pak. Egrhhh ... berhenti! Ugrhhh ... Pak, jangan dijilat. Ougrhhh ... Pakgrhhh....” Ella mendesah karena leher jenjangnya itu dijilat oleh salah satu dari para pria yang sebentar lagi akan memperkosanya.

Pria yang sedang bermain-main di leher jenjang Ella juga tidak hanya menjilatinya saja. Dia mencupang dan menyedut keras bagian sensitif teman Keke itu hingga gadis cantik itu mendesah-desah.

“Ougrhhh ... Pak. Agrhhh ... stop, stop, stop, Pak! Ahhh ... geli, geli banget Pak leher saya. Ahhh ... BERHENTI!” teriak Ella sambil memelintir ke kanan dan ke kiri kepalanya.

Tak berhenti begitu saja rangsangan yang diterima Ella. Tadi baru saja di titik leher jenjang gadis cantik itu saja yang diberikan rangsangan. Namun tiba-tiba saja teman Keke itu merasakan kalau payudaranya itu dicaplok dengan sesuatu lembut dan berair.

“Ahhh ... ahhh ... ahhh ... jangan digigit, Pak. Ugrhhh ... Pak, stop! Jangan dijilat lagi tetek saya. Agrhhh....” Ella sudah merasakan tidak karuan lagi pada tubuhnya karena rangsangan bertubi-tubi yang diterimanya. Tubuh gadis cantik itu juga menjadi kelojotan karena setiap tubuh sensitifnya itu diserang secara bersama-sama.

Saat di titik di mana ada sesuatu yang akan keluar dari ujung lobang memek Ella. Tiba-tiba saja ada tangan kasar yang menyentuh liang kewanitaan gadis cantik itu tepatnya di kacang kecil yang ada di area atas vaginanya. Saat itu juga obat perangsang yang diminum Ella bekerja dengan penuh.

Ella berteriak-teriak dengan tubuhnya itu mengejang hebatnya karena klitorisnya itu tersentuh dengan benda keras dan kasar. Gadis cantik itu mendesah, mendesah nikmat yang mengisi seluruh ruangan kamar tidur Keke. “AGRHHH ... PAK, AMPUNGRHHH....” Namun saat sesuatu hal nikmat yang dirasakan Ella akan meledak, tiba-tiba saja semua rangsangan pada tubuh gadis cantik itu berhenti.

“EHHH....”



Bersambung....​



 
:pandapeace::pandapeace::pandapeace:



1. Mohon maaf dan pengertiannya kepada para Suhu kalau komen-komennya nanti tidak bisa aku balas satu persatu. Aku akan fokus dalam menulis dan tetap membaca semua komen yang masuk.

2. Apabila ada pelanggaran dalam post yang aku buat dalam bentuk apapun itu, mohon kepada Admin, Moderator, dan para Suhu berkenan menegur aku melalui komen ataupun DM.

3. Aku menerima semua kritik dan saran yang membangun dan aku akan mengabaikan semua komen-komen negatif yang masuk.

4. Silakan untuk memberikan saran ataupun ide cerita. Nanti pasti aku masukkan ke dalam notes dan mungkin saja bisa aku buat untuk jalan cerita karyaku selanjutnya.






:ampun::ampun::ampun:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd