Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Most Wanted Episode


  • Total voters
    1.173
Mulutrasi :

Jasmine



Ummi


Indah


Bi Siti


UGHTY NAUGHTY

CHAPTER TWO (Part I)

Parents (PARtnEr of Temporary Sex needs)



Aku yang melihat persetubuhan abi dan indah pun mencapai puncaknya, buru-buru ku bersihkan sisa-sisa kenikmatkan yang kuraih dari melihat permainan mereka. Setelah mengelap tumpahan-tumahan kenikmatan ku di lantai, akupun lari-lari kecil kembali ke kamar.

Di kamar aku masih terbayang-bayang oleh besarnya kontol abi yang hanya aku lihat di film-film porno, itupun biasanya dengan #bbc ataupun #interracial, “gila kontol abi gede banget, kok bisa yah memek kak indah dimasukin kontol abi? Klo memekku bs g yah??” pikirku dalam hati. Tak lama setelah aku memikirkan hal tersebut akupun tertidur.

Esok paginya aku dibangunkan oleh kak indah untuk sarapan di lantai bawah. Akupun yang masih ngantuk tidak mengidahkan pakaian yang sedang aku kenakan, aku hanya mengencangkan kimono saja, aku lupa bahwa aku tidak menggunakan Bra dan Panties yang kugunakan kemaren aku pakai untuk mengelap sisa cairan kenikmatan semalam.

“Morning abi…*sambil mengecup pipi abi*” ucapku.

“Morning anak abi yang paling cantik…*abi membalas dengan kecupan di pipi kiriku*” balasnya.

Akupun mengambil makanan yang tersedia di meja, lalu akupun duduk dan makan dengan santainya, tidak menyadari bahwa ada pandangan nafsu yang ditujukan padaku oleh abi. Sesekali aku melihat abi seperti menelan ludahnya sendiri, namun aku masih belum sadar untuk beberapa saat. Namun saat aku mengambil minum di dapur aku melewati kaca di ruang tengah dan aku akhirnya sadar bahwa yang dipandangi oleh abi sedari tadi adalah toket ku yang terlihat dengan jelas belahan dan pentilnya yang sedang mengacung “oh sh*t!! kok aku gblk banget sihhhhhh sampe lupa pake bra dan cd, duhhhhh nangung banget lg klo aku ke kamar” seketika aku teringat pertempuran semalam “hmm apa aku coba godain abi yah?? Penasaran reaksinya gimana hihihi” alhasil gairah nafsu ku di affirmasi oleh otak nakal ku, akupun sengaja melonggarkan ikatan kimono ku agar dalam beberapa posisi toket ku dapat terlihat sempurna oleh abi.

Akupun kembali ke meja makan dan duduk dengan berpura-pura tidak terjadi apa-apa, akupun melihat abi mengintip di sela-sela iya membaca koran. “bi udah dong baca korannya, ngobrol dl sama jasmine, g kangen apa sama jasmine?” gerutuku.

A : “iiiyah sayang” jawabnya grogi sambil menutup korannya, “hari ini kamu mau kemana sayang?”

J : “g tau yah, aku g ada schedule sih hari ini, paling abis makan aku cmn mau nelpon ummi doang, klo abi mau kemana?”

A : “abi mau ke acara Ustadzah Sinta temen mama, abi ada kasih ceramah kesana, gmn klo kamu ke kantor mama? Sekalian shooping gimana?”

J : “menarik nih ide abi, tapi jasmine minta duit dong biiiii…mau beli skincare sama mau beli sesuatu hehehe…”

A : “ya udah ntr abi transfer yah manisku, abi berangkat sekarang yah” abi pun mengecup pipi kanan dan kiriku, namun saat aku hendak membalas mengecup keningnya ternyata abi pun hendak mengecup kening ku, tak sengaja bibir kamu berdua pun beradu, aku dan abi pun kaget hingga mundur.

A : “maafin abi nak, abi g sengaja”

J : “iyah bi gpp, sengaja jg gpp kok hehhe” ujarku sekenanya sambil langsung kabur ke kamar.

Di kamar akupun menghubungi ummi, 1 kali, 2 kali, 3 kali tidak ada telpon ku yang diangkat, saat telpon ke empat ummi mengangkat telpon ku “waalaikumsalam, aaddaa apaa sayanggg…ahhhhh” ucap ummi di telpon.

J : “assalamualaikum ummi, kok lama ummi ngangkat telponnya? Ummi lagi apa kok ngos-ngosan kek orang lari”

U : “iiniihhh…ummi lagi mandiin abahhhh uddinnn…makannya lama sayang angkat telponnyaa…ini juga ngos-ngosan karena angkat air dari sumur sayang…uhhhhh”

J : “oh gtu ummi, oke deh, jasmine cuman mau blg klo mau ke toko ummi, y udah entar ummi telp jasmine lagi yah, bye ummi…assalamualaikum”

U : “okeeee…sayangg…waalaikumsalam…uhhhh…”

Jasmin tidak menyadari apa yang terjadi dengan ibunya yang kemarin telah tiba di rumah kakeknya Udin Saipudin.



POV UMMI

-Dua hari sebelumnya-

Akhirnya aku sampai di rumah orangtua ku Udin Saepudin, ayah ku tinggal sendiri di kampung dan memiliki sawah yang cukup luas. Ibuku sudah meninggal kurang lebih 5 tahun yang lalu, saat itu jg aku tidak pernah pulang kampung, karena kesibukan ku. aku telah berulang kali mengajak abah untuk tinggal bersama, namun abah kurang menyukai suasana kota, oleh karena itu dia memilih tetap di kampung.

“assalamualaikum abahhhhh…neng pulang bahhhhh…” ucap ku, “waalaikumsalammmm…eh eneng udah pulanggggg…masuk nenggggg…”panggil abah. Mereka pun bercengkrama sambil cipika-cipiki. “abah kok g istirahat? Gimana keadaan abah? Kok kemaren abah bisa pingsan?” berondong pertanyaan keluar dari mulut ku. “haduhhh banyak banget pertanyaan mu neng, jadi bingung abah jawabnya ahahaha” jawabnya sambil tertawa. “udah kamu mending istirahat dl, mandi dl nanti baru nanya-nanyanya” ucap abah, “iya deh bah, neng mau buat air panas dulu” jawabku, “ya udah abah nimba sumur dl yah, seinget abah airnya kurang di kamar mandi, tas mu abah bawa ke kamar yah” balas abah, “iyah bah makasih” balasku.

Akupun ke dapur membuat air panas untuk diriku mandi, dari sela-sela pintu aku melihat abah sedang menimba dan memindahkan air ke kamar mandi untuk ku, akupun memutuskan untuk mengambil handuk dan melepaskan bra dan cd ku, setelah melepaskan pakaian aku melihat ada kaca di lemari kamar abah, akupun mengaca sejenak, melihat body ku yang kurasa masih bagus ini entah kenapa saat mengaca aku mendadak horny teringat salah satu anak didik Abi yang bernama Randi, aku teringat badannya yang six pack dan kontolnya yang keras, mungkin kontolnya tidak sepanjang dan sebesar suamiku, milik Randi mungkin hanya sekitar 5’5 inch (baru kutahu setelah merasakan sendiri) sedikit lebih besar dari ukuran normal orang Indonesia pada umumnya, namun yang menarik adalah uratnya dan kekerasannya. Aku bukan type wanita yang selalu mengukur kenikmatan berhubungan sex semata-mata dari ukuran penis semata, jujur aku kurang suka dengan kontol yang terlalu panjang dan terlalu besar seperti kontol suamiku karena terkadang menyakitkan apabila tidak dalam posisi yang benar.

Tanpa sadar karena membayangkan randi aku meremas toketku dan memasukan jari telunjukku ke memek ku, “ahhhhh…” desahku, akupun sedikit mempercepat kocokan jari ku di memekku hingga tidak sadar bahwa saat itu ada yang sedang mengintip diriku.



Part II

Untungnya cuaca di kampung dingin, alhasil akupun memutuskan untuk menyelesaikan masturbasi ku, saat ku menoleh terdapat sekelibat bayangan lari dari pintu kamar, aku tersontak kaget sekaligus bingung “masa sih abah mengintip aku? Ah g mungkin” ucap diriku sendiri, akupun dengan berbalut handuk berjalan menuju kamar mandi “abahhhh airnya udah beres?” tanyaku kepada abah yang sedang menimba sumur “dua kali nimba lagi neng, sok aja gosok gigi heula (dulu) ntar abah anterin airnya” ucapnya kepadaku.

Akupun memutuskan untuk menggosok gigi terlebih dahulu, tak lama setelah aku selesai menggosok gigi abah membawakan air untuk aku mandi, kemudian diapun pergi, aku pun mengeluarkan perlengkapan mandi ku satu per satu, namun aku tidak menemukan conditioner ku dalam tas perlengkapan mandi ku “duhhhh, ketinggalan di koper nih pasti” dengan malas aku pergi ke kamar, namun sebelum aku masuk terdengar desahan-desahan menyebutkan namaku, aku pun inisiatif mengintip apa yang terjadi di dalam kamar. Akupun shock melihat abah sedang mencium bra dan cd yang tadi ku lepas sambil mengocok kontol miliknya.

AU : *sniff…sniff…* “duhhhhh nenggggggg…anak abah udah jadi seksi banget…lendir kamu harum banget baunya sayanggggg…” *sambil mencium cd milik ku

Kemudian dia mindahkan cd ku ke tangan kanannya dan mengocok kontolnya dengan cd ku sambil mencium bra ku yang bau keringat.

AU : *sniff…sniff…* “duhhhhh bau keringet kamu aja udah harum gini, gimana bau memek kamu sayangggggggg…” diapun mengocok kontolnya semakin cepat

Aku yang shock melihatnya memutuskan untuk tidak jadi mengambil conditioner yang tertinggal dan malah langsung lari perlahan ke arah kamar mandi. Perasaan ku dag dig dug serrrr… anehnya bukan merasa terhina malah horny melihatnya, reflek akupun meremas toket dan memilin2 putingnya disertai mengusap-usap klentit ku “uhhhh…abahhhhh…ternyata abah pengen entotin putrinya…oughhhhh” desahku perlahan, akupun hanyut dan memasukan jariku kedalam memekku sambil membayangkan itu adalah kontol abah yang sedang masuk kedalam liang segama ku.

“abahhhh…puaskan putrimu ini abahhhh…ohhhhh…putrimu ini sudah 2 bulan tidak dijamah abahhhh…neng pengen kontol abahhhhh masuk ke vagina nengggg…ougghhhhh…” akupun mempercepat ritme kocokan ku. Dikarenakan aku sudah horny sebelumnya tak butuh waktu lama akhirnya aku menjemput “Big O”. “ahhhhhhhhhhhhh…neng nyampeeeee abahhhhhh…siram Rahim neng dengan peju abahhhhhhhh…oughhhhhhh…” desahku di dalam bilik kamar mandi. Setelah aku berhasil klimaks akupun melanjutkan aktifitas yang seharusnya ku lakukan sedari tadi, yaitu mandi.

Selesai mandi akupun berkemas menuju kamar untuk berganti baju, sesampai kamar tidak ku lihat abah ada di dalem kamar, akupun akhirnya mengenakan daster, karena aku malas menggunakan bra dikarenakan mau tidur akupun menggunakan Silicone Nipple Cover untuk menutupi puting ku serta mengunakan g string andalan ku. Anehnya saat itu aku malah berniat untuk membuat abah memperkosaku makannya aku bertindak demikian.

Selesai berpakaian akupun menuju dapur dan membuka bahan-bahan makanan yang ku bawa dari kota, abah pun datang dari kebun belakang rumah. “bah, abah mau neng masakin apa??” tanyaku kepada abah, “apa aja neng, abah adanya juga sayur-sayuran dari kebon neng klo kmu mau masak mah” jawabnya, “aku bawa bahan makanan kok bah dari rumah, ada daging sapi, kerang, daging kambing, sama ikan tuna, abah mau apa?” tanyaku lagi, “apa aja neng abah mah, pokoknya makanan buatan neng pasti abah sikat hehehe” jawabnya.

Alhasil akupun memutuskan untuk memasak kerang saos padang untuk malam ini sambil berharap libido abah naik dan memperkosaku malam ini. Selesai masak kami pun makan di meja makan yang terletak di dapur “ngeunah (enak) kiyeu (gini) masakan anak abah teh geningan” puji abah di sela-sela melahap masakanku, “udah ih abah makan dulu baru ngomong hihihi” jawabku kepadanya.

Selesai makan kami pun bersenda gurau dipan depan rumah, tak terasa kami mengobrol hingga pukul 11 malam “neng udah yuk masuk, udah malem, tiris (dingin) pisan (banget)” ujar abah, “iyah bah yuk ah masuk” jawabku.

Sesampai di kamar akupun aku mencari mukena karena aku belum solat isya, akupun mengambil wudhu ke kamar mandi. Sebaliknya dari kamar mandi aku melihat abah sedang mengambil bantal dan selimutnya “abah ari abah mau kemana??” tanyaku, “kan kamar teh cuman ada 1 neng, neng tidur di kasur, abah tidur di ruang tamu aja” jawab abah, “ngapain ihhhhh, engga yahhhh, abah harus dikamar juga kan bisa sebelahan sama neng bobonya, klo abah bobo di ruang tamu neng marah” jawabku kesal, “udah tau abah sakit make aneh-aneh aja tidur di ruang tamu” timpal ku, “bahaya neng kalau abah sama neng tidur seranjang, ntr ada setan lewat, neng udah gede soalnya udah bukan anak kecil lagi jadi bahaya klo abah tidur sama neng” jawabnya, “bodo amat, neng g mau tau, biarin ada setan juga yang penting sama-sama enak, sekaligus bakti neng ke abah” jawabku dengan pesan tersirat, “hahhhhhhh? Abah g salah denger neng?” tanya abah, “au ah gelap, dah ah neng mau solat dulu, pokoknya abah bobo di kasur temenin neng” jawabku.

Akupun memunggungi abah dan sengaja membuka dasterku dan menggantinya dengan mukena, terpampanglah toketku dan pantat ku yang menggunakan g-string, hal ini sengaja ku lakukan agar abah birahi terhadapku, akupun melihat dari pantulan kaca kalau dia terbelalak menatap body ku yang masih tergolong hot ini. Akupun kemudian solat, di sela-sela solat aku melihat abah sedang meremas-remas kontolnya dari luar, aku yang melihatnya jujurly sangeeeeeeeee dan g konsen untuk solat. Tiba-tiba saat selesai solat aku mendengar langkah kaki abah menuju tempat aku solat, kemudian dia memelukku dari belakang.

AU : “nenggggg…maafin abah nenggggg…abah g kuat lihat neng bugil tadi” ucapnya sambil meremas toket ku dengan kasar

U : “ahhhhhh…abahhhhh…jangan bahhhhh…ini Cynthia bahhhh…anak abahhhhhh oughhhhhh…” lenguh ku, padahal di dalam hati memang ini lah yang aku harapkan

AU : “bantu abah neng, abah udah lama engga dikeluarin neng…” jawabnya sambil tangan kirinya meremas toket ku dan tangan kanannya kearah selangkangan ku

U : “ahhhhhhh…jangan bahhhhhh…istigfar bahhhhh…ouhhhhhh…abahhhhh…” jawabku saat jari tengahnya masuk ke memek ku

AU : “mulut atas neng beda sama mulut bawah neng…mulut bawah neng udah becek gini…keknya pengen abah entot ini memek neng…” sambil tetap meremas dan mengocok memek ku dengan jarinya, sambil berusaha mencium pipiku

U : “ahhhhhhhh…abahhhhhhhh…emhhhhhhh…iiiinnniiii eneng bahhhhhh…oughhhhh” ucapku gelagapan dikarenakan birahiku yang memuncak

Tiba-tiba abah menghentikan aktifitasnya dan mengangkatku kemudian melemparkanku ke kasur, diapun langsung menyingkap rok mukena ku ke atas dan mengesampingkan g-string ku, diapun mengangkat kedua kakiku dan menjilat clitoris ku sambil memasukan lidahnya ke liang segama ku.

U : “ohhhhhh…abahhhhhhhhhhh…emhhhhhhh…ahhhhhhhh…abahhhhhh jangannn…. Abahhhhh…” aku hanya bisa mendesah atas perlakuan abah di memek ku

Dia pun tidak menggubrisnya, malah memasukan jari tengahnya lagi ke memek ku sambil menghisap-hisap clitoris ku

U : “abahhhhhhhhh…ampunnnnn abahhhhh…nenggggg mau sampeeeeeeeee…ahhhhhhhhhh” aku pun mendapatkan O pertamaku, aku menggenjang hebat dan tanpa sengaja aku squirt di depan abahhhhh…

AU : “hehehe, enak kan sayangku? Buktinya kamu sampe keluar banyak gitu nyemprot abah hehehhe” jawabnya

U : “huhuhuhu…abah nakalllll…kan abah bisa minta baik-baik, g usah perkosa neng”

AU : “emang neng bakal mau ngelayanin abah kalau abah minta baik-baik?”

U : “mau atuh abah, neng kan anak abah, neng bakal kasih memek neng ke abah kalau emang abah minta, ya udah sekarang giliran neng muasin abah”

Akupun menyuruh abah berdiri, aku bersimpuh untuk membuka sarungnya, ternyata dia tidak menggunakan apa-apa kontolnya pun sudah berdiri tegak. Kontol abah panjangnya hanya sekitar 5 inch (13-14 cm) dengan diameter yang lumayan besar, akupun menyepong kontol abah.

*glup…glupp…glupppp…* sesekali akupun melakukan deep throat terhadap abah

AU : “ahhhhhhhhh…ngeunah kiyeu sepongan kamu nengggg…abah keenakan sayanggggg…layanin abah sayang, buktikan kamu anak yang berbakti sayang ke abahhhhh…oughhhhhh…”

*glup…glupp…glupppp…grookkhhh…grokhhhh* akupun mempercepat sepongan ku

Setelah 15 menit menyepong kontol abah, aku merasakan denyut-denyut abah mau nyampe

AU : “nenggggggg…abahhhhh mau sampeeeeeeeee…aghhhhhhhhhh” abah pun menjambak rambutku dan mempercepat seponganku dan akhirnya…

AU : “abah sampeeeeeeeeeeeeeeeeee” *crottttt…crotttttt…crotttttt* ayah menahan kepalaku untuk tidak mundur dan menerima semua pejuh miliknya, sekitar 12 kali tembakan kontolnya menembak dinding mulutku, akupun menelan semua spermanya.

AU : “neng pejuh abah kamu telen semua??”

U : “iya atuh bah, kan pejuh abah bukti cinta abah ke neng, neng telen sebagai bukti bakti neng ke abah”

AU : “duhhhhhh abah makin sange sama neng” abah langsung menimpa tubuh ku, dan mengangkat mukena ku ke atas, di jilat dan di hisapnya toket ku, sambil sesekali putingku di gigit lembut

U : “oughhhh abahhhhhh…jilatin nenen neng bahhhhh…sedot pentil eneng bahhhh oughhhhh…”

Abah yang mendengar ucapanku maki beringas saja menjilat dan menghisap toket ku, kemudian dia melepaskan rok mukena ku, dan meninggalkan mukena bagian atas saja untuk ku kenakan. Tangan kasarnya mengelus-elus clitoris ku, dan kemudian jari tengahnya mulai menusuk memek ku.

AU : “Nengggg meni sempit gini memek neng…bahaya iyeu (ini) mah, abah bisa ketagihan ngentotin eneng” sambil mempercepat kocokannya di memek ku

U : “iya bah, selama neng disini abah bebas entotin neng…oughhhhhh…anggep neng istri abahhhh…lonte abahhhhh…peeelacurrrnya abahhhh…oughhhhh…”

AU : “hehehe kaget abah ternyata kamu ustadzah binal yah neng, lonte Syariah hehehhee…abah sange banget liat kamu pake mukena gini”

U : “iyahhhhhh neng lonteeeee syariahhhhh…ahhhhhhhhh…udahhhhh bahhhhhh…pengen kontol abahhhhhhh…masukin kontol abahhhhhh ke memek neng” pinta ku

AU : “yakin?? G akan minta yang suami kamu aja?? Kan punya suami kamu gede abah liat”

U : “enggaaaaaa…neng mau yang abahhhh…neng g suka yang gedeeeee…neng suka yang abahhhhh…ahhhhhhhh… neng suka kontol abahhhhhhh…neng pengen di entot sama darah daging neng sendiri…ahhhhhh…”

Abah pun menarik aku ke pinggiran kasur, diangkatnya kedua kaki ku dan diletakan ke pundaknya. Abah menggesek-gesekan kontolnya di memek ku dan membuat ku mengeluh keras memohon agar kontolnya masuk ke memek ku, perlahan tapi pasti dimasukannya kontolnya ke memek ku.

U : “ahhhhhhh…gede bahhhh kontol abahhhh…enakkkkk…gmn bah rasa memek putrimu ini”

AU : “aghhhhhh sempit nakkkkk…memek mu legittttttt…lebih enak dari memek almarhum ibu mu…arghhhhhhh…memek anak sendiri emang enak bangetttttt…beda dari yang lain oughhhh…”

Perlahan tapi pasti dimasukannya semua kontol abah kedalam memek ku. Didiamkannya sejenak kontolnya di memek ku agar Rahim ku dapat beradaptasi.

U : “ahhhhhh gilaaaaaaaaaa…penuh banget Rahim ku bahhhhh…sama kontol abahhhh…oughhhhhh…” dia pun mulai memaju mundurkan kontolnya perlahan.

AU : “legit banget nakkkk memek mu, pakem banget kontol abah di Rahim muuuuu…abah cepetin yah nakkkk…oughhhhhh…enakkkkkkkk…”

Abah pun mempercepat genjotannya di memek ku, sesekali dia menarik kontolnya hingga sisa kepalanya saja kemudian menusuknya sampai mentok, apabila ini kontol abi mungkin aku udah kesakitan, tapi karena kontol abah pas mentok hingga Rahim ku jadi saat dia sodok mentok tidak terasa sakit.

U : “ahhhhh…ahhhh…ahhhhh…lebih cepet bahhhhhh…ughhhhh…” lenguhku

AU : “iyahhhhh sayangggg…abah cepetin yah genjotan abah”

Di sela-sela genjotan abah, aku merubah posisi ku menjadi gaya Sheshell, dimana posisi ini dapat membuat abah semakin cepat menggenjotku karena tidak terhalang oleh kaki ku.

U : “abahhhhhh…fasterrrrrrrrrr…neng mau sampeeeeeeeeee…cepetin abahhhhhhh…”

Abah pun makin mempercepat genjotannya sambil menjilat dan menghisap toket ku.

U : “ahhhh…ahhhhhh…ahhhhhh…ughhhhh…abahhhhhhhhh neng sampeeeeeeeeeee…ahhhhhhhhhh” *serrrrrrtttt…sertttttt…serttttt*

Akupun kelelahan setelah ejakulasiku yang kedua, abah mencabut kontolnya terlebih dahulu kemudian mengambil kan aku air putih, disuruhnya aku minum air putih tersebut untuk menghilangkan dahaga ku. Setelah aku minum air putih yang dibawakan abah, abah mencium-cium leher ku dan belakang telingaku, aku tergelinjang kegelian dan ayah memanfaatkan momentum tersebut untuk merubah posisi menjadi Scoop me Up (side to side), diangkatnya pahaku satu kemudian ditusukannya lagi kontolnya ke memek ku sambil tetap menjilat telingaku dan meremas toketku dengan tangan kirinya.

U : “ahhhhh…abahhhh kok kuat bangettttttt…lebih lama dari abi…ughhhhh…ahhhhhh…tiap sodokan abah enakkkkkk bangettttt…memek neng ketagihan kontol abahhhh…”

AU : “sama abah juga ketagihan memek mu nakkkk…oughhhhhh…” aku merasa abang sudah sedikit kelelahan dan membutuhkan break sebentar, aku berinisiatif untuk menggantikan abah bergerak

U : “abah ganti posisi dl bentar, giliran neng yang muasin kontol abah, abah terlentang disini”

Aku mengarahkan abah untuk terlentang kemudian aku naik di atasnya namun membelakanginya dengan gaya Reverse Cowgirl. Aku mengulek kontol ayah melalui gaya ini, diapun mengerang kenikmatan terus menerus.

AU : “duhhhhhhh abah keenakan gini nakkkk…g nyesel abah punya anak kayak kamu, berbakti sama orang tuaaa…ahhhh…uhhhhhhh…iyah terus nak, ulek kontol abah nengggggg…oughhhhh…”

U : “uhhh…uhhhh…ahhhhh…ahhhhhh…hahhh…hahhhhh…abahhhhh…duhhhh neng mau sampe lagiiiiii…”

AU : “jangan dulu nakkkkkk…abah jg udah mauuuuuuu…”

U : “neng g kuat abahhhhhhhh…”

Tiba-tiba abah membanting ku ke kiri tanpa melepaskan kontolnya dari memek ku, dia merubah posisi kami menjadi Flatiron dimana dia menjadi lebih aktif.

AU : “giliran abahhh aja ndukkkk yg genjottttttt…uhhhhh….uhhhhh…ahhhhh…”

U : “abahhhhhhh…neng g kuatttttt mau sampe lagiiiiiii…ahhhhh…ahhhhhh…ughhhhh…”

AU : “sama nakkkkkkk…abahhhhh juga mau lepasssssssss…abah lepas dimana nakkkkkk…??”

U : “lepasin di dalem aja bahhhhhhh…aku lagi masa suburrrrrrr…aku pengen Rahim ku diangetin abahhhhhh…aku pengen ngandung anak kita bahhhhhh…oughhhhh…lebih kenceng bahhhhhhh…neng mau sampeeeeeeeeeeeeeee…” abah pun makin memperkencang genjotannya.

AU : “ahhhhhhhhh…ahhhhhhhhhh…nakkkkkkkkkk abah mau sampeeeeeeeeeeeee…terima pejuh abahhhhhhhhhhhh di Rahim kamuuuuuuuuuu…arghhhhhhhhhhhhhhhhh…” *crot…crottttt…crottt… 10x tembakan abah di Rahim ku yang membuat rahimku hangat, dan kemudian disusul my Big O

U : “abahhhhhhhhhhhh…neng sampeeeeeeeeeeeeeeee…anj**** enak banget di entot ayah sendiriiiiii…arghhhhhhhhhh…” *srrretttt…sreettt…sretttt…* tubuhku pun menggenjang dengan hebatnya.

AU : “makasih nak udah bantu abah buat melepaskan birahi”

U : “sama sama abah…neng sayang abah…” *kecup kening abah*

Tak terasa jam sudah pukul 2 pagi, mereka berdua pun tidur terlelap kelelahan tanpa melepaskan kontol dan memek mereka yang telah menyatu.



To be continue…

CHAPTER 3
ENJOYABLE RECITATION

Part I - Page 19​
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd