Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Most Wanted Episode


  • Total voters
    1.173
WARNING
CHAPTER INI MENGANDUNG KONTEN YANG BERBAHAYA, DIMANA ANDA AKAN BERIMAJINASI LIAR DAN AUTO KE TOILET/AUTO AMBIL GEL/AUTO AMBIL SABUN/DLL
ANDA SUDAH PENULIS PERINGATKAN, APABILA TETAP MEMBACANYA MAKA SEGALA AKIBATNYA MENJADI RESIKO ANDA
:semangat:



Mulutrasi :

Jasmine



Ummi


Indah


Bi Siti


Ustadzah Sinta

Santi


UGHTY NAUGHTY

CHAPTER THREE (Part II)
ENJOYABLE RECITATION
Part II

Selesai aku melakukan hubungan sex dengan Santi, kami langsung menuju kamar mandi yang ada di ruangan tersebut untuk mandi besar, dikarenakan setelah ini aku harus menjadi imam untuk solat Ashar. Di kamar mandi kami pun sempat saling memancing birahi lagi namun tiba-tiba ada ketokan dari luar ruangan tersebut.

X : “Permisi ustad sebentar lagi schedule-nya solat Ashar, kalau diperkenankan ustad bisa siap 10 menit lagi?”

Aku pun mengeluarkan kepalaku dari kamar mandi dan berteriak “Iyah bisa, saya lagi siap-siap”

X : “Baik ustad saya izin permisi dulu” ucapnya

Kami pun buru-buru bersiap-siap agar tidak dicurigai oleh jamaah lainnya. Selesai solat ashar acara pun di lanjut di ke sesi tanya jawab. Banyak pertanyaan yang ditanyakan kepadaku terkait bagaimana cara menjadi solehah, namun 2 pertanyaan terakhir dari Santi dan Ustadzah Sinta lah yang membuat diriku panas dingin.

S : “Ustad saya mau nanya, kenapa sekarang banyak yang selingkuh? Padahal istrinya kalau saya lihat udah solehah tapi kenapa tetep laki-lakinya selingkuh ustad? Bagaimana cara menanganinya ustad?”

A : “Pertanyaan yang menarik dari dek Santi, betul saat ini banyak sekali kejadian laki-laki berselingkuh padahal istrinya sudah “terlihat” solehah kalau dari sudut pandang kita orang luar, namun perlu digaris bawahi, pada dasarnya laki-laki hanya membutuhkan 2 hal, yaitu : Sex dan Pengertian, selama istri dapat memberikan kedua hal tersebut insha allah suami akan tetap di track nya, namun godaan setan tetap pasti ada yah. Oleh karena itu pada dasarnya solehah saja tidak cukup, wanita harus menjadi Solehot, apa itu Solehot? Solehot adalah menjadi orang arab (berhijab, menggunakan gamis dan menggunakan cadar) saat di ruang public, jadi western saat di rumah (menggunakan pakaian-pakaian seksi yang mengundang syahwat suami) dan menjadi cewe jepang saat di ranjang (menuruti imajinasi suami seperti cif/cim, akan berusaha semaksimal mungkin untuk memuaskan suami, dan mendesah layaknya sedang diberi kenikmatan maksimal). Kalau wanita sudah melakukan itu sulit untuk laki-laki berpaling darinya, karena wanita yang bisa menjadi hal tersebut sangatlah jarang”

S : “oh begitu ustad, baik lah saya otw jadi solehot deh” jamaah yang lain pun tertawa.

A : “oke pertanyaan terakhir karena waktunya sudah hampir habis”

US : “saya ustad mau nanya pertanyaan terakhir”

A : “waduh berat ini sih pasti pertanyaan ustadzah”

US : “hihihi, saya mau nanya nih ustad, bagaimana hukumnya apabila seorang laki-laki membantu istri orang lain menjadi solehah?”



A : “oh jelas boleh dong, selama bantuannya dalam batas wajar dan disepakati oleh para pihak, kenapa harus disepakati oleh para pihak? Kalau salah satunya g sepakat pasti g akan terjadi pemberian bantuan bahkan tidak akan ada dampak”

US : “oke deh, ntr saya minta bantuan deh buat jadi istri solehot ke ustad” dalam kondisi tidak on-mic

Ucapan ustadzah membuatku kaget, jangan-jangan solehah yang td dimaksud adalah solehot yang aku bahas sebelumnya, dan bahkan jangan-jangan dia tau apa yang terjadi antara aku dan adiknya tadi. Pikiran ku kemana-mana, untungnya aku disadarkan oleh adzan maghrib, aku pun mengambil wudhu dan menjadi imam solat maghrib.

Seusai solat maghrib acara pun ditutup dengan bersalam-salaman, dan terakhir aku bersalaman dengan pihak tim dari Ustadzah Sinta. Saat bersalaman dengan Ustadzah Sinta dia menyelipkan key card dan note, sambil membisikan sesuatu kepadaku.

US : “ustad bacanya di mobil yah, terus baca wa aku” bisiknya

A : “baik ustadzah, saya izin pamit dulu Assalamualaikum”

Sesampainya di mobil aku melihat key card yang diberikan oleh Ustadzah Sinta, ternyata key card tersebut adalah key card untuk salah satu apartement yang berada di tengah kota di kota ku, aku pun menge-check chat whatsapp yang dikirimkan oleh Ustadzah Santi

US : Ustad Said, aku pengen dong dibantu jadi solehot kek Sinta pas di ruangan

US : Itu key card buat ke apart, tenang aja suami aku g tau, cuman aku yang tau, dateng yah abis ini, kalau bisa ustad izin g usah pulang hari ini, biar ngajarnya full time hihihihi

US : Tolong dibantu yah ustad Said yang punya pentungan Satpam kata Santi hihihihi, nanti kalau udah sampai langsung masuk aja yah

To be honest awalnya gw shock dan takut karena dia mengetahui apa yang aku dan Santi lakuin, cuman setelah membaca lengkap wa-nya ternyata mau di entot juga seperti adiknya, aku pun sumringah membacanya. Tiba-tiba akupun ditelpon oleh Istriku.

U : “Assalamualaikum abi”

A : “Waalaikumsalam ummi, ada apa ummi?”

U : “Bi ummi mau minta tolong, besok kan ummi mau pulang ke B, bisa suruh joko jemput ummi di rumah Abah bi?”

A : “Boleh ummi, ini abi lg disupirin sama joko, besok plg jam berapa ummi?”

U : “Abis isya udah sampe aja bi, makasih abi, abi ini mau kemana?”

A : “Abi habis dari acara ustadzah Santi, skr diajak ktemu sama ustad Bukhrom mi, kemungkinan abi g akan pulang mi”

U : “Oh gtu, ya udah atuh abi hati-hati yah, assalamualaikum”

A : “ummi jg yah, waalaikumsalam”

Setelah itu akupun menelpon anak ku Jasmine untuk memberi tahu bahwa hari ini aku tidak akan pulang. 2 kali telpon ku tidak diangkat oleh Jasmine, pas telpon ketiga Jasmine pun mengangkatnya.

J : “Assalamualakum abbhiii…aww…”

A : “Waalaikumsalam nak, kamu lagi dimana? Kok kayak kesakitan?”

J : “ga apaahhh apahhh kok abhiiii…cuman kejedotttthhhohhhhh mejhaaaa ajahhhhhhh…uhhhh”

A : “hati-hati dong sayang, ya udah abi cuman mau bilang kalau hari ini abi ga pulang, sama besok joko jemput ummi, kmu gpp sendirian di rumah?”

J : “ohhhhh okeeeehhh abhhhiii, ghaaapapa kokkkk…ahhhh…khannn…adhaaaa Indahhhh sama Bi Sithiiii, ya udhaaahhhhh abhiii ati-ati dijhalannnn…jasmine mahuuu ngobatin luka kejedhottthhhh thadiiiiii…uhhhhhhh…”

A : “ya udah sana obatin, Assalamualaikum”

J : “Waalaikumsalam abhiii…”

Aku merasakan ada yang aneh dengan Jasmine, namun saat itu dikarenakan lebih memikirkan bagaimana malam ini aku memuaskan Syahwat dengan Ustadzah Santi akupun tidak begitu memikirkannya. Akupun menyuruh joko untuk membawaku ke salah satu tempat makan sate kambing muda yang terkenal di kota ku, lalu baru kemudian aku ke apartement dimana aku dan ustadzah Santi sepakat bertemu.

Akupun menyuruh joko untuk menghubungi Jasmine apakah dia hendak dijemput atau tidak, apabila tidak aku menyuruhnya untuk langsung pulang. Aku langsung masuk ke apartement yang dan naik lift menggunakan key card yang telah diberikan, sesampainya di kamar yang telah ditentukan tersebut aku langsung menempelkan key card tersebut di gagang pintunya, kemudian gagang pintu tersebut terbuka. Saat aku buka terdapat suara cekikikan lebih dari 1 orang di ruang tamu apartement tersebut, akupun menutup pintu dan menghampiri kearah suara tersebut, akupun menengok ke ruang tamu dan aku melihat dua bidadari yang mengenakan Hijab namun untuk menutupi tubuhnya hanya menggunakan lingerie sambil menggenggam wine di tangan mereka, yang satu mengenakan lingerie berwarna merah (ustadzah Sinta) sedangkan yang satu lagi hitam (Santi).

A : “Assalamualaikum Ustadzah Sinta dan Santi” ucapku mengagetkan mereka

US : “Waalaikumsalam ustadddddd…akhirnya dateng juga…”

S : “Waalaikumsalam guru solehot kesayangan akuhhhhhh…”

Mereka pun menghampiri aku dan mengecup kanan kiri pipiku. Aku yang sudah sedikit bernafsu pun merangkul pinggang mereka berdua dan mencium bibir mereka berdua sekali sekali.

A : “ini kita nunggu orang satu lagi apa gimana?”

US : “engga dong sayang, kan cuman kamu gurunya, sanggup kan muasin kita berdua?” ucapnya sambil mengelus tongkat sakti ku dari luar

A : “duh ustadzah manggil-manggil sayang lagi, ntr klo aku baper gimana? Ahahaha”

S : “ihhhhhh kan aku manggil kamu sayang duluan pas kmu ngentotin akuuuuu…kmu g baper sama aku?” ujar Santi sambil mencubit pinggang ku

A : “aww…ampun-ampun, yah baper sama kalian bedua kok apalagi solehot begini, siapa yang engga sih…”

US : “asikkkkkkk semoga kmu ketagihan abis ini hihihihihi…”

S : “iyahhhhh semoga sayang ketagihan jadi kita bisa jadi lonte ustad, sering dipanggil sama ustad buat muasin birahi ustad hihihihi…”

US : “betullllll biar kami jadi pemuas nafsu birahi ustad, jadi pemberi nikmat di setiap dosa-dosa ustad”

A : “serius nih mau jadi lonte aku? Aku nafsuan loh ahahahaha, sehari bs berkali-kali, ntr pas aku butuh kalian g dateng lagi”

US : “Dateng kok pastiiiiiiiii…suami kita-kita kan udah g care sama kita, terus kontol sahabat mu kecil, cepet keluar pula, udah gitu g sadar diri lagi doyan entotin murid-muridnya”

S : “Betul, diceraiin jg aku g peduli sih asal sering di entot sama kmu sayang, dijadiin lonte kmu juga kami udah bersyukur, apalagi dijadiin istri siri hihihi…”

US : “mauuuuuu bangetttttt jadi istri siri kmu said…impian kita banget itu…”

A : “serius ini kalian ngomong gini? Coba buktiin dengan tindakan nyata kalian dong”

Mereka berdua pun langsung meneguk wine yang ada ditangannya sampai habis.

US & S : “Oke ayo kita buktikan”

Merekapun langsung menghampiriku dan berlenggak lenggok layaknya model yang sedang tipsy. Ustadzah Sinta langsung mencium bibirku dengan buas, akupun membalas ciumannya dengan buas, sedangkan Santi mencium telinga dan leherku sambil melepaskan kancing gamis ku. Setelah semua kancing ku dibuka, Santi pun meloloskan pakaian ku kebawah, aku masih tetap saling beradu lidah dengan ustadzah Sinta. Kemudian Santi melepaskan satu-satunya pakaian yang tersisa yaitu boxer yang ku kenakan, diloloskannya boxer tersebut.

S : “nih teh liat rudalnya ustad, belum ngaceng aja udah segede ini”

Ustadzah Sinta pun melirik ke bawah dan langsung melepaskan panggutannya.

US : “gilaaaaaa gede bangettttttt kontol kmu sayang, pantes Cynthia pas kita-kita lg bicara g puas sama suami kita dia blg puas sama kamu, ternyata ini penyebabnya”

A : “ohhhhh jadi kalian suka sharing cerita gitu yah kalo ketemuan”

US : “ahahahaha…iyahhhhhh…tp sekarang jdny sharing kontol jg nih tampaknya g cuman sharing cerita hihihi”

Ustadzah Sinta pun menjilat puting kiriku dan memijat-mijat puting kanan ku, sedangkan Santi tangan kirinya menggengam zakar ku dan tangan kanannya mengocok kontolku, kemudian Santi meludahi kepala kontol ku sambil menyebarkannya ke seluruh permukaan kontolku, kemudian akhirnya memasukan kontolku ke mulutnya

*slurppp…slurpppp…slopppp…slopppp*

A : “Ahhhhhhhhhh…gilaaaaaaaaa enak banget dilayaninnnnn dua lonte hijabbbbbb… jadi gini rasanya dipuaskan oleh 2 istri, pantesan agama kita mengizinkan poligami, ternyata senikmat ini apabila poligami…ahhhhhh…iyah sayang sepong kontolku yang dalem…” ucapku sambil memaksa Santi melakukan deep throat.

*oghhhh…oghhhhh…ughhhhh…ohokkkk…” Santipun tersedak sambil keliatan air mata setelah deep throat tadi.

S : “ughhhhhh ayang kasar maksa aku deep throat, g akan bs aku telen semuanya sayang, kontol kmu gede gini huhuhu” gerutunya sambil mengocok penis ku

Kemudian akupun ditarik kearah sofa merah yang ada di apartement tersebut oleh ustadzah Sinta dan didorongnya ke sofa merah tersebut sehingga aku duduk, ustadzah Sinta-pun menaiki sofa dan mengarahkan memeknya kepadaku, akupun menyingkap g-string yang ia kenakan dan melahap habis memeknya yang tampa bulu tersebut.

A : “gila memekmu bersih banget ustadzah lonte *slurpppp…slurpppp…slurppp*” ucapku sambil menjilat dan memasukan lidahku ke memeknya

Santi masih memblowjob diriku, kemudian dia membuka lingerie nya dan melakukan Tits F*ck kepada kontolku, kontolku merasa keenakan mengentoti toket Santi. Akupun tak mau kalah dengan kedua lonte hijab ini, akupun menjilat jari tengah ku kemudian memasukan jari tersebut ke memek ustadzah Sinta, sembari tangan kiriku memijat clitoris-nya serta ku jilat-jilat dengan penuh nafsu. Memeknya sungguh sempit, jari tengahku berasa dihisap oleh memek ustadzah Sinta, akupun mempercepat tempo kocokanku di memeknya.

US : “ahhhhhhhh…ahhhhhhhhh…enakkkkkkkk…gilaaaaaaa baru sama jari ustad aja enakkhhhhh giniiiiiii…ughhhhhhhh…yesssss…”

Santi pun tidak mau kalah, dia melakukan tits job sambil mengisap-hisap kepala kontolku, akupun menambahkan jari telunjuk ku mengocok memek ustadzah Sinta dan tangan kiriku meremas-remas toket kananya, kemudian mempercepat kocokan ku di memek ustadzah Sinta karena merasa memeknya berkedut-kedut layaknya hendak mendapatkan Big O.

US : “ahhhhhhhh…ahhhhhhh…iyahhhhhhh terus sayangggggg…puasinnnnn akhuuuu masshhhhh…ughhh akhuuuu mauuuuu sampeeeeeeee…achhhhhh…terussssss sayanggggggg…aarrghhhhhhhhh…aku sampeeeeeeeeeeeeeeee…” *cretttttt…crettttt…cretttt…* keluarlah cairan kenikmatan dari memek ustadzah Sinta dan membasahi jari dan muka ku, akupun langsung menariknya dan menyedot cairan kenikmatannya.

Akupun menyuruhnya bertukar posisi dengan Santi, Santi naik ke arah mukaku, dan aku menyuruh ustadzah Sinta istirahat sejenak disebelah. Memek Santi tidak semulus ustadzah Sinta, masih ada bulu-bulu tipis di atas memeknya, tapi memek Santi lebih tebal daripada memek ustadzah Sinta, mungkin karena jarang dipakai oleh suaminya.

Ustadzah Sinta berusaha bangun dari tidurnya karena kelelahan setelah orgasme pertamanya, diapun menuangkan wine ke gelasnya yang telah kosong kemudian menegaknya dengan cepat, sedangkan aku sedang memuaskan adiknya dengan lidah ku yang sedang menjilat dan berusaha masuk kedalam memeknya, serta hidungku yang menggesek-gesek clitorisnya. Kemudian akupun melakukan hal yang sama seperti kepada kk-nya, aku menjilat jari tengahku dan memasukan kedalam memeknya Santi yang tembem, ku kocok sambil menjilati memeknya, karena terlalu fokus memuaskan Santi akupun tidak menyadari apa yang dilakukan oleh ustadzah Sinta.

Ternyata ustadzah Sinta menghampiri kami, dia mengulum kontolku sejenak lalu membalikan badannya, dia memposisikan diri untuk melakukan Reverse Cowgirl dengan aku yang sambil duduk di sofa. Perlahan tapi pasti kontolku dipegang untuk menembus memeknya yang sempit, kontolku masih kesusahan untuk masuk kedalam memeknya walaupun dia sudah orgasme tadi. Namun berkat kesabarannya kontolku perlahan masuk kedalam memek ustadzah Sinta.

US : “oughhhhhh…gilaaaaaa enakkkhhh bangetttt kontol mu ustadddddd…cuman masuk 2/3 ke memek aku tapi udah menthokkkkk ke rahim akuuuuuu…”ceracaunya

S : “iyahhhh kan tehhhhhhhh…kontollll ustadddd enakkkk bangetttttt…ini aja jarinyaaaa enak bangetttttt masyaaaaa allahhhhhhh…ahhhhhhh…tambahinnnnn jarinnnya sayanggggg…”

Akupun menambahkan jari telunjukku untuk mengocok memek Santi.

US : “iyahhhhhh dekkkkkkhhh…klo kekhh giniii sihhhhh tetehhhhh gpp dipanggillh ustadzah pelacur, ustadzah penikmat laki orang…terserahhhhhh mau dihujatttt aphaaa jugaaaaaa…asal dapet kontholll ustad said…oghhhhh…”

Ustadzah Sinta makin liar menaik turunkan memeknya di kontolku, sesekali iya mengulek-ngulek kontolku, ulekannya membuat aku harus mengatur nafas, akupun merubah posisi Santi kesamping kanan ku, kusuruh ia tiduran sambil aku tetap mengocok memeknya, untuk membalas perlakuan binal ustadzah Sinta akupun meremas-remas toket kirinya dengan tangan kiriku. Tak mau tinggal diam, Santi merubah posisinya dari tidur menjadi berjongkok dan mencium ku sambil aku mengocok memeknya. Tak lama aku merasakan memek Santi berkedut-kedut, akupun mempercepat kocokanku di memeknya.

S : “ahhhhh…shitttttt…oughhhhhhh…fuckkkkkkkkk…akuuuuu mauuuuu sampeeeeeee sayangggggg…. Anj*** enakkkkhhhhh bgtttttt dikocokin kamuhhhhhhh…oughhhhhhhhh…akuuuuuuu nyampeeeeeeee…” *crettttt…crettttttt…cretttttt…* Santi menggelinjang dan mengeluarkan banyak sekali cairan kenikmatan hingga squirt, cairannya kena ke badanku dan badan ustadzah Santi

US : “gillaaaaaaa kmuuuu bisa squirtttttt cuman sama tangan dekkkkkkkkk…ahhhhh…emangggg ustad Said jaghooooo bangetttt muasin binorrrrr kesephiannnnn…ughhhhhhh…”

Santi-pun istirahat sejenak dan pergi ke dapur untuk mengambil minuman, aku membalikan badan ustadzah Santi menjadi posisi Normal Cowgirl tanpa melepaskan kontolku di memeknya. Akupun mencium bibirnya dan menghentak-hentakan kontolku di memeknya yang sedang mengulek kontolku. Kemudian aku mengangkat keteknyaaaaa dan mencium serta menjilat ketek ustadzah Santi.

A : “memekmu nikmat sekaliiiiii sayanggggg…akhuuuu ketagihannnnn…oughhhhhh…iyahhhhhh ulekk terussss kontolll lakhiii orangg ini shayanggggg…oughhhhhh…anjjjjj*** enakhhhh bgtttttt memekkhhhh istriiii sahabat gwwwwww…oughhhhh…”

US : “konthollll kmu gedhe bangettttt sayanggggg…kontholll sahabat mu g ada apa-apanya dibanding kontolmu shayangggggg…oughhhhhhh…enakhhh mana ulekhan ku sama ulekhannn istrimuuuu sayanggghhh…ahhhh”

A : “enakannnnn ulekhannnn kamuhhhhh…oughhhhhh…iyahhhhh terus sayangggggghhh mentokinnnn kontol aku ke rahimmmm kamuhhhhh…”

Kemudian Santipun datang dari dapur dan menghampiri kami, diapun menciumku dengan buas, kami French kiss cukup lama, sembari tangan kiriku meremas-remas pantat semok ustadzah Sinta, tangan kananku meremas-remas kedua toket Santi.

US : “ahhhhhh…ahhhhhh…ustadddddddd sayanggggg…akuuuuu ketagihannnnn kontholllll muuuuu…enthotinnnn akhuuuu terushhhhhh mashhhhhhh…ahhhhhhh…enak bangettttttt ya allaahhhhhhh konthol muuuuuu…dekkkkkkhhhhh cium bibir tetehhhhhh sayanggggg…” ceracaunya

A : “ughhhhhhh…pastiiiiii sayanggggggg…akuuuuuu bakalllllll enthotinnnnn kamuuuuu terushhhhh… akhuuuu juggaaaaa ketagihannnnn memekkkkk kamuhhhhh…”

Santi pun merubah posisi menjadi mencium kknya sambil meremas-remas toket kknya dengan tangan kanannya, kedua tangan ku menggenggam pantat ustadzah Sinta agar aku bisa semakin cepat menghentakkan kontolku ke memeknya, akupun menaiki tempo hentakan kontolku ke memeknya, tangan kiri Santi memijat-mijat clitoris kknya ustadzah Sinta yang dimana memekku sedang menghujamnya dengan kenikmatan.

US : “aghhhhh…tetehhhhhh mau sampeeeeee laghiiiii dekkkkkkk…oughhhhhhh…sayangggggggggg… aku mau sampe laghiiiiiiiiiii…arghhhhhhhh…gilaaaaaaaa…enakhhhhhhhh…”

A : “kontol aku enak yahhhhhhh lontheee hijab kuuuuu??”

US : “iyahhhhhhh…akhuuu lontheeee hijabbbbb mhuuuu sayanggggg…akhuuuu pelakorrrrrr yanggg doyan khontollll suamiiii oranghhhhh…oughhhhhhhhhh…”

A : “anjjjjjj…enakkkkkhhhhhh bangetttttttt enthotinnnn kamuuuu dan adikkkk kamuhhhhhh…dua saudariiii lontheeeee hijabbbbb akuhhhhhhh…oughhhhh…”

US : “arghhhhhhh…iyahhhhhh kamiiiii saudariiiii haus sexxxxxx…oughhhhh…doyannnnn konthollll ustadddd cabullllll kek kamuhhhhhhh…pengennnnn di pejuhinnnnn kamuhhhhh…oughhhhhh…akhuuuu gaaa kuathhhhhhhh lagihhhhhhhhhh…akuuuuuuu sampeeeeeeeeeeeeee sayanggggggg…” *crettttt…crettttt… cretttttt…*

Akupun menarik kepalanya kemudian kuciumi dengan buas sambil mendiamkan kontol ku di memeknya agar dia merasakan kenikmatan maksimal saat orgasme. Setelah itu aku mengambil bantal dan menidurkannya dipojok sofa, akupun mengangkat Santi dan membaliknya agar bisa melakukan Doggy Style sambil menatap kkny yang kelelahan.

Langsung kumasukan kontolku dengan kasar ke lubang memek Santi, kujambak hijabnya dengan tangan kanan dan kutarik tangan kirinya kebelakang. Kusodok memeknya dengan tempo 3-1 (3 setengah tarikan, 1 hujaman maksimal).

A : “ughhhhh…memekkkhhh adiknyyyyaaaa jughaaaa nikhmattttttttt…pengennnn akuuuuu enthotin terushhhhh…oughhhhh…”

S : “enthotinnnnn akhuuuu terussshhhhh ustadddddd cabulllll, akuuuuu budakkkkkk sex muhhhhhh, aku lontheeee muhhhhhh…oughhhhhh…izinkannnn kamihhhh jadiiiiii penikmathhhhhh dariiii dosa muuuhhhh masssshhhh…ahhhhhhhh…uhhhhhh…enakkkhhhhh…”

A : “kalauuuuu khaliannnnn seriushhhhhh…ceraiiiikannnn suamiiiii kaliannnnn…ahhhhhhhh…akhuuuu akannnn nikahiiii sirihhhhh kaliannnn… sertaaaaa akuuuuu akannnnnn…nafkahi kaliannnnnnn…lahirrrrrrr dannnnnn bathinnnnn…oughhhhh…”

S : “mauuuuuuuuu sayanggggggg…ougghhhhhh…akuuuuu ikhlassssss jadiiii gundikmuuuuuu…mauuuu jadi istriiiiii ke 12 phunnnnn akhuuuu ikhlashhhhhh asalllll dapetinnnnnn kenikhmatannnn dariiiii khontol muhhhh…”

Aku yang mendengar ucapan Santi pun makin mempercepat genjotan, entah kenapa keinginan mereka untuk ku entotin dan dijadikan istri olehku membuat tenagaku menggebu-gebu, aku ingin memuaskan mereka. Akupun melepaskan jambakanku di hijabnya dan menyuruhnya menjilati memek kk-nya ustadzah Sinta, akupun mengarahkan tangan kanan Santi untuk berpenganan pada sofa, dan melepaskan tarikan ku dari tangan kirinya dan menyuruhnya untuk memijat-mijat clitoris kk-nya ustadzah Sinta agar turn on kembali. Akupun meremas-remas pantat Santi sambil melakukan spank ke pantatnya *plakkkk…plakkkk…plakkkk* sambil mempercepat tempo gejotan ku di memeknya.

A : “rasaiinnnnn sodokannnn kontholllll suamiii oranggggggggg…dasarrrrr hijabbbhhhh lontheeeee…asalnya mau cerithaaaaaaaa doangggghhhh…ehhhhh malahhhhh mintaaaa dikhontolinnnnn…dasarrrrrr hijabbbhhh pelakorrrrrr…oughhhh…”

S : “ahhhhhh…iyahhhhh akhuuu hijabbbbbb pelakhorrrrrrr…doyannnnnn kontholll lakhiii oranggggg… doyannnn konthollll ustaddddddd cabulllllll…oughhhh…”

Aku menyuruh Santi memasukan jarinya ke memek ustadzah Sinta, karena aku melihat ustadzah Sinta sudah mulai pulih dan honry. Ustadzah sinta meremas-remas toketnya dan menyuruh adiknya mengocok dan menjilat memeknya.

A : “kamu liathhhhh ituhhhhhh…kk kamuhhhhh yang ustadzahhhhh juga cabhullllll…mintaaaa di enthottttt terushhhh…oughhhhhh…kocokkkkkk memekkhhhnya sayanggggg…yang kencenggggg…adikhhhh kk samaaaa ajaahhhhhhh…lontheeeeee…” ceracau ku

Kemudian aku meremas pantat Santi dan mengelus-elus anus Santi dengan jempol ku sambil berusaha memasukan sedikit. Saat aku berusaha memasukan jempolku entah kenapa seperti tombol penghisap bagi memek Santi, seketika langsung seperti mem-vaccum kontolku. Aku yang merasa kenikmatan melakukan hal tersebut berulang kali.

S : “mashhhhh…anuskuuuu diapainnnnnnn…arghhhhhh gilaaaaaaa nikmattttthhhhh…ghaaaaaa kuatth… ustadddddddd akhuuuuu…oughhhhhhh…arghhhh…”

Aku yang mengetahui Santi sepertinya sedang menuju puncak langsung membungkukan badan dan meremas kedua toketnya dari belakang agar menambah rangsangan.

S : “massssssss…cepetinnnnnn sodokannyahhhhhhhh…akhuuuuu udahhhhh nujuuuuuuu…”

A : “nujuuuu apaaaaa sayangggghhhh…ougghhh…”

S : “akuhhhhh udahhhhhh mahuuuuuuuu…sampheeeeeeeeeeeeeeee…arghhhhh…”

Karena Santi udah berada dititik-titik krusial aku langsung menekan badan Santi makin kebawah agar aku bisa mempercepat genjotanku dengan rpm maksimal, tak lama kemudian.

S : “aaaahhhhhh…masyaaaa allahhhhhhh nikmathhhh giniiiiiiii ya allahhhh suamiiiii orangggggg…sayangggg… akuuuuuu sampheeeeeeeeeeeeeeeee…oughhhhh…shittttttttt…” *cretttt…cretttttt…cretttttt…*

Santi terkulai lemas tak berdaya, akupun dengan sisa-sisa tenaga mengangkat Santi ke kamar yang ada di apartemen tersebut. Akupun kembali ke sofa dimana ustadzah Sinta sedang colmek dirinya sendiri, sepertinya dia tau bahwa aku akan menyetubuhinya kali ini.

US : “sayang belum nyampe yah? Sini sayang pake memek aku, tapi ada syaratnya”

A : “apa syaratnya sayang?” sambil ku kecup keningnya

US : “syaratnya aku pengen kmu pejuhin, aku lagi masa subur, dan kamu tau kalau aku setelah 14 tahun pernikahan aku blm dikasih anak sama sekali, aku pengen kmu ngehamilin aku, aku pengen jadi ibu dari anak kamu”

A : “kamu serius mau aku hamilin sekarang? Engga pas kita nikah sirih aja?

US : “serius, aku pengen kmu pejuhin aku sekarang” ucapnya sambil langsung menarik kepalaku ke bibirnya

Sambil berciuman akupun mengarahkan kontolku ke memeknya, perlahan tapi pasti kontolku masuk 2/3 nya hingga mentok ke rahimnya. Akupun menggenjot dengan ritme pelan di posisi missionaris ini sambil mencium bibir ustadzah Sinta. Semakin lama sodokan kontolku di memeknya semakin kupercepat, akupun melepaskan kecupan ku dan meremas kedua toketnya.

A : “ughhhhhh…enakhhhh bgttttt memekmuuuuuu sayanggggg…rasanyaaaa g ikhlassss akuuu memekmu dientot oleh suamimuuuuu…mulaiiii saat iniiiii…kamuuuu g bolehhhh ngenthoddddd dengan suamimuuuuu… klo dia lagi mauuuuu harussshhhh kamuuuu tolakkkhhhhh…oughhhhh…”

US : “iyahhhhhh sayanggggggg…akuuuuuu g akannnn mauuuuuu lagiiiiii di entoddddddd suamihhhhh akuhhhhh…akuhhhhh maunnyaaaaa dienthottt kamuhhhhhh…oughhhhh…”

A : “okeeeeeehhhh…nantiiii akuuuhhhh pasangggg cctv di rumahhhhhh kamuhhhhh di semuahhh areaaaaaaaa biarrrr akuuuuu thauuuuu kamuhhhh bohonggggg apaaaaaa enggaaaaa…”

US : “iyahhhhhh…pasangggg ajaahhhhh sayanggggg…asalllllll akuuuuu dapetttttt jatahhhhhhh seminggguuu sekaliiiiiii kontholll kamuhhhhh…ahhhhhh…ahhhh…”

Karena merasa aku sudah sedikit lagi di puncak, akupun makin memepetkan diri ke ustadzah Sinta. Akupun melumat kedua toketnya yang besar, sambil tetap menyetubuhinnya aku menggigit-gigit kecil putingnya yang membuat dia bergelinjang. 5 menit setelah itu aku pun langsung memutarnya menjadi posisi favorite ku yaitu Doggy Style tanpa melepaskan kontolku di memeknya. Akupun mempercepat laju genjotanku di memeknya.

A : “sayangggggggg…akhuuuuuu udahhhhhhh mahuuuuu sampheeeeeee…oughhhhhhh…mauuuuu akuuu keluarinnnnn dimanahhhhh?”

US : “samaaaaaa sayanggggggg…kencenginnnnnnn aku jg mau sampheeeeeeeeeeee…tembakhhhh di dalemhhhh ajaaaaa sayanggghhhhhh…ouggghhhh…pejuhinnnnnn rahimmmm akuhhhhhh…benihiiii akuhhh…oughhhhhh…cepetinnnn sayangggg…”

Akupun mempercepat genjotan ku di memek ustadzah Sinta hingga rpm maksimal dengan sisa-sisa tenagaku.

A : “Akhuuuuuuu g kuatttthhhhh lagiihhhhhhh…terimaaaaaaaaaaa pejuhhhhh kuuuuuuuu…hijabbberssssss lontheeeeeeeeeeeee…oughhhhhhhh…” *crotttttt…crotttttt…crottttttt* 9x tembakan spermaku kutembakkan di rahimnya.

US : “Akhuuuuuu jughaaaaaaa sampeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee…enakkkkkk bangettttttttthhhh pejuhhhh muuuuu dirahimmmmm khuuuuu sayanggggg…ouughhhhhh…” *cretttt…crettttt…crettttt*

Akhirnya kami terkulai lemas, aku melirik jam sudah pukul 2 pagi, kami bermain hampir 3 jam. Aku pun tidur di sofa bersama ustadzah Sinta, aku diamkan kontolku didalam memeknya hingga esok pagi. Jam 10 pagi akupun terbangun karena ada yang meng-oral kontolku. Aku melihat ustadzah Sinta sedang mengulum kontolku, dia mengenakan lingerie yang berbeda dari semalam, saat ini dia menggunakan lingerie tosca dengan hijab berwarna khaki.

A : “cantik banget sayang pagi-pagi buat pengen aja hehehehe”

US : “masaaaaaaa? Gombal ahhhhhh…fotoin dong yang sini…”

Ustadzah Sinta pun mengeluarkan pose-pose seksinya untuk ku foto. Aku sengaja memfotonya dengan hp ku agar dapat kusimpan sebagai koleksi pribadiku. Ini dia beberapa hasil fotonya.

DILARANG BERTANYA : INI SIAPA? IG NYA APA? BAIK DI COMMENT ATAUPUN DI DM, GA AKAN GW BALES, NO PK, KLO KENAL DM AJA







*dikarenakan request yang bersangkutan foto diganti dengan yang ada watermarknya
Tak lama setelah melakukan foto session seksi dengan ustadzah Sinta, aku menerima telepon dari Jasmine.



To be continue…

Chapter 4 Scheduled on June 9th 2023
 
Terakhir diubah:
WARNING
CHAPTER INI MENGANDUNG KONTEN YANG BERBAHAYA, DIMANA ANDA AKAN BERIMAJINASI LIAR DAN AUTO KE TOILET/AUTO AMBIL GEL/AUTO AMBIL SABUN/DLL
ANDA SUDAH PENULIS PERINGATKAN, APABILA TETAP MEMBACANYA MAKA SEGALA AKIBATNYA MENJADI RESIKO ANDA
:semangat:



Mulutrasi :

Jasmine



Ummi


Indah


Bi Siti


Ustadzah Sinta

Santi


UGHTY NAUGHTY

CHAPTER THREE (Combined)
ENJOYABLE RECITATION

PART I
POV UMMI


Esoknya karena kelelahan akupun bangun kesiangan dikarenakan kelelahan bercinta terus-terusan dengan Abah. Akupun kebangun karena abah sudah menjilati memek ku.

U : “abahhhhhh…bangun-bangun udah sange aja ihhhhhh…uhhhh…”eluh ku

AU : “hehehe, mau gimana lagi disebelah abah ada bidadari yang cantik banget, mana kamu tidur ga pake apa-apa lagi hehehe…” jawab abah sambil melanjutkan memek anaknya

Tanpa ba bi bu, abah yang sudah sangat bernafsu langsung mengarahkan kontolnya ke memek ku.

U : “ahhhhhh…nikmatttttt abahhhhhh…”

Abah pun langsung menggenjot memek ku dengan tempo sedang dengan posisi misionaris, tak lama aku HP ku pun berbunyi, kulihat nama penelponnya ternyata anak ku Jasmine.

U : “abahhhh…Jasmine telponnn, udah dulu yah abah sayanggg…ughhhhh…”

AU : “bentar nakkkkk, abahhhh lg enakkk bangettttt iniiii entotinnn memekkkk kmuuuuu…kita maen cepet yah nakkkk…ughhhhhhhh…memek mu buat abahhhh nagihhhhhhhh…” ucapnya

U : “oke bahhhhhh…pejuhinnnn anakmu yang lonteeee ini bahhhh…puasin aku bahhhhhh…ughhhhh…” desah ku

Tak lama abah membalikan badan ku dan merubah posisiku menjadi Doggy Style, abah langsung menusuk memek ku dari belakang dan mempercepat genjotannya. Aku melihat HP ku ternyata Jasmine sudah menelponku kedua kalinya.

U : “bahhhhh…jasmine masih nelponin terusshhhhhh…gimana dongggg??…”

AU : “angkat aja nakkkkk…g akan kedengeran suara kita lagi ngentottttttt…abahhh jg udah mau sampe nakkkk…”

Akhirnya aku memutuskan untuk mengangkat telp Jasmine.

J : “assalamualaikum ummi, kok lama ummi ngangkat telponnya? Ummi lagi apa kok ngos-ngosan kek orang lari”

U : “iiniihhh…ummi lagi mandiin abahhhh uddinnn…makannya lama sayang angkat telponnyaa…ini juga ngos-ngosan karena angkat air dari sumur sayang…uhhhhh”

J : “oh gtu ummi, oke deh, jasmine cuman mau blg klo mau ke toko ummi, y udah entar ummi telp jasmine lagi yah, bye ummi…assalamualaikum”

U : “okeeee…sayangg…waalaikumsalam…uhhhh…”

Tak lama setelah Jasmine menutup telepon akupun yang sudah sangat bernafsu sudah berada di titik puncak.

U : “Abahhhhhhh…aku mau sampeeeee sayangggggggg…entot aku lebih kencengggggg sayanggggg…oughhhhhhh….”

AU : “Tahannnnn nakkkkkk…abah juga mau sampeeeeee…kita sampeeinnn barengggggggg…ahhhhh…uhhhhhh…”

U : “Aku g kuat lagi abahhhhhh…abahhhhhhhhhhhhhhhhhh aku nyampeeeeeeeee…ahhhhhhhhhhh…” akupun muncak dan membanjuri kontol abah

AU : “Abahhhhhh juga sampeeeeeee sayanggggggg…terima pejuhhhh abahhhhhhh…abah hamili kamu nakkkkkkkk…oughhhhhhh…” *crot…crottt…crottttt…* abah menembakan spermanya dirahimku sebanyak 6x

Kamipun berpelukan dan berciuman mesra setelah Morning Sex tersebut.



POV ABI

Perkenalkan namaku Said al Rasyid, umurku 49 tahun, aku sudah menikah dan memiliki anak perempuan yang sangat cantik bernama Jasmine. Aku memiliki pondok pesantren bernama Al-Jannah, mayoritas muridku adalah perempuan. Istriku bernama Cynthia Claudia, dia memiliki paras yang sangat cantik, aku yakin banyak laki-laki yang tergoda apabila melihat istriku. Hubungan sex antara aku dan istriku pada dasarnya normal, namun kebutuhan ku melebihi kebutuhan lelaki pada umumnya, aku bisa melakukan hubungan intim 3-5x sehari, awalnya aku sanggup untuk menahan birahi tersebut, namun hal tersebut berubah saat aku menyaksikan almarhum guru agamaku sedang bersetubuh dengan istri dari anaknya yang notabene merupakan temanku mondok dikala itu. Tidak hanya memergokinya sedang menyetubuhi istri dari anaknya, aku juga melihat beliau menyetubuhi beberapa istri pejabat di kota ku saat memberikan ceramah dan beberapa murid pesantren. Hingga beliau meninggal rahasianya tetap aman bersamaku.

Bagiku setiap manusia pasti memiliki dosa, terlepas itu besar ataupun kecil, yang pasti semua manusia berdosa hanya pilihan dosanya saja yang berbeda. Akibatnya akupun terjerumus dosa yang sama dengan guruku yaitu zinah, perempuan pertama yang aku setubuhi tanpa ikatan suami istri adalah pembantuku dari dulu yaitu Siti, kisah ku dengannya akan kuceritakan dilain kesempatan.

Saat ini aku sedang pergi menuju kediaman salah satu kenalan istriku yang bernama Ustadzah Sinta, disana aku hendak memberikan ceramah terkait bagaimana menjadi istri yang Solehot, ehhhh maksudku Solehah. Aku diantar oleh supirku yang bernama Joko.

Tepat pukul 10.00 WIB aku tiba di kediaman Ustadzah Sinta, disana aku langsung disambut oleh Ustadzah Sinta dan beberapa temannya. Disana aku merasa layaknya seorang raja dikarenakan semua jamaahnya adalah perempuan, hampir semua jamaah meminta foto denganku, beberapa kali entah sengaja atau tidak toket mereka menyentuh lenganku, jujur kepala bawahku cenat cenut dibuatnya, bagaimana tidak bayangkan ada sekitar 30-40 wanita dan pembaca sendiri laki-lakinya, aku yakin pembaca pasti juga akan cenat cenut membayangkan berbagai imajinasi yang mengundang syahwat.

Acara tersebut dibagi menjadi 2 sesi, sesi pertama adalah jam 10.30 s/d jam 12.00 dilakukan ceramah dari Ustadzah Sinta, kemudian dipotong makan siang jam 12.00 s/d 13.00, kemudian dilanjut solat dzuhur berjamaah, lalu baru aku memberikan ceramah sampai dengan pukul 15.30, kemudian dilanjut Tea Break dan bagi-bagi giveaway kemudian Solat Ashar berjamaah baru dilanjut dengan sesi tanya jawab hingga Maghrib dan diakhiri solat Maghrib.

US : “Assalamualaikum Ustad” sama Ustadzah Sinta kepadaku, “Cynthia ga ikut yah Ustad?”

A : “Engga Ustadzah, soalnya Cynthia harus ngurus bapaknya di kampung, bapaknya kemarin-kemarin pingsan ustadzah saat lagi di sawah” jawabku

US : “Innalilahi, semoga bapak Cynthia cepet sembuh yah ustad, oh iyah ustad kalau ustad berkenan saya mau minta tolong boleh ustad?” tanyanya

A : “Insha allah kalau saya bisa bantu akan saya bantu ustadzah, emang butuh bantuan apa yah ustadzah”

Tak lama ustadzah Sinta memanggil seorang perempuan yang tak kalah cantik dengan ustadzah Sinta, bahkan terdapat banyak kemiripan di antara mereka.

US : “Perkenalkan ustad ini adik saya Santi, jadi adik saya ini lg ada trouble di pernikahannya ustad, kalau boleh dia mau konsultasi sama ustad”

S : “Assalamualaikum ustad perkenalkan saya Santi adik ustadzah Sinta, saya izin mau curhat sekalian konseling soal perkawinan ustad”

A : “oh boleh-boleh, mau kapan?”

S : “sekarang aja ustad kalau bisa pas kk saya lagi ceramah”

A : “oh begitu, boleh-boleh baiknya dimana yah?”

US : “di ruang kerja saya aja ustad, nanti ditunjukin sama Santi dimana-mana nya”

S : “hayu ustad sini” ajak santi kepada saya untuk mengikutinya.

Sesampainya di ruang kerja ustadzah Sinta, Santi mempersilahkan aku duduk dan memberikan minuman. Aku yang sedang duduk menunggu disiapkan minuman pun melihat kearah Santi yang sedang memunggungiku, pantatnya sangat bahenol dan kencang, aku pun sampai menelan air liur ku saat melihatnya. Saat ia berbalik aku yang sudah sedikit bernafsu pun melihat jiplakan payudaranya yang besar, bahkan masih cukup terlihat jelas dibalik gamisnya yang lebar tersebut.

S : “Silahkan diminum ustad” tawarnya

A : “Terima kasih Santi, jadi Santi mau konsultasi apa?”

Santi pun bercerita bahwa perkawinannya bersifat LDM (Long Distance Marriage), hal ini dikarenakan suaminya bekerja sebagai kontraktor, yang menyebabkan sering menetap di suatu kota dalam jangka waktu yang lama. Awalnya suaminya setiap pulang dari luar kota baik karena break ataupun pekerjaanya telah selesai pasti melakukan hubungan sex yang sangat intense karena sudah lama tidak berhubungan, namun setelah 4 tahun pernikahan dan hingga saat ini belum dikaruniai anak, suaminya pun saat pulang jarang bahkan hampir tidak pernah melakukan hubungan sex dengan Santi. Alhasil karena penasaran Santi pun diam-diam mengikuti suaminya pergi ke kota tempat tinggal proyek yang dikerjakan oleh suaminya. Ternyata suaminya memiliki istri sirih di kota tersebut, hal tersebut diketahui oleh Santi dari tetangga-tetangga tempat suaminya tinggal, dan dari buruh-buruh proyek yang ia tanyai. Setelah itu Santi-pun pulang kembali dan menceritakan hal tersebut ke Ustadzah Sinta kk-nya.

Saat menceritakan hal yang dialaminya Santi-pun menangis terisak-isak, akupun yang tak tega segera menghampirinya.

A : “Kalau dek Santi mau menangis lebih keras silahkan pergunakan bahu saya” tawarku kepadanya

Tak lama diapun langsung mendekatiku, dan menangis dipundak ku, awalnya tanganku diam saja, namun saat tangisannya semakin kencang akupun reflek memeluknya dan menepuk-nepuk kepalanya.

A : “Keluarin semuanya dek biar adek lega” ucapku sambil menepuk-nepuk kepalanya.

Alhasil Santi langsung memelukku erat sambil menangis hebat, pelukannya yang cukup kencang menyebabkan toketnya menempel di dadaku, aku yang sudah bernafsu pun mau tak mau kontolku mulai berdiri dibalik gamisku. Tak lama setelah menangis hebat Santi pun menyeka air mata-nya dan memandang ku.

S : “Makasih ustad udah minjemin santi bahu ustad”

A : “Iyah sama-sama dek Santi, yang sabra yah dek” ucapku sambil mengelus punggungnya

Kami berdua terdiam cukup lama dan hanya saling pandang, entah mengapa bibir kami semakin saling mendekat, dan akhirnya kami berciuman. Awalnya hanya ciuman lembut, namun lama kelamaan berubah menjadi ciuman nafsu, kami saling memasukan lidah ke mulut masing-masing. Tak lama setelah itu kami dikagetkan oleh banyaknya orang-orang berlalu lalang di depan ruangan kerja Ustadzah Sinta, kami pun langsung reflek berhenti.

A : “Astagfirullah, maafkan saya dek Santi, maafkan saya tergoda akan kecantikan dek Santi” ucapku

S : “Engga ustad, ustad tidak salah, saya yang salah ustad, tapi kok ustad ga bilang kalau Khilaf sih? kan senjatanya cowo-cowo itu khilaf ustad? Hehehe…” jawabnya

A : “Kalau khilaf berarti benar-benar tidak sadar apa yang diperbuat, sedangkan saya sadar akan perbuatan tersebut walaupun karena terbuai akan kecantikan dek Santi” jawabku

S : “Hihihihi, bisa aja nih ustad gombalnyaaaaaaa…awas loh buat Santi baper doang eh trus pas Santinya mau ustadnya malah nolak, sedih bgt ditolak suami, ditolak ustad juga”

A : “Mau apaan nih? Ahahahhaa, mana ada kucing nolak ikan asin Santiiiii” ucapku sambil mencubit hidungnya

S : “Dah ah takut teteh masuk, eh iyah ustad minta no WA ustad dong, boleh g?”

A : “Boleh ini nomor WA ustad 0813xxxxxxxx”

S : “Sippp udah aku save, udah aku chat yah ustad, ntr klo sengang bales yah”

A : “Siap Santi, saya keluar duluan yah, kmu juga lunch dl trus kita solat berjamaah yah”

S : “Baik ustad”

Kami pun keluar dari ruangan tersebut secara terpisah, Akupun mengambil santapan makan siang di ruangan yang dipersiapkan untukku. Selesai lunch akupun jadi imam di solat dzuhur tersebut dan lanjut memberikan ceramah. Awal berceramah aku mencari-cari posisi Santi ada dimana, tak lama ku temukan posisi Santi dan memberikan senyum simpul kepadanya, dia pun ngeuh bahwa aku memberi senyum kepadanya, dia pun membalas senyum ku. Selama ceramah aku sering melirik Santi dan memberikan senyuman tersembunyi kepadanya, dan seringkali Santi pun memberikan senyum balik kepadaku. Selesai berceramah akupun melihat HP ku yang selama aku berceramah selalu bergetar dikarenakan ada notifikasi WA, akupun membaca chat whatsapp tersebut, ternyata semua chat tersebut dari Santi.

S : ustad nanti pas tea break ustad langsung ke ruangan ustad yah

S : santi udah persiapin minuman buat ustad

S : sekaligus santi udah terbuka banget nih buat ustad #eh

Aku yang membaca chat tersebut langsung bergegas ke ruangan yang dipersiapkan untukku, saat aku membuka pintu aku melihat Santi sudah duduk di kursi dan menghadap ke arahku.

S : “ustad pintunya tutup trus kunci”

Aku yang seperti kerbau di cocok hidungnya langsung melakukan apa yang diperintahkan oleh santi. Kemudian saat ku berbalik santi telah menanggalkan gamisnya menyisakan hijab, bra dan cd-nya, dia telah half naked di depan ku. Akupun langsung menyergapnya dan menjatuhkan ciuman penuh nafsu ke bibirnya, kemudian aku singkap hijabnya sedikit dan menciumi lehernya.

S : “uhhhhhh…ustaddddddddd jago bangettttt buat cewe hornyyyyy…”

A : “hehehe, selain S3 ilmu agama aku juga S3 ilmu muasin wanita sayang…”bisikku saat menciumi lehernya

Kemudian akupun lanjut turun ke bwah menciumi belahan dadanya sambil tangan kanan ku meremas toket kirinya dan tangan kiriku meremas pantat nya.

S : “awwww… ustadddd nackallll oughhhh…enakkkkkk ustadddddd…remes toket santi ustadddddddd…yang kerasssss…”

Akupun melepaskan bra-nya dan meremas-remas toketnya sambil memelintir putingnya, tangan kiriku pun bergrilya meraba pantatnya dan masuk kedalam cd-nya kemudian mengusap-usap anus santi.

S : “Ahhhhhh…ustadddddddddddd…ampunnnnn…”

Kemudian akupun mengangkatnya dan menidurkan sinta di sofa, akupun melepas cd sinta dan hanya meninggalkan hijabnya, sinta yang tidak mau kalah berusaha mencari boxer ku dan melepasnya.

S : “Astagfirullah gede banget ustadddddd…” saat tidak sengaja memegang kontolku waktu menurunkan boxer ku

Akupun melepaskan gamis yang ku kenakan, akhirnya Santi melihat rudal ku yang perkasa.

S : “Masya allahhhhhh gede banget rudal mu ustad, muat g yah punya ku yang sempit ini menerima rudal mu yang gede itu”

A : “ini bukan rudal sayang, ini namanya kontol, punyamu namanya memek sayang…”

S : “uhhhhhhh ustad kotorrrrr bicaranyaaaaaa…” sambil mengelus-elus kontolku

Akupun yang gemas akan perlakuan Santi yang masih jaga image mengangkat kedua kaki Santi dengan kasar dan langsung berjongkok menjilat memek Santi.

S : “ahhhhhhhhhhhhh…ustaddddddddd itu kotor sayanggggg…jangan dijilattttttt…suamiii ku aja ga mau jilat itu ku sayang…”

A : “Suami kamu berarti bodoh santi, memek kamu begitu bagus dan bersih, baunya pun sangat wangi, membuatku semakin bernafsu untuk menjilatinya sayang” ucapku disela-sela menjilat memeknya

S : “Aahhhhhhh…gilaaaaaaaaaaa…enakkkkkkkkkkk…ustad stopppppp…aku mau keluarrrrrr…ustad mundurrrrr duluuuuu…”

Aku yang mendengar itu bukannya mundur malah makin intense menjilat memek santi, tak lama kemudian.

S : “ustadddddddddd…aku nyampeeeeeeeeeeeeeee…”teriaknya

Akupun makin mempercepat jilatan dan menyedot seluruh cairan yang santi keluarkan

S : *hosshh…hosshhhhh…hoshhhhh…* “gilaaaaa baru dijilat ustad aja aku nyampeeeeeeee…enak bangettttttt…” diapun langsung mengangkat mukaku dan mencium ku dengan buas

Kemudian sinta mendorongku ke sofa dan berjongkok di depan kontolku

S : “ustad gede banget ih rudalnyaaaaa…ngeri-ngeri sedap santi liatnya”

A : “itu bukan rudal sayang, itu kontol sayang…bilang kontol, kalau engga aku g akan mau lanjutin” paksa ku kepada Santi

S : “hufftttttt…ummmmmm…iyahhhh iyahhhhh kontolllll…kontol ustad gedeeeee…santi sukaaaaaa…pengen di masukin kontol ustad ke memek santiiiiiii…” ucapnya sambil mengocok kontolku

A : “hisap kontol aku sayang” akupun mengarahkan kontolku ke mulutnya

Santi langsung melahap kontolku dengan buas, menjilatnya, mengkulumnya dan bahkan meludahinnya. Perempuan alim ini perlahan berevolusi menjadi lonthe hijab milikku. Walaupun hanya 1/3 kontolku yang masuk kemulutnya, hisapan dan kocokan sinta sangatlah nikmat, dia sangat telaten untuk memuaskan kontolku.

Aku yang makin bernafsu langsung menarik Santi dan menyuruhnya menduduki kontolku. Santi pun menurutinya, dia mengarahkan kontolku ke depan pintu liang segamanya. Diludahkannya kepala kontolku kemudian perlahan tapi pasti dimasukannya kontolku ke memeknya.

S : “ughhhhhhh…gilaaaaaaaa ini kontol gede bangettttt sayanggggg…penuh rasanya memekku tiap masukin kontol kamuuuuu…”

A : “pelan-pelan aja sayang, takes your time”

Awalnya hanya kepala kontolku yang masuk kedalam memeknya namun makin lama karena memeknya pun mulai banjir sedikit demi sedikit santi berhasil memasukan ½ kontolku, dan tak berapa lama kontolku menemui benturan dengan Rahim santi. Kira-kira hanya 2/3 kontolku saja yang masuk ke dalam memek santi.

S : “ahhhhhhhh…penuh sayangggggggg memek akuuuuuuuu sama kontol kamuuuu… nikmat banget ya allah kontol arab suami oranggggggg…oughhhhh” racaunya yang telah dipenuhi oleh birahi

A : “uhhhhh…memek kamu jepittttt bangettttt sayanggggg…enak bangetttt memek kamuuuuuu…kek memek perawan yang g pernah nerima kontollllll…” ucapku di sela-sela goyangan santi di kontolku

S : “uhhhhh…iyah kontollll suami aku kecilllllll…ga kek kontol arab kamu sayangggg…gedeeeeeee…enak manaaa memek akuhhhhhh sama istrimuuuuu sayangggg??” tanyanya sambil menggoyang kontolku

A : “enak memek kamuhhhhhhhhh…ahhhhhhh…iyahhhhh sayanggggg goyangggggg…lebih cepetttt”

Santipun makin mempercepat ulekannya terhadap kontolku, aku yang tidak mau kalah meremas toket kirinya dan menghisap sambil menggigit kecil toket kanannya.

S : “ohhhhh yessss…ohhhhh yess…ughhhhh…emhhhhhh…” lenguhnya

Akupun men-Spank pantat santi sebagai tanda untuk mempercepat goyangannya

S : “ampunnnnnnn…ini kontol enak bangettttt ya tuhannnn…aku udah mauuuu sampe lagi ustadddddd…”

Aku yang mendengar aba-aba santi mau keluar juga ikut menggenjot santi agar santi makin kenikmatan dan cepat mendapatkan orgasme keduanya.

S : “sayangggggggg…aku nyampeeeeee…oughhhhhhhhhhh…ahhhhhhhh…” *sreetttt…sreettt…srett*

Akupun mendiamkan kontolku didalam memeknya dan memberikannya waktu untuk dia orgasme, kemudian akupun mencium bibirnya lembut. Sambil tidak melepaskan kontolku yang tertanam di memeknya akupun mengambil minuman yang ada di meja dan meneguknya, kemudian memberikan sebagian ke santi yang telah bercucuran keringat. Selesai memberikannya minuman akupun menidurkan santi di sofa, perlahan aku menggenjot memek santi.

S : “sayang kuat bangettttttt…belummmm nyampe-nyampeeeee…uhhhhhhh…”

A : “mau udahan aja?? Kamu kecapean??”

S : “enggaaaaaa…aku mau puasin ustadddddd dengan memekku inihhhhhh…ughhhhh…entotin aku sayangggggg…pejuhin akuuuuu…aku lonte muuuuu…”

A : “ahhhhhh enak banget memek mu sayanggggggg…emang paling enak memek binor yang jarang dipake sama suaminyaaaa…ahhhhh…ahhhhhhh…uhhhhhh…”

S : “iyahhhhhh akuuuu binor yang haus akan sexxxxxx…aku butuh kamu buat nuntasin nafsu aku sayangggg… uhhhhhhh…genjot lebih kenceng sayanggggg…”

Akupun menggenjot santi lebih kencang

A : “anjinggggggg…enak banget ini memek lonte hijab akuuhhhhh…siap-siap aku hamilin kamu santiiiiiiiiiii…”

S : “iyahhhhhh ustadddddd…hamilin aku ustaddddd…entot aku binor yang jadi lonte hijab mu ustadddddd… ughhhhhhh nikmatnya kontolmu ustadddddddd…”

Aku yang merasa sudah mau sampai mencabut kontolku kemudian membalikan badan santi dan merubahnya ke posisi doggy, kemudian dengan kasar aku menyodokan lagi kontolku kedalam memeknya.

S : “ahhhhhhhhhhhh…entot akuuu ustaddddd yang doyan binorrrrrr…”

A : “uhhhhhh…iyahhhhh aku ustad cabullll yang doyan binorrrrrr…memek binor soalnya doyan kontol akuhhhhh…banyak binor yang mau ku hamiliiiii…salah satunya kamu kan lonte ku?”

S : “iyahhhhhh…hamili aku sayangggggggggg…kontolmu sangattttt perkasaaaaaa…beda sama kontollll suami kuuuhhhhhh…arghhhhh…sayanggggg aku mau sampeeeeeee…”

A : “tahan sayangggggg…aku juga udah di ujungggggggg…dikit lagiiiii…”

Akupun makin mempercepat tempoku sambil men-spank pantat santi, santipun bergoyang mengulek kontolku agar aku cepat keluar.

S : “ustadddddddd…aku ga kuattttttt…akuuuuuuuuu sampeeeeeeeeeeeeee…”*sreettt…sretttt…sreeetttt*

A : “aku jugaaaaaaaaaaaaa…terima pejuh kuuuuuuuuuuu sayanggggg…aku hamilin kamuhhhhhh…” *crott…crotttttt…crottttt…* sekitar 6 kali pejuh ku menyemprot rahim Santi.

Akupun roboh disampingnya, kamipun berpelukan kelelahan di sofa.

Saat itu aku tidak tau bahwa diluar ada seseorang yang sedang mendengarkan persetubuhan kami dan sedang melakukan masturbasi.

PART II
Selesai aku melakukan hubungan sex dengan Santi, kami langsung menuju kamar mandi yang ada di ruangan tersebut untuk mandi besar, dikarenakan setelah ini aku harus menjadi imam untuk solat Ashar. Di kamar mandi kami pun sempat saling memancing birahi lagi namun tiba-tiba ada ketokan dari luar ruangan tersebut.

X : “Permisi ustad sebentar lagi schedule-nya solat Ashar, kalau diperkenankan ustad bisa siap 10 menit lagi?”

Aku pun mengeluarkan kepalaku dari kamar mandi dan berteriak “Iyah bisa, saya lagi siap-siap”

X : “Baik ustad saya izin permisi dulu” ucapnya

Kami pun buru-buru bersiap-siap agar tidak dicurigai oleh jamaah lainnya. Selesai solat ashar acara pun di lanjut di ke sesi tanya jawab. Banyak pertanyaan yang ditanyakan kepadaku terkait bagaimana cara menjadi solehah, namun 2 pertanyaan terakhir dari Santi dan Ustadzah Sinta lah yang membuat diriku panas dingin.

S : “Ustad saya mau nanya, kenapa sekarang banyak yang selingkuh? Padahal istrinya kalau saya lihat udah solehah tapi kenapa tetep laki-lakinya selingkuh ustad? Bagaimana cara menanganinya ustad?”

A : “Pertanyaan yang menarik dari dek Santi, betul saat ini banyak sekali kejadian laki-laki berselingkuh padahal istrinya sudah “terlihat” solehah kalau dari sudut pandang kita orang luar, namun perlu digaris bawahi, pada dasarnya laki-laki hanya membutuhkan 2 hal, yaitu : Sex dan Pengertian, selama istri dapat memberikan kedua hal tersebut insha allah suami akan tetap di track nya, namun godaan setan tetap pasti ada yah. Oleh karena itu pada dasarnya solehah saja tidak cukup, wanita harus menjadi Solehot, apa itu Solehot? Solehot adalah menjadi orang arab (berhijab, menggunakan gamis dan menggunakan cadar) saat di ruang public, jadi western saat di rumah (menggunakan pakaian-pakaian seksi yang mengundang syahwat suami) dan menjadi cewe jepang saat di ranjang (menuruti imajinasi suami seperti cif/cim, akan berusaha semaksimal mungkin untuk memuaskan suami, dan mendesah layaknya sedang diberi kenikmatan maksimal). Kalau wanita sudah melakukan itu sulit untuk laki-laki berpaling darinya, karena wanita yang bisa menjadi hal tersebut sangatlah jarang”

S : “oh begitu ustad, baik lah saya otw jadi solehot deh” jamaah yang lain pun tertawa.

A : “oke pertanyaan terakhir karena waktunya sudah hampir habis”

US : “saya ustad mau nanya pertanyaan terakhir”

A : “waduh berat ini sih pasti pertanyaan ustadzah”

US : “hihihi, saya mau nanya nih ustad, bagaimana hukumnya apabila seorang laki-laki membantu istri orang lain menjadi solehah?”



A : “oh jelas boleh dong, selama bantuannya dalam batas wajar dan disepakati oleh para pihak, kenapa harus disepakati oleh para pihak? Kalau salah satunya g sepakat pasti g akan terjadi pemberian bantuan bahkan tidak akan ada dampak”

US : “oke deh, ntr saya minta bantuan deh buat jadi istri solehot ke ustad” dalam kondisi tidak on-mic

Ucapan ustadzah membuatku kaget, jangan-jangan solehah yang td dimaksud adalah solehot yang aku bahas sebelumnya, dan bahkan jangan-jangan dia tau apa yang terjadi antara aku dan adiknya tadi. Pikiran ku kemana-mana, untungnya aku disadarkan oleh adzan maghrib, aku pun mengambil wudhu dan menjadi imam solat maghrib.

Seusai solat maghrib acara pun ditutup dengan bersalam-salaman, dan terakhir aku bersalaman dengan pihak tim dari Ustadzah Sinta. Saat bersalaman dengan Ustadzah Sinta dia menyelipkan key card dan note, sambil membisikan sesuatu kepadaku.

US : “ustad bacanya di mobil yah, terus baca wa aku” bisiknya

A : “baik ustadzah, saya izin pamit dulu Assalamualaikum”

Sesampainya di mobil aku melihat key card yang diberikan oleh Ustadzah Sinta, ternyata key card tersebut adalah key card untuk salah satu apartement yang berada di tengah kota di kota ku, aku pun menge-check chat whatsapp yang dikirimkan oleh Ustadzah Santi

US : Ustad Said, aku pengen dong dibantu jadi solehot kek Sinta pas di ruangan

US : Itu key card buat ke apart, tenang aja suami aku g tau, cuman aku yang tau, dateng yah abis ini, kalau bisa ustad izin g usah pulang hari ini, biar ngajarnya full time hihihihi

US : Tolong dibantu yah ustad Said yang punya pentungan Satpam kata Santi hihihihi, nanti kalau udah sampai langsung masuk aja yah

To be honest awalnya gw shock dan takut karena dia mengetahui apa yang aku dan Santi lakuin, cuman setelah membaca lengkap wa-nya ternyata mau di entot juga seperti adiknya, aku pun sumringah membacanya. Tiba-tiba akupun ditelpon oleh Istriku.

U : “Assalamualaikum abi”

A : “Waalaikumsalam ummi, ada apa ummi?”

U : “Bi ummi mau minta tolong, besok kan ummi mau pulang ke B, bisa suruh joko jemput ummi di rumah Abah bi?”

A : “Boleh ummi, ini abi lg disupirin sama joko, besok plg jam berapa ummi?”

U : “Abis isya udah sampe aja bi, makasih abi, abi ini mau kemana?”

A : “Abi habis dari acara ustadzah Santi, skr diajak ktemu sama ustad Bukhrom mi, kemungkinan abi g akan pulang mi”

U : “Oh gtu, ya udah atuh abi hati-hati yah, assalamualaikum”

A : “ummi jg yah, waalaikumsalam”

Setelah itu akupun menelpon anak ku Jasmine untuk memberi tahu bahwa hari ini aku tidak akan pulang. 2 kali telpon ku tidak diangkat oleh Jasmine, pas telpon ketiga Jasmine pun mengangkatnya.

J : “Assalamualakum abbhiii…aww…”

A : “Waalaikumsalam nak, kamu lagi dimana? Kok kayak kesakitan?”

J : “ga apaahhh apahhh kok abhiiii…cuman kejedotttthhhohhhhh mejhaaaa ajahhhhhhh…uhhhh”

A : “hati-hati dong sayang, ya udah abi cuman mau bilang kalau hari ini abi ga pulang, sama besok joko jemput ummi, kmu gpp sendirian di rumah?”

J : “ohhhhh okeeeehhh abhhhiii, ghaaapapa kokkkk…ahhhh…khannn…adhaaaa Indahhhh sama Bi Sithiiii, ya udhaaahhhhh abhiii ati-ati dijhalannnn…jasmine mahuuu ngobatin luka kejedhottthhhh thadiiiiii…uhhhhhhh…”

A : “ya udah sana obatin, Assalamualaikum”

J : “Waalaikumsalam abhiii…”

Aku merasakan ada yang aneh dengan Jasmine, namun saat itu dikarenakan lebih memikirkan bagaimana malam ini aku memuaskan Syahwat dengan Ustadzah Santi akupun tidak begitu memikirkannya. Akupun menyuruh joko untuk membawaku ke salah satu tempat makan sate kambing muda yang terkenal di kota ku, lalu baru kemudian aku ke apartement dimana aku dan ustadzah Santi sepakat bertemu.

Akupun menyuruh joko untuk menghubungi Jasmine apakah dia hendak dijemput atau tidak, apabila tidak aku menyuruhnya untuk langsung pulang. Aku langsung masuk ke apartement yang dan naik lift menggunakan key card yang telah diberikan, sesampainya di kamar yang telah ditentukan tersebut aku langsung menempelkan key card tersebut di gagang pintunya, kemudian gagang pintu tersebut terbuka. Saat aku buka terdapat suara cekikikan lebih dari 1 orang di ruang tamu apartement tersebut, akupun menutup pintu dan menghampiri kearah suara tersebut, akupun menengok ke ruang tamu dan aku melihat dua bidadari yang mengenakan Hijab namun untuk menutupi tubuhnya hanya menggunakan lingerie sambil menggenggam wine di tangan mereka, yang satu mengenakan lingerie berwarna merah (ustadzah Sinta) sedangkan yang satu lagi hitam (Santi).

A : “Assalamualaikum Ustadzah Sinta dan Santi” ucapku mengagetkan mereka

US : “Waalaikumsalam ustadddddd…akhirnya dateng juga…”

S : “Waalaikumsalam guru solehot kesayangan akuhhhhhh…”

Mereka pun menghampiri aku dan mengecup kanan kiri pipiku. Aku yang sudah sedikit bernafsu pun merangkul pinggang mereka berdua dan mencium bibir mereka berdua sekali sekali.

A : “ini kita nunggu orang satu lagi apa gimana?”

US : “engga dong sayang, kan cuman kamu gurunya, sanggup kan muasin kita berdua?” ucapnya sambil mengelus tongkat sakti ku dari luar

A : “duh ustadzah manggil-manggil sayang lagi, ntr klo aku baper gimana? Ahahaha”

S : “ihhhhhh kan aku manggil kamu sayang duluan pas kmu ngentotin akuuuuu…kmu g baper sama aku?” ujar Santi sambil mencubit pinggang ku

A : “aww…ampun-ampun, yah baper sama kalian bedua kok apalagi solehot begini, siapa yang engga sih…”

US : “asikkkkkkk semoga kmu ketagihan abis ini hihihihihi…”

S : “iyahhhhh semoga sayang ketagihan jadi kita bisa jadi lonte ustad, sering dipanggil sama ustad buat muasin birahi ustad hihihihi…”

US : “betullllll biar kami jadi pemuas nafsu birahi ustad, jadi pemberi nikmat di setiap dosa-dosa ustad”

A : “serius nih mau jadi lonte aku? Aku nafsuan loh ahahahaha, sehari bs berkali-kali, ntr pas aku butuh kalian g dateng lagi”

US : “Dateng kok pastiiiiiiiii…suami kita-kita kan udah g care sama kita, terus kontol sahabat mu kecil, cepet keluar pula, udah gitu g sadar diri lagi doyan entotin murid-muridnya”

S : “Betul, diceraiin jg aku g peduli sih asal sering di entot sama kmu sayang, dijadiin lonte kmu juga kami udah bersyukur, apalagi dijadiin istri siri hihihi…”

US : “mauuuuuu bangetttttt jadi istri siri kmu said…impian kita banget itu…”

A : “serius ini kalian ngomong gini? Coba buktiin dengan tindakan nyata kalian dong”

Mereka berdua pun langsung meneguk wine yang ada ditangannya sampai habis.

US & S : “Oke ayo kita buktikan”

Merekapun langsung menghampiriku dan berlenggak lenggok layaknya model yang sedang tipsy. Ustadzah Sinta langsung mencium bibirku dengan buas, akupun membalas ciumannya dengan buas, sedangkan Santi mencium telinga dan leherku sambil melepaskan kancing gamis ku. Setelah semua kancing ku dibuka, Santi pun meloloskan pakaian ku kebawah, aku masih tetap saling beradu lidah dengan ustadzah Sinta. Kemudian Santi melepaskan satu-satunya pakaian yang tersisa yaitu boxer yang ku kenakan, diloloskannya boxer tersebut.

S : “nih teh liat rudalnya ustad, belum ngaceng aja udah segede ini”

Ustadzah Sinta pun melirik ke bawah dan langsung melepaskan panggutannya.

US : “gilaaaaaa gede bangettttttt kontol kmu sayang, pantes Cynthia pas kita-kita lg bicara g puas sama suami kita dia blg puas sama kamu, ternyata ini penyebabnya”

A : “ohhhhh jadi kalian suka sharing cerita gitu yah kalo ketemuan”

US : “ahahahaha…iyahhhhhh…tp sekarang jdny sharing kontol jg nih tampaknya g cuman sharing cerita hihihi”

Ustadzah Sinta pun menjilat puting kiriku dan memijat-mijat puting kanan ku, sedangkan Santi tangan kirinya menggengam zakar ku dan tangan kanannya mengocok kontolku, kemudian Santi meludahi kepala kontol ku sambil menyebarkannya ke seluruh permukaan kontolku, kemudian akhirnya memasukan kontolku ke mulutnya

*slurppp…slurpppp…slopppp…slopppp*

A : “Ahhhhhhhhhh…gilaaaaaaaaa enak banget dilayaninnnnn dua lonte hijabbbbbb… jadi gini rasanya dipuaskan oleh 2 istri, pantesan agama kita mengizinkan poligami, ternyata senikmat ini apabila poligami…ahhhhhh…iyah sayang sepong kontolku yang dalem…” ucapku sambil memaksa Santi melakukan deep throat.

*oghhhh…oghhhhh…ughhhhh…ohokkkk…” Santipun tersedak sambil keliatan air mata setelah deep throat tadi.

S : “ughhhhhh ayang kasar maksa aku deep throat, g akan bs aku telen semuanya sayang, kontol kmu gede gini huhuhu” gerutunya sambil mengocok penis ku

Kemudian akupun ditarik kearah sofa merah yang ada di apartement tersebut oleh ustadzah Sinta dan didorongnya ke sofa merah tersebut sehingga aku duduk, ustadzah Sinta-pun menaiki sofa dan mengarahkan memeknya kepadaku, akupun menyingkap g-string yang ia kenakan dan melahap habis memeknya yang tampa bulu tersebut.

A : “gila memekmu bersih banget ustadzah lonte *slurpppp…slurpppp…slurppp*” ucapku sambil menjilat dan memasukan lidahku ke memeknya

Santi masih memblowjob diriku, kemudian dia membuka lingerie nya dan melakukan Tits F*ck kepada kontolku, kontolku merasa keenakan mengentoti toket Santi. Akupun tak mau kalah dengan kedua lonte hijab ini, akupun menjilat jari tengah ku kemudian memasukan jari tersebut ke memek ustadzah Sinta, sembari tangan kiriku memijat clitoris-nya serta ku jilat-jilat dengan penuh nafsu. Memeknya sungguh sempit, jari tengahku berasa dihisap oleh memek ustadzah Sinta, akupun mempercepat tempo kocokanku di memeknya.

US : “ahhhhhhhh…ahhhhhhhhh…enakkkkkkkk…gilaaaaaaa baru sama jari ustad aja enakkhhhhh giniiiiiii…ughhhhhhhh…yesssss…”

Santi pun tidak mau kalah, dia melakukan tits job sambil mengisap-hisap kepala kontolku, akupun menambahkan jari telunjuk ku mengocok memek ustadzah Sinta dan tangan kiriku meremas-remas toket kananya, kemudian mempercepat kocokan ku di memek ustadzah Sinta karena merasa memeknya berkedut-kedut layaknya hendak mendapatkan Big O.

US : “ahhhhhhhh…ahhhhhhh…iyahhhhhhh terus sayangggggg…puasinnnnn akhuuuu masshhhhh…ughhh akhuuuu mauuuuu sampeeeeeeee…achhhhhh…terussssss sayanggggggg…aarrghhhhhhhhh…aku sampeeeeeeeeeeeeeeee…” *cretttttt…crettttt…cretttt…* keluarlah cairan kenikmatan dari memek ustadzah Sinta dan membasahi jari dan muka ku, akupun langsung menariknya dan menyedot cairan kenikmatannya.

Akupun menyuruhnya bertukar posisi dengan Santi, Santi naik ke arah mukaku, dan aku menyuruh ustadzah Sinta istirahat sejenak disebelah. Memek Santi tidak semulus ustadzah Sinta, masih ada bulu-bulu tipis di atas memeknya, tapi memek Santi lebih tebal daripada memek ustadzah Sinta, mungkin karena jarang dipakai oleh suaminya.

Ustadzah Sinta berusaha bangun dari tidurnya karena kelelahan setelah orgasme pertamanya, diapun menuangkan wine ke gelasnya yang telah kosong kemudian menegaknya dengan cepat, sedangkan aku sedang memuaskan adiknya dengan lidah ku yang sedang menjilat dan berusaha masuk kedalam memeknya, serta hidungku yang menggesek-gesek clitorisnya. Kemudian akupun melakukan hal yang sama seperti kepada kk-nya, aku menjilat jari tengahku dan memasukan kedalam memeknya Santi yang tembem, ku kocok sambil menjilati memeknya, karena terlalu fokus memuaskan Santi akupun tidak menyadari apa yang dilakukan oleh ustadzah Sinta.

Ternyata ustadzah Sinta menghampiri kami, dia mengulum kontolku sejenak lalu membalikan badannya, dia memposisikan diri untuk melakukan Reverse Cowgirl dengan aku yang sambil duduk di sofa. Perlahan tapi pasti kontolku dipegang untuk menembus memeknya yang sempit, kontolku masih kesusahan untuk masuk kedalam memeknya walaupun dia sudah orgasme tadi. Namun berkat kesabarannya kontolku perlahan masuk kedalam memek ustadzah Sinta.

US : “oughhhhhh…gilaaaaaa enakkkhhh bangetttt kontol mu ustadddddd…cuman masuk 2/3 ke memek aku tapi udah menthokkkkk ke rahim akuuuuuu…”ceracaunya

S : “iyahhhh kan tehhhhhhhh…kontollll ustadddd enakkkk bangetttttt…ini aja jarinyaaaa enak bangetttttt masyaaaaa allahhhhhhh…ahhhhhhh…tambahinnnnn jarinnnya sayanggggg…”

Akupun menambahkan jari telunjukku untuk mengocok memek Santi.

US : “iyahhhhhh dekkkkkkhhh…klo kekhh giniii sihhhhh tetehhhhh gpp dipanggillh ustadzah pelacur, ustadzah penikmat laki orang…terserahhhhhh mau dihujatttt aphaaa jugaaaaaa…asal dapet kontholll ustad said…oghhhhh…”

Ustadzah Sinta makin liar menaik turunkan memeknya di kontolku, sesekali iya mengulek-ngulek kontolku, ulekannya membuat aku harus mengatur nafas, akupun merubah posisi Santi kesamping kanan ku, kusuruh ia tiduran sambil aku tetap mengocok memeknya, untuk membalas perlakuan binal ustadzah Sinta akupun meremas-remas toket kirinya dengan tangan kiriku. Tak mau tinggal diam, Santi merubah posisinya dari tidur menjadi berjongkok dan mencium ku sambil aku mengocok memeknya. Tak lama aku merasakan memek Santi berkedut-kedut, akupun mempercepat kocokanku di memeknya.

S : “ahhhhh…shitttttt…oughhhhhhh…fuckkkkkkkkk…akuuuuu mauuuuu sampeeeeeee sayangggggg…. Anj*** enakkkkhhhhh bgtttttt dikocokin kamuhhhhhhh…oughhhhhhhhh…akuuuuuuu nyampeeeeeeee…” *crettttt…crettttttt…cretttttt…* Santi menggelinjang dan mengeluarkan banyak sekali cairan kenikmatan hingga squirt, cairannya kena ke badanku dan badan ustadzah Santi

US : “gillaaaaaaa kmuuuu bisa squirtttttt cuman sama tangan dekkkkkkkkk…ahhhhh…emangggg ustad Said jaghooooo bangetttt muasin binorrrrr kesephiannnnn…ughhhhhhh…”

Santi-pun istirahat sejenak dan pergi ke dapur untuk mengambil minuman, aku membalikan badan ustadzah Santi menjadi posisi Normal Cowgirl tanpa melepaskan kontolku di memeknya. Akupun mencium bibirnya dan menghentak-hentakan kontolku di memeknya yang sedang mengulek kontolku. Kemudian aku mengangkat keteknyaaaaa dan mencium serta menjilat ketek ustadzah Santi.

A : “memekmu nikmat sekaliiiiii sayanggggg…akhuuuu ketagihannnnn…oughhhhhh…iyahhhhhh ulekk terussss kontolll lakhiii orangg ini shayanggggg…oughhhhhh…anjjjjj*** enakhhhh bgtttttt memekkhhhh istriiii sahabat gwwwwww…oughhhhh…”

US : “konthollll kmu gedhe bangettttt sayanggggg…kontholll sahabat mu g ada apa-apanya dibanding kontolmu shayangggggg…oughhhhhhh…enakhhh mana ulekhan ku sama ulekhannn istrimuuuu sayanggghhh…ahhhh”

A : “enakannnnn ulekhannnn kamuhhhhh…oughhhhhh…iyahhhhh terus sayangggggghhh mentokinnnn kontol aku ke rahimmmm kamuhhhhh…”

Kemudian Santipun datang dari dapur dan menghampiri kami, diapun menciumku dengan buas, kami French kiss cukup lama, sembari tangan kiriku meremas-remas pantat semok ustadzah Sinta, tangan kananku meremas-remas kedua toket Santi.

US : “ahhhhhh…ahhhhhh…ustadddddddd sayanggggg…akuuuuu ketagihannnnn kontholllll muuuuu…enthotinnnn akhuuuu terushhhhhh mashhhhhhh…ahhhhhhh…enak bangettttttt ya allaahhhhhhh konthol muuuuuu…dekkkkkkhhhhh cium bibir tetehhhhhh sayanggggg…” ceracaunya

A : “ughhhhhhh…pastiiiiii sayanggggggg…akuuuuuu bakalllllll enthotinnnnn kamuuuuu terushhhhh… akhuuuu juggaaaaa ketagihannnnn memekkkkk kamuhhhhh…”

Santi pun merubah posisi menjadi mencium kknya sambil meremas-remas toket kknya dengan tangan kanannya, kedua tangan ku menggenggam pantat ustadzah Sinta agar aku bisa semakin cepat menghentakkan kontolku ke memeknya, akupun menaiki tempo hentakan kontolku ke memeknya, tangan kiri Santi memijat-mijat clitoris kknya ustadzah Sinta yang dimana memekku sedang menghujamnya dengan kenikmatan.

US : “aghhhhh…tetehhhhhh mau sampeeeeee laghiiiii dekkkkkkk…oughhhhhhh…sayangggggggggg… aku mau sampe laghiiiiiiiiiii…arghhhhhhhh…gilaaaaaaaa…enakhhhhhhhh…”

A : “kontol aku enak yahhhhhhh lontheee hijab kuuuuu??”

US : “iyahhhhhhh…akhuuu lontheeee hijabbbbb mhuuuu sayanggggg…akhuuuu pelakorrrrrr yanggg doyan khontollll suamiiii oranghhhhh…oughhhhhhhhhh…”

A : “anjjjjjj…enakkkkkhhhhhh bangetttttttt enthotinnnn kamuuuu dan adikkkk kamuhhhhhh…dua saudariiii lontheeeee hijabbbbb akuhhhhhhh…oughhhhh…”

US : “arghhhhhhh…iyahhhhhh kamiiiii saudariiiii haus sexxxxxx…oughhhhh…doyannnnn konthollll ustadddd cabullllll kek kamuhhhhhhh…pengennnnn di pejuhinnnnn kamuhhhhh…oughhhhhh…akhuuuu gaaa kuathhhhhhhh lagihhhhhhhhhh…akuuuuuuu sampeeeeeeeeeeeeee sayanggggggg…” *crettttt…crettttt… cretttttt…*

Akupun menarik kepalanya kemudian kuciumi dengan buas sambil mendiamkan kontol ku di memeknya agar dia merasakan kenikmatan maksimal saat orgasme. Setelah itu aku mengambil bantal dan menidurkannya dipojok sofa, akupun mengangkat Santi dan membaliknya agar bisa melakukan Doggy Style sambil menatap kkny yang kelelahan.

Langsung kumasukan kontolku dengan kasar ke lubang memek Santi, kujambak hijabnya dengan tangan kanan dan kutarik tangan kirinya kebelakang. Kusodok memeknya dengan tempo 3-1 (3 setengah tarikan, 1 hujaman maksimal).

A : “ughhhhh…memekkkhhh adiknyyyyaaaa jughaaaa nikhmattttttttt…pengennnn akuuuuu enthotin terushhhhh…oughhhhh…”

S : “enthotinnnnn akhuuuu terussshhhhh ustadddddd cabulllll, akuuuuu budakkkkkk sex muhhhhhh, aku lontheeee muhhhhhh…oughhhhhh…izinkannnn kamihhhh jadiiiiii penikmathhhhhh dariiii dosa muuuhhhh masssshhhh…ahhhhhhhh…uhhhhhh…enakkkhhhhh…”

A : “kalauuuuu khaliannnnn seriushhhhhh…ceraiiiikannnn suamiiiii kaliannnnn…ahhhhhhhh…akhuuuu akannnn nikahiiii sirihhhhh kaliannnn… sertaaaaa akuuuuu akannnnnn…nafkahi kaliannnnnnn…lahirrrrrrr dannnnnn bathinnnnn…oughhhhh…”

S : “mauuuuuuuuu sayanggggggg…ougghhhhhh…akuuuuu ikhlassssss jadiiii gundikmuuuuuu…mauuuu jadi istriiiiii ke 12 phunnnnn akhuuuu ikhlashhhhhh asalllll dapetinnnnnn kenikhmatannnn dariiiii khontol muhhhh…”

Aku yang mendengar ucapan Santi pun makin mempercepat genjotan, entah kenapa keinginan mereka untuk ku entotin dan dijadikan istri olehku membuat tenagaku menggebu-gebu, aku ingin memuaskan mereka. Akupun melepaskan jambakanku di hijabnya dan menyuruhnya menjilati memek kk-nya ustadzah Sinta, akupun mengarahkan tangan kanan Santi untuk berpenganan pada sofa, dan melepaskan tarikan ku dari tangan kirinya dan menyuruhnya untuk memijat-mijat clitoris kk-nya ustadzah Sinta agar turn on kembali. Akupun meremas-remas pantat Santi sambil melakukan spank ke pantatnya *plakkkk…plakkkk…plakkkk* sambil mempercepat tempo gejotan ku di memeknya.

A : “rasaiinnnnn sodokannnn kontholllll suamiii oranggggggggg…dasarrrrr hijabbbhhhh lontheeeee…asalnya mau cerithaaaaaaaa doangggghhhh…ehhhhh malahhhhh mintaaaa dikhontolinnnnn…dasarrrrrr hijabbbhhh pelakorrrrrr…oughhhh…”

S : “ahhhhhh…iyahhhhh akhuuu hijabbbbbb pelakhorrrrrrr…doyannnnnn kontholll lakhiii oranggggg… doyannnn konthollll ustaddddddd cabulllllll…oughhhh…”

Aku menyuruh Santi memasukan jarinya ke memek ustadzah Sinta, karena aku melihat ustadzah Sinta sudah mulai pulih dan honry. Ustadzah sinta meremas-remas toketnya dan menyuruh adiknya mengocok dan menjilat memeknya.

A : “kamu liathhhhh ituhhhhhh…kk kamuhhhhh yang ustadzahhhhh juga cabhullllll…mintaaaa di enthottttt terushhhh…oughhhhhh…kocokkkkkk memekkhhhnya sayanggggg…yang kencenggggg…adikhhhh kk samaaaa ajaahhhhhhh…lontheeeeee…” ceracau ku

Kemudian aku meremas pantat Santi dan mengelus-elus anus Santi dengan jempol ku sambil berusaha memasukan sedikit. Saat aku berusaha memasukan jempolku entah kenapa seperti tombol penghisap bagi memek Santi, seketika langsung seperti mem-vaccum kontolku. Aku yang merasa kenikmatan melakukan hal tersebut berulang kali.

S : “mashhhhh…anuskuuuu diapainnnnnnn…arghhhhhh gilaaaaaaa nikmattttthhhhh…ghaaaaaa kuatth… ustadddddddd akhuuuuu…oughhhhhhh…arghhhh…”

Aku yang mengetahui Santi sepertinya sedang menuju puncak langsung membungkukan badan dan meremas kedua toketnya dari belakang agar menambah rangsangan.

S : “massssssss…cepetinnnnnn sodokannyahhhhhhhh…akhuuuuu udahhhhh nujuuuuuuu…”

A : “nujuuuu apaaaaa sayangggghhhh…ougghhh…”

S : “akuhhhhh udahhhhhh mahuuuuuuuu…sampheeeeeeeeeeeeeeee…arghhhhh…”

Karena Santi udah berada dititik-titik krusial aku langsung menekan badan Santi makin kebawah agar aku bisa mempercepat genjotanku dengan rpm maksimal, tak lama kemudian.

S : “aaaahhhhhh…masyaaaa allahhhhhhh nikmathhhh giniiiiiiii ya allahhhh suamiiiii orangggggg…sayangggg… akuuuuuu sampheeeeeeeeeeeeeeeee…oughhhhh…shittttttttt…” *cretttt…cretttttt…cretttttt…*

Santi terkulai lemas tak berdaya, akupun dengan sisa-sisa tenaga mengangkat Santi ke kamar yang ada di apartemen tersebut. Akupun kembali ke sofa dimana ustadzah Sinta sedang colmek dirinya sendiri, sepertinya dia tau bahwa aku akan menyetubuhinya kali ini.

US : “sayang belum nyampe yah? Sini sayang pake memek aku, tapi ada syaratnya”

A : “apa syaratnya sayang?” sambil ku kecup keningnya

US : “syaratnya aku pengen kmu pejuhin, aku lagi masa subur, dan kamu tau kalau aku setelah 14 tahun pernikahan aku blm dikasih anak sama sekali, aku pengen kmu ngehamilin aku, aku pengen jadi ibu dari anak kamu”

A : “kamu serius mau aku hamilin sekarang? Engga pas kita nikah sirih aja?

US : “serius, aku pengen kmu pejuhin aku sekarang” ucapnya sambil langsung menarik kepalaku ke bibirnya

Sambil berciuman akupun mengarahkan kontolku ke memeknya, perlahan tapi pasti kontolku masuk 2/3 nya hingga mentok ke rahimnya. Akupun menggenjot dengan ritme pelan di posisi missionaris ini sambil mencium bibir ustadzah Sinta. Semakin lama sodokan kontolku di memeknya semakin kupercepat, akupun melepaskan kecupan ku dan meremas kedua toketnya.

A : “ughhhhhh…enakhhhh bgttttt memekmuuuuuu sayanggggg…rasanyaaaa g ikhlassss akuuu memekmu dientot oleh suamimuuuuu…mulaiiii saat iniiiii…kamuuuu g bolehhhh ngenthoddddd dengan suamimuuuuu… klo dia lagi mauuuuu harussshhhh kamuuuu tolakkkhhhhh…oughhhhh…”

US : “iyahhhhhh sayanggggggg…akuuuuuu g akannnn mauuuuuu lagiiiiii di entoddddddd suamihhhhh akuhhhhh…akuhhhhh maunnyaaaaa dienthottt kamuhhhhhh…oughhhhh…”

A : “okeeeeeehhhh…nantiiii akuuuhhhh pasangggg cctv di rumahhhhhh kamuhhhhh di semuahhh areaaaaaaaa biarrrr akuuuuu thauuuuu kamuhhhh bohonggggg apaaaaaa enggaaaaa…”

US : “iyahhhhhh…pasangggg ajaahhhhh sayanggggg…asalllllll akuuuuu dapetttttt jatahhhhhhh seminggguuu sekaliiiiiii kontholll kamuhhhhh…ahhhhhh…ahhhh…”

Karena merasa aku sudah sedikit lagi di puncak, akupun makin memepetkan diri ke ustadzah Sinta. Akupun melumat kedua toketnya yang besar, sambil tetap menyetubuhinnya aku menggigit-gigit kecil putingnya yang membuat dia bergelinjang. 5 menit setelah itu aku pun langsung memutarnya menjadi posisi favorite ku yaitu Doggy Style tanpa melepaskan kontolku di memeknya. Akupun mempercepat laju genjotanku di memeknya.

A : “sayangggggggg…akhuuuuuu udahhhhhhh mahuuuuu sampheeeeeee…oughhhhhhh…mauuuuu akuuu keluarinnnnn dimanahhhhh?”

US : “samaaaaaa sayanggggggg…kencenginnnnnnn aku jg mau sampheeeeeeeeeeee…tembakhhhh di dalemhhhh ajaaaaa sayanggghhhhhh…ouggghhhh…pejuhinnnnnn rahimmmm akuhhhhhh…benihiiii akuhhh…oughhhhhh…cepetinnnn sayangggg…”

Akupun mempercepat genjotan ku di memek ustadzah Sinta hingga rpm maksimal dengan sisa-sisa tenagaku.

A : “Akhuuuuuuu g kuatttthhhhh lagiihhhhhhh…terimaaaaaaaaaaa pejuhhhhh kuuuuuuuu…hijabbberssssss lontheeeeeeeeeeeee…oughhhhhhhh…” *crotttttt…crotttttt…crottttttt* 9x tembakan spermaku kutembakkan di rahimnya.

US : “Akhuuuuuu jughaaaaaaa sampeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee…enakkkkkk bangettttttttthhhh pejuhhhh muuuuu dirahimmmmm khuuuuu sayanggggg…ouughhhhhh…” *cretttt…crettttt…crettttt*

Akhirnya kami terkulai lemas, aku melirik jam sudah pukul 2 pagi, kami bermain hampir 3 jam. Aku pun tidur di sofa bersama ustadzah Sinta, aku diamkan kontolku didalam memeknya hingga esok pagi. Jam 10 pagi akupun terbangun karena ada yang meng-oral kontolku. Aku melihat ustadzah Sinta sedang mengulum kontolku, dia mengenakan lingerie yang berbeda dari semalam, saat ini dia menggunakan lingerie tosca dengan hijab berwarna khaki.

A : “cantik banget sayang pagi-pagi buat pengen aja hehehehe”

US : “masaaaaaaa? Gombal ahhhhhh…fotoin dong yang sini…”

Ustadzah Sinta pun mengeluarkan pose-pose seksinya untuk ku foto. Aku sengaja memfotonya dengan hp ku agar dapat kusimpan sebagai koleksi pribadiku. Ini dia beberapa hasil fotonya.

DILARANG BERTANYA : INI SIAPA? IG NYA APA? BAIK DI COMMENT ATAUPUN DI DM, GA AKAN GW BALES, NO PK, KLO KENAL DM AJA








*dikarenakan request yg bersangkutan maka foto diganti dengan yang ada watermarknya.
Tak lama setelah melakukan foto session seksi dengan ustadzah Sinta, aku menerima telepon dari Jasmine.



To be continue…

Chapter 4 Scheduled on June 9th 2023
 
Terakhir diubah:
suhu, kalo boleh bikin indexnya dong hu biar tidak kentang karna harus cari tiap page. btw nice banget hu ceritanya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd