Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT ANAK-ANAK MENTIMUN

Siapa yang akan jadi istri rustam anwar?


  • Total voters
    123
  • Poll closed .
Bimabet
[QUOTE="rad76, post: 18963987juga]Wah... maaf suhu jadi bikin :tegang:, mesti disalurkan itu suhu...heheheh... ditunggu saja kelanjutan nya.:ampun:[/QUOTE]
Kalo bisa suhu kalo bisa ini juga, pas bagian esek esek apalgi sama yatmi atau Lia pake jilbab lebar sama gamis trus sekali kali crot di mukanya hu hehee:konak::jempol:
 
[QUOTE="rad76, post: 18963987juga]Wah... maaf suhu jadi bikin :tegang:, mesti disalurkan itu suhu...heheheh... ditunggu saja kelanjutan nya.:ampun:
Kalo bisa suhu kalo bisa ini juga, pas bagian esek esek apalgi sama yatmi atau Lia pake jilbab lebar sama gamis trus sekali kali crot di mukanya hu hehee:konak::jempol:[/QUOTE]Saran nya menarik suhu, seperti nya akan ada adegan itu, kalo soal sceen sex bisa suhu cuma alur cerita semua nya asli dari narasumber langsung rustam.
 
Mohon maaf untuk hari ini belum bisa ane update, ane juga punya PR beresin update di cerbung ane yang sudah berjalan, nanti setelah selesai beresin update part 24 nya akan ane lanjutin kisah anak-anak mentimun, mohon maklum dan pengertian nya.

Salam semprot
rad76
 
Kalo bbikin bisa ini juga, pas bagian esek esek apalgi sama yatmi atau Lia pake jilbab lebar sama gamis trus sekali kali crot di mukanya hu hehee:konak::jempol:
Saran nya menarik suhu, seperti nya akan ada adegan itu, kalo soal sceen sex bisa suhu cuma alur cerita semua nya asli dari narasumber langsung rustam.[/QUOTE]


Oke suhu, saya tunggu apdetan terbarunya
Makasih udh bikin ngaceng suhu :tegang::semangat:
 
Saran nya menarik suhu, seperti nya akan ada adegan itu, kalo soal sceen sex bisa suhu cuma alur cerita semua nya asli dari narasumber langsung rustam.


Oke suhu, saya tunggu apdetan terbarunya
Makasih udh bikin ngaceng suhu :tegang::semangat:[/QUOTE]

Ayo di update

Weleh......lom ada jadwal apdet tho hari ini....
Ditunggu saja suhu... update nya di usahakan segera... semoga maklum.
 
Twist ending nih suhu? Mantap
Makasih suhu, part-part ke depan penuh drama, tangis, haru, bahagia campur jadi satu, semoga suhu berkenan mengikuti kisah ini selanjutnya.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
BAGIAN XI : CERAIKAN AKU PA ! SEGERA NIKAHI TINI!

Pov Yatmi

"Papa....... Tega ya kamu makan anak kamu sendiri, ceraikan mama!", ucap ku marah dan kesal saat itu.


"Baik ma, papa akan ceraikan mama, perlu mama ketahui tini saat ini hamil dan itu anak ku, terbukti kan kalo kamu itu mandul", jawab papa dengan suara marah dan kesal menanggapi omongan mama dan merendahkan nya di hadapan ku.

"Pa...... Siapa bilang mama mandul? Buktinya......", ucapan ku terhenti karena seketika mama yatmi membungkam ku.

Sengaja aku membungkam mulut rustam, "biar saja suami ku selama ini menganggap ku mandul, toh kami juga akan bercerai, ini jalan terbaik ", gumam ku dihati.

Aku memberi kode pada rustam untuk diam saja, kemudian aku menghampiri tini anak ku yang menangis sesegukkan lalu ku peluk ia dengan penuh rasa kasihan sebagai seorang ibu dan perempuan.

"Nak tini, sebaiknya kamu segera nikah sama papa mu, apalagi kamu sedang mengandung anak nya", ucap ku membujuk tini dan mencoba menenangkan nya.

"Tapi ma......", ucap tini berusaha menjawab dan ia lalu kembali tertunduk malu setelah melihat rustam dengan sorot mata marah dan kecewa pada nya, tubuh nya yang telanjang kini sudah ia tutupi dengan selimut nya.

"Dik mas minta jadilah istri yang baik untuk papa, mas ikhlas jika memang itu jalan terbaik buat kalian berdua, maafin mas ya", ucap rustam saat ia mendekati tini adik nya yang masih meneteskan air mata.

"Sudah tini, buat apa kamu nangis, papa pasti tanggung jawab sama anak di rahim kamu, itu anak ku", ucap papa dengan yakin nya.

"Tidaaaaaaakkkkkk.....", jawab tini histeris lalu kemudian ia pingsan.

Aku, mas tono dan rustam panik melihat tini yang tiba-tiba pingsan, kami bertiga lalu mencari sesuatu yang bisa menyadarkan tini dari pingsan nya, "minyak kayu putih, ya itu ada di tas ku", batin ku berkata setelah mengingat ada minyak kayu putih di dalam tas ku.

Mas tono pergi ke belakang mengambil air dan memasak nya, seperti nya ia ingin membawa air hangat untuk tini, sementara rustam sedikit kebingungan apa yang mesti ia lakukan saat itu, cuma seketika ia lalu pergi ke luar untuk membeli sesuatu.

"Yatmi sayang, tolong jagain tini bentar,rustam mau beli minyak kayu putih dan balsem buat tini", ucap nya sambil mengecup mesra kening ku.

"Iya mas, jangan lama ya, yatmi jijik liat papa kamu", ucap mama yatmi memelankan suara nya.

"Iya sayang, demi kamu dan rustam hanya kasihan sama tini semoga cepat sadar dan kita bisa balik lagi ke pendopo".

"Mas, yatmi sayang sama kamu, kamu jangan banyak ngomong biar saja yatmi yang selesaiin masalah ini, dah mas keluar saja buruan beli balsem saja kalo minyak kayu putih sudah ada nih". Ucap ku pada rustam bapak dari anak yang ku kandung saat ini.

"Ok sayang, jaga diri kamu, semoga saja cepat kelar ya urusan kita di sini, dah rustam pergi dulu sayang", ucap rustam memelankan suara nya sambil ia melangkah meninggalkan kamar tini.

"Kemana rustam ma?", tanya suami ku saat ia sudah kembali ke kamar tini sambil membawa baskom berisi air hangat dan sebuah handuk kecil.

"Beli balsem pa, nanti kita obrolin masalah ini dengan kepala dingin ya pa, mama minta kita selesain dengan baik-baik". ucap ku.

"Iya ma, maafin ya ma, ucapan dan perbuatan papa ini, mungkin ini jalan terbaik buat kita, papa sudah banyak salah dan tidak jujur sama mama selama ini". Ucap nya setelah melihat tini pingsan sikap nya mulai melunak dan penuh kekhawatiran.

"Pa, sudah berapa lama papa menggauli tini? Jujur pa, mama kaget dan shock menyaksikan kejadian ini, papa mesti nikahin tini kasihan pa nasib dan masa depan nya kelak", ucap ku mengajak bicara suami ku yang kini sudah mereda emosi nya.

"Lebih dari 10 kali papa menggauli tini, sejak mama pergi ke pendopo waktu itu, malam nya papa kangen banget sama mama, dan entah setan dari mana papa nekat membuka kamar tini yang malam itu tidak ia kunci, papa khilaf ma dan jujur setelah itu papa ketagihan sama tini ma, maafin papa ya ma, papa janji setelah menceraikan mama, papa akan langsung nikahi tini".

Aku hanya diam dan mencoba menguatkan hati ku, walau bagaimana pun aku tidak lah mau untuk bercerai dengan mas tono, dia cinta pertama ku tetapi mungkin ini jalan terbaik buat nya dan buat ku biar kami berdua bisa berbahagia, senyum ku melebar melihat rustam berdiri depan pintu.

"Pa, ma, ini balsem nya!", ucap nya sambil menyerahkan kantong kresek tersebut pada ku.

"Ma, tolong kamu urus tini, papa ingin ngobrol berdua sama rustam, yuk nak ikut papa!", ajak nya pada rustam setelah meminta ku merawat tini yang sedang pingsan saat ini.

"Ma, rustam ke depan dulu ya, kalo ada apa-apa dengan tini kasih tau rustam ya ma". ucap nya lalu ia mengikuti suami ku ke luar kamar tini.

Entah apa yang dibicarakan suami ku dengan rustam, aku mulai memijit-mijit tubuh tini yang tergolek lemas belum sadarkan diri, ada kesedihan terpancar di wajah nya.

15 menit kemudian.....

"Mas rustam..... Maafin tini mas....", ucap tini mengingau dalam kondisi mata nya tertutup.

Tak lama kemudian ia membuka mata nya dan mendapati ku sedang meunggui nya.

"Mama..... Hiksss.... Hiksss.... Hiksss....".

Tini memeluk ku erat, ia menangis kembali setelah ia siuman dari pingsan nya sesaat lalu.

Aku membelai rambut nya menenangkan ia supaya berhenti menangis, sebenarnya aku pun ingin bertanya tapi ku urungkan karena melihat kondisi psikis tini yang masih shock karena kejadian ini.

Setelah tini terlihat kuat dan tegar, ia ku minta segera berpakaian dan menemui rustam dan suami ku, untuk mendiskusikan masalah ini supaya ada solusi yang terbaik buat kami semua.

.
.
.
Di ruang tamu....

Saat ini kami berempat sudah berkumpul di ruang tamu, tini tidak berani menatap wajah rustam, ia selalu menundukkan kepala nya tetapi sudah tidak menangis lagi.


"Jadi gini, papa minta maaf pada mama sudah mengkhiati pernikahan kami, untuk itu papa aka. secepatnya mengajukan talak 3 papa ke kantor supaya nanti kita bercerai, dan mama tidak akan mendapatkan apapun dari papa mohon mama mengerti dengan status papa sebagai abdi negara dan penegak hukum, dan setelah menceraikan mama secara agama dan hukum papa akan menikahi tini secepat nya", ucap suami ku menjelaskan maksud nya.

"Ok pa, rustam sudah ngerti arah omongan papa, mulai sekarang mama jadi tanggung jawab rustam setelah papa menceraikan mama, bukan begitu pa", ucap rustam menimpali omongan suami ku.

"Iya nak, kamu keberatan kah merawat dan mengurusi mama mu nak", ucap suami ku kemudian.

"Tidak pa, justru rustam senang, bisa membalas budi kebaikan mama selama ini, papa jangan khawatir sama mama, rustam akan membahagiakan nya", jawab rustam dengan penuh keyakinan.

"Pa.... Mama boleh ikut ngomong!", ucap ku meneruskan omongan rustam.

"Silahkan ma, ngomong aja papa dengarin kok!". jawab suami ku tegas.

"Jika nanti kalian menikah, mama harap papa lebih perhatian dan mencintai tini dan anak kalian, tolong pa! Jangan kamu sia-sia kan tini keponakan ku". Ucap ku menjelaskan apa keinginan ku.

"Iya ma, papa akan bahagiakan tini dan calon anak kami kelak, cuma itu saja ma permintaan mama?", ucap nya mengiyakan permintaan ku dan balik bertanya.

"Iya pa, dan papa jangan khawatir rustam bisa membiayai hidup kami nanti nya, semoga kalian berdua berbahagia", jawab ku.

"Ma..... Tini mohon maaf sama mama, sudah bikin mama kecewa, dan buat mas rustam tolong bahagiakan mama biar bagaimanapun ia bibi ku mas, jagain ia ya mas, tini minta maaf bikin kecewa mas rustam", ucap tini ikut ngomong setelah tadi ia banyak diam dalam rembukan ini.

"Iya dik, mas juga minta maaf ya, mas janji akan menjaga mama sebaik-baik nya, semoga kamu bahagia dik bersama papa". Jawab rustam dengan suara berat menahan sedih di hati nya.

"Yaudah kalo begitu, aku dan mama pamit ya, kami sebaik nya pulang ke pendopo dan mulai hari ini kami akan tinggal di kompleks perumahan stanvac di pendopo kalo kalian kangen silahkan datang saja kesana". Ucap rustam sekalian pamit pada tini dan suami ku.

.
.
.
Pov Rustam

"Mas maafin tini ya mas, tini bikin mas kecewa, mas sebaik nya mencari wanita yang baik untuk mas, tini tidak pantas untuk mendampingi mas, maafin ya mas". bisik tini sambil ia memeluk ku ketika kami akan berpisah hari itu.

"Iya dik mas juga minta maaf tidak bisa menjaga kamu mungkin ini jalan yang sudah di gariskan Allah buat kita dik, jaga diri kamu ya dik, mas akan selalu menyayangi kamu sebagai adik mas bukan kekasih mas lagi". bisik ku pada nya.

"Mas rustam, jujur di hati tini mas tetap special, mungkin ini ganjaran yang setimpal buat tini karena telah mengkhianati cinta mas". bisik nya sambil mengeluarkan air mata.

"Sudah tini sayang jangan menangis, mas tidak tega melihat air mata mu", ucap ku sambil menyeka air mata nya.

"Sekarang tersenyum lah, jalani hidup kita jangan menengok ke belakang dik, mas harap suatu hari kita bertemu kembali dalam keadaan bahagia dan tersenyum".

Tini berusaha tersenyum walau ku akui di hati nya masih menyimpan cinta yang sangat besar untuk ku, tapi untuk masalah ini aku tidak mungkin menyalahkan tini saja, pasti karena papa yang mengancam nya, selain itu aku pun juga saat ini juga menjalin hubungan yang sama memalukan nya dengan mereka berdua", gumam ku membatin.

"Yuk rus.....! Kita pulang", ajak mama yatmi setelah tadi berpamitan sama papa ku yang juga suami nya.

"Sebentar ma, rustam mau pamitan dulu sama papa", ucap ku.

Ku peluk tubuh kekar papa, sempat terlihat air mata nya menetes saat melihat keluarga kami tercerai berai, lalu ia berkata,"rustam, maafin papa ya bikin hubungan kamu sama tini jadi seperti ini, papa minta maaf pada mu".

"Sudah pa, yang sudah terjadi tidak perlu disesali, sekarang papa mesti menjaga tini, sayangi dan cintai lah ia sebagai istri dan ibu dari anak papa kelak, rustam ikhlas kok pa". jawab ku berbisik di dalam pelukan nya.


"Makasih ya nak, tolong jaga mama mu ya, papa sayang sama dia, mungkin jodoh dan takdir kami sampai di sini tapi rasa sayang papa pada nya akan selalu ada di hati papa".

"Iya pa, kewajiban rustam untuk menjaga mama, rustam pamit ya pa". ucap ku kemudian melepaskan pelukan kami.
.
.
.
"Ma.... Kita jangan pulang ke pendopo, soalnya sudah nggak ada bus yang ke sana, mending kita cari hotel buat kita nginep malam ini ma". ucap ku saat kami keluar dari komplek perumahan dinas di kota Palembang.

"Ok sayang, mama ikut papa deh, istri mesti ngikut apa kata suami nya", jawab mama yatmi memanggil ku papa setelah kesepakatan kami saat ia hamil anak ku.

Aku tersenyum dan memberikan lengan tangan ku, dan ia pun membalas senyuman ku dengan melimgkarkan tangan nya di lengan ku, kami berdua berjalan sebelum ada angkot yang datang persis di hadapan kami.

"Kak, nak kemano kak, kalo nak ke kota naik ini bae" (Kak, mau kemana kak, kalau mau ke kota naik ini saja) , ucap seorang kernet angkot jurusan plaju-ampera saat itu.

"Payo tunggu denget, lewat dak kalo IP" (Ayo tunggu bentar, lewat nggak kalau IP), ucap ku pake bahasa lokal palembang pada kernet tersebut.


IP adalah Internasional Plaza, kalo sekarang mungkin di sebut mall berada di jalan jend. sudirman merupakan pusat keramaian di kota Palembang saat itu.

"Lewat kak, yuk naik biar cepet berangkat", jawab nya singkat.

Kami berdua naik ke mobil tersebut, hanya membawa 1 tas jinjing berisi pakaian ku dan pakaian yatmi.

Sekitar 30 menit kemudian kami sampai di depan lobby hotel sriwijaya, tempat aku dan tini biasa menginap, mungkin karena malam ini hanya hotel ini yang sempat terpikirkan oleh ku disamping karena memang aku sudah mengenal baik resepsionis hotel, setelah membayar untuk 1 malam kami di berikan kunci kamar oleh resepsionis tersebut.

"Pa, kok papa seperti nya kenal baik sama resepsionis hotel ini, apa teman papa ya?". tanya yatmi berbisik mengikuti langkah ku menuju kamar yang dimaksud.

"Nanti di dalam saja papa jelasin semua ma, sebaik nya mama tau sebelum mama tau dari orang lain". Ucap ku dengan mimik serius.

Setelah sampai di kamar, aku lalu mengajak yatmi masuk dan mengunci kembali kamar, kemudian memesan makan malam melalui telpon kamar hotel tersebut.

43252829.jpg

ilustrasi kamar hotel diambil dari google​

"Ok pa, sekarang jelasin ke mama, biar mama nggak penasaran kita mulai hubungan ini dengan terbuka pa". ucap yatmi meminta ku jujur.

"Apa setelah mama mendengarkan cerita papa ini, nanti malah mama meningalkan papa?", ucap ku meminta kepastian bahwa ia tidak akan meninggalkan ku setelahme mengetahui kebenaran ini.

"Mama janji pa, mama tetap mencintai papa sebelum dan setelah mendengar nya, percaya sama mama, mama hanya ingin kita mulai hubungan ini dengan saling terbuka, dan jujur, hubungan yang di awali dengan kebohongan akan berakibat pada hubungan yang tidak sehat pa, coba kamu lihat apa yang mama alami selama ini, itu semua karena papa mu yang selalu berbohong demi menjaga agar mama tidak marah, kecewa dan sakit hati, tapi kebohongan itu seperti bom waktu yang sewaktu-waktu akan meledak dan justru makin membuat kacau dan lebih menyakitkan". Jawab mama penuh kedewasaan sebagai seorang istri.

"Ok ma, papa mulai ceritain tentang tini, sebelum nya rustam mohon maaf sudah membohongi mama kalo rustam dan tini adalah sepasang kekasih. Rustam juga yang memperawani tini ma, saat ultah rustam ke-17, ingat nggak ma saat itu tini pernah bilang dia ikut jambore pramuka padahal ia mengajak nginap di hotel ini ma, rustam menolak nya ma tapi tini yang memaksa untuk menyerahkan kesucian nya pada rustam saat itu", ucap ku berhenti sejenak sambil menghela nafas panjang mengumpulkan semua keberanian ku untuk menceritakan kebenaran nya.

Mama terlihat kaget, ia tidak menyangka aku sudah begitu jauh menjalin hubungan sama tini adik angkat ku sendiri. Wajah nya merah mendengar penuturan ku soal hubungan badan ku dengan tini.

"Papa lanjutin lagi ya ma, papa minta maaf jika ini menyinggung perasaan mama, rustam selama di pendopo dan tinggal di kediaman pakde dodit malah menjalin hubungan dengan lia anak nya pakde dodit ma, setelah test pertama lulus lia libur dari sekolah perawat nya, selama libur itu, lia selalu menemani papa, berkat bantuan dari bukde nani papa bisa sukses mengikuti testing II dan testing terakhir. Cuma yang membuat papa sampai sekarang belum berani jujur sama mama karena papa telah mengambil keperawanan lia. Sumpah demi Allah papa tidak memaksa, mengancam atau memperkosa nya ma, justru papa dipaksa oleh lia saat itu. Lia sejak 3 tahun lalu suka sama papa dan bahkan ia sama seperti tini menyerahkan keperawanan nya tanpa menuntut apapun sama papa, papa janji ma, papa akan mempertanggung jawabkan perbuatan papa pada lia, tapi tergantung mama jika mama tidak mengizinkan papa menikahi lia, maka papa tidak akan menikahi nya, papa ingin mama tau bahwa semua ini terjadi karena obsesi papa sama mama, sejak papa diijinkan nenen sama mama malam itu papa terus mikirin mama, tubuh mama dan cemburu sama papa, untuk menghilangkan kecemburuan papa sama suami mama papa belajar mencintai tini yang tulus dan sayang pada papa".

Plakkkk..... Plakkkk.... Plakkkk....

Yatmi menampar pipi ku sebanyak 3 kali, kemudian ia memeluk ku dan mengelus lembut pipi ku yang ia tampar barusan.

"Tamparan pertama, karena papa merusak keponakan ku walaupun itu bukan kesalahan mu pa".

"Tamparan kedua, karena papa merusak lia, anak sahabat papa kamu, yang telah mau menerima baik papa selama disana walaupun dari cerita papa itu bukan kehendak papa".

"Tamparan ketiga, mama hamil karena kamu, dan hati mama sudah ikhlas menerima kamu pa, mama cinta mati sekarang sama lelaki yang akan menjadi ayah anak ku".

"Cuma pesan mama, ini yang terakhir pa, tolong jaga hati, terutama nafsu papa jangan sampai nanti papa menyesal jika mama pun meninggalkan papa jika papa belum berubah, mama tidak ingin papa mengikuti apa yang suami mama lakukan cukup dijadikan pelajaran saja pa, mama sekarang milik mu cintai lah mam dengan segenap hati mu, mama akan setia dan taat pada mu papa rustam".

"Ia ma, papa akan ingat ketiga tamparan mama ini setiap saat, supaya papa bisa menjaga kelakuan papa saat papa jauh dari kamu sayang, papa juga sangat mencintai kamu lebih dari apapun itu".

"Pa, mama kok jadi basah ya saat papa ngomongin ml sama tini dan lia, mama marah, cemburu tapi entah kenapa nafsu mama malah naik membayangkan mereka berdua papa entotin, pa......", ucap yatmi yang memainkan lidah nya menggoda ku saat itu.

images_66.jpg

"Ma.... Kamu bikin papa jadi pengen nih", ucap ku mendekati nya dan langsung melabuhkan ciuman ku ke bibir nya.

Yatmi membalas ciuman ku, lidah kami pun saling bertautan, memilin dan membelit lincah, liur dan ludah kami saling bertukar dengan penuh gairah yang panas kami berdua seakan meluapkan semua emosi, kesal, marah dan kecewa bahkan yatmi seperti lepas kendali saat ia membalas kuluman bibir ku dengan menghisap dan menyedot lidah ku saat aku menjulurkan lidah ku.

Tangan kami berdua tanpa diperintah sudah saling membuka dan melucuti pakaian yang kami kenakan masing-masing. Sehingga dalam sekejap tubuh kami berdua telah polos tanpa sehelai pakaian yang menempel.

Ting...... Tong.......

"Ma, itu pasti pesanan makan malam kita, mama ke kamar mandi saja dulu".

"Iya pa, sekalian mandi dulu biar mama segar dan wangi, sabar rustam junior nanti kamu mama bikin enak", goda nya lalu ia sempat mencium kontol ku sejenak.

Ceklek.....

"Maaf pak, ini pesanan makan malam bapak, untuk 2 porsi ya, mau saya antar ke dalam pak", tanya petugas room boy dengan ramah.

"Iya pak, mari masuk", ucap ku mempersilahakan room boy itu masuk.

"Di sana aja pak taruh makanan nya, dan besok saja ya ambil piring dan peralatan lainnya", ucap ku meminta room boy itu meletakkan makanan nya di meja sofa dan meminta nya mengambil besok piring dll.

"Iya pak, selain menu makan malam ini apa ada yang lain nya yang bisa kami bantu pak", tanya nya kembali.

"Oh cukup pak, ini buat bapak", ucap ku menyerahkan selembar uang 10 ribu rupiah pada nya sebagai tips untuk room boy itu.

"Ok kalau begitu saya pamit ya pak, selamat malam", ucap room boy itu sopan dan ramah saat ia pamit.

Krieeek......

Aku menyusul yatmi ke kamar mandi, dan melihat nya sedang menggosok tubuh nya, ia sempat kaget saat pintu kamar mandi terbuka dan setelah ia melihat ku ia tersenyum.

BXCuqb_TCAAAX4jt.jpg

"Mau ikut mandi pa, yuk sini biar mama bantuin", goda yatmi.

Aku segera melucuti pakaian piyama yang ku pake lalu segera mendekati nya, ia kemudian menyiramkan air shower tubuh ku, kemudian menyabuni seluruh tubuh ku, aku sedikit tergoda untuk menyentuh nya lalu ku cium lembut bibir nya dan kedua tangan ku memakinkan payudara nya yang menggantung indah.

"Pa.... Nanti saja di kasur ya, nanti masuk angin, papa nafsu banget sih", rintih nya menolak halus.

"Habis nya ngegemesin kamu ma, nih lihat kontol papa nganceng", ucap ku sambil menunjukkan kemaluan ku ke yatmi.

"Hihihi.... sudah bangun ternyata rustam junior nya, sabar ya sayang nanti ketemu juga kok sama teman nya".

Kami menyelesaikan mandi bareng itu dengan segera karena aku sudah sangat bernafsu untuk menyetubuhi nya, yatmi pun faham segera ia pun membersihkan tubuh nya sehingga kami sekarang sudah bersih mandi ala kadar .
.
.
.
Percumbuan yang tadi sempat tertunda karena terganggu oleh room boy kini kami lanjutkan di ranjang hotel yang empuk, kami memulai nya dengan foreplay dimana sudah lama aku ingin mengoral memek nya begitupun yatmi kangen sama kontol ku, kami sekarang sudah di posisi 69 dimana yatmi berada diatas ku sedang mengoral kontol ku dalam mulut nya sementara dibawah aku mempermainkan itil dan lubang peranakan nya dengan jilatan dan jari tangan ku.

"Oooooohhhh papa nikmat sekali, terus jilatin itil mama dan cepetin tusuk memek mama... Bentar lagi mama keluar ......", ceracau yatmi saat merasakan ia akan mendapatkan klimaks pertama nya.

Aku semakin instens untuk segera melakukan apa yang diminta nya, jilatan lidah ku semakin liar dan tusukan jari tengah ku semakin cepat, membuat yatmi kelojotan, mata terpejam dan mulut nya membentuk huruf O pertanda kalo ia sedang memasuki tahaf orgasme dan sesaat kemudian dari dalam tubuh nya keluar semburan cairan kewanitaan nya yang cukup banyak dan deras.

"Papa.... Mama keluaaaaaaaarrrrr.... Aaaaarrrgggggghhhh.... Nikmat sekali pa.... SUUUUURRRR...... SUUUURRRR...... SUUUUURRRR.......

Tubuh nya bergelindang dan bergeliat seperti orang kejang-kejang, dari memek nya mengalir cairan sedikit kental terasa asin saat sebagian ada yang masuk ke dalam mulut ku dan sebagian lagi membasahi sprei ranjang berwarna putih tersebut.

"Wah K.O lagi mama sama papa, pinter banget sih pa, bikin mama kelojotan seperti tadi, bentar ya pa mama istirahat barang 10 menit saja, masih lemas nih", ucap nya manja dan ia merebahkan kepalanya di depan kontol ku yang kini hanya di pegang nya.

"Iya mama sayang, papa senang kalo bisa bikin mama puas dan bahagia, tapi janji ya bikin papa juga puas", ucap ku pada yatmi.

"Tentu itu papa sayang, biar papa nggak tergoda sama memek lain nya, mama mesti bisa puasin papa setiap saat". Jawab nya.


10 menit kemudian......

Yatmi kembali mengoral kontol ku supaya kembali tegang dan birahi ku kembali tinggi, dan ia berhasil karena aku sekarang sudah nggak kuat untuk segera menyetubuhi nya.

"Ma stop... Nanti papa keluar, papa pengen keluar di dalam buat nambahin vitamin anak kita", ucap ku dengan suara yang tersengal-sengal.

Yatmi kemudian bangkit dan merebahkan tubuh nya ke ranjang setelah tadi aku membimbing nya untuk rebahan di tempat ku, kinj di hadapan ku ada seorang bidadari yang telanjang bulat, pasrah untuk ku gauli, ia tersenyum saat aku memandangi seluruh tubuh nya yang menurut ku indah dan sempurna.

Ako_Nishino_pamer_memek_281229_1024×576_308×200.jpg

"Ma..... Papa masukin ya....", ucap ku menggoda nya dengan terlebih dahulu menggesek-gesekkan kepapa kontol ku ke lubang memek nya yang merah merekah.

"Ihh papa.... Godain mama mulu.... Masukin saja pa... Mama juga dari tadi sudah siap". Rengek manja yatmi menyadari kalo aku menggoda nya saat ini.

Aku kemudian mencari lubang memek nya dan setela ketemu lalu ku tekan kepala kontol ku sehingga kini kemaluan ku sudah membuka jalan peranakan nya untuk aku eksploitasi, dan dengan menghela nafas panjang ku dorong kontol ku sehingga seluruh batang nya amblas tak bersisa dalam lubang memek nya yang sudah merekah karena terbelah kemaluan ku.

"Aaaaarrrggggghhhhh", erang yatmi saat kontol ku menghujam memek nya yang basah dan banjir.

"Ma.... Sempit dan rapat memek mama.... Papa suka banget ma...", ucap ku merasakan jepitan dan cengkraman memek yatmi yang kuat pada kemaluan ku.

"Pa.... Ayo dong pa... Pompa memek mama.... Puasin dan nikmati tubuh mama... Semua nya untuk papa saja....". Pinta yatmi kemudian.

Aku mulai memompa dengan perlahan, sambil terus menatap wajah yatmi yang merem melek menikmati pompaan ku, dari mulut nya terdengar desahan dan rintihan kecil menandakan ia sangat menikmati persetubuhan ini.

images_71.jpg

Ia melebarkan paha nya dan memberi tempat lebih untuk ku mengeksplore memek nya.

"Pa...... Enak pa..... Terus pa.... Oooohhhhh papa sangat jantan....", puji yatmi di sela ceracauan bibir nya.

"Ia ma..... Papa juga merasa enak ma, jepitan memek mama bikin papa ketagihan pengen lama-lama meresakan nya".

Ku pompa dan ku dorong kontol ku dengan tempo cepat membuat yatmi bergelinjangan kepala nya bergerak ke kiri dan ke kanan, paha nya makin ia buka lebar-lebar seperti mengijinkan aku untuk berbuat sesuka ku, ia seolah pasrah menikmati semua yang ku lakukan pada nya.

images_67.jpg

Bahkan aku mendorong tubuh ku agak keras dan terus memompa kontol ku dengan kecepatan tinggi membuat kami berdua semakin dekat dengan orgasme yang sudah semakin dekat.

"Ma.... Papa mau keluar...... Aaaarrrggghhhh.... Nikmat ma terus jepit kontol papa....", erang ku.

"Mama juga mau dapet pa...... Terus pa jangan berhenti.... Kita berangan pa...", jawab yatmi mengerang di bawah himpitan tubuh ku.

Beberapa pompaan cepat dan kuat ku lakukan untuk menuntaskan syahwat dan sekaligus mengejar orgasme ku yang sudah di ujung dengan hujaman yang paling kuat dan dalam ku semburkan sperma ku di dalam rahim yatmi yang dalam waktu bersamaan juga mendapatkan orgasme kedua nya.

"Mama...... Papa keluaaaaaaarrrrrr..... Aaaaarrrrgggghhhhh.....". CROOOTTTT.... CROOOTTTT...... CROOOTTTT...... CROOOTTTT...... CROOOTTTT....
CROOOTTTT.... CROOOTTTT......

"Mama juga pa..... Oooooohhhhh..... Papa mama keluaaaaarrrr.... ", SEEEERRR..... SEEEERRRR...... SEEEEERRRR....... SEEEEERRRR..... SEEEEERRRR..... SEEEERRRR......

Aku terkulai lemas diatas tubuh yatmi yang juga sedang mengalami kenikmatan, kami berdua bersatu menikmati sisa-sisa orgasme kami yang masih berlangsung, memek yatmi berkontraksi otot memek nya seperti meremas dan mencengkram batang kontol ku yang juga berkedut dan berdenyut menumpahkan sisa-sisa orgasme ku.

Aku mencabut kontol ku dari lubang peranakan yatmi, seketika cairan cinta kami berdua ikut meluber keluar seiring tercabutnya kontol ku dari lubang memek nya yang mengangga lepas dari sumpalan kontol ku.

"Aaaahhhhh papa.... mama puas banget.... kamu memang pria jantan, beruntung sekali mama jadi istri mu pa, segera nikahi mama pa, biar kita tidak terus melakukan dosa ini", ucap yatmi berbicara sambil mengatur nafas nya yang terengah-engah.

"Iya ma, tapi kita minta saran dulu sama pakde dodit karena dia satu satu nya kenalan dan kerabat dekat di pendopo", jawab ku.

"Mama ikut apa kata mu pa, asalkan kamu bahagia mama pun ikut bahagia, istirahat dulu pa, nanti kita lanjutin ngobrol nya.

.
.
.
Keesokan hari nya.....

"Papa sayang bangun!", bisik yatmi di telinga ku.

"Jam berapa ini sayang", jawab ku setelah bangun dari tidur pulas ku.

"Jam 5.00 subuh, mama pengen kita sholat subuh berjama'ah, ayo pa nanti lewat subuh nya". ucap yatmi.

"Ok nyonya rustam anwar, demi kamu dan anak kita papa akan berusaha jadi imam buat kamu". Jawab ku tegas lalu bangkit dari tempat tidur menuju kamar mandi.

"Mandi besar nya yang benar pa, biar sah sholat nya, heheheheh", goda yatmi sambil tertawa kecil.

Aku ikut tertawa dengan candaan yatmi dalam hati,"aku bersyukur mendapatkan cinta mu mama, bodoh sekali kamu pa menyia-nyiakan orang secantik dan sebaik mama yatmi".

Setelah melaksanakan ibadah sholat subuh kami berdua sarapan pagi dan akan check out nanti pada jam 6.00 wib dan segera menuju terminal di bawah jembatan ampera.

Mobil taksi sudah ada saat kami berdua keluar dari dalam hotel tersebut setelah menyelesaikan sisa kekurangan yang mesti ku bayar, kami berdua masuk ke kursi penumpang belakang, mobil melaju perlahan menembus jalanan kota palembang yang mulai ramai karena aktivitas pagi hari di kota tersebut.

Saat mobil taksi yang kami tumpangi melewati masjid agung sultan mahmud badaruddin II, yatmi membisiki ku, "papa, mama pengen banget kita sekeluarga nanti nya sholat di masjid agung palembang, mama, papa dan anak kita kelak".

Aku mengangguk dan mengenggam tangan nya mengiyakan permintaan nya, dan balik membisiki nya,"suatu hari nanti ya ma, berdoa saja kita bisa menjalani takdir dan jodoh kita sesuai yang kita harapkan dan allah mengabulkan niat kita ini".

"Amiiieeen....", ucap nya berbisik pada ku.

images_88.jpg
Mobil terus melaju dan saat melintasi dan naik ke jembatan ampera, yatmi terlihat sangat senang, ia melihat dari kejauhan orang-orang yang sibuk di pasar 16 ilir palembang, sungai musi yang mulai sibuk hilir mudik perahu ketek yang melintasi sungai, speedboat yang mengantri menunggu giliran keberangkatan sampai ada anak-anak kecil yang melompat dan berenang di pinggir sungai musi, semua itu ia katakan saat itu.

Jembatan yang dulu bernama jembatan bung karno, jembatan ampera adalah jembatan megah sepanjang 1.177 meter yang terbentang diatas sungai musi yang menghubungkan seberang ulu dengan seberang ilir.

Akhirnya sampai juga kami di terminal bus antar kota dalam provinsi yang saat ini berada di bawah jembatan ampera tepat nya di 7 ulu, setelah menyelesaikan pembayaran taksi kami pun langsung naik ke bus yang akan membawa kami pulang ke pendopo.

---- ¤¤¤¤¤¤ ----​


Lanjutan nya dibawah......
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd