BAGIAN XII : KARIR, CINTA DAN PERNIKAHAN
Pov Rustam
Sejak aku di terima di stanvac, aku dan kesembilan karyawan baru mengikuti job training selama 6 bulan ke depan, kami semua di tempatkan di bagian Drilling Division atau bagian pengeboran minyak.
Mengebor sumur minyak biasa nya antara 4 sampai 8 bulan siang malam nonstop dan kami bersepuluh mesti siap di tempatkan di hutan, karena pada umum nya pengeboran tambang minyak itu berada di dalam hutan yang jauh dari perkampungan penduduk, kami bersepuluh di bagi 4 shift begilir setiap hari selama 2 bulan. Masing-masing shift bekerja selama 6 jam di bagi menjadi 4 kelompok kami yang merupakan karyawan baru di gabung dengan ke-30 karyawan lama dan di beri shift secara acak.
Shift I dari jam 6.00 wib - jam 12.00 wib, shift II dari jam 12.00 wib - 18.00 wib, shift ketiga dari jam 18.00 wib - jam 24.00 wib dan shift IV dari jam 24.00 wib - 6.00 wib.
Dan sistem shift nya itu bertukar secara putaran jam, jika minggu pertama mendapat shift I maka minggu kedua akan bergeser jam kerja menjadi shift II, begitu seterus nya selama 2 bulan.
Tiap hari selama melakukan kegiatan pengeboran kami dan tim diantar jemput mobil stanvac pergi dan pulang tiap hari ke lokasi yang berjarak 50 km dari kompleks STANVAC CO.
Diantara karyawan baru stanvac aku lebih dekat dengan rahmat hidayat, selain karena orang nya supel dia juga ramah dan mudah diajak berdiskusi mengenai pekerjaan, tidak jarang kami berdua selalu di mintai pendapat mengenai kemungkinan letak mata bor sebelum dilakukan proses pengeboran.
Asisten supervisor drilling devision adalah pak jacob manuhutu, merupakan salah satu senior kami di stanvac, beliau sudah bekerja di stanvac sudah lebih dari 15 tahun, itu menurut informasi yang ku dapatkan dari karyawan-karyawan lama saat mereka memperkenalkan diri dan kami membaur pada mereka sebagai satuan unit kerja yang mesti kompak untuk tim ini demi keberhasilan perusahaan.
Untuk posisi jajaran menengah keatas, posisi supervisor drilling division, asisten manajer drilling division, manajer drilling division semua nya di isi oleh para insiyur-insiyur perminyakan yang kebanyakan lulusan dari Fakultas perminyakan UPN Yogyakarta, atau dari Fakultas Pertambangan ITB Bandung.
Ir. Budi Wirahadi supervisor drilling divison yang bertugas mengawasi para asisten drilling division yang berjumlah 5 orang, dari asiaten supervisor drilling division itu ia mengawasi 10 orang junior drilling division di masing-masing shift nya, dan kebetulan dari ke 40 orang itu hanya ada 4 orang assisten supervisor drilling division, dan mereka mendapatkan jadwal sama seperti kami para junior drilling division dan 1 orang assisten supervisor drilling division lain nya bertindak sebagai pengadaan mempersiapkan bekal peralatan kami selama beraktifitas mengebor di sana, menyediakan angkutan pulang dan pergi dari area pengeboran ke kompleks perumahan dinas stanvac.
"Rustam, tolong kamu check dulu pipa nya sebelum kita akan melakukan pengeboran lebih lanjut", teriak pak jacob dari bawah.
"Ok pak akan aku lakukan instruksi bapak" . Jawab ku langsung mengiyakan perintah nya karena memang termasuk tugas ku mengecek kondisi pipa-pipa besi yang akan di masukkan ke dalam perut bumi hingga akan keluar minyak setelah dilakukan pengeboran di dalam perut bumi.
Biasanya menurut informasi dari para asisten supervisor drilling division yang sudah cukup berpengalaman jarak permukaan tanah kami pijak dengan lapisa. perut bumi bisa bisa mencapai 50 meter sampai 100 meter, itu tergantung gimana kultur tanah, lapisan tanah dan bebatuan nya yang di lewati oleh pisau bor tersebut.
"Rustam, coba kamu lihat dan perhatikan susunan pipa pengeboran, pipa pembuangan, dan pipa penghisap ini penting buat kamu pelajari ke depan nya". Ucap pak jacob memberikan arahan nya.
"Iya pak akan saya ingat betul arahan bapak ini demi karir saya ke depan nya". Jawab ku dengan memberi anggukan hormat pada nya.
"Semoga kelak kamu menjadi salah satu karyawan terbaik, dan saya lihat itu di kamu rus". Ucap pak jacob menilai pekerjaan dan kinerja ku.
"Terima kasih pak atas pujian nya, tapi saya masih dangkal ilmu nya, perlu banyak belajar dan tentu nya bimbingan pakk jacob dan senior lain di sini", jawab ku.
"Oiya, rus kalo kamu sudah selesai silahkan ikut pulang rombongan shift kamu, bapak gantiin pak erwan yang sedang sakit", ucap pak jacob.
"Siap pak, kebetulan saya juga ada janji sama tunangan saya pak, ia sedang ultah dan saya ingin merayakan ultah nya", jawab ku.
Aku pulang ikut rombongan ke kompleks perumahan dinas ku, disana ternyata sudah ada yatmi yang memasak makanan buat ku, sejak aku tinggal di kompleks dan mama tinggal di rumah nya yang berdekatan dengan rumah pakde dodit kami ketemu saat pagi sampai sore, dan kuantarkan ke rumah nya sebelum adzan magrib.
.
.
.
Ting....Tong......
"Assalamualikum wr.wb", ucap ku mengucapkan salam setelah tadi memencet bell dan kini aku sudah berada di depan pintu rumah dinas ku.
Kulirik jam tangan ku baru menunjukkan angka 13.00 wib berarti dari sana tadi pulan jam 10.00 wib karena kebetulan kerjaan shift ku sudah kami selesaikan subuh tadi karena rombongan ku mendapatkan lembur.
"Waalaikum salam wr.wb", sahut yatmi dari dalam dan ia membukakan pintu dan kaget melihat ku sudab berdiri tersenyum di hadapan nya.
"Kok pulang nya cepat pa, aduh mama belum selesai masakin papa", tanya yatmi menyadari kedatangan ku dan mengeluh karena ia belum selesai masak.
"Iya ma, kerjaan papa sudah beres ma, dapat libur 2 hari ma, karena lembur dan mengerjakan kerjaan lebih awal dari target kami m aa", jawab ku menjelaskan kepada nya.
"Papa kangen kamu ma, pengen peluk dan cium kamu ma", ucap ku sambil mendekati nya.
Yatmi mendorong pelan tubuh ku, dan ia hanya berkata,"ih papa, bau pa mandi dulu pa, nggak kasihan apa sama anak mu di dalam bawa kuman dari luar". Lalu ia melangkah ke dalam menuju dapur untuk melanjutkan kerjaan nya memasak.
"Pa, nanti waktu makan saja mama pengen tunjukin surat dari papa mu mas tono ya, buruan mandi ya pa". Ucap yatmi membalikkan badan nya meminta ku segera mandi.
"Bikin papa nafsu lihatin body semok kamu ma, apalagi sekarang kamu keringatan, bau keringat mu itu membangkitkan nafsu papa". pikiran ku menuruti bujukan setan dalam diri ku.
Aku melangkah ke kamar ku, lalu mencopot pakaian kerja ku bertelanjang dada dan hanya menggunakan celana boxer tanpa daleman dan membawa handuk buat ku mandi, saat aku memasuki dapur dimana kamar mandi ku berada persis disebelah dapur aku malah terkaget seketika nafsu ku bangkit saat menyaksikan yatmi sedang nungging mengambil kuali dibawah tempat memasak yang terbuat dari beton berkeramik putih.
Aku mendekati nya dengan perlahan dan segera ku tubruk tubuh montok nya yang mulai berisi karena saat ini ia sedang hamil, yatmi sempat kaget dan setelah meyadari yang memeluk nya itu aku, ia hanya diam bahkan mulai mendesah lirih saat aku mulai menjilati tengkuk dan leher jenjangn nya yang tertutul jilbab coklat. "Oooohhhh.... Pa.... jangan nganggu mama pa, bisa makin lama nanti masakan nya pa".
Ku telusuri jenjang leher nya yang tadi terlihat beekeringat dan mengundang syahwat ku untuk mencicipi rasa nya, tubuh nya bergelinjang saat tangan nakal ku meremas payudara nya dari luar baju gamis yang ia kenakan.
"Ooooooohhhh.... papa bikin mama jadi pengen pa, aaaaahhhhh ..... ", desah yatmi ketika titik-titik rangsangan di tubuh nya mulai ku serang.
Aku menarik kepala nya dengan tetap posisi tubuh nya menungging, kami sempat berciuman agak lama dan merasa sulit untuk menghentikan percumbuan yang telah membangkitkan birahi kami berdua.
"Oooohhh... Aaaaahhhhh.... Papa uuuuuuhhhhh..... Remas yang kencang sayang", lenguh yatmi menggema di ruangan dapur.
"Ma, turunin saja cd mama, papa kangen sama memek mama, papa jilatin ya ma, dan baju gamis nya jangan di buka ya sayang", bisik ku di telinga nya.
Yatmi menuruti kemauan ku disamping ia pun juga merasakan hal yang sama seperti ku, ia menunggu ku mencumbui nya tetapi karena waktu dan kesempatan kami berdua yang mulai jarang berduaan membuat kami agak jarang melakukan hubungan badan.
Aku lalu mendekati pantat nya yang semok menggoda dan menggairahkan, ku kuakkan bibir memek yatmi tembem dengan kedua tangan ku, lalu lidah ku mulai memainkan fungsi nya menjilati klitoris nya yang menyerupai biji kacang tanah.
"Papa.... Oooohhhh....", lirih manja yatmi saat merasakan itil nya ku mainkan.
Sambil memainkan itil nya ku tusuk-tusuk lubang memek nya dengan jari tengah ku sehingga yatmi mengerang dan mendesah, suara erangan nya membahana di ruangan 4x4 rumah dinas ku.
Setelah ku pastikan yatmi sudah basah dan banjir kemudian ku kocok dengan cepat kontol ku dengan tangan ku sendiri sehingga kini kemaluan ku sudah berdiri kokoh bak tugu monas yang menjulang tinggi, lalu ku gesek-gesekkan terlebih dahulu kepala kontol ku ke bibir memek nya yang masih mengeluarkan cairan kewanitaan nya.
"Papa masukin ya ma", ucap ku di telinga nya.
"Buruan pa, sudah gatel memek mama minta digarukin kontol papa", sahut yatmi dengan suara bergetar karena sudah di penuhi nafsu yang sudah tinggi.
Ku tekan kontol ku dengan kuat dan cepat setelah merasa yakin pas pada sasaran nya sehingga kontol ku masuk dalam tubuh yatmi dan sesat kemudian ku dorong dengan kuat pinggul ku sehingga seluruh batang ku amblas menghujam ke dalam peranakan nya mengunjungi calon anak ku yang sedang bersemayam di sana.
"Aaaaaahhhh.... Pa... Dalem banget dan penuh makin besar dan panjang punyan kamu pa", ceracau yatmi merasakan hujaman keras kontol ku dalam tubub nya.
"Enggak ma, punya mama aja yang sempit karena nggak papa kunjungi seperti biasa....Oooohhhh Nikmat nya ma memek kamu..... Kok bisa ngempot ya ma, kontol papa seperti diremas-remas ma", sahut ku dengan suara dan nafas terengah-engah karena di liputi hawa nafsu.
Pompaan dan sodokan kontol ku semakin cepat, aku ingin mengakhiri persenggamaan ini segera karena ada janji dengan lia tunangan dan calon istri ku.
"Mama.... Papa mau keluar", erang ku.
"Bareng saja pa..... Mama juga mau keluar....", sahut yatmi dengan tubuh terguncang-guncang karena sodokan kontol ku yang semakin cepat dan menghujam-hujam memek nya.
Plookkk.... Plookkk..... Plookkk.....
Plookkk.... Plookkk..... Plookkk.....
Plookkk.... Plookkk..... Plookkk.....
Pompaan dan sodokan ku yang kencang dan kuat menghentak-hentak pantat yatmi, membuat kami berdua semakin mendesah dan semakin dekat dengan orgasme, kami berdua mengerang dalam waktu yang hampir bersamaan.
"Ma..... Papa keluaaaaaaarrrrrr..........Aaaaaaarrrrgggghhh.....". CROOOTTT...... CROOOTTT.... CROOOTTT.... CROOTTT.... CROOTTT..... CROOTTT.... CROOTTT.....
7x ku semprotkan sperma ku ke rahim yatmi, kurasakan memek nya berkedut dan berkontraksi saat itu juga ia mendapatkan orgasme nya.
"Mama juga keluaaaarrrrr....Pa.... Ooooohhhh....". SEEEEERRR.... SEEEERRR... SEEERRR....
Kedua kelamin kami bersatu, kurasakan kontol ku disiram cairan dari dalam tubuh nya yang juga memenuhi rongga rahim nya, kedutan kedua kelamin kami menambah sensasi tersendiri disamping sensasi orgasme yang sedang berlangsung.
.
.
.
1 jam kemudian.....
"Pa.... Ini surat dari papa kamu mas tono, papa baca deh, mama males baca surat dari nya",ucap yatmi sambil menyerahkan amplop putih dengan si pengirim serka tono hartono.
Ku buka dan sempat membaca surat tersebut yang isi nya surat keputusan dari pengadilan agama tentang perceraian antara saudara serka tono hartono dan suyatmi dimana pengadilan agama menyetujui dan memutuskan bahwa talak 3 yang diajukan saudara serka tono hartono disetujui oleh pengadilan agama dan memutuskan bahwa mereka berdua bukan lagi sebagai pasangan suami istri.
Aku tersenyum bahagia karena sekarang status yatmi resmi sebagai janda dan akan segera ku nikahi setelah ia melahirkan anak kami, untuk pernikahan ku dengan lia rencana nya akan dilaksanakan setelah lia menyelesaikan pendidikan nya di sekolah perawat kesehatan, sekarang lia masih duduk di kelas 2 berarti 1 tahun lagi, kemungkinan aku akan menikahi 2 orang wanita sekaligus.
"Ma... Setelah nganterin mama, papa mau ke rumah pakde dodit, sudah janji soalnya sama lia untuk merayakan ultahnya ke-17", ucap ku pada yatmi.
"Boleh sayang, kan lia itu calon istri mu, mama ikhlas berbagi suami dengan nya pa, semoga kamu nanti adil ya pa". Ucap yatmi berharap pada ku.
Mengenai rencana merayakan ultah lia, itu sudah ku rencanakan sejak 1 bulan yang lalu setelah aku resmi meminang nya dan melakukan tukar cincin sebagai tanda kami berdua bertunangan.
"Pa.... Apa kita rayain dulu ultah lia di rumah ayah dan ibu nya baru nanti kalian bikin acara sendiri setelah nya, tapi ingat pa jangan sampe kamu bikin lia hamil pa, mama ingin papa menikahi nya setelah lia tamatin sekolah nya".
"Iya mama sayang, percaya kan pada papa, papa nggak akan mengecewakan mama dan pakde dodit yang sudah baik sama papa". jawab ku yakin dan tegas bahwa aku ingat komitmen ku sama mereka.
Jam 15.00 wib, yatmi mengajak ku terlebih dulu ke pasar di pendopo untuk beli kue ultah di toko kue yang hanya satu-satu nya di pasar tersebut, dan setelah membeli kue ultah dan menghias nya dengan lilin berbentuk angka 17, kami ke rumah pakde dodit untuk memberi kejutan buat lia di hari ultah nya tersebut hari ini.
"Assalamualikum wr.wb", ucap ku dan yatmi bersamaan mengucapkan salam saat kami sudh berada di depan pintu rumah nya yang terbuka.
"Wa alaikum salam wr.wb", sahut suara dari dalam dan keluarlah bukde ratna menyambut ku dan yatmi yang membawa kue ultah buat lia.
"Eh ada nak rustam dan dik yatmi, yuk masuk ke dalam!", ucap bukde ratna mama nya lia ramah mengajak kami masuk ke dala rumah nya.
"Iya bukde, bentar bukde ini aku dan mama sedang ingin kerjain lia di hari ultah nya, jadi gini bukde, bla...bla...bla... aku ceritakan rencana ku, dan yatmi untuk ngerjain lia di harj ultah nya".
"Ok bukde setuju kalo rencana nya begitu, nanti kalo dia mau nangis baru kita bikin surprise nya dengan bawa kue ultah nya", ucap bukde ratna manggut-manggut mengiyakan rencana ku.
"Mas rustam", teriak lia saat ia baru keluar dari kamar nya.
Aku mendekati nya dan langsung ku cium bibir nya dengan penuh nafsu, lia membalas ciuman ku, ia pun ternyata kangen pada ku, saat aku mau membuka baju nya yatmi dsn bukde ratna datang dan memergoki kami berciuman dan bermesraan di depan kamar nya.
"Lia, rustam. Apa yang kalian berdua lakukan?", bentak bukde ratna marah dengan mimik dan wajah menunjukkan seriuz kalo ia marah besar.
"Rustam, mama kecewa pada kamu nak, mesti nya kamu janji tidak melanggar komitmen kalian sampai kalian berdua menikah", yatmi ikut memarahj kami berdua.
"Kok aku yang di salahin ma, bukde, yang salah tuh lia, kenapa dia yang nyosor duluan ", jawab ku membela diri.
"Nggak gitu bu, lia nggak duluan kok, mas kok kamu jahat sih malah kamu tuduh adik seperti itu", ucap nya membela diri dan terlihat mata nya mulai berkaca-kaca.
"Mbakyu tolong urus mereka berdua, yatmi ada urusan bentar, lia tadi bukde lihat kamu yang duluan mencium rustam, nggak usah mungkir nak". ucap yatmi memojokkan lia.
"Kok kalian bertiga jahat banget sama lia, ayah bantu lia yah", ucap nya mulai menitik kan air mata.
Plaakkk....
Plaakkk....
Bukde menampar pipi kiri dan kanan ku, dan membisiki ku, "untuk tamparan pertama karena kamu telah berani memperawani anak ku. Tamparan kedua karena kamu telah bikin anak ku menangis seumur hidup aku belum pernah memarahi nya nak".
"Maaf ya ma untuk itu rustam janji akan bikin anak kesayangan bukde tersenyum, bahagia dan ini tangisan nya yang terakhir, rustam nggak akan membuat ia menangis selama ia menjadi istri ku kelak, rustam janji bukde", bisik ku pada bukde ratna.
"Bu, jangan marahin mas rustam, ia nggak salah kok", ucap lia memohon pada ibu nya untuk memafkan ku.
"Happy birthday to you.... Happy birthday to you... Happy birthday.... Happy birthday.... Happy birthday to you.....".
Kami bertiga kompak menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk lia, seketika ia berhenti menangis dan mulai tersenyum terutama melihat ku yang sukses membuat nya menangis.
"Semua direncanakan sama calon suami mu itu nak", ucap bukde ratna menunjuk ku.
"Hanya buat surprise saja dik, maafin mas ya bikin kamu nangis, mas janji ini terakhir kali nya melihat kamu menangis, mas nggak kuat melihat wanita menangis". ucap ku mengiyakan omongan mama.
"Maafin bukde, rustam dan ibu mu nak lia, bukde yang punya ide untuk ngerayain ultah mu tapi ide jahil nya itu dari calon suami mu". Ucap yatmi sambil membawa kue ultah yang diatas nya ada lilin berbentuk angka 17.
"Makasih bukde, ibu dan mas rustam, ini hari kebahagiaan lia, selama ini lia tidak pernah merayakan ultah". Ucap lia terharu, mata nya berkaca-kaca karena bahagia diperhatikan oleh orang-orang yang menyayangi nya.
"Dan ini ada titipan dari ayah mu nak", ucap bukde ratna ibu nya lia sambil menyerahkan sebuah kunci dan sebuah map.
"Apa ini bu?", tanya lia kebingungan dengan hadiah dari ayah nya.
"Buka map nya, baca surat ayah mu di dalam map tersebut", jawab ibu nya singkat.
Lia membaca surat ayah nya dan setelah membaca isi surat tersebut, lia kemudian memeluk ibu nya, ia sempat bilang, "terima kasih ayah dan ibu yang selalu menyayangi lia sejak kecil sampai usia lia sekarang, lia belum bisa membahagiakan kalian berdua semoga nanti di kemudian hari lia bisa membahagiakan ayah dan ibu, lia cinta dan sayang sama kalian, ayah dan ibu yang hebat".
"Yang penting kamu bahagia sayang, itu hadiah nanti buat pernikahan kamu dan rustam nak, semoga kalian berdua kelak menjadi keluarga sakinah mawaddah dan warrohmah dan akur sama yatmi ya nak, ia bukde mu sekaligus kakak untuk mu nanti".
"Iya bu, bukde tolong bimbing lia ya untuk menjadi istri yang baik buat suami kita nanti nya, lia sangat senang dan bahagia mas rustam menjadi suami lia".
"Sudah ah kok jadi melow gini kita, lebih baik tiup lilin nya, ucapkan doa mu pada allah disaat kamu sebelum tiup lili nya", ucap yatmi.
"Make a wish lia sayang, ucapkan dalam hati mu keinginan mu di hari ultah mu ini". Sela rustam menambahi omongan yatmi.
"Iya mas, makasih ya buat semua nya, lia bahagia sekali ada mas rustam saat ini", ucap lia sambil ia memejamkan mata nya, mulut nya komat-kamit mengucapkan keinginan nya tanpa ia mengeluarkan suara nya.
"Nah sekarang tiup lilin nya sayang", lanjut ku meminta lia meniup lilin ultah nya.
Lilin itu padam saat lia meniup lilin tersebut, ada senyum kebahagiaan terpancar dari sorot mata nya, dan semua ia bagi dengan senyum indah dari bibir nya.
"Mas rustam nanti kita berdua lihat rumah yang dibeliin ayah dan ibu ya, lia pengen lihat rumah nya, bu boleh kan kalo kami kesana sekarang paling besok sore kami pulang". Ucap lia minta ijin pada ibu nya.
"Iya sayang boleh, rus kamu temenin lia ya, jaga dia disana, ibu harap kalian bahagia tapi ingat jangan sampai kebablasan, ingat kalian 1 tahun lagi menikah nya nak". Ucap bukde ratna pada kami berdua mengingatkan.
"Siap bukde", jawab ku singkat.
"Iya bu lia akan ingetin pesan ibu", jawab lia.
"Rus, mulai hari ini kamu biasakan panggil ayah dan ibu buat kami, toh kamu akan jadi menantu kami, mosok manggil kami pakde dan bukde", protes bukde ratna pada ku.
"Iya buk... eh ibu.... ", jawab ku.
"Yaudah kalian berdua sekarang berangkat mumpung belum terlalu sore, hati-hati di jalan ya nak, nanti kalo sempat kamu mampir ya ke rumah bukde nani", ucap ibu ratna selanjut nya.
.
.
.
Kami berdua sekarang sedang menuju ke muara enim, tujuan kami melihat rumah yang telah dibelikan untuk lia calon istri ku, padahal aku berjanji akan membeli rumah nanti nya untuk kami tempati setelah kami menikah, tapi mungkin rasa cinta orang tua lia pada anak nya mereka sepakat untuk membelikan rumah buat lia, selain untuk menghemat biaya kos juga untuk investasi.
Jam 18.00 wib kami telah sampai di perumahan xxx di daerah muara enim kota, perumahan yang letak nya tidak jauh dari tempat sekolah perawat kesehatan dimana lia sedang menjalani pendidikan nya.
Lanjutan nya di bawah.....