Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Lonely Adventure story 3 - I Promise

Bimabet
Sambungan nya ya gannn...


Sementara itu, di gerbang depan. Ada dua orang berpakaian hitam-hitam membawa pistol mendekati pintu itu. Ke dua nya mengetahui ada cctv. Lalu menghindari cctv, lalu menempel gerbang merambat ke handle gerbang itu.

Saat tiba di depan gerbang, seorang yang di depan memegang handle. Dan..

suuuttt...

suuuutt...

Akkkhhhh..
...

Pusau tipis kecil sepanjang jari terlontar, dua pisau dari bawah handle itu. Tepat menancap di jantung dan paru orang di depan pintu gerbang itu. Lebih-lebih karena jarak yang dekat menjadikan fatal sekali akibat nya.

Satu orang tewas seketika. Satunya mundur dengan muka pucat pasi. Tapi sesaat kemudian dia bisa menguasai keadaan. Dengan hati-hati dan pelan. Dia tidak berani memegang handle pintu gerbang lagi, sekarang ia mendorong puntu itu tidak di handle nya tapi di badan pintu itu.

Terkunci....

Dia perhatikan dengan teliti... lalu mengeluarkan sebuah pistol glock lalu menembakkan pada lubang kunci..


dorrr...

dorrr...


kunci elektrik nya mati. Pintu terbuka sedikit. Orang itu menendang pelan pintu itu sambil tetap bersiaga. Lalu kemudian dia masuk ke pekarangan rumah. Pistol tetap di tangan nya.

Dia mendekati pintu depan.. bersiap segera menghindari ada nya jebakan lagi.

Dia menendang pintu, pintu terbuka. Dia melihat dari luar keadaan di dalam. Sepi.. tidak ada orang..

Dia masuk, mengintip dan melihat keadaan. Lalu masuk ruang depan, tak ada suara apapun juga. Dia semakin waspada. Feeling nya mengatakan ini tidak wajar, dia takut masuk ke dalam perangkap. Tapi, dia harus masuk, melumpuhkan anggota keluarga Balak 6, dan memaksa nya menyerah. Sekalian mengambil dokumen mengenai alat senjata itu.

Dia masuk ke ruang dalam. Terdapat ruang penghubung dari dua rumah yang di gabung itu. Dia melewatinya. Ada sebuah tembok pembatas. Dan dari balik tembok.. muncul seorang anak lelaki. Sekitar umur 14 tahun. Memakai baju hitam-hitam. Dengan senyum di muka. Menemui si orang TRIAD itu.

Melihat yang menghadang nya seorang bocah, anak kecil, si TRIAD terkejut. Senyum tersungging di bibir nya. Senyum senang dan mengejek.

"Hei.. mana ibu mu? suruh keluar, atau kamu akan aku bantai semua.." (in Indonesia)

"Set... galak sekali.. disini cuma saya sendiri.."

"Bohong... kalian sudah bunuh teman ku. Dan kamu tau, boss ku akan menuju ke sini mengambil yang kami mau.."

"Suruh lah kesini. Aku tunggu... sekali kamu masuk jangan harap keluar hidu
p.."

Si orang TRIAD memegang telinga nya yang terpasang alat komunikasi mereka. Dia coba menghubungi.. gagal... lagi... juga gagal tidak di jawab. Wajahnya jadi bingung. Dia mencoba langsung memasang speaker, yang terdengar adalah suara angin dan teriakan laksana orang yang sedang bertarung di seberang sana. Dia terkejut.. seseorang sanggup melayani boss nya, si Tornado..

Sekarang dia sadar, kedatangan mereka memang sudah di tunggu. Yang awalnya ingin memberi kejutan, sekarang menjadi sangat terkejut. Terlebih lagi, si bocah yang di depannya, dengan santai tanpa mimik takut, menghadang dirinya.

"Jadi.. kalian ternyata tau kedatangan kami.."

"Hehehe.. kedatangan yang mengantar nyawa..."

"Hmmh.. anak kecil.. berani benar.. tidak sadar tinggi nya langit, dalam nya lautan. Segera menyerah, panggil orang tuamu. Jangan bikin saya marah. Percuma banyak omong sama kamu.."

"Lewati dulu saya.. jangan banyak omong. Buktikan saja.."


Si TRIAD mendatangi Romi. Mencoba menarik tangan kanan nya. Tapi, tanpa di duga..

dugghh...

agghh...


Sebuah tendangan memutar cepat menghantam telinga kanan. Dan.. tubuh terpental ke kiri.

Terkejut bukan kepalang. Sakit kepala kirinya, tapi lebih sakit menanggung malu di hajar anak kecil. Dengan terhuyung, berdiri dan memasang jurus. Jelas ini tidak mainan.

Sekejap kemudian dia menyerang Romi. Pukulan terlontar cepat, sebat. Romi melayani. Menangkis dan balik menyerang. Dia sadar, kemampuan bocah ini tidak di bawah nya. Hanya dia percaya, pengalaman nya lebih banyak.

Tendanngan kaki kanan ke arah muka Romi, Romi mundur selangkah. Dia merangsek maju, pukulan kanan dan kiri menyusul. Romi tangkis kedua pukulan itu. Lalu membalas sebuah tendangan kiri ke pinggang, si TRIAD melompat cepat ke kiri dan balas memukul dengan tangan kiri ke muka. Romi menunduk dan sebuah hook kiri ke rusuk kanan. Cepat si TRIAD melompat ke kiri dan sambil melontarkan pukulan kiri ke rahang Romi. Perkelahian jarak dekat terjadi. Ini sudah tidak ada hambatan, masing-masing dapat menjangkau lawan nya. Yang lebih cepat akan mendahului memukul lawannya.

Romi memiringkan tubuh ke belakang, tangan lewat, dengan cepat Romi tangkap tangan kiri si TRIAD, dan dengan cepat memutar badan nya dan membanting dengan keras si TRIAD.

bugghh..

agghh...


Si TRIAD mendarat dengan punggung lebih dulu di atas lantai keramik yang keras. Tubuh nya menggeliat kesakitan. Tangan kiri itu belum di lepas Romi. Disusul kemudian menghajar tengkuk si TRIAD.

dugghh..


Si TRIAD tidak bisa menangkis sebab tangan nya di pegang Romi..


Romi bangun hendak menginjak punggung si TRIAD, tapi sebuah tendangan kaki kanan menyasar lutut kiri Romi...

dugghh..

aahhh...


Romi terjatuh tertelungkup. Dengan sigap si TRIAD menangkap leher Romi hendak memiting nya. Romi sadar posisi nya saat ini bahaya. Dengan sigap melancarkan siku kanan ke belakang menghantam muka si TRIAD. Mengena di pelipis, dan robek. Berdarah...

Pitingan lepas, Romi berputar dan menghantamkan lutut ke rusuk si TRIAD.

begghh...

hegghh...


Si TRIAD tertunduk, lalu sebuah siku sekali lagi menghantam punggung si TRIAD. Dan..

Si TRIAD tertelungkup...

Diam...

Romi mendatangi orang itu. Dan menunduk hendak memegang lehernya. Tapi...


sreett...

Secepat kilat si TRIAD bangkit dan menangkap leher Romi. Romi tak siap, karena ini adalah karena pengalaman nya memang jauh di banding si TRIAD.

Romi berontak, tapi tetap di kunci kuat oleh orang itu. Dia mencekik Romi.. Romi tidak dapat bernafas. Lambat laun, Romi megap dan muka mulai biru. Dan orang itu merubah kuncian nya hendak mematahkan leher Romi...

jreegghhh...

jleebbbh...


Sesosok tubuh rubuh. Lepas nyawa nya..


~~~•°•~~~

Sementara itu diatas balkon atap rumah depan rumah Anto..

Dea dan Tornado sudah melewati seratus jurus. Adu cepat dan keras. Orang awam akan sulit mengikuti pertarungan ini. Masing-masing sudah menggenggam senjata andalan. Tombak trisula pendek di tangan Tornado dan tongkat besi baja putih pendek di tangan Dea. Ini pertarungan hidup dan mati. Tanpa ampun dan halangan.

Mulai terlihat, stamina si Tornado mulai keteteran, Dea masih unggul stamina.

tranggg...

tringgg...

haiiyaahh...

hiaatt...


Dua wanita perkasa ini..

Saling bunuh...

Saling tikam...

Saling sabet...

Kedua nya saling pukul dan tendang. Berlompatan dan berguling kesana kesini.

Hingga satu saat...

Tombak meluncur menyabet dari kanan ke kiri..

Dea mundur setengah langkah, balas menusuk tongkat nya menyasar siku si Tornado. Tornado elak kan tangan kanan nya, Dea menyusul dengan sebuah jotosan ke dagu. Tornado mengayunkan badan ke belakang memutar badan ke kiri dan melontarkan pukulan kiri ke kepala Dea. Dea menunduk dan dengan cepat menusuk tongkat ke uluhati Tornado. Tornado yang baru berputar, kurang siap akan tusukan ke perut. Dia membuang tubuh ke belakang. Dea memburu dengan tendangan kanan sabit. Mau tak mau, Tornado harus menangkis, dengan tangan kiri nya untuk melindungi kepala nya..

bugghh...

kreekk...


Kaki dan tangan beradu. Hebatnya tak satupun mengeluarkan lenguh atau teriakan. Saling menahan dan menyembunyikan keadaan dari lawan nya.

Masing-masing mundur selangkah.

Diam...

Saling tatap...

Dea menyadari, kakinya terkena pukulan yang sangat keras. Dia tetap diam menahan sambil mengatur nafas. Dia tarik nafas membawa nya ke dada, perut dan bawah perut. Menarik energi dari sana, terasa energi mengalir, semakin besar dan menggulung. Setelah menjadi berat, dibawa keperut, ke dada, lalu menyalurkan ke kaki kanan nya. Mengaliri kaki yang cedera. Sifat energi Dea, yang juga energi penyembuh, segera memecah hambatan dan sumbatan pada aliran darah lalu mengurangi rasa sakit dan cedera disana.

Karena kedua nya sama terdiam, justru menguntungkan untuk Dea. Ada kesempatan untuk memulihkan diri.

Diam..

mematung ke dua nya..

Lewat dua menit kemudian..

Dea kembali memasang kuda-kuda nya. Si Tornado membelalak seakan tak percaya. Dia mau tak mau juga bersiap. Tapi.. terlihat tangan kiri nya menjuntai ke bawah seakan tak ada kekuatan sama sekali.

Dea yang mengetahui nya segera menerjang.

Dua tendangan memutar menghantam tubuh bagian kiri si Tornado. Dia melompat mundur dan menyabetkan tombak nya. Dea menarik kaki nya dan menyerang tangan kanan yang menyabet itu. Tornado mundur lagi, menendang kaki kiri ke depan. Dea melengos ke kanan dan melancarkan tendangan sabit kanan ke arah tangan kiri si Tornado. Dua kali sudah tendangan kaki kanan Dea terlontar tanda kaki kanan nya tidak ada apa-apa. Dengan susah payah Tornado mengelakkan tendangan itu dengan membuang badan nya ke kanan. Dia berguling di lantai.

Tampak keringat dingin membanjiri wajahnya. Tak pernah dibayangkan olehnya sedikitpun, dia akan menemui tembok dan pemusnahnya di negara ini. Negara yang dia anggap remeh, terbelakang, kuno dan tak dianggapnya mempunyai para satria dan petarung yang sama sekali tidak di dengar dan diketahui. Jika ia diberi kesempatan lolos dan hidup, dia sudah bertekat bulat mundur dari TRIAD. Ternyata ilmu dan kemampuan yang ia bangga-banggakan selama ini, hanya sekelas dengan ibu-ibu biasa dan pegawai kantoran. Dia sudah mempelajari semua calon musuhnya selama ini walau secara cepat, hanya mereka sungguh alpa menyadari kemampuan beladiri dari para musuh nya ini. Bagaimana dengan kemampuan agen Balak 6?? gemetar tubuh nya saat ia membayangkan hal itu.

Dea terus merangsek, tak memberi kesempatan. Dea tau, musuhnya mengincar untuk kabur.

Tornado melompat tinggi, tangan kanan menyabetkan tombak tiga kali beruntun. Dea mundur dua langkah buru-buru.


Tanpa di duga, Tornado melompat mundur cepat menuju pinggir balkon dan meluncur turun dari lantai dua.

Dea yang menyadari hal itu segera berkelebat ke arah si Tornado. Dan juga melompat turun laksana rajawali yang menyambar mangsanya.

Setelah sampai di bawah, Tornado melompat tinggi menuju....


Rumah Anto..


Dea berteriak keras...

"Bangsaat.. jangan ganggu keluarga ku pengecut..."

"Aku bunuh kamuuuu...."


Tornado tetap mempunyai ilmu lari cepat yang sangat handal. Sadar dia tidak akan sanggup mengalahkan Dea, dia mencari tameng yaitu orang yang ada di dalam rumah.

Tiga lompatan panjang, Tornado sampai di gerbang. Menendang dan menerjang masuk. Melirik sebentar ke arah anak buah nya yang mati tertancap dua pisau pendek tipis. Lalu terus masuk. Sambil ia membanting pintu besi padat itu di belakangnya menghambat kedatangan Dea.

Pintu terayun, Dea menahan dengan tangan kanan nya. Laksana membentur kapas, pintu gerbang itu dengan aman kembali membuka.

Dea melompat masuk. Dan segera dia ketahui, Tornado melesat ke dalam.

Di dalam rumah di ruang tengah, terbujur anggota TRIAD yang tadi hendak mematahkan leher Romi. Tapi saat genting itu, Edwin muncul tanpa di ketahui. Dengan kemampuan menyelinap senyap yang memang ia pelajari, ia berhasil mendekati si TRIAD yang mengunci leher Romi, dan menancapkan belati nya dua kali. Yang pertama tepat menghantam tulang belakang dan ke dua menghujam punggung kiri dan tembus ke jantung.

Tornado murka, dia segera masuk ke dalam sebuah kamar di bagian dalam rumah. Dan menemukan Romi yang sedang di rawat Novi dan Yeti. Melihat ada yang masuk dan di ketahui itu adalah orang TRIAD yang tadi bertarung dengan mamanya. Secepat kilat Romi lompat bangun dan Novi yang masih terluka menghadapi Tornado melindungi Yeti, yang jelas tidak memiliki kemampuan beladiri apapun.

Tornado tidak mau membuang waktu, segera dia serang Romi dan Novi. Romi masih bisa mengelak, Novi agak terlambat sebab dia terluka. Sebuah tendangan menghantam pinggang Novi.

duugghhh..

aaahhh...


Novi terpental menghantam lemari. Dan meringkuk kesakitan. Lukanya kembali banjir darah. Romi yang melihat kakak nya di hantam, menggereng keras dan menyerang si Tornado. Dua tendangan memutar mengincar kepala si Tornado. Tornado mundur setengah langkah. Kembali dia terkejut, seorang bocah ingusan sudah menguasai kemampuan sehebat itu.

Cepat ia menguasai keadaan. Yeti menjerit ketakutan. Secepat kilat ia menangkap Novi yang terluka dan meringkuk. Segera ia mendirikan Novi dan menyeret nya keluar kamar. Di sana Dea muncul. Segera tornado menusukkan tombak nya ke leher Novi untuk mengancam. Ada setetes darah keluar dari leher Novi.

"Janggaannn... lepaskan putri ku..."

"Heh...??"

"Lepaskan putri ku... pengecuutt.." (in Indonesia)


"Hehehe... ini putrimu... ayo dekati aku kalau kamu berani... ku cincang tubuh putrimu yang mulus ini..."

"Jangannn... kau sentuh dia.. ku hancurkan kamu.."

"Aku takuuttt... hahaha... kau sudah mempermalukan aku. Mempermalukan organisasi. Juga membuat ku terluka.. aku sekarang tuan mu.. kau tidak bisa menyentuhku sekarang.. "

"Apa mau mu.. katakan cepat.."

"Berikan aku dokumen itu.. atau putri mu akan menyesali keputusanmu.."

"Tidak mungkin.. aku tidak memilikinya..
"

Memang benar, Dea tidak mengetahui dokumen itu dimana. Dia barusan juga di tawan. Dan.. dokumen itu di simpan oleh Takeshi yang saat ini masih di ciputat.

"Haha.. kamu akan menyesali keputusan ini.. "

Tornado yang memegang Novi dengan tangan kanan sedang tangan kiri yang memegang tombak menempel di leher Novi.

Dea melihat, tangan yang berbahaya si Tornado adalah kanan. Yang kiri cedera dan lemah. Tapi untuk menusukkan tombak ke Novi masih bisa pasti.

Tornado makin mengunci leher Novi dengan tangan kanan, dan mulai menekan tombak nya ke leher Novi.

"Stooppp... jangan lakukan... pleasee.. jangaannn... hiks.. hikss.."

Dea memohon kali ini. Air mata seorang ibu saat ini tidak bisa di bendung melihat putri kandung nya dalam bahaya besar dan dalam penguasaan orang yang sangat hebat dan nekat.

"Cepaat.. atau kamu bisa menemukan putri mu sudah tinggal nama..

"Iya... aku hubungi suamiku dulu..."

"Apa...?? kamu mau minta bantuan...??"


Romi mengendap dari belakang Tornado, tapi Dea menggeleng sambil menangis seolah putus asa, padahal ia memberi kode pada Romi agar tidak maju. Fatal untuk Novi.

"Tolong jangan bunuh putri ku. Bunuh aku saja. Aku yang membuat tubuh mu cedera, aku yang mempermalukan mu. Aku menyerah.. tapi lepaskan putri ku.."

Dea melucuti tongkat nya juga pisau yang ada di balik pinggang nya. Lalu mengangkat tangan nya..

Tornado mendatangi Dea sambil menarik Novi. Novi sangat lemah, banyak kehilangan darah sudah tidak dapat berbuat apapun lagi. Tornado diatas angin. Romi dan Yeti menangis sambil berpelukan di sudut dekat kamar.

Dea pasrah, dia sudah buntu apa yang harus dia lakukan lagi. Dia juga sudah ikhlas menggantikan posisi Novi. Dia rela mati sekalipun asal Novi selamat.

Insting seorang ibu.


Posisi Tornado yang mengunci Novi makin mendekat ke Dea yang berdiri di lorong ruang tengah dan menjauhi pintu kamar.

"Hahaha... aku akan menikmati moment ini. Melihat kamu akan menangisi penderitaan mu dan putri mu.."

"Tolooong.. jangaaannn..."


Dea makin putus asa dan air mata nya banjir keluar. Dea sadar, hanya mujizat yang dapat menggagalkan usaha Tornado. Dea paham, Tornado mempunyai kemampuan yang sangat tinggi. Sangat mudah sekali ia membunuh Novi.

Saat ini jarak Novi dan Dea sisa 3 langkah. Novi masih di cekik Tornado dari tangan kanan dari belakang, tangan kiri nya menekan ke leher Novi.

Tapi...

sreettt....

Fuck...

hiiihhh... hihhh...

bugghhh...

bugghhh...

mampus maneh....

mati siaa...


duagghhh...

kraakhh...


heegghh...

Senyap... tiga tubuh bergelimpangan..


Tadi...


tiba-tiba dari belakang Tornado...
Edwin muncul.. secepat kilat menarik tangan kiri Tornado dari leher Novi.. langsung memiting dan memeluk kencang-kencang sambil menjatuhkan diri. Tornado kaget dan tertarik jatuh.
Tapi secepat nya dia pukul punggung Edwin dua kali.. Edwin tetap bertahan, Novi terlepas. Melihat itu, Dea langsung murka, dan menghantam kepala Tornado sekuat tenaga..

kepala itu...

pecah...

mati..

Novi tergeletak...

Edwin tergeletak dan dari mulutnya keluar darah segar...

Tornado tergeletak dengan darah menyembur keluar dari kepala yang pecah...

Dea menghambur ke Novi..

"Nak... nak.. kamu gak apa-apa...?"

Novi tetap sadar dan melihat Dea..

"Mah.. mas Edwin.. mas Edwin.. mah.."

"Iya sayang.. iya.. kamu ga apa-apa?"

"Sakit mah.. tapi... tolong mas Edwin mah.."


Romi dan Yeti mendekat cepat. Jessi baru berani muncul..

"Jessi, telpon ambulance cepat nak.. cepat..."

"Iya mah..."


Jessi melesat menghilang ke dalam. Romi menolong Edwin.. mendudukkannya..

"Romi.. beri aliran dingin ke Edwin.. mama dukung kamu.. hayooo.."

Romi segera menempelkan tangan kanan ke dada Edwin dan tangan kiri ke punggungnya. Romi mengatur nafas. Hawa dingin segera mengalir. Terasa terhambat.. di tekan lebih keras sampai terengah, tetap mentok. Ada simpul darah yang tersumbat. Tak lama, sebuah tangan menempel di tengkuk Romi. Romi merasa ada aliran dingin besar masuk tubuh nya. Dan dia alirkan lagi ke Edwin.

Pelan tapi pasti, simpul sumbat itu mulai kendor.. dan..

jebolll..

Ya simpul sumbat nya jebol. Aliran darah kembali lancar, hawa dingin mengalir masuk tubuh Edwin.

Edwin yang juga memiliki energi itu, walau dia tidak memahami nya, saat ini menerima aliran energi lain yang masuk ke tubuh nya. Ini menjadi kan dia masuk fase kritis. Seperti yang pernah di alami Anto, Edwin akan mengalami transisi pencampuran energi itu di tubuh nya. Dan ia akan mengalami masa dimana energi yang masuk mengalami adaptasi dengan energi utama. Dia pasti akan merasakan kesakitan yang amat sangat. Dampak nya ada dua, dia kepanasan laksana di bakar atau dia ke dinginan laksana di kutub.

Ini harus dilakukan, jika terlambat, Edwin pasti celaka. Tornado memukul dengan dialiri tenaga inti milik nya. Walau entah apa namanya di sana, tapi yang pasti, bisa menandingi tenaga nya Dea sepanjang pertarungan mereka tadi sebelumnya.

Edwin di pindahkan ke kamar tadi Novi
di rawat. Novi juga kondisi nya lemah setelah terkena tendangan Tornado tadi.

Yeti memanggil PRT dan memindahkan Tornado juga membersihkan darah itu. Jasad Tornado segera di masukkan ke kantung mayat.

Novi rencana nya akan di bawa ke RS demikian juga Edwin.

Selang 20 menit, ambulance tiba. Ternyata ini ambulance khusus yang di punyai rekan dari Anto. Yang di bawa adalah Tornado. Edwin tidak bisa dirawat di rumah sakit saat ini sampai masa transisi pencampuran energi nya selesai di lewati. Novi setelah tau kondisi Edwin, dia juga tidak mau ke rumah sakit. Dia merasa berhutang nyawa ke Edwin.


~~~©©©~~~

Sementara itu, di ciputat. Kembali ke pertarungan penentuan.

Anto, Manik dan Saiful mengeroyok Robin Tanaka.

Manik tersungkur terkena tendangan ke pinggang dan bang Saiful menerima dua pukulan telak di dada nya. Seketika terasa ada yang mengalir keluar dari mulutnya... darah segar..

Anto yang melihat hal itu, segera menggereng marah...

"Penjahat dan penjajah, sampai kapan pun tidak bisa kembali di negara ini. Tentara Indonesia tidak akan rela sejengkal pun kedaulatan Republik ini di injak-injak. Aku bersumpah, tidak akan membiarkan kamu keluar hidup. Nyawaku ku relakan... "

Robin terkejut... tapi hanya sekejap. Kemudian..

HIAAATTT....

Anto menerjang dengan segenap kemampuannya. Dia sudah bertekad mengadu nyawa dengan Robin Tanaka.

Teriakan Anto menggema dengan keras.

Kelebat serangan Anto tidak mainan sama sekali. Dia menggempur dengan segenap tenaga. Jurus terbaik di paksakan untuk di lancarkan.

Sejenak perkelahian berjalan seimbang. Anto bergerak sangat cepat, mengimbangi kecepatan Robin. Pukulan dan tendangan terlontar tapi belum ada yang mengena. Masing-masing masih bisa mengelakkan atau menangkis.

Tapi selang lima menit kemudian, terlihat Anto mulai kehabisan stamina.


Akibat luka yang memburuk dari sebelumnya, membuat dia harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk menahan rasa sakit yang menyerang dirinya.

Saat ini, dia yang di serang dan di tekan oleh Robin Tanaka. Robin makin menggencarkan serangan nya saat melihat Anto sudah kepayahan.

Suatu saat, Anto mencabut pedang katana. Katana Nakazawa.




Ini adalah kepunyaan Takeshi yang di berikan ke Anto, sesaat setelah tiba di ciputat kemarin pagi. Melihat Katana itu, Robin mengenali nya. Karena itu adalah simbol senjata milik Nakazawa. Sedang Nakazawa lah yang mengalahkan Yakuza Kumikai Yokohama, dimana seorang pentolan Yakuza Kumikai Yokohama, Tadayuki Toda, mereka peralat untuk mencuri dokumen rahasia alat J03L1411 dengan jalan menyekap adik perempuan nya sebagai sandera. Tapi kemudian, Toda dan adiknya akhirnya juga dibunuh setelah menyerahkan dokumen rahasia itu. Itu yang memicu perang antara Yakuza Kumikai dan TRIAD. Saat ini, Nakazawa jelas sudah bersatu dengan Yakuza Kumikai.

Dan dengan di keluarkannya Katana Nakazawa, sebagai simbol....
bahwa Nakazawa beradu nyawa dengan TRIAD.

Tertegun Robin melihat hal ini. Ini sebagai pertanda, perang sudah dimulai dan tidak akan berhenti sampai ada yang mati.

Tidak ada lagi jalan mundur. Menang atau mati, bunuh atau di bunuh.

Robin juga mencabut sebuah pedang pendek. Wakizashi.




Pedang lebih pendek dari Katana. Panjang sekitar 60cm. Senjata khas yang umum dibawa samurai selain katana. Ini pertarungan tanpa tawar lagi.

Anto menyerang dengan katana, Robin mengelak dan balik menyerang dengan wakizashi. Hanya bayang an dari baju kedua nya yang tetlihat.

Denting beradu nya ke dua pedang sering terdengar. Anto yang mengerahkan energi nya, kerap berusaha menjatuhkan pedang musuh. Tapi musuh tidak habis akal. Dia dengan kecepatannya, kerap memotong serangan Anto sehingga Anto terpaksa menarik atau menahan serangan nya, dan menangkis serangan susulan dari Robin. Tapi tentu sudah tidak bisa mengeluarkan tenaga energi secara maksimal lagi. Ini yang menyebabkan setiap benturan senjata ini, Robin masih sanggup bertahan walau, tangan nya yang memegang wakizashi sudah sangat sakit.

Dengan mengandalkan kecepatan nya, Robin mulai mendesak Anto. Anto mulai keteteran lagi, stamina nya sudah tergerus. Manik dan Saiful mulai bangkit tapi masih tergeletak. Luka dalam yang dialami ke duanya sungguh serius.

Semetara itu para pasukan TRIAD juga satu persatu terus berkurang. Takeshi juga Tigor bahu membahu bertempur saling dukung. Surya juga Rio membabi buta menghadang gempuran setiap TRIAD yang coba masuk rumah. Dengan luka yang mereka alami, tetap tanpa mundur mereka menghajar setiap yang mendekat. Wiro dan Pitung melayani gempuran pasukan dengan perkelahian terbuka sedang Buta tetap menghantam dari jarak jauh. Tetapi dia tertahan oleh senjata berat para TRIAD itu. Sungguh... semua masih bertempur mati-matian membela harkat dan martabat wilayah dan kedaulatan negara ini.

Robin Tanaka menyerang sebat sekali, tiga sabetan dan terdangan memutar menyerang Anto. Anto mundur terus sambil menghantamkan katana nya ke kaki Robin. Robin menarik kaki nya cepat dan melepaskan pukulan kiri ke leher Anto. Anto mengelak ke kiri, membalas dengan kaki kiri sapuan ke paha Robin. Robin mundur dan menurunkan pedang nya, Anto tarik kaki dan tangan kanan memukul dada Robin. Robin mengelak kanan dan memukul rusuk kiri Anto tanpa sempat mengelak..

bugghh..

Pukulan mendarat telak, Anto terhuyung, nafas nya sesak dan sulit bernafas. Melihat ini, Robin segera melompat, menikam dada Anto..

Anto tidak siap sama sekali

Wakizashi meluncur deras...

Semua terpaku..

Semua tak menduga...

Dan....


jreebbb....

aaaaggghhhh....



Wakazashi menancap...

Darah mengucur deras...

Sebuah tubuh tertelungkup...

Megap-megap...



"Saifuullll...."

"Saifulll... bangun Fulll... banguunn..."


Iya.. Saiful.. mengorbankan nyawanya demi Anto.

Anto terjatuh di dorong Saiful di detik terakhir.. dan menerima tusukan Wakizashi di dadanya...

Bang Manik segera berteriak dan memeluk bang Saiful..

Manik bangkit.. dengan tubuh berlumuran darah, ia menantang Robin..

Tiba-tiba.. tanpa bisa di lihat mata..

bugghhh...

bugghh..

bugghh...


Robin terjengkang tak mengira ada yang secepat kilat memukul tubuh nya.

"Robin, Balak.. mundur.. ini perintah.."

Tigor berteriak. Anto dan Manik terdiam, menahan murka hingga tubuh bergetar hebat dan airmata mengalir deras.

Di depan mereka saat ini berdiri seorang lelaki muda, remaja yang mau masuk SMU, menghadap ke duanya dengan kepala menunduk hormat.

"Papa... om Manik... izinkan saya Satria Raja Putra, mengambil alih urusan dengan TRIAD ini... saya mohonn..."

Anto... Manik... terbelalak.. melongo...




Bersambung lagi ya suhu...

Mohon kritik dan saran nya ya suhu..

Salam..

Wah, saya baru baca bagian ini karena kemarin disuruh malam jum'at dulu

:((:((:((
 
ciat........ makasih om balak6. jangan lama2 updatenya yah, meskipun sudah terobati dahaganya sedikit..
 
maaf para suhu sekalian, mau nanya, ada yg punya link cerita yang genrenya sama dengan Balak 6 ga..? kalau ada tolong di share dong.
 
Pantesan lama baru update.
Untuk mengolah adegan perkelahian lebih sulit dari adegan ss.
Soalnya mesti ngebayangin dan me-reka2 lokasi. Supaya pembaca bisa membayangkannya.
Top Abis Om @Balak 6, Mantap sekali.
Btw Makasih Om Updatenya, Tetap semangat dalam berkarya. :ampun::semangat::mantap:
 
Sepertinya putra memang di siapkan TS untuk pertarungan terakhir dengan Robin tanaka ....
 
maaf para suhu sekalian, mau nanya, ada yg punya link cerita yang genrenya sama dengan Balak 6 ga..? kalau ada tolong di share dong.
.
.
Setau ane yg genre film action.
-wild love by suhu down hill
-lelaki pembenci hujan by suhu Serpanth.
Keduanya juga sama bagusnya dengan punya suhu @Balak 6.
Tapi punya suhu balak sangat detail mengenai para TNI. Senjatanya.
Dan jujur, musuh yg dihadapi di cerita ini. Sungguh Best. Bukan lagi mafia pribumi, atau penjahat ecek-ecek. Tapi udah level TRIAD.
awesome sir.
:jempol::jempol::jempol:
 
Maaf ya huu klo ane coment OOT.
:ampun::ampun::ampun:
By the way. Ditunggu kelanjutan sekuel ini.
Dan juga seri ke 4. :Peace:;)
Klo ada, dan mau rilis.
Seri ke 4 bakal lebih gokil lagi, dimana satria, novi, romi, dan semua anak anto jadi ksatria pas jadi mahasiswa.
Ntah musuhnya pengedar narkoba, agen pencari human traffiking.
Yg pasti tetep ditunggu karya om @Balak 6.
Semangat, panjang umur dan urusan RL nya semoga dipermudah.
 
.
.
Setau ane yg genre film action.
-wild love by suhu down hill
-lelaki pembenci hujan by suhu Serpanth.
Keduanya juga sama bagusnya dengan punya suhu @Balak 6.
Tapi punya suhu balak sangat detail mengenai para TNI. Senjatanya.
Dan jujur, musuh yg dihadapi di cerita ini. Sungguh Best. Bukan lagi mafia pribumi, atau penjahat ecek-ecek. Tapi udah level TRIAD.
awesome sir.
:jempol::jempol::jempol:
saya udah baca serial wild love, keren habis, sama kerennya dengan karya suhu balak 6. cuman untuk yg seri I promise masih bersambung, jadi td minta saran dari para suhu sekalian biat ngisi waktu, suhu balak ngasi saran Vanquish seh, tapi kurang sreg, malah saya lebih tertari ke serial Joni Kroco.
 
saya udah baca serial wild love, keren habis, sama kerennya dengan karya suhu balak 6. cuman untuk yg seri I promise masih bersambung, jadi td minta saran dari para suhu sekalian biat ngisi waktu, suhu balak ngasi saran Vanquish seh, tapi kurang sreg, malah saya lebih tertari ke serial Joni Kroco.
Karya nya suhu master arczre om.. fantasy action..

Nubie juga penggemar karya beliau. Apalagi ada serial nya suhu..

Search aja
 
Karya nya suhu master arczre om.. fantasy action..

Nubie juga penggemar karya beliau. Apalagi ada serial nya suhu..

Search aja
Udah tamat juga gan saya baca, yang seri Anak Nakal itu kan..? sekarang lg baca seri Joni Kroco, sambil nunggu update pamungkas dari Suhu BALAK 6. :marah:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd