Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kalau dibikin season 2, kira - kira pada??? (Bahan cerita udah ada semua)

  • Setuju

    Votes: 9 90,0%
  • Enggak setuju

    Votes: 0 0,0%
  • B aja

    Votes: 1 10,0%

  • Total voters
    10
  • Poll closed .
Ane ga begitu suka ayen, menurut ane ayen klo di real life juga biasa aja, mending natalia atau nadila, kan seru kalo nat, nad, nao :D

ayen disini cman sebatas cameo doang kok... tapi boleh juga itu sarannya
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Part 7,1

XyGtB0tN_o.jpg


Terus – menerus Sinka mencoba untuk menelpon ataupun mencoba untuk video call dan tetap tidak pernah aku jawab hingga waktu sudah menunjukan pukul satu subuh.

“Enggak kerasa juga udah jam segini...” kataku dalam pikiran

Aku pun langsung mematikan laptopku dan mematikan smartphoneku lalu tidur agar pagi hari bisa bangun.

-----POV Author-----

“Rino kenapa ya?”
“Kok enggak diangkat terus telpon aku?” kata Sinka dalam pikirannya

Sinka mulai khawatir akan keadaan Rino yang tidak menjawab telpon ataupun video call darinya.

-----POV Author End-----

Pagi hari pukul enam dihari minggu. Aku bersiap – siap untuk sunmori bersama temanku yang membeli balik MV Agusta F3 yang sempat menjadi milikku. Setelah mencuci muka dan mengganti pakaian serta menggunakan jaket dan helm, aku pun menuju garasi untuk menyalakan GSX-R1000R punyaku.

“Pa, Ma... Rino mau pergi dulu sama temen”

“Hati – hati, Rino” kata kedua orang tuaku

Setelah berpamitan dengan kedua orang tua aku di teras rumah, aku mulai memacu motorku dengan perlahan setelah keluar dari garasi dan melewati rumah Sinka. Disaat aku melintasi rumahnya, aku melihat dia sedang menutup gerbang rumahnya dan aku langsung memacu motorku dengan cepat. Entah apakah dia melihatku atau tidak, aku tidak peduli. Setibanya di tempat temanku, kami berdua pun langsung berjalan memutari sekitar Jakarta Pusat hingga ke Jakarta Selatan hingga waktu menunjukan pukul sembilan pagi di smartwatchku.

“No, gw laper nih...”
“Cari sarapan lah”

“Yaudah gw cariin tempat bentar sambil muter – muter”

si03OaNQ_o.jpg


Disaat lampu merah di dekat kantor walikota Jakarta Selatan, temanku berbicara ke aku melalui alat yang bernama intercom dan merk bernama Sena. Setelah lampu hijau, aku mengarahkan kearah Wijaya dan kami berhenti disebuah rumah makan yang bernama Soto Kudus Blok M.

O0sggzuw_o.jpg


Setelah masuk kedalam rumah makan dan memesan makanan, kami berdua menunggu dengan berbicara mengenai SV650 yang sedang aku bangun.

“No, SV650 lu kapan jadinya?”

“Besok kayaknya jadi sih...”
“Lu mau liat?”

“Pengen sih, tapi gw ada kerjaan”
“Lu videoin aja, No”

“Gw videoin kapan – kapan”
“Ngomong – ngomong, bantu jualin GSX-R1000R gw”

“Santai kalo itu”

EiANDfZv_o.jpg


Setelah berbicara, pesanan makanan yang kami pesan tiba dan kami berdua makan hingga habis. Setelah makan di Soto Kudus Blok M, temanku pamit untuk kembali ke rumah dan aku juga kembali menuju rumah. Disaat aku menunggu di perempatan Pondok Indah, tiba – tiba Rona memanggilku.

“Rino...!!!” katanya yang membunyikan klakson motornya

“Ohhh... Heyyy...”
“Abis sunmori juga ya?”

“Enggak kok...”
“Aku mampir ke rumah kamu, Rino”
“Boleh enggak?”

“Boleh sih, tapi sebentar aja”
“Soalnya aku mau urusin project aku yang lain”

“Yaudah”

Setelah lampu hijau, kami berdua lanjut menuju rumahku dan disaat mendekati rumah, aku melihat lagi Sinka yang sedang menyiram tanaman depan rumahnya dan aku pura – pura tidak melihatnya.

-----POV Author-----

Tiba – tiba ada suara motor yang membuat Sinka menghentikan sementara menyirami tanaman depan rumahnya.

“Itu kan Rino...” kata Sinka dalam pikiran

Disaat Rino melintasinya, Rino tidak melihat Sinka sedikit pun dan lanjut menuju rumahnya.

“Rino kok gitu ya???”
“Aku salah apa emangnya???” kata Sinka dalam pikiran

-----POV Author End-----

Setibanya di garasi rumah, aku dan Rona pun masuk kedalam rumah dan aku bertanya ke salahsatu pembantu rumah.

“Bi, papa sama mama pergi kemana?”

“Bilangnya cari sarapan, Den Rino”

“Ok, Bi...”

Setelah bertanya, aku dan Rona menuju kamar tidurku dan aku pun menyalakan laptopku untuk memutar musik.

“Kamar kamu kecil tapi nyaman banget ya” katanya yang langsung rebahan dikasur

“Lepas jaket dulu dong...”
“Bau entar hahahahaha”

“Ihhhh...”
“Kamu itu yang bau hahahaha” katanya yang mulai melepas jaketnya

4moyfZMo_o.jpg


Setelah Rona melepas jaketnya, ku lihat dia menggunakan tshirt tipis bermotif tengkorak. Kami berdua pun terus berbicara hingga tiba – tiba suara bel rumah berbunyi dan aku melihat dari jendela kamar dan ternyata yang membunyikan bel rumah adalah Sinka.

“Kok bisa tau rumah gw?” kataku dalam pikiran

Aku pun langsung memberitaukan ke salahsatu pembantu rumah untuk memberitaukan ke Sinka kalau aku sedang tidur.

-----POV Author-----

“Permisi...” kata Sinka setelah membunyikan bel rumah Rino

Seorang pembantu keluar dari dalam rumah dan bertanya ke Sinka.

“Ada apa ya?”

“Rino-nya ada, bi?”

“Rino-nya lagi tidur...”
“Tadi bibi sempet liat ke kamarnya...”

“Makasih ya, bi...” kata Sinka yang lalu meninggalkan rumah Rino

-----POV Author End-----

“Gimana tadi, bi?”

“Udah dikasih tau, Den Rino”

“Makasih ya, bi”

“Sama – sama, den”

Aku pun lanjut menuju kamar dan setibanya aku di kamar, aku melihat Rona tertidur cukup pulas. Mungkin karena dia kecapean dan kelelahan. Aku juga tiduran disebelahnya dan memeluknya dengan erat.

“Mmmmhhhh...”

Suara tiba – tiba yang berasal dari mulutnya yang membuat aku tidak memeluknya.

“Kok berhenti pelukannya???” katanya dengan suara pelan

Aku mulai memeluknya lagi dengan lembut dan setelah muka kami berdua berhadapan, aku mengelus – elus pipinya dan mencium bibirnya dengan lembut. Entah kenapa aku mulai menyukai moment bersamanya, apa karena aku ada masalah dengan Sinka...? Mungkin saja. Kami berdua terus – menerus berciuman dan kedua tanganku terus mengelus – elus pipi dan rambutnya yang terurai.

“Mmmmhhh.... Aku sukaaaa......” bisiknya disaat berciuman

Tangan kananku mulai turun ke area selangkangannya dan mulai mengelus – elus vaginanya yang tertahan oleh celana jeans yang dipakainya. Dia pun tersenyum kearahku ketika aku memandanginya.

“Rinoooo... Aku sukaaaa... Ssssshhhh.... Ahhhhhhh...”

JgllvFsu_o.jpg


Tatapan matanya semakin berbeda ke aku dan aku lanjut mencium bibirnya disaat aku terus mengelus – elus vaginanya. Kecupan berpindah ke bagian lehernya dan aku mencoba menjilati lehernya agar Rona dapat lebih merasakan kenikmatan yang aku berikan.

“Rona... Kamu manis juga...” kataku disela – sela menjilati lehernya

“Sssshhhhh.... Thank you...... Rinoooo...... Ahhhhhh...”

Terus – menerus entah sampai kapan aku terus mengelus – elus vaginanya dan menjilati lehernya. Aku pun langsung melepaskan tshirt tipis bermotif tengkorak yang dia pakai dan langsung melepas seluruh celana dan celana dalam.

“Udah basah nih...”
“Tapi kamu belom orgasm sama sekali”

“Kamu ngelus – elus terus sih...” katanya yang tersenyum

Aku mulai melepas seluruh celana yang ku pakai dan Rona cukup kaget dengan penisku yang sudah tegak berdiri. Rona langsung menghadapkan mukanya di depan penisku.

“Punya kamu besar juga ya, Rino...” katanya yang mulai mengocok penisku perlahan

“Aduhhhh.... Enakkkkk...”

Penisku mulai merasakan permainan dari tangannya dan sesekali Rona mengulum penisku. Bunyi kuluman yang berasal dari mulutnya pun begitu terdengar di kamar tidurku.

“Sllllrrrruuupppp.... Aku mau...... Sekarangggg..... Ssssllllrrrruuuppp...” katanya disaat mengulum dan menjilati penisku

Setelah dia mengulum penisku cukup singkat, dia pun mulai tiduran di kasurku dan aku mulai mengarahkan penisku di lubang vaginanya.

“Rona, kamu masih?”

“Enggak...”
“Aku main sendiri” katanya yang tersenyum kearahku

“Pake dildo?”

“Iya...”

Setelah itupun, perlahan penisku mulai kumasukan kedalam vaginanya. Dengan perlahan aku memulai tempo gerakan pinggulku secara perlahan dan suara desahan yang berasal dari mulutnya pun langsung terdengar.

“Ahhhhhh.... Ini rasanyaaaaa....... Ohhhhh........”

“Gimana?”

“Yeeessssss..... Disituuuuuu..... Enaakkkkkkk.... AHHHHHHHH.....”

Suara desahan Rona semakin menjadi yang membuat aku makin bersemangat disaat menggerakan pinggulku. Terus – menerus tempo gerakan pinggulku sedikit pelan agar Rona benar – benar menikmati vaginanya dimasukan oleh penis punyaku.

“Rinooooo.... Enakkkkkkk..... Mmmmhhhhh.... Ooohhhhhhh...”

Ku rasakan jepitan vaginanya yang menjepit penisku serasa diurut. Disaat aku terus menggerakan pinggulku dan mengelus – elus vaginanya, tubuhnya bergetar cukup hebat yang menandakan dia orgasm untuk pertama kalinya. Suara kecapean karena orgasm pertamanya langsung terdengar di telingaku.

“Rinoooo.... Pelan – pelan.....”

“Baru juga mulai...”

Aku pun mulai mempercepat tempo gerak pinggulku dan aku terus memompa dan ku peluk dia cukup erat. Plek... Plek... Plek... Suara selangkangan ku yang bertabrakan cukup kencang ke selangkangannya begitu terdengar dan ditambah suara dari kasur yang bergoyang akibat tempo gerakan pinggulku yang ku percepat. Karena tempo gerakan pinggulku percepat, aku mulai merasakan gatal diujung penis.

“Ronaaa.... Aku mau keluarrrrrr...”

Entah kenapa tiba – tiba aku merasakan ingin mengeluarkan spermaku, padahal baru sekitar sepuluh menit lebih aku memasukan penisku kedalam vagina Rona. Rasa gatal diujung penisku yang semakin menjadi – jadi.

“Ronaaaa......”

Ketika aku ingin mencabut penisku dari vagina, kedua kakinya langsung mengunci pinggangku dan dia pun tersenyum kearahku. Seakan tau akan maksudnya, aku pun langsung mempercepat gerak pinggulku dan Rona pun merasakan ingin orgasm untuk kedua kalinya.

“RINOOOOOO...... AAAHHHHHHHHHHHHHHHHHH.......”

“RONAAAAAAA..............”

Satu, dua, tiga, empat, lima, hingga tujuh kali aku meledakan spermaku di dalam vaginanya. Nafas kami berdua tak beraturan akibat orgasm bersama – sama. Tubuhku langsung jatuh diatas tubuhnya dan kepalaku jatuh diatas payudaranya.

“Thank you, Rino...”
“Udah kasih pengalaman ini...”

“Tapi tadi...”

81m97oTh_o.jpg


“Enggak apa – apa...” katanya yang tersenyum kearahku

Setelah berhubungan badan dengan Rona, kami berdua membersihkan badan bersama – sama dan setelah membersihkan badan, Rona pun pamit untuk kembali pulang kerumahnya. Setelah menutup gerbang rumah, smartphoneku berbunyi dan itu merupakan notifikasi chat whatsapp dari mekanik pribadiku kalau project SV650 terbaru punyaku sudah mencapai 90% dan aku menyuruh mekanikku untuk menahan kerjaannya hingga esok hari.

-----XXX-----

Pagi hari senin pukul sembilan. Aku telah bersiap – siap untuk menuju bengkel dengan menggunakan taksi online. Hari ini aku menggunakan taksi online, karena setelah project SV650 terbaru punyaku selesai hari ini, aku ingin langsung membawanya kembali ke rumah.

BWWW1d2J_o.png


Disaat aku menuju pos satpam dekat portal komplek perumahan, aku melihat Sinka yang menggunakan sweater hijau tua dan entah menunggu apa dan aku juga melihat taksi online yang sudah menungguku. Aku pun langsung menuju taksi online dan tiba – tiba Sinka melihatku dan langsung menuju mengikutiku.

“Rinoooo...” katanya yang berlari

Aku pun menghiraukannya dan tetap menuju taksi online yang sudah menungguku.

“Rinooo...”
“Aku salah apa sama kamu?”
“Kenapa kamu sekarang begini ke aku?”

“Enggak apa – apa” kataku yang sedikit cuek

“Enggak apa – apa gimana?”
“Semua sosmed aku, enggak kamu jawab”
“RINOOO!!!!!!” katanya yang menahan tanganku

Langkahku pun langsung terhenti dan aku langsung mengutarakan hal yang selama ini ada di pikiranku.

“Semoga kamu bahagia dengan bapak – bapak pengguna mobil Aston Martin” kataku yang langsung menarik tanganku dari genggaman tangannya dan berjalan menuju taksi online

Ekspresi muka Sinka langsung berubah menjadi kebingungan yang dicampur dengan ekspresi sedih.

“Rino kenapa bisa tau???” katanya dalam pikiran yang mulai mengeluarkan air mata

Setelah masuk ke dalam taksi online, aku pun memberitaukan ke supir untuk menuju ke arah yang sudah aku beritau. Disaat mobil mulai berjalan, aku melihat Sinka yang terdiam sambil mengeluarkan air mata.




Bersambung...
 
Saya malah fokus sama penampakan esge di mulustrasi yang pertama :panlok4:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd