Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Aku Dan Celana Dalam Kartunku

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
UPDATE




Ternyata itu adalah adikku Sandi. Adikku yang cowok yang hanya berbeda selisih beberapa tahun usiaku dengannya. Ia tanpa pikir panjang langsung berlari membuka pintu dan turun dari lantai atas dengan secepat-cepatnya. Aku dan Dinar saling bertatapan bingung namun mesra. Badanku direngkuhnya. Dalam keadaan bingung Dinar secara iseng dan sengaja terus memaksakan kontolnya masuk kedalam memekku. Memekku perih, aku belum siap, darah terlihat mengalir dari vaginaku. Aku menggigit bibir, kulepaskan pelukanku, Dinar nampak kecewa.

Aku masih bingung dengan kejadian tadi, adikku yang berlari entah kemana, dengan perasaan takut aku akan dilaporkan olehnya kepada orangtuaku. Dan vaginaku yang terasa panas dan perih, darah mengalir dan melumuri paha dan kasurku. Dinar kembali menatapku, ia seolah memberikan kepercayaan kepadaku bahwa semua baik-baik saja. Ia membuka jilbabku, mengelus rambutku, dan mengusap leherku. Aku seperti mabuk, tak berdaya, dan tak ingat apa-apa lagi. Ia menghunuskan penisnya ke dalam vaginaku. Aku mengerang, aku teriak. Dinar menutup mulutku dengan tangannya, sedang kelamin kita sekarang bersatu.

Adikku sudah tak terdengar langkahnya maupun suaranya, aku agak leluasa sekarang ingin ku lampiaskan dulu kebutuhanku ini baru mencari adikku dan menjelaskan kepadanya. Dinar mengocok memekku dengan kontolnya, tentunya dengan kekuatan penuh. Ia terengah-engah, aku blingsatan, ia terus menjambak rambutku, vaginaku terasa semakin mengembang dan terasa geli, lama-lama aku tak tahan. Geli, enak, merangsang dan ah.... Aku keluar. Kucakar punggung Dinar. Ia menyambar payudaraku. Ia gigit putingnya. Aku menggigit lehernya dan mengerang serendah mungkin. Lalu aku terkapar. Aku sampai.

Dinar masih mencucukkan penisnya yang tegap dan berurat di memekku yang basah dan semakin becek sekarang karena aku telah sampai. Dinar mengubah posisi. Ia sekarang dibawah dan aku diatas. Aku mengangkang dan kumasukkan kepala kontolnya perlahan. Dinar merem, aku melihatnya. Blesss.... Masuklah semuanya aku memompa sambil terpejam.

Dinar mendesah, aku mendesah, kami dibanjiri air maniku dan keringat kami bercucuran. Bau amis darah masih terasa diudara. Suara decit ranjang, suara becek memekku, erangan Dinar, desahan ku dan semua berkumpul menjadi satu. Aku merasakan sesuatu hal yang sangat indah dan berharga dalam hidupku. Inikah yang dinamakan bersetubuh/ngewe? Aku ingin lagi,lagi dan lagi. Terus setiap hari seperti ini.

Dinar sekarang setengah berdiri, ia menunggingkan aku. Rasa perih di memekku berangsur pulih, darah tak mengalir lagi. Kini hanya kenikmatan yang menjalar di tubuhku. Dan kuharap Dinar merasakannya, jika tidak dia harus merasakannya. Supaya ia bisa memuaskan aku dan dirinya sendiri setiap hari. Seperti inginku. Kalau ia tidak mau? Ya sudahlah tidak apa-apa.

Posisi doggy ini lebih berbeda rasanya. Aku dengan tak melihat tubuh Dinar lebih menikmati penuh kontolnya di memekku. Aku semakin mendesah. Memekku basah. Semakin geli, semakin licin. Aku kembali sampai. Dinar mempercepat kocokannya. Ia menarik pundakku. Ia mengejang. Lalu ia memuncraktkan spermanya di jilbabku yang telah ia ambil. Aku tak peduli, ini terasa nikmat. Untungnya Dinar tidak mengeluarkannya di dalam. Hal ini bisa berbahaya tentunya jika kami belum menikah.

Setelah selesai Dinar menciumi bibir dan tubuhku. Keringat berangsur-angsur mengering. Bau persetubuhan masih tercium di udara. Aku ingin lagi, badanku lemas, begitu pula Dinar, tapi aku tak ingin kegiatan kami ini diketahui orangtuaku. Aku segera membereskan kamar tempat tamu biasanya menginap ini. Aku memakai baju dan jilbabku. Dinar hanya memakai handuk karena bajunya basah. Ia segera masuk ke dalam kamar mandi. Ku cari adikku.

Dan alangkah kagetnya aku temukan adikku ia disamping jendela kamar yang aku dan Dinar melakukan persetubuhan tadi. Ia ternyata berpura-pura turun ke bawah dan kembali ke atas mengintip kami bedua dari lubang diatas kaca jendela. Ia sedang menutup matanya ketika kupergoki. Ia memegang sesuatu ditangannya. Kuhampiri. Ia tak bisa berbuat apa-apa. Ia ketakutan. Kuambil apa yang ada ditangannya ternyata celana dalam Kartunku. Sandi berlari pontang-panting tanpa bersuara. Aku menggenggam celana dalam Kartunku dengan kebingungan. Aku melihat Sandi semakin jauh. Ku masukkan celana dalam Kartunku ke dalam saku baju gamisku. Dinar seusai mandi menghampiriku. Aku pura-pura tidak terjadi apa-apa. Aku segera turun ke bawah. Dinar terlihat kebingungan. Apalagi aku melihat kejadian barusan pad adikku. Aku harus menemukan dan menanyakan hal ini pada Sandi. Aku melangkah menuju tangga ke lantai bawah. Di luar terdengar suara hujan berhenti.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd