Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Aku, Kamu Dan Dia

Status
Please reply by conversation.
Makasih updatenya Casper @alif99


Bener kaannn... Belum tamat 🤭🤭

Sepertinya bakalan ada sad dan juga happy ending ini.

Sad-nya sich - selain ditinggal oleh Papa Ricky, menyusul kemudian Mama Nadine yang bakalan meninggal. Sepertinya Mama Nadine memberikan pesan terakhir ke Reynold untuk bisa menjaga Devi.

Jadi... Baik Reynold maupun Devi akan ditinggal oleh orang tua yang mereka cintai saat ini.

Happy-nya... Devi dan janinnya bakalan terselamatkan - yang pada akhirnya Reynold dan Devi bakalan menikah.

Seru juga ya menjelang akhir ceritanya - jadi bikin deg-degan... Apakah seperti ini kah akhir ceritanya...??
 
Sebelumnya
Page 57


Pemakaman Pak Ricky dan Ibu Nadine berlangsung khidmat dan dimakamkan secara bersamaan, beruntung Reynold di bantu oleh Pak Benny beserta Pak Wijaya. Tak kuasa Rey menahan tangis melepas kepergian ayah dan ibu sambungnya. Pak Wijaya begitu sedih melihat pusara Ibu Nadine bersama Pak Ricky yang tetap bersatu.

“Nadine, bahagia selalu bersama Pak Ricky. Kalian memang ditakdirkan bersama-sama.” Ucap Pak Wijaya yang akhirnya meneteskan airmata.

Ibu Isti yang turut hadir menemani Pak Wijaya dan menguatkan Pak Wijaya.

“Om yakin kamu pasti kuat. Kamu masih punya Om, masih ada Devi.” Ucap Pak Benny menguatkan Rey.

“Terima kasih ya Om.” Balas Rey.

Vina hadir disana menemani Reynold, sementara Devi belum bisa keluar dari rumah sakit karena kaki kanannya yang belum pulih.

“Hesti, Kak Rey kemana? Papa mama gue udah sadarkan? Mereka di kamar mana? Gue pengen ketemu mereka.” Pinta Devi yang mencari kedua orang tuanya.

“Vi, kaki loe belum sembuh. Loe belum boleh turun dari kasur. Sabar dulu dong.” Balas Hesti mencegah Devi untuk turun dari kasur.

“Gue kan kangen Hes. Gue pengen liat keadaan mereka. Ambilin kursi roda gue.” Paksa Devi yang mencoba untuk beranjak dari kasurnya.

Hesti terus berupaya mencegah Devi untuk turun dari kasurnya.

“Devina.” Panggil Rey yang memasuki kamar rawat lalu memeluk Devi erat-erat menghentikan Devi untuk turun dari kasurnya.

“Kak. Papa Mama udah sadarkan? Kak.. jawab dong.” Sambung Devi.

“Kamu tabah ya sayang. Kamu masih punya aku dan anak kita. Kamu yang tabah.” Rey tak kuasa menahan air matanya saat memeluk Devi.

“Papa Mama kenapa kak? Kak..” Devi mulai menangis dan melepaskan pelukan Rey.

“Papa dan mama kita sudah meninggal, sudah di makamkan juga.” Jawab Rey sambil memandangi Devi dan berusaha menguatkan Devi.

“Enggak mungkin kak.. ngga mungkin kak... MAMAAAAA!!!” Teriakan Devi pecah mendengar kabar buruk yang memang sengaja Rey tidak ingin beritahu Devi apa yang terjadi.

Rey kembali memeluk Devi sambil menangis. Hesti pun tak kuasa menahan air matanya melihat Devi sangat terpukul dan menangis tersedu-sedu.


Devi mendapatkan kiriman sebuah foto wisudanya yang sudah rapi dalam figura, lalu ia kembali menangis melihat foto wisudanya bersama Papa dan Mama, begitu bahagia saat itu, Ibu Nadine bisa merasakan kebahagiaan dari anak satu-satunya yang sudah menyelesaikan kuliahnya.

“Mama bahagia banget liat anak mama yang cantik ini, menyelesaikan studynya. Kebahagiaan mama akan lengkap jika pasangan kamu nanti, siapapun dia, selalu berada di samping kamu, selalu membahagiakan kamu, selalu menyayangi kamu dan mencintai kamu, seperti Kakak kamu, Reynold.” Ucap Ibu Nadine sambil merapihkan kebaya yang dikenakan Devi untuk wisuda.

Giliran foto bersama keluarga Devina Andara Kusuma yang lengkap bersama Rey. Hari itu menjadi hari yang bahagia terutama untuk Ibu Nadine yang terus memperhatikan Devi yang terus tersenyum.

“Ma. Papa tidak ingin Devi bernasib sama seperti mama dulu. Papa ingin melihat Devi dan Rey bahagia.” Cerita Pak Ricky sambil memeluk Ibu Nadine di ranjangnya.

“Harapan mama juga seperti itu pa. Mama berusaha untuk membahagiakan Devi dan menjaga Devi agar tidak seperti mama yang gagal dalam pernikahan mama sebelumnya.” Sambung Ibu Nadine.

“Ma, ijinkan mereka bersama ya. Reynold begitu mencintai Devi dan melindungi Devi. Rey bilang sama papa kalau Rey ngga akan pernah tinggalin Devi.” Balas Pak Ricky.

“Mama liat Rey memang tidak bisa jauh dari Devi sejak kecil. Begitu pula dengan Devi, dimana ada Rey disana pasti ada Devi. Apa boleh pa? Sementara kita menikah dengan membawa anak masing-masing.” Tanya Ibu Nadine.

“Kita tidak tahu dengan siapa berjodoh. Mungkin dengan bersatunya kita, itulah jalan untuk Rey dan Devi bersatu juga. Papa memang pernah dengar soal anak tiri menikah dengan anak tiri lainnya. Apakah mama mengijinkan mereka? Karena mereka....” Ucapan Pak Ricky terhenti.

“Mereka sudah seranjang. Awalnya mama kaget, tapi entah kenapa mama ngga bisa menghentikan mereka ketika mama mencari Devi ke kamarnya dan ternyata Devi ada di kamar Rey dan mama mendengar suara Devi sedang bersegama dengan Rey.” Cerita Ibu Nadine yang ternyata sudah mengetahui apa yang terjadi antara Rey dan Devi.



Kini, perusahaan sepenuhnya di pegang oleh Rey, di bantu Devi yang sudah pulih dari kecelakaanya. Lewat 40 hari, Rey segera menikahi Devi. Pak Wijayalah yang menjadi wali untuk Devi, sementara Wali dari Reynold adalah Ibu Titik kakak dari Pak Ricky. Pesta sederhana di gelar di Restoran Pesona milik Pak Benny dengan menu cream soup Devi yang menjadi menu favorit di restoran Pesona.

“Mas Ardi!! Lama ngga ketemu.” Senang Rey yang memeluk Kakak sepupunya.

“Bahagia ya loe sama si cantik. Ngiri gue.” Sambung Ardi.

“Ah.. Mbak Tami juga cantik. Buktinya isi lagi tuh. Jodohin ya?” Tunjuk Rey pada Tami yang sedang mengambil kue-kue untuk Kania.

“Sepupu. Gila loe.” Tembak Ardi.

Sementara Devi sedang menyambut teman-teman kuliahnya.

“Aahhh.. cantik banget. Harusnya gue duluan yang nikah. Ngiri gue.” Reva memuji Devi dengan baju pengantin yang sederhana.

“Abis gue harus loe ya Re. Mas Rendy kan udah pindah ke Jakarta.” Sambung Devi memancing Reva untuk segera menuju pelaminan dan Reva ikut senang sambil menggandeng Rendy di pesta tersebut.

“Selamat ya dek. Bahagia selalu sama Rey.” Ucapan selamat pun keluar dari bibir Tami yang memeluk Devi.

“Mbak Tami, terima kasih. Ih.. udah gede aja calon ponakan aku.” Balas Devi sambil mengelus perut Tami.

Kania yang sudah berumur 5 tahun pun ikut memeluk Devi.

“Tante, ade kecebongnya laki-laki. Bisa temen main sama adek aku.” Ujar Kania yang mencium perut Devi.

Devi dan Tami terkejut mendengar ucapan Kania yang menebak janin Devi, lalu mereka saling menatap dan tertawa lepas kemudian kembali saling berpelukan.


Hari itu menjadi hari kebahagian untuk Rey dan Devi, walau tanpa kehadiran kedua orangtuanya. Rey menatap foto pernikahan Pak Ricky dan Ibu Nadine.

“Reynold, Ma..ma titip De..vina ya. Ba.. bahagiain dia, cintai dia, ja..ngan pernah ka..mu tinggalin dia. De...vi sega...lanya buat ma..ma dan mama a..kan terus ba...hagia melihat kali...an dari ja..uh.” Pesan Ibu Nadine yang bicara tertatih di balik katup oksigennya.

“Ma. Rey janji sama mama, Rey ngga akan tinggalin Devina. Mama jangan tinggalin Rey. Mama... mama... ma.....” Balas Rey yang tiba-tiba terdengar suara pacu jantung dan monitor menunjukan garis lurus.


Devi memeluk Rey dari arah belakang, melingkarkan tangannya di perut Rey sambil memegang sebuah kertas.

“Kak. Aku ngga akan pernah tinggalin kakak.” Suara lirih Devi menyadarkan ingatannya pada Ibu Nadine di akhir hidupnya.

“Aku tetap pegang janji-janji aku sama kamu, papa dan mama. Ini kertas apa?” Balas Rey yang melihat Devi memegang kertas.

Rey mengambil kertas tersebut dan membacanya.

“Reynold Adira Kusuma, anak kesayangan papa yang selalu papa banggakan. Papa titip Devina Andara Kusuma, adikmu. Bahagiakan dia, rawat dia, jaga dia seperti hatimu yang tidak pernah goyah terhadap apa yang kamu hadapi. Jika kamu yakin Devina jodohmu, menikahlah. Papa sudah siapkan semuanya melalui Om Benny. Anggaplah Om Benny itu seperti papamu sendiri. Papa bahagia melihat kalian dari jauh. Papa juga tahu, kamu sanggup melewati semuanya bersama Devi. Papa sayang kamu dan Devina, kalian menjadi kebahagiaan papa di sepanjang hidup papa.” Tulisan Pak Ricky diatas sehelai kertas yang terlipat.

Rey segera memeluk Devi dan mencium kening Devi dengan kasih sayang. Mereka saling menjaga satu sama lain begitu pula menjaga calon Kusuma yang ada di dalam rahim Devi. Renata sudah bahagia bersama Tony dan kembali ke Aussie. Jordy yang memantapkan dirinya untuk melamar Pratiwi sebagai calon istrinya. Vina tetap bekerja di perusahaan Pak Ricky dengan jabatan yang sama sementara Reva mempersiapkan pernikahannya dengan Rendy. Pak Aryo yang semakin gemilang dengan Restoran Pesona 2 yang selalu didampingi Ibu Citra. Pak Pandu tetap dengan usahanya yang selalu didukung penuh oleh Ibu Dana. Hesti yang menantikan kabar dari Galih setelah kelulusannya. Dan yang terakhir Ibu Isti tetap menjalankan kehidupannya bersama Pak Wijaya dan Pak Danu sebagai istri yang terbagi.



•~ Tamat ~•
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd