Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Apa yang kita cari? (Perjalanan mencari jati diriku)

AWAL



Kuinjakkan kakiku untuk pertama kalinya di kota perantauan setelah menempuh perjalan selama 8 jam.
Aku tiba di kota ini pukul 16:30 Beberapa kali terdengar suara bising berasal dari rel yang dilewati oleh roda kereta.

"Penumpang kereta Argopuro jurusan kota sebelah dimohon untuk segera menuju kereta di peron nomor dua. Saya ulangi, kepada seluruh penumpang kereta Argopuro jurusan kota sebelah dimohon untuk segera menuju ke peron nomor dua". Merdu sekali suara perempuan bagian informasi ini. Andaikan saja kalau aku yang mengisi suaranya. Pasti lari semua, karena mendengar suara emas ku. Hahahaha.

Sebenarnya suaraku tidak begitu buruk. Buktinya aku pernah juara lomba menyanyi ketika SD dulu.

Setelah keluar dari stasiun aku berjalan menuju warung terdekat untuk mencari minum, merokok dan sedikit browsing tempat kos. Aku memilih membeli minum diluar stasiun karena biasanya harga minuman di stasiun dan di tempat biasa berbeda jauh.

Aku bisa berkata begitu karena pengalamanku sering menggunakan transportasi kereta untuk berangkat olimpiade. Kecuali jika tuan rumah olimpiade nya di luar pulau.


Aku memesan es teh dan mengambil beberapa roti untuk mengganjal perut. Setelah pesananku datang aku menghabiskannya dalam satu tegukan. Kemudian mengeluarkan rokok S*rya Gudang gula dan korek pemberian kakek. Aku Membakar rokokku dan memulai berselancar di internet.


Setelah klik sana sini di smartphone ku. Aku menemukan tempat kos yang harganya terjangkau.

Akupun cepat cepat menghabiskan pesananku dan membuang rokok yang tinggal filternya.
Kubayar minumanku dan menuju pangkalan ojek dekat stasiun. Sebelum naik ojek aku menyempatkan diri untuk mengambil uang di ATM untuk pembayaran kos-ku nanti.


Sesampainya ditempat kos yang akan kutinggali ini. Aku membayar ongkos ojek dan masuk kedalam.
Terdapat seorang ibu ibu sedang membersihkan halaman. "Bu, permisi, numpang tanya. Apakah tempat ini menerima kos?".
Ibu ibu itu pun menjawab "iya mas kebetulan sekali ada kamar kosong. Penghuninya kemarin keluar setelah dipindah tugaskan oleh perusahannya".

"Ohh, Dimana saya bisa bertemu pemilik kos nya Bu?".
"Dengan saya sendiri mas". Ucap ibu itu dengan ramah.
"Eh, maaf Bu saya tidak tau. Perkenalkan nama saya Reza Bu". aku pun minta maaf dan memperkenalkan diri. Takut jika menyinggung perasaannya dengan pertanyaanku tadi.
"Tidak apa-apa, oh iya nak Reza, nama ibu Kirana. baiklah kamu bisa melihat lihat dulu kedalam, mari saya antar".

Bu kirana pun mengantarku melihat lihat sekeliling sambil sesekali menjelaskan kepada ku tentang kos ini. Setelah hampir setiap sudut kami kelilingi dan sepakat tentang biaya kos akupun masuk kedalam kosku.

-====================-​


Celana hitam dengan kemeja putih telah menempel di badanku. Rambut belah pinggir tersisir rapi dengan minyak rambut yang membuat aku terlihat rapi, lengkap dengan sepatu dan kaos kaki.

Aku menoleh ke kanan dan ke kiri karena tak seorang pun yang aku kenal. Sesekali aku menguap karena bosan mendengarkan materi yang disampaikan.

Hari ini adalah hari kedua aku ospek. Setelah kemarin lusa acara pembekalan ospek dan kemarin pengenalan kampus secara umum.

Ospek kampus ku berjalan selama 3 hari, hari pertama pengenalan kampus secara umum.
Hari kedua pengenalan pembelajaran kampus dan beberapa seminar motivasi.
Hari ketiga akan diisi dengan seharian outbond disetiap fakultas kemudian dijadikan satu lagi saat malam keakraban.

Setelah Berjam jam duduk didalam auditorium. Kamipun dipersilahkan untuk pulang. Tetapi aku memilih untuk pergi ke kantin. Hanya sekadar untuk ngopi ngopi cantik.

Ternyata kantin kampus ini sangatlah nyaman. Bagaimana tidak, berkonsep taman dengan gazebo gazebo yang dikelilingi tumbuhan yang agak tinggi membuat angin segar tidak sungkan untuk berhembus.

Tidak ada kesan panas terik yang membuat gerah sama sekali. Dengan beberapa kios yang berjualan bermacam jenis minuman dan makanan baik berat maupun makanan ringan.

Tak heran jika banyak mahasiswa disini meskipun perkuliahan belum aktif.

Hingga aku tak mendapatkan tempat duduk di gazebo. Setelah mencari cari akhirnya aku menemukan mahasiswa baru sepertiku. Aku tau mereka mahasiswa baru karena pakaian mereka yang sama dengan yang ku pakai.

Aku pun memberanikan diri bertanya pada mereka. "Permisi mas, saya boleh gabung duduk disini mas?".

Itulah aku, aku tak pernah tak menggunakan kalimat baku ketika bertemu orang baru. Karena aku tidak tau sifat mereka seperti apa, bisa jadi sifat mereka tidak suka orang sok akrab, atau lebih parahnya mereka akan mengajakku berkelahi. Bukannya aku takut. Hanya saja aku itu nggak pengen punya musuh. Hehehe.

"Oh iya, duduk aja". Ucapnya. Akupun duduk sambil mengulurkan tangan mengajak berkenalan.

"Nama saya Reza mas". "Gue Andri". Setelah berkenalan dengan Andri aku memindahkan tanganku menuju orang yang disamping Andri "Gue Vira, Elvira Sagita Mawarni". "Dan gue Harun, Harun Gavin Menzies". Ucap mereka satu persatu mengenalkan nama mereka.

"Santai aja za, gausah formal gitu. Kita orangnya santai kok". Ucap Vira.

Elvira Sagita Mawarni.

"Eh, iya vir. Saya sudah sangat santai kok ini". Mendengar kalimat yang aku ucapkan barusan mereka semua tertawa.
Kemudian Andri pun berseloroh "Santai kok ngomongnya formal banget bro".
"Udah kayak meeting aja" tambah Harun.
"Hehehe, aku belum terbiasa memakai bahasa seperti itu".
"Emang lu bukan asli orang sini ya?". Tanya Harun.
"Iya har, aku bukan asli sini. Kota ku berada 8 jam dari sini kalau naik kereta".
"jauh, juga ya. Kalo gue mah tinggal di kota sebelah Utara kota ini za". Dengan entengnya harun berkata kepada ku. Sepertinya mereka semua asyik juga orangnya.
"Gaada yang tanya sama Lo Har". Ucap Vira kemudian disusul gelak tawa kami. Harun malu kayaknya hahaha.
"Kalau kamu ndri? Dari mana?" Tanyaku mengalihkan perhatian agar Harun tak malu.
"Kalo gue asli kota ini za, dulu gue satu SMA sama Vira". Jawab andri.
Kamipun bercengkrama dengan mereka hingga matahari berpindah ke barat untuk menyinari belahan bumi yang lain.

Akupun berjalan menuju parkiran siblack berada. Oh iya, motorku sampai di kota ini kemarin sore. Jadi aku gaperlu susah susah cari angkot dan berdesak desak an dengan penumpang lain.
-====================-​
Keesokan harinya semua Maba berkumpul ditengah lapangan dengan memakai celana training dan kaos lengan panjang pemberian dari pihak kampus yang dikhususkan untuk acara outbond kali ini.

Kami semua dibagi menjadi beberapa kelompok. Tiap tiap kelompok terdiri dari 10 peserta, dan didampingi oleh 2 pembina dari panitia. Kebetulan sekali aku satu kelompok dengan Harun,Gavin, dan Vira.
Hal itu pula yang membuatku tau bahwa ia akan menjadi satu fakultas denganku.

"Adek adek sekalian mohon perhatiannya. Perkenalkan nama saya Nara Trisha Krishnan. Kalian bisa memanggi saya kak Nara. dan ini disamping saya berdiri ada kakak Anto Fani Oktora. Biasa dipanggil kak Anto. Sekarang silahkan adek adek sekalian mengisi absen kehadiran. Setelah ini kita akan melakukan kegiatan outbond". Ucap pembina kami dengan senyum yang manis.

Nara Trisha Krishnan

Kami semua pun antri untuk mengisi absen kehadiran.
Ketika aku sudah dekat didepan absen. Hanya terpaut satu mahasiswa perempuan yang sedang mengisi absennya. Tiba tiba Andri mendorongku kedepan. Alhasil aku menabrak perempuan yang di depanku. Akupun melotot kearah Andri. Sedangkan Andri hanya cengengesan tanpa merasa bersalah.
"Aduhh". Perempuan itu mengaduh setelah terjatuh ketanah. Aku menoleh kearahnya dan ternyata dengkul nya berdarah, sobek cukup lebar.

Aku yang merasa bersalah pun ikut panik Melihat kejadian itu. Kak Nara langsung menyarankan perempuan itu agar segera ke ruang panitia untuk diobati.
Tanpa pikir panjang aku membopongnya menuju tempat yang ditunjukkan langsung oleh kak Nara.

Tak lama setelah sampai di ruang panitia kak Nara bergegas masuk ke ruang panitia dan mengambil kotak P3K.
Sambil menunggu akupun mencoba mengajak perempuan itu berbincang. "Mbak, maaf yang tadi. Itu tadi temen ga sengaja dorong saya. Niat temen saya tadi bercanda dengan saya mbak".
Dengan muka masih meringis perempuan itu berkata kepadaku. "Iya gue maafin. Lain kali kalo bercanda jangan kelewatan. Untung gue yang luka. Kalo yang luka satu kampung. Digebukin rame rame lu".
Aku menahan tawaku ketika mendengar cewek itu berceloteh. Sempat sempatnya dia ngomong gitu. Atau emang sifatnya dia itu kocak. Haha.
"Ngapain lu nahan ketawa. Kalo mau ketawa, ketawa aja. Gabakal kena pidana kok".

"Hahahaha, perkenalkan mbak, nama saya Reza, Alamsyah Reza". Aku tak mampu lagi menahan tawaku.

"Nama gue Dea. Dea Ananda Mikola" ucapnya dengan senyum. Nih anak udah kaya bunglon aja. Cepet banget berubah moodnya.


Dea Ananda Mikola
Tak lama kemudian kak Nara datang dengan membawa kotak P3K. Hufftt, sialan nih si Andri. Untung Dea mau maafin.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd