Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG AYU

Status
Please reply by conversation.
Bukan pula cerita lucu....
Bukan Satire....
Bukan Nobel....
Bukan Fantasy....
Bukan apa apa....

Hanya bualan semata...
Tidak untuk mengernyitkan dahi juga...
Ga perlu mikir..

lah terus perlu ngaceng juga kah suhu...???


Lhaa ayo mbuh kono


Enak nan dadi wong lanang di paciran.
Pacaran ora modal. Koyo critane brambang bawang .... Krubyuk krubyuk semgok si yuyu mekangkang terus .....

Edan e, tenan.

Tenan e ?
Mengko coba mrono lah....
He he he...

salam e dan e.
nek lg edan update ping telu pendak minggu.
nek lg waras mbang mbung.
ahay.... pisss

Lhaaa....
Ha ha ha
 
Bimabet


A Y U
BAB 01



Agam sebenarnya ganteng juga sih....
Masih ada darah2 arab...
Entah arab beneran atau arab arab cemas...
Yang pasti tubuhnya tinggi kekar...


Yang berbeda dari orang kebanyakan adalah tatapan matanya sangat tajam....
Seolah bisa menembus relung hati siapapun...
Ini yang suka membuat lawan jenisnya terkiwir2.....

Sejak SMP dia suka ditembak lawan jenisnya...
Kadang bahkan kakak kelasnya....
Bahkan janda sebelah rumahnya sering mengerlingkan matanya kepada Agam sekedar menggoda sambil mengipas2 bajunya yang setidaknya lepas 3 kancing.....
Menampakkan kemulusan belahan susunya yang memang berukuran luar biasa...


***


Bapak atau Ayah Agam adalah juragan kapal....
Ada 6 kapal yang dia punyai...
Masing2 punya kapten kapalnya...
Harus orang yang luar biasa berani dan terampil di lautan...
Disegani dan diturut oleh anak buahnya...

Bapak Agam adalah mantan kapten kapal ikan yang paling disegani dan paling luar biasa kemampuannya diantara semua kapten kapal yang ada....
Tidak saja kemampuan mengendalikan perahunya, juga pengetahuannya soal perbintangan dan lokasi2 ikan2 yang banyak... Jarang Ayah Agam pulang dengan tangan hampa...
Selalu penuh perahunya dengan ikan2 mahal dan itupun dilakukan dengan cepat...
Orang lain suka pulang dengan perahu penuh, tapi tidak ada yang pulang dengan perahu penuh secepat ayah Agam...

So...
Pembagian buat anak. Buah kapal pun selalu besar...
Jauh lebih besar dibanding anak buah kapten lainnya...
Banyak anak buah ayah Agam yang akhirnya loyal dengannya ya gara2 hasilnya ini...

Pembagian keuntungan atau hasil ikan biasanya berkisar antara 40%-60% sd 60%-40%, tergantung siapa kapten kapalnya dan siapa juragannya...
Semakin mahir Kapten Kapalnya mencari ikan, semakin besar bagiannya...
Group Ayah Agam menerima pembagian 60% dari hasil tangkapan ikannya...
Itupun para pemilik kapal berlomba2 memperebutkannya...

Sebelum berangkat, kapal selalu diisi penuh dengan persiapan melaut, ransum, air minum dan es buat membekukan ikan...
Bahan bakar jelas termasuk lah...
Semuanya adalah tanggung jawab pemilik...
Nanti biayanya akan menjadi pengurang hasil tangkapan...
Yang dibagi adalah hasilnya saja...

Ambil contoh mudah...
Biaya melaut adalah 10 juta...
Dalam dua hari melaut dapat hasil 30 juta ..
Maka yang akan dibagi hasilnya adalah 30-10 atau 20 juta...
Ayah Agam dan groupnya dapat 60% dari 20 juta atau 12 juta...
Pemilik cuma dapat 8 juta...
Tapi itu dalam 2 hari... !!!

Istirahat sehari melaut lagi...

Artinya setidaknya sebulan, pemilik dapat uang sekitar 10x8 juta atau 80 juta...

Lha kalau orang lain bagaimana ?
Ga tentu !!!
Bisa melaut 4 hari baru dapat tangkapan yang sama.....
Katakanlah hasil jualnya sama, 30 juta lah...
Modalnya itu bisa 20 juta sendiri soalnya harus menyediakan keperluan untuk waktu 4 hari...
Hasil akhirnya 30-20 juta atau cuma 10 juta...
Katakanlah pemilik dapat 60%, dia hanya dapat 6 juta...
6 juta dalam 4 hari....
Sebulan cuma di kisaran 30 juta...

Itulah kenapa ayah Agam sangat diperebutkan oleh pemilik kapal kala itu...
Sebab dialah pembawa keberuntungan bagi pemilik kapal...

Anak buahnya bagaimana ?
Ya seneng lah...
Yang dibagi rame2 sekitar 10-15 orang anak buah kapal itu jadi besar...
Setiap pulang melaut minimal mereka dapat kalau 500 ribu...
Dalam 2 hari lho itu...
Minimal... Tergantung kemampuan juga...
Dan ayah Agam sangat memuaskan dalam membagi keuntungan...
Tak ada yang tak suka...
Semua suka...
Dan loyal...!!!

Itulah kenapa, Ayah Agam selalu dapat anak buah kapal yang luar biasa...
Soal utamanya ya penghasilan atau fulus dan ayah Agam memang baik hati...
Ramah...
Dan memang memiliki kemampuan lebih...

Itulah kenapa dalam waktu kurang dari lima tahun hidup sebagai kapten kapal, beliau bisa membeli sebuah kapal tunai...
Meski bekas, beliau tahu barang....
Kapalnya memang kapal bagus...
Dia komandani sendiri...
Hasilnya ?
Bagian juragan dia punya...
Bagian kapten dia juga punya...
Penghasilannya meroket tajam sejak itu...

Hanya butuh waktu 2 tahun perahunya menjadi 2 buah...
2 tahun kemudian perahunya berlipat menjadi 4 buah...

Saat itu Agam masih sekolah SMP...
Setiap sabtu-minggu dia ikut melaut...
Dididik mencintai laut...
Dididik dengan sangat keras agar bisa bertahan di tengah ganasnya ombak dan badai di laut lepas...

Dan memang di Paciran, anak2 seusianya banyak yang melaut...
Kadang masih SD juga melaut...
Ketrampilan berenang dan menyelam mereka sungguh luar biasa...
Ketrampilan menghasilkan uang di usia dini juga luar biasa...
Itulah anak2 Paciran...
Anak2 luar biasa dengan keberanian tinggi dan dalam usia dini mereka biasa dihadapkan dengan ancaman kehilangan nyawa...

Nyawa... ?

Ya....
Ancaman hilangnya nyawa itu bukan suatu hal yang asing bagi pelaut...
Topan badai dan macam2 kecelakaan di laut bisa membuat mereka semua kehilangan nyawa...

"Gam.... Ingat, jangan sombong jangan takabur...
Di Laut tak ada yang bakal berani takabur menghadapi ganasnya badai...
Tidak juga ayahmu...
Ayah selalu merasa kecil kala di Laut...
Mungkin itulah kenapa ayah sampai sekarang masih hidup...
Sementara taman2 ayah satu persatu menjadi korban ganasnya laut... "


***

Uang saku ? Uang jajan ?
Sejak SMP mana pernah diberi oleh ayahnya...

Dulu....
Kala pengen sepeda balap yang bagus, ayahnya justru membelikannya perahu layar bercadik....
"Sana cari uang sendiri dengan perahumu.... "
Itu saja....
Ya cuma itu saja...
Kala itu dirinya masih kelas 5 SD bahkan...
Akhirnya bersama Agus kawan bermainnya Agam melaut memancing dan bermacam kegiatan mencari ikan atau udang atau apa saja yg bisa dijual...

Ada satu kegiatan yg gila...
Namanya "nyuluh atau nyuloh" Sekitar itulah namanya...
Kegiatan di bulan mati, dimana bulan tak ada sama sekali...
Melaut dengan bermodal serok dan lampu strongkin yang terang benderang....

Ya hanya bermodal lampu yang seolah bisa membuat sekitarnya bak siang hari itu, di malam bulan mati...
Udang, cumi dan sotong serta gurita seolah berlomba mendekati perahu...
Agam dan kawannya hanya menyerok saja...
Setengah malam saja perahunya penuh dengan macam2....

Hanya dua bulan saja Agam bisa membeli sepeda baru idamannya...
Sejak kelas 5 SD itulah dirinya tak pernah lagi diberi uang....! !

Sejak SMP malah penghasilannya sudah sangat banyak...
Apalagi setelah menginjak SMA...
Dirinya menjadi kapten kapalnya sendiri...!!
Kapal hadiah dari bapaknya....!!!
Karena nilai Ujian Nasional nya terbaik sekabupaten...
Kadang dia memimpin kala Sabtu atau Minggu.... .
Dapatlah dia jatah juragan dan kapten sekaligus...
Kadang Wakilnya yang memimpin....
Dia berlaku sebagai juragan saja...
Jangan tanya uangnya....
Tanah dan rumah saja Agam sudah punya...

Bagaimana dirinya ga jadi mahal ?
Ga ada yang berani melamarnya...
Ga kuat modalnya.... Itu bisik2 tetangga...
Kecuali seorang....
Ya seorang...
Yang sekarang menganggap dirinya pacarnya Agam...


***

Agam selalu merasa beruntung karena bimbingan orang tuanya yang juga seorang yang dituakan di kampunnya...
Kemampuan agamanya luar biasa...
Jebolan pondok pesantren yang ternama...
Murid terkasih kiainya yang juga ulama yang disegani...

Ya...
Di Paciran....
Brondong dan sekitarnya...
Gemerlap mudahnya mencari uang membuat banyak orang lupa...
Anak usia SD pun banyak yang bergelimangan uang hasil melaut...

Banyak teman2nya yang sudah merasakan nikmatnya memek kala masih sangat belia....
Jangan heran kalau di sana pengetahuan pemudanya soal wanita sungguh luar biasa...
Ditunjang dengan orang tua mereka yang juga gemar bermain judi dan wanita bayaran...

Anak kecil merokok ?
Itu biasa lah...
Main lonte ?
Itu baru luar biasa....!!!
Memang semakin tahun semakin sedikit sih pelakunya...
Cuma sedikit itu juga masih banyak secara jumlah...
Itulah uang....
Dengan segala akibatnya...

Namun, semua itu pastilah berdampak...
Tak setiap hari adalah harinya melaut...
Ada kalanya harus diam dirumah kala lautan sedang masanya mengamuk...
Saat itulah penghasilan menukik tajam...
Bahkan untuk sekedar makanpun tak ada...

Mulailah mereka jual2 barang dan sebagaimnya....
Itulah kenapa jarang diantara pelaut atau nelayan itu kaya...
Salah satu alasannya adalah jarang diantara mereka memiliki bekal cukup untuk mengatur keuangan...
Atau mungkin lebih kepada jarang yang memiliki kemampuan menahan nafsu...

Ibarat petani, ada masa panen ada masa paceklik...
Kala panen, foya2...
Kala paceklik miskin papa....
Kala panen, beli beli beli... Apasaja dibeli...
Kala paceklik, jual jual jual.... Apasajadijual...
Kala panen nikah merebak...
Kala paceklik cerai mewabah...

Panen uang melimpah....
Paceklik utang membahana....

Setali tiga uang....
Sama saja...

"Gam..... Lihat itu kawan2mu yang dulu suka foya2 dan senang2...
Sekarang lihat...
Mana punya uang untuk makan, apalagi bayar sekolah.... "

Aneh ya...
Kok ayah Agam bicara soal uang sekolah ?
Ya itulah kebiasaan disana...
SMP setidaknya mereka di desa sudah biasa mandiri...
Sudah belajar menghidupi diri sendiri...
Bahkan usia dini mereka sudah dianggap layak menikah kalau sudah bisa mandiri...
Pengantin cilik sudah biasa...
Daripada ngelonte khan ?

Ayah Agam termasuk salah seorang yang sangat sedih melihat itu semua....
Banyak kebiasaan yang musti diubah....
Sebab banyak sudah korban2 salah memahami pola atau tatacara mengatur uang...
Rentenir meraja lela....
Dan biasanya rentenir itu rata2 adalah pemilik kapal...
Itulah yang membuat ayah Agam lebih bersedih...


***

Berbekal kenangan itulah Agam ke Surabaya....
Mulai mendaftar dan mencari kos kos an...
Atau rumah sewa...
Bapaknya menyarankan rumah sewa saja, biar kalau bapak dan ibunya menengok ada tempat menginap...

Uang bukan masalah bagi Agam, di dalam tabungannya ada ratusan juta rupiah bersarang...
Masalah besarnya adalah si Reni....

Satu2nya orang yang berani melamarnya ?!!!
Kalau saja Agam memberikan ijin kepadanya untuk melamarnya....

Sebenarnya si Reni ini....
Mmmm...
Pacarnya atau apalah namanya itu...
Cewek yang nembak dia dan Agam diam saja...
Menerima tidak menolak tidak...

Tapi...
Jadilah dirinya mengapel tiap malam minggu...
Cantik memang...
Tercantik bahkan dikelasnya...
Kaya juga, lha anak juragan kapal...
Mantan juragan bapaknya kala belum memiliki kapal sendiri...

Tiap apel juga bawa2 macem2...
Oleh2 buat bapak dan ibunya...
Ibunya suka menggoda Agam soal kapan Reni akan melamarnya....
Satu godaan yang membuat Agam susah tidur...

Menikah ?
Jauh banget dalam benaknya....
Masih jauh sekali...
Kenapa pas ditembak ga menolak ?
Agam sulit menolak soalnya...
Gimana tidak...
Ada gadis cantik sexy, dengan buah dadanya yang luar biasa menembak dirinya, sambil memeluknya...
Menciumnya....
Dan menekan2an susunya di dadanya...
Mana sanggup Agam bicara?


Image Reni​

Hasilnya ya merem melek lah dia...
Mana si Reni merogoh celananya dan mengelus kontolnya kala nembak dia...
Edan....!!!
Lemes Agam sebentar saja Crut...
Lah masih perjaka tulen...

Cuma ya Agam begitulah...
Malu tapi mau...
Tapi juga ga mau mau banget, takut dosa....
Kalau Reni dientot gimana ?
Ya senang saja...
Tinggal datang bareng orang tuanya melamar Agam yang sudah mengentotnya...
Itu wajib hukumnya menikah !!!
Atau "rame" urusannya !!!!

Jadi semacam umpan saja...
Kalau disambar...
Kena lah Agam...
Di kampungnya, urusan beginian ruwetnya minta ampun...

Paham khan kenapa banyak yang milih main lonte....
Drpd terpaksa dinikahin khan...?

Itulah Agam, meski tak menolak, dia tak berani menerima...
Wait n see...
Sambil membuang waktu nanti pas kuliah dia bisa lepas...
Agam ngeri tak sanggup untuk terpaksa ngentot beneran soalnya...
Mencium masih berani...
Meremas susu...
Bisa berarti ajakan nikah wajib...
Gila ini mah....


***

Lantas apa urusannya soal rumah kontrakan...?
Adalah urusannya...
Soalnya Reni si no 2 urutan rangkin sekolahnya juga kuliah ditempat yang sama...

Bisa2 dia ngikut dan itu artinya harus menikah...!!!
Sirri juga ga papa...
Neg khan ?

Agam seharian mencari kos2an yang khusus lelaki yang menurutnya nyaman...
Dekat dengan losmen atau penginapan murah kalau2 bapak ibunya mau menengoknya...
Mending bayar losmen atau hotel melati dibanding harus nikah...

Agam ga mau cita2nya kandas di tengah jalan gara2 menikah soalnya !

Tiba2 HP nya berbunyi...
Nama Ibunya disana...

"assalamu'alaikum bun...
..
Eh... Bunda beneran sama Rina kah ? Dimana bun ?
..
Mmm iya deh Bun, Agam kesana"

Agam berkeringat dingin....
Bundanya sedang bersama Rina di Surabaya juga...
Entah kenapa dirinya tak tahu...
Bundanya menelpon sudah menemukan rumah kontrakan yang pas...
Untuk dirinya berdua dengan Rina...!!!

Agam bingung srbingung2nya...
Masalah nya dirinya paling ga berani menentang perintah bundanya untuk merapat...

Modyar aku....
Modyar.....

Mati... Aku...
Jeritan hati Agam yang tak tahu harus bagaimana nanti bersikap...
Kalau soal datang menghadap pasti lah...!!!


****

Glodak....
Prek eprek2 .....
Mumet ndas e...

Agam mumet....

Sing nulis mumet...
Sing moco ? ..... Gendheng


Ha ha ha


Salam Edan E




.



 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd