Episode 18 : Aliran Mana Terbalik
Sekarang resep roti itu mulai menyebar di luar istana atas perintah ku, setidaknya aku bisa bernafas legah memang negara saat ini status berperang dengan kerajaan Daletz, mata mata ku sedang berada di perbatasan untuk mengawasi semua pergerakan musuh jika mereka melewati batas negara. Akhir akhir ini aku merasa tidak sehat, tubuh ku terasa sangat panas, begitu juga dengan nafsu ku, aku harus bisa menahan ini semua karena istri ku saat ini tidak bisa melayani ku.
“ yang mulia apa anda tidak apa apa ? “ tanya Lia
“ Aku merasa kurang sehat “
“ Sebaiknya anda beristirahat yang mulia “
“ Terimakasih perhatian mu lia “
Saat aku bangkit dari singasana ku tiba tiba aku terjatuh, dan semuanya menjadi gelap. Saat terbangun aku merasakan nyeri pada penis ku, apa yang terjadi ia terus tegang tidak ingin tidur, apa aku terkena penyakit kelamin ? semoga saja tidak, secara aku tidak pernah bercinta dengan wanita sembarangan atau wanita lainya hanya dengan Olivia. Suara pintu kamar ku di ketuk dan aku mempersilahkan masuk.
“ Yang mulia burung anda “ ujar dokter istana
“ kenapa ? “ tanya ku heran
Aku pun di bantu untuk bersandar, dan aku melihat ukuranya menjadi dua kali lipat begitu juga panjangnya, Olivia yang baru sampai dengan nada tersengal sengal.
“ Sayang bagaimana .... gede banget ! “ Olivia kaget
“ Maaf saya akan periksa yang mulia “
Penis ku yang membeser dan panjangnya menjadi dua kali lipat, rasanya sangat menyakitkan, dokter mendiagnosis dari tidak ada kelainan semuanya normal, Dokter tadi pun memanggil battle maid ku yaitu Rose.
“ Yang mulia ini bukan penyakit, karena semua tubuh anda normal, tapi untuk mendiagnosis ini saya membutuhkan seorang wizard yang hebat “
“ Setidaknya aku bisa sembuh dokter “
Rose dengan santai datang dan ia turut kaget melihat penis ku seperti Olivia
“ Yang mulia .... “ Rose tidak mengalihkan pandanganya sedikitpun dari penis ku
“ Rose apa kamu ada skill yang dapat mendiagnosis ku “ tanya ku sambil menahan nyeri
Rose tersenyum, ia pun menggunakan sihirnya untuk mendeteksi aliran energi sihir atau yang kami sebut Mana yang ada didalam tubuh ku.
“ Ini gawat yang mulia “ Rose
“ Gawat !? “ aku menjadi gelisah
“ Apa anda merasakan tubuh anda sangat panas ? “
“ Benar aku merasakanya “
“ Nafsu anda juga sulit untuk di kendalikan “
“ Iya Rose “
“ berarti benar ini kasus langka untuk pemilik energi sihir atau Mana yang berlebihan “
“ Apa tidak bisa di obati Rose ? “
“ Bisa saja tapi orang itu harus memiliki mana yang sama dengan anda dan membalikan mana anda menjadi normal yang mulia “
“ Apa kita memilikinya “
Rose menggelengkan kapalanya
“ Astaga rasanya mulai sangat nyeri “ ujar ku
“ Tapi ada cara untuk meredahkannya “ Rose
“ Bagaimana ? “
“ Dengan bercinta “
“ Cukup seperti itu ? “
“ Iya yang mulia, sekarang saya ingin bertanya dengan ratu Olivia “
“i....ya.. “ Olivia
“ Saat bercinta dengan yang mulia apa yang anda rasakan ? “
“ Rasanya sangat hangat dan nikmat “ Olivia menjawab dengan jujur
“ Terus saat anda menerima sperma yang mulia apakah ada perubahan ? “
“ seperti biasanya aku kelelahan tapi beberapa saat kemudian tubuh ku menjadi sangat ringan “
“ Yang mulia Olivia, sperma dari yang mulia Ragis mengadung energi Mana yang sangat banyak itu sebabnya, tubuh anda terasa sangat ringan, kemudian pedang milik ratu Tulae itu dapat anda pegang karena tubuh anda menyerap energi Mana yang mulia, karena pedang dewa maras milik ratu Tulae itu menyerap energi Mana penggunanya “
“ Jadi bagaimana ini dengan ku “ Ujar ku meringis
“ Yang mulia Olivia apa anda menyetujui cara pengobatan ini ? “ tanya Rose
“ Asal yang mulia kembali sehat aku rela “
“ Kalo begitu wanita yang cocok menghadapi pertama kali kasus Mana terbalik ini, adalah Hetropia “
“ Apa dia mau melakukanya ? “ tanya Olivia
“ Asal yang mulia mejadi penunggangnya dia pasti mau “ ujar Rose santai
“ Selain itu juga ratu Olivia, anda harus merelakan jika yang mulia bercinta dengan wanita siapa saja jika tidak hal ini bisa membunuhnya “
“ Iya tidak apa, aku akan segera menghubungi nona Hetropia “ Olivia bergegas
Di ruangan itu Dokter pun memohon pamit karena yang bisa mengobati seperti yang di katakan oleh Rose. Rose seorang battle maid dan ia memiliki dua orang putri yang di rawat baik oleh dirinya dan pelayan di kediamanya.
“ Yang mulia aku akan bantu meringankan sedikit “ Rose
“ Eh... “
“ Nikmati saja yang mulia “
“ Tapi .. “
“ Saya ini battel maid anda “ ujar Rose tersenyum simpul
“ Apa kau tidak apa apa ? “
“ Aku juga mau bercinta dengan yang mulia “ Rose
Wajah ku merah padam saat ia mengucapkan kata kata tersebut, ia pun membuka mulutnya dan lidahnya mulai menjilati penis ku, astaga aku merasanya dan sangat sensitive batang ku saat lidahnya mulai bermain dengan ujung penis ku, dan ia mulai mengocok penis ku sambil melumatnya. Aku benar benar berada di atas awan, apakah ini cocok untuk merasakan kenikmatan dari apa yang di lakukan Rose kepada ku. Barus aja ia kocong aku sudah keluar membuat Rose ke sedak. Ia pun mengambil satu tangan miliknya dan membersihkan bibirnya. Dan aku melihat ia menelan sperma ku.
“ apa sudah mendingan yang mulia ? “ tanya Rose
“ Iya tapi masih terasa kencang “
“ Seperti yang aku duga, walau sudah keluar sekali penis anda masih berdiri, mulut bawah ku jadi sangat lembab “
Di tempat lain, Olivia bertemu dengan Hetropia, dan ia menceritakan tentang ke adaan Ragis yang saat ini sedang di tangani oleh Rose sebagai battle maidnya.
“ apa yang mulia akan menjadikan ku sebagai kuda perangnya ? “ tanya Hetropia
“ Iya, dia pasti mau “
“ Bagaimana dengan mu Olivia ? “ tanya Hetropia merasa tidak enak
“ Tidak apa, yang penting yang mulia tidak apa apa, aku rela melakukan apapun”
“ Aku akan kesana segera “
Hetropia Eptopachra XII Centorian
Olivia menghapus air matanya yang membasahi pipinya, ia benar benar sangat khawatir dengan ke adaan Ragis, dengan cepat Hetropia sudah tiba di kamar Ragis yang berbaring disana, ia melihat Rose duduk dengan santai.
“ Nona Hetropia “
“ Saya datang ke sini atas permintaan dari yang mulia ratu Olivia “ Hetropia dengan wajah memerah karena melihat ukuran dari penis Ragis
“ Bisakah ritual sekarang ? “ tanya Rose
“ Aku akan ke wujud manusia ku “
“ Dalam kondisi seperti ini jangan menggunakan wujud manusia mu, tetaplah dengan wujud seperti itu “ Rose
“ Yang mulia tidak apa aku dengan wujud seperti ini ? “
“ Tidak masalah “ ujar ku
“ Aku akan memulai membuat kontrak di antara kita, apa yang mulia bisa berdiri ? “
“ Iya aku bisa “ ujar ku dengan menahan nafsu melihat paras cantiknya Hetropia dan dadanya yang bulat nan besar
Aku bangkit dari tempat didur ku, dan aku berdiri di hadapan Hetropia, ia meminta ku untuk meletakan tangan kanan ku di bawah perutnya, dan Hetropia mengigit sedikit bibirnya hingga berdarah, dan mencium Ku dengan lembut, sebuah segel terbentuk di bawah perutnya berwarna merah lalu menghilang.
“ Yang mulia, dengan ini aku sepenuhnya milik yang mulia “ ujar Hetropia
“ Sekarang lakukan saja “ Rose
Perlahan aku membuka pakaian dari Hetropia dan wajahnya merah padam, aku tidak ada waktu lagi dan segera membuka bagian belakangnya Hetropia memegang ujung temapt tidur dengan kedua tanganya, dan penis ku mulai memasuki vaginanya. Hetropia terkejut dimana ukuranya membuat ia merasakan sesak, dan sangat panjang hingga meneyentuh seluruh dinding rahimnya. Dengan penuh nafsu aku mulai menggerakan pinggul ku, dan Hetropia terus merintih. Rose menggunakan sihir sangkar agar tidak ada suara yang keluar.
Olivia yang berada di depan pintu kamar Ragis tidak ingin masuk ke dalam karena ia bisa saja terbakar api cemburu, ia terus menenangkan dirinya. Harus berbagi cintanya itu sesuatu yang sangat berat bagi seorang wanita, tapi demi ke sehatan Ragis pengorbanannya di mulai, seorang ratu tidak boleh menguasai raja sendirian, karena semua ada alasanya. Entah itu politik entah untuk apa tapi dalam kondisi Ragis saat ini, Olivia mencoba belajar untuk melepaskan rasa cemburunya.
Bohong saja jika tidak apa apa, Olivia sadar akan semua itu, ia wanita yang sangat lemah, bahkan ia menangis tersendu sendur, dimana suara rintihan Hetropia terdengar, Olivia pun turun ke lantai bawah ia mencari tempat yang tidak ada seorangpun dapat menemukanya ia menangis sejadi jadinya disana, rasa sakit yang menusuk hatinya. Tapi walau bagaimana pun yang mulia adalah pilar dari negeri ini ia tidak boleh egois namun tetap saja itu sangat sulit, dengan menangis seperti ini mungkin Olivia dapat meredahkan rasa cemburunya.