capter 9 : Pesan Tak Terbantahkan Dari Sang Admiral Fantastica
Dengan badai yang menerpa lautan dan daratan tentara kekaisaran Athrium tetap berada pada posisi mereka, tidak lama kemudian badai berhenti dan tidak meraung raung lagi seperti naga petir, lalu dari awan muncul perlahan sebuah benda yang menjadi siaga tentara pemberontak kekaisaran Athrium siaga penuh, dimana lambung kapal mulai muncul, lambung yang sangat besar bewarna putih lalu di ujungnya terdapat seorang perempuan dengan pakaian serba putih dan jubah lalu kepalanya dengan sebuah topi khas seorang kapten kapal perang pada umumnya di dunia kita saat ini, ia berdiri tegak dengan membuka sedikit jarak antara dua belah kakinya di tengah tengahnya terdapat sebuah pedang yang menjadi tumpuan kedua tanganya, perlahan seluruh tubuhnya terlihat dan sangat jelas mereka dalam jarak yang sangat dekat bahkan jika di tembak di pastikan dalam persentase seratus persen kena.
Namun dalam posisi Shion seperti itu menjadikan contoh kepada anak buahnya sekaligus peringatan keras terhadap musuh musuhnya dimana Shion dengan mata yang tajam memandangi musuh musuhnya, anehnya tidak ada satu orang pun yang bergeming, lalu bendera kerajaan Fantastica dan kekaisaran Athrium berkibar sama tinggi dan sama lebar serta panjang, di tiup angin laut berkibar tepat di belakang Shion, Shion tidak berkata kata sedikitpun hanya dengan posisi dan raut wajah serta sorot mata yang tajam menambah ketegasanya sebagai pemimpin dengan dua simbol bendera yang menandakan bahwa ia datang layaknya seorang jendral pasukan udara dan laut dari raja dan kaisar. Cahaya matahari mulai menembus awan gelap yang mulai memudar.
Namun anak buah dari Shion memandang sangat kagum, dimana pimpinan mereka itu bisa saja mati karena tembakan meriam sihir musuh namun dia tidak gentar sama sekali, Sebaliknya tentara musuh malah gentar ada yang bercucuran keringat dingin ada pula yang mematung, bahkan ada pula yang gemetar termasuk kapten yang bertugas disana. Kapal perang yang di pimpin oleh Shion terus berjalan melalui garis pantai tersebut tanpa ada serangan sama sekali, satu eprsatu mereka menjatuhkan senjatanya mereka dan meneyerah seolah olah ini adalah akhir dari dunia, pesan yang di sampaikan seperti sampai ke dalam jiwa mereka bahwa hanya ada dua pilihan Bumi hangus atau Menyerah.
Tujuan Shion menuju kota Marvia sebagai benteng pertahanan para bangsawan yang membelot, Desa desa nelayan kekaisaran Athrium turut menyaksikan akan ke gagahan dari Shion serta kekuatan tempur dari kerajaan Fantastica, mereka bahkan menyebut yebut Shion dengan Tombak Dewi, dan di anggap sosok pembawa ke adilan bagi musuhnya wajah bagaikan malaikat tapi bengis bagaikan iblis ia tidak segan segan menghancurkan berapa banyak musuh di hadapanya, padahal Shion tidak memiliki kemampuan apapun, seperti sihir dan yang di anggap penting di dunia ini namun ia memiliki seorang jiwa kepemimpinan yang sangat sulit untuk di cari, Shion dapat merancang berbagai macam strategi dan menghitung langsung dalam otaknya tingkat ke gagalan, ke berhasilan hingga rugi dan untungnya.
Bisa di bilang ia jenius dalam perpernagan laut dan udara, jendral dalam angkatan laut di dunia ini di sebut dengan Admiral. bahkan kapal mengikuti perintahnya untuk terbang lebih rendah dimana ke tinggianya hanya beberapa ratus meter dari permukaan laut, serta mengadakan formasi lanjutan di lihat dari bawah ini seperti sebuah parade militer kedua belah negara dan menegaskan wilayah kekuasaan dari kekaisaran Athrium lalu aliansi antara dua belah negara yang saling mendukung.
" yang mulia " seorang prajurit melapor
" Berita apa ? " Kaisar Athrium
" Angkatan Laut kita .... " prajurit dengan nada setengah tidak percaya dengan apa yang ia dengar dari pasukan pengintai
Nier turut penasaran dengan kabar yang akan di sampaikan dengan angkatan laut kekaisaran Athrium.
" Katakan ada apa dengan angkatan laut ? " tanya Nier tidak sabar
" Jendral dan yang mulia angkatan laut kekaisaran yang memberontak tidak ada yang tersisa "
" ............. " kaisar Athrium
" Lanjutkan " Nier
" Pasukan angkatan laut yang di pimpin seorang wanita bernama Admiral Shion dari kerajaan Fantastica membawa Armada Pertama pasukan angkatan udara dan laut dari kerajaan Fantastica "
" Apa kamu sudah memeriksa laporan itu ? " tanya Nier
" Tentu saja, semua pasukan pengintai mengirimkan pesan yang sama tentang berita yang hamba sampaikan ini, di tambah mereka segera menuju kota Marvia "
" berapa jumblah armada utama mereka ? "
" Menurut pasukan pengintai mereka berjumblah kurang lebih tiga ratus kapal di pimpin satu kapal besar, saat serangan terjadi ada benda menyala seperti tombak yang menghancurkan semua angkatan laut pemberontak kekaisaran Athrium "
" kurang lebih 300 melawan seluruh armada gabungan kekaisaran Athrium .... " Nier
" Istirahatlah " Kaisar Athrium
Dalam ke adaan seperti ini Athrium sudah mengetahui bahwa kerajaan Fantastica adalah kerajaan yang sangat berbahaya lalu sangat salah jika menekan terlebih membuat raja Fantastica marah, kekuatan mereka benar benar di luar nalar, tombak dewa yang di gunakan dimana tidak ada yang menyadarinya dalam artian mereka menembakan benda tersebut di luar jangkuan metia pendeteksi dan itu jaraknya lebih dari sepuluh kilo meter, lalu senjata yang di sebut sebagai tombak dewa tadi bagaimana bisa menjangkau sejauh itu, sejauh pengetahuan kaisar Athrium tidak ada satupun senjata seperti ini.
Lalu pertempurand dalam kota mereka menggunakan unit senjata api, senjata yang tidak bisa di pahami mereka menggunakan cristal sihir sebagai amunisi dan apa itu namanya, kaisar Athrium memikirkan hal ini dengan sangat baik, padahal ia adalah pihak yang di bantu bukan pihak yang berperang dengan kerajaan Fantastica, negara kecil tersebut kekuatanya menyamai akan sebuah Imperium seperti kekaisaran Athrium, peradaban, tehnologi ini sudah di luar nalar.
" Yang mulia ! " Nier
" Maaf aku melamun "
" Jadi apa yang harus kita lakukan sekarang ? " tanya Nier
" jemput seluruh bangsawan yang berpihak dengan ku, bentuk pasukan kecil untuk mengamankan wilayah sekitar ibu kota, lalu aku akan membentuk pemerintahan darurat " Kaisar Athrium
" Baik yang mulia "
Di kota Marvia para bangsawan yang memberontak gaduh dengan berita yang barusan sampai bahkan pasukan angkatan darat yang ada di garis pantai dengan persenjataan lengkap tidak bergeming dan mereka menyerah begitu saja. Sekarang benteng pertahanan kota Marvia inilah satu satunya. Di dekat kota Marvia Shion menggunakan pengeras suara.
" Untuk seluruh warga sipil yang ada di kota Marvia aku Admiral Shion dari kerajaan Fantastica yang menjalin aliansi dengan kaisar Athrium lewat diri ku aku mengumumkan kepada seluruh warga sipil yang bukan seorang tentara, dalam waktu tiga puluh menit kalian semua harus keluar dari kota Marvia jika waktu yang telah saya berikan habis maka akan saya anggap seluruh orang yang bahkan tidak menggunakan seragam militer berarti seorang tentara, kecuali seluruh bangasawan pemberontak tersebut menyerahkan dirinya kepada kami "
Ultimatum telah di berikan dan kepanikan masal terjadi, para bangsawan tadi memerintahkan tentaranya untuk mengunci rapat pintu gerbang, mereka berniat menjadkan warga sipil sebagai sandera, lalu Shion mencabut pedangnya dan mengeluarkan perintah untuk menargetkan setiap pintu gerbang kota Marvia.
Meriam sihir di tembakan dalam waktu seketika gerbang tersebut hantu, para warga kota berdesakan keluar dari kota, tidak hanya itu tentara yang ke hilangan moral tempurnya pun turut bercampur dengan penduduk kota Marvia, pasukan khusus yang mengamati sudah berada di luar benteng kekaisaran jika melihat bangsawan pemberontak. Shion mengambil jam kecil di dalam sakunya dan ia buka penutupnya.
Setelah menunggu tiga puluh menit tidak ada tanda tanda para bangsawan menyerah.
" Semoga para dewa dan dewi mengampuni ku " Shion dengan nada pelan
yang di dengarkan oleh seluruh awak kapal dan armada yang ia pimpin
" ratakan dengan tanah seluruh bangunan kota Marvia sekarang " perintah lanjutan dari Shion
" Semoga dewa dan dewi mengampuni ku " gumam para awak kapal
Ledakan besar pun terjadi di berbagai penjuru kota Marvia, para bangsawan yang disana pun seperti orang ke bakaran jenggot dimana perkiraan mereka Shion tidak akan mengambil keputusan yang gegabah dalam mengambil perintah seperti ini karena bisa saja masih ada warga kota yang ada disana, tapi dalam hal ini Shion tidak perduli karena ia sudah melakukan pemberitahuan walau dengan nada singkat. pasukan khusus tadi masuk ke dalam kota yang di bombardir untuk mencari warga yang masiha da didalam, Shion memberikan aba aba setiap tembakan dengan kibasan pedang ke samping.
" Reload ! " Shion mengangkat pedangnya menjulang ke atas langit seperti arah jarum jam ke angka dua belas
" Reload ! " Ujar seluruh awak kapal yang sudah memberitahukan meriam siap di tembakan
" Salvo ! " Shion mengibaskan bedangnya ke samping kanan
" Salvo ! " Sesuai dengan aba aba yang di berikan oleh Shion
Seluruh kapal perangnya memuntahkan isi meriam sihir menghujani kota Marvia.