Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Beauty And Her Beast Lover

BEAUTY AND HER BEAST LOVER
CHAPTER 6 "HARI-HARI INDAH"'


Aku mencoba membuka mataku, cahaya terang sedikit menyilaukan, sebuah benda kenyal dan basah mengelus betisku, aku mengejap-ngejapkan mataku, kuangkat kepalaku menoleh ke jam dinding, kusipitkan mataku untuk melihat jam berapa sekarang. Astaga!! Sudah jam 8 pagi, ya ampun, aku mencoba membalikkan tubuhku yang telungkup, tanganku mengusap vagina, dan paha belakangku, ada bercak sperma Obbi yang telah mengering di di sana.

Aku tersenyum melihat Obbi yang asyik menjilati kakiku, ku julurkan kakiku ke wajahnya, jilatan Obbi pada telapak kakiku membuatku kegelian, aku mencoba duduk di ranjang, vaginaku terasa sedikit nyeri, sesaat kemudian aku teringat apa yang terjadi tadi malam, aku tersipu malu menatap Obbi, pejantanku itu benar-benar membuatku KO tadi malam.

Suara sprei tertarik kuku terdengar, kucoba melihat, ternyata anak-anak Obbi mencoba naik ke tempat tidur, sepertinya mereka lapar, dan melihat ibunya sudah bangun, mereka mencoba mendekati aku, kembali senyum guli tersungging di wajahku, mereka menganggapku ibu mereka, dan aku juga menganggap mereka anak-anakku. Ini memang gila dan diluar nalar, namun sensasi menjadi ibu mereka dan sebagai betina Obbi membuat vaginaku terus basah, aku menatap anak-anak anjing yang sedang mencoba memanjat ke kasur, aku tersenyum pada mereka.

“Ohh kalian sudah pada lapar ya, mau nenen ke mamah ya, Aduhh kasian, yukkk sini mamah bantu.” Aku mengangkat salah satu diantara mereka, dan yang lain bergantian, hingga ketiganya kini telah berjalan pelan di atas kasurku. Salah seekor anak anjing sepertinya penasaran dengan selimut buluku, di cakarnya selimut itu, aku hanya tersenyum, dan mengangkatnya.

“jangan ya sayang, nanti robek, kalau robek mamah nanti dimarahi sama om hermawan loh.” Aku menyingkirkan selimut itu hingga jatuh kelantai.

Aku kemudian berbaring sedikit miring, salah seekor diantara mereka langsung merubduk dan mencari putingku, anak-anak anjing yang lain mengikuti saudara mereka itu, sedikit ribut saat mereka berebutan putingku yang tengah meneteskan susu, Obbi mengonggong pelan, dan sepertinya Anak-anak Anjing itu patuh pada ayahnya, mereka menunggu dengan sabar saudaranya yang tengah menetek padaku.

Aku juga heran, kenapa setiap berada didekat anak-anak anjing ini, payudaraku sedikit mengencang, dan tetesan susu menetes pelan dari putingku, perubahan yang sangat jelas terjadi pada putingku, sejak mereka menyusu padaku, putingku menjadi lebih panjang dan bengkak.

Dan yang lebih membuatku heran, saat Obbi didekatku, Vaginaku menjadi lebih lembab dan berdenyut-denyut, bagaikan betina jalang yang kehausan kontol pejantannya. Ohh sensasi ini benar-benar membuatku mabuk kepayang, seolah akal sehatku telah lenyap entah kemana.

“Ohh Obbi lidah kamu nikmat sekali.” Aku merasakan lidah panjang obbi mengorek belahan vaginaku, “Sabar ya pah, mamah lagi menyusui anak-anak, kalau papah mau ngentotin mamah lagi, bntar ya sebentar aja, biarkan anak-anak nyusu dulu.” Ujarku parau, sejujurnya aku tak ingin Obbi berhenti mengorek vaginaku, namun setiap aku bergerak karena menggelinjang, gigi tajam anak-anak Obbi terasa mencakar aerolaku, itu membuatku perih, dan sepertinya Obbi paham apa yang kurasakan, dia mundur teratur dan kini hanya duduk memandangi anak-anaknya menyusu padaku.

[URL=https://imgbox.com/4usE6b2g] [/URL]

Aku mengelus kepala anak-anak anjing yang sedang asyik menyusu di putingku, naluri keibuanku semakin kuat terhadap mereka, “ohh anak-anak ini sangat menggemaskan dan lucu,” batinku, terbersit dalam pikiranku, apakah sperma Obbi bisa menghamiliku? Oh Tuhan apa yang terjadi padaku.

Kini aku membayangkan sperma Obbi bisa membuahi sel telurku, sepertinya mudah sekali bagi Obbi menghamiliku, penetrasi batang kontolnya terasa sangat jauh menembus relung terdalam memekku, jauh dibandingkan dengan batang suamiku, sejak kemarin siang dan tadi malam sperma Obbi terasa banyak membanjiri rahimku, apakah seekor anjing bisa menghamili manusia, aku membayangkan perutku buncit mengandung anak-anak Obbi, aku tersenyum geli sendirian, Ya Tuhan membayangkan dihamili seekor anjing membuat memekku terasa lembab, aku merasa gairah yang tak bisa kumengerti, aduhhh aku benar-benar berharap Obbi bisa menghamiliku.

Kutatap Obbi yang tengah duduk memandangiku, betapa gagahnya pejantanku itu, kugigit bibir bawahku, ohhh aku horni banget, aku ingin dientot lagi oleh Obbi, Hmmm aku ingin menampung berliter-liter sperma Obbi di rahimku, aku..aku..ingin hamil anak Obbi, Ohh dadaku terasa berdesir membayangkan itu benar-benar terjadi, hmmm horniku semakin menjadi.

***

Anak-anak anjing itu sudah berhenti menyedot susuku, mereka kini berlompatan turun dan menuju ke keranjang mereka, dua ekor anak-anak anjing sedang bercanda bergulingan, yang seekor sedang asyik menjilati kakinya sendiri.

Aku meraba payudaraku, aku merasa payudaraku semakin membulat montok, kalenjar susuku semakin banyak memproduksi susu, kucubit puting payudaraku yang panjang, air susu menetes-netes keluar dari lubangnya, putingku semakin terasa panjang dan lebih bengkak dari sebelumnya, entah bagaimana aku menjelaskan kepada mas Hermawan tentang ini, tapi sejujurnya aku tak peduli apa yang dia pikirkan nanti, bagiku menyusui anak-anak anjing itu adalah tugas utamaku, aku adalah mamah mereka, Ohhh aku malah tersenyum-senyum geli sendiri memikirkan itu, Mamah!.

Aku mengendus sebuah bau yang aneh, bau ini sulit ku deskripsikan, aku memang belum mandi, tapi ini bukan aroma tubuh, bau ini baru pertama kurasakan, dan bau itu bersumber dari vaginaku, bukan bau busuk atau bau menyengat, tapi ahh entahlah bagaimana aku bisa mendeskripsikan, kuusap belahan memekku, terasa basah dan sedikit lengket, aku mencium tanganku, ya ini bau yang kurasakan, memang benar bau ini berasal dari vaginaku, Bau ini sangat kuat dan aku yakin ini adalah bau betina yang sedang terangsang, bau yang akan merangsang gairah seksual pejantannya.

Obbi berjalan berputar-putar, kadang dia mengeram, dengus napasnya terdengar kencang, lidahnya menjulur tatapan matanya tajam menataku, sepertinya Obbi kembali terpancing gairah seksnya, aku yakin bau yang muncul dari vaginaku ini membuatnya gelisah, akupun menatap pejantanku itu, duhh aku sungguh ingin sekali disetubuhi olehnya kembali, aku mengelus-elus vaginaku sambil menatap Obbi dengan sayu, gelora syahwatku sudah tak bisa kutahan.

Obbi dengan gagah melompat ke atas ranjang, didekatinya diriku yang terlentang, di jilatinya payudaraku, basuhan lidah Obbi sudah membuatku menggelinjang, Obbi menundukkan moncongnya menuju selakanganku, kubuka pahaku lebar-lebar agar kekasih gagahku itu bisa leluasa menjilati vaginaku.

“ohhh ya Obbi ahhhh, enak banget Obbi..” Lidah Obbi menjilati belahan memek dan anusku, rasanya sungguh nikmat, Obbi begitu pandai menggelitik syaraf-syaraf sensitif memekku, kuremas kencang payudaraku sendiri, dera syahwat semakin menjadi, hingga akhirnya seluruh tubuhku terasa kaku, orgasmeku mulai meletup dan “Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhh.” Dorongan syahwatku meledak begitu dahsyat, mungkin pengaruh sensasi ingin dihamili Obbi, membuat gairahku terlecut tak terkendali. Ya aku ingin Obbi menyebarkan benihnya kembali di rahimku, aku ingin kembali merasakan hangatnya cairan benih pejantanku membasahi dinding rongga senggamaku, aku ingin Obbi menghamiliku Ohhhhhhhhhhhhhhhh, ini gila benar-benar gila.

Aku merubah posisiku dengan cepat, aku yakin Obbi sudah tak sabar ingin menyetubuhi betinanya ini, kubenamkan kepalaku di bantal, dan kuangkat tinggi-tinggi pantatku, “ayo Obbi, setubuhi diriku sepuasmu, aku adalah betinamu, memek ini adalah untukmu sayang, ayo Obbi.” Racauku bagai perempuan binal yang haus kontol.

Obbi melompat menunggangiku, dua kaki depannya bertumpu pada pinggulku, pantat Obbi menhentak-hentak liar, namun kontol Obbi belum menemukan liang senggamaku, Obbi turun kembali, dengusan napasnya terdengar semakin memburu, aku menoleh sejenak padanya, Obbi menjilati mulutku, aku menyambutnya dengan lidahku pula, liur Obbi menetes membasahi mulutku.

Kembali Obbi melompat menunggangiku, Kontol Obbi kesulitan untuk menemukan lubang memekku, walau pantatnya menghentak liar, namun kontol besar Obbi hanya menumbuk kulit paha belakangku, aku menjulurkan tangan ke belakang mencari kontol Obbi, aku ingin membantu menuntun kontolnya masuk di lubang yang tepat, namun obbi bergerak liar, sepertinya Obbi telah terbakar birahi, dan akhirya aku teriak sedikit perih, kontol Obbi amblas masuk ke dalam lubang senggamaku.

Mataku terpejam, aku meringis, memekku terasa sedikit perih, Obbi memompa kontolnya dengan cepat, setelah beberapa menit, aku kembali memejamkan mata sambil menahan perih, Bonggol atau simpul besar yang terletak di pangkal kontol Obbi amblas masuk dan menghilang dalam lubang memekku.

Inilah saat Obbi menebarkan benihnya ke rahim betinanya, Obbi hanya diam dengan napas memburu, aku merasa batang kontol Obbi semakin membesar di dalam memekku, kurasakan kembali cairan hangat pejantanku membanjiri rahimku, kontol itu terasa bagai dildo yang meliuk-liuk tertanam di lubang memekku.

Moment ini terasa sangat intim bagi kami, Obbi menguras spermanya ke dalam memek sang betina, yaitu aku. Sedangkan aku menyukai momen ini, walau tanpa gerakan apapun, kontol Obbi seperti meliuk-liuk membongkar rongga memekku, Ohh ini benar-benar nikmat, jika manusia setelah ejakulasi, biasanya permainan selesai, maka beda halnya dengan kontol Obbi, saat spermanya menyembur keluar, saat itu pula betina yang disetubuhi Obbi merasakan nikmat, kontol Obbi bisa sampai 20 menit tertancap di memekku, sebelum semua spermanya habis, Obbi tak akan mencabut batang kontolnya dari memekku.

Sekitar 15 menit kemudian Obbi terlihat ingin mencabut kontolnya, aku menahan kakinya, “jangan dipaksa sayank. Pelan-pelan.” Aku merasa perih saat bonggol merah kontol Obbi berusaha keluar.

“aahhhhhhhhhhhhh,” aku melenguh panjang, kontol Obbi telah tercabut dari memekku, aku menghempaskan diriku ke atas kasur dalm posisi telungkup, cairan keruh mengalir keluar dari dalam memekku, aku kini terlentang Obbi mendekatiku dan menjilati memekku kembali, seolah ingin membersihkan memek betinanya ini.

Aku tak mau kalah, aku lalu duduk dan menarik Obbi, kuambil kontolnya yang masih tegang sempurna, cairan sperma bening menetes dari lubang kontol Obbi, aku menghisao kontol pejantanku ini, aku tak ingin sperma Obbi terbuang percuma, Kontol besar Obbi sesekali menyemprotkan sisa-sisa cairan bening.

[URL=https://imgbox.com/wcYlMhot] [/URL]

Aku memeluk tubuh pejantanku ini, aku kini sadar aku telah ketagihan dengan kontol Obbi, kontol Obbi bahkan lebih besar dari kontol mas Hermawan, “maafkan aku mas, aku kini bukan hanya istrimu, tapi kini aku telah menjadi betina untuk pejantanku yang gagah ini, Obbi adalah kekasihku kini, kapanpun dia ingin menyetubuiku aku akan selalu melayaninya, maafkan aku mas.” Batinku.

.......

Bersambung
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd