Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Belum ada Judul yang Pas (masuk gan, cerita perdana ane!!)

ko saya jd kurang menikmati ya gan :sendirian:
kesannya kaya di paksain gitu :fiuh:
selebihnya sih keren gan :beer:
tetep semangat bikin lanjutannya ya gan, semoga ending ceritanya lebih keren lg :beer:
 
ko saya jd kurang menikmati ya gan :sendirian:
kesannya kaya di paksain gitu :fiuh:
selebihnya sih keren gan :beer:
tetep semangat bikin lanjutannya ya gan, semoga ending ceritanya lebih keren lg :beer:

mungkin bisa lebih spesifik bagian mana nya gan yang dipaksain? konsep, alur, ato apa ya?
Kalo ane yang nulis sie, yang dipaksainnya pas cerita si Nisa, itu ane usahain nyambung dengan kisah di awal dan nanti buat ending.
kalo kesan dipaksain secara konsep ya emang ini bukan true story based tapi fiksi yang dipaksain real hehe..

makasih gan, ane jadi semanget bikin karya laennya
 
Malam agan-agan, cerita terakhir udah kelar
meski terkesan gimana, target ane yang penting tamat dulu lah daripada lama gak tamat.
kayaknya agak terburu2 atau kurang ini itu harap maklum saja.

Chapter 6:
Untuk kamu

Perlahan Joko membuka matanya, dilihatnya Nisa duduk dipangkuannya sambil merem melek menikmati sisa-sisa semburan sperma di vaginanya. ‘Ah rupanya cantik juga istriku ini.’ Guman Joko dalam hatinya. Melihat sang istri yang pakaiannya sudah tidak karuan, menyembul dari belahan bajunya yang sudah terbuka, dua gunung kembar naik turun seirama nafas dan gerakan lembut. Batang penisnya perlahan mengeras kembali.

Joko bangkit dan meraih pinggang Nisa kemudian mencium lembut bibir wanita itu. sejenak mereka saling memandang lalu saling tersenyum. Kembali mereka saling memuaskan nafsu birahi. Nisa sangat bahagia karena Joko sebagai suaminya, yang sudah ia rindukan meski butuh waktu untuk mencintainya. Meski harus menahan rindu untuk bercumbu setelah dia benar-benar sayang terhadap Joko. Meski pernah curiga lalu cemburu terhadap dua wanita di salonnya. Ah perasaan itu sudah lenyap, kini dia dapatkan tubuh suaminya dan dia sedang dilanda nikmat dan indah asmara. Mereka berdua berpacu memadu kasih, ruangan itu panas dan terdengar erangan dan jeritan halus dua insan yang saling memberi kenikmatan.
Â…..
Nisa bersandar pada dada bidang Joko sambil mengelus pelan.
“Nis, ada yang ingin aku sampaikan. Ceritanya panjang, mungkin kamu tidak percaya tapi aku akan berusaha jujur untuk kamu. Tentang semuanya.”
Joko menceritakan semua kejadian dari awal dia bermimpi bertemu dengan Nyai Darsim, menjual sejenis bandul kalung pemberian Nyai Darsim yang ia dapatkan kembali dan dijadikan mas kawin pernikahannya, kemampuan dan kekuatannya, ritual terhadap pasiennya, martabak dan buah pepaya, Mira dan Sinta yang membantunya, syarat agar tidak bersenggama dengan wanita selain dalam mimpinya sebagai pantangan agar kekuatannya tidak hilang dan semua yang terjadi sampai dia seperti itu.

Nisa mengerti dengan kejadian yang dialami suaminya ini. Disisi lain dia senang suaminya telah jujur, disisi lain dia menyesal telah menodai dirinya sebagai istri Joko, disisi lain dia kasihan dengan syarat Nyai Darsim, dan disisi lain dia juga berpikir bagaimana caranya agar suaminya kembali memperoleh kekuatannya. Tapi kayaknya mustahil, pesan terakhir Nyai Darsim kekuatannya akan pulih dengan darahnya, sementara Nyai Darsim sudah meninggal hampi tiga tahun silam, mana mungkin bisa mendapatkan darahnya kembali.
Â….

Lima bulan berlalu sejak kejadian itu. Adalah Martha seorang wanita cantik dan pintar, sejak menjalin kerja sama dengan salon milik Joko dan Nisa sedikit banyak telah menjalin keakraban dengan keluarga kecil itu juga merasakan ada perubahan yang terjadi di Salon Lartisa juga sikap antara Joko dan Nisa itu. Salon itu, meski pengunjungnya tetap namun ada beberapa produk yang permintaannya menurun. Joko dan Nisa yang pertama dia temui, tidak seakrab sekarang.
Kini mereka terlihat bahagia, mesra dan kadang membuat iri dirinya yang masih lajang. Pelan-pelan Martha juga merasakan hangatnya hubungan mereka berdua sehingga kadang Martha tidak canggung makan malam bersama sambil membicarakan hal lainnya.

Malam itu, Joko mendapat pesan dari Nisa bahwa Martha akan datang ke rumahnya untuk menunjukkan sampel dari produk baru sementara istrinya masih harus menyelesaikan beberapa PR di salon. Tidak seperti biasanya, Martha kali ini datang dengan pakaian yang lumayan seksi. Tubuh tinggi semampai itu terbalut baju hitam dengan lengan terbuka, meski tidak memperlihatkan kedua pahanya namun kedua betis jenjang yang dipadu sepatu hitam makin kontras memperlihatkan keindahan kaki Martha. Rambut dengan potongan pendek membuat wanita itu terlihat segar dan anggun. Pertama melihat Martha datang dan bersalaman lumayan membuat Joko menelan ludahnya.

“Baiklah Pak Joko, sementara untuk pesanan barang nanti kita atur. Sebenarnya saya ingin bertemu dengan Ibu, mm gimana ya Pak koq belum pulang juga?”
“Tadi dia bilang belum beres. Oya, kamu gak takut ya kemalaman dan pulang sendirian?”
“Ya takut juga sie pak.”
“Mau saya antar?” susul Joko.
“Mmm boleh deh pak, sekalian ada yang mau saya tunjukkin sama Bapak.”
Martha melemparkan senyum manisnya membuat Joko bagai ditantang untuk menemaninya lebih lama. Mereka saling tukar senyum, tawa, dan cerita ringan sepanjang perjalanan. Martha tinggal di sebuah apartemen selama dia ada di Jakarta.

“Jadi, seperti apa laki-laki yang kamu inginkan?” tanya Joko sesaat setelah mereka memasuki ruangan apartemen itu.
“Martha ingin yang seperti Bapak…”
“O..ya?”
“Ya tentu…malah kalau bisa, saya ingin Bapak memiliki saya…”
Wanita yang semampai ini mulai bermain-main dengan kata senyum manisnya.
“Tapi kan…”
“Martha tau koq pak, tapi Martha jamin semuanya akan baik-baik saja. Bukannya Bapak juga ada hubungan spesial dengan Mira dan Sinta?”
“Ah mereka kan…”
“Ga apa-apa koq, Martha bisa mengerti hal itu, yang jelas Martha bukan mau mengambil Bapak dari Ibu Nisa, atau menjebak, Martha sayang sama Bapak...”
Cerocos wanita itu memotong perkataan Joko dengan polosnya.

“Saya selalu tenang dekat Bapak, seperti sekarang ini…”
Tak terasa wajah mereka semakin dekat, Martha mendongakkan wajahnya, Joko menyabutnya dengan kecupan lembut dan mesra. Sejak pertama melihat, Joko rupanya menyimpan ketertarikannya terhadap wanita ini.
“Pak…terima kasih…”
Kembali mereka berciuman mesra.
“Malam ini Martha milik Bapak…mmmwwwhhh…”
Joko memegang pinggang ramping, perlahan ia membelai punggung wanita itu membuat Martha semakin merasakan sayang dari laki-laki rekan bisnisnya.

“Martha, kamu yakin?” Joko bertanya lirih.
“Iya Pak, Martha yakin…”
Martha perlahan membuka pakaiannya. Joko diam mematung memperhatikan setiap inchi kulit mulus tubuh sintal itu terbuka dan kini hanya tinggal pakaian dalamnya yang menutupi dada dan gundukan indah diantara kedua paha mulusnya. Kembali Martha mencium bibir laki-laki itu, satu persatu dia membuka kancing kemeja Joko dan mengusap dada bidang itu.

Sigap, Joko memangku Martha membaringkannya di atas kasur. Sejenak dia memandang pemandangan indah dari tubuh yang terbalut kulit putih mulus tanpa cacat. Martha melempar senyumnya memberi sinyal kepada Joko agar tidak merasa ragu.

Joko mencium kedua tangan Martha. Martha terpejam, ia makin merasakan nyaman bersama lelaki itu. Joko menatap sayang dan tersenyum.
“Pak…pelan-pelan….ini baru buat Martha…”
“Kamu….?”
“Iya Pak…ini untuk Bapak…Martha ingin untuk malam ini dan untuk selamanya…”
Kembali Joko memagut lembut bibir Martha, tangannya mulai meremas pelan payudara Martha dibalik bra yang masih menempel membuat dia menggelinjang mendapatkan rangsangan. Tanpa disuruh Martha membuka pengait bra nya, sehingga dua gunung kembar menantang itu mengacungkan ujung putingnya yang mulai mengeras.
Joko menyerang leher dan mengecupnya pelan, perlahan turun ke payudara indah itu lalu menciuminya.

“Mmmhhh…..” Martha meleguh pelan.
Puas menikmati payudara Martha, Joko mulai membelai gundukan di selangkangan Martha yang rupanya sudah terlepas dari cd yang menutupinya. Agak basah, hangat dan lembut.
“Pak….pelan-pelan ya…”
Untuk pertama kali Martha memegang batang penis milik laki-laki, kemudian menuntunnya agar segera memasukinya.
Ah sempit sekali lubang vagina itu, Joko berusaha agar tidak membuat Martha takut dan sakit. Martha terpejam, antara takut dan penasaran juga gesekan nikmat dari tiap mili organ sensitifnya dimasuki benda asing yang belum pernah ia rasakan.

Sejenak Joko menghentikan penetrasinya karena diujung penisnya ada sesuatu yang menahannya untuk masuk lebih dalam. Sesuatu yang tipis namun cukup lentur.
“Pak…iya…”
Martha mengangguk pelan tanda ia benar-benar pasrah dan menginginkannya.
BretÂ…brett..!! Sesuatu yang terkoyak Joko rasakan diujung penisnya, sepertinya itu adalah selaput dara yang tertembus ujung penisnya.
“Mpphhff…!” Martha memekik tertahan, dipeluknya erat Joko. Ada rasa yang sulit diungkapkan, rasa sakit itu sejenak menyerang di dalam vaginanya namun penasaran dan jawaban dari ketakutannya membuat dia terus menikmati pengalaman pertamanya.

SerrÂ… Joko merasakan ada cairan hangat di dalam vagina itu. Joko membiarkan Martha memeluknya sampai dia tenang.
“Pak…”
Joko membalasnya dengan senyum. Perlahan dia mencabut batang penisnya, didapatnya ada bercak darah merah membasahi seprei dan sedikit menempel di pangkal batang penisnya.
Setelah Joko membersihkan bercak darah perawan itu, dia kecup kening Martha dan kembali bergumul dalam ciuman dan permainan lidah. Joko mulai agresif menyerang dan memberi rangsangan terhadap Martha. Martha juga mulai aktif mengimbangi permainan Joko.

Joko membuka kedua paha mulus itu, memperlihatkan vagina merah yang merekah dengan bulu-bulu halus yang menggoda. Ujung penis itu sudah siap menusuk dan menerobos bibir vagina yang sudah mulai basah dengan cairan beraroma khas.
“Shhh……mh….”
Martha mendesah saat vaginanya dimasuki benda keras. Pelan-pelan Joko mendorong batang penisnya memasuki lubang sempit itu. Ah nikmatnya apa yang dimiliki Martha.
“mhhh…mh….shh….paaakk…..”
Martha mulai meracau menikmati vaginanya bergesekan seiring keluar masuknya batang kemaluan Joko. Beberapa saat kemudian, Martha merasakan kedutan di vaginanya dan menjalar cepat ke seluruh tubuhnya. Ada desakan nikmat yang mendera, membuat tangannya refleks meremas sprei, dadanya membusung, kepalanya mendongak.
“Mmmmm……….ah…ss….ah…ppaaakkk….”
Martha mengalami kontraksi, terlihat dari otot-otot perutnya yang mengencang juga dinding vaginanya berkedut mencengkram batang venis dengan kekuatan otot-otot vagina yang seperti bertenaga tapi lembut.
SerrrÂ….vagina itu basah dan banjir dengan cairan vagina Martha.
“Paaakk..nikmat…” Martha tersenyum, terengah-engah, mengatur nafasnya seolah dia baru berhenti dari berlari.

“Martha…ini rupanya yang ingin kamu tunjukkin sama saya ya…?” Joko menatap sayang Martha.
“Ada lagi pak, bukan cuma koq…”
“Maksudnya…?” Joko agak heran.
Perlahan Martha bangkit, dia pakai baju Joko dan membiarkan kancingnya tetap terbuka.
Selain dalam keadaan telanjang, rupanya keindahan tubuh wanita akan makin indah saat dibuat seperti itu. Bagian-bagian sensitifnya mengintip dari sela-sela pakaian yang asal pakai.
Martha menghampiri pintu apartemennya dan membukanya, dari balik pintu itu muncullah wanita lain yang tak lain adalah Nisa.
“Ni…nisa..?” Joko agak terkejut.
Mereka tersenyum melihat lelaki itu menahan tanggung belum terpuaskan sekaligus heran ada apa dengan mereka.

Nisa segera menghampiri suaminya yang dalam keadaan bugil, ah rupanya dia gak tahan melihat batang kontolnya mengacung-ngacung. Sambil dielus.
“Ini sudah Aku rencanakan koq mas…Mmmchh…” mereka berciuman.

Nisa menceritakan segalanya setelah kejadian malam itu Joko kehilangan kekuatannya. Walo curiganya aneh terhadap Martha dan Martabak atau martabak adalah rahasia nama dari Mba Martha, namun jawaban itu adalah bahwa Martha memiliki liontin dengan bentuk yang sama dengan liontin atau bandul emas berbentuk ukiran menyerupai kepala wanita dan setengah bagian dada, yang diberikan dari Joko kepada Nisa pemberian Nyai Darsim.
Martha mendapatkan liontin itu dari mendiang ibunya yang telah meninggal waktu kecil. Nisa yakin bahwa Martha adalah keturunan Nyai Darsim tepatnya cucunya. Hanya entah kenapa mereka tidak saling mengenal atau tidak mengetahui keberadaan masing-masing.

Dari situ juga Nisa mendapat petunjuk bahwa darah yang dimaksud adalah darah dagingnya atau keturunannya. Nisa kemudian menceritakan segalanya termasuk membujuk Martha agar mau mengembalikan kekuatan suaminya.
Hmmm lega juga Joko setelah mendengar cerita Nisa yang tidak diam tangannya mengocok batang penisnya. Martha bergabung dengan pasangan suami istri itu, meski agak malu-malu Martha mencoba melanjutkan menikmati pengalaman pertamanya itu.

Beberapa saat ruangan itu menjadi semakin panas, Joko bergumul dengan dua bidadari yang dia sayangi. Bergantian kedua vagina mengapit batang kemaluan Joko, bergantian batang kemaluan itu dikulum nikmat. Kadang raungan dan desahan terdengar dari Nisa saat Joko memompa liang kewanitaannya, kadang Martha menjerit tertahan saat Joko mengocok vagina sempitnya bergantian dengan jari dan batang penis Joko.

Â…Â…Â….

Sejak saat itu, Joko mendapatkan kembali kekuatannya.
Nisa makin semangat memajukan usahanya dengan membuka beberapa cabang.
Martha melanjutkan beberapa penelitian dan percobaan menghasilkan beberapa produk kosmetik. Martha juga menikah dengan Joko. Salon Lartisha mendapat beberapa perubahan, logo pepaya diganti dengan siluet gambar wajah perempuan seperti di liontin pemberian Nyai Darsim. Karena Martha lah yang paling berhak meneruskan salon tersebut sebagai ahli warisnya.

Joko kini bagai seorang raja, di rumahnya dia bercinta dengan dua istrinya. Sementara di salonnya dia juga mendapatkan kepuasan dari Mira dan Sinta yang dinikahinya juga. Mereka berdua sudah mendapatkan kepuasan dari Joko yang dari dulu mereka impikan.

==========
 
Terakhir diubah:
Sebagai penutup.
moga gak ada yang ngetawain hehe
soalnya di ujung ini ane buat agak ngelantur

...................
Chapter 7
Penutup.

Satu tahun kemudian. Joko mendapatkan seorang putri yang lucu dari Martha. Dialah yang akan meneruskan dan membuat sukses perusahaan mereka menjadi dikenal secara nasional dan internasional.

Lima tahun kemudian. Mereka medirikan perusahaan bidang kosmetik dan perawatan untuk para wanita di negeri ini. Dengan mengambil sebuah nama besar dari salah satu ibunya untuk produknya yang terkenal itu, Sariayu.

Sepuluh tahun kemudian Martha meninggal akibat suatu penyakit. Joko dan Nisa terus mengembangkan perusahaannya.

Sepuluh tahun kemudian. Putri mereka mengganti menambahkan nama besar produknya dengan nama besar yang diberikan kepadanya. Dengan bekal sekolah dan kepintarannya sang putri berhasil membuat merk dagangnya menjadi terkenal dan mendunia. Mendunia membuat para wanita mendapatkan kepercayaannya dengan penampilannya.

Produk itu kita kenal dengan Sariayu Marthatilaar.

--------------

Saat itu...
Tiga orang pria sedang bersiap pulang kampung dari Jakarta. Di dalam bis salah satunya berbisik.
"Nto, kamu tadi aku lihat beli martabak kan?"
"Iya mang kenapa? buat oleh-oleh di rumah."
"Awas nanti di jalan jangan beli pepaya yah!"
"Kenapa mangnya?"
"Dulu pertama aku bawa martabak dan pepaya di bis, pas tidur mimpi ngewek ma wanita cantik. Nah penasaran kedua kalinya aku nyoba lagi, eh ternyata beneran mimpi ngewek lagi cuma sial yang datang nenek-nenek..whueeekkk!!"
"Iya Nto, aku juga pernah, setelah denger dia mimpi ngewek sama wanita cantik aku nyoba, malah mimpi sama wanita tua. hahaha..."
"kamu jangan coba-coba deh, ato seterusnya mimpi buruk wahaha.."
========

moga berkenan
ditunggu komen, kritik, saran dan masukan untuk perbaikan selanjutnya
untuk bikin karya lainnya yang masih semrawut hehe
 
Terakhir diubah:
keren epilognya huahahahaha

top karena agan berani mencantumkan epilig spt ini. Umumnya saat membuat cerita terkadang kita berfikir yg aneh diluar nalar tp sering orang ga berani mencantumkannya di cerita. Tp sineas hollywood sering mencantumkan ending cerita terbuka spt ini yg biasanya mengharapkan penonton penasaran dan menunggu sekuelnya
 
di cerita perdana ini, buat ane yang penting tuntas dan seperti yang ane konsep.
adapun hasil akhir, tanggapan pembaca pasti beragam.
lumayan nguras tenaga n pikiran juga bikin cerita singkat kek gini. apalagi pas bad mood, susah banget bikin alur yang asik

moga agan, suhu, master, senior bisa memberikan pendapat dan komen yang BERMUTU buat ane berkarya lagi meski niatnya cuma iseng.
yang terhibur ane ucapkan terima kasih. yang kurang berkenan ane mohon maaf dengan segala kekurangan ini itu.
yang sudi baca apalagi sampe akhir semoga panjang umur dan sehat selalu. amiin
 
Keren gan, gak nyangka endingnya merupakan deskripsi sejarah kosmetik hihi
Overall baguuus
 
wakakakakakakakak....... Endingany bener2 ga nyangka.
Huft....... Punya 4 istri mantabz banget nih.

Epilognya tar ada yg protez lho suhu.
Heheheheheheheheheheheheheheehehehehheheheheheheehe.....................
 
keren gan ga nyanka endingnya bakal berakhir di sejarah kosmetik terkenal :D
tetep semangat gan, dan semoga sll dberikan kesehatan biar bs bikin cerita yg lebih keren lagi :semangat:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd