Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Belum Ada Judul

Noerbany

Suka Semprot
Daftar
7 May 2017
Post
16
Like diterima
1
Bimabet
Salam kenal para suhu semproters. Ijinkan nubie berbagi pengalaman berdasarkan kisah nyata yang nubie alami. Mohon masukan dan saran dari para suhu sekalian. Semoga berkenan dan selamat menikmati. Dan ditunggu cendolnya.



INTRO

Perkenalkan namaku Dika, seorang karyawan di sebuah perusahaan ternama di Surabaya. Perawakanku bisa dibilang gendut dengan tinggi 160 cm dan berat 65 kg. Aku berasal dari keluarga pas-pasan di sebuah desa di Pulau Garam. Jadi tentunya dididik secara ketat dalam hal agama. Sebagian besar hidupku dihabiskan di kampung halaman hingga menginjak masa kuliah dimana aku diterima di sebuah PTN ternama di Surabaya. Awal kuliah hingga menginjak masa semester 4 adalah hal yang biasa kulalui dengan kuliah, nongkrong dengan teman-teman, ngegame, browsing internet dll. Hal yang biasa dilakukan pula oleh sebagian besar mahasiswa di jamanku. Namun semua berubah setelah awal semester 5 tepatnya pada tahun 2005.



CHATING

Yups … sejak menginjak bangku kuliah aku lebih banyak menghabiskan malam di warnet. Selain ngegame dengan teman-teman kostku yang juga penggila game pastinya. Sekedar mencari bahan kuliah, cek Friendster (ketahuan tua banget ya. Hahaha), atau sekedar ngobrol di room. Pada waktu itu Yahoo Messenger dan MIRC adalah chat room paling popular di jamannya. HP? Jangan tanya karena aku dari keluarga pas-pasan maka HP adalah barang mewah yang tak kudapatkan.

Suatu malam karena desakan tugas mata kuliah mengharuskanku begadang di warnet. Andalan mahasiswa pas-pasan sepertiku sudah tentu PAHE jam 12 malam sampai jam 6 pagi dengan hanya Rp 7,000. Setelah semua bahan yang kubutuhkan didapat, iseng akupun meluncur ke chatroom MIRC. Yang seusia pasti paham benar dengan aplikasi ini. Hahaha ….

Menggunakan nickname atau alias, aku pun meluncur ke chatroom. Setelah memeperhatikan beberapa partner yang ku-inbox, ada 1 cewek yang merespon. Namanya Lia. Awal kenal sih ngobrol biasa saja. Hingga aku iseng membuka obrolan yang sedikit intim. Ketika kutanya pengalaman sexnya dia pun bercerita bahwa dia pernah beberapa kali ML dengan mantan pacarnya. Dan karena aku yang masih culun dalam hal ini (waktu itu masih belum pernah ML meskipun sering masturbasi), iseng bertanya seperti apa rasanya hanya dijawab dengan emot tertawa olehnya. Diakhir obrolan kita pun bertukar no hp (oiya .. ini awal saya punya hp itupun permberian dari paman saya. Hehehe …).

Keesokan harinya, aku pun iseng sms dia. Setelah beberapa sms dia menawarkan untuk bertemu di rumahnya. Aku pun menyanggupi setelah selesai kuliah pukul 12.00 wib. Tepat pukul 12.00 wib, kupmacu sepeda motor bututku. Berbekal alamat yang dia beri, tak lama aku pun sampai di rumahnya. Sebuah rumah sederhana di bilangan Surabaya timur lengkap dengan halaman dan sebuah toko kecil. Setelah mengucapkan salam, muncullah seorang wanita berpostur 165 cm, berat 45 kg dan toket 34B. berkulit sawo matang dengan rambut sepunggung diurai. “Lia”, dia memperkenalkan diri dengan menjabat tanganku. “Dika” balasku. “Ayo masuk aja. Maaf ya agak berantakan.”

Kita pun duduk di ruang tamu yang juga sepertinya menjadi gudang karena banyaknya barang-barang jualan disana. Setelah duduk, kami pun ngobrol santai. “Kok sepi? Ga ada orang neh di rumah?” tanyaku. “Ortu lagi ke rumah sakit karena ada keluarga yang opname” jawabnya. Akupun iseng berkata asal nyeplos “Wah enak neh sepi, ada kesempatan buat berduaan”. “Iiiihhhh … apaan sih” katanya sambil mencubit tanganku.

Entah siapa yang memulai, kita pun mulai saling berciuman, saling bertukar liur. Meskipun aku belum pernah ML namun secara naluri aku bisa mengimbanginya. Ciumanku merambah ke leher dan teliinganya. Lia pun hanya mendesah-desah. Tanganku tak mau ketinggalan. Remasan dan belaian di toketnya semakin membuat Lia mendesah-desah nikmat. Tak puas hanya meremas toketnya dari luar kaosnya, akupun mencoba memasukkan tanganku ke dalam kaosnya. Tak ada penolakan darinya. Toket 34B nya kenyal dan kenceng. Kuremas pelan-pelan sambil kupilin-pilin pentilnya. Lia semakin mendesah.

“Hmmmm … sssshhhh … terus Dik”. Karena terhalang bra yang dipakai, Lia berinisiatif membukanya sendiri. “Kamu mau ini ya?” katanya sambil mengangkat kaosnya dan memperlihatkan toket 34B-nya. Aku pun langsung menyerbunya kembali. “Isepin nenenku Dik” pintanya dengan mata sayu. Aku menuruti permintaannya. “Iya gitu saying. Isep yang kuat. Enak banget”. Aku yang mendengarnya seakan terhipnotis untuk melakukan lebih lebih dan lebih. Tiba-tiba tangan Lia sudah berada di selangkanganku. Dia mengelus dan meremas lembut kontolku dari luar celanaku. Merasa kurang puas, diapun membuka resliting celanaku dan menemukan juniorku yang sudah berontak pingin keluar dari sangkarnya. Tangan halusnya mengocok pelan kontolku dan akupun hanya bisa mendesah. “Enak banget Lia” kataku. “Ada yang jauh lebih enak tapi nanti” katanya sambil berpindah tempat duduk ke lantai tepat dibawah sofa tempatku duduk. Dia pun kembali mengocok lembut kontolku dan kemudian memasukkannya ke mulutnya. Hangat, basah dan nikmat. Hanya itu yang kurasakan sewaktu Lia mengoral kontolku. “Enak banget Lia. Jago banget ya” kataku memuji. Tidak hanya batangnya, tapi Lia juga menyedot-nyedot biji pelerku yang membuatku geli, linu tapi nikmat.

Setelah puas bermain dengan kontolku, Lia berdiri dan membuka celana berikut cd yg dipakainya. Memeknya mulus tanpa bulu (setelah ML dia baru bilang kalau dia memang pengen ML denganku hari itu dan dia mencukur habis jembutnya sebelum aku dating). Dia memegang tanganku dan membimbingnya ke memeknya. “Oh .. yes” hanya itu kata yang keluar dari mulutnya waktu tanganku menyentuh bibir memeknya. “Dik .. kocokin memekku ya” pintanya. Aku mengelus bibir memeknya dengan lembut membuatnya semakin basah. Lia hanya bisa menggigit bibir bawahnya waktu kumasukkan 1 jariku ke memek basahnya. “Aahh Dik .. enak banget” desahnya. Aku yang semakin penasaran semakin semangat mengocok memeknya dan membuatkan makin basah. Kemudian aku pun menjilati bibir memeknya, memainkan clistorisnya dengan tanganku masih mengocok dengan 1 jari. 4 menit kemudian desahan Lia semakin keras, pahanya menjepit tangan dan kepalaku. Semakin banyak cairan keluar dari liang kenikmatannya. Ternyata dia orgasme.

Nafasnya tersengal-sengal membuat dadanya naik turun. Akupun kembali mecumbu toket 34B yang menggemaskan itu untuk membangkitkan nafsunya kembali. Tak berapa lama, Lia pun mulai mendesah-desah lagi. Setelah kurasa cukup, akupun memposisikan kontolku di depan lubang senggamanya. Kugesek-gesekkan kontolku di bibir memeknya membuat Lia makin mendesah dan menggeliat. “Kumasukin ya Lia. Dah ga tahan neh” sebuah pertanyaan yang kuyakin tak perlu sebuah jawaban. Dia hanya mengangguk.

Pelan-pelan kuterobos lubang senggamanya yang sudah basah. Hangat, basah sempit. “Aaahhh .. Dika. Masukin semua sampai mentok”. Kumasukkan semua kontolku sampai mentok. Kunikmati dulu sensasi kontolku di dalam memeknya untuk pertama kalinya (yupz .. itu adalah pertamakalinya aku ML suhu). Setelah itu aku pun mencoba mengeluar masukkan kontolku dengan pelan. “Enak banget kontolmu Dika. Terus entot aku”. Aku menggenjotnya dengan irama pelan. Toketnya yang bergoyang-goyang sayang untuk kudiamkan. Kukenyot dan kuhisap toket ranumnya dengan masih menggenjotnya. 10 menit menggenjotnya dengan gaya misionaris, Lia pun mendekati orgasme keduanya. “Dika terus .. terus .. aku mau keluar Dik” ceracaunya. Aku menggenjotnya lebih cepat dan tiba-tiba dengan kakinya menjepit pinggangku “Dika .. aku keluaaaaarrr …. Aaaaaahhhh”. Memeknya semakin menjepit kuat kontolku yang membuatku juga tak bisa bertahan. “Lia .. aku juga mau keluar neh”. Aku semakin mempercepat sodokanku di liang senggamanya. Rasa gatal berkumpul diujung kontolku dan tak lama aku pun muncrat di dalam memeknya. Kubenamkan seluruh kontolku ke dalam memeknya. “Lia aku keluar” kataku sambil meremas toket dan mencium bibirnya. Setelah 5 kali muncratan, akupun lemas. Kontolku masih kudiamkan bersarang di dalam memeknya hingga lemas dan keluar sendiri. Kucium keningnya dan mengucapkan terimakasih.

Tak berapa lama, terdengar suara mobil berhenti di halaman rumahnya. Kami pun bergegas memakai pakaian kami kembali dan ngobrol seolah tak ada sesuatu yang terjadi. Setelah bertemu keluarganya aku pun pamit pulang dengan membawa sebuah cerita nikmat pengalaman sex pertamaku.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd