"Huft....."
Kuhembuskan nafas panjang, dan kulanjut dengan menikmati batang rokokku. Kualihkan padanganku ke langit. "Nampaknya malam ini akan panjang lagi" keluhku
Seperti halnya malam-malam sebelumnya, dan seperti minggu-minggu sebelumnya, dan bulan,serta tahun yang mendahuluinya. Kerjaan ga akan berakhir
Tapi kebosanan dan kepenatanku sepertinya sudah memuncak
"Bang, nasgor yak, satenya 3 dibakar" ucapku agak keras ke abang nasgor langgananku didepan kantor. "oke, bentar y" sahutnya cepat
Tak ada 10 menit,sudah kunikmati nasgor itu. Rasanya memang enak, tapi aku sudah tak semangat. Sekedar memenuhi kebutuhan perutku saja "Tenaga masuk, kerjaan cepet selesai" begitu pikirku
Selesai makan, aku lanjut lagi sebatang. "Fuuuhh...., gas lagi lah" Kubayar nasgor itu, dan aku kembali melangkah masuk kantor.
TING TING . . .
Hapeku berbunyi
Kulirik Jam kantor sebelum kubaca pesan yang masuk
"Duh, dah jam 01.25"
Aku angkat hapeku
"Pah, pulang jam berapa?" isi pesan dari istriku
"setengah jam lagi Mah, ni mau beresin meja, dah selesai kok" balasku
Padahal kerjaan belum selesai. "Tapi mau sampai kapan aku disini, ampe kiamat juga ga bakal kelar"
'Cepet pulang Pah, istirahat" kata istriku
"Iya Mah, OTW" balasku
Aku matiin komputerku,beresin meja, matikan lampu ruangku. Kemudian aku melangkah keluar
"Loh, kenapa divisi sebelah lampunya masih nyala"
Aku tengok sebentar lewat jendela lorong
Nampak seorang wanita yang sedang mengetik didepan komputer
"Cantik juga...Siapa ya, kayanya pernah lihat, tapi aku ga kenal" begitu pikirku
Di kantor ini setidaknya ada 10 Divisi, tiap Divisi anggotanya ada 50-100 orang. Tentu saja aku tidak mengenal semuanya. Paling cuma segelintir orang di tiap Divisi. Kecuali divisiku, yang hampir semuanya aku kenal
Kuperhatikan sambil sekilas jalan, nampak bekas air mata mengalir dibawah kedua matanya
Wajahnya nampak begitu sedih
"Nangis sambil lembur?" pikirku
"Aneh juga"
"Tapi dah dini hari ini. Ga usah mikirin orang lain. Apalagi cewek nangis malem2. Bawa sial ntar" Kulanjutkan langkahku
Tapi sebelum jalan, dan ketika aku memalingkan muka kearah lorong, sekilas kulihat wanita itu melirikku
"Dah biarin, ga usah dilirik balik, panjang nanti" aku terus melangkah
Aku abaikan semuanya. Dah capek
Kumasukkan semua berkas dan barangku ke mobil
Aku injak gas agak dalam
"Kangen rumah" sambil menerawang jalan yang sepi
"Di antara gemerlap kehidupan kota
Udin kecil hanyut di dalam impiannya
Dia terbuai
(Ay ya ya ya)
Dia tak mampu menggapainya"
Alunan lagu Slank mengiringi kepulanganku
cerita ini hanya fantasy, dengan sedikit berbalur reality
semua nama dan tempat hanya kebetulan saja
update sekitar 3-5 hari sekali
Kuhembuskan nafas panjang, dan kulanjut dengan menikmati batang rokokku. Kualihkan padanganku ke langit. "Nampaknya malam ini akan panjang lagi" keluhku
Seperti halnya malam-malam sebelumnya, dan seperti minggu-minggu sebelumnya, dan bulan,serta tahun yang mendahuluinya. Kerjaan ga akan berakhir
Tapi kebosanan dan kepenatanku sepertinya sudah memuncak
"Bang, nasgor yak, satenya 3 dibakar" ucapku agak keras ke abang nasgor langgananku didepan kantor. "oke, bentar y" sahutnya cepat
Tak ada 10 menit,sudah kunikmati nasgor itu. Rasanya memang enak, tapi aku sudah tak semangat. Sekedar memenuhi kebutuhan perutku saja "Tenaga masuk, kerjaan cepet selesai" begitu pikirku
Selesai makan, aku lanjut lagi sebatang. "Fuuuhh...., gas lagi lah" Kubayar nasgor itu, dan aku kembali melangkah masuk kantor.
TING TING . . .
Hapeku berbunyi
Kulirik Jam kantor sebelum kubaca pesan yang masuk
"Duh, dah jam 01.25"
Aku angkat hapeku
"Pah, pulang jam berapa?" isi pesan dari istriku
"setengah jam lagi Mah, ni mau beresin meja, dah selesai kok" balasku
Padahal kerjaan belum selesai. "Tapi mau sampai kapan aku disini, ampe kiamat juga ga bakal kelar"
'Cepet pulang Pah, istirahat" kata istriku
"Iya Mah, OTW" balasku
Aku matiin komputerku,beresin meja, matikan lampu ruangku. Kemudian aku melangkah keluar
"Loh, kenapa divisi sebelah lampunya masih nyala"
Aku tengok sebentar lewat jendela lorong
Nampak seorang wanita yang sedang mengetik didepan komputer
"Cantik juga...Siapa ya, kayanya pernah lihat, tapi aku ga kenal" begitu pikirku
Di kantor ini setidaknya ada 10 Divisi, tiap Divisi anggotanya ada 50-100 orang. Tentu saja aku tidak mengenal semuanya. Paling cuma segelintir orang di tiap Divisi. Kecuali divisiku, yang hampir semuanya aku kenal
Kuperhatikan sambil sekilas jalan, nampak bekas air mata mengalir dibawah kedua matanya
Wajahnya nampak begitu sedih
"Nangis sambil lembur?" pikirku
"Aneh juga"
"Tapi dah dini hari ini. Ga usah mikirin orang lain. Apalagi cewek nangis malem2. Bawa sial ntar" Kulanjutkan langkahku
Tapi sebelum jalan, dan ketika aku memalingkan muka kearah lorong, sekilas kulihat wanita itu melirikku
"Dah biarin, ga usah dilirik balik, panjang nanti" aku terus melangkah
Aku abaikan semuanya. Dah capek
Kumasukkan semua berkas dan barangku ke mobil
Aku injak gas agak dalam
"Kangen rumah" sambil menerawang jalan yang sepi
"Di antara gemerlap kehidupan kota
Udin kecil hanyut di dalam impiannya
Dia terbuai
(Ay ya ya ya)
Dia tak mampu menggapainya"
Alunan lagu Slank mengiringi kepulanganku
cerita ini hanya fantasy, dengan sedikit berbalur reality
semua nama dan tempat hanya kebetulan saja
update sekitar 3-5 hari sekali