Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Catatan si Iqbal: Pengemudi Penikmat Perempuan (Update Series)

Laras Series: Kukira PSK, Ternyata… (Part 1)​

Mulustrasi

Laras


Mobil


Kosan

Setiap night drive di Jakarta memang punya banyak cerita buat saya. Nggak sedikit banyak spot-spot menarik yang sering menjadi tempat mencari kenikmatan duniawi, baik yang sifatnya kuliner sampe lendir juga ada.

Singkat cerita sepulang kantor di SCBD habis lembur, ingin rasanya untuk mengisi perut kelaparan yang sudah tak terbendung. Alhasil kupilih makan malam di sekitaran blok m yang terkenal memiliki deretan makanan menarik, khususnya makanan Jepang.

Perut pun sudah terisi kenyang, tipis-tipis bir pun sudah, waktunya aku menjalankan ritual pembuang stress di malam hari. Ya, dari pertama kali aku bekerja di tahun 2015, aku diajari oleh senior-senior di kantorku untuk “manasik lendir” keliling beberapa simpul titik ibukota dimana para psk yang berdiri di pinggir jalan. Tapi seringnya hanya fokus ke 2 titik utama, yakni mangga besar dan blok m. Nah, mumpung saat itu aku sedang membawa mobil “ninja”, jadinya harusnya aman jika aku melakukan “manasik lendir”.


Langsung tancap gas bukan di area Blok M dulu, tapi malah ke area kota sampai mangga besar. Sesuai prediksi, mulai dari area gajah mada sudah mulai di atas jam 12 malam bermunculan gadis-gadis malam dengan rok dan tanktop hasil dari beli di ITC, dan biasanya duduk diatas motor “ojek” yang jadi agennya.

Cukup 1 putaran kulewati di daerah situ, sekalipun ada kalanya iseng berhenti dan sekedar bertanya rate malam ini berapa dan mencoba nego-nego sadis, demi memacu adrenalin. Ya palingan kalo sampe ngamuk tinggal kabur tancap gas, hehehe.

Nah beda ceritanya kalau sudah masuk ke daerah blok m. Disinilah ujian sesungguhnya, karena secara paras bisa dikatakan para wanita yang berdiri malam hari di daerah ini lumayan membuat kontol berdiri, dan bikin otak pusing ingin eksekusi. Biasanya aku butuh 2-3 putaran buat keliling daerah itu, mulai dari area falatehah sampai kadang muter jauh ke melawai. Seringkali ketika stok menarik, aku bisa berhenti sekedar menanyakan rate, dan tak jarang sampai eksekusi diajak ke kost atau hotel sekitar yang jadi basecamp wanita ini.

Namun situasi berubah saat aku melewati suatu pinggir gedung yang tepat mengarah menuju terminal blok m, dimana kantor itu terkenal jadi markas aplikasi ojek online bikinan Indonesia. Kulihat ada gadis berdandan cukup menor, dengan rok super mini dan tanktop putih dengan jaket kulit.

Iqbal: Kak,.. open?​
Laras: Maksudnya?​
I: Emm kakak include gak? bisa kena brp nih..​
L: Eh anjing maksud lo apa?​
I: Wah sorry-sorry.. (langsung aku mulai tutup jendela)
L: Eh anjing bentar dulu! (dia liat kiri kanan, langsung to the point masuk ke dalam mobil) Udah jalan dulu…​

Kaget dengan aksi dia langsung masuk ke dalam mobil, langsung ku mulai bergerak jalan dari titik tersebut. Tanpa jelas rute mau kemana, kuputuskan untuk memutari daerah blok m dan menurunkan wanita ini di titik yang setidaknya ramai dan aman. Soalnya jujur bau alkohol dan parfumnya cukup membuat ku pusing. Paling habis eksekusi sambil mabok, atau habis melayani di area bar sekitar sini.

L: Lo pikir gue perek ya tadi?​
I: Duh maaf kak sumpah, soalnya..​
L: Tau gue biasa banyak mangkal disitu kan.​
I: Iya,..​
L: Jadi bener lu pikir gue perek kan?​
I: Iya kak, maaf banget jgn dilapor ke polisi ya…​
L: Oke.. Emang berani bayar berapa lo buat ngewe?​
I: Hmmm.. buka harga berapa emang?​
L: 10 juta sekali main brani gak lo?​
I: Wah kak, jujur klo segitu si aku mending main sama bule sekalian​
L: Ah miskin lo. Emang kurang body gue?​
I: Enggak-enggak.. Tapi aku duitnya gak segitu..​
L: Yaudah adanya berapa?​
I: 500 paling.​
L: Ah tai, gue telpon polisi nih..​
I: Eh eh eh waitt.. okay-okay, dealnya gimana jadinya?​
L: Hmm gini, isi dompet lo buat gue semua. Kalo enggak gue lapor ke polisi nanti…​

Akhirnya disepakati bahwa dana yang ku keluarkan sesuai dengan isi di dompet aku, yang kebetulan hanya sekitar 1 juta. Dan kami pun akhirnya berhenti di salah satu titik parkiran blok m yang seringkali menjadi tempat mobil goyang.

Sesampainya di tempat parkir yang ada di bawah pohon itu, wanita yang kuangkut dari blok m ini langsung tanpa basa basi menurunkan kepalanya untuk melakukan aksi blowjob.

Sensasi yang kurasakan sebenarnya tidaklah membuatku melayang. Hanya seperti ada yang sedang membasahi kontolku, seperti BJ main-main saja. Itupun ku coba stimulasi dengan mencoba meraba toketnya dari luar, tp beberapa kali tanganku coba ditepis, sehingga bisa dikatakan fungsi dia di situ hanya sampai membuatku crot..

I: Masukin dong beb.. Udah pengen.​
L: Dih, bayar 1 juta aja lu minta masukin. Udah bagus gue BJ.​
I: Yaudah.. lanjutin deh say.. ahhhh..​

Jujur aku hampir turn off disitu, tapi rasanya udah kepalang tanggung aku membayar wanita ini. Masa iya gak crot udah bayar sejuta buat perek pinggir jalan, pikirku.


Lama kelamaan suasana di dalam mobil mulai memanas. Mungkin tipikalnya adalah yang butuh mood nya bagus baru kemudian liar. Bukan wanita yang harus dipaksa mentang-mentang kita bayar. Terbukti kini hisapannya sudah semakin panas, remasan tangan di toketnya pun sudah mendapat lampu hijau. Fix, sebentar lagi pertahanan pun runtuh..

L: Lu bawa kondom kan?​
I: Bawa di glove box itu (kemudian kuambil kondom dan kuserahkan ke Laras)​
L: Okay, diem ya lo.. This is me doing my job..​
I: Fuckk…​

Gerakan WOT Laras mulai menunjukkan ritmenya sebagai pemain handal di ranjang. Bukan yang langsung gerak cepat memastikan aku orgasme duluan, tapi lebih seperti Laras sedang mengenal setiap centi dari kontolku yang tegak keras merasuk ke dalam memeknya.

Akupun tak tahan untuk menikmati tubuhnya yang kini semakin terekspos di depanku. Tak sulit rasanya mencicipi toketnya, mengingat ia tidak mengenakan bra sama sekali di balik tanktopnya. Ku hisap pentilnya agar semakin memacu goyangan rodeo-nya di atas kontolku.

L: Anjingg.. Lama banget gak keluar2 lo..​
I: Ahhh.. memeknya sempit bangeetttt… Emang perek terbaikkk…​
L: Perek?!! Anjing ahhhh… fuckkk..​

Bukan makin ilfil, malah kini Laras semakin beringas dan berlaku melebihi perek yang biasa kutemukan di seantero Blok M, mungkin tingkat liar permainannya sudah setara atau melewati wanita-wanita open BO yang biasanya ku order lewat forum dunia maya ini.

Kini tak hanya goyangan Laras yg semakin kurasakan dalam tubuh, tapi juga cengkraman tangannya di bahuku, dan erangan biadab yang berdesir kencang di telingaku. Alhasil ledakan orgasmeku sudah tak terbendung. Semakin liar semakin tak tertahankan untuk kumuntahkan lahar putihku.

I: Gak tahannn… Pengeenn Keluaarrr… ahhh​
L: Fuccckkk.. Gue jugaaaa..​

Disaat bersamaan dengan memuntahkan lahar putihku di dalam memeknya, posisi Tubuhnya meregang ke belakang seakan sedang orgasme juga. Namun celakanya, justru posisi ini membuat punggungnya menekan tombol klakson di mobilku.

Patut dicatat, posisi kami memang terhalang mobil kiri dan kanan. Tapi dari seberang tak jauh dari posisi kami, sempat kuperhatikan ada serangkaian satpam dan polisi yang sedang nongkrong di warteg atau pedagang kaki lima yang ada di situ. Sudah barang tentu, klakson yang kencang di tengah heningnya malam menghebohkan mereka.

Tanpa basa basi, langsung kunyalakan mobil, dan langsung bergerak cepat sebelum itu polisi menghampiri kami. Padahal posisinya Laras masih diatas tubuhku, dengan kontolku yang masih tertancap di memeknya. Fokusku, hanya kabur secepat kilat setidaknya gak dikejar polisi.

Agak gila rasanya aku memacu mobil itu cepat dan main terabas lampu merah, toh sudah tengah malam juga. Akhirnya kami pun berhenti di salah satu jalanan yg berada di bawah flyover menuju area cilandak. Dengan adrenalin yang masih kenceng, akhirnya Laras dan aku bisa “merapikan diri” dan membersihkan tubuhku meski bermodalkan tisu basah semata.

L: Anjing untung aja gak ketahuan…​
I: Lagi pake neken klakson.​
L: Lo juga kelamaan keluarnya ampe lemes gue goyangnya..​
I: Yaudah, ini ya sesuai perjanjian..​
L: Wah udah ngewe sama gue cuma dapet segini doang, tambah lah sayang.. Kan udah dibikin enak..​

Buset ya, ini cewek udah mabok iya, sange iya, tapi urusan duit sangat sober bin nyadar ya. Itu pikirku setelah mendengar kata-katanya.

Yasudah, kutawarkan untuk transfer saja karena lebih cepat. Tapi dia tetap kekeh minta di transfer. Jadilah kami mencari minimarket terdekat yang memiliki atm, dan aku pikir men-double apa yang diberikan sudah cukup. Untungnya, sepakat Laras atas apa yang kuberikan, tapi ada tambahan bahwa Laras minta diantarkan ke kosannya. Okelah!

Sebenarnya feeling ku agak fluktuatif saat itu. Sex-nya oke, meski bukan yang terbaik jika berdasarkan cerita-ceritaku sebelumnya. Masalahnya, attitude-nya cukup membuatku kesal. Tapi tepat ketika kami berhenti di depan gang kosannya, Laras pun mengeluarkan ajakan yang tentunya tidak datang dua kali.

L: Masih bisa ngaceng gak lu? Sekali lagi yuk.​
I: Deal!​

Diajaknya aku ke kosannya yang kurasa lebih tepat disebut sebagai mini studio apartment, karena fasilitasnya setara. Lagi-lagi di luar ekspektasiku, harusnya dengan kost wanita malam yang biasa mangkal di Blok M, ini sih jatuhnya kemewahan. Lebih seperti kamar apartemen wanita simpanan di ibukota.

Tapi agak malesnya di kost ini, malah lebih banyak botol alkohol ketimbang air minum. Terpaksa ku cari minuman yang dengan alkohol level rendah, yang mana hanya tersisa bir yang terpaksa ku minum agar tidak kehausan dan tidak garing ditinggal sendiri karena baru masuk kosan, Laras langsung masuk ke kamar mandi.

Hanya bermodalkan sehelai handuk, Laras pun keluar dari kamar mandi dengan wangi yang lebih segar. Fix habis mandi berarti. Dimintanya aku untuk membersihkan diri mandi.

Kelar urusan bersih-bersih, ku keluar dari kamar mandi dan Laras pun sudah dalam kondisi telanjang dan mengekspos tubuhnya yang menggiurkan. Memiliki putih menuju sawo matang, tubuhnya tergolong mulus tanpa ada cacat, bagian vagina bersih tanpa ada bulu, sampai bentuk toket proporsional dengan postur dan posisi pentil yang tegak melawan gravitasi dan tidak turun.


Tancap gas ku langsung cium tubuhnya dari kepala, bibirnya, toketnya, sampai ke bagian memeknya. Tak mau kalah, kontolku yang sudah mulai tegak berdiri kemudian dikocoknya agar semakin tegak berdiri dan siap bertempur menghajar memeknya.

Agar aku tidak crot duluan karena di kocok oleh Laras, yang secara mengejutkan cukup jago ritmenya, aku memilih turun ke memeknya agar bisa kubuat lebih basah dan mendesah karena mendapat rangsangan dari bibir dan lidahku.

Gilanya adalah saat ku sedang menjilati memeknya, Laras di waktu bersamaan juga sambil menegak red wine langsung dari botolnya. Jenggutan tangannya pada rambutku juga tak kalah beringas, seakan memberikan komando untukku lebih mengeksplor memeknya yang cukup wangi dan bersih. Benar-benar seperti perek kelas atas.

L: Nih (kasih kondom) buruan masukin..​
I: Siap!​

Masuk sudah kontolku yang tegang di dalam memeknya. Dengan gaya konvensional, ku coba eksplore tubuhnya yang jujur membuatku berfantasi liar. Harusnya cewek seperti dia adalah kelas ani-ani, bukan perek pinggir jalan. Betapa untungnya aku ngewe malam ini dengannya.

Berbagai hentakan kontolku menusuk lubang kenikmatan Laras semakin membuat wanita ini terbakar gelora kenikmatannya. Dengan inisiatifnya, diminta aku untuk melakukan doggy style, dengan wajahnya menghadap kaca.

L: Fuckk..... ahhhh ahhh.... Cepetin goyangnyaaaaa..​

Sigap kulaksanakan perintahnya, dan saat kugoyang dengan cepat, kutarik rambutnya agar wajahnya semakin terekspos di kaca. Benar-benar seperti sedang mengendarai kuda, posisi Laras ini jujur membuat tubuhku ingin segera memuncratkan semua isi peju tersisa tanpa habis untuknya.

I: Fuckk gue mau keluar…
L: Tahannn dulu..

Kini dia berganti posisi, melepas kondomku, dan kemudian menghisap kontolku dengan sangat kencang tidak seperti sebelum-sebelumnya. Apakah aku diizinkan untuk crot di mulut?

Langsung kulakukan face fuck menghantam mulutnya dengan kontolku, sampai terciptalah ledakan ledakan lahar putih yang sudah pasti memenuhi seluruh ruang-ruang di mulutnya. Untungnya semua ledakan sperma yang ada di mulutnya bukan dimuntahkan, tapi ditelan habis-habis.

L: Bangsat, banyak juga isi lo.​
I: Sorry-sorry, enak banget..​
L: Udah puas kan? Gih pulang cepetan..​
I: Hah? oohh okay-okay gue bersih-bersih dulu.​

SIal. Baru saja ku dibuat enak, sekarang attitude dia kembali menjadi wanita brengsek. Baiklah kuikuti saja setidaknya sudah 2x keluar ku malam ini, dan tinggal istirahat di rumah kemudian besok kembali ke realita.

I: Anyway, gue boleh minta nomor telepon, or at least nama lo?​
L: Buat apaan njing. Udah enak kan tadi…​
I: Well, kita udah dua kali ngewe, tapi tanpa tau nama masing-masing.. ya aneh aja.​
L: Udah pergi sana, gue mo tidur.​

Aku pun pulang dengan kondisi acak-acakan bak roller coaster, tadi dibikin enak, abis itu ditendang gitu aja. Mungkin aku cuma orang yang dibutuhkan untuk membayar jasanya saja, nothing more and nothing less.

Malam berganti pagi, aku pun kembali beraktivitas ke kantor meski kedatanganku cukup telat karena baru datang setelah jam makan siang.

Awalnya ku berencana untuk kerja dari rumah, tapi ada notifikasi meeting penting dengan 3 calon agency yang akan mengerjakan project dari brand yang ku bangun. Sepanjang meeting pertama dan kedua, konsentrasiku agak kabur karena masih terbawa mood semalam yang “roller coaster”. Aku biarkan tim ku yang menguliti proposal dari masing-masing calon agency yang sekiranya sesuai dengan kebutuhan kami. Saking bosannya, lebih banyak aku keluar ruangan dan aku tunggu saja hasil akhirnya.

Sampailah pada vendor ketiga yang muncul. Saat itu stafku yang menerima duluan dan mereka langsung memulai meeting tanpa ada aku. Namun ketika aku kembali ke ruang meeting itu…

Joshua: Eh gais sorry interrupt, kenalin ini chief kita pak Iqbal. Pak, ini agency yang mau pitch buat project kita. Leadernya ada ibu Laras, dan ini timnya ada…​
Iqbal: Oh sore ibu Laras. Sorry saya tadi ada call dulu, (ku arahkan tanganku untuk jabat tangan)​
Laras: Oh sore pak Iqbal (menyambut jabat tanganku)​
Joshua: Pas kok baru awal discuss juga belum masuk ke detil SOW sama budgetingnya.​
Iqbal: Please continue, Josh sent detail proposalnya ya. Aku buka dari laptop aja.​

Jadi, sebenarnya siapa Laras ini?
PSK atau bos agency?
Ah, aku suka sekali permainan ini..


(bersambung)​
NEXT


Note penulis:

Halo suhu-suhu semua, akhirnya ada waktu lagi buat posting story baru dari Iqbal. Maklum kudu balik realita dulu.

Untuk Laras Series masuk ke edisi Normal Life Edition, jadi bergabung sama series Stephanie & Melia karena ketemunya bukan dari taxi online. Tp pasti bakal ada cerita dari Taxi Online Edition, lebih ke belum ketemu karakter yang cocok buat dibikin sama jalan ceritanya gimana aj sih..

Anyway, kira-kira next story Iqbal sama Laras mending dibikin gimana ya? Ada rekomen lagu-lagu yang bikin enak buat ngewe juga gak nih? Hahaha.

Jangan lupa di cendol dan komen kalo suka ya sama ceritanya, sekaligus dan mohon dukungannya ya suhu-suhu biar ane ada waktu lanjutin ceritanya.
 
Terakhir diubah:
good story, udah lama ga baca cerita se larut ini, anw suhu punya taste yg bagus, ditunggu update an nya hu two thumbs!
 
Ngebut malam ini untuk menyelesaikan semua nya, ditunggu update lanjutan nya
 
Selalj ditunggu hu sangat easy untuk di tangkapp alir ceritanya
 
PATEN BANGET SUHUUUUU CERITANYAA, APALAGI DITAMBAH MUSIC MUSIC YANG MENDUKUNGG FAKKK KERENNNNNN ABISSS
 
Bimabet
mantap hu ceritanya, ane menikmati setiap moment, karena ane juga punya prinsip everything about music, jadi kalau suhu punya playlist boleh share hu, via gdrive, link, dsb. Apalagi kalau playlist suhu lebih spesifik, misalkan playlist utk date, deep talk, morning mood, cuddle, dsb.. mohon dengan sangat boleh di share hu :Peace:

terimakasih suhu:kopi::kopi:
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd