Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Cerita Helen

PART 6
“Dit, tungguuu”teriak Helen setelah melangkah keluar dari dalam kamarnya namun Adit sepertinya sudah tidak ada. Pikirannya semakin kacau saja dan air mata mulai membasahi pipinya

“Hikss, Hiksss, hikss”tangis Helen

Helen pun membalikan badannya sambil menunduk dengan derai airmatanya. Namun saat berjalan dirinya menabrak sesuatu. Dilihatnya ternyata Adit yang berada di depannya dan sedang tersenyum kearahnya. Dan anehnya Adit hanya dililit handuk saja.

“Dit, maafin tante please hmmmmmppppp”ujar tante Helen namun terputus saat bibir Adit mulai mencium bibirnya.

Kedua insan itu pun berciuman. Helen nampak pasif namun semakin lama bibirnya ikut bergerak mencium bibir Adit. Adit pun tersenyum puas di dalam hatinya. Sang tantepun kini sudah ditaklukannya. Tangan Adit tidak tinggal diam saja. Tangannya bergerak menuruni dua tali daster pendek yang menutupi tubuh indah tantenya. Daster itu pun mulai turun dan mulai menampakan tubuh polos Helen yang nampak putih dan mulus. Tangan Adit mulai bergerak meraba bukit kembar Helen yang masih malu tersembunyi dibalik kedua cup BH pinknya. Dengan gemas diremasnya daging payudara itu membuat Helen agak berdesah.

“HHHHmmm”

Helen hanya pasrah mendapati keponakannya yang mulai kurang ajar. Tangan keponakan menjamah nakal tubuhnya. Dan anehnya malah merangsang dirinya. Helen semakin pasrah saja. Inilah konsekuensi atas pilihannya. Bh nya kini sudah terlepas dari tubuhnya. Dan Adit sudah tidak mencium bibirnya. Namun kini Adit nampak melihat kedua bukit payudaranya. Terlihat ekspresi kekaguman Adit terhadap kedua payudaranya terpancarnya di wajahnya. Helen pun tersipu malu. Namun tiba-tiba Adit membopong tubuhnya dan membawanya ke dalam kamar Adit.

Kini Helen sudah tertidur dalam posisi terlentang. Adit nampak membuka lilitan handuknya dan menampakkan penis besarnya yang sudah tampak tegang itu. Didekatinya Helen lalu dipelorotinya CD yang merupakan satu-satunya pelindung yang menutupi area segitiganya terlarangnya itu. Helen tampak malu dan menutup liang senggamanya itu dengan kedua tangannya.

“Ga usah ditutup Tan. Biar Adit yang akan puasin Tante. Tante tinggal nikmatin aja”ujar Adit sambil menarik kedua tangan Helen lalu memajukan wajahnya mendekat kearah liang vagina tantenya itu.

Dilihatnya Lipatan bibir liang senggama tantenya itu yang masih nampak merah merekah dan terlihat rapat. Diciumnya aroma khas kewanitaan yang tercium wangi karena Helen sangat merawatnya. Adit nampak berdecak kagum melihat liang senggama tantenya. Tak disangka dirinya kini bisa menelanjangi tantenya, melihat liang kewanitaannya atau bahkan merasakan Jepitan liang surga itu. Lidah Adit mulai menjulur dan mengecap liang surga itu. Lidahnya berputar-putar dan kini merangsang tepat di klistorisnya.

“Uhhhhhh, Ohhhhhhh”desah Helen

Permainan lidah Adit begitu nikmat dan merangsangnya. Apalagi Adit seperti tahu titik sensitifnya. Helen mulai mendesah dan akan terus mendesah. Apalagi kedua payudaranya tak lepas dari jamahan tangan Adit. Nafas Helen semakin memberat saja, darahnya berdesir. Dirinya semakin terangsang saja. Sapuan-sapuan lidah Adit terasa nikmat apalagi kini.

“Oohhhhhhh Adittttt”

“Ohhhhh, Uhhhhh, Ohhhhh”desah Helen

Ya kedua jari tangan Adit mulai menyeruak masuk dan mulai mengocok liang senggamanya yang sepertinya sudah becek sekali. Jari-jari Adit terus maju-mundur dengan cepatnya yang membuat Helen semakin mendesah dan terus merancau. Dengan jarinya saja dinding-dinding liang senggama tantenya begitu menghimpit apalagi dengan penisnya pasti terasa nikmat sekali. Penis Aditpun semakin mengeras.

Helen terus mendesah menikmati kocokan tangan Adit pada liang senggamanya. Helen pun membayangkan disetubuhi dengan penis keponakannya itu pasti akan terasa lebih nikmat. Dengan jari saja terasa nikmat apalagi dengan penis keponakannya itu yang lebih besar dari punya suaminya pasti amat sangat nikmat. Membayangkan itu dan menikmati koconakan tangan Adit membuat Helen semakin mendesah.

“Ohhhhh, Uhhhhh, Ohhhhhh”desah Helen

Helen semakin tak kuat saja. Tubuhnya semakin sensitif saja. Rasa nikmat mulai menjalar keseluruh tubuhnya. Tangan Helen tampak meremas kain sprainya. Dan benar saja..

“Ohhhhhhhhhh Aditttttttt”

“Ohhhhhhhhhhhhhh”desah Helen

Helenpun sampai pada orgasmenya. Terasa sekali ada cairan membanjiri liang senggamanya. Namun tanpa malu dan jijik Adit terus menjilati cairan-cairan itu yang mulai merembes keluar dari bibir liang memekknya.

“Enak kan Tan. Awalnya nolak sekarang malah mendesah-desah. Sampe orgasme lagi hehehe”ledek Adit

Helen hanya diam saja dan meresapi sisa-sisa kenikmatan orgasmenya.

“Sekarang Adit mau ngentotin tante hehehe”ujar Adit yang kembali membuka kedua paha tantenya itu dan mendekatkan penisnya ke liang senggama tantenya itu

“jangan Dittt”tolak Helen sambil membangunkan setengah badannya

Helen seperti tersadar dan belum merelakan liang senggama untuk diterobos oleh penis selain suaminya. Setelah orgasme dirinya seperti tersadar kembali.

“Yahh, terus Tan penis Adit gimana nih Tan”tanya Adit

“Ya udah saya kocokin aja ya Dit”tawar tantenya

Aditpun menyetujuinya dan kini duduk diatas kasur sambil berselonjor dengan batang penisnya yang berdiri tegak. Helen mulai menggenggam penis Adit. Helen memang tidak mahir dalam melakukan rangsangan penis dengan tangannya. Tangannya terlihat kikuk dan terasa amat tidak enak buat Adit.

“Aduhhhh, stop Tan bisa lecet penis Adit Tan”ujar Adit

“ludahin dulu Tan. Terus usap pelan-pelan lalu dikocok Tan kalau udah lama dikulum Tan sama mulut Tante”ujar Adit

“Aduh Dit. Tante seumur-umur belum pernah ngulum penis. Jijik tante”tolak Helen

“Ya udah Adit ngentotin tante aja deh kalau gitu”ujar Adit

“nggak Dit nggak boleh”tolak tante

“pake mulut tante aja. Tante akan coba”tolak tante Helen
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd