Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Cewek Liar

Status
Please reply by conversation.
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Ijin kos dimari suhu..

Andi oh Andi, malang banget kamu, pacar di BO orang, di kenthu banyak orang.

Lanjuuut suhu..
 
Kebohongan

“Sebentar ya sayang.” jawabku pada Andi melalui telepon. Tanpa suara, kuminta pak Alex untuk menghentikan kejahilannya dan sedikit menghindar dari kamera selfieku.
Kukaitkan kancing kemeja seragamku, kurapikan rambut dan mukaku sebelum menerima panggilan video Andi. Tak lupa kuberi kode pada pak Alex supaya tidak mengganggu terlebih dahulu. Beruntung pak Alex menghindar untuk minum sejenak.
Samar-samar kudengar suara Andi, “Kamu gapapa kan, sayang?” namun aku tidak membalasnya.
Akupun duduk di ujung kasur, dan bersiap membuka kamera depan ponselku untuk menjawab panggilan video Andi. Kuposisikan supaya ponselku dapat memperlihatkan muka dan sebagian pundakku saja.
“Hai sayang. Maaf lama. Aku gapapa kok, yang. Tadi kakiku digigit semut aja.” ucapku ke layar ponsel setelah menekan pilihan untuk menerima panggilan video.
Kini layar ponselku menampilkan muka Andi dan kamera depan menyorot mukaku. Meskipun sudah kutahan supaya kamera ponselku tidak melorot memperlihatkan seragamku, tapi tetap saja ini adalah hal yang sulit.
“Oalah, iya sayang.” jawab Andi. Namun dia sadar dan berkata, “Lho kamu kok pakai seragam sekolah? Lagi apa?” tanyanya setelah melihat sebagian bet OSIS di dadaku. Kuharap dia tidak mengetahui bahwa saat ini aku juga tidak memakai beha.
“Eh, emm tadi Sasa habis nyetrika seragam. Keisengan malah Sasa pakai. Hehe.” ucapku berbohong, karena sebenarnya bajuku sudah disetrika oleh pembantuku sejak 2 hari lalu.
“Oh. Tumben sayang nyetrika sendiri.” ucapnya.
“Kan biar mandiri, sayang.” jawabku.
“Sayang lagi di mana sih, kok kayak bukan kamar kamu?” ternyata Andi menyadari bahwa aku tidak berada di kamarku sendiri, seperti biasanya.
“Eh... emmmhhh... ini Sasa lagi di kamar papa-mama kok, yang.” jawabku tidak fokus karena lagi-lagi pak Alex datang dari depan untuk menjahili pahaku yang terbuka. Beruntung Andi memang belum mengetahui rumahku lebih dalam.
Saat ini tangan pak Alex menyentuh pahaku dari balik rokku. Dengan jahil, dia raba dan permainkan sekitar pangkal pahaku.
“Ngapain di situ yang?” tanyanya.
“Sshhh... emmhh... lagih belajar kok yang.” ucapku tak sanggup lagi menahan desahan saat jari pak Alex menyentuh permukaan vaginaku.
“Belajar apa sayang? Kok kayak kesakitan gitu?” tanyanya Andi curiga.
Kucubit tangan pak Alex supaya dia menghentikan keisengannya. “Ini lagi belajar emm... biologi sama papa, sayang.” jawabku asal.
“Oalah biar bisa jadi dokter kayak papa kamu ya.” ucapnya
“Hehe, iya sayang.” jawabku.
Tiba-tiba pak Alex berkata, “Sasa, ayo katanya mau belajar privat sama papa?” Pak Alex berakting memanggilku dengan menirukan ucapan ayahku dan menekankan kata ‘belajar privat’.
“Eh, itu papa kamu yang panggil?” tanya Andi memelankan suaranya.
“Emm... iya sayang.” jawabku seolah mengikuti akting pak Alex. “Sebentar, pahhh....” tambahku seolah menjawab panggilan ayahku.
“Yaudah sayang, sana belajar dulu. Jangan kemaleman belajarnya ya.” ucap Andi mempersilahkanku.
Seolah cemburu, pak Alex semakin mencolokkan jarinya ke dalam vaginaku. Cepat-cepat kucoba untuk mengucapkan salam kepada Andi, “Iyahhh... nih... yang, papahhh... sukanya ngajarin Sasa malem-malem ih... Bye sayang. Emmmhhh...” Semoga deshanku tadi tidak membat Andi semakin curiga.

- - - - -​
“Papa ih, gangguin Sasa telponan aja.” kataku merajuk pada pak Alex yang sebenarnya bukanlah ayahku, melainkan guruku.
Lalu pak Alex menarikku untuk berdiri. “Papa gak suka kamu pacaran. Sini, papa kasih kamu pelajaran.” ucap pak Alex sambil memutar badanku supaya membungkuk di pinggiran kasur.
Aku hanya menurutinya saja. “Emmhhh... iya pah. Hukum Sasa... ssshhh...” ucapku sambil mendesah karena lagi-lagi jari pak Alex mencolok vaginaku dari belakang. “Ssshhhh... aaassshhh... terusss paahhh...” desahku merasakan kobelan pak Alex semakin kencang.
“Anak lacur, bukannya fokus sekolah malah pacaran terus.” ucap pak Alex menghayati perannya.
“Emmhhh... maafff paahh... Sasa gak akan pacaran terusss... ssshhh...” jawabku.
“Sama aja. Kamu gak pacaran tapi suka ngentot.” sindir pak Alex.
“Ssshhh... soalnya kontol yang lain lebih gede daripada punya Andi, paahhh... Ssshhh...” jawabku binal.
“Oh, berarti kontol papa masih ada yang nandingin? Siapa? Toni? Atau jangan-jangan kacung di rumah?” kata pak Alex sambil memperdalam permainan jarinya pada vaginaku.
“Asshhh... eemmhh... kontol papa Alex lebih besar... Ssshhh...” ucapku memujinya.
Kurasakan pak Alex menghentikan permainan jarinya. Kulihat ke belakang, ternyata dia sudah akan menikmati ‘sajian utama’. Meski hingga pagi aku sudah merasakan nikmatnya penis pembantuku di rumah, aku yang merasa sudah lama tidak bersenggama dengan pak Alex, menjadi tidak sabar.
Pak Alex menggesek-gesekkan kepala penisnya pada liang vaginaku. “Emmsshh... paaahh, masukin... ssshhh...” pintaku sambil memasang tatapan binal kepada pak Alex.
Bukanya menuruti permintaanku, pak Alex justru menjahiliku dengan mempercepat gesekan kepala penisnya di liang vaginaku. “Ahhhsss... ssshhhh... eeemmmhhh...” desahanku semakin keras memenuhi kamar hotel. Hingga tiba-tiba ‘jlebb’ kurasakan perlahan penis pak Alex telah masuk sebagian ke dalam liang vaginaku.
‘Inilah yang kutunggu.’ gumamku dalam hati. Sambil kuhayati hunusan penis pak Alex “asshhh... iya pah, dalemin lagi... Aaahhhsss...” pintaku pada pak Alex.
Sekali lagi ‘jleb... jleb...’ Akhirnya seluruh batang penis pak Alex tertelan di vaginaku. Kurasakan penuh sesak di bawah sana.
“Ahhh... sempit memek kamu sayang, padahal tadi habis dientot Toni kan? Emmhhh...” tanya pak Alex sambil menghayati kenikmatan yang juga dia rasakan.
“Tadi... hhh... Sasa cuma nyepongin Toni aja... hhh... kok, pah... ssshhh...” ucapku menyangkal.
“Oke, kalo gitu, rasain kontol papa ya. Emmhhh...” ucap pak Alex sambil menarik lalu mengujam penisnya di vaginaku.
‘Sleb... slebb... slebbb... jlebbb... cpok...’ Bunyi kecipak benturan selangkangan kami memenuhi kamar kami. “Ohhss... terus pa... perkosa Sasa... emmhh...” ucapku memanaskan birahi kami.
Dengan irama yang teratur, pak Alex terus menggenjotku dari belakang. Hingga kasur kami menjadi berantakan. Tak lupa tangan pak Alex juga mempermainkan payudara dan putingku dari belakang. ‘cpok... cpokk... cpokkk... slebbb...’ sungguh nikmat rasanya. “Assshhh... Emmhhh... papa... ssshhh...” desahku sambil membayangkan jika sesungguhnya yang sedang berada di belakangku adalah ayahku sendiri.
“Sasa keluar, pa... ssshhh...” ucapku memberitahu pak Alex.
Tanpa menghentikan goyangannya, pak Alex merasakan semburan cairan cintaku pada penisnya ‘crrr... crrr... crrr...’ Cukup banyak cairan cintaku yang keluar, namun sedikit tertahan oleh penis pak Alex yang masih tegang di dalam vaginaku.
“Gimana sayang. Mau lanjut lagi sampe pagi?” bisik pak Alex tanpa melepas tautan kelamin kami.
Aku hanya mengangguk menyetujui. Segera pak Alex melepas penisnya dan memposisikan kami menjadi posisi misionari.
Tak butuh waktu lama, dihujamnya kembali penisnya pada vaginaku. Pak Alex mempermainkan ritme goyangannya dengan sangat teratur. Membuatku semakin kelojotan.
“Ohhhsss... aaahhh... ssshhhh... terus pah... lagihhh...” desahku menikmati persenggamaan kami.
Tak lupa, mulut pak Alex sambil menggigit putingku secara bergantian. Menambah sensasi percintaan yang kurasakan. “Ahhhsss... Ohhh...” desahku menikmatinya.
‘Cupphhh... cupphhhh... cuphhhh...’ Sambil terus bergoyang, beberapa kali pak Alex mencium bibirku dan mempermainkan lidahku.
Perlahan diturunkan kepalanya hingga tepat di atas payudaraku. “Asshhh... mmmhhhh...” desahku seiring mulut dan salah satu tangannya mempermainkan putingku.
‘Cpok... cpokk... cpokkk...’ kurasakan kali ini goyangan pak Alex lebih cepat. Mungkin karena posisi misionari seperti ini lebih memudahkannya.
“Emmmhhh... sayang papa hamilin ya... ssshhh...” erangan pak Alex yang sepertinya akan mencapai klimaksnya.
“Emmhhh... aaahhh... Sasa juga mau ngecrit lagi, pahhh... ooohhh...” desahku tanpa mencegah bahwa pak Alex akan menumpahkan laharnya di dalam vaginaku.
“Assshhh...” ‘Crrr... crrr...’ keluarlah cairan cintaku diiringi oleh semburan sperma pak Alex di dalam vaginaku. ‘Crot... crott... crottt...’
“Emmhhh... anget pah... ssshhh...” ucapku tersenyum pada pak Alex.
Lalu pak Alex menciumku dengan lembut. “Makasih sayangku. Andaikan kamu beneran putri bapak. Bisa ngentot terus kita. Hehe.” ucap pak Alex mengandai-andai.
“Pak Alex boleh kok dateng ke rumah Sasa. Kita privat di kamar Sasa.” ucapku binal.
“Eeh, udah nakal putri papa. Udah berani ngajakin cowok main sembarangan ke rumah kita.” ternyata pak Alex masih memainkan peran sebagai Ayahku.
“Ihhh papa kan jarang di rumah. Sasa jadi kesepian. Makannya ngajaian temen buat belajar di rumah.” kataku merajuk.
“Belajar apa belajar?” ejek pak Alex.
“Iya pahhh... Biar Sasa jadi pinter.” ucapku.
“Pinter muasin cowok?” ejek pak Alex lagi.
Sambil kukontraksikan vaginaku untuk meremas batang penis pak Alex yang masib tertancap kujawab, “Emm, iyahh pah....” godaku.
Sekejap kurasakan penis pak Alex kembali menegang di dalam sana. “Nakal, beraninya kamu ngerjain kontol papa.” ucap pak Alex.
“Tadi katanya papa mau puasin Sasa sampe pagi.” ucapku menggodanya lagi.
“Oke, siap-siap papa melarin memek kamu.” balas pak Alex sambil sedikit menggoyangkan penisnya.
“Essshhh... Asshhh...” desahku.
 
Terakhir diubah:
mohon maaf agan-agan sekalian, cerita ini mau coba TS lanjut. sebenernya udah pernah ane post di platform sebelah. tapi karena kesalahan teknis, cerita dihapus tanpa sepengetahuan ane
jadi, biar gak ribet, ane coba balikin lagi ke tempat aslinya aja deh. hehe:Peace:
 
mohon maaf agan-agan sekalian, cerita ini mau coba TS lanjut. sebenernya udah pernah ane post di platform sebelah. tapi karena kesalahan teknis, cerita dihapus tanpa sepengetahuan ane
jadi, biar gak ribet, ane coba balikin lagi ke tempat aslinya aja deh. hehe:Peace:
Platform sebelah tu dimana ya gan, saya cuma tau situs ini
 
mohon maaf agan-agan sekalian, cerita ini mau coba TS lanjut. sebenernya udah pernah ane post di platform sebelah. tapi karena kesalahan teknis, cerita dihapus tanpa sepengetahuan ane
jadi, biar gak ribet, ane coba balikin lagi ke tempat aslinya aja deh. hehe:Peace:

Inbox web dong gan
 
mohon maaf agan-agan sekalian, cerita ini mau coba TS lanjut. sebenernya udah pernah ane post di platform sebelah. tapi karena kesalahan teknis, cerita dihapus tanpa sepengetahuan ane
jadi, biar gak ribet, ane coba balikin lagi ke tempat aslinya aja deh. hehe:Peace:
Sangat ditunggu kelanjutannya
Btw platform sebelahnya apa y ka
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd