Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Cewek Suka "Jajan"

Skala bintang 1 - 5, berapa skor untuk cerita ini?


  • Total voters
    967
Status
Please reply by conversation.
Bimabet
#SemprotOriginalContent

"Papa dan Mas Dinan sudah dievakuasi, lagi cari hotel buat tinggal sementara. Aku jaga rumah dulu tapi nanti segera nyusul. Kamu gausah khawatir. Love you" aku nyalakan HP ku sebentar untuk mengirim kabar kepada Doni. Ternyata Doni tadi siang mereply kalo jalanan depan kantornya juga kebanjiran. Semua pegawai kantornya kejebak di gedung. Dia bilang kalo sudah bisa keluar akan berusaha menuju rumahku.

Sekarang aku hanya sendiri di rumah ini menunggu pak RT dan tim bantuan datang membawa bantuan. Aku terduduk di sofa. Tidak ada listrik.


Hari pun semakin sore. Aku melihat dildo pemberian Om Karyo, aku tidak habis pikir bisa-bisanya Om Karyo mengirimiku hadiah seperti itu. Tapi dipikir-pikir kalo ga ada dildo itu aku ga akan pernah tau rasanya penis mas Dinan. Mungkin dildo ini jimat keberuntunganku. Hihi. Aku jadi mengingat hari ketika aku bisa sampai diintip ketika masturbasi di rumah om karyo.

====Suatu weekend di luar kota====

Weekend itu aku nemenin papa keluar kota untuk mendatangi nikahan anak kawannya papa. Memang kami berniat untuk menginap di rumah Om Karyo karena om karyo juga akan datang ke nikahan itu.

Rumah om karyo punya pekarangan yg besar dan benar-benar autentik seperti rumah kuno. Hampir seluruhnya terbuat dari kayu. Om karyo memang terlihat sangat suka dengan benda-benda antik dilihat dari koleksi di dalam lemari rumahnya. Ada 2 vespa antik dan 2 sedan antik juga di garasinya. Om karyo tinggal bersama menantu wanita dan cucunya, dia sudah bercerai dengan istrinya dan anak laki-lakinya kerja di lepas pantai.

"Ini kamar untuk mas anton, dan untuk Dela diujung lorong dekat kamar mandi" Om karyo menunjukkan kamar papa dan kamarku. Di depan kamarku ada kamar menantunya. "Hi, Dela ya? Kenalin aku Dewi menantu Om Karyo" sapanya sambil menggendong bayi anaknya keluar dari kamar. "Iya Mba Dewi, aku Dela. Lucu banget anaknya... gemas.. usia berapa?" Tanyaku ke mba Dewi. "Duh kamu sama aku tuh seumuran tau Del, jangan pakai mba lah.. hihi.. baru 6 bulan ini Del" ucap Dewi dengan ramah kepadaku. "Uhh lucu banget, bayinya gemuk, pasti ASInya berkualitas, keliatan dari kemasannya. Hihi." candaku sambil menunjuk dadanya. Mba Dewi tertawa dengan candaanku. Aku terkagum melihat kecantikan Mba Dewi.


Aku masuk ke kamarku, disana ada kamar mandinya sendiri. Aku buka jendela kamar ini yg ternyata pemandangan ke arah pekarangan belakang dan perbukitan di kejauhan Aku suka sekali kamar ini.

Kulihat jam masih menunjukkan 10 pagi, sedangkan nikahan nanti jam 7 malam. Jadi aku ada waktu kosong selama siang yang memang sudah kurencanakan diisi dengan jalan-jalan di kota ini. Aku berganti pakaian, menggunakan tangtop putih, celana pendek dan jaket. Tidak lupa kamera untuk foto. Pakaian ini memang sengaja aku pilih untuk melampiaskan hasrat eksibku karena sedang di luar kota dan mumpung tidak ada yg mengenalku.


***Hidden content cannot be quoted.***
mntap semoga smpai tamat
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
#SemprotOriginalContent

---Sabtu pagi di kamar Dela---

'Sreeeeek' suara gorden ditarik "Ayo bangun, Dela anak papa yg cantik" Papa membuka gorden jendela kamarku dan matahari langsung masuk menyinari tubuhku. Selimut kuterbuka kesamping dan tadi malam aku tidur dengan tanktop putih dan celana dalam biru favoritku.

Aku masih mengantuk. "Dela bukaan anak papaa..., jadi Dela mau tidur lagi" jawabku manja lalu ngumpet masuk lagi kedalam selimut. Ya papaku ini memang bukan papa kandungku. Papa kandungku sudah meninggal ketika aku smp. Mama menikah lagi dengan papaku yg ini. Aku dan papa lebih terasa seperti teman dibanding anak dan orang tua. Mungkin itu cara papa supaya bisa akur dengan anak tirinya. Dan mama sudah meninggal 3 tahun lalu. Kakak-kakaku sudah tinggal bersama suaminya. Jadi dirumahku ini hanya tinggal aku, papa dan mas Dinan.

'Sreeeet' Papa menarik selimut ku. Lalu dengan masa bodonya berjalan keluar kamar membawa selimutku. "Papa tunggu di ruang tengah, temenin papa lari pagi" sebelum dia keluar kamar. Aku cuma bisa pasrah di kasurku. Tanpa selimut aku gabisa tidur. Dengan masih lemas aku beranjak dari kasur, ke arah jendela dan membukanya. Jendela ini ke arah taman belakang.

"Pa..pagi non!" Sapa Mas Dinan yg sedang potong rumput dekat dengan jendela kamarku. "Eh Mas Dinan" aku kaget ada orang di luar kamarku. Mas Dinan bukannya melanjutkan kerjanya malah diam menatap tubuhku dgn pakaian ini. Pentil dadaku jelas nampak dibalik tanktop putih ini.


Harus komen / like dulu baru bisa lanjutan cerita ini

***Hidden content cannot be quoted.***

BERSAMBUNG: page 14
Mantap banget gan, kalau bisa nanti ada cerita yg saya pengen banget ada lanjutannya,
Mantep li..rela komen demi cerita

Mantep li..rela komen demi cerita

Mantep li..rela komen demi cerita

keren ceritanya, boleh lah lanjutin tuh cerita ngentot berantai anya:beruang::beruang:
 
Mant
#SemprotOriginalContent

---Sabtu pagi di kamar Dela---

'Sreeeeek' suara gorden ditarik "Ayo bangun, Dela anak papa yg cantik" Papa membuka gorden jendela kamarku dan matahari langsung masuk menyinari tubuhku. Selimut kuterbuka kesamping dan tadi malam aku tidur dengan tanktop putih dan celana dalam biru favoritku.

Aku masih mengantuk. "Dela bukaan anak papaa..., jadi Dela mau tidur lagi" jawabku manja lalu ngumpet masuk lagi kedalam selimut. Ya papaku ini memang bukan papa kandungku. Papa kandungku sudah meninggal ketika aku smp. Mama menikah lagi dengan papaku yg ini. Aku dan papa lebih terasa seperti teman dibanding anak dan orang tua. Mungkin itu cara papa supaya bisa akur dengan anak tirinya. Dan mama sudah meninggal 3 tahun lalu. Kakak-kakaku sudah tinggal bersama suaminya. Jadi dirumahku ini hanya tinggal aku, papa dan mas Dinan.

'Sreeeet' Papa menarik selimut ku. Lalu dengan masa bodonya berjalan keluar kamar membawa selimutku. "Papa tunggu di ruang tengah, temenin papa lari pagi" sebelum dia keluar kamar. Aku cuma bisa pasrah di kasurku. Tanpa selimut aku gabisa tidur. Dengan masih lemas aku beranjak dari kasur, ke arah jendela dan membukanya. Jendela ini ke arah taman belakang.

"Pa..pagi non!" Sapa Mas Dinan yg sedang potong rumput dekat dengan jendela kamarku. "Eh Mas Dinan" aku kaget ada orang di luar kamarku. Mas Dinan bukannya melanjutkan kerjanya malah diam menatap tubuhku dgn pakaian ini. Pentil dadaku jelas nampak dibalik tanktop putih ini.


Harus komen / like dulu baru bisa lanjutan cerita ini

***Hidden content cannot be quoted.***

BERSAMBUNG: page 14
Top class gan, moga konsisten
 
#SemprotOriginalContent

"Papa dan Mas Dinan sudah dievakuasi, lagi cari hotel buat tinggal sementara. Aku jaga rumah dulu tapi nanti segera nyusul. Kamu gausah khawatir. Love you" aku nyalakan HP ku sebentar untuk mengirim kabar kepada Doni. Ternyata Doni tadi siang mereply kalo jalanan depan kantornya juga kebanjiran. Semua pegawai kantornya kejebak di gedung. Dia bilang kalo sudah bisa keluar akan berusaha menuju rumahku.

Sekarang aku hanya sendiri di rumah ini menunggu pak RT dan tim bantuan datang membawa bantuan. Aku terduduk di sofa. Tidak ada listrik.


Hari pun semakin sore. Aku melihat dildo pemberian Om Karyo, aku tidak habis pikir bisa-bisanya Om Karyo mengirimiku hadiah seperti itu. Tapi dipikir-pikir kalo ga ada dildo itu aku ga akan pernah tau rasanya penis mas Dinan. Mungkin dildo ini jimat keberuntunganku. Hihi. Aku jadi mengingat hari ketika aku bisa sampai diintip ketika masturbasi di rumah om karyo.

====Suatu weekend di luar kota====

Weekend itu aku nemenin papa keluar kota untuk mendatangi nikahan anak kawannya papa. Memang kami berniat untuk menginap di rumah Om Karyo karena om karyo juga akan datang ke nikahan itu.

Rumah om karyo punya pekarangan yg besar dan benar-benar autentik seperti rumah kuno. Hampir seluruhnya terbuat dari kayu. Om karyo memang terlihat sangat suka dengan benda-benda antik dilihat dari koleksi di dalam lemari rumahnya. Ada 2 vespa antik dan 2 sedan antik juga di garasinya. Om karyo tinggal bersama menantu wanita dan cucunya, dia sudah bercerai dengan istrinya dan anak laki-lakinya kerja di lepas pantai.

"Ini kamar untuk mas anton, dan untuk Dela diujung lorong dekat kamar mandi" Om karyo menunjukkan kamar papa dan kamarku. Di depan kamarku ada kamar menantunya. "Hi, Dela ya? Kenalin aku Dewi menantu Om Karyo" sapanya sambil menggendong bayi anaknya keluar dari kamar. "Iya Mba Dewi, aku Dela. Lucu banget anaknya... gemas.. usia berapa?" Tanyaku ke mba Dewi. "Duh kamu sama aku tuh seumuran tau Del, jangan pakai mba lah.. hihi.. baru 6 bulan ini Del" ucap Dewi dengan ramah kepadaku. "Uhh lucu banget, bayinya gemuk, pasti ASInya berkualitas, keliatan dari kemasannya. Hihi." candaku sambil menunjuk dadanya. Mba Dewi tertawa dengan candaanku. Aku terkagum melihat kecantikan Mba Dewi.


Aku masuk ke kamarku, disana ada kamar mandinya sendiri. Aku buka jendela kamar ini yg ternyata pemandangan ke arah pekarangan belakang dan perbukitan di kejauhan Aku suka sekali kamar ini.

Kulihat jam masih menunjukkan 10 pagi, sedangkan nikahan nanti jam 7 malam. Jadi aku ada waktu kosong selama siang yang memang sudah kurencanakan diisi dengan jalan-jalan di kota ini. Aku berganti pakaian, menggunakan tangtop putih, celana pendek dan jaket. Tidak lupa kamera untuk foto. Pakaian ini memang sengaja aku pilih untuk melampiaskan hasrat eksibku karena sedang di luar kota dan mumpung tidak ada yg mengenalku.


***Hidden content cannot be quoted.***
Lanjutt dong neng delaa
 
--- Sabtu siang di kamar Dela ---

"Saya di Blok D4 ya pak" aku sedang memberi tau driver online lokasi rumahku lewat telepon.

Siang ini aku ada janji dengan Doni di Mall untuk makan siang. Tapi aku kasian kalo Doni harus jemputku dulu karena arahnya cukup jauh. Lebih baik ketemu langsung di Mall. Papa dan Mas Dinan sedang pergi jadi aku harus order driver online untuk menjemputku.

Siang ini cukup terik. Aku malas pake baju yg terlalu terutup, bikin gerah. Toh cuma ke mall aja kok dan diantar supir. Habis itu pergi sama Doni juga pakai mobil lagi. Aku ambil celana pendek jeans ku dan kaos abu yg entah aku beli kapan. Sempit juga di badanku, dadaku jelas terlihat sangat menonjol.


"Saya di depan rumah mba" isi sms dari driver online. Aku segera keluar rumah dan menaiki mobilnya. Aku duduk di depan karena ga enak kalo di belakang bukan taxi beneran. Bapak driverku ini sudah berumur. Tapi namanya laki-laki dikasih pemandangan cewe sexy responnya sama semua. Jelas sekali dia memperhatikan tubuhku sebelum mulai menjalankan mobilnya.

Klik like untuk lanjut membaca
***Hidden content cannot be quoted.***

BERSAMBUNG: Page 19
Harus di reply yaaa
 
#SemprotOriginalContent

"Papa dan Mas Dinan sudah dievakuasi, lagi cari hotel buat tinggal sementara. Aku jaga rumah dulu tapi nanti segera nyusul. Kamu gausah khawatir. Love you" aku nyalakan HP ku sebentar untuk mengirim kabar kepada Doni. Ternyata Doni tadi siang mereply kalo jalanan depan kantornya juga kebanjiran. Semua pegawai kantornya kejebak di gedung. Dia bilang kalo sudah bisa keluar akan berusaha menuju rumahku.

Sekarang aku hanya sendiri di rumah ini menunggu pak RT dan tim bantuan datang membawa bantuan. Aku terduduk di sofa. Tidak ada listrik.


Hari pun semakin sore. Aku melihat dildo pemberian Om Karyo, aku tidak habis pikir bisa-bisanya Om Karyo mengirimiku hadiah seperti itu. Tapi dipikir-pikir kalo ga ada dildo itu aku ga akan pernah tau rasanya penis mas Dinan. Mungkin dildo ini jimat keberuntunganku. Hihi. Aku jadi mengingat hari ketika aku bisa sampai diintip ketika masturbasi di rumah om karyo.

====Suatu weekend di luar kota====

Weekend itu aku nemenin papa keluar kota untuk mendatangi nikahan anak kawannya papa. Memang kami berniat untuk menginap di rumah Om Karyo karena om karyo juga akan datang ke nikahan itu.

Rumah om karyo punya pekarangan yg besar dan benar-benar autentik seperti rumah kuno. Hampir seluruhnya terbuat dari kayu. Om karyo memang terlihat sangat suka dengan benda-benda antik dilihat dari koleksi di dalam lemari rumahnya. Ada 2 vespa antik dan 2 sedan antik juga di garasinya. Om karyo tinggal bersama menantu wanita dan cucunya, dia sudah bercerai dengan istrinya dan anak laki-lakinya kerja di lepas pantai.

"Ini kamar untuk mas anton, dan untuk Dela diujung lorong dekat kamar mandi" Om karyo menunjukkan kamar papa dan kamarku. Di depan kamarku ada kamar menantunya. "Hi, Dela ya? Kenalin aku Dewi menantu Om Karyo" sapanya sambil menggendong bayi anaknya keluar dari kamar. "Iya Mba Dewi, aku Dela. Lucu banget anaknya... gemas.. usia berapa?" Tanyaku ke mba Dewi. "Duh kamu sama aku tuh seumuran tau Del, jangan pakai mba lah.. hihi.. baru 6 bulan ini Del" ucap Dewi dengan ramah kepadaku. "Uhh lucu banget, bayinya gemuk, pasti ASInya berkualitas, keliatan dari kemasannya. Hihi." candaku sambil menunjuk dadanya. Mba Dewi tertawa dengan candaanku. Aku terkagum melihat kecantikan Mba Dewi.


Aku masuk ke kamarku, disana ada kamar mandinya sendiri. Aku buka jendela kamar ini yg ternyata pemandangan ke arah pekarangan belakang dan perbukitan di kejauhan Aku suka sekali kamar ini.

Kulihat jam masih menunjukkan 10 pagi, sedangkan nikahan nanti jam 7 malam. Jadi aku ada waktu kosong selama siang yang memang sudah kurencanakan diisi dengan jalan-jalan di kota ini. Aku berganti pakaian, menggunakan tangtop putih, celana pendek dan jaket. Tidak lupa kamera untuk foto. Pakaian ini memang sengaja aku pilih untuk melampiaskan hasrat eksibku karena sedang di luar kota dan mumpung tidak ada yg mengenalku.


***Hidden content cannot be quoted.***
upsate suhuu..mantap critanya
 
#SemprotOriginalContent

---Sabtu pagi di kamar Dela---

'Sreeeeek' suara gorden ditarik "Ayo bangun, Dela anak papa yg cantik" Papa membuka gorden jendela kamarku dan matahari langsung masuk menyinari tubuhku. Selimut kuterbuka kesamping dan tadi malam aku tidur dengan tanktop putih dan celana dalam biru favoritku.

Aku masih mengantuk. "Dela bukaan anak papaa..., jadi Dela mau tidur lagi" jawabku manja lalu ngumpet masuk lagi kedalam selimut. Ya papaku ini memang bukan papa kandungku. Papa kandungku sudah meninggal ketika aku smp. Mama menikah lagi dengan papaku yg ini. Aku dan papa lebih terasa seperti teman dibanding anak dan orang tua. Mungkin itu cara papa supaya bisa akur dengan anak tirinya. Dan mama sudah meninggal 3 tahun lalu. Kakak-kakaku sudah tinggal bersama suaminya. Jadi dirumahku ini hanya tinggal aku, papa dan mas Dinan.

'Sreeeet' Papa menarik selimut ku. Lalu dengan masa bodonya berjalan keluar kamar membawa selimutku. "Papa tunggu di ruang tengah, temenin papa lari pagi" sebelum dia keluar kamar. Aku cuma bisa pasrah di kasurku. Tanpa selimut aku gabisa tidur. Dengan masih lemas aku beranjak dari kasur, ke arah jendela dan membukanya. Jendela ini ke arah taman belakang.

"Pa..pagi non!" Sapa Mas Dinan yg sedang potong rumput dekat dengan jendela kamarku. "Eh Mas Dinan" aku kaget ada orang di luar kamarku. Mas Dinan bukannya melanjutkan kerjanya malah diam menatap tubuhku dgn pakaian ini. Pentil dadaku jelas nampak dibalik tanktop putih ini.


Harus komen / like dulu baru bisa lanjutan cerita ini

***Hidden content cannot be quoted.***

BERSAMBUNG: page 14
lanjutttttttttt
 
#SemprotOriginalContent

CETAAARR!

Aku terbangun oleh suara petir. Masih jam 9 pagi, namun sedang terjadi hujan besar terjadi di daerah komplekku. Hari ini aku memang tidak berangkat ke kantor karena diberi izin oleh Pak Beni untuk tidak masuk karena semalam sudah menemani dia dan boss client perusahaan kami di club malam. Tentu saja kemarin malam tidak hanya minum alkohol dan joget-joget, tapi juga kami melakukan sex di VIP Room. Kemarin malam pak Beni membawa Fina juga untuk pasangan mainnya, aku menyerahkan tubuhku untuk boss client. Aku dan Fina ditelanjangi dan disetubuhi dengan pasangan kami masing-masing di ruangan itu. Kebiasanku kalo sambil dipengaruhi alkohol permainan sexku lebih liar walaupun biasanya aku tidak banyak ingat kejadian apa saja yang terjadi semalam.


Yang aku ingat aku orgasme beberapa kali dan vaginaku sudah dilumuri oleh sperma boss client. Tubuhku lemas ketika harus pulang dan memakai pakaianku, aku hanya langsung menggunakan blus dan rok, meninggalkan dalemanku dan harus dibantu jalan menuju mobil pak Beni. Fina tidak ikut pulang bersama pak Beni, sepertinya dia ikut bersama Boss Client. Entah apakah diantar pulang atau mereka melanjutkan permainannya di tempat lain. Seperti biasa sambil di antar pulang Pak Beni minta aku oral sambil nyetir. Tentu aku iyakan permintaannya.


Dan tepat sebelum masuk gerbang komplek spermanya menyembur di mulutku. Sebagian mengenai pipiku dan menetes disamping bibirku.

"Selamat malam Pak" ucap pak Beni menyapa satpam gerbang komplek rumahku. Sesuai SOP komplekku, satpam itu melihat ke arah dalam mobil memastikan tidak ada yg mencurigakan. Dia terlihat cukup kaget melihatku dengan blus dan rambutku yg agak berantakan, dan sepertinya bajuku cukup menerawang melihatkan dadaku tidak ditutup bra. Belum lagi ada bekas lendir di sekitar wajahku. Aku mencoba senyum kepadanya. Lalu Satpam itu membukakan gerbang komplek dan Pak Beni mengantarku sampai depan rumah. "Del, makasih ya hari ini, sepertinya si Boss senang dan akan melanjutkan kontrak kerja perusahaan kita 1 tahun kedepan, kamu ambil libur aja 2 hari kedepan, ketemu lagi hari Senin" ucap pak Beni. Aku senang "pekerjaan"ku hari ini tidak sia-sia. Aku turun dan langsung masuk rumah. Di kamar, aku buka pakaianku, terlalu lelah untuk memilih baju, lalu aku masuk kedalam selimut dan tidur dengan telanjang.

***Hidden content cannot be quoted.***

Bersambung: Page 31
ijin baca hu
 
#SemprotOriginalContent

---Sabtu pagi di kamar Dela---

'Sreeeeek' suara gorden ditarik "Ayo bangun, Dela anak papa yg cantik" Papa membuka gorden jendela kamarku dan matahari langsung masuk menyinari tubuhku. Selimut kuterbuka kesamping dan tadi malam aku tidur dengan tanktop putih dan celana dalam biru favoritku.

Aku masih mengantuk. "Dela bukaan anak papaa..., jadi Dela mau tidur lagi" jawabku manja lalu ngumpet masuk lagi kedalam selimut. Ya papaku ini memang bukan papa kandungku. Papa kandungku sudah meninggal ketika aku smp. Mama menikah lagi dengan papaku yg ini. Aku dan papa lebih terasa seperti teman dibanding anak dan orang tua. Mungkin itu cara papa supaya bisa akur dengan anak tirinya. Dan mama sudah meninggal 3 tahun lalu. Kakak-kakaku sudah tinggal bersama suaminya. Jadi dirumahku ini hanya tinggal aku, papa dan mas Dinan.

'Sreeeet' Papa menarik selimut ku. Lalu dengan masa bodonya berjalan keluar kamar membawa selimutku. "Papa tunggu di ruang tengah, temenin papa lari pagi" sebelum dia keluar kamar. Aku cuma bisa pasrah di kasurku. Tanpa selimut aku gabisa tidur. Dengan masih lemas aku beranjak dari kasur, ke arah jendela dan membukanya. Jendela ini ke arah taman belakang.

"Pa..pagi non!" Sapa Mas Dinan yg sedang potong rumput dekat dengan jendela kamarku. "Eh Mas Dinan" aku kaget ada orang di luar kamarku. Mas Dinan bukannya melanjutkan kerjanya malah diam menatap tubuhku dgn pakaian ini. Pentil dadaku jelas nampak dibalik tanktop putih ini.


Harus komen / like dulu baru bisa lanjutan cerita ini

***Hidden content cannot be quoted.***

BERSAMBUNG: page 14
lanjutkan 0m
 
Bimabet
#SemprotOriginalContent

"Papa dan Mas Dinan sudah dievakuasi, lagi cari hotel buat tinggal sementara. Aku jaga rumah dulu tapi nanti segera nyusul. Kamu gausah khawatir. Love you" aku nyalakan HP ku sebentar untuk mengirim kabar kepada Doni. Ternyata Doni tadi siang mereply kalo jalanan depan kantornya juga kebanjiran. Semua pegawai kantornya kejebak di gedung. Dia bilang kalo sudah bisa keluar akan berusaha menuju rumahku.

Sekarang aku hanya sendiri di rumah ini menunggu pak RT dan tim bantuan datang membawa bantuan. Aku terduduk di sofa. Tidak ada listrik.


Hari pun semakin sore. Aku melihat dildo pemberian Om Karyo, aku tidak habis pikir bisa-bisanya Om Karyo mengirimiku hadiah seperti itu. Tapi dipikir-pikir kalo ga ada dildo itu aku ga akan pernah tau rasanya penis mas Dinan. Mungkin dildo ini jimat keberuntunganku. Hihi. Aku jadi mengingat hari ketika aku bisa sampai diintip ketika masturbasi di rumah om karyo.

====Suatu weekend di luar kota====

Weekend itu aku nemenin papa keluar kota untuk mendatangi nikahan anak kawannya papa. Memang kami berniat untuk menginap di rumah Om Karyo karena om karyo juga akan datang ke nikahan itu.

Rumah om karyo punya pekarangan yg besar dan benar-benar autentik seperti rumah kuno. Hampir seluruhnya terbuat dari kayu. Om karyo memang terlihat sangat suka dengan benda-benda antik dilihat dari koleksi di dalam lemari rumahnya. Ada 2 vespa antik dan 2 sedan antik juga di garasinya. Om karyo tinggal bersama menantu wanita dan cucunya, dia sudah bercerai dengan istrinya dan anak laki-lakinya kerja di lepas pantai.

"Ini kamar untuk mas anton, dan untuk Dela diujung lorong dekat kamar mandi" Om karyo menunjukkan kamar papa dan kamarku. Di depan kamarku ada kamar menantunya. "Hi, Dela ya? Kenalin aku Dewi menantu Om Karyo" sapanya sambil menggendong bayi anaknya keluar dari kamar. "Iya Mba Dewi, aku Dela. Lucu banget anaknya... gemas.. usia berapa?" Tanyaku ke mba Dewi. "Duh kamu sama aku tuh seumuran tau Del, jangan pakai mba lah.. hihi.. baru 6 bulan ini Del" ucap Dewi dengan ramah kepadaku. "Uhh lucu banget, bayinya gemuk, pasti ASInya berkualitas, keliatan dari kemasannya. Hihi." candaku sambil menunjuk dadanya. Mba Dewi tertawa dengan candaanku. Aku terkagum melihat kecantikan Mba Dewi.


Aku masuk ke kamarku, disana ada kamar mandinya sendiri. Aku buka jendela kamar ini yg ternyata pemandangan ke arah pekarangan belakang dan perbukitan di kejauhan Aku suka sekali kamar ini.

Kulihat jam masih menunjukkan 10 pagi, sedangkan nikahan nanti jam 7 malam. Jadi aku ada waktu kosong selama siang yang memang sudah kurencanakan diisi dengan jalan-jalan di kota ini. Aku berganti pakaian, menggunakan tangtop putih, celana pendek dan jaket. Tidak lupa kamera untuk foto. Pakaian ini memang sengaja aku pilih untuk melampiaskan hasrat eksibku karena sedang di luar kota dan mumpung tidak ada yg mengenalku.


***Hidden content cannot be quoted.***
Mantep banget dah cerita + mulustrasinya. Ditunggu update2nya jangan sampek macet hu :adek::adek::adek::semangat::semangat:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd