Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Conny Wanita ku pilih (sekuel Gairah Guru BK)

Wahh baru nemu nih cerita, ikutan gabung ya ibu Conny yg doyan konti.

Lanjuutkan hu...
 
lanjutan

Saat itu Mbak Conny dalam posisi terletang di Sofa. Kedua Betisnya dibahuku sambil tangannya berpegangan lengan sofa diruangan lantai atas. Pakaian Mbak Conny tidak terpakai, sementara rok dan Celana dalam dan celanmelorot sampai ke mata kaki. Aku sendiri sedang menyetubuhi Mbak Conny dari arah depan hanya melepaskan celanaku saja. CREK…CREK…CREK …CREK…CREK … terdengar bunyi suara becek dari penisku yang masuk ke Vaginanya sudah sangat basah. “Uuuuhhhhhhh…uhhh….Aku sudah mau sampe….Ton…ohhhhhh” desah Mbak Conny mulai merintih nikmat saat orgasmeku terasa akan datang. Aku mempercepat gerakan pinggulnku, supaya aku juga bisa mendapat ejakulasi bersamaan dengan orgasme Mbak Conny. “A…A…A…..HHHH…HHH..” teriakku tertahan dengan tubuh bergetar, penisnya tertancap a dalam-dalam Vaginanya.

“…S..saya…keluar…M…bak”bisikku.“AAAAAHHHHHHHHHMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMPPPHHHHHHHHHH…” Mbak Conny sendiri sedang sibuk menahan jeritan nikmatku sampai mukaku berubah menjadi merah padam.:”CROTTT …CROT … CROT …crot …crot … semprotan Spermaku yang hangat terasa memancar ke dalam Rahim Mbak Conny yang saat itu sudah berisi janin berumur Enam bulan yang juga berasal dari benihku. Kami sudah tidak mungkin terpisahkan, terlebih Janin ini mulai tumbuh dan menjadi ikatan kami makin kuat. Setelah nafas kami tidak tersendat, kami berpakaian kembali dan turun kebawah. Mbok Ijah sudah menyiapkan sarapan pagi untuk kami. “Silakan, Tuan-Nyonya makanan sudah siap.” kata Mbok Ijah mempersilakan kami untuk makan. Mbok Ijah juga menyiapkan susu hamil untuk Mbak Conny. Kami makan dengan tenang, lalu kemudian pergi ketujuan masing-masing.

Hubungan kami berjalan dengan baik, bahkan kini aku suka mengelus perut Mbak Conny yang membuncit kini. Hanya saja yang berubah adalah kebiasaan kami berhubungan seks, menjadi lebih praktis. Kami sering melakukan Quickly Sex di ruang tengah lantai 2 pada pagi hari. Dengan melakukan itu, kami hanya membutuhkan 5 – 15 menit saja untuk mencapai orgasme dan ejakulasi. Alasan adalah takut menganggu tumbuh kembang anak kami yang dikandung itu, meski jika ditanya kami akan menjawab lebih menyukai permainan seks yang sebenarnya. Bahkan dalam berberapa keputusan kami ambil dengan merundingkan demi janin dikandung Mbak Conny. Seperti rencana kami menikah, awalnya Mbak Conny tidak ingin menikah karena selama saling mencintai dan menjaga serta menjaga anak kami nantinya belum perlu kami menikah.

Maka dengan bujukan dari aku, Mbak Conny akhirnya mau menikah denganku. Kini cincin kawin melingkar dijari manis kami. Setidaknya kami tidak malu lagi dengan padangan rekan kerja Mbak Conny yang awalnya mengaku sudah menikah denganku tapi tidak memakai cincin kawin. Sedangkan aku tidak malu mengaku memiliki istri yang cantik. Bagiku kini, berusaha menjadi yang terbaik untuk Mbak Conny dan anak-anaku kelak. Awalnya aku berpikir Mbak Conny tidak mau menikah denganku karena ia tidak mencintaiku, padahal ia rupanya trauma menikah dan berhubungan serius dengan lelaki lain. Sejak bertemu denganku, ia merasa sesuatu berbeda. Akhirnya ia memberikan “les privat” yang menjadi awal hubungan kami.

Aku pergi kuliah, nilai-nilai tinggi setidaknya tidak membuat malu istriku dan keluarganya yang membiayaiku kuliah. Menjelang malam, Mbak Conny sudah ada dirumah. Ia memakai Daster hamil berwarna cream dengan bentuk leher baju dan bahu membentuk huruf “V”. Jujur saja Bagiku ia bukan hanya cantik tapi memiliki tubuh seksi. Meskipun istriku sedang hamil, Ia tetap saja cantik dan anggun. Aku selalu membayangkan dia jika sedang onani, dan tidak berada dirumah. Setelah makan malam kami duduk diruang tamu dan ngobrol dengan santai. Aku tidak bisa lepas menatap istriku terutama perutnya. Rupanya ia sadar, “Ton, kamu kok liatin mbak kaya gitu sih? Emang Mbak kenapa?” tanyanya kepadaku. “Gak papa, mbak hanya gak percaya aja.” kataku.


Istriku menyiritkan dahi,”Kenapa sih? Penasaran tahu.” Kata istriku kepadaku.“Emm gak mbak,aku masih gak percaya kalo didalam perut Mbak sekarang ada anaknya aku.” Kataku sambil mengelus perut Mbak Conny. Mbak Conny tertawa dan berkata, “Ton, Anak kita sayang. kan bikinnya berdua, masak anak kamu aja sih.” kata Mbak Conny menjelaskan. Sejenak aku berpikir ia juganya. Ini anakku dengannya, bahkan dia terlihat begitu menginginkan kehamilan ini. “Makasih Mbak, kita akan merawat anak kita ini sampai besar. Aku Cinta Mbak.” kataku. “Oh, Iya ton. Mbak mau nanya, kamu mau anak lelaki atau perempuan?” katanya sambil menyedarkan kepalanya dengan suara yang manja. “Apapun aku mau mbak, Lelaki atau perempuan sama aja asal dari Mbak jawabku.” Kataku.

“Kamu bisa aja ngegombalnya.” kata Istriku sambil mengengam tanganku. Aku menengok ke samping. Ia menaikan kepalanya, kami berciuman. Kami berciuman sangat lembut, pagutan kami sangat nikmat sekali. kupagut bibirnya yang seksi itu. Hampir setiap saat kami berciuman, seolah selalu ada rasa kangen setiap kali bertemu muka. Mbak Conny berdiri dan berhenti didepanku. Ia tersenyum, mataku tak berkedip memandang kesintalan tubuhnya, kupandang pada bagian dari kepala, kemudian leher, dadanya yang montok. Ukuran Bra bertambah dua nomor sejak memasuki trimester kedua kehamilan. “Ayo, kekamar aja.” katanya, sambil memberikan tangannya. Tanpa basa-basi aku membawanya kekamar, sesampai dan membuka pintu kamar. Aku mengangkat yang dan mengendongnya dengan kedua tanganku.

Aku menidurkannya diatas ranjang, dan memandanginya. Aku tergiur dengan tubuhnya, sekarang aku mengerti kenapa ada pria yang menyukai perempuan yang sedang hamil. Aku merasakan melihat pandangan indah dari istriku ini, bahkan seperti ia adalah orang yang berbeda. Aku mencoba menindihnya, ada yang membatasi. Aku mencium lehernya dan pipinya, “Teeeruuuuuuuus, sayaaaaaaang..oooooouh ..nikmaaatnya aaaah .. Tooonnn…ayo…nakaaaalin .. nakaaaaalin aaaaku, sayaaang .. setubuhi mbak .. uuudahhh tidak tahaaaaaaaan .. please aaaaaaaaaaah “ desah Istriku dalam tindihan itu. Setelahnya, istriku dan aku bertukar tempat. Kami saling memagut dan melumat, bibir kami semakin penuh dengan air liur, nafas kami saling memburu untuk mendapatkan kepuasan birahi di malam yang hujan deras turun.

Istriku masih mengendalikan permainanan, ia turun kebawah. Ia membuka celana pendekku dan celana dalamku. Aku mengangkat pantatku, kemudian ia menemukan Penisku. Ia menatap penisku dengan penuh nafsu. Kini nafsu birahi mulai menguasai dirinya. kubiarkan dia bermain main dengan mengelus elus, meremas remas penisku dengan perlahan sambil tersenyum menggoda. Penisku menjadi bahan mainan untuknya, ia memainkan penisku dengan jari jarinya, terkadang telunjuk tangannya menekan nekan ke kepala kontolku sambil menggeleng geleng, tangan sendiri. Aku langsung membalas perlakuan Istriku dengan kutempelkan tangan ke Vaginanya yang basah itu memberikan usapan yang nakal. Kurasakan kebasahan Vaginanya itu, Istriku memejamkan matanya merasakan elusan perlahan tanganku di Vaginannya itu.

Kuusap-usap dengan tangan kiriku. sedang tangan kananku menuju ke buah dadanya sebelah kiri dan kupegang, ketika kupegang itu,perempuan berambut panjang itu mengibaskan kepalanya memutar yang bertujuan agar rambutnya berada di punggungnya, Istriku kemudian mendongak merasakan remasan lembut tanganku yang nakal itu, Kurasakan puntingnya tertekan di telapak tanganku, kuremas dengan lembut perlahan lahan menikimati kekenyalan dan kemontokan payudara istriku ini yang sangat ranum bagiku. Tanganku kemudian berpindah ke payudara sebelah kanan, sedang tangan kiri nakal membuka belahan vaginanya yang basah itu. Kutusukan perlahan, sontak tangan kiri dia langsung menahan tanganku itu. “Oooooooooh ..sayang aaaaaaaaah…mmhh…kamuuu…aaaaaah..teruus..yang….Mbak…nggak…tahaaan..nih….adu..ad….uuuuu….teruus.....remees…..tusuuuu….sssssssssssssshhh…sssssssssshh..aaahhhhh.“keluh desah istriku tak karuan dengan mendongak ke atas merasakan remasan tanganku di payudaranya serta colekan nakal jariku di lubang Vaginanya yang basah itu.


“Sekarang giliran Mbak puasin kamu, Ton.”katanya. ia mundur kembali ke selakanganku. Ia siap mengoral Penisku. Kepalanya tepat diatas penisku. Kemudian masukan penisku kedalam mulut dengan tangan kanan. Ia megeluarkan Penisku dari mulutnya, kali ini menjilati sisi kontolku dari bagian selakanganku, tangan kirinya menekan ke dadaku, kemudian tangan itu naik sampai di depan bibirku, jarinya kemudian dicelupkan ke lubang mulutku, kuhisap jarinya itu, di dalam mulutku, jari jari itu bergerak gerak nakal bertempur dengan lidahku. Kurasakan jilatan demi jilatan itu. Penisku semakin basah oleh air liur yang dikeluarkan lewat lidah Istriku ini yang semakin tak terkendali, dilepaskan jilatan nakalnya itu kemudian mengocok ngocok kontolku, matanya tidak berkedip memandang aksinya bermain main dengan kontolku.“Uuuuuuuuuuuuh..pelaaan..ngocoknya…..saaaaaaaaakit…aaaaaaaaaaah..bisa….cepat…..muncrat.“desah aku saat merasakan agresifnya Istriku mengocok Penisku itu.

Dia memang sudah memiliki pengalaman lebih daripadaku, maka wajar saya. Aku suka sekali ia membangkitkan birahiku.“Hmmm ….Maaf, sayaaang ..Mbakmu..ini…selalu…bernafsu banget sama kontolmu.. sorry “ ucap Istriku dengan melanjutkan kocokannya itu. 20 menit kemudian aku klimaks dan meyemburkan sperma kedalam mulutnya. Aku menidurkan istriku kembali. Kini aku melepaskan daster,bra,dan celana dalam yang digunakannya. Ia membantu dengan menaikan pantat dan badannya. Aku melepaskan pakaianku hingga kami berdua telanjang.kamu mau susu Mbak , Anton sayangggg?” tanya istriku tersenyum nakal melihatku.Mungkin saat aku melihat payudaranya, Dia menyadari hasratku untuk mencoba menghisap payudaranya. “mmm…aaauuu Mbak, Aku belum pernah merasakan asi Mbak. ”kataku nakal sambil melihat Payudaranya yang putih mulus itu.

“Lha iya, orang gak mungkin mbak hamil kalo bukan kamu yang masukin.” katanya tidak kalah nakal. “Ya udah, ayo sini.” Perintahnya. Tanpa basa basi,Ia menyodorkan Payudaranya kemulutku,aku tak mau menyianyiakan semua ini dan mengenyot susu istriku. “…serrrr… Serrr” asi keluar dari susu ibu,aku sempat kaget,karena rasa asi yang hambar menurutku, juga sedikit sekali. “ayoooo sayangg ahh,,,,hisap yang kuat” pinta Istriku terus menekan Payudaranya dengan kemulutku. Karena hanya sedikit, aku berpikir mungkin ketika anakku lahir susunya akan keluar. Maka permainan ini kuselesaikan, Kami langsung melakukan posisi yang bisa kami nikmati.Kami berciuman kembali, sambil menidurkan Istriku. Kini aku akan menyetubuhi dia. “ayooo sayangggg,..lakukan..ton…oh…yang…kamu..mau” kata istriku di saat aku mulai membaringkan tubuhnya,langsung saja aku melumat bibir dan mengelus Payudara istriku,

“Cup…hemmm..Mbak, aku sangat nafsu melihat Mbak” ketusku disela sela saat berciuman bersama istriku,“hemmmm….Lakukan sayangggg” keluh ibu sambil tersenyum lepas melihatku,tanganku mengelus perut dia yang sedang buncit itu. “Mbakkk, seksi meskipun Mbak lagi buncit kaya gini”kata aku lalu tersenyum kepada Istriku. “Apa Anton suka dengan perut buncit Mbak?” Tanyanya. “ Aku suka wanita hamil, apalagi kalo yang hamil mbak..” aku berkata jujur kepada ibu, “Benarkah sayanggg? Kenapa suka wanita hamil?” dia kembali bertanya,
“habisnya,wanita hamil semakin seksi Mbak, badannya semakin berisi, apa lagi ini nya” kataku sambil mengelus payudaranya, “Hehehe kamu ini ada ada saja Ton,,, ayo..main,,, ngentot” ujar Istriku yang mulai dilanda nafsunya.

Istriku tersenyum kepadaku dan membukakan kedua pahanya. Tanpa basa-basi, aku langsung mendekati Vaginanya dan menjilatinya, aku mencari biji klistrorisnya. “Ahhhh sayangggg hisap yang kuat Vagina mbak aaahhh” desah istriku tidak karuan. Aku terus menghisapnya dan memainkan biji klitorisnya dengan lidahku. “ahhhh Toon sayang,… enak sekali hisapanmu dan lidahmu di Vagina Mbak..”erangnya.Setelah beberapa menit, aku mulai tak tahan ingin merasakan lubang hangat wanita hamil ini,akupun bangkit dari kedua paha Istriku, “Mbak… aku masukinnya..tak… tahan pengen masukin nih” pintaku sambil memegang Penisku
“hemmm… silahkan Tonn sayanggg….,,,cepat sayannnggg” ujarnya. Aku mengarahkan Penisku, “Jbless..” Penisku masuk kedalam Vaginanya dengan mudahnya. Kemudian aku menaruh kedua betisnya ke bahuku. Kami siap bersetubuh.

“ohhhhhh sayanggggggg” keluh Istriku. “Maaf Mbak,,, apa terlalu kencanggg?” aku mulai khawatir kepada dia. namun Istriku hanya menggeleng kepala lalu tersenyum kepadaku. “ayooo sayanggg…. Lakukan seperti dulu, genjot lubang memek Mbakmu ini.”ujar Istriku lagi. “hemmm baik mbak,,,” aku mulai menghayun kontolku dalam Vaginanya, “ahhh Tonn.. kontolmu gede bangett,, lebarnya kontolmu sayanggg….”desah Istriku saat aku menghayun Penisku, dan terdengar selangkaga kami beradu. “plokk..plokkkk…Plok…” bunyi selangkaga kami beradu kembali. “Mbak ,,, nggghhhh,,, Mba.. semakin mengairahkan,,, perut Mbak seksi…oh…oh…” lenguhku kepada istriku. “Kamu suka sayanggg… ngghhhh… kamu suka wanita hamil seperti ini?” Tanya istri sambil mendesah tak karuan. “iiii…iyyaaa.. aku suka Mbak…hamil,,,,…Mba…k….elus…perut…nya,,, mainkan susu juga.” pintaku padanya.


“ngghhhhhh … baik sayang… mbak lakukan untukmu” ujarnya, ia mulai memainkan susu nya dengan tangan kanan dan mengelus perutnya dengan tangan kiri, “ngghhhh… mba… aku,…oh….uda..h… gak….tahan…” kataku genjotanku semakin cepat dan semakin nikmat. “nnghhhhhhh .. sayang keluarkan didalam … bayi kita butuh air mani mu sayangggg” ujar Istriku yang mengelus ngelus perut nya, dan memainkan susunya. “Tonn, Mba….oh…juga…ah…ah….udah…..mau…buuuu…” katanya. Aku ingin sekali melumat bibir ibu, “Mba, aku ingin mencium kamu…nghhh” lanjutku dan mendekat kebadan istriku,”“ngggghhh sayanggg sini… jangan tindih Mbak ya Ton” kata Mbak,“nggghhh baik Mbak … Mmmmph.” Kataku. 10 menit kemudian aku kmengeluarkan spermaku kedalam Vagina. Kami saling memuaskan birahi kami masing-masing.

Sudah dua jam persetubuhan berlangsung, mereka ngobrol sehabis seks kemudian kami tidur. Aku semakin sayang kepada Istriku, perutnya yang besar membuat tubuhnya semakin sexy dan menggairahkan. Dengan kehamilan yang semakin Tua, Kami mulai rutin berhubungan intim, meski tidak setiap hari. Bahkan diusia kehamilannya yang sekarang aku perhatikan, nafsu seks Istriku semakin meningkat. Bahkan pada hari-hari berikutnya tak jarang ia yang minta jatah duluan daripada aku. Sejak saat itu, kami semakin bebas untuk melakukan hubungan seks tanpa memikirkan hal lain. Demikan aku, tidak lagi cangung membawa istriku saat ingin nonton atau bertemu dengan teman kuliahku. Rata-rata temanku, malah menganggumi kenapa aku bisa mendapatkan wanita karier cantik,seksi, cukup berada dengan penampilan cukup pas-pasan.

Tentunya aku tidak menjelaskan pengalamanku sebetulnya, karena jika mereka mengetahuinya bisa jadi mereka menjauhiku. Akupun mengaku bahwa istriku adalah kakak seniorku, dan saling mencintai. 3 bulan kemudian, Istriku melahirkan anak perempuan yang kami namakan putri. Kami bahagia dengan hubungan kami.

Bersambung
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd