Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Credit Marketing Oficcer (CMO) Remake

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Sesuai janji Page 4 aku Up

"Raka..."

Kulihat seseorang wanita melambaikan tangannya kearahku, ketika aku baru saja hendak memasuki sebuah gang. Segera aku menghentikan sepeda motorku, dan menunggu Ayu yang sedang mengambil kembaliannya dari kenek Bis kota jurusan Km12.

Kulihat tangan pemuda berusia belasan tahun itu tampak gemetar, sembari menatap nanar kearah susu Ayu yang bergelantungan indah.

Kemudian Ayu berlari menghampiriku, dan saat ia berlari, kuperhatikan kedua melon besarnya tampak terguncang hebat. Kulipat kedua tanganku didadaku, memperhatikan guncangan payudarah Ayu.

"Baru pulang Yu?" Sapaku.

"Iya Ka, kamu tumben pulangnya lebih cepat!" Ku lihat Ayu berusaha mati-matian membenarkan kerudungnya yang tertiup angin. Padahal ia terlihat begitu seksi dengan kerudungnya yang tersingkap.

Karena di balik jilbabnya aku dapat melihat belahan dadanya yang mengintip malu dari balik kemeja yang kancing atasnya terbuka.

"Soalnya lagi gak sibuk."

"Oh ya Ka, mau aku teraktir gak?" Tanya Ayu girang, sepertinya hari ini hatinya sedang berbunga-bunga.

Aku mengangkat alisku. "Emangnya ada acara apa ni? Tumben mau mentraktir segala?" Tanyaku menyelidik curiga, karena tidak biasanya Ayu mau mentraktir diriku, karena biasanya dia yang suka mmintaku menteraktir dirinya. Jangan-jangan ada udang di balik batu, pikirku.

"Ya udah kalau gak mau." Ujar Ayu cemburut.

Aku langsung mentoel dagu runcing Ayu yang menggemaskan. "Cie gitu aja pake acara ngambek segala." Ejekku kepadanya. Ayu hanya tersipu malu.

"Yuk jalan sekarang."

Ayu segera naik keatas motorku, dia memeluk erat pinggangku sangat kencang, hingga aku menjadi salah tingkah, saat merasakan kekenyalan payudarahnya yang empuk di punggungku.

Mungkin dia tak menyadari, atau dia jangan-jangan lupa, kalau sepupunya ini raja mesum.

"Mau kemana ni?" Tanyaku.

"Ke warungnya Pak Sobri." Ujarnya, sembari mengangkat wajahnya.

Aku mengancungkan jari jempolku. "Siap Bos." Ujarku bersemangat.

<><><><><><>

Kami tiba di warungnya Pak Sobiri, warung Pak Sobiri ini sangat terkenal dengan model ikannya yang enak (Model salah satu makanan khas palembang yang sangat di gemari.). Selain rasanya yang enak, harganyapun sangat terjangkau, hingga sesuai dengan kantong kami yang tipis, satu porsi hanya lima ribu rupiah, sehingga tidak heran kalau banyak pengunjung yang datang, dan harus mengantri cukup lama.

Aku menggandeng tangan Ayu layaknya seperti sepasang kekasih, kami mencari tempat yang agak kosong, setelah mendapatkan tempat kami segera memesan model dua porsi beserta es campur ke Pak Sobiri yang kebetulan sedang mengantarkan semangkuk model kepelanggan yang ada di depan kami.

"Ayo sekarang cerita?" Ujarku tak sabar, sambil menopang wajah ku dengan kedua tanganku.

Ayu mengibaskan tangannya di depan wajahku. "Apaan si Raka, ih norak deh..." Ayu cemberut, melemparkan sedotan kearahku, aku hanya tertawa lucu melihat tingkahnya yang menggemaskan.

"Cieee ngambek..." Aku meledeknya.

"Hahaha... kamu tu, ya udah aku cerita ya."

"Iya buruan, waktuku tidak banyak..." Kataku memasang wajah sok cuek, membuat Ayu semakin kesal, dan hendak mencakar wajahku, tapi aku buru-buru menghindar sambil tertawa.

Tidak lama kemudian Pak Sobiri datang membawakan pesanan kami berdua, dua porsi model yang menggugah selera, dan dua gelas es campur yang sanggat menggoda tenggorokan. Kami segera memakannya.

"Ka... aku uda jadian sama Surya." Kata Ayu tiba-tiba, membuat aku menghentikan gerakan sendok tersebut menuju mulutku.

Berita ini cukup mengejutkan. "Serius?" Tanyaku tak percaya.

Ayu mengangguk. "Iya, tadi waktu jam istirahat kerja, dia ngajakin makan bareng, terus dia nanya soal kemarin, meminta jawabannya. Karena kata kamu dia orangnya baik, jadi aku terima." Cerita Ayu, dia tampak begitu bersemangat, membuat aku juga ikut merasa senang.

Siapa si yang gak senang, melihat keluarga yang di cintainya merasa bahagia.

"Bagus, kamu gak salah pilih orang kok."

"Semoga saja begitu, tapi kalau sampe salah, kamu yang harus bertanggung jawab ya Raka." Sambung Ayu sambil memamerkan gigi kelincinya.

"Tenang, ada garansi kok" Kataku kembali bercanda.

Sambil menyantap model kesukaanku, diam-diam aku memperhatikan lekuk tubuh Ayu, harus kuakui, walaupun ia mengenakan kerudung, tapi Ayu terlihat berisi dan sangat seksi. Mungkin karena Ayu suka mengenakan kaos yang ketat, sehingga bulatan dadanya terlihat sangat jelas di mataku.

Apa lagi dua kancing kemeja paling atas yang di kenakan di biarkan terbuka, sehingga ketika kerudungnya tersingkap, maka akan terlihat belahan payudarahnya. Dan kurasa bukan hanya aku yang menikmati pemandangan tersebut, tetapi orang tua yang ada di depanku juga sangat menikmatinya.

Aku terkekeh pelan, melihat tangan Bapak itu tampak gemetar saat ingin menyendok sepotong model kedalam mulutnya. Dan anehnya aku malah membiarkan Bapak itu menikmati belahan dada sepupuku sendiri.

Tidak hanya bapak itu, aku melihat pemuda yang sedang bersama pacarnya yang ada di belakangku, tanpa menikmati belahan pantat Ayu yang kelihatan.

Jenis kemeja yang di kenakan Ayu sangat seksi, dan pas di tubuhnya, sehingga ketika ia duduk dengan posisi sedikit menunggingkan pantatnya, maka kemejanya akan ketarik keatas.

Aneh memang, tapi itulah aku... Entah kenapa terkadang aku sedikit gila, aku senang ketika melihat orang yang aku suka menjadi pusat perhatian karena keseksiannya, bahkan aku perna berhayal bisa melihat salah satu dari orang yang aku suka di setubuhi orang lain, pasti rasanya akan sangat menyenangkan. Catatan hanya untuk orang yang aku suka, bukan untuk orang yang aku cintai.

"Kamu kenapa?" Tanya Ayu keheranan.

Aku mengangkat pundakku. "Tidak apa-apa emang kenapa?" Tanyaku balik, dia menatapku curiga yang membuatku nyaris tertawa.

"Mencurigakan." Katanya, aku kembali tertawa.

Kami kembali melanjutkan makan kami, dan tanpa Ayu sadari selama menyantap makanannya, beberapa pasang mata sedang menatap bagian dada belahan pantatnya yang terlihat.

"Balik yuk..." Ajak Ayu, Aku mengangguk sembari tersenyum.

Ayu sempat memesan lagi satu, dan yang ini di bungkus untuk Nenek d rumah, setelah itu barulah kami pulang kerumah dengan perut kenyang.

Selama di perjalanan tak henti-hentinya aku tertawa, mengingat ekspresi wajah mereka ketika melihat keseksian Ayu. Karena curiga, Ayu terus mendesakku agar cerita.

Akhirnya aku menyerah dan menceritakan apa yang terjadi barusan.

Alhasil selama di perjalanan pulang, ia mengomel memarahiku sembari mendaratkan pukulan dan cubittan yang cukup keras di tubuhku.

<><><><><><><><>

Esoknya

Aku sedikit kecewa, karena pagi ini tidak ada kejadian yang istimewa seperti kemarin, padahal semalaman aku tidak bisa tidur, karena kupikir Ayu mau melakukannya lagi seperti kemarin.

Aku duduk di bangku kayu sambil memasang sepatuku, kemudian Ayu keluar dan duduk di depan pintu, sama sepertiku ia sedang mengenakan sepatunya.

"Yu, mau bareng gak?" Tanyaku.

Dia mengangkat wajah cantiknya. "Kan jauh nanti mutar baliknya." Ujar Ayu. tapi memang benar apa yang di katakan Ayu, dia bekerja di daerah dempo, sementara kantor tempat aku bekerja di daerah Km11.

"Sekalian pagi ini aku mau survey, kebetulan ada pelanggan yang mau minjam uang." Jelasku kepadanya, Ayu mangguk-mangguk mendengar penjelasanku.

Setelah mengenakan sepatu dan memanasi motor, kami segera melaju menuju daerah dempo, yang sebagian orang bilang, kalau daerah situ adalah syurganya hp, dan Ayupun bekerja menjaga conter hp yang ada di sana.

<><><><><><>

Setelah mengantarkan Ayu, aku segera menuju kesalah satu perumahan yang ada di sana, agak jauh sebenarnya, tapi tak sulit bagiku untuk menemukan alamatnya. Aku sedikit kaget saat melihat rumahnya. Mengingat rumahnya yang besar dan agak mewah, aku sangsi kalau orang ini benar-benar mau meminjam uang.

Aku turun dari motorku, lalu memencet beberapa kali bell yang ada di pagar rumah tersebut.

Tak lama kemudian, seseorang wanita paruh baya berlari kecil keluar dari dalam rumah, ia menghampiriku sembari membukakan pagar rumah tersebut.

"Maaf Bu, saya mau nanya, ini benar rumahnya Ibu Mei?" Tanyaku agak ragu.

"Oh iya bener, mas siapa ya?"

Sepertinya aku di kerjai. "Saya Raka Bu dari perusahaan finance, mau bertemu dengan Ibu Mei." Kataku sambil menerka-nerka, apakah orang yang ada di hadapanku saat ini adalah Ibu Mei, tapi rasanya tidak mungkin.

"Ibu ada Mas, langsung aja kedalam." Aku bengong, lalu yang ada di depanku saat ini siapa? "Saya pembantunya Ibu Mei Mas.!" Katanya, seakan tau apa yang ada di pikiranku saat ini.

Sial.... apa-apaan ini, awas saja kalau ia memanggilku hanya untuk mengerjaiku. Tapi rasa-rasanya untuk apa dia mengerjaiku, apa untungnya dia menelponku dan memintaku untuk datang melakukan survei, tapi... masak iya orang punya rumah sebesar ini, dan bahkan mampu menggaji seorang pembantu mau berhutang uang dua juta, rasanya tidak mungkin, orang seperti dia gak punya uang sebanyak itu.

"Silakan duduk Mas, saya panggilkan majikan saya dulu." Ujar pembantunya, aku hanya mengangguk pelan.

Tak lama kemudian seorang wanita cantik yang kutaksir usianya empat puluhan keluar dari dalam rumah bersama seorang pemuda yang kutebak usianya hampir sama denganku. Kemudian dia duduk di sampingku, sementara pemuda itu duduk di sofa yang ada di depanku.

"Oh iya Bu saya Raka!" Kataku sambil menyodorkan tanganku kepadanya.

"Saya Meilan, panggil saja saya Tante Mei." Ujarnya, sembari tersenyum. Mata sipitnya sedikit melek saat bersalaman kepadaku.

Senyuman wanita keturunan chainese itu cukup membuat hatiku bergetar. Apa lagi ia mengenakan baju terusan khas pakaian china berwarna merah, di padu dengan kancing bajunya yang berwarna keemasan, sangat ketat memeluk tubuhnya, dan ujungnya hanya sampe setengah pahanya saja.

"Jadi Ibu yang mau minjam uang?" Tanyaku agak ragu.

"Ooo bukan Mas, yang mau minjem uang anak saya, namanya Ko Alim." Aku menyalami anaknya, pemuda tanpa ekspresi itu hanya mengangguk.

"Oooo... rencananya mau minjam berapa Mas?"

"Gak banyak Mas, cuman dua juta aja, bisakan Mas?" Ya tentu bisa, tapi buat apa uangnya? masak rumah segede ini gak punya uang?

"Bisa Ko, tapi kalau boleh tau, uangnya buat apa Mas? Sekalian saya mau melihat motornya." Kataku, sembari tersenyum walaupun hatiku masi bertanya-tanya keseriusan mereka.

Ko Alim bersama Ibunya mengajakku kebagasi mereka yang ada di samping rumah. Kulihat di sana ada tiga mobil yang terparkir dan semuanya mobil yang bermerek dan cukup mewah, bahkan salah satunya adalah mobil impianku pajero sport.

Kemudian Ko Alim menunjukan motor yang akan mau ia gadaikan bpkbnya.

"Serius? Tanyaku kaget.

"Iya Mas, motor ini yang mau saya gadaikan, kira-kira bisa gak Mas." Tanyanya bego.

Ya jelas bisalah, dia mau menggadaikan kawasaki 250 rr mono, yang harganya kutaksir sekitar empat puluhan juta rupiah. Dengan seharga motor itu, ia hanya ingin meminjam uang dua juta rupiah, jelas ini sebuah penghinaan untukku.

"Maaf Mas ini serius? Emang duitnya buat apaan Mas?"

Tante Mei menjawab. "Dia mau membeli aksesoris motor, uangnya kurang dua jutaan, makanya dia mau menggadaikan motor kesayangannya itu. Paling bulan depan sudah ia lunaskan kok Mas." Jelas Tente Mei yang membuatku semakin tidak mengerti.

Emang Ibunya gak sanggup ngasih uang dua juta buat anaknya? rasanya tidak mungkin.

"Maaf, Masnya kerja di mana ya?"

"Dia bekerja di toko mas milik saya, di mall Internasional Plaza." Jelas Tante Mei, sepertinya anaknya gak punya mulut, sedari tadi Ibunya terus yang selalu menjawab.

"Bisa kok Tante, tapi.... " Kataku menggantung kalimatku.

"Tentu saya mampu memberikan uang sekecil itu untuk anak saya, tapi saya ingin mengajarkan anak saya untuk mandiri, dan bertanggung jawab. Dengan ia meminjam uang dari pihak lesing, mau tidak mau dia harus giat bekerja untuk melunasi hutang motornya." Jelas Tante Mei, aku mengangguk paham, jadi itu alasannya kenapa anaknya mau meminjam uang.

"Ibu sudah tau persyaratannya?"

"Oh iya Mas, sudah saya siapkan semuanya Mas." Jawab Tante Mei, aku mengangguk sembari tersenyum. "Yuk Mas kita kesana lagi." Ajaknya, kami kembali keruang tamu tempatku duduk sebelumnya.

Aku mulai mengisi aplikasi permohonan sang peminjam, setelah selesai aku meminta Ibu dan anak itu menanda tangani aplikasinya. Selesai urusan aplikasi, aku meminta mereka untuk mensurvei usaha Ibunya yang ada di Internasional Plaza atau biasa kami sebut ip, setelah mengabadikan tokoh tersebut dengan kamera hp, aku segera mengajak mereka kekantor untuk memenuhi persyaratan terakhir untuk mengecek kondisi dan keaslian pemilik kendaraan tersebut.

Sesampainya di kantor, Pak Togar kaget saat tau motor yang di gadaikan adalah jenis moge, apa lagi jumblah uang yang di pinjam terlalu sedikit, tidak sesuai dengan harga motor yang di gadaikan.

Aku hanya tertawa melihat reaksi Pak Togar, dan aku jelaskan bawah aku sendiri juga sangat sulit untuk mempercayainya. Apa lagi Ibunya adalah seorang pemilik tokoh mas yang cukup terkenal.

Sekitar jam dua siang, proses serah terima uangpun selesai, dan hari ini aku berhasil menjual satu aplikasi, sehingga aku tidak perlu berkeliling lagi dan bisa bersantai d kantor sambil menggoda teman wanitaku di bagian suport marketing, namanya Indah, bentuk tubuhnya hampir mirip dengan Janna, tapi ia lebih sedikit cantik, dan kulitnya agak kecoklatan.
 
Nungguin page 5
Moga2 update nya lbh cetarrrrrr
 
Gapllleeekk...
Kawasaki ninja 250 rr buat pinjem 2jt?? Klo 5jt sich masih mending.. Aksesoris nya di lengkapi sekalian..
Pasti langsung acc dach..
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Saya kira tantenya cuma modus.. Dan ada adegan anu disana
Ahsudahlah
Mungkin di part selanjutnya
Heading to page five
 
Gapllleeekk...
Kawasaki ninja 250 rr buat pinjem 2jt?? Klo 5jt sich masih mending.. Aksesoris nya di lengkapi sekalian..
Pasti langsung acc dach..
Konsumen terkadang memang sulit d mengerti, ini real lo...
Bagus cerita ini...
trimakasi pujiannya :suhu:
Saya kira tantenya cuma modus.. Dan ada adegan anu disana
Ahsudahlah
Mungkin di part selanjutnya
Heading to page five
Di tunggu aja gan
wah dah update lg save dulu...
baca :baca: nanti malam...
thanks suhu updatenya...
Trimakasi :suhu:
 
Bimabet
trimakasi sda mau mampir

siap 45

page 5 langsung saya update

apdet di rutinkan per hari apa ato sesuka hati ente aja gan dripada nasibnya kyak lapak sebelah, jangan sampe mandek untuk yg kedua kali aja cuman masalah apdetan per page

Ga sabar nungguin cerita si tante
 
Status
Please reply by conversation.

Similar threads

Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd