Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Gairah di desa tepi hutan

update keempat

Malam terasa dingin, gerimis belum juga reda dari tadi sore.
Malam ini aku berencana ke rumah rini untuk pijat karena badanku memang terasa pegal semua.
Segera aku menemui mamaku untuk berpamitan.

"Ma, Aku mau pijat ya."kataku
"Iya hen, jangan malam malam, takut orangnya sudah tidur".
"iya ma, oh ya, pijat bayar berapa sih ma?" tanyaku
"Kamu kasih 25 ribu aja gpp. biasanya orang orang bayar segitu"jawab mamaku
"Ya udah ma, aku berangkat dulu ya takut kemaleman".
"iya hati hati. gerimis jalanan licin"

Segera aku mengeluarkan sepeda motorku, aku hidupkan dan berkendara menelusuri pekatnya malam
tidak sampai 10 menit aku sampai di halaman rumah rini, agak lupa lupa ingat karena sudah lama
sekali tidak main ke rumahnya, yang aku ingat hanya rumah kayu dengan pohon rambutan besar
di depannya. Agak ragu aku untuk mengetuk pintu mengingat rumah keadaaan sepi.
Tapi karena sudah jauh jauh kemari akhirnya kubulatkan tekat mengetuk pintunya.

Rumah itu tidak banyak berubah seperti yang aku ingat waktu kecil dulu kadang main kesini,
penerangan di luar tidak terlalu terang, seperti kebanyakan orang desa yang suka hemat energi
dengan halaman yang luas jadi tampak remang remang.

"Tok Tok Tok" kuketuk pintunya.
"Kulo Nuwun"
aku menunggu jawaban dari orang di dalam.
sepertinya tidak ada jawaban, aku mencoba mengetuk sekali lagi

"Tok Tok Tok"

Tidak lama kemudian kudengar langkah kaki dari dalam rumah. dan menghapiri pintu
dan kemudian mebuka kunci pintu.

Setelah pintu terbuka kulihat wajah yang tak asing bagiku, ternyata rini yang membukakan pintu

"Eh,. Hendy, ternyata kamu jadi dateng" kata rini dengan wajah sumringah.
"Hehe, iya rin, sekalian ada perlu"jawabku
"Ada perlu apa sih?" tanya rini penasaran
"Aku mau minta dipijat sama ibumu rin, badanku pegel semua".
"Oh, Ibuku lagi gak ada hen, ke rumah kakak aku di desa sebelah, istri kakakku barusan melahirkan" jawab rini
"Oalah, kapan baliknya?"tanyaku
"mungkin besok siang. Masuk dulu yuk"pinta rini sambil menarik tanganku.

Aku melangkah dan duduk di sofa ruang tamu, sementara rini juga duduk di sofa di depanku.
kulihat TV masih menyala di ruang tengah dan terlihat anak rini tertidur di depan TV

"Bener gak papa nich aku main malem malem gini?" Tanyaku.
"Gak papa lah, aku malah seneng kok hehe" jawabnya ceria.
"yang tidur itu anakmu ya?,"
"iya hen,tidur dari jam 7 tadi, jadi aku bengong sendirian deh dari tad di depan TV".
"Wah kamu pemberani juga ya, sendirian malem malem gini". kataku dengan santai.
"Ya gimana lagi, udah biasa, ibuku kalau tidur juga agak sore. Oh ya aku buatin minum ya." kata rini tanpa menunggu persetujuanku.

Kuperhatikan rini yang berjalan menuju arah dapur, meski punya anak 1 terlihat dia pandai merawat tubuh, dengan pantat yang bagus dan menonjol rasanya banyak laki laki yang akan tergoda.
tak berapa lama dia kembali membawa teh hangat dan camilan dan meletakkan di depanku.

"Ayo hen diminum" katanya sambil dia berpindah duduk di sebelahku
"Kamu repot repot amat sih"kataku
"Cuman teh hangat ini,apanya yang repot. Lagian adanya juga cuman itu hehe, kamu eang sukanya minum apa hen".jawabnya
"Susu Hangat... haha" jawabku bercanda..
"Haha, ada susu SGM punya anakku, mau?"
"Yee, emangnya aku balita"

pembicaraan makin mengalir, dan saling bercanda, sesekali rini mencubit lenganku kalau aku godain.
tak terasa 30 menit kami saling bercanda hingga waktu menunjukkan pukul 9.

"Rin, udah jam 9, aku pulang dulu ya" kataku
"Jangan dong hen, aku masih pingin ngobrol" jawabnya
"Aku takut nanti tetanggamu ada yang protes"kataku kemudian
"Gak kok hen, lagian udah pada tidur kayaknya kan gerimis dari tadi udara nya kan dingin enak buat tidur".
"Kalau dingin mah bukan enak buat tidur. tapi enak buat ......hehe" kataku
"Buat apa hayo... kok gak diterusin" katanya sambil mencubit lenganku
"Jawab sendiri lah kan udah gede haha".kataku

Tanganku mulai berani kuletakkan di belakang punggungnya. rini pun seperti tidak melarangku bahkan dia
seperti sengaja memancing keberanianku. tangannya pun kadang di letakkan diatas pahaku.

Tanpa persetujuannya, kutarik badan rini dan kutidurkan diatas pangkuanku, aku tidak mau terburu buru
untuk berbuat lebih jauh. sambil kubawa suasana agar nyaman. kubelai rambutnya, kami saling bertatapan
dan tangan kananku kulingkarkan di pinggangnya sambil dia tetap tiduran di pangkuanku.

Kukecup keningnya sekali, dan kulepaskan, aku ingin melihat reaksinya lebih jauh. ternya dia ingin lebih
tangannya menarik kepalaku untuk menunduk, segera bibir kami saling bertemu, kulumat bibirnya yang hangat,
kami berciuman cukup lama hingga aku sadar bahwa pintu rumah masih terbuka lebar.

"Rin, nanti ada orang lihat gimana?" tanyaku sambil menunjuk pintu
"Tunggu ya aku tutup dulu" jawabnya sambil beranjak dari pangkuanku.

Dia segera menutup pintu, dan tak lama kemudian mematikan lampu ruang tamu dimana aku duduk.
cahaya menjadi remang remang karena hanya tersinari oleh lampu ruang tengah.
rini berjalan menghampiriku, segera kutarik tangannya dan segera dia duduk di atasku dan kami saling berhadapan
tangan rini melingkar di leherku dan aku pun segera memeluk pinggangnya.

kami saling berciuman dengan rini duduk di atasku. tangankupun mulai berani mengelus punggungnya
dan mulai menjelajah masuk ke dalam kaosnya.kucari BH nya dengan tangan kanan sementara tangan kiriku
masih mengelus punggungnya.

Rini semakin menikmati ciuman itu, dan nafasnya makin memburu, tangan kananku mengelus elus payudara rini yang masih tertutup BH.
yah payudara yang cukup besar, tangan kiriku segera melepas kait BH walaupun agak kesulitan akhirnya terlepas juga
segera kusingkap BH nya dan segera tangan kananku bermain payudara rini yang meang besar..kuremas remas dan rini makin mendesah

"Rin, buka ya.." kataku tanpa menunggu jawaban kubuka kaosnya beserta BH nya sehingga di setengah telanjang
segera kulumat dua puting susu bergantian,dan rini semakin bernafsu hingga dia melepas kaosku juga.

Rini kutidurkan di sofa, dan tangan kananku segera menyusup ke dalam celana dalam rini yang masih tertutup celana pendek.
segera kubuka celana nya hingga dia menjadi bugil.

kusuruh rini duduk di sofa dan dengan berjongkok segera kuarahkan kepalaku ke selangkangan rini. kujilati vagina rini dengan segera dan
dia mengerang dengan pelah.

"Hen, enak banget,, terus sayang.....aaaah"
kujilat terus clitorisnya hingga dia terangsang hebat.

tak mau kalah akupun segera melepas celanaku dan kini akupun bugil.
kutarik tangan rini untuk memegang penisku, segera dia mengocok penisku dengan pelan...

"Hen, aku pingin banget ini dimasukin". pintanya
"Kalau hamil gmn rin?" kataku ragu
"Gak mungkin kayaknya hen, aku baru lepas mens 2 hari lalu" jawabnya

mendengar itu akupun tak ragu lagi, segera kuarahkan penisku ke dalam lubang vagina rini.
aku tidak ingin segera penetrasi, kugesek gesekkan penisku ke vaginanya.. agar dia terbiasa dulu
karena ukuran penisku yang lumayan besar aku takut dia tidak nyaman.

"Hen, ayo masukin,tapi pelan pelan ya, aku lama tidak ML soalnya, punyamu juga gede banget"pintanya

segera kumasukkan ujung penisku ke lubang vaginya dengan perlahan, agak kesulitan masuk awalnya mungkin karena dia lama tidak ML.
setelah ujung penisku masuk, segera kugenjot perlahan dan akhirnya penisku bisa masuk seluruhnya ke dalam vaginanya yang sempit.
kubenamkan penisku dan kudiamkan sebentar..

"Hen, enak...Ayo dong" katanya...

segera kugenjot pernahan, dia mengerang nikmat, lama kelamaan kugenjot makain cepat sambil kami berciuman sementara tangan kananku meremas payudaranya yang besar

"Terus hen,, enak banget burungmu.... aaaah..."dia mendesah nikmat.

tanpa ampun kugenjot terus hingga dia seperti mengejang, tampaknya dia mendapatkan orgasme pertamanya.

"hen enak banget"..

karena waktu semakin malam, aku tidak ingin lama lama bercinta, takut digerebek oleh orang kampung.

"Rin aku keluarin ya, udah malem aku takut ada yang curiga"kataku
"iya hen, keluarin aja"...


"aaaah rin, aku keluar, crot crot cot" akhirnnya kusemburkan maniku di dalam vagina rini.
tidak langsung kucabut penisku, kami masih saling berciuman dan menikmati sensasi yang ada

benar benar rejeki nomplok malam ini, walapun aku gagal pijat tapi entah kenapa semua rasa
pegal pegalku mendadak hilang..

setelah bersih2, segera aku minta pamit ke rini, setelah kami saling berciuman.

"Rin aku pulang dulu ya"
"iya hen, hati2 ya"
"kapan2 boleh main kesini lagi yah hehe..."
"tentu dong hen, aku pingin lagi tapi kalau ada ibuku jelas tidak bisa" katanya
"gampang lah nanti kita atur, kita ke kota aja cari losmen".
"iya hen, ya udah ati2 yah"

Aku segera meninggalkan rumah rini, dengan perasaan campur aduk, benar2 ML yang tidak terencana...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd