Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Gerhana Merah

Status
Please reply by conversation.
Part 18 something lost and come back

Gerhana


Bulan


Azzura


_________________________________________


Pov Bulan

Di dalam mobil, aku dan pacarku sedang perjalanan menuju rumahku. Sehabis berdebat di area parkir mall mood kita berdua menjadi sangat buruk. Apalagi insiden yang ada di mall sangat membuat pacar ku geram, ia bahkan menuduh kalau cowok yang bernama gerhana adalah selingkuhanku dan aku pura-pura tidak mengenalnya. Selama diperjalanan kita hanya diam membisu tanpa terucap satu kata pun.

Jujur aku tidak mengingat seseorang yang bernama gerhana, yang aneh nya lagi entah kenapa tadi aku langsung main tampar saja. Astaga,, apa yang terjadi dengan ku. Sungguh aku sangat menyesal. Mungkin kah dia seseorang yang ada di masa lalu ku, tapi apa iya? Entahlah aku juga bingung.

Lalu lamunanku buyar ketika mobil tiba-tiba berhenti di tempat yang sepi dan gelap, tapi aku tau jalanan ini cukup dekat dengan rumahku.

“Rian, kenapa kita berhenti disini” Tanyaku kepada pacarku yang membuatku sangat was-was

"Diam..!!" Bentak rian pacarku sambil memukul stir mobil.

Aku yang di bentak seperti itu menjadi kaget, seumur-umur selama berpacaran dengannya dia tidak pernah berbicara sekeras itu.

Rian lalu melepaskan seat belt nya. Badannya menyerongkan menghadapku, semakin lama badannya mendekatiku. Muka kita berhadapan, deru nafas rian menerpa wajahku. Bibirnya menyentuh bibirku, kita berciuman.

"Mmpphh…" Ciuman pacarku tidak seperti biasanya, ini sangat agresif dan kasar. Bahkan sudut bibirku berdarah akibat digigitnya.

"Hasstt.." Cukup lama kita berciuman aku langsung menghirup udara kuat-kuat saat ciuman kami terlepas. Bibir ku rasa nya perih sekali.

Belum sampai disitu, jok kursi tempatku diturunkannya. Rian mencengkram tangan kananku erat, tangan satunya menelusup di balik baju ku. Aku yang mengetahui akan perbuatannya langsung meronta-ronta. Walau aku dan rian sudah sering berciuman, tapi aku selalu membatasi diri agar tubuhku tidak akan dijamah oleh siapapun,kecuali suami sah ku kelak.

"Rian lepasin…!!, kan kita sepakat tidak akan berbuat lebih"

Tapi rian makin tidak terkendali, keadaan lingkungan yang sepi ditambah kaca frame mobil ini cukup gelap jika dilihat dari luar sangat menguntungkan situasi rian. Teriak minta tolong pun percuma belaka.

"Sayang.. Kamu diem aja, kita udah pacaran selama 6 bulan. Masa kita cuma ciuman aja, sekali-kali petting gapapa kan" Bisik rian ditelingaku.

Aku yang mendengarkannya merasa sangat jijik, tapi cengkraman tangan rian sangat kuat apalagi badannya sedang menindihku. Aku harus berpikir cepat, kalo tidak akan lebih berbahaya, disaat seperti ini aku tidak boleh menangis dan panik.

Tapi wajah rian sekarang sedang menciumi payudaraku dari luar baju,
"Ssttt..ahh.." Rasa nya sangat geli sekali, belum lagi tangan kanan dari rian sudah masuk ke dalam bh ku. Payudaraku dijamahnya, diremasnya kuat sambil putingku ia pelintir. Tangan kiri ku yang masih terbebas memukul-mukul punggung belakangnya tidak ada efek sama sekali. Tanpa sadar aku sudah mendesah keenakan tak terkendali. Rasa yang teramat geli yang baru pertama kali kurasakan, tubuhku pun terasa panas, aku sangat horny dibuatnya.

"Haha.. Akhirnya kamu keenakan kan sayang. Lagian pake sok suci nolak segala. Dari dulu aku udah ngincer tubuh indah kamu ini" Ujar rian yang membuatku sangat sakit hati sekali mendengar perkataannya.

Rian yang melihat gelagat ku yang dikira aku sudah pasrah karena rangsangannya langsung melonggarkan cengkramannya. Padahal ia salah besar, aku langsung menendang selangkangan nya hingga dia mengaduh kesakitan. Kedua tanganku yang terbebas langsung mendorongnya sekuat tenaga ke arah kaca mobil.

DUAK..!!

Kepalanya terbentur, rian memegangi kepalanya tapi dia cukup kuat. Cepat-cepat aku mengambil tasku yang ada di atas dashboard mobil.

Rian menatapku marah, ku rogoh tas ku. Saat tangan rian akan menangkapku, ku semprotkan mata nya menggunakan parfum milikku.

"Ahh.. Sialan mata ku" Maki nya kesakitan

Belum selesai sampai disitu, botol parfum yang ku semprotkan tadi langsung ku lemparkan ke kepalanya. Hingga makin membuatnya kesakitan. Aku yang melihat peluang langsung membuka pintu mobil dan kabur dari rian. Aku berlari, untung saja rumahku dekat dengan daerah ini.

Sampai dirumah, keadaan sangat kosong. Ibu ku masih bekerja. Cepat-cepat aku menutup pintu untuk menguncinya dan berlari ke arah kamar. Tak terasa derai air mata membasahi pipi ku, aku lemparkan tas ku ke kasur dan langsung bergegas ke kamar mandi. Aku lepaskan semua pakaian yang kukenakan, sambil menatap diriku di pantulan kaca yang ada di kamar mandi.

Aku merasa kotor dengan diriku sendiri, rian yang aku kira pacar yang baik ternyata ia hanya menampakan tampang kebohongan padaku, dengan tega nya ia menjamah tubuh ku. Padahal selama berpacaran 6 bulan ini dia tidak pernah menjamah tubuhku, paling mentok kita berciuman itu pun sangat jarang sekali. Aku pun mulai menyayanginya dengan tulus, kita berjanji tidak akan melakukan hubungan intim entah itu petting atau apapun kecuali berciuman.

Pasti aku akan memberikan semua dalam diriku jika aku menikah dengannya, tapi untuk sekarang aku tidak bisa memberinya. Aku lalu membasuh badanku dengan air, semua badanku aku sabuni apalagi bagian payudaraku. Aku merasa harus menghilangkan bekas perbuatannya.

Sehabis mandi dan berpakaian rapi, aku lalu membuka laci meja dan mengambil sebuah buku diary. Sudah hampir dua tahun sejak aku pindah ke kota ini, aku selalu menyempatkan diri untuk menulis keluh kesahku di buku diary ini.

Satu persatu lembaran ku buka, hingga aku membaca tulisanku sendiri tentang masalah penyakit yang kuhadapi.

"Amnesia retrograde"

Sejak kecelakaan saat kelulusan SMA, sebagian memori lamaku hilang. Aku bahkan sempat koma 5 hari, hingga akhirnya aku sadar di sebuah rumah sakit. Saat itu aku tidak dapat mengingat apapun, bahkan aku tidak ingat kenapa aku bisa kecelakaan.

Mama waktu itu bahkan menangis terharu saat melihat aku sadar, dia bahkan resign dari pekerjaannya demi menemaniku di rumah sakit. Saat aku coba mengingat masa lalu ku, kepalaku tiba-tiba sangat sakit sekali bagai godam yang dipukulkan di kepalaku.

Demi membantu ingatanku kembali, mama dan aku akhirnya pindah ke kota ini yang katanya tempat ku dilahirkan dulu. Tapi aku tidak mengingat apapun semuanya terasa sangat buram. Semua sudut kota telah aku kunjungi tapi nihil aku tidak dapat mengingat apapun tentang masa laluku

Aku pun memilih menyerah mengingat masa laluku, dan mencoba membuka ingatan baru dengan berkuliah di salah satu kampus swasta di kota ini. Untung saja pikiran tentang mata pelajaran masih bisa ku ingat.

Semua nya berjalan baik, hingga ada kakak tingkat yang coba mendekatiku. Aku awalnya tidak terlalu memperdulikannya, tapi dengan giat nya dia memberikan hadiah-hadiah kepadaku, tak lupa ia sering mengantarku pulang, mengajak jalan berdua. Semua nya nampak sangat romantis, aku pun akhirnya kasihan juga melihat perjuangannya padaku. Tapi banyak temanku yang mengingatkanku kalo rian pacarku adalah player tapi aku tidak memperdulikannya. Toh aku yang menjalani dan merasakannya.

Tapi semua nya berubah hari ini, dari yang dia menuduhku, membentakku, hingga menyentuh bagian intim yang selalu ku jaga. Mengingatnya membuatku meneteskan air mata lagi.
#########

Ku tutup buku diary, semua permasalahan hari ini sudah aku tulis semua. Mata ku nampak lelah semuanya tiba-tiba menjadi gelap.

Di sunyi kegelapan, samar-samar aku melihat dua orang anak kecil lelaki dan perempuan sedang tertawa di sudut taman sedang memakan es krim. Aku berjalan mendekati mereka berdua, semakin lama semakin mendekat bayangan mereka tiba-tiba langsung memudar. Berganti dengan latar yang berbeda menjadi sebuah area sekolahan, sama seperti tadi ada lelaki dan perempuan yang sudah beranjak sedikit remaja mereka saling menggendong. Tampak banyak kegembiraan disana.

Lalu seketika aku disedot oleh pusaran lubang hitam yang tak berujung…..

"Hasstt..hastt.."

Aku mengerjapkan mata, tubuhku tertidur di kursi meja belajar. Mimpi itu sungguh sangat aneh, akhir-akhir ini aku selalu diganggu mimpi yang sama berulang-ulang kali. Tapi aku tidak tau maksud dari mimpi itu, seperti kilasan balik masa lalu. Apa itu masa lalu ku?
Entahlah aku sangat bingung, terbesit pikiran kepada satu orang yang sudah aku tampar di mall "Gerhana". Dia berkata kalau aku dan dia adalah sahabat masa kecil. Aku menjadi menyesal lagi kepadanya, harusnya aku bisa bertanya banyak kepadanya. Malah langsung aku tampar,, ihh.. Kenapa sih dengan aku tadi.

"Drrtt..Drrtt...Drrttt…" Ringtone getaran hp ku berbunyi, satu panggilan masuk dari Rian pacarku. Aku yang malas hanya mendiamkannya saja. Hingga hp itu mati tak berbunyi baru aku cek, ternyata sudah puluhan miss call dari nya.

Cepat-cepat aku langsung nonaktifkan hp, sudah malas berpacaran dengan lelaki yang tidak bisa berkomitmen. Apalagi sejak berpacaran dengannya tidak ada getaran cinta apapun, hanya ada rasa kasihan terhadapnya melihat perjuangannya dulu. Mungkin saat bertemu dengannya aku akan mengutarakan kata putus.

Fokus ku sekarang, ingin bertemu dengan Gerhana. Mungkin saja dengan bertemu dengannya aku bisa meminta maaf dan mengetahui seluk beluk masa lalu ku. Tapi yang membuat ku bingung aku harus menemukan dia dimana sekarang.

_________________________________________


Di sebuah apartemen

Dua orang pemuda sedang duduk berhadapan, yang satu tampak tenang dan satunya lagi nampak bingung menelfon seseorang. Mereka berdua adalah Kevin dan Rian.

"Napa lu, bingung banget kayaknya" Tanya Kevin sambil menenggak bir kalengan berlogo bintang

"Siall...Anjing" Teriak Rian sambil melemparkan hp nya ke lantai apartemen

"****** lu bisa kalem ga sih" Ujar Kevin

"Sorry bang, mangsa gue lepas" Sesal Rian sambil menelungkupkan wajah nya.

"Mangsa? Maksud lo si Bulan?" Tanya Kevin

"Iyaa"

Kevin langsung berdiri dari duduknya dan menghampiri Rian, diangkat kerah baju Rian kuat-kuat.

"Kok bisa elu gagal anjing, kita kan belum dapat perawannya tai" Kevin menatap marah kepada adiknya Rian

"Tadi gue udah ga tahan ngejamah tubuhnya di mobil, terus dia ngebrontak dan kabur" Jelas Rian ketakutan melihat kakak nya marah

BUKK..! BUKK…! Dua pukulan di perut diterima oleh Rian.

"****** elu tuh ******, kan dah gue peringatin buat main Save tahan nafsu lo. Sekarang Bulan lepas terus Aulia mangsa gue belum dapet, kita ga bisa dapetin memek tai"

Dihempaskannya tubuh Rian ke sofa, Kevin amat murka dua mangsa lepas dari genggaman. Kevin berpikir, tak ada cara lain dia harus menggunakan cara itu.

"Elo belum putus kan sama dia?" Tanya Kevin

"Gatau bang, gue udah telpon dia berkali-kali ga diangkat-angkat juga"

"Jangan sampe lo putus sama dia, bawa dia ke tempat biasa kita eksekusi. Gue juga bakal bawa mangsa gue juga. Kita bakal entot mereka bersamaan" Perintah Kevin

"Tapi lo kan belum bisa dapetin kak Aulia, bang? Sahut Rian

"Berisik,,, gue punya kartu AS" Ujar Kevin sambil mengeluarkan botol kecil dari dalam saku celananya.

"Itu kan…."

Tak lama kemudian seringai kedua nya muncul.

Kevin dan Rian adalah kakak beradik yang sering bertukar pasangan, mereka berkuliah di tempat yang berbeda agar dapat menggaet banyak wanita. Banyak korban yang sudah terperangkap oleh tipu muslihat mereka. Banyak perawan yang sudah mereka jebol, sesuatu yang sangat menyenangkan dari mereka berdua.

"Oh iya, gue ada satu korban lagi. Anak dari pemilik yayasan tempat kuliah berada. Gue juga bakal dapetin tubuhnya yang menggoda" Kata Kevin dengan penuh nafsu

_______________________________________



Pov Azzura

Sudah satu minggu aku sudah berkuliah di tempat ini, tak ada yang membuatku bersemangat. Semuanya tampak sama saja seperti berkuliah di luar negri. Tapi akhir-akhir ini aku selalu merasa diintai oleh seseorang, entah itu cuma punya perasaanku saja. Aku selalu menepis pikiran jelek, dan mencoba berpikir jauh lebih baik.

Padahal aku selalu diberikan perlindungan oleh bodyguard yang disewa ayahku tapi masih membuatku ketakutan dan selalu waspada di setiap keadaan.

Tentang aku adalah cucu dari pemilik yayasan tempat kuliah ku ini, sudah sangat tersebar. Entah dari mana gosip itu cepat berhembus, banyak yang langsung mengajakku berkenalan entah itu meminta nomor WA-ku atau ID Line ku membuat ku terpaksa memberinya. Untung saja aku memiliki nomor cadangan yang ku simpan untuk orang-orang tertentu.

Banyak juga yang mendekatiku secara terang-terangan, tapi aku mencoba menolak dengan halus. Dan ada juga yang mendekati ku dengan cara yang kasar, selamat saja aku langsung menelpon pengawal yang selalu bersiaga. Membuat mereka yang mau mendekatiku sekarang berpikir dua kali.

Aku cukup senang akhirnya, aku bisa berkuliah dengan tenang. Tapi rasa-rasanya aku seperti diperlakukan layaknya penguasa, padahal aku tidak suka diperlakukan seperti itu.

Sekarang aku sedang berada di perpustakaan kampus, menghabiskan waktu ini untuk mengisi kekosonganku selepas berkuliah. Karena ada tugas yang belum aku mengerti, jadi nya tempat yang paling enak mencari referensi adalah di perpustakaan. Apalagi tempat ini sangat tenang untuk mengerjakan tugas.

Buku yang kucari belum ketemu-ketemu juga, aku bingung menemukannya rak buku khusus tentang perkuliahanku.

Saat itu kulihat, hanya dua orang yang ada di perpustakaan dan mereka sedang sibuk urusan masing-masing. Aku ingin bertanya kepada mereka langsung ku urungkan niat ku. Apalagi penjaga perpus yang entah pergi kemana

Aku berkeliling di tempat perpus yang cukup luas ini, tak disangka masih ada satu orang lelaki yang juga sama mencari buku seperti ku.

Ia membelakangiku jadi dia tidak menyadari keberadaanku, cepat-cepat aku langsung menghampirinya.

"Permisi, kak. Bolehkah aku meminta tolong?" Tanyaku sambil menyentuh pundak tubuhnya yang sangat kokoh saat ku sentuh

Saat ia membalikan badannya, di detik ini dan di waktu ini kebahagiaanku kembali. Orang yang selama ini, aku rindukan ada dihadapanku. Apakah ini takdir yang sudah direncanakan? Kalo iya aku sangat berterima kasih pada sang maha pencipta bisa dipertemukan dia kembali.

"Gerhana"

"Kak Zura"

Tanpa sadar sudut mata ku meneteskan air mata, ku dekap erat tubuhnya. Aku peluk sangat erat. Perasaan ini, rasa ini sungguh membuat hati ku bergetar. Yah..! Aku mencintainya. Aku sudah sangat mencintainya di detik pertama awal aku mengenalnya.

"Kok kak Zura tiba-tiba peluk aku?" Tanya nya

Aku yang ditanya seperti itu malah semakin mengeratkan pelukanku, dia gatau aja kalo selama ini aku selalu merindukannya. Andai aku bisa berteriak dan mengungkapkan seluruh hati ku.

Kutarik tangannya meninggalkan perpus, aku sudah tidak memperdulikan buku yang kucari. Yang aku inginkan sekarang hanya berdua dengannya, tanpa ada siapapun yang mengganggu.

"Ehh.. Kak kita mau kemana? Kok aku ditarik-tarik" Ucapnya terdengar protes tapi masih tetap menerima tarikanku.

"Kamu bawa kendaraan kan?" Tanyaku

"Iya aku bawa motor kok kak"

Cepat-cepat aku tarik dia di parkiran motor, tapi saat di parkiran jalanku langsung terhenti saat melihat banyaknya motor, membuatku menjadi bingung sekarang, "Ini motor Gerhana yang mana coba" Gumanku pelan.

Entah mendengar gumamku atau apa, Gerhana langsung menggandeng tanganku menuju sepeda motornya. Jujur ini membuatku amat senang.

"Kita pergi ke tempat danau awal bertemu. Aku ingin ngobrol berdua denganmu" Sahutku cepat agar dia tidak bingung

Gerhana menatap mata ku lekat-lekat. Aku yang ditatap seperti itu jadi malu sendiri, tapi aku salah sangka dia ternyata memasangkan helm di kepalaku, sumpah sweet banget diperlakukan kayak gini rasanya sama orang tersayang.

Tanpa banyak bicara Gerhana langsung menstarter motornya, aku langsung naik ke motornya. Ku tatap pundak belakangnya, ini lah lelaki yang selalu ku rindu kan di setiap malam ku.

Aku memeluk pinggangnya erat-erat, terserah Gerhana menganggapku wanita murahan ataupun apapun. Intinya aku senang bertemu dia sekarang, dan selamanya tak akan pernah kulepaskan ia dari dekapanku. Aku tidak peduli jika dia memiliki wanita lain dihatinya, untuk hari ini biarkan aku memilikinya.

Motor melaju dengan kecepatan sedang meninggalkan area kampus, aku yang sedang gugup tak bisa berkata apa-apa. Aku hanya menikmati hembusan angin di sore hari yang cukup cerah, layaknya adegan film yang pernah kutonton, Dilan 1990. Gerhana sebagai Dilan, dan aku sebagai Milea nya. Persis sekali adegan yang sedang aku jalani sekarang.

Terlihat Gerhana sedang melirik kaca spion motor dari tadi, aku yang penasaran jadi ikut menoleh ke belakang. Dan terlihat mobil pengawalku yang ternyata mengikutiku.

"Kak, dari tadi kita diikuti" Kata Gerhana yang makin mengencangkan kecepatan sepeda motornya

"Ehh.. itu tenang aja, mereka cuma pengawal yang selalu mengikuti aku" Terangku yang langsung membuat laju motor kembali normal

"Syukur kalo gitu"

Setelah itu kita sudah sampai ketempat tujuan, aku pun cepat-cepat menggandeng tangan Gerhana dan membawanya ke tempat duduk beralas batang kayu pohon yang sudah tumbang. View yang pas menghadap danau yang indah, apalagi di tempat ini sangat sepi tidak banyak orang sama sekali.

"Sudah lama sekali sejak pertemuan pertama kita" Ucap ku membuka percakapan

"Iya sudah 3 tahun kalau tidak salah" Imbuhnya

"Tak menyangka aku bakalan bertemu denganmu, apalagi selama ini kamu juga berkuliah di tempat yang sama" Kataku sambil mengambil bebatuan kecil dan melemparnya ke arah danau.

"Aku juga tidak menyangka bakal bertemu dengan kak Zura. Ternyata pepatah benar yah kalau dunia ini tak selebar daun kelor" Ujarnya sambil mengikutiku melempar kerikil ke arah danau.

Hening.. Kita sama-sama diam, tapi tetap sambil melempar kerikil ke arah danau. "Hufftt... " ku hembusan nafasku dan menatap wajahnya

Tak perlu diragukan sejak dulu dia tetap tampan, apalagi jantung ini tidak beraturan seperti biasanya saat bersama dengannya.

"Selama ini aku selalu merindukanmu, aku kira itu hanya perasaan rindu yang biasa ternyata aku salah. Kau telah mendapatkan seluruh jiwa ragaku" Kataku sambil menatap matanya yang beriris coklat.

Saat mendengar kata-kata ku, Gerhana langsung memandang bola mataku. Entah siapa yang memulai tapi wajah kita berdekatan. Bibir kita saling mendekat hingga.

Cupp…

Bibirku dan bibir nya menyatu, tak ada lumatan hanya saling menempel. Ciuman ini sangat indah sekali, tak ada nafsu di sana. Hanya ungkapan rindu yang saling terhubung, dan aku bisa merasakannya.

Aku tidak salah, Gerhana selama ini juga merindukan ku. Setelah itu ciuman kita terlepas, aku dan Gerhana cepat-cepat langsung memalingkan wajah. Rasa-rasanya wajahku sudah sangat merah dan ingin meledak saja saking malunya.

"Ahh iya sekarang sudah terlalu sore, lebih baik kita pulang dari pada terlalu malam" Gerhana langsung berdiri dari tempat duduknya

Sebenarnya aku masih ingin berlama-lama dengannya tapi sepertinya suasana nya agak canggung setelah berciuman tadi, apalagi hari sudah semakin sore dan gelap. Aku tidak mau membuat ayah ku khawatir jika aku pulang terlalu malam.

Terlihat mobil pengawal yang mengawasiku dari jauh, tapi ada yang aneh. Pintu mobil itu terbuka dan kap bagasi mobil juga terbuka sangat lebar.

Entah ini hanya firasatku yang buruk, atau memang akan terjadi hal buruk tapi perasaanku sekarang sungguh tidak enak. Saat aku akan berlari ke arah mobil pengawal aku, tanganku langsung dicekal erat oleh gerhana.

Dia menyuruhku untuk berjalan di belakangnya, kita sama-sama berjalan beriringan secara perlahan. Saat sudah dekat di mobil pengawal, dunia ku secara tiba-tiba berputar. Kepalaku sungguh teramat pusing melihatnya, badanku langsung ambruk. Untung dengan sigap Gerhana menahan tubuhku agar tidak jatuh.

"Itu kan…." Ucapku lirih

Aku melihat pengawalku di kursi pengemudi, sudah berlumuran dengan darah. Mata nya melotot dengan sayatan seperti pedang di perutnya, ditambah ada satu shuriken seperti yang ada di film ninja. Shuriken itu tepat menancap di dahi pengawalku.

Belum lagi satu mayat pengawal yang berada di bagasi mobil dengan kondisi yang sama persis, melihat pemandangan seperti ini membuat pikiranku gelap. Ternyata sejak tadi dia mengikutiku, apalagi kondisi ditempat ini teramat sepi. Aku merasa dejavu, kejadian ini hampir mirip menimpaku dulu.

"Kita harus lari sekarang.." Seruku

Hingga tiba-tiba sekelebat bayangan hitam dengan sangat cepatnya melemparkan sesuatu, aku yang sudah sangat takut hanya bisa memejamkan mata. Tubuhku rasanya berguling-guling di tanah, saat ku buka mata Gerhana sedang mendekap tubuh ku.

Terlihat sedikit kucuran darah menetes di pundak Gerhana, ternyata bayangan hitam itu tadi melemparkan sebuah shuriken.

"Kak Zura gapapa kan?" Tanya nya

Demi menyelamatkanku dia rela mengorbankan tubuhnya demi menjadi sebuah perisai buat ku. Harusnya pertanyaan itu yang kulontarkan bukannya malah ia yang berkata seperti itu.

"Aku tidak apa-apa, tapi pundakmu mengeluarkan darah" Isakku pelan yang mulai menangis melihat kondisi Gerhana

"Jangan menangis ini cuma luka kecil, sekarang yang terpenting kita harus keluar dari situasi ini" Jelas Gerhana yang melihat suasana sekitar.

Disaat seperti ini aku harus kuat, aku tidak boleh menjadi beban. Tapi tempat ini sungguh sepi, apalagi pohon cukup banyak memenuhi wilayah danau ini. Harusnya aku tidak membawa Gerhana ke tempat ini, langit pun sudah berubah menjadi gelap. Sedangkan penjahat itu masih bersembunyi, gerakannya juga sangat cepat. Ini seperti permainan petak umpet buat kita, dia bersembunyi dan kita harus memancingnya keluar.

Terlihat Gerhana sedang berpikir, entah apa yang dia pikirkan, seperti dia menganalisa keadaan.

WUSHH…..!!

Dengan cepat bayangan itu berkelebat dan melemparkan shurikennya. Badanku yang kaku kembali di dekap Gerhana, dan dengan cepat dia menggendongku bersembunyi di balik pepohonan.

"Kak Zura tunggu disini, aku akan memancingnya keluar dan melawannya"

"Tapi…"

"Tidak apa, aku akan melindungi kakak sebisaku." Seru nya sambil memegang kedua pipi ku

Aku yang pasrah hanya bisa menganggukan kepala ku.

"Jaga diri baik-baik" Pinta ku

"Pasti..!!, aku tidak akan kenapa-kenapa" Sahut nya

Gerhana langsung menghilang dari hadapanku, dia bergerak perlahan agar musuh tidak mengetahui keberadaannya, aku hanya bisa berdoa semoga dia diberikan perlindungan.


To be continued



Note: Jangan lupa kasih komentar apapun sebagai bagian apresiasi untuk penulis. So stay enjoy!!
Lanjutkan jangan buat penonton kecewa. Dan jangan buat si Kevin dan si Rian mendapatkan Kesucian 3 gadis Gerhana
 
Mantaaap..Hu..🙏

Janji ya ke empat perawan jangan di obral atau di bolongin orang lain....harus gerhana yang dapet priwi nya....

Trims atas alur cerita thread yg ala "haremnisasi " ini..💪

Trims sekali lagi ya Hu..😎
 
Huuuaaa.... Mantuuuulll cerita ne..!! Sorry suhu rebellionz..sesuai perintah mu..ane nitip komen disini yaakk..walau telat.. demi menunggu kelanjutan cerita ne...
Semangat huuu...di tuntasken pokok e sak tamat e...!!

:thumbup:thumbup:thumbup
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd